Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alysha Zahra

NIM : 19016143

Tugas Pengembangan Bahan Ajar Melanjutkan Cerita "Si Kecil Cassie"

Dinding diantara Tali yang Renggang

Oleh : Alysha Zahra

Embun yang menyelimuti daun di pagi yang dingin ini, membuat si cantik Cassie malas untuk
bangkit dari tempat tidur. Hatinya pun terasa mirip dengan cuaca dingin di pagi ini. Sejak mendengar
kata-kata dari mamanya kemarin, hati Cassie menjadi lebih buruk. Padahal dihari-hari sebelumnya,
Cassie berniat untuk menyapa orang tuanya. Namun, itu semua langsung tandas ketika mendengar ucapan
menyakitkan dari mamanya. Dia bingung, mengapa mamanya tidak mengerti bahwa perilakunya akhir-
akhir Ini adalah karena sikap mama dan papanya yang sering sekali tidak memedulikan Cassie. Malahan,
mamanya mengatakan bahwa Cassie adalah anak yang tidak hormat kepada kedua orang tuanya. Cassie
berpikir, mengapa mamanya hanya menyalahkan Cassie dan tidak mengerti bahwa Cassie hanya ingin
mama dan papanya menyayangi dia layaknya orang tua pada umumnya.

Tidak mau berpikir terlalu panjang, Cassie bangun dari tempat tidur lalu bersiap untuk sekolah.
Setelah selesai mempersiapkan kebutuhan sekolahnya. Cassie turun kebawah lalu pergi ke meja makan.
Disana terlihat si Mbok yang sedang menyiapkan sarapan untuk Cassie. Tidak ada manusia lain di rumah
selain Mbok dan Cassie. Tentu saja mama dan papa nya sudah berangkat bekerja. Sepi, itulah yang
dirasakan Cassie dirumah yang besar ini. Cassie yang sudah terbiasa dengan suasana yang sepi ini hanya
bisa menghela napas.

"Mbok, roti dan susunya sangat lezat, Aku berangkat ke sekolah ya Mbok", kata ku sembari
memakai sepatu kemudian mengambil sepeda di garasi.

"Iya Cassie, hati-hati ya Nak", Kata si Mbok di depan Pintu.


Setelah mendengar kata-kata dari Mboknya, hati Cassie menjadi hangat, hanya si Mbok yang sayang
dan mengerti dirinya. Setelah tersenyum kepada si Mbok, Cassie mengayuh sepedanya menuju sekolah.
Setiba di sekolahnya, Cassie menaruh sepedanya di parkiran khusus sepeda. kemudian, Cassie berjalan
menuju kelasnya. Kebetulan mata pelajaran di jam pertama adalah pelajaran olahraga. Jam pelajaran
olahraga biasanya dimulai setelah 15 menit jam pelajaran biasa mulai. Jadi Cassie dapat berjalan santai
tanpa takut terlambat karena biasanya Cassie sering telat dan selalu dihukum oleh gurunya. Setelah masuk
kelas, Cassie duduk di ujung kanan belakang dekat jendela. Tempat duduk tu adalah tempat ternyaman
bagi Cassie, tenang tanpa adanya gangguan dari teman-temannya. Kemudian, beberapa menit setelahnya
Pak Guru olahraga masuk.

"Baik anak-anak, kalian berdoa dulu setelah itu langsung turun ke lapangann ya. Pembelajaran kita
sekarang adalah Aktifitas Kebugaran Jasmani dimana kita akan melakukan sit up, push up, dan back up.
Kemudian, kalian langsung memilih pasangan kalian untuk melakukannya ya." jelas Pak Guru didepan
kelas

"Eh ayo kita berpasangan", kata Siska kepada Raya

"Rin, ayo berpasangan dengan ku, si Kira udah dapat sama yang lain", Kata Lala kepada Rinka.

Cassie mendengar percakapan teman-temannya yang sedang mencari pasangan. Cassie hanya diam
karena tidak ada yang mau berpasangan dengan Cassie karena mereka malas berteman dengan Cassie
yang terlihat selalu murung. Dengan sedih, Cassie berdiri dan pergi kelapangan kemudian diikuti oleh
teman-teman sekelas di belakangnya. Dibelakang, Cassie mendengar teman-temannya berbisik menyindir
Cassie.
"Lihat si murung itu, tetap saja selalu sendirian. Tidak ada yang mau berteman dengan orang yang
membosankan seperti dia Hahaha", kata Rinka sambil tertawa.

"Iya benar, kasihan sekali Hahaha", balas Lala dengan tertawa.

"Dasar, aku mendengar kata-kata kalian tahu". Kata Cassie didalam hati setelah mendengar
percakapan Rinka dan Lala. Cassie hanya lanjut berjalan menuju lapangan. Di lapangan, sudah terlihat
bapak yang telah mempersiapkan alat-alat untuk pembelajaran hari ini.

"Anak-anak ayo berbaris bersama pasangan kalian kemudian ambil alat-alat yang kalian butuhkan",
kata Pak Guru, kemudian melihat Cassie yang sendirian di belakang. "Cassie, mengapa kamu hanya
sendirian", kata Pak Guru melanjutkan.

"Tidak ada Pak", jawab Cassie dengan singkat.

Pak guru hanya menghela napas, kemudian berkata. "Ya sudah, berati kamu sendiri aja ya
melakukan Sit up, Push up, dan Back up nya".

"Baik Pak". Jawab Cassie.

Setelah pelajaran olahraga, dilanjutkan dengan pelajaran matematika. Saat pelajaran matematika,
Cassie selalu di marahi oleh Ibu Guru karena ia selalu tidak membuat pekerjaan rumah dan sering tertidur
dikelas. Jengah dengan sikap Cassie, Ibu guru menyuruh Cassie untuk memanggil orang tuanya. Setelah
itu, di jam istirahat, Cassie hanya duduk dibelakang sendirian. Melihat Cassie yang sendirian Rinka dan
Lala pergi menuju meja Cassie, tentu saja ingin menghina Cassie.

"Hei, lihat si murung cupu ini. Dia habis dimarahi Ibu guru nih, Hahaha kasian sekali", Kata Lala.

"Benar, eh Cupu, kamu itu tidak diperhatikan Oleh mama mu ya. Masa kamu sering tidak buat
tugas, tapi mamamu hanya diam saja? "Atau jangan-jangan, mama mu tidak sayang lagi dengan mu ya?
Hahaa kasian sekali, mangkanya jadi orang jangan murung dan membosankan gitu dong", kata Rinka
dengan perkataan yang menyakitkan.

Mendengar perkataan dari Lala dan Rinka membuat hati Cassie terasa sangat sakit. Cassie hanya
diam dan tidak mau membalas. Setelah jam terakhir selesai. Cassie siap-siap untuk pulang. Setibanya
dirumah, terlihat mama dan papanya sudah menunggu diruang tamu. Melihat itu, Cassie terkejut dan
langsung menuju kamar. Namun, Papanya langsung memanggil Cassie.

"Mau kemana kamu? Apa kamu tidak lihat ada papa dan mamamu disini?, kata Papanya "tadi Ibu
guru mu menelpon papa, dia bilang kamu tertidur dikelas dan tidak mengerjakan pekerjan rumah. Mau
jadi apa kamu ha? Lanjut papanya.

"Kamu itu hanya mempermalukan papa sama mama. Anak macam apa kamu yang selalu
menyusahkan papa sama mama?" kata mamanya dengan marah. "Ayo jawab, mama sangat kecewa
dengan sikap mu ini, mama malu".

Cassie hanya diam tertunduk didepan mama dan papanya. Tidak berani untuk menjawab.

"kenapa kamu hanya diam, kamu pikir kamu berbicara dengan siapa ha? Kata papanya.

Hati Cassie sangat sakit mendengar perkataan mama dan papanya, seolah-olah dia adalah anak yang
tidak berguna. Tidak tahan lagi, Cassie berteriak lalu menangis dengan kencang.

"Cukup! Mama sama papa hanya menyalahkan aku saja, memangnya karena siapa aku menjadi
seperti ini? Siapa yang membuat aku merasa bahwa didunia ini aku adalah manusia paling menyedihkan
dan kesepian? Siapa yang membuat aku merasa bahwa aku tidak punya mama sama papa? Siapa? Siapa? "
Teriak Cassie sambil menangis. "Mama sama Papa hanya sibuk dengan urusan pekerjaan tidak pernah
memedulikan aku dan selalu marah kepadaku. Memangnya apa salah ku Ma? Pa? Apakah aku adalah
manusia yang tidak pantas dilahirkan dan disayangi? Baiklah aku sudah muak, apa gunanya aku hidup
dengan rasa kesepian dan tak disayangi seperti ini", lanjut Cassie sambil terisak.
Mendengar perkataan Cassie, mama dan papanya terkejut tidak pernah selama hidupnya Cassie
mengeluarkan amarahnya. Setelah mengatakan itu Cassie langsung pergi kamar dan menutup pintu
dengan kencang. Setelah terkejut, mama dan papan langsung tersadar kemudian langsung menuju kamar
Cassie.

"Cassie, Nak maafkan Mama sayang, Mama sangat menyesal. Mama baru sadar bahwa Mama selalu
menghiraukan Cassie. Maafkan Mama sayang". Kata mamanya sambil mengetuk-ngetuk pintu.

"Iya sayang, Papa juga menyesal, maafkalah Papa. Ayo keluar sayang kita bicarakan baik-baik ya",
kata papanya dengan sedih.

Setelah kejadian itu, mama dan papanya mulai sadar bahwa perilaku mereka kepada Cassie selama
ini adalah salah. Mereka mencoba untuk berubah dan mulai menyayangi dan memerhatikan Cassie.
Namun, respon Cassie hanya diam saja. Dia masih belum terbiasa dengan sikap mama dan papanya.
Masih ada rasa sakit ketika mengingat perlakuan orang tuanya kepada dia. Mungkin sering berjalannya
waktu, Cassie dapat menerima dengan baik perilaku mama dengan Papanya.

Anda mungkin juga menyukai