Anda di halaman 1dari 29

Aliran-Aliran baru

dalam Pendidikan

RIYAN ARTHUR
• Pengajaran alam sekitar
• Pengajaran Pusat
Perhatian
Aliran- • Sekolah Kerja
aliran baru
• Pengajaran Proyek
dalam
Pendidikan • Taman siswa & INS
• Pendidikan INS
• Pesantren (NU) dan
Muhammadiyah
Pengajaran Alam Sekitar (Konsep)

• Manusia terikat pada lingkungannya dan tidak dapat


dilepaskan dari lingkungannya itu.
• Lebih dari itu, manusia hendaknya mampu
memanfaatkan lingkungannya sejauh mungkin, baik bagi
kehidupannya sehari-hari maupun dalam rangka
pengembangan pribadi manusia itu sendiri.
Pengajaran Alam Sekitar

Langkah-langkah:
• Menetapkan tujuan
• Mengadakan persiapan
• Melakukan pengamatan
• Mengolah apa yang diamati
Pengajaran Alam Sekitar

• Keuntungan pengajaran alam sekitar


• Anak memiliki pengertian yang didukung oleh kenyataan
yang terdapat di lingkungannya
• Anak terdorong melakukan kegiatan dengan sepenuh hati
• Anak didorong untuk aktif dan kreatif dalam rangka
mengembangkan dirinya
• Bahan-bahan yang diajarkan mempunyai nilai praktis bagi
anak
• Anak-anak dijadikan subyek bagi alam sekitarnya
Pengajaran Pusat Perhatian

• Pengajaran pusat perhatian didasarkan pada pengaaran


alam sekitar yang obyek-obyek pengamatannya dititik
beratkan pada sesuatu pusat tertentu, yaitu hal-hal yang
menarik perhatian anak didik (dan manusia pada
umumnya)
• Dalam menjalani hidup ini selalu mendesak untuk
dipenuhi berbagai hal yang berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan itu akan menarik perhatian.
Pengajaran Pusat Perhatian

• Pengajaran ini dikaitkan dengan 4 insting pokok anak,


yaitu: makan, memiliki & mempertahankan, melindung diri
& bahaya, aktivitas terkait insting tersebut yang dapat
diuraikan menjadi
• Dengan alam sekitar yang paling dekat
• Dengan lingkungan sosial yang lebih luas
• Dengan lingkungan yang lebih jauh dalam arti tempat maupun
waktu keadaan di tempat lain
Pengajaran Pusat Perhatian (A zas-
azas)
• Pengajaran didasarkan atas kebutuhan anak dalam hidup
dan perkembangan
• Setiap bahan harus merupakan suatu keseluruhan (totalitas)
tidak mementingkan bagian-bagian tertentu
• Hubungan keseluruhan antara bagian-bagian itu adalah
hubungan simbiosis
• Anak didorong dan dirangsang untuk selalu aktif dan dididik
untuk menjadi anggota masyarakat yang dapat mandiri dan
bertanggung jawab
• Ada hubungan kerjasama yang erat antara rumah dan
sekolah
Sekolah Kerja (Konsep)

• Lahir dari pendidikan sosial >< pendidikan individual ekstrim


• Individual dan masyarakat sama pentingya.
• Tanpa individu yang baik sulit terbina masyarakat yang baik
dan hanya dalam masyarakat yang baiklah individu dapat
mengembangkan diri secara penuh.
• Anak didik harus dibina agar dapat berkembang secara baik,
agar bersedia menyumbangkan segenap kepandaian,
kecapakan dan kemampuannya untuk masyarakat dan
sebalikny masyarakat rela menyediakan segala sesuatunya
agar setiap individu dapat mencapai tingkat perkembangan
yang setinggi-tingginya
Sekolah Kerja (John Dewey )

• Penyelenggaraan Pendidikan haruslah berpusat pada


kehidupan nyata yang:
• Benar-benar merupakan perwujudan dari hasrat pribadi
yang ada pada diri individu
• Memungkinkan berlangsungnya interaksi sosial dan
berkembangnya kemampuan pengendalian suasana.
• Bersifat problematik, sehingga merangsang penjelajahan
yang lebih mendalam (metode inkuiri)
Sekolah Kerja (Dasar)

• Di dalam sekolah kerja anak aktif berbuat, mengamati sendiri, mencari


jalan, memikirkan dan memecahkan masalah yang dihadapinya sendiri.
• Pusat pembelajaran adalah anak bukan guru, metode atau bahan ajar
• Mendidik anak menjadi mandiri dan bertanggung jawab
• Bahan ajar disusun dalam suatu keseluruhan yang berpusat pada masalah
kehidupan (kaitan dengan minat)
• Mementingkan pengetahuan fungsional (bukan hafalan/ imitasi) yang
dapat digunakan untuk berkarya, mencipta & berbuat
• Anak harus menjalani proses berpikir sesuai dengan perkembangan anak
• Sekolah kerja merupakan bentuk masyarakat kecil yang didalamnya anak
mendapatkan latihan dan pengalaman yang penting seperti moral, sosial
dan kecerdasan.
M acam-macam Sekolah Kerja

• Sekolah kerja Sosiologis (G. Kerschensteiner)


• Sekolah Kerja Psikologis (O. Decroly)
• Sekolah kerja Sosiologis-Psikologis (John Dewey)
• Sekolah pengembangan Kepribadian anak (H. Gaudih)
Pengajaran Proy ek (Konsep)

• Pengajaran proyek menekankan pada permasalahan


yang dibahas haruslah ada kaitannya dengan kehidupan
anak secara nyata (keluarga => masyarakat).
• Mulai dari penentuan masalah sampai pada penilaian
anak harus diikutsertakan secara aktif, baik secara
perorangan maupun berkelompok.
Pengajaran Proy ek (Langkah-langkah)

• Persiapan => penetepan masalah, guru merangsang anak agar


dapat memikirkan, mengusulkan dan mendiskusikan apa yang
perlu dipelajari beserta pembagian tugas, alat, langkah-
langkah, kaitan 1 kegiatan dengan kegiatan lain dengan
metode ilmiah.
• Kegiatan Belajar => pelaksanaan dari rencana, dapat diawali
dengan pengamatan, karyawisata, studi literatur dll. Di sini
dilakukan diskusi, menyusun karangan,diagram, model,
menjawab pertanyaan membuat laporan dll
• Penilaian => bentuk penilaian dapat dilakukan dengan
pameran & publikasi dari semua hasil kegiatan yang dilakukan.
Taman siswa

• Didirikan oleh R.M Soewardi Suryadiningrat atau lebih


dikenal dengan Ki Hajar Dewantara tahun 1922
• Perguruan yang dilandasi semangat kebangsaan, yaitu
bagaimana membangun bangsa yang merdeka lahir
dan bathin serta mampu memanfaatkan dan
mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri sesuai
dengan harkat alam dan kodrat kemanusiaan.
Taman siswa

Azas Taman Siswa


• Hak seseorang mengatur dirinya sendiri dengan mengingat tertibnya
persatuan dengan tujuan terbinanya tertib dan damai dalam kehidupan
bersama
• Pengajaran harus membimbing anak menjadi manusia yang merdeka dalam
rasa, dalam berpikir dan dalam mempergunakan tenaganya
• Pendidikan harus didasarkan atas kebudayaan bangsa sendiri tanpa
mengesampingkan pergaulan dengan kebudayaan bangsa-bangsa lain
• Pendidikan harus merata untuk seluruh rakyat
• Taman siswa harus hidup dan berkembang dengan kekuatan sendiri dan
menolak segenap bantuan yang menimbulkan ikatan baik lahir maupun
bathin
• Pendidikan harus berhamba (melayani/ memfasilitasi) kepada sang anak atas
dasar sikap “tanpa pamrih” dan dengan hati yang suci.
Taman siswa

Pasca kemerdakaan mendasarkan pelaksanaan usaha-


usahanya pada apa yang disebut panca dharma
• Dasar kemanusiaan
• Dasar kebangsaan
• Dasar kebudayaan
• Dasar kodrat hidup
• Dasar kemerdekaan
Taman siswa (Panca Dharma)

• Dasar Kemanusiaan => usaha untuk mengembangkan adab


kemanusiaan manusia
• Dasar kebangsaan => dalam kebersamaannya manusia yang
hidup di Indonesia menumbuhkan Kesatuan dan Kebudayaan
Kebangsaan Indonesia
• Dasar Kebudayaan => memajukan dan menyesuaikan
kebudayaan terhadap pergantian alam dan zaman serta
mencegah pengasingan kebudayaan yang menyebabkan
kemunduran dan kematian budaya itu sendiri (tri kon:
kontinuitas, konvergensi dan konsentris)
Taman siswa (Panca Dharma)

• Dasar Kodrat Manusia => terkandung dalam kodrat alam


atau kodrat hidup. Secara umum arah pendidikan ialah
menuju kesempurnaan hidup manusia hingga dapat
memenuhi segala keperluan hidup lahir dan batin
sebagaimana terkandung pada diri manusia menurut
kodrat alamnya
• Dasar Kemerdekaan => menunjukan bahwa mendidik
berarti berusaha membantu anak didik agar menjadi
manusia yang merdeka batinnya, merdeka pikirannya
dan merdeka pengerahan kegaitannya.
Taman siswa

• Corak pendidikan nasional menurut Taman Siswa pada


dasarnya bersifat, berisi dan berorientasi pada
kebudayaan kebangsaan.
• Sistem among menekankan pengembangan kodrat alam
anak didik yang pada dasarnya merdeka itu. Dalam hal
ini pendidik merupakan pamong yang tidak memerintah
atau memberi melainkan tut wuri handayani, mengikuti
dan terus menerus menumbuhkan kekuatan pada anak
didik untuk berkembang.
Taman siswa (Tri Sentra)
• Taman siswa percaya bahwa pendidikan harus dilakukan di tiga pusat
pendidikan, yaitu: alam keluarga, alam perguruan dan alam pergerakan
pemuda.
• Ketiga Alam keluarga adalah pusat pendidikan pertama dan terpenting oleh karena
sejak timbulnya adab kemanusiaan hingga kehidupan keluarga itu selalu
mempengaruhi perkembangan anak manusia.
• Alam perguruan terutama sekali berkewajiban mengusahakan perkembangan
kecerdasan dan pengetahuan, namun usaha perguruan ini jangan sampai
menimbulkan intelektualisme.
• Alam pergerakan pemuda juga tidak boleh memisahkan anak-anak dan alam
keluarganya yang penting sekali penting untuk pendidikan diri sendiri, memadukan
perkembangan kecerdasan, budi pekerti dan perilaku sosial.
• Pusat pendidikan itu harus diakui keberadaanya dan dikembangkan
peranannya. Perguruan harus diusahakan agar dapat berperan sebagai
titik pusat dan ketiga pusat itu, yaitu menjadi penyambung keluarga
dengan masyarakat
Pendidikan IN S

• Didirikan 31 Oktober 1926 di Sumatera Barat oleh Moh.


Syafei.
• Tujuan INS adalah membangkitkan jiwa patriotisme pada
bangas Indonesia yang sedang dijajah dan membentuk
watak bangsa merdeka yang sanggup berdiri sendiri
bebas dan ketergantungan pada bangsa lain
Pendidikan IN S (Tujuan)

• Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan


• Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
• Mendidik para pemuda agar berguna untuk masyarakat
• Menanamkan kepercayaan kepada diri sendiri dan
berani bertanggung jawab
• Berusaha untuk dapat berdiri sendiri dan tidak bersedia
menerima bantuan orang lain yang mengurangkan
kebebasan.
Pendidikan IN S (Sistem Pendidikan)

• INS didirikan dengan sistem sekolah kerja yang kreatif untuk ini
sekolah menyediakan sebanyak-banyaknya dan selengkap-
lengkapnya fasilitas pendidikan yang dapat menampung
pengembangan bakat anak sesuai dengan kodrat, batin,
otak, hati dan tenaga fungsinya seimbang bagi setiap orang.
• Dalam bakat ini, anak didik hars diletakan sebagai subjek dan
kewajiban guru hanya memberikan tuntutan dimana perlu.
• Kegiatan sekolah tidak perlu terikat secara kaku oleh
kurikulum. Kegiatan yang kreatif tidak mungkin dibatasi oleh
jam-jam pelajaran.
Pendidikan IN S

• INS memperlihatkan keunikan tertentu, yaitu


mempergunakan pekerjaan tangan, kesenian, koperasi,
olah raga dan kegiatan-kegiatan kreatif lainnya sebagai
alat pendidikan. Seperti:
• Pendidikan keterampilan (pertukangan kayu, besi, keramik, listrik
pateri)
• Pendidikan pertanian (bercocok tanam, peternakan, perikanan,
yang ditunjang oleh teknologi)
• Pendidikan karya seni (seni rupa, drama, musik, tari olahraga)
• Pendidikan manajemen (koperasi, perpustakaan, asrama)
Pendidikan IN S

• INS menekankan pentingnya asrama bagi pendidik. Manfaat asrama ini


tidak hanya membentuk suatu lingkungan hidup untuk berinisiatif dan
berkreasi tetapi juga untuk membangun naluri positif bagi pembinaan
semangat setia kawan dan tenggang rasa antar sesama manusia yang
memiliki berbagai pandangan hidup dan pembawaan.
• Dalam suasana seperti ini sifat disiplin, bertanggung jawab dan tekun
dalam bekerja, cermat dalam pemeliharaan dan perawatan milik
bersama dan milik pribadi, diharapkan akan timbul dan berkembang
menggantikan kebiasaan negatif.
• INS bukan sekolah kejuruan, melainkan sekolah umum yang
mempergunakan pekerjaan tangan, kesenian, olah raga dan kegiatan
kreatif lainnya sebagai alat pendidikan bagi penyaluran pembawaan
anak didik.
Pesantren (N U & M uhammadiy ah)

• Sebuah pondok pada dasarnya merupakan sebuah asrama pendidikan Islam


tradisional di mana para siswanya (santri) tinggal bersama di bawah bimbingan
seorang atau lebih guru yang lebih dikenal dengan kiai yang turun temurun semenjak
zaman Wali Songo
• Pondok pesantren sebagai suatu bentuk pendidikan keislaman yang melembaga di
Indonesia. Pondok atau asrama merupakan tempat yang sudah disediakan untuk
kegiatan bagi para santri. Adanya pondok ini banyak menunjang segala kegiatan
yang ada.
• Hal ini didasarkan jarak pondok dengan sarana pondok yang lain biasanya
berdekatan sehingga memudahkan untuk komunikasi antara kiai dan santri, dan
antara satu santri dengan santri yang lain.
• Dengan demikian akan tercipta situasi yang komunikatif di samping adanya
hubungan timbal balik antara kiai dan santri, dan antara santri dengan santri. Adanya
sikap timbal balik antara kiai dan santri di mana para santri menganggap kiai seolah-
olah menjadi bapaknya sendiri, sedangkan santri dianggap kiai sebagai titipan Tuhan
yang harus senantiasa dilindungi.
Pesantren (N U & M uhammadiy ah)

• Di pesantren bukan saja diajarkan pendidikan keagamaan tapi


juga pendidikan umum dan keterampilan hidup
• Masjid merupakan elemen yang tak dapat dipisahkan dengan
pesantren dan dianggap sebagai tempat yang paling tepat untuk
mendidik para santri, terutama dalam praktik ibadah lima waktu,
khotbah dan salat Jumat dan pengajaran kitab-kitab Islam klasik.
• Sejak tumbuhnya pesantren, pengajaran kitab-kitab klasik diberikan
sebagai upaya untuk meneruskan tujuan utama pesantren yaitu
mendidik calon-calon ulama yang setia terhadap paham Islam
tradisional. Karena itu kitab-kitab Islam klasik merupakan bagian
integral dari nilai dan paham pesantren yang tidak dapat dipisah-
pisahkan.Penyebutan kitab-kitab Islam klasik di dunia pesantren
lebih populer dengan sebutan “kitab kuning.
Tugas !

1. Jelaskan perbedaan konsep pengajaran alam sekitar dan pusat perhatian


2. Apa yang melandasi pengajaran pusat perhatian?
3. Jelaskan perbedaan konsep pengajaran sekolah kerja dan pengajaran proyek
4. Bagaimana dasar pemikiran yang dijadikan dasar aliran sekolah kerja?
5. Apa yang saudara ketahui tentang langkah-langkah pokok pengajaran
pokok?
6. Jelaskan pokok-pokok pikiran Ki Hajar Dewantara untuk pendidikan yang akhir-
akhirnya dijadikan azas taman siswa?
7. Apa yang saudara ketahui pokok pikiran Moh. Syafei dalam
menyelenggarakan Pendidikan
8. Coba saudara diskusikan, apa perbedaan yang mendasar dari pokok-pokok
pikiran Ki Hajar Dewantara, Moh. Syafei, Pesantren NU dan Muhammadiyah
dalam penyelenggaran Pendidikan?

Anda mungkin juga menyukai