Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME

ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH

NAMA :DWI SEPTIANA RAHAYU ASIH

NIM :4101418087

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


BAB 5

ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN

A. Pengertian
Pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan pendidikan itu disebut
aliran-aliran pendidikan.Sejak dulu, kini maupun dimasa depan pendidikan itu
selalu mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan sosial budaya dan
perkembangan iptek. Seperti bidang-bidang lainya, pemikiran–pemikiran dalam
pendidikan itu berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan yakni pemikiran-
pemikiran terdahulu selalu ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir-pemikir
berikutnya, dan karena dialog tersebut akan melahirkan lagi pemikiran-pemikiran
baru dan demikian seterusnya.
B. Aliran Klasik Pendidikan

Aliran-aliran klasik yang dimaksud adalah aliran empirisme, nativisme,


naturalisme, dan konvergensi. Sampai saat ini aliran aliran tersebut masih sering
digunakan walaupun dengan pengembangan-pengembangan yang disesuaikan
dengan perkembangan zaman.

1. Aliran Empirisme

Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulsi


eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan
manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan,
sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Pengalaman yang diproleh anak dalam
kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulan-stimulan.
Stimulasi ini berasal dari alm bebaqs ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam
bentuk pendidikan. Tokoh perintisnya adalah John Locke.

2. Aliran Nativisme

Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzian Tradition yang menekankan kemampuan


dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor pendidikan, kurang
berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil prkembangan tersebut ditentukan
oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang
berpengaruh terhadap dan pendidikan anak.

3. Aliran Naturalisme
Aliran ini dipelopori oleh J.J Rosseau. Rosseau berpendapat bahwa semua anak baru
dilahirkan mempunyai pembawaan baik. Pembawaan baik akan menjadi rusak karena
dipengaruhi lingkungan. Pendidikan yang diberikan orang dewasa malah dapat
merusak pembawaan baik anak itu.

4 . Aliran Konvergensi

Aliran Konvergensi dipelopori oleh Wlliam Stern, ia berpedapat bahwa seorang anak
dilahirkan di dumia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk.
Proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama
sama mempunyai peranan sangat penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak
akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan sesuai untuk
perkembangan anak itu.

C. Gerakan-Gerakan Pendidikan
Gerakan-gerakan baru dalam pendidikan yang diilhami oleh pemikiran beberapa
tokoh yang mempengaruhi pendidikan yaitu :
 Pembelajaran Alam Sekitar
Anak belajar tidak terbatas pada dinding-dinding sekolah saja, tetapi mereka
bisa belajar melalui memanfaatkan sumber-sumber belahar di sekitar TK.
Anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan
lebih bermakna jika anak mengalami apa yang ddipelajarinya.
Agar pendidikan dan pengajaran berhasil dengan baik maka mempergunakan
lingkungan hidup anak sebagai titik tolaknya atau pengajaran yang
memanfaatkan lingkungan alam sekitar anak.
Dengan melakukan kegiatan belajar di luar ruangan kelas ini lebih menarik
anak didik karena lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat
beragam dan banyak pilihan. Lingkungan sangat berperan dalam merangsang
pertumbuhan fisik anak, untuk mengambangkan otot-ototnya. Anak-anak
memiliki kesempatan yang alami untuk berlari-lari, melompat, berkejaran dan
merenggangkan tubuhnya dengan cara yang tidak terbatas. Kegiatan tersebut
terjadi dengan alami dan sangat bermanfaat dalam mengembangkan aspek
fisik anak.
Alam merupakan sarana yang tak terbatas bagi anak untuk bereksplorasi dan
berinteraksi dalam membangun pengetahuannya. Dalam pembelajaran ini
anak diajarkan untuk dapat membangun ikatan emosional diantara teman-
temannya. Hal yang dapat dilakukan dalam pembelajaran ini adalah
menciptakan kesenangan belajar, menjalin hubungan serta mempengaruhi
memori dan ingatan yang cukup lama akan bahan-bahan yang telah dipelajari.
 Pengajaran Pusat Perhatian
Model pembelajaran pusat perjatian dirintis oleh Ovide Declory (1871 –
1932) dari Belgia dengan pengajaran melalui pusat minat (centered intert).
Dalam metode ini, peserta didik harus dapat hidup dalam masyarakat dan
dipersiapkan untuk masyarakat, anak harus diarahkan kepada pembentukan
individu dan sebagai anggota masyarakat. Karenanya, anak harus mempunyai
pengetahuan terhadap diri sendiri seperti hasrat dan cita-citanya, kemudian
pengetahuan tentang dunianya seperti lingkungannya dan tempat hidup di hari
depannya.
Gerakan pengajaran pusat perhatian tersebut telah mendorong berbagai upaya
agar dalam kegiatan pembelajaran diadakan berbagai variasi cara mengajar
agar perhatian para peserta didik tetap terpusat pada bahan ajar. Peluang untuk
memvariasikan pengajaran terbuka luas dengan kemajuan teknologi, hal ini
menyebabkan upaya menarik minat belajar menjadi lebih besar. Pemusatan
perhatian pada pengajaran dilakukan bukan hanya pada pembukaan pelajaran,
tetapi pada setiap pembahasan materi pelajaran sehingga tidak ada waktu yang
disia-siakan dan pengajaran berlangsung dengan penuh hati.
 Sekolah Kerja
Gerakan sekolah kerja dapat dipandang sebagai titik kulminasi dari
pandangan-pandangan yang mementingkan pendidikan keterampilan. Model
pembelajaran sekolah ini bertolak dari pandangan bahwa pendidikan tidak
hanya demi kepentingan individu, tetapi juga demi kepentingan masyarakat.
Tujuan pembelajaran sekolah kerja adalah : (1) menambah pengetahuan anal
baik buku maupun dari pengalaman sendiri; (2) agar anak dapat memiliki
pengetahuan dan kemahiran tertentu; dan (3) agar anak memiliki pekerjaan
sebagai persiapan untuk mengabdi kepada negara.
 Pembelajaran Proyek
Pengalaman proyek pada dasarnya anak dituntut untuk bisa memecahkan
berbagai masalah yang dihadapi oleh anak. Pembelajaran proyek sangat
memberikan kesempatan pada anak untuk aktif, mau bekerja secara produktif
menemukan berbagai pengetahuan baru. Metode ini merupakan salah satu dari
metode yang cocok bagi pengembangan terutama dimensi kognitif, sosial,
motorik, kreatif dan emosional anak.
Metode ini termasuk salah satu penerapan model pembelajaran koo[eratif.
Menggunakan metode proyek, melatih anak untuk bekerjasama,
bertanggungjawab, mengembangkan kemampuan sosial, mewujudkan daya
kreativitasnya, mempunyai pemahaman yang utuh tentang suatu konsep.

D. Aliran Pendidikan yang digunakan di Indonesia


Dua aliran pokok pendidikan di Indonesia itu di Indonesia itu dimaksudkan adalah
Perguruan Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam.
Kedua aliran tersebut dipandang sebagai tonggak pemikiran tentang pendidikan di
Indonesia.
1. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa
Perguruan Kebangsaan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada
tanggal 3 Juli 1932 di yogyakarta, yakni dalam bentuk yayasan.

Asas dan Tujuan Taman Siswa

 Asas Taman Siswa


1.Bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri dengan terbitnya
persatuan dalam peri kehidupan umum.
2. Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah yang dalam arti
lahir dan batin dapat memerdekan diri.
3.Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri.
4. Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada seluruh
rakyat.
5. Bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka harus mutlak
harus membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan.
6. Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu adanya keiklasan lahir dan batin untuk
mengobarkan segala kepentinganpribadi demi keselamatan dan kebahagiaan anak-
anak.
Kemudian ditambahkan dengan asas kemerdekaan, asas kodrat alam, asas
kebudayaan, asas kebangsaan, dan asas kemanusiaan.
 Tujuan Taman Siswa
1.Sebagai badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat tertib
dan damai.
2. Membangun abak didik menjadi manusia yang merdeka lahir dan batin, luhur
akal budinya, serta sehat jasmaninya untuk menjadi anggota masyarakat yang
berguna dan bertanggung jawab atas keserasian bangsa, tanah air, serta manusia
pada umumumnya
 Upaya-upaya yang dilakukan Taman Siswa
Beberapa usaha yang dilakukan oleh taman siswa adalah menyiapkan peserta
didik yang cerdas dan memiliki kecakapan hidup. Dalam ruang lingkup eksternal
Taman siwa membentuk pusat-pusat kegiatan kemasyarakatan.
 Hasil-hasil yang Dicapai
Taman siswa telah berhasil menemukakan gagasan tentang pendidikan nasional,
lembaga-lembaga pendidikan dari Taman indria sampai Sarjana Wiyata. Taman
siswa pun telah melahirkan alumni alumni besar di Indonesia.
2. Ruang Pendidik INS Kayutanam
Ruang Pendidik INS (Indonesia Nederlandsche School) didirikan oleh
Mohammad Sjafei pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayutanam (sumatera
Barat).
 Asas dan Tujuan Ruang Pendidik INS Kayutanam
Pada awal didirikan, Ruang Pendidik INS mempunyai asas-asas sebagai berikut:
1) Berpikir logis dan rasional
2) Keaktifan atau kegiatan
3) Pendidikan masyarakat
4) Memperhatikan pembawaan anak
5) Menentang intelektualisme
Dasar-dasar tersebut kemudian disempurnakan dan mencakup berbagai hal,
seperti: syarat-syarat pendidikan yang efektif, tujuan yang ingin dicapai, dan
sebagainya.
 Tujuan Ruang pendidik INS Kayutanam adalah:
1) Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan
2) Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
3) Mendidik para pemuda agar berguna untuk masyarakat
4) Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan berani bertanggung
jawab.
5) Mengusahakan mandiri dalam pembiayaan.
b. Upaya-upaya Ruang Pendidik INS Kayutanam
Beberapa usaha yang dilakukan oleh Ruang Pendidik INS Kayutanam antara lain
menyelenggarakan berbagai jenjang pendidikan, menyiapkan tenaga guru atau
pendidik, dan penerbitan mjalah anak-anak Sendi, serta mencetak buku-buku
pelajaran.
 Hasil-hasil yang Dicapai Ruang Pendidik INS Kayu tanam
Ruang Pendidik INS Kayu Tanam mengupayakan gagasan-gagasan tentang
pendidikan nasional (utamanya pendidikan keterampilan/kerajinan), beberapa
ruang pendidikan (jenjang persekolahan), dan sejumlah alumni.

Anda mungkin juga menyukai