MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Kepramukaan dengan
Dosen Siti Rozinah, S. Sos., M. Hum
Disusun Oleh:
Dari hati yang terdalam kami mengutarakan permintaan maaf atas kekurangan
makalah ini, karena kami atau makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami berharap kritikan, saran, dan masukan yang membangun dari pembaca
guna penyempurnaan-Nya ke depan.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat sesuai
dengan fungsinya. Amin
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
C. Pendidikan Kepramukaan..........................................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdirinya gerakan pramuka tidak bisa terlepas dari seorang tentara Inggris
yaitu Robert Stephenson Smyth Baden Powel. Beliau adalah pendiri gerakan
kepanduan atau pramuka. Beliau adalah seseorang yang bertipe pekerja keras, tidak
mudah putus asa, dan penolong. Awal mula berdirinya berawal dari suatu gagasan
tentang pendidikan di luar sekolah untuk anak Inggris, dengan tujuan supaya mereka
menjadi manusia Inggris, warga Inggris, dan anggota masyarakat Inggris yang baik,
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan kerajaan Inggris pada waktu itu. Untuk itu
beliau mengarang sebuah buku yang terkenal yaitu “Scouting for Boys”. Buku ini
memuat cerita pengalaman beliau dan latihan apa yang diperlukan untuk para
pramuka.
Niat baik kami dalam menyusun makalah ini adalah untuk memberikan
penjelasan dan pemahaman mengenai sejarah kepanduan atau pramuka di tingkat
dunia maupun di Indonesia untuk seluruh para pembaca khususnya bagi kalangan
anggota pramuka. Selain membahasa tentang sejarah, juga akan dijelaskan mengenai
pendidikan kepramukaan. Setelah membaca makalah ini diharapkan para pembaca
dapat memahami bagaimana sejarah munculnya gerakan kepramukaan baik dunia
maupun di Indonesia.
3
B. Rumusan Masalah
Seperti yang sudah dijelaskan di latar belakang, dalam makalah ini akan
memberikan penjelasan mengenai:
Tujuan makalah ini disusun yang paling utama adalah memenuhi tugas
terstruktur mata kuliah kepramukaan dan yang kedua bertujuan untuk mengetahui dan
memahami bagaimana sejarah munculnya pramuka di dunia dan Indonesia dan juga
mengenal apa itu pendidikan kepramukaan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Pramuka Dunia
Mempelajari sejarah gerakan pramuka tentu tidak lepas dari riwayat pendiri
kepramukaan dunia yaitu Lord Robert Baden Powell of Gil Well. Boden Powell lahir
pada 22 Februari 1857 di London. Nama yang sebenarnya adalah Robert Stephenson
Smyth Baden Powel, sedangkan ayah beliau seorang professor geometri di
Universitas Oxford Inggris, yang bernama Baden Powell yang meninggal pada
tanggal 11 Juni 1860, ketika Stephenson masih kecil. dengan menjadi seorang yatim
sejak kecil, maka dia terbiasa hidup mandiri. Baden Powell adalah seorang yang
bertipe pekerja keras, beliau tidak mudah putus asa dan penolong.1
Pada tahun 1883, William Smith membentuk Boys Bridge di Scotland. Anak-
anak dari Boys Bridge memakai seragam dan berlatih dengan menggunakan senapan
kayu. Atas dasar tulisannya tersebutlah pada tahun 1904 Baden Powell kembali ke
Inggris, ia dimintai untuk memperbaharui latihan Boys Bridge yang keanggotaanya
sudah tersebar diseluruh England.3
1
Sunardi Andri Bob, BOYMAN Ragam Latih Pramuka, (Bandung: Nuansa Muda, 2011) Cet.7, hlm 15-16
2
Neneng Nurjamilah, Skripsi. Pengaruh Pramuka Terhadap Disiplin Belajar Siswa (Studi Kasus dalam
pembelajaran PKn di MI Manarul Huda Sukabumi). (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), hlm. 7
3
Soerdarsono, Metroprawiro, H, Pembinaan Gerakan Pramuka dalam Membangun Watak dan Bangsa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1992), hlm. 20
5
Perkemahan yang dilaksanakan di Brown Sea Island mampu memberikan
dorongan bagi Baden Powell untuk menulis kembali bukunya: Aids to Scouting, yang
berjudul: Scouting for Boys yang diperuntukan bagi anak-anak. Sejak itu
berkembanglah Boys Scout Movement diseluruh dunia. Pada tahun 1920, di London
diadakan Internasional Jambore I dan pada kesempatan itu Baden Powell diangkat
sebagai Bapak Pandu Sedunia. Kemudian pada tahun 1929 Baden Powell dianugerahi
gelar kebangsawanan oleh raja Inggris atas jasa-jasanya dibidang pendidikan. Dan
sejak saat itu Baden Powell mendapatkan gelar Lord di depan namanya, yaitu Lord
Baden Powell.4
Cikal bakal dari keberadaan pramuka di Indonesia telah ada dan berkembang
sejak masa-masa perintisan kemerdekaan Indonesia. sejak organisasi kepramukaan
dunia yang digagas oleh Lord Boden Powell Of Gilwel ini telah berkembang dan
menyebar hingga ke Indonesia. Pada tahun 1912 muncullah organisasi kepramukaan
saat itu yang diketahui disebut sebagai cabang Nederlandsche Padvinders
Organisatie (Organisasi Kepramukaan Hindia-Belanda) miliki pemerintahan Belanda
atau disingkat NPO. Organisasi NPO ini dapat bertahan sampai pada saat pecahnya
perang dunia I serta telah memiliki Kwartir besar sendiri di Indonesia, maka
organisasi NPO kemudian berganti nama menjadi Nederlands Indische Padvinders
Vereeninging (NIPV) pada tahun 1916. Sehingga pada tahun yang sama, S.P
Mangkunegara VII merencanakan untuk membuat organisasi kepramukaan mereka
4
Ibid
5
Team DAP. Buku Pintar Pramuka. Jakarta: DAP Jakarta, hlm. 22.
6
Keputusan musyawarah nasional gerakan pramuka 2013 nomor: 11/munas/2013 tentang anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga gerakan pramuka (Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 2013), hlm. 5
6
sendiri. Ternyata rencana luhur itu dibuat menjadi nyata, dan organisasi mereka
diberikan nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO). Dan organusasu |JPO ini
merupakan organisasi kepanduan yang pertama di tanah nusantara yang diprakarsai
oleh bangsa Indonesia sendiri.
7
Team DAP. Op.Cit, hlm, 22-23.
8
Ibid.,23.
7
Raja Kesultanan Yogyakarta ke-9 mulai 18 Maret 1940 sampai menghembuskan
nafas terakhirnya di usia 76 tahun pada 2 Oktober 1988 di Amerika.9
Selain beliau harus fokus dalam memimpin serta mengembangkan kesultanan
Yogyakarta. Beliau juga terlibat aktif dalam kegiatan sosial masyakat, termasuk ikut
serta dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Tercatat dalam
sejarah, beliau menjadi salah satu tokoh perintis lahirnya gerakan kepramukaan di
Indonesia. Sehingga beliau pun ditujuk untuk menjadi ketua kwartir nasional yang
pertama. Banyak pula sumbangan karya pemikiran beliau dalam memajukan serta
mengembangkan gerakan pramuka. Sehingga beliau dinobatkan sebagai bapak
pramuka indonesia oleh anggota gerakan pramuka.10
C. Pendidikan Kepramukaan
Pendidikan berasal dari bahasa Latin yakni paedos (anak) dan agoge yang
berarti saya membimbing. Adapun definisi pendidikan yang disandarkan pada makna
dan aspek serta ruang lingkupnya, dapat dilihat dari definisi yang dikemukakan oleh
Ahmad D. Marimba yang dikutip oleh Teguh Wangsa Gandhi, menjelaskan bahwa
“Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan ruhani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian
utama.”11
Pengertian kepramukaan tak lepas dari apa itu pramuka, maka sebelum
membahas lebih lanjut mengenai kepramukaan perlu kita ketahui terlebih dahulu
mengenai istilah pramuka. Pramuka adalah sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka
yang berusia antara 7-25 tahun dan berkedudukan sebagai peserta didik, yaitu Siaga,
Penggalang, Penegak dan Pandega. Disamping itu pula, bahwa pramuka merupakan
singkatan dari Praja Muda Karana yang memili arti rakyat muda yang suka berkarya.
Kata ini diambil dari bahasa Sansekerta.12
Adapun yang dimaksud dengan pendidikan kepramukaan adalah proses
pendidikan diluar sekolah dan keluarga yang diselenggarakan dalam kegiatan yang
menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, dan praktis, dengan menerapkan
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Pendidikan Kepramukaan, yang sasaran
9
Keputusan musyawarah nasional gerakan pramuka 2013 nomor: 11/munas/2013, 14.
10
http://pramukaria.blogspot.co.id/2015/05/bapak-pramuka-indonesia-sri-sultan.html
11
Teguh Wangsa Gandhi HW, Filsafat Pendidikan (Mazhab-mazhab Filsafat Pendidikan), (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2013), hlm.62-63.
12
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Buku Pedoman Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar,(Jakarta:
Penerbit Kwartir Nasional, 2011), hlm. 15
8
akhirnya adalah terbentuknya kepribadian watak, akhlak mulia, dan memiliki
kecakapan hidup.13
Gerakan pramuka merupakan gerakan yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, seperti gotong-royong, tolong menolong, kepatuhan dalam
melaksanakan perintah serta rasa tanggung jawab terhadap sesama manusia dan alam
sekitarnya. Gerakan pramuka mempunyai peranan penting dalam bidang pendidikan
generasi muda. Gerakan tersebut bertindak agar mengacu anak-anak dan generasi
muda memiliki kecakapan hidup, mengarahkan serta membimbing anak-anak dan
generasi muda memiliki sikap dan perilaku yang baik, agar menjadi manusia
berkepribadian luhur guna menyongsong kehidupan yang lebih baik.
Pramuka merupakan salah satu gerakan pendidikan yang mempunyai beberapa
kelebihan dibandingkan dengan badan pendidikan lain. Pertama, pramuka itu
pendidikan non formal, maksudnya pendidikan yang tidak terikat oleh nilai pelajaran
dan lain-lain. Selain itu sistem pembelajarannya bisa dilakukan di dalam ataupun
diluar madrasah, jadi lebih asyik dan menarik. Kedua, kemampuan kita benar-benar
berkembang dan dihargai. Dengan begitu siswa dapat terus mengekplorasi bakat-
bakat yang mereka sukai. Ketiga, sistem pendidikannya bagus. Didalam pramuka
siswa dididik sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Selain itu cara
pengajarannya menggunakan sistem beregu. Kelebihannya selain siswa menambah
teman, saling menghargai, saling menghormati, siswa juga belajar berkomunikasi
dengan baik, membangun kekompakan dan juga belajar berorganisasi. Keempat,
pramuka mempunyai metode pendidikan khusus, yakni sistem among.14
Sistem among merupakan hasil pemikiran Raden Mas Suardi Suryaningrat
atau dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara. Sistem among mewajibkan seorang
pramuka untuk melaksanakan prinsip-prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
a. Ing ngarsa sung tuladha
Artinya didepan menjadi teladan atau contoh.
b. Ing madya mangun karsa
Artinya di tengah mendorong kemauan.
c. Tut wuri handayani
Artinya dari belakang memberi dorongan dan perhatian.15
13
Ibid
14
Kak Sam Rizky , Buku Wajib Tunas, Mengenal Pramuka Indonesia, (Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher,
2012), hlm. 52-54.
15
Ibid. 54.
9
Dengan sistem among tersebut peserta didik dapat menjadi pribadi yang
merdeka pikiran dan tenaganya, disiplin, mandiri dalam hubungan timbal balik antar
sesama teman. Dalam sistem ini juga diwajibkan kepada setiap anggota dewasa untuk
memperhatikan anggota muda agar pembinaan yang dilakukan sesuai dengan Tujuan
Gerakan Pramuka.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa pramuka muncul berasal dari
Inggris yang didirikan oleh Baden Powel. Beliau adalah seorang tentara Inggris yang
pada saat itu ditugaskan di India untuk menjadi mendamping letnan. Beliau menulis
buku yang berjudul Scout for Boys yang menceritakan tentang pengalaman beliau
selama berlatih menjadi anggota militer. Sejak itu berkembanglah Boys Scout
Movement diseluruh dunia.
11
DAFTAR PUSTAKA
Andri, Sunardi. B. 2011. BOYMAN Ragam Latih Pramuka. Cet ke-7.
Bandung: Nuansa Muda
Nurjamilah, Neneng. 2013. Skripsi. Pengaruh Pramuka Terhadap Disiplin
Belajar Siswa (Studi Kasus dalam pembelajaran PKn di MI Manarul Huda
Sukabumi). UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Soerdarsono, Metroprawiro. H. 1992. Pembinaan Gerakan Pramuka dalam
Membangun Watak dan Bangsa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Team DAP. Buku Pintar Pramuka. Jakarta: DAP Jakarta
12
Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka 2013 Nomor:
11/Munas/2013 Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka. Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
http://pramukaria.blogspot.co.id/2015/05/bapak-pramuka-indonesia-sri-
sultan.html
Wangsa, Teguh. G. HW. 2013. Filsafat Pendidikan (Mazhab-mazhab Filsafat
Pendidikan). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 2011. Buku Pedoman Kursus Pembina
Pramuka Mahir Tingkat Dasar. Jakarta: Penerbit Kwartir Nasional
Kak Sam Rizky. 2012. Buku Wajib Tunas, Mengenal Pramuka Indonesia.
Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher
13