Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SEJARAH KEPANDUAN DUNIA DAN INDONESIA


Disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti mata kuliah Pendidikan
Kepramukaan yang dibina oleh : Ibu Esti Untari, S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Offering H8

1. Arvena Putri Sita (180151602312)


2. Novi Ratnasari (180151602225)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRA SEKOLAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
September 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun telah mampu
menyelesaikan makalah berjudul “Sejarah Kepanduan Dunia dan
Indonesia” penyusun yakin tanpa ridha dan izin-Nya tidak mungkin makalah ini
dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kehadirat
Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya dan umatnya hingga akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kepramukaan. Penyusun menyadari bahwa selama penulisan makalah ini
penyusun banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu,
penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Esti Untari S.Pd., M.Pd. selaku dosen matakuliah yang telah membantu
penulis selama menyusun makalah ini.
2. Rekan-rekan yang telah membantu penulis dalam menyusun makalah ini.
3. Semua pihak yang tidak bias disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda.
Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi kesempurnaannya dan semoga bermanfaat bagi kita
semua.

Blitar, 1 September 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
2.1 Perintis Kepanduan Dunia........................................................................................6
2.2 Gagasan Pendidikan Kepramukaan..........................................................................8
2.3 Berdirinya Kepanduan Nasional Indonesia............................................................10
2.4 Sejarah Berdirinya Gerakan Pramuka....................................................................14
BAB III............................................................................................................................15
PENUTUP.......................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan............................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Munculnya gerakan kepanduan dunia dipelopori oleh Robert
Stephenson Smith Baden Powell yang kemudian lebih dikenal dengan
Bapak Pandu Sedunia (22 Februari 1857 - 8 Januari 1941) dari Inggris.
Semenjak munculnya gerakan kepanduan dunia yang dipelopori oleh
Robert Stephenson Smith Baden Powell ia mempunyai sifat-sifat selalu
gembira, hemat, cermat dan menyukai kehidupan di luar. Seorang tokoh
William Smith mengadakan perkemahan untuk anak-anak dari Boys
Brigade dalam jumlah kecil di Brown Sea Island (Inggris) tahun 1883.
Ternyata perkemahan tersebut berhasil dengan baik dan menarik perhatian
anak-anak dari Boys Brigade (Mertoprawiro, 1992:19).
Gagasan yang dilancarkan oleh Baden Powell tentang pendidikan di
luar sekolah untuk anak-anak Inggris bertujuan supaya mereka menjadi
warga negara Inggris yang baik sesuai dengan keadaaan dan kebutuhan
Kerajaan British Raya. Gagasan yang dituangkan oleh Baden Powell
dengan mengarang buku yang berjudul “Scouting for Boys” yang
diperuntukkan bagi anak-anak. Sejak itu juga berkembang Boys Scout
Movement di seluruh dunia dengan diadakannya Internasional Jambore I
dan pada kesempatan itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu
Sedunia. Gagasan dari buku itu sangat cemerlang dan menarik, sehingga
dapat dilaksanakan di negara-negara lain salah satunya Belanda. Gerakan
Kepanduan dibawa dan dilaksanakan Belanda ke Indonesia dengan
organisasi 2 yang bernama NIPV (Nederlands Indische Padvinders
Vereeniging) yang beranggotakan baik anak-anak Eropa maupun
Indonesia yang bersekolah di sekolah-sekolah Belanda (Mertoprawiro,
1992:20-21). Sejak saat itulah sampai sekarang perkembangan gerakan
kepanduan di Indonesia cukup signifikan untuk generasi masa demi masa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Siapa perintis kepanduan dunia?
2. Bagaimana gagasan pendidikan kepramukaan?

4
3. Kapan berdirinya kepanduan nasional Indonesia?
4. Bagaimana sejarah berdirinya gerakan pramuka?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perintis kepanduan dunia.
2. Untuk mengetahui gagasan pendidikan kepramukaan.
3. Untuk mengetahui berdirinya kepanduan nasional Indonesia.
4. Untuk mengetahui sejarah berdirinya gerakan pramuka.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perintis Kepanduan Dunia.
Untuk dapat memahami hakikat kepramukaan, kita perlu mempelajari
sejarah berdirinya dan berkembangnya gerakan pramuka sedunia. Kalau kita
pelajari sejarah tersebut, kita tidak terlepas dari riwayat hidup pendiri
kepramukaan sedunia yaitu “Robert Stevenson Smyth Lord Baden Powell Of
Gilwell”. Baden powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London. para
pandu (pramuka) biasa memanggil beliau dengan sebutan Baden Powell atau
BP (bee-pee/bipi). Nama kecil dari Baden Powell adalah Ste, Stepe atau
Stephenson dan beliau baru dipanggil Robert atau Sir Robert setalah mendapat
gelar kesatria dari Raja Inggris, yaitu Raja George V. Ayah dari Baden Powel
adalah Prof. Domine Baden Powell seorang guru besar Geometri di
Universitas Oxford, Inggris. Sedangkan ibu beliau bernama Henrietta Grace
Smyth, seoarang puteri dari admiral kerajaan inggris yang terkenal yaitu
William T. Smyth. Sudara Baden Powell berjumlah 9 orang, yaitu Warrington,
George, Augustus, Frank, Pensore, Agnes, Henrietta, Jessie dan Baden
Fletcher.
Karena sejak kecil Baden Powell ditinggal mati oleh ayahnya, beliau
memperoleh pendidikan karakter dan berbagai macam keterampilan dari ibu
dan saudara-saudaranya. Peran ibu yang sangat penting bagi
perkembangannya diakui sendiri oleh Baden Powell. Beliau pernah
mengungkapkannya dengan kalimaat "Rahasia keberhasilan saya adalah ibu
saya."
Baden Powell kecil terkenal sebagai anak yang cerdas, gembira, dan lucu.
Sifat ini membuat Baden Powell sangat disukai oleh teman-temannya. Selain
itu, Baden Powell juga dikenal terampil dalam memainkan alat musik piano
dan biola, berenang, teater, berkemah, berlayar, menggambar, dan mengarang.
Beranjak dewasa, Baden Powell kemudian bergabung dengan militer Inggris.
Banyak hal yang pernah dialami Baden Powell selama menjadi tentara.
Pengalaman-pengalaman tersebut beliau tulis dan dibukukan dengan judul
Aids to Scouting pada tahun 1899. Buku ini berisi penjelasan panduan bagi

6
tentara muda Inggris dalam melaksanakan tugas dilapangan. Tak disangka,
bukunya tersebut terjual laris di Inggris. Bahkan, buku ini juga banyak dibaca
oleh para guru dan organisasi kepemudaan.
Melihatnya besarnya antusias pembaca buku Aids to Scouting, William
Alexander Smith, seorang pendiri organisasi Pemuda di Inggris menyarankan
kepadanya untuk menulis ulang buku tersebut. Baden Powell pun
menyetujuinya. Buku itupun ditulis ulang Baden Powell, namun dengan
berbagai revisi agar cocok dibaca oleh remaja-remaja yang bukan berasal dari
ketentaraan.
Untuk menguji semua ide yang tertuang dalam buku barunya tersebut,
pada tanggal Baden Powell melaksanakan sebuah acara perkemahan di
Brownsea Island Inggris, bersama dengan 22 remaja lelaki yang memiliki latar
belakang berbeda. Perkemahan itu sendiri berlangsung selama 8 hari, yakni
dimulai dari 25 Juli s/d 2 Agustus 1907. Sejak perkemahan inilah, Baden
Powell semakin serius untuk mengembangkan gerakan kepanduan. Bahkan,
pada tahun 2010 beliau memutuskan untuk mengakhiri karirnya di dunia
militer dengan pangkat terakhir Letnan Jendral agar bisa fokus pada
pengembangan pendidikan kepramukaan. Sebuah totalitas yang luarbiasa
dipersembahkan Baden Powell demi majunya dunia Pramuka.
Baden Powell menikah dengan Olave St. Calir Soames pada tahun 1912
pada saat mengadakan perjalanan keliling dunia untuk menemui para pandu
diberbagai dunia. Baden Powell kali pertama bertemu dengan Olave di kapal
Arcadian yang berlayar menuju Jamaika bersama ayahnya. Akhirnya Beliau
dikarunia tiga orang anak, yaitu Peter, Heather dan Betty.
Tahun 1939, Baden Powell dan istrinya memutuskan pindah dan tinggal di
Nyeri, Kenya. Bersamaan dengan itu, kondisi kesehatan Baden Powell mulai
menurun. Beliau mulai sakit-sakitan. Hingga pada tanggal 8 Januari 1941,
pendiri Pramuka itu meninggalkan dunia untuk selama-lamanya. Baden
Powell tutup usia, beliau dimakamkan di pemakaman St. Peter, Nyeri Kenya.
2.2 Gagasan Pendidikan Kepramukaan.
Sejak Baden Powell menuliskan pengalamannya dalam buku Scouting for
Boys pada tahun 1908, hal ini dianggap sebagai cikal bakal dari lahirnya

7
gerakan Pramuka. Buku itu sengaja dibuat oleh Baden Powell sebagai
panduan dalam acara perkemahan yang dirintisnya. Tidak hanya di Inggris,
buku ini juga laris manis di negara-negara lain. Organisasi-organisasi Pramuka
pun bermunculan yang pada mulanya hanya diperuntukkan untuk anak laki-
laki saja dengan nama "Boys Scout". Barulah pada tahun 1912, dibantu oleh
adik perempuannya, Agnes, Baden Powell mendirikan organisasi Pramuka
untuk perempuan dengan nama "Girl Guides".
Tak perlu waktu lama, semenjak buku Scouting For Boys diterbitkan,
Pramuka semakin dikenal di seluruh Inggris dan Irlandia. Pada tahun 1910,
negara Finlandia, Denmark, Argentina, Perancis, Jerman, Yunani, Meksiko,
India, Belanda, Russia, Norwegia, Singapura, Amerika Serikat, dan Swedia
tercatat telah memiliki organisasi Pramuka. Organisasi Pramuka rintisan
Baden Powell terus berkembang. Pada tahun 1916, berdiri organisasi Pramuka
untuk usia siaga yang bernama CUB (anak serigala). Kelompok ini juga
dilengkapi dengan buku panduan kegiatan dengan mengadopsi karya Rudyard
Kipling yang berjudul The Jungle Book. Buku tersebut bercerita atentang
Mowgli si anak rimba yang dipelihara oleh induk serigala di dalam hutan.
Baden Powell terus bergerak, pada tahun 1918 beliau mendirikan "Rover
Scout", sebuah kelompok yang diperuntukkan bagi remaja-remaja berusia 17
tahun. Tahun 1922, Baden Powell kembali menerbitkan buku yang berjudul
Rovering to Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku tersebut
menceritakan tentang seorang pemuda yang harus mengayuh perahu
sampannya menuju pantai bahagia.
Untuk pertama kalinya, Jambore Dunia dilaksanakan pada 30 Juli sampai
8 Agustus 1920 di Olympia Hall, London. Sebanyak 8000 orang anggota
Pramuka dari 34 negara turut serta dalam acara Jambore itu. Pada kesempatan
itu pula, Baden Powell dinobatkan sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout
of The World). Di tahun yang sama, dibentuklah Dewan Internasional
organisasi Pramuka yang beranggotakan 9 orang. Kota London ditetapkan
sebagai kantor kesektariatan Pramuka sedunia. Meskipun kemudian tahun
1958 kantor ini dipindahkan ke Ottawa, Kanada. Terakhir tahun 1968,
sekretariat Pramuka sedunia berpindah lagi ke Geneva, Swiss.

8
Jambore Pramuka Sedunia
Sejak saat itu, acara Jambore Dunia terus diselenggarakan hingga kini.
Jambore selanjutnya, yakni Jambore XXIV akan dilaksanakan di West
Virginia, Amerika Serikat. Berikut ini daftar lengkap Jambore Dunia yang
pernah diselenggarakan:
 Jambore I Dunia 1920: Olympia, Kensington, London, Inggris (8.000
orang)
 Jambore II Dunia 1924: Ermelunden, Denmark (4.549 orang)
 Jambore III Dunia 1929: Birkenhead, Inggris (30.000 orang)
 Jambore IV Dunia 1933: Godollo, Hungaria (25.792 orang)
 Jambore V Dunia 1937: Vogelenzang, Bloemendaal, Belanda (28.750
orang)
 Jambore VI Dunia 1947: Moisson, Prancis (24.152 orang)
 Jambore VII Dunia 1951: Bad Ischl, Austria (12.884 orang)
 Jambore VIII Dunia 1955: Niagara-on-the-Lake, Kanada (11.139 orang)
 Jambore IX Dunia 1957: Sutton Park, Inggris (30.000 orang)
 Jambore X Dunia 1959: Los Banos, Laguna, Filipina (12.203 orang)
 Jambore XI Dunia 1963: Marathon, Greece (14.000 orang)
 Jambore XII Dunia 1967: Farragut State Park, Amerika Serikat (12.011
orang)
 Jambore XIII Dunia 1971: Fujinomiya, Jepang (23.758 orang)
 Jambore XIV Dunia 1975: Lillehammer, Norwegia (17.259 orang)
 Jambore XV Dunia 1979: Neyshabur, Iran (dibatalkan)
 Jambore XV Dunia 1983: Calgary, Kanada (14.752 orang)
 Jambore XVI Dunia 1987-1988: Sydney, Australia (14.434 orang)
 Jambore XVII Dunia 1991: Gunung Seorak, Korea Selatan (20.000 orang)
 Jambore XVIII Dunia 1995: Flevoland, Belanda (28.960 orang)
 Jambore XIX Dunia 1998-1999: Picarquín, Chili (31.000 orang)
 Jambore XX Dunia 2002-2003: Sattahip, Thailand (24.000 orang)
 Jambore XXI Dunia 2007: Hylands Park, Inggris (38.074 orang)
 Jambore XXII Dunia 2011: Rinkaby, Swedia (40.061 orang)

9
 Jambore XXIII Dunia 2015: Kirarahama, Jepang
2.3 Berdirinya Kepanduan Nasional Indonesia.
Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Beliau, selain menjadi Sultan Yogyakarta, Wakil Presiden Republik
Indonesia, dan Pahlawan Nasional Indonesia, pun dinobatkan sebagai Bapak
Pramuka Indonesia. Penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai
Bapak Pramuka Indonesia layak mengingat aktivitasnya di dunia
kepramukaan (kepanduan) sebelum Gerakan Pramuka lahir (sebelum 1961),
saat pendirian Gerakan Pramuka, maupun awal-awal perjalanan Gerakan
Pramuka. Berkat pemikiran dan kebijakan yang diambilnya Gerakan Pramuka
bisa menjadi seperti sekarang ini. Karenanya sejarah kepramukaan di
Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sosok Bapak Pramuka Indonesia,
Hamengkubuwana IX.
Sejarah lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia bermula pada masa dimana
Indonesia dijajah oleh Belanda. Awal gerakan kepanduan ini bermula dari
berdirinya cabang Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang
kemudian berubah namanya menjadi Nederlands Indische Padvinders. Bapak
kepanduan Indonesia ialah S.P. Mangkunegara yang memprakarsai berdirinya
organisasi kepanduan milik Indonesia sendiri pada tahun 1916. Pada masa
Jepang, gerakan ini dibubarkan karena pihak Jepang tidak menginginkan
adanya sebuah organisasi yang dibuat tanpa ikut campur Jepang. Setelah
Jepang pergi, gerakan Pramuka di Indonesia kembali aktif dan baru terbentuk
sebagai Pramuka pada tahun 1961. Panitia untuk pembentukan gerakan
Pramuka sendiri baru dibuat keputusannya pada tahun 1961 lewat keputusan
Presiden Nomor 121 tahun 1961 tanggal 11 April 1961.
A. Sejarah Gerakan Pramuka Masa Penjajahan
Berdirinya gerakan Pramuka di Indonesia diawali dengan munculnya
cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) pada tahun 1912.
Organisasi yang juga baru berdiri pada tahun 1910 ini mampu
mempertahankan eksistensinya hingga saat dimana Perang Dunia I pecah.
Karena NPO memiliki kwartir besar sendiri, mereka kemudian
memutuskan untuk mengubah nama mereka di tahun 1916 dan menjadi

10
Nederlands Indische Padvinders Vereeniging (NIVP). Pada tahun yang
sama, S.P. Mangkunegara VII merencanakan untuk membuat organisasi
kepanduan mereka sendiri. Hal ini dibuat nyata, dan organisasi mereka
diberikan nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) dan merupakan
organisasi kepanduan yang pertama di tanah nusantara.
Organisasi-organisasi kepanduan yang berdiri juga menyulut api
pergerakan nasional, dimana pada suatu masa didirikan organisasi
kepanduan milik Muhammadiyah yang diberi nama Padvinder
Muhammadiyah dimana pada tahun 1920 mengganti nama mereka menjadi
Hizbul Watan. Selain Muhammadiyah, ada juga Nationale Padvinderij
milik Budi Utomo, Syarikat Islam Afdeling Padvinderij milik Syarikat
Islam yang namanya kemudian diubah menjadi Syarikat Islam Afdeling
Pandu (SIAP), Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) yang berdiri
berkat Jong Islamieten Bond, dan terakhir adalah Indonesisch Nationale
Padvinders Organisatie (INPO) yang berhutang kepada Pemuda Indonesia
untuk berdiri. Pada tanggal 23 Mei 1928, rasa persatuan yang timbul dalam
organisasi kepanduan di Indonesia mulai mewujudkan dirinya dengan nama
“Persaudaraan Antara Pandu Indonesia” (PAPI) yang anggotanya adalah
INPO, SIAP, NATIPIJ, dan PPS.
Pada tahun 1928 hingga 1935, organisasi-organisasi kepanduan yang
memelopori lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia menjadi semakin
banyak baik yang berdasarkan kebangsaan atau agama. Nama-nama
organisasi yang berdasarkan kebangsaan adalah:
1. Pandu Indonesia (PI)
2. Padvinders Organisatie Pasundan (POP)
3. Pandu Kesultanan (PK)
4. Sinar Pandu Kita (SPK)
5. Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI)
Sementara organisasi yang berdasarkan keagamaan:
1. Pandu Ansor
2. Al Wathoni
3. Hizbul Wathan

11
4. Kepanduan Islam Indonesia (KII)
5. Islamitische Padvinders Organisatie (IPO)
6. Tri Darma (Kristen)
7. Kepanduan Azas Katolik Indonesia (KAKI)
8. Kepanduan Masehi Indonesia (KMI)
Demi mempererat persaudaraan di antara tiap organisasi, Badan Pusat
Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) berencana untuk mengadakan
sebuah jambore besar. Kegiatan ini mengalami beberapa kali perubahan
rencana dalam waktu dan nama kegiatan, meskipun pada akhirnya nama
kegiatan disetujui sebagai “Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem”
atau disingkat PERKINO. Tanggal acara yang tadinya juga sempat
didebatkan akhirnya diputuskan untuk dilakukan pada tanggal 19 hingga 23
Juli tahun 1914 di sebuah daerah di Yogyakarta.
Perkembangan gerakan Pramuka di Indonesia sempat terhambat ketika
penjajah dari Belanda pulang dan digantikan oleh pasukan Jepang. Dalam
masa penjajahan oleh Jepang yang mengaku-ngaku “pelindung Asia,
pemimpin Asia, dan cahaya Asia”, tidak boleh ada partai dan organisasi
rakyat yang terjadi. Hal ini menyulut banyak kemarahan publik karena
bahkan organisasi kepanduan tidak boleh dilanjutkan. Meski ada aturan
tentang penolakan organisasi, beberapa anggota BPPKI tetap merencanakan
PERKINO II. Masa isolasi dari organisasi rakyat ini membuat semangat
kepanduan yang ada dalam dada para anggotanya berkobar semakin kuat.
B. Gerakan Pramuka Pada Masa Republik Indonesia
Pada bulan September 1945, beberapa tokoh dari gerakan kepanduan
Indonesia memutuskan untuk melakukan pertemuan di Yogyakarta demi
membentuk sebuah panitia baru sebagai sebuah panitia kerja dan wadah
dari sebuah organisasi yang besar. Panitia baru ini kemudian dikenal
sebagai Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia (KPPI) dan di saat yang
sama segera menetapkan tanggal untuk melaksanakan sebuah kongres
tentang kesatuan kepanduan. Kongres ini berlangsung pada tanggal 27
hingga 29 Desember dan berlokasi di Surakarta. Dan sebagai hasilnya,
terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia. Pandu Rakyat Indonesia menghadapi

12
masa sulit ketika hendak berkembang. Salah satu alasan yang ada adalah
penyerangan kembali Belanda mulai 17 Agustus 1984 dimana pada saat itu
ada seseorang yang berencana menembak mati Soeprapto dan berhasil.
Pada daerah-daerah yang akhirnya berhasil dikuasai oleh Belanda, Pandu
Rakyat dipaksa untuk berhenti beraktivitas.
Ketika periode perjuangan untuk lagi-lagi mengusir Belanda dari tanah
air selesai, Pandu Rakyat Indonesia mengadakan kongres mereka yang ke-2
di Yogyakarta pada tanggal 20 hingga 22 Januari tahun 1960. Yang
menjadi pokok pembicaraan dari kongres ini adalah tentang bagaimana
putusan untuk mencapai konsepsi yang baru, memberi kesempatan untuk
beberapa golongan agar mereka bisa kembali menyejahterakan kembali
organisasi mereka yang telah runtuh. Kongres ini juga membahas tentang
bagaimana masyarakat sekitar kini mampu membuat organisasi kepanduan
mereka sendiri. Hingga kini, kisah ini akan terus diceritakan jika ada salah
satu kita yang berbicara atau bertanya tentang sejarah lahirnya gerakan
Pramuka di Indonesia.
2.4 Sejarah Berdirinya Gerakan Pramuka.
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961. Dari ungkapan yang telah
dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di
Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah
seluruh anggota perkumpulan itu.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS
Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana
pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat
ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang
kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal
741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana
Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian
kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme
(Lampiran C Ayat 8).
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya.
Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan

13
tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di
Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa
kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan
harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu
yang disebut Pramuka.
Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku
Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis
Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat
Desa, Achmadi serta mentri sosial Muljadi Djojo Martono. Panitia ini tentulah
perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI
No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana
Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang
disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Panitia inilah yang
kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran
Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang
Gerakan Pramuka.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sejarah pramuka di dunia yang pertama kali mengemukakan adalah Baden
Powell, pada tahun 1908 Boden Powell menulis pengalamannya untuk acara
latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku
dengan judul “Scouting For Boys” Buku ini cepat tersebar di Inggris dan
negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang
semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
Sejarah lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia bermula pada masa
dimanaIndonesia dijajah oleh Belanda. Awal gerakan kepanduan ini bermula
dari berdirinya cabang Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang
kemudian berubah namanya menjadi Nederlands Indische Padvinders. Bapak
kepanduan Indonesia ialah S.P. Mangkunegara yang memrakarsai berdirinya
organisasi kepanduan milik Indonesia sendiri pada tahun 1916.

15
DAFTAR RUJUKAN

Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Tahun 2009.


Gemari Edisi 67/Tahun VII/Agustus 2006. Revitalisasi Gerakan Pramuka Bagian
Dari Revitalisasi Pendidikan Nasional, halaman 26.
Keputusan Presiden No. 238 Tahun 1961 Tentang Gerakan Pramuka.
UU Gerakan Pramuka No.12 Tahun 2010.
Www.bukupramukaboyman.com/buku-pramuka-boyman-edisi-terbaru-2015
(Diikuti pada tanggal 4 september) pukul 16:27 WIB.

16

Anda mungkin juga menyukai