Nama Kelompok
Fauziah Romaito Harahap (2010067)
Febri Yuni Sari NST (20140068)
Fauziah Ainun Bintang Siregar (20140066)
Firda Sri Imtaq Gultom (20140069)
Fatma Aquaristi Siregar (20140065)
Futri Sakinah Rambe (20140070)
Prodi : PGSD 3B
M.Kuliah : Pendidikan Kepramukaan
Dosen : Sabri, S.Pd.I, M.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Kepanduan dunia berawal dari pemikiran seorang pemuda Inggris yang merangkum atau
menulis pengalamannya saat bertugas di Afrika dan India. Pemuda tersebut adalah Lord Baden
Powell of Giwell yang nama lengkapnya adalah Robert Stephenson Smyth Baden Powell namun
lebih dikenal dengan Baden Powell saja.Baden Powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di
London, ayahnya seorang Profesor Geometry di Universitas Oxfort, bernama Domine Baden
Powell yang meninggal ketika Stephenson masih kecil. Baden Powell bergabung dengan
pasukan Hussars ke 13 di India pada tahun 1876, kemudian dari tahun 1888 – 1895 Baden
Powell sukses bertugas di India, Afganistan, Zulu, dan Ashanti. Semasa perang Boer Baden
powell bertugas sebagai staff dari pasukan Kerajaan Inggris (1896 – 1897), menjadi kolonel
pasukan berkuda di Afrika Selatan (Pengalaman terkepung oleh bangsa Boer di Kota Mafeking,
Afsel selama 127 hari kekurangan makanan), kemudian mengalahkan bangsa Zulu di Afrika dan
mengambil kalung manik kayu milik raja Dinizulu.
Pengalamannya tersebut ia tulis menjadi sebuah buku dengan judul “AIDS TO
SCOUTING” yang sebenarnya untuk memberi petunjuk kepada tentara Inggris agar dapat
melakukan tugas penyelidik dengan baik. Buku tersebut memuat cara menjelajahi hutan,
diperlukan kecakapan tertentu, baik diperoleh dari alam ataupun tokoh masyarakat yang dilalui,
seperti mengenali jejak perjalanan yang baru dilewati untuk keluar dari rimbunnya hutan,
mengenali buah-buahan yang dapat dimakan, air yang boleh diminum, mengetahui arah mata
angin tanpa melihat arah matahari karena rimbunnya hutan dan sebagainya. Untuk menguji
kebenaran isi buku itu, 21 orang pemuda yang menamakan kelompok Boys Brigade mengundang
Baden Powell bersama-sama membuktikannya mengadakan perkemahan di Pulau Brownsea
(Brownsea Island) pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari peserta perkemahan melakukan
pengembaraan menerapkan isi buku Aids for Scouting bersama Baden Powell.
Pengalaman dalam perkemahan tersebut dicatat setiap hari, pada akhir perkemahan
catatan tersebut dikumpulkan menjadi satu oleh Baden Powell dijadikanlah sebuah buku denan
judul “ SCOUTING FOR BOYS “ yang diterbitkan than 1908. Kelompok anak muda yang
melakukan perkemahan di Brownsea tersebut mengubah nama kelompoknya dari Boys Brigade
menjadi BOY SCOUT dan menjadikan Scouting for Boys sebagai buku panduannya.
Kemudian ajaran Baden Powell ini berkembang dan berdirilah organisasi kepanduan-kepanduan
(yang semua hanya untuk anak laki-laki berusia penggalang) yang disebut Boys Scout.
Kemudian disusul berdirinya organisasi kepanduan putri yang diberi nama GIRL
GUIDES, atas bantuan Agnes adik perempuan Baden Powell dan diteruskan oleh Ny. Baden
Powell dengan buku panduan HANDBOOK GIRL GUIDESS (dikerjakan sama-sama dengan
Agnes Baden Powell tahun 1912), GIRL GUIDES (1918). Baden Powell kembali ke Inggris
tahun 1908 menjadi Letnan Jendral dianugrahi Ksatria tahun 1909, Pada tahun 1910 Baden
Powell minta pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letjend. Ia menikah dengan Olave
st.Clair Soames pada tahun 1912 dan dianugrahi tiga orang anak (Peter, Heather, Betty)
Pada tahun 1912 berdiri pandu usia siaga yang disebut CUB (anak srigala) dengan buku
Jungle Book berisi cerita tentang Mongli anak didikan rimba (anak yang dipelihara oleh Srigala)
karangan Rudyard Kliping sebagai cerita pembungkus kegiatan Cub ini. Kemudian tahun1918
Baden powell membentuk Rover Scout (Pramuka usia Penengak) untuk menampung mereka
yang sudah lewat usia 17 tahun tetapi masih sering giat di bidang kepanduan, dengan buku
panduan ROVERING TO SUCCES (Mengembara Menuju Kebahagiaan) yang telah diterbitkan
tahun 1912. Pada tahun 1920 para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam
acara Jambore Dunia yang pertama. Ketika hari terakhir kegiatan jambore tanggal 6 Agustus
1920 Baden Powell diangkat sebagai Chief Scout of The World atau Bapak Pandu Sedunia.
Sejak Tahun 1920 itu dibentuklah Dewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro
Sekretariatnya berada di London Inggris.
Pada tahun 1929 Baden Powell mendapat gelar kehormatan ” Lord ” hingga namanya
menjadi Lord Baden Powell of Gilwell dengan julukan Baron, gelar tersebut diberikan oleh Raja
George V. Setelah berkeliling dunia termasuk berkunjung ke Batavia (Sekarang : Jakarta,
Indonesia) tanggal 3 Desember 1934, sepulang meninjau Jambore di Australia. Baden Powell
beserta istrinya menghabiskan waktu tinggal di Inggris (sekitar tahun 1935-1938). Kemudian ia
kembali ke Afrika tanah yang amat dicintainya, masa tuanya di Nyeri, Kenya. Beliau wafat
tanggal 8 Januari 1941 dan diantar diatas kereta yang ditarik oleh para pandu yang sangat
mencintainya ke tempat peristirahatan terakhir.
Pada ahun 1958 Biro Kepanduan Sedunia (Putra) dipindahkan dari London ke Ottawa,
Kanada. Pada tanggal 1 Mei 1968 dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss (baca: Jenewa Swiss). Biro
Kepanduan Dunia (Putra) hanya mempunyai 40 orang staf yangada di Geneva dan 5 kantor
kawasan yakni : Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria.
2. Gagasan Pendidikan Kepramukaan
pendidikan kepramukaan adalah pendidikan luar sekolah yangdilaksanakan untuk
mendidik pelajar dan generqasi muda dalam upayamencapai tujuan nasional sebagaimana yang
termaktub dalam pembukaanUUD 1945 alinia ke IV. Dengan demikian pendidikan kepramukaan
yangmerupakan lembaga pendidikan luar sekolah bersifat non formal yang yangmerupakan
bagian dari pendidikan nasional yang tidak terpisahkan.Pendidikan kepramukaan yang
diselenggraakan oleh gerakan pramukasebagai lembaga pendidikan luar sekolah dengan
menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan pendidikan bagi anka – anak dan pemuda guna menumbuhkan mereka
agar menjadi generasi yang lebih baik.
a. Sistem Pendidikan Kepramukaan
Kepramukaan memiliki sistem pendidikan terorganisasi dan lengkap dengan lima
komponen utamanya, yakni:
Tujuan pendidikan
Peserta didik
Yang mendidik
Metode pendidikan
Materi pendidikan atau kurikulum
b. Sistem pendidikan bagi peserta didik
Proses pendidikan untuk peserta didik ini diatur melalui Syarat Kecakapan Urnum
(SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK), serta Pramuka Garuda,tingkatan dalam
pramuka :
Untuk pramuka siaga (usia 7 – 10 tahun)
Untuk pramuka penggalang (usia 11- 15 tahun)
Untuk pramuka penegak (usia 16 – 20 tahun)
Untuk pramuka pandega (usia 21 – 25 tahun)
c. Sistem pendidikan bagi orang dewasa
Pendidikan bagi orang dewasa dalam Gerakan Pramuka ditujukan kepada pemberian
bekal kemampuan, agar orang itu dapat mengabdikan dirinya secara sukarela dan
aktif menjalankan kewajibannya sebagai pembantu pembina pramuka, pembina
pramuka, pelatih pembina pramuka, pembantu andalan, andalan, anggota majelis
pembimbing dan staf kwartir.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan