Anda di halaman 1dari 162

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga
kami penulis dapat menyelesaikan buku ini dengan
baik. Buku ini berjudul “Senang Belajar Pramuka”.
Penulisan buku ini dimaksudkan sebagai tugas
mata kuliah PKPD 1, Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Makassar. Bukan hal yang
mudah dalam menyelesaikan karya ini, begitu
banyak hambatan yang dihadapi oleh penulis dalam
menyusun karya ini, namun berkat pentunjuk,
usaha, arahan dan bimbingan yang diberikan oleh
berbagai pihak, maka segala hambatan dapat
teratasi dengan baik. Oleh karena itu,
perkenankanlah pada kesempatan ini
menyampaikan rasa syukur kepala Allah SWT
yang selalu memberikan nikmat-Nya, serta salam
dan salawat selalu tercurahkan kepada baginda

i
Rasulullah Muhammad SAW yang menjadi
penerang kehidupan kita dengan risalahnya.

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA .

DAFTAR ISI .

BAB 1 SEJARAH PRAMUKA

A.

iii
BAB I

SEJARAH PRAMUKA

A. Pengertian Pramuka

Pramuka atau Praja Muda Karana


merupakan suatu organisasi yang berkembang
secara internasional. Meski demikian, hal ini bukan
merupakan rencana khusus yang disusun oleh
Baden Powell. Melainkan dilihat dari manfaat
Pramuka itu sendiri, sehingga masyarakat di dunia
menerima organisasi Pramuka.

Dimana di dalamnya banyak sekali


kontribusi dari Baden Powell untuk gerakan
Pramuka. Kiprah Pramuka sendiri sangat baik di
masyarakat. Karena organisasi ini mendekatkan
anggotanya dengan alam, sosial dan memperkuat
hubungan dengan Tuhan. Bahkan anggotanya
memiliki tingkatan tertentu sesuai dengan usia uang
dimiliki.

1
1. Riwayat Hidup Lord Baden Powell

Baden-Powell
lahir tanggal 22 Februari
1857 dengan nama
Robert Stephenson Smyth
Powell, tetapi lebih akrab
dengan panggilan Stephe
Powell. Dia awalnya
diberi nama Robert
Stephenson, sedangkan Smyth adalah nama ibunya
ketika masih muda.

Rumahnya saat itu berada di Jalan Stanhope


Nomor 6, Paddington, London (sekarang Stanhope
Terrace Nomor 11). Ayahnya bernama Baden-
Powell, seorang pendeta yang mengajar geometri di
Universitas Oxford. Dia telah memiliki empat anak
dari kedua pernikahan sebelumnya. Pada 10 Maret
1846, Baden-Powell menikahi putri sulung
Laksamana William Henry Smyth yang bernama
Henrietta Grace Smyth di Gereja St. Lukas,

2
Chelsea. Ayah Stephe berselisih 28 tahun lebih tua
dari ibunya.

Melalui pernikahan itulah, mereka


dikaruniai empat orang anak, yaitu Warington
(1847), George (1847), Augustus (1849), dan
Francis (1850). Namun, anak-anaknya itu
meninggal ketika masih sangat muda, kecuali
Augustus. Mereka kemudian memiliki tiga anak
lagi, yaitu Stephe (1858), Agnes (1858), dan Baden
(1860). Ketiga anak termudanya itu dan Augustus
sering sakit-sakitan.

Ayah Stephe meninggal ketika dirinya


berusia tiga tahun dan sebagai penghormatan
kepadanya maupun untuk mengatur anak-anaknya
yang terpisah dari saudara dan sepupu, ibu Stephe
(Henrietta Grace Smyth) mengubah nama keluarga
menjadi Baden-Powell.

3
2. Sejarah Pramuka di Dunia

Sejarah pramuka, baik di Indonesia maupun


dunia tidak dapat dipisahkan dari sosok Baden
Powell yang tak lain adalah pendiri gerakan
pramuka, yang juga dikenal sebagai Bapak
Pramuka Dunia. Dimulai saat Sir Robert Baden
Powell saat itu menjabat sebagai Letnan Jenderal
militer Inggris. Dikarenakan minatnya dalam dunia
militer cukup besar, Baden Powell berinisiatif
membuat kelompok pemandu kecil dengan anggota
para kaum muda.

Setelah Perang Dunia I, ia mulai mengelola


Aids to Scouting untuk anak muda sehingga
memutuskan mengadakan kegiatan perkemahan
pertamanya selama delapan hari. Perkemahan
pertama itu berlangsung di sebuah pulau besar
yaitu Pulau Brownsea, Pelabuhan Poole, Dorset,
Inggris. Perjalanan sejarah Pramuka dunia yang
bermula dari Inggris ini ternyata membuka peluang
besar untuk terus dikembangkan.

4
Setelah satu tahun dari perkemahan
pertama, Baden Powell merilis buku mengenai
prinsip dasar kepramukaan berjudul Scouting for
Boys, karena saat itu kegiatan ini hanya
dikhususkan untuk laki-laki. Dalam buku tersebut
juga tertulis pengalaman pribadi Powell saat
menjadi tentara atau anggota militer. Di luar
dugaan, buku tersebut menyebar dengan cepat dan
tidak hanya di Inggris, melainkan meluas ke
banyak negara lain.

Baden-Powell melalui bukunya hanya


bermaksud memberikan metode pelatihan
kepanduan untuk anak laki-laki. Namun, anak
muda kala itu menyukai metode yang diajarkan
oleh Baden-Powell, hingga organisasi Pramuka
menjadi salah satu gerakan pemuda terbesar di
dunia.

Usai pensiun dari kemiliteran Inggris, ia


memutuskan lebih serius mengurus kegiatan
Pramuka dan dibantu oleh adik perempuannya

5
untuk mendirikan Girl Scouts. Saat itu, seluruh
rangkaian kegiatan Pramuka merujuk pada buku
pedoman berjudul The Jungle Book karya Rudyard
Kipling.

3. Organisasi Pramuka Dunia Dibentuk

Semangat memperkenalkan Pramuka pada


kaum muda ini membuatnya mengunjungi banyak
negara dengan berkeliling dunia. Kemudian Baden
Powell menggelar Konferensi Kepanduan Dunia
untuk membuat peraturan umum.

Konferensi tersebut dihadiri oleh semua


anggota Organisasi Kepanduan Nasional (The
National Scout Organizations). Tujuannya
konferensi itu adalah mempertimbangkan kebijakan
dan standar Gerakan Pramuka di seluruh dunia.
Salah satunya peraturan dalam suatu negara hanya
boleh memiliki satu persatuan Pramuka yang resmi.

Tak hanya itu, konferensi tersebut


sekaligus merumuskan kebijakan umum organisasi

6
dunia, dan mengambil tindakan yang diperlukan
untuk memajukan gerakan kepanduan.

3. Jambore Pertama di Pulau Brownsea

1-9 Agustus 1907, Baden Powell, pahlawan


Inggris dalam Perang Boer di Afrika Selatan,
memilih 22 remaja London berkemah di Pulau
Brownsea. Saat itu ia miris melihat kenakalan
remaja yang merebak di London dan kota-kota
industri lainnya di Inggris. Perkemahan itu menjadi
ajang uji coba gagasannya mengenai pendidikan
nonformal bagi anak muda.

Salah satu peserta perkemahan itu adalah


Arthur Primmer. Dalam sebuah wawancara dengan
Scouting Magazine tahun 1999, Arthur ingat betapa
menggetarkannya acara api unggun pada malam
itu. Saat itulah Baden Powell menceritakan
pekerjaannya dalam dinas militer Inggris di India,
Afganistan, dan Afrika.

7
Peserta perkemahan membentuk lingkaran,
sementara Baden Powell berdiri di tengah-tengah di
sisi bara api. ”Itu menjadi malam yang sangat
menyenangkan pada musim panas,” kata Arthur
kepada Scouting Magazine. Selama delapan hari,
22 remaja itu digembleng kedisiplinan, ketahanan
fisik dan mental, serta kekompakan dalam regu.
Kepada mereka juga diajarkan keterampilan
mencari jejak, mengirim pesan, mengamati hewan,
dan pertolongan pertama pada kecelakaan.

Baden Powell membangkitkan patriotisme


para remaja melalui cerita-cerita petualangannya di
hutan belantara India dan Afrika. Suku Zulu di
Afrika memberinya nama Impeesa atau serigala
yang tidak pernah tidur. Maklum, Baden Powell
bisa tidur lelap sambil bersender di pohon. Dia juga
dikenal jago dalam mencari jejak dan melakukan
penyelidikan ke daerah musuh.

Ternyata kegiatan di Pulau Brownsea


mendapat sambutan luas dari masyarakat dan Raja

8
Edward VII. Kerajaan Inggris menganugerahkan
gelar Lord Baden-Powell of Gilwell. Metode
pendidikan kepramukaan yang diterapkan dalam
perkemahan pertama kali tersebut menjadi salah
satu pilar berdirinya Organisasi Pramuka Sedunia.
Baden Powell, pensiunan jenderal Kerajaan
Inggris, pada 1920 dihabiskan sebagai Bapak
Pramuka Sedunia. Bagi sebagian anggota pramuka,
Pulau Brownsea kemudian menjadi ”kota suci”.

B. SEJARAH PRAMUKA DI INDONESIA

Sejarah Pramuka di Indonesia dimulai


dengan pasang surut dalam aktivitas organisasi.
Dimana pada saat itu Indonesia masih berada
dalam masa penjajahan.

Sehingga Indonesia dikenal dengan tiga


masa Pramuka. Yaitu Gerakan Pramuka pada Masa
Penjajahan Hindia Belanda, Gerakan Pramuka pada

9
Masa Penjajagan Jepang dan Gerakan Indonesia
setelah Indonesia Merdeka.

1. Sejarah Pramuka Indonesia Masa Hindia


Belanda

Organisasi kepramukaan di Indonesia


dimulai oleh adanya cabang Nederlandse
Padvinders Organisatie (NPO) pada 1912, yang
ketika pecah Perang Dunia I memiliki kwartir besar
sendiri. NPO kemudian berganti nama menjadi
Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging
(NIPV) pada 1916. Organisasi kepramukaan yang
diprakarsai oleh bangsa Indonesia sendiri adalah
Javaanse Padvinders Organisatie (JPO). Organisasi
ini berdiri atas prakarsa Mangkunegara VII pada
1916.

Kepramukaan itu senapas dengan


pergerakan nasional, seperti halnya adanya
Padvinder Muhammadiyah yang pada 1920
berganti nama menjadi Hizbul Wathan (HW),

10
Nationale Padvinderij yang didirikan oleh Budi
Utomo, Syarikat Islam Afdeling Padvinderij yang
didirikan oleh Sarekat Islam dan kemudian diganti
menjadi Syarikat Islam Afdeling Pandu dan lebih
dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietishe
Padvinderij (NATIPIJ) yang didirikan oleh Jong
Islamieten Bond (JIB), dan Indonesisch Nationale
Padvinders Organisatie (INPO) yang didirikan oleh
Pemuda Indonesia.

Hasrat bersatu bagi organisasi kepramukaan


Indonesia waktu itu tampak mulai dengan
terbentuknya Persaudaraan Antara Pandu Indonesia
(PAPI), yang merupakan federasi dari Pandu
Kebangsaan, Indonesische Nationale Padvinderij
Organisatie (INPO), Sarekat Islam Afdeling Pandu
(SIAP), dan Nationale Islamitsche Padvinderij
(NATIPIJ) pada 23 Mei 1928.

Federasi ini tidak dapat bertahan lama


karena niat adanya fusi. Akibatnya, berdirilah
Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) pada 1930

11
yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java
Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan
PPS (JJP-Jong Java Padvinderij), dan PK-Pandu
Kebangsaan. PAPI kemudian berkembang menjadi
Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia
(BPPKI) pada April 1938.

Antara tahun 1928–1935 bermuncullah


gerakan kepramukaan Indonesia, baik yang
bernapas utama kebangsaan maupun bernafas
agama. Kepramukaan yang bernapas kebangsaan
dapat dicatat, yaitu Pandu Indonesia (PI),
Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu
Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan
Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Adapun yang
bernapas agama, yaitu Pandu Ansor, Al Wathoni,
Hizbul Wathan, Kepanduan Islam Indonesia (KII),
Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri
Darma (Kristen), Kepanduan Asas Katolik
Indonesia (KAKI), dan Kepanduan Masehi
Indonesia (KMI).

12
Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan
dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan
Kepanduan Indonesia (BPPKI) merencanakan “All
Indonesian Jamboree”. Rencana ini mengalami
beberapa perubahan, baik dalam waktu pelaksanaan
maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati
diganti dengan “Perkemahan Kepanduan Indonesia
Oemoem” disingkat PERKINO dan dilaksanakan
pada 19–23 Juli 1941 di Yogyakarta.

2. Sejarah Pramuka Indonesia Masa Penjajahan


Jepang

Pada masa penjajahan Jepang, gerakan


Pramuka terus bertahan. Namun, ketika masa
Perang Dunia ke-2, tentara Jepang melakukan
penyerangan kepada Belanda. Sehingga banyak
tokoh kepanduan Indonesia yang ditarik masuk
Keibondan, PETA dan Seinendan. Yang
merupakan organisasi bentukan Jepang yang
dgunakan untuk mendukung tentara Jepang.

13
Bahkan Jepang juga melarang berdirinya
partai dan organisasi rakyat Indonesia. Tidak hanya
itu, Jepang menganggap gerakan kepanduan
merupakan organisasi berbahaya karena dapat
meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan
rakyat Indonesia.

Meski demikian, hal tersebut tidak


menyurutkan semangat kepanduan Indonesia untuk
menjalankan PERKINO II dalam perjuangan
kemerdekaan Indonesia mengusir tentara Jepang,

3. Sejarah Pramuka Indonesia Zaman


Kemerdekaan

Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan


Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan
berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk
membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia
sebagai suatu panitia kerja. Hal ini menunjukkan
pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan
untuk seluruh bangsa Indonesia dan mereka segera

14
mengadakan Kongres Kesatuan Kepanduan
Indonesia.

Kongres yang dimaksud dilaksanakan pada


27–29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil
terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia.
Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan
dan tokoh serta dikuatkan dengan “Janji Ikatan
Sakti”, lalu pemerintah Republik Indonesia (RI)
mengakui sebagai satu-satunya organisasi
kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan
Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan
No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.

Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu


Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Pada
peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948, ketika
diadakan api unggun di halaman gedung
Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda
mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap
Tuhan. Dia gugur sebagai Pandu, sebagai patriot

15
yang membuktikan cintanya kepada negara, tanah
air, dan bangsanya.

Pandu Rakyat dilarang berdiri di daerah


yang diduduki Belanda. Keadaan ini mendorong
berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan
Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia
(PPI), dan Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Masa perjuangan bersenjata untuk
mempertahankan negeri tercinta merupakan
pengabdian juga bagi para anggota pergerakan
kepramukaan di Indonesia, kemudian berakhirlah
periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan
dan mempertahakan kemerdekaan itu. Pada waktu
itulah, Pandu Rakyat Indonesia mengadakan
Kongres II di Yogyakarta pada 20–22 Januari 1950.

Kongres ini antara lain memutuskan untuk


menerima konsepsi baru, yaitu memberi
kesempatan kepada golongan khusus untuk
menghidupakan kembali bekas organisasinya
masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan

16
bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-
satunya organisasi kepramukaan di Indonesia.
Melalui keputusan Menteri PP dan K nomor
2344/Kab. tertanggal 6 September 1951, dicabutlah
pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat
Indonesia merupakan satu-satunya wadah
kepramukaan di Indonesia. Keputusan nomor
93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir
sudah.

Mungkin agak aneh juga kalau direnungi,


sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No.
2334/Kab. itu keluar, wakil-wakil organisasi
kepramukaan mengadakan konfersensi di Jakarta.
Pada saat itulah, tepatnya tanggal 16 September
1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia
(IPINDO) sebagai suatu federasi.

Pada 1953, Ipindo berhasil menjadi anggota


kepramukaan sedunia. Ipindo merupakan federasi
bagi organisasi kepramukaan putra, sedangkan bagi
organisasi puteri terdapat dua federasi, yaitu

17
Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia (PKPI) dan
Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia
(POPPINDO). Kedua federasi ini pernah bersama-
sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell
ke Indonesia dalam perjalanan ke Australia.

Dalam peringatan Hari Proklamasi


Kemerdekaan RI yang ke-10, Ipindo
menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di
Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta pada 10–20
Agustus 1955. Ipindo sebagai wadah pelaksana
kegiatan kepramukaan merasa perlu
menyelenggarakan seminar agar mendapatkan
gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan
kelestarian hidup kepramukaan.

Seminar tersebut diadakan di Tugu, Bogor


pada Januari 1957. Seminar Tugu ini menghasilkan
suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan
acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di
Indonesia. Dengan demikian, diharapkan
kepramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun

18
kemudian, pada November 1958, Pemerintah RI
(dalam hal ini Departemen PP dan K) mengadakan
seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat dengan topik
“Penasionalan Kepanduan”.

Jika Jambore untuk putra dilaksanakan di


Ragunan Pasar Minggu, Jakarta, PKPI
menyelenggarakan perkemahan besar untuk putri
yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat.
Desa Semanggi itu terlaksana pada 1959. Pada
tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya
ke Jambore Dunia X di Los Baños, Laguna,
Filipina.

4. Kelahiran Gerakan Pramuka

Kelahiran Gerakan Pramuka ditandai


dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan
antara lain:

19
1). Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan
para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi
kepanduan yang terdapat di Indonesia pada 9 Maret
1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian
disebut sebagai Hari Tunas Gerakan Pramuka;

2). Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238


Tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan
Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka
sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang
ditugaskan menyelenggarakan pendidikan
kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia,
serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan
Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk, dan
pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka
dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei
adalah Hari Kebangkitan Nasional, tetapi bagi
Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan
merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di
lingkungan ketiga. Peristiwa ini kemudian disebut
sebagai Hari Permulaan Tahun Kerja;

20
3). Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di
Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke
dalam organisasi Gerakan Pramuka. Pernyataan itu
dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada 30 Juli
1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai Hari
Ikrar Gerakan Pramuka;

4). Pelantikan Majelis Pimpinan Nasional


(Mapinas), Kwartir Nasional (Kwarnas), dan Ketua
Kwartir Nasional Harian (Kwarnari) di Istana
Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan
kepada masyarakat yang didahului dengan
penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka.
Kesemuanya ini terjadi pada 14 Agustus 1961.
Peristiwa ini kemudian disebut sebagai Hari
Pramuka.

21
PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA

A. PRAMUKA PENEGAK

Anggota Gerakan Pramuka Penegak


berkisar pada usia 16 sampai 20 tahun. Artinya
anggota pramuka penegak umumnya merupakan
siswa kelas 1 SMA sampai ketika masuk jenjang
perguruan tinggi.

Satuan terkecil pada pramuka penegak


disebut sebagai sangga. Tiap sangga terdiri dari 8
sampai 10 anggota dan dipimpin oleh pimpinan
sangga atau pinsa. Beberapa sangga dihimpun
dalam satuan besar yang disebut ambalan dan
dipimpin oleh Dewan Ambalan. Dewan ambalan
sendiri dipimpin oleh seorang ketua yang disebut
Pradana.

Sama halnya dengan pramuka siaga dan


pramuka penggalang, pramuka penegak juga

22
memiliki kode kehormatan yang harus diketahui
oleh semua anggota pramuka penegak. Kode
Kehormatan itu meliputi : Pancasila, Trisatya dan
Dasa Dharma.

Pancasila

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan Yang dipimpin Oleh Hikmat


Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan
Perwakilan

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat


Indonesia

Trisatya

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-


sungguh:

23
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan
dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
dan mengamalkan pancasila.

2. Menolong sesama hidup dan ikut serta


membangun masyarakat.

3. Menepati Dasa dharma.

Dasa Dharma

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Cinta alam dan kasih sayang kepada


manusia

3. Patriot yang sopan dan ksatria

4. Patuh dan suka bermusyawarah

5. Rela menolong dan tabah

6. Rajin, trampil dan gembira

7. Hemat cermat dan bersahaja

8. Disiplin, berani dan setia

24
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya

10. Suci dalam pikiran, perkataan dan


perbuatan

1. Tingkatan Pramuka Penegak

Setiap anggota Gerakan Pramuka dalam setiap


jenjang memiliki tingkatan keanggotaan sesuai
dengan pencapaian Syarat Kecakapan Umum
(SKU) tiap anggota. Berikut ini adalah syarat yang
harus dipenuhi oleh anggota Gerakan Pramuka
Penegak jika

jika ingin naik tingkatan :

a). Pramuka Penegak Bantara

Untuk menjadi seorang pramuka


penegak bantara, seorang anggota
pramuka penegak harus memenuhi
syarat-syarat kecakapan sebagai
berikut:

25
1. Keagamaan : Untuk penegak yang
beragama Islam:  (1)Dapat menjelaskan
makna Rukun Iman dan Rukun Islam;
(2)Mampu menjelaskan makna Sholat
berjamaah dan dapat mendirikan Sholat
sunah secara individu; (3)Mampu
menjelaskan makna berpuasa serta macam-
macam Puasa; (4)Tahu tata cara
menyelenggarakan jenazah; (5)Dapat
membaca doa Ijab Qobul Zakat; (6)Dapat
menghafal minimal sebuah hadist dan
menjelaskan hadist tersebut. Untuk
penegak yang beragama Khatolik: (1)Tahu
dan paham makna dan arti Gereja Katolik;
(2)Dapat memimpin doa dan membangun
gerakan cinta pada keberagaman agama di
luar gereja khatolik. Untuk penegak yang
beragama Protestan: Mendalami ajaran
dan mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Untuk pramuka yang

26
beragama Hindu:  (1)Dapat menjelaskan
sejarah perkembangan agama Hindu di
Indonesia; (2)Dapat menjelaskan makna
dan hakikat dari tujuan melaksanakan
persembahayangan sehari-hari dan hari
besar keagamaan Hindu; (3)Dapat
menjelaskan maksud dan tujuan kelahiran
menjadi manusia menurut agama Hindu;
(4)Dapat menjelaskan makna dan hakekat
ajaran Tri Hita Karana dengan pelestarian
alam lingkungan; (5)Dapat mempraktekkan
bentuk gerakan Asanas dari Hatta Yoga;
(6)Dapat melafalkan dan mengkidungkan
salah satu Dharma Gita; (7)Dapat
mendeskripsikan struktur, fungsi dan
sejarah pura dalam cakupan Sad
Kahyangan. Untuk penegak yang
beragama Buddha: (1)Mengungkapkan
Buddha Dharma Sebagai salah satu agama;

27
(2)Menjelaskan sejarah Budha Gotama;
(3)Menjelaskan Tiratana sebagai pelindung

2. Berani menyampaikan kritik dan saran yang


membangun dengan sopan dan santun
kepada sesama teman.

3. Dapat mengikuti jalannya diskusi dengan


baik.

4. Dapat hidup bersama antara umat beragama


dan toleransi dalam bakti.

5. Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-


kurangnya 2 kali setiap bulan.

6. Setia membayar iuran kepada Gugusdepan,


dengan uang yang seluruh atau sebagian
diperolehnya dari usaha sendiri.

7. Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan


benar dalam pergaulan sehari – hari.

8. Telah membantu mengelola kegiatan di


Ambalan.

28
9. Telah ikut aktif kerja bakti di masyartakat
minimal 2 kali.

10. Dapat menampilkan kesenian daerah di


depan umum minimal satu kali.

11. Mengenal, Mengerti dan Memahami isi AD


& ART Gerakan Pramuka.

12. Dapat menjelaskan sejarah Kepramukaan


Indonesia dan Dunia.

13. Dapat menggunakan jam, kompas, tanda


jejak dan tanda – tanda alam lainnya dalam
pengembaraan.

14. Dapat menjelaskan bentuk pengamalan


Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

15. Dapat menjelaskan tentang organisasi


ASEAN dan PBB.

16. Dapat menjelaskan tentang kewirausahaan.

29
17. Dapat mendaur ulang barang tidak terpakai
menjadi barang yang bermanfaat.

18. Dapat menerapkan pengetahuaannya


tentang tali temali dan pionering dalam
kehidupan sehari-hari.

19. Selalu berolaharaga, mampu melakukan


olahraga renang gaya bebas dan menguasai
1 (satu) cabang olahraga tim

20. Dapat menjelaskan perkembangan fisik


laki-laki dan perempuan.

21. Dapat memimpin baris berbaris sangganya,


dapat menjelaskan tentang gerakan baris
berbaris kepada anggota sangganya yang
terdiri atas gerakan ditempat.

22. Dapat menyebutkan beberapa penyakit


infeksi, degeneratif dan penyakit yang
disebabkan perilaku tidak sehat.

30
23. Ikut serta dalam perkemahan selama 3 hari
berturut-turut.

b). Pramuka Penegak Laksana

Untuk menjadi seorang


pramuka penegak bantara,
seorang anggota pramuka
penegak harus memenuhi
syarat-syarat kecakapan
sebagai berikut :

1. Keagamaan : Untuk
Penegak yang beragama Islam: (1)Dapat
menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun
islam di muka pasukan penggalang dan
Satuan Penegak; (2)Dapat menjelaskan hal-
hal yang membatalkan Sholat dan dapat
mendirikan Sholat Sunah berjamaah;
(3)Dapat menjelaskan hal-hal yang
membatalkan puasa serta dapat melakukan

31
salah satu puasa sunah; (4)Memahami tata
cara merawat jenazah Pernah menjadi amil
zakat; (5)Dapat menghafal ayat tematik,
dari Alquran dan mampun
menjelaskannya. Untuk Penegak yang
beragama Khatolik: (1)Memahami dan
mengalami 7 sakramen; (2)Dapat
menghafal dan menghayati akan riwayat
salah satu Santo / Santa; (3)Membahas 10
Perintah Allah, dilengkapi dengan contoh
kehidupan sehari-hari. Untuk Penegak
yang beragama Protestan: (1)Dapat
memberi kesaksian didepan jemaat atau
teman sebaya; (2)Dapat berpartisipasi aktif
dalam pelayanan Gereja sesuai bakat dan
kemampuannya; (3)Telah mengikuti
pengajaran Agama (Katekisasi). Untuk
Penegak yang beragama Hindu: (1)Dapat
menjelaskan sejarah kerajaan/ candi-candi
agama Hindu di Indonesia; (2)Dapat

32
melafalkan dan bertindak sebagai pemimpin
persembahyangan Panca Sembah; (3)Dapat
menjelaskan Samsara / Punarbawa atau
reinkarnasi sebagai bentuk untuk
penyempurnaan kelahiran berikutnya;
(4)Dapat menjelaskan konsep Ajaran Asta
Brata; (5)Dapat melakukan gerakan dan
menjelaskan fungsi, serta manfaat dari
setiap gerakan Yoga Asanas; (6)Dapat
melafalkan dan mengkidungkan lebih dari
satu bentuk Dharma Gita; (7)Dapat
menjelaskan bentuk dan fungsi dari seni
sakrai keagamaan Hindu. Untuk Penegak
yang beragama Buddha: (1)Dapat
memimpin dan mengorganisir kebaktian
(pagi dan sore) serta perayaan hari-hari
besar Agama Buddha; hari Waisak, Asadha,
Kathina, Maggapuja); (2)Saddha :
Mendeskripsikan ruang lingkup dan intisari
Tripitaka; (3)Menjelaskan makna dan

33
manfaat puja serta doa; (4)Mendeskripsikan
sila dan manfaat puja serta doa;
(5)Mendeskripsikan sila sebagai bagian dari
jalan mulia berunsur delapan;
(6)Menjelaskan kebenaran yang terdapat
dalam Tripitaka

2. Dapat menerima kritik dari orang lain, serta


berani mengeluarkan pendapatnya dengan
tertib, sopan dan santun kepada orang-orang
di sekitarnya.

3. Dapat mengikuti dan atau memimpin


diskusi Ambalan dan mampu mengambil
keputusan

4. Dapat menjadi penengah (memberi solusi),


jika terjadi ketidaksepahaman dalam
kelompoknya.

5. Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-


kurangnya 3 kali setiap bulan.

34
6. Setia membayar iuran kepada Gugus
depannya, dengan uang yang seluruhnya
atau sebagian diperolehnya dari usaha
sendiri, serta membantu Ambalan dalam
mengelola Administrasi Keuangan.

7. Dapat memimpin rapat dan membuat


risalah dengan baik.

8. Pernah memimpin kegiatan di tingkat


Ambalan.

9. Pernah memimpin kerja bakti di masyarakat


minimal 2 kali.

10. Dapat memimpin kelompok dalam


menampilkan salah satu jenis kesenian
daerah.

11. Dapat menjelaskan sebagian isi AD & ART


Gerakan Pramuka kepada Ambalan

12. Dapat menjelaskan di muka umum tentang


sejarah kepramukaan Indonesia dan Dunia.

35
13. Dapat melakukan pengembaraan selama 3
hari dan atau mengatur kehidupan
perkemahan selama minimal 3 hari.

14. Dapar menjelaskan sejarah, arti, tatacara


penggunaan dan kiasan Sang Merah Putih.

15. Dapat menjelaskan peran Indonesia dalam


organisasi ASEAN dan PBB.

16. Telah memiliki keterampilan


kewirausahaan yang dapat menghasilkan
uang.

17. Dapat membuat salah satu jenis peralatan


teknologi tepat guna.

18. Dapat membuat struktur dari keterampilan


tali temali dan pionering, yang dapat
digunakan masyarakat secara berkelompok.

19. Selalu berolahraga, dapat melakukan


olahraga renang selain gaya bebas dan
menguasai 1 (satu) cabang olahraga lainnya.

36
20. Dapat memahami dan menjelaskan tentang
kesehatan reproduksi.

21. Dapat mempersiapkan susunan dan


pelaksana upacara, telah mempersiapkan
minimal 3 kali upacara, telah menjadi
pelaksana upacara minimal 3 kali.

22. Dapat menyebutkan penyebab dan cara


pencagahan penyakit infeksi, degeneratif
dan penyakit yang disebabkan perilaku
tidak sehat.

23. Dapat melakukan pengembaraan selama 3


hari berturut-turut.

B. PRAMUKA PANDEGA

Pramuka Pandega adalah golongan


sekaligus sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka
setelah penegak dan berusia antara 21 - 25 tahun.
Pandega merupakan golongan peserta didik

37
terakhir dalam Gerakan Pramuka setelah Pramuka
Siaga (usia 7 - 10 tahun), pramuka penggalang (11
- 15 tahun), dan penegak (16 - 20 tahun). Dalam
bahasa Inggris pandega biasa disebut
sebagai Senior Rover.

Istilah 'pandega' mempunyai arti 'pemuka'


atau 'ahli'. Hal ini mengandung filosofi berdasarkan
romantisme perjuangan bangsa Indonesia di mana
setelah masa 'menegakkan' kemerdekaan Republik
Indonesia dilanjutkan dengan masa 'memandegani'
pelaksanaan pembangunan di negeri Indonesia.

Pramuka Pandega putra (gambar repro dari wikipedia)

1. Kode Kehormatan Pramuka Pandega

Kode Kehormatan seorang pramuka


pandega sama dengan kode kehormatan pramuka
penegak dan anggota pramuka dewasa lainnya.

38
Kode kehormatannya terdiri atas Satya Pramuka
(janji) yang disebut Trisatya dan Darma Pramuka
(ketentuan moral) yang disebut Dasadarma.

Adapun bunyi Trisatya dan Dasadarma untuk


pramuka pandega adalah sebagai berikut:

Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-
sungguh:

 Menjalankan kewajibanku terhadap tuhan


yang maha esa, negara kesatuan republik
indonesia dan mengamalkan pancasila,

 Menolong sesama hidup dan ikut serta


membangun masyarakat,

 Menepati dasadarma.

Dasadarma

 Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

39
 Cinta alam dan kasih sayang sesama
manusia.

 Patriot yang sopan dan kesatria.

 Patuh dan suka bermusyawarah.

 Rela menolong dan tabah.

 Rajin, terampil, dan gembira.

 Hemat, cermat, dan bersahaja.

 Disiplin, berani, dan setia.

 Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.

 Suci dalam pikiran, perkataan dan


perbuatan.

2. Pengorganisasian Pramuka Pandega

Pramuka pandega dihimpun dalam satuan


yang dinamakan racana. Satu racana pandega
idealnya beranggotakan antara 10 - 30 pramuka
pandega. Racana dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok kecil yang disebut 'Reka'. Racana

40
Pandega menggunakan nama dan lambang yang
dipilih sesuai dengan aspirasi anggota dan
mengandung kiasan dasar yang menjadi motivasi
kehidupan Racana. Biasanya menggunakan nama
pahlawan namun dapat juga menggunakan nama
tokoh, nama jenis senjata, nama kerajaan dalam
pewayangan atau nama ceritera mitos. Sedangkan
Reka bisa dinamakan bebas sesuai keinginan
anggota atau sesuai dengan minat bersama anggota
semisal reka bernama "Reka Gita Pesona" karena
anggotanya sama-sama menyukai musik.

Racana dipimpin oleh seorang ketua yang


disebut Pradana. Pradana dipilih dari musyawarah
anggota Racana. Organisasi racana disusun sesuai
organisasi yang terdapat di masyarakat pada
umumnya, karena pada usia Pandega sudah terjun
dalam kehidupan masyarakat. Di dalam organisasi
Racana terdapat Dewan Racana Pandega yang
disebut 'Dewan Pandega' dan 'Dewan Kehormatan'.

41
Struktur organisasi Dewan Pandega terdiri
Ketua Racana (Pradana), Kerani (Sekretaris),
Bendahara, Pemangku Adat (penjaga kode etik
Racana atau tata cara adat Racana), dan beberapa
anggota.  Sedangkan pembina Racana bertindak
sebagai penasehat, pendorong, pengarah,
pembimbing dan mempunyai hak dalam
mengambil keputusan terakhir. Dewan pandega ini
mempunyai tugas:

 Merancang program kegiatan

 Mengurus dan mengatur kegiatan

 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan

 Merekrut anggota baru

 Mencari/mengidentifikasi sumber dana


untuk disampaikan kepada Ketua Gudep

 Mengelola dana untuk menjalankan


program kegiatan

42
 Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada
Pembina Gudep

Dewan Kehormatan Pandega adalah Dewan


yang dibentuk untuk mendampingi Dewan
Pandega. Tugas Dewan Kehormatan Pandega yaitu:

 Menentukan pelantikan,

 Memberikan penghargaan kepada Pandega


yang berprestasi

 Memberikan  tindakan hukuman atas


pelanggaran terhadap kode kehormatan.

 Rehabilitasi anggota Racana Pandega.

3. Pakaian Seragam Pramuka Pandega

Pakaian seragam pramuka pandega adalah sebagai


mana gambar di bawah:

Pakaian Seragam Harian Pramuka Penegak dan Pandega Puti

43
4. Sistem Tanda Kecakapan Pramuka Pandega

Kecakapan pramuka pandega terdiri atas


kecakapan umum, kecakapan khusus, dan pramuka
garuda. Kecakapan Umum ditempuh dengan
menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (SKU)
yang terdiri atas satu tingkat yaitu Pandega.
Kecakapan khusus dicapai dengan
menyelesaikan Syarat Kecakapan Khusus (SKK)
yang memiliki tiga tingkatan yaitu purwa, madya,
dan utama. Setelah menyelesaikan Syarat
Kecakapan Umum Pandega maka seorang Pandega
dapat menempuh Syarat Pramuka Garuda (Eagle
Scout). TKU (Tanda Kecakapan Umum) dipasang
di bahu pakaian.

Tanda Kecakapan Umum (TKU) Pramuka Pandega

5. Lain-lain Tentang Pramuka Pandega

44
Di samping hal-hal di atas beberapa hal yang perlu
diketahui terkait dengan pramuka pandega antara
lain:

 Pramuka pandega biasa disingkat dengan


huruf ‘D’ dan menggunakan kode warna
‘coklat’

 Upacara dalam ambalan penegak


menggunakan formasi barisan ‘bersaf'
dengan Pemimpin Racana di paling kanan.
Bentuk barisan ini mengandung filosofi
terbukanya pandangan dan pola pikir para
pandega dalam menerima pengaruh yang
baik dari lingkungan sekitarnya.

 Arti dan kiasan istilah-istilah dalam


pramuka pandega:

 Istilah 'pandega' mempunyai arti


'pemuka' atau 'ahli'. Hal ini
mengandung filosofi berdasarkan
romantisme perjuangan bangsa

45
Indonesia di mana setelah masa
'menegakkan' kemerdekaan
Republik Indonesia dilanjutkan
dengan masa 'memandegani'
pelaksanaan pembangunan di negeri
Indonesia.

 Racana mempunyai
arti dasar penyangga tiang bangunan
yang dalam bahasa jawa
disebut umpak.

 Reka mempunyai arti menyusun


(mengatur, mengarang) baik-baik.

 Pramuka Pandega bersama pramuka


penegak dapat mengikuti atau
bergabung dengan Satuan Karya
Pramuka (Saka), semisal Saka Wira
Kartika, Saka Dirgantara, Saka
Kencana, Saka Bahari, dll.

46
 Pramuka Pandega bersama pramuka
penegak dapat juga menjadi anggota
Dewan Kerja baik di tingkat Cabang
(DKC), Daerah (DKD), maupun
Nasional (DKN).

6. Peraturan Terkait Pramuka Pandega

Beberapa peraturan perundangan dalam Gerakan


Pramuka yang terkait dengan pramuka pandega
antara lain:

 PP Gugusdepan Gerakan Pramuka (SK


Kwarnas No. 231 Tahun 2007)

 Jukran Dewan Kerja Pramuka Penegak dan


Padega (SK No. 214 Tahun 2007)

 Juklak Pembinaan Gudep Perguruan Tinggi

 SKU Pandega

 Panduan Penyelesaian SKU Pandega

47
LATIHAN KETERAMPILAN BARIS
BERBARIS (LKBB)

Pengertian Latihan Keterampilan Baris


Berbaris (LKBB)

Latihan Keterampilan Baris Berbaris


(LKBB) adalah suatu kegiatan yang di lakukan
wajib bagi khususnya anggota Pramuka. Baris
berbaris merupakan latihan gerak dasar yang
mewujudkan penanaman : disiplin, rasa percaya

48
diri ,rasa persatuan dan keindahan. Baris berbaris
adalah suatu wujud latihan fisik yang diperlukan
guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara
kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya
suatu perwatakan tertentu.

Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di


lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris
berbaris menggunakan tongkat dan tanpa
tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat
memiliki tata cara tersendiri di lingkungan
Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa
menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang
telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik
TNI/POLRI .

Maksud dan Tujuan Peraturan Baris Berbaris

 Yang dimaksud dengan menumbuhkan


sikap jasmani yang tegap dan tangkas
adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh
yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga

49
secara jasmani dapat menjalankan tugas
pokok tersebut dengan sempurna.

 Yang dimaksud dengan rasa persatuan


adalah adanya rasa senasib sepenanggungan
serta ikaran yang kuat dalam menjalankan
tugas.

 Yang dimaksud dengan rasa disiplin adalah


Mengutamakan kepentingan tugas diatas
kepentingan pribadi yang pada hakikatnya
tidak lain daripada keikhlasan penyisihan
pilihan hati sendiri.

 Yang dimaksud dengan Rasa Tanggung


Jawab adalah keberanian untuk bertindak
yang mengandung resiko terhadap dirinya,
tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya
tidak mudah melakukan tindakan tindakan
yang akan dapat merugikan.

50
Aba – Aba dalam Peraturan Baris Berbaris

    Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan


oleh seorang pimpinan kepada yang dipimpin untuk
dilaksanakan secara serentak atau berturut-turut.
Terdapat 3 macam aba-aba dalam peraturan baris
berbaris yaitu:

1.         Aba-aba petunjuk

Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu


untuk menegaskan maksud daripada aba-aba
peringatan/pelaksanaan. Contoh:

·         Kepada Pemimpin Upacara-Hormat –


GERAK

·         Untuk amanat-istirahat di tempat –


GERAK. 

2.         Aba-aba peringatan

Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang


cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-
ragu. Contoh:

51
·         Lencang kanan – GERAK(bukan lancang
kanan)

·         Istirahat di tempat – GERAK (bukan


ditempat istirahat)

3.         Aba-aba pelaksanaan

Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai


saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk.  

    GERAK adalah untuk gerakan-gerakan kaki


yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan
gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh
lain.

a. Sikap sempurna, contoh:

 Siap – GERAK.

b. Istirahat, contoh:

 istirahat ditempat – GERAK

c. Lencang kanan/kiri (hanya dalam bentuk


bersaf), Contoh:

52
 jalan ditempat -GERAK

 siap -GERAK

 hadap kanan -GERAK

 lencang kanan -GERAK

Jalan  adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang


dilakukan dengan meninggalkan tempat.Contoh:

 haluan kanan/kiri – JALAN

 dua langkah ke depan -JALAN

 satu langkah ke belakang – JALAN

    Mulai  adalah untuk dipakai pada pelaksanaan


perintah yang harus dikerjakan berturut-
turut.Pelaksanaannya:

 Jika bersaf, pada aba-aba peringatan


penjuru tetap melihat ke depan, saf
terdepan memalingkan mukanya ke kanan.

53
 Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut
di mulai dari penjuru menyebutkan nomor
sambil memalingkan muka ke depan.

 Pengucapan nomor secara tegas dan tepat.

 Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan


semua anggota tetap dalam sikap
sempurna.

 Pada aba-aba pelaksanaan mulai dari


penjuru kanan berturut-turut ke belakang
menyebutkan nomornya masing-masing.

Gerakan Perorangan (Dasar) Baris Berbaris

a. Sikap Sempurna

Aba-aba : Siap – GERAK.

54
    Pelaksanaan, pada aba2 pelaksanaan badan
berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua telapak kaki
membentuk sudut 60, lutut lurus paha dirapatkan,
berat badan pada kedua kaki, perut sedikit ditarik,
dada dibusungkan, lengan rapat pada badan,
pergelangan tangan lurus, jari mengenggam seperti
meremas santan, ibu jari segaris dengan jahitan
celana serta pandangan lurus kedepan dan bernapas
sewajarnya.

b. Istirahat

Aba-aba : Istirahat ditempat – GERAK.

    Pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping


kiri selebar 30 cm, kedua belah tangan dibawa
kebelakang dan dibawah pinggang, punggung
tangan kanan diatas telapak tangan kiri, tangan
kanan dikepalkan, tangan kiri memegang
pergelangan tangan kanan, kedua tangan
dilemaskan dan badan dapat bergerak.

c. Lencang Kanan/Kiri (Bersaf)

55
Aba-aba : Lencang kanan/kiri – GERAK.

    Pelaksanaan, dalam sikap sempurna, saf depan


mengangkat lengan kanan/kiri dengan jari
menggenggam dan menyentuh bahu kiri/kanan
orang disebelahnya, punggung tangan menghadap
keatas, kepala dipalingkan kekanan/kiri serta
meluruskan diri hingga dapat melihat dada orang
yang berada disebelah kanan/kirinya.

1. Pada saat pelaksanaan saf depan


mengangkat lengan kanan / kiri dalam
keadaan tangan menggenggam menyentuh
bahu kanan / kiri orang yang berada
disebelahnya.

2. Saf tengah dan belakang kecuali penjuru,


setelah meluruskan kedepan dengan
pandangan mata, ikut pula memalingkan
muka ke samping dengan tidak mengangkat
tangan.

56
3. Penjuru saf tengah dan belakang mengambil
jarak dari depan 1 lengan ditambah 2
kepalan tangan dan setelah lurus
menurunkan tangan tanpa menunggu aba-
aba.

4. Pada aba-aba Tegak – GERAK, semua


dengan serentak menurunkan lengan dan
memalingkan muka ke depan dan berdiri
dalam sikap sempurna.

d. Setengah Lencang Kanan/Kiri

Aba-aba : Setengah lencang kanan/kiri – GERAK.

    Pelaksanaan, sama seperti pada saat lencang


kanan/kiri tetapi tangan kanan/kiri dipinggang
(bertolak pinggang) dengan siku menyentuh lengan
orang yang berdiri disebelahnya, pergelangan
tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang. Pada
aba-aba Tegak – GERAK, semua dengan serentak
menurunkan lengan dan memalingkan muka ke
depan dan berdiri dalam sikap sempurna.

57
e. Lencang Depan

Aba-aba : Lencang depan – GERAK.

    Pelaksanaan, penjuru sikap sempurna dan nomor


dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan
mengangkat tangan dengan jarak satu lengan
ditambah dua kepalan tangan, saf depan banjar
tengah dan kiri mengambil jarak satu lengan
kesamping kanan dan setelah lurus menurunkan
tangan dan sikap sempurna kembali tanpa
menunggu aba-aba. Banjar tengah dan kiri sikap
sempurna.

f. Cara Berhitung

Aba-aba : Hitung – MULAI.

    Pelaksanaan, jika bersaf, pada aba-aba


peringatan penjuru tetap melihat kedepan, saf
terdepan memalingkan mukanya kekanan dan pada
aba-aba pelaksanaan, berturut-turut dimulai dari
penjuru menghitung sambil memalingkan muka

58
kembali kedepan. Jika berbanjar, pada aba-aba
peringatan semua anggota tetap dalam sikap
sempurna dan pada aba-aba pelaksanaan mulai dari
penjuru kanan berturut-turut kebelakang
menghitung Jika pasukanberbanjar/bersaf tiga,
maka yang berada dipaling kiri mengucapkan
LENGKAP atau KURANG.

Perubahan Arah Baris Berbaris


a. Hadap Kanan/Kiri

Aba-aba : Hadap kanan/kiri – GERAK.

Pelaksanaan,

1. kaki kiri/kanan dimajukan melintang di


depan kaki kanan/kiri dan berat badan
berpindah ke kaki kiri/kanan.

2. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar


ke kanan/kiri 90 derajat.

59
3. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki
kanan/kiri

b. Hadap Serong Kanan/Kiri

Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri – GERAK.

Pelaksanaan,

1. kaki kiri/kanan dimajukan ke muka sejajar


dengan kaki kanan/kiri.

2. Berputarlah arah 45 derajat ke kanan/kiri.

3. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki


kanan/kiri.

c. Balik Kanan

Aba-aba : Balik kanan – GERAK.

Pelaksanaan,

1. kaki kiri/kanan dimajukan melintang di


depan kaki kanan/kiri dan berat badan
berpindah ke kaki kiri/kanan.

60
2. Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar
ke kanan/kiri 180 derajat.

3. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki


kanan/kiri.

d. Cara Berkumpul

 Aba-aba : 3 bersaf / berbanjar kumpul – MULAI.

Pelaksanaan,

1. Pelatih menunjuk seseorang sebagai penjuru


dan orang yang ditunjuk mengulangi
perintah, berlari dan berdiri di depan pelatih
± 4 langkah.

2. Setelah aba-aba pelaksanaan maka anggota


lainnya berlari dan berdiri disamping kiri
penjuru serta meluruskan diri.

3. Penjuru melihat kekiri dan setalah lurus


memberikan isyarat dengan kata LURUS
dan setelah semua anggota mengambil
sikap sempurna.

61
e. Memberi Hormat

Aba-aba : Hormat – GERAK.

Pelaksanaan,

1. Gerakan cepat tangan kanan diangkat ke


arah pelipis kanan, siku serong 15 derajat
kedepan, jari rapat dan lurus, telapak tangan
serong ke bawah, pergelangan tangan lurus
serta bahu tidak diangkat, pandangan mata
tertuju kepada yang diberi hormat.

2. Jika memakai topi, maka jari tengah


mengenai pinggir topi

3. Setelah selesai, langsung turun dan sikap


sempurna.

f. Bubar

Aba-aba : Bubar – JALAN.

Pelaksanaan,

62
1. Setiap orang memberikan penghormatan
sambil memalingkan muka kepada yang
diberi hormat. Dan setelah dibalas, kembali
ke sikap sempurna.

2. Melakukan balik kanan.

3. Setelah dua hitungan dalam hati, lalu bubar.

g. Jalan di Tempat

Aba-aba : Jalan di tempat – GERAK.

Pelaksanaan,

1. Dimulai dengan mengangkat kaki kiri dan


kanan bergantian setinggi rata2 air, ujung
kaki menuju kebawah, badan tegak dan
pandangan mata ke depan dan lengan
dirapatkan tidak melenggang.

2. Pada saat berhenti dengan aba-aba Henti –


GERAK, kaki pada saat aba-aba ditambah
dua hitungan kemudian sikap sempurna.

63
h. Membuka/Menutup Barisan

Aba-aba : Buka/tutup barisan – JALAN.

    Pelaksanaan, regu kanan dan kiri membuat satu


langkah ke kanan dan kiri sedang regu tengah tetap
di tempat. Bedanya hanya pada arahnya saja. Buka
barisan regu kanan dan kiri melangkah menjauhi
dari regu tengah sedangkan pada tutup barisan,
regu kanan dan kiri melangkah mendekati regu
tengah

Gerakan Berjalan Baris Berbaris

a. Maju-Jalan 

Aba-aba : maju – JALAN.

    Pelaksanaan, kaki kiri diayunkan ke depan, lutut


lurus telapak kaki diangkat rata sejajar dengan
tanah setinggi ± 15 cm kemudian dihentakkan ke
tanah dengan jarak setengah langkah, tangan kanan
di lenggangkan kedepan 90 derajat, lengan kiri 30

64
derajat kebelakang dan kemudian langkah
berikutnya berjalan biasa dengan lengan
dilenggangkan kedepan 45 derajat dan kebelakang
30 derajat.

b. Langkah Tegap

Aba-aba : Langkah tegap maju – JALAN.

    Pelaksanaan, sama seperti berjalan biasa tapi


dengan lengan dilenggangkan kedepan 90 derajat
dan kebelakang 30 derajat, jari-jari tangan di
genggam dengan tidak terpaksa dan punggung ibu
jari menghadap ke atas serta setiap langkah
dihentakkan. Bisa dilakukan dari langkah biasa
dengan aba-aba pelaksanaan jatuh pada kaki kiri
ditambah satu langkah dan kemudian langkah
tegap, begitu juga sebaliknya

c. Langkah Perlahan

Aba-aba : Langkah perlahan maju – JALAN.

65
    Pelaksanaan, kaki kiri dilangkahkan ke depan
setelah kaki kiri menapak ditanah segera disusul
dengan kaki kanan ditarik kedepan dan ditahan
sebentar disebelah mata kaki kiri kemudian
dilanjutkan dilangkahkan kaki kanan di depan kaki
kiri dan seterusnya.

d. Langkah Kesamping

Aba-aba : ….. Langkah ke kanan/kiri – JALAN.

    Pelaksanaan, kaki kanan/kiri dilanjutkan ke


samping kanan/kiri sesuai dengan ketentuan diatas
dan selanjutnya kaki kiri/kanan dirapatkan pada
kaki kanan/kiri. Sikap badan tetap seperti pada
sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh
dilakukan empat langkah.

e. Langkah Kebelakang

Aba-aba : ….. Langkah ke belakang – JALAN.

    Pelaksanaan, melangkah ke belakang mulai dari


kaki kiri sesuai dengan ketentuan diatas menurut

66
jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak
boleh dilenggangkan. Sikap badan tetap seperti
pada sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya
boleh dilakukan empat langkah.

f. Langkah Kedepan

Aba-aba : ….. Langkah ke depan – JALAN.

    Pelaksanaan, melangkah ke depan mulai dari


kaki kiri sesuai dengan ketentuan diatas menurut
jumlah langkah yang diperintahkan. Gerakan kaki
seperti gerakan langkah tegap dan dihentakkan.
Lengan tidak boleh dilenggangkan. Sikap badan
tetap seperti pada sikap sempurna. Sebanyak-
banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.

g. Langkah di Waktu Lari

Aba-aba : Lari maju – JALAN.

    Pelaksanaan, pada saat aba-aba peringatan kedua


tangan dikepalkan dan diletakkan dipinggang
sebelah depan dengan punggung tangan

67
menghadap keluar, kedua siku sedikit kebelakang,
badan agak dicondongkan kedepan. Pada saat aba-
aba pelaksanaan dimulai dengan menghentakkan
kaki kiri setengah langkah dan selanjutnya sesuai
dengan panjang dan tempo ketentuan diatas

h. Langkah Merdeka

Aba-aba : ….. Langkah merdeka – JALAN.

    Pelaksanaan, dimulai dari langkah biasa. Setelah


abaaba pelaksanaan, anggota berjalan bebas tanpa
terikat pada ketentuan panjang dan tempo yang
berlaku. Anggota diijinkan untuk melakukan
sesuatu yang dalam keadaan lain dilarang tetapi
tetap dilarang meninggalkan barisan.

i. Ganti Langkah

Aba-aba : Ganti langkah – JALAN.

Pelaksanaan, dimulai dari langkah biasa


atau langkah tegap. Setelah aba-aba pelaksanaan,
ditambah satu langkah. Sesudah ujung kaki

68
kanan/kiri yang sedang dibelakang dirapatkan pada
badan untuk selanjutnya disesuaikan dengan
langkah baru yang disamakan. Langkah pertama
hanya dilaksanakan sepanjang setengah langkah
kemudian gerakan ini dilakukan dalam satu
hitungan.

UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN DAN


UPACARA PENUTUPAN LATIHAN

A. PENGERTIAN UPACARA

69
Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan
Salam Pramuka Upacara adalah serangkaian
perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan
peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat
sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan
tertib, untuk membentuk suatu tradisi dan budi
pekerti yang baik. Tujuan upacara dalam Gerakan
Pramuka adalah membentuk manusia yang berbudi
pekerti luhur sehingga menjadi warga negara
Indonesia yang berjiwa Pancasila seperti yang
tercantum dalam tujuan Gerakan Pramuka AD GP.
Sebelum memulai dan sesudah melaksanakan
latihan, wajib untuk melaksanakan upacara.
Upacara yang dilaksanakan sebelum latihan disebut
upacara pembukaan latihan Upabuklat dan upacara
yang dilaksanakan sesudah latihan disebut upacara
penutupan latihan Upatuplat. Sasaran upacara
dalam Gerakan Pramuka ialah agar peserta didik:
memiliki rasa cinta tanah air, bangsa dan negara;
memiliki rasa tanggungjawab dan disiplin pribadi;

70
selalu tertib dalam kehidupan sehari-hari; memiliki
jiwa gotong royong dan percaya kepada orang lain;
dapat memimpin dan dipimpin; dapat
melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib;
meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Unsur-unsur pokok dalam upacara
Gerakan Pramuka ialah: Bentuk barisan,
Pengibaran Bendera Merah Putih, Pembacaan
Pancasila, Pembacaan Kode Kehormatan, Doa.
Berikut adalah tata upacara dalam Pasukan
Pramuka Penggalang.

B. TUJUAN UPACARA

Tujuan upacara dalam Gerakan Pramuka


adalah membentuk manusia yang berbudi pekerti
luhur sehingga menjadi warga negara Indonesia
yang berjiwa Pancasila seperti yang tercantum
dalam tujuan Gerakan Pramuka (AD GP).

71
Sebelum memulai dan sesudah melaksanakan
latihan, wajib untuk melaksanakan upacara.
Upacara yang dilaksanakan sebelum latihan disebut
upacara pembukaan latihan (Upabuklat) dan
upacara yang dilaksanakan sesudah latihan disebut
upacara penutupan latihan (Upatuplat).

Sasaran upacara dalam Gerakan Pramuka, adalah


agar setiap Pramuka :

a. memiliki rasa cinta kepada tanah air, bangsa dan


agama ;

b. memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin


pribadi

c. selalu tertib di dalam hidup sehari-hari ;

d. memiliki jiwa gotong royong dan percaya


kepada orang lain ;

e. dapat memimpin dan dipimpin ;

f. dapat melaksanakan upacara dengan khidmat dan


tertib ;

72
g. meningkatkan ketakwaannya kepada Tuhan
Yang Maha esa

C. UNSUR-UNSUR POKOK DALAM


UPACARA GERAKAN PRAMUKA

Semua upacara dalam Gerakan Pramuka


mengandung unsur-unsur pokok sebagai berikut :

a. Bentuk barisan yang digunakan oleh peserta


upacara selalu disesuaikan dengan perkembangan

jiwa peserta didik.

1) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Siaga


adalah lingkaran, karena perhatian dan

perkembangan jiwanya masih terpusat pada orang


tua/Pembina.

2) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka


Penggalang adalah bentuk angkare, karena

73
perhatian dan perkembangan jiwanya telah mulai
terbuka.

3) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka


Penegak dan Pramuka Pandega adalah bersaf,

karena perhatian dan perkembangan jiwanya sudah


terbuka luas.

4) Jika peserta upacara itu terdiri dari dua golongan


atau lebih, maka bentuk barisan yang

digunakan ditentukan oleh pimpinan upacara atau


pengatur upacara sesuai dengan keadaan

setempat.

b. Penghormatan kepada Bendera Sang Merah


Putih dilakukan :

1) pada waktu pengibaran dan penurunan


(penyimpanan) Sang Merah Putih ;

2) pada waktu Sang Merah Putih dibawa masuk


atau keluar ruang upacara.

74
c. Pembacaan kode kehormatan dalam bentuk
ketentuan moral budi pekerti :

1) untuk Pramuka Siaga, Dwidarma ;

2) untuk Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak


dan Pramuka Pandega, Dasadarma.

d. Pada waktu pembacaan Dwidarma dan


Dasadarma, para Pramuka tidak melakukan

penghormatan, tetapi penghormatan dilakukan pada


saat pengucapan Dwisatya atau Trisatya.

Kewajiban berdoa kepada Tuhan Yang Maha esa


(dengan menundukkan kepala) agar selalu

mendapat rahmat dan hidayah dalam segala


kegiatan.

e. Rangkaian seluruh upacara dilakukan dalam


suasana khidmat dan bersungguh-sungguh.

D. JENIS-JENIS UPACARA

75
a. Macam upacara dalam Gerakan Pramuka
adalah :

1) Upacara Umum.

2) Upacara Pembukaan/Penutupan Latihan.

3) Upacara Pelantikan.

4) Upacara Kenaikan.

5) Upacara Pindah Golongan.

6) Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana.

b. Tempat Upacara adalah :

1) di dalam ruangan, dan

2) di luar/lapangan.

F. UPACARA BUKA/TUTUP LATIHAN DI


PERINDUKAN SIAGA

76
1. Upacara Pembukaan Latihan Perindukan
Siaga

Urutan Upacara Pembukaan Latihan Perindukan


Siaga adalah sebagai berikut :

1)Pemeriksaan kebersihan dan kerapihan anggota.

2)Memilih barung terbaik untuk memimpin


upacara

77
3)Barung terbaik menyiapkan perlengkapan
upacara

4)Pemimpin Upacara memanggil anggota


perindukan, untuk membentuk lingkaran besar
mengelilingi standar bendera;

5)Pembina Upacara dijemput oleh Pemimpin


Upacara dan mengambil tempat ditengah lingkaran
menghadap bendera dan pintu upacara, diikuti Para
Pembantu Pembina Siaga masuk lingkaran upacara.

6)Pemimpin Upacara mengambil bendera untuk


dikibarkan.

7)Pada waktu bendera sampai dipintu upacara,


semua anggota perindukan memberi hormat hingga
selesai.

8)Pembina Upacara membaca Pancasila ditirukan


oleh semua anggota.

9)Pemimpin Upacara membaca Dwidarma diikuti


oleh semua anggota perindukan.

78
10)Pemimpin Upacara kembali ke barungnya.

11)Pembina Upacara mengumumkan hal-hal yang


perlu diketahui oleh anggota perindukan.

12)Pembina Upacara mengucapkan doa yang


diikuti oleh anggota perindukan.

2. Upacara Penutupan Latihan Perindukan


Siaga

Urutan Upacara Penutupan Latihan Perindukan


Siaga adalah sebagai berikut :

1)Barung terbaik menyiapkan perlengkapan


upacara.

2)Pemimpin Upacara memanggil anggota


perindukan, untuk membentuk lingkaran besar
mengelilingi standar bendera.

3)Pembina Upacara dijemput oleh Pemimpin


Upacara dan mengambil tempat di tengah lingkaran

79
menghadap bendera dan pintu upacara diikuti Para
Pembantu Pembina Siaga masuk lingkaran upacara.

4)Pemimpin Upacara mengambil tempat di dekat


bendera menghadap Pembina Siaga.

5)Pemimpin Upacara memberi hormat kepada Sang


Merah Putih, kemudian membawanya keluar
tempat upacara (tidak balik kanan).

6)Pada waktu Sang Merah Putih dibawa keluar,


semua anggota perindukan memberi hormat sampai
ke pintu upacara.

7)Pemimpin Upacara menggulung dan meletakkan


bendera di tempat yang ditentukan, kemudian
kembali ke barungnya.

8)Pengumuman dan pesan Pembina Upacara.

9)Pembina Upacara mengucapkan doa yang diikuti


oleh anggota perindukan.

10)Barisan dibubarkan, anggota perindukan minta


diri kepada para Pembina dengan bersalaman.

80
G. UPACARA PENGGALANG

Berikut adalah tata cara upacara dalam Pasukan


Pramuka Penggalang.

Upacara Pembukaan Latihan

●Perlengkapan upacara:

1. Bendera Merah Putih

81
2. Tiang Bendera (tongkat yang disambung tiga)

3. Teks Pancasila

4. Teks Dasadarma

●Pelaksana upacara:

1. Pemimpin upacara (Pratama): 1 orang

2. Pembina upacara: 1 orang

3. Pengibar Bendera: 3 orang

4. Pembaca Dasadarma: 1 orang

●Persiapan:

1. Pemeriksaan kerapian, absensi, oleh masing-


masing pimpinan Regu.

2. Pembagian tugas pelaksana dan persiapan


perlengkapan upacara oleh regu yang bertugas.

82
3. Pratama membentuk barisan angkare dan
memeriksa kerapian barisan upacara.

●Pelaksanaan Upacara Pembukaan Latihan:

1. Laporan masing-masing Pimpinan regu kepada


Pratama (sebelum laporan, Pinru paling kanan
memimpin penghormatan kepada Pratama).

2. Pratama menjemput Pembina Upacara


sekaligus laporan bahwa upacara siap
dilaksanakan.

3. Pembina Upacara mengambil tempat di samping


kanan belakang tiang bendera dan Pembantu
Pembina berada dibelakang Pembina Upacara
dalam bentuk barisan bersaf.

4. Pembina Upacara melangkah satu langkah,


penghormatan dipimpin oleh Pratama dan diikuti
seluruh perserta upacara.

83
5. Pratama menyerahkan Pasukan kepada Pembina
Upacara, dan kembali ke tempatnya/ regunya.

6. Pengibaran Bendera Merah Putih oleh petugas


bendera, penghormatan dipimpin oleh Pembina
Upacara.

7. Pembacaan teks Pancasila oleh Pembina


Upacara.

8. Pembacaan Dasadarma oleh yang bertugas.

9. Kata pengantar dari Pembina Upacara tentang


tema atau acara latihan.

10. Doa dipimpin oleh Pembina Upacara.

11. Pasukan diserahkan kepada Pratama,


penghormatan kepada Pembina Upacara dipimpin
oleh Pratama.

12. Pembina Upacara meninggalkan lapangan


upacara dan mengucapkan terima kasih kepada
Pembantu Pembina.

84
13. Pratama membubarkan barisan upacara untuk
mengikuti latihan.

Upacara Penutupan Latihan

●Perlengkapan upacara:

1. Bendera Merah Putih

2. Tiang Bendera (tongkat yang disambung tiga)

●Pelaksana upacara:

1. Pemimpin upacara (Pratama): 1 orang

2. Pembina upacara: 1 orang

3. Penurun Bendera: 3 orang

●Persiapan

85
1.Pemeriksaan kerapian oleh masing-masing
pimpinan Regu.

2.Pembagian tugas pelaksana dan persiapan


perlengkapan upacara oleh regu yang bertugas.

3.Pratama membentuk barisan angkare dan


memeriksa kerapian barisan upacara.

4.Pelaksanaan Upacara Pembukaan Latihan:

5.Laporan masing-masing Pimpinan regu kepada


Pratama (sebelum laporan, Pinru paling kanan
memimpin penghormatan kepada Pratama).

6.Pratama menjemput Pembina Upacara


sekaligus laporan bahwa upacara siap
dilaksanakan.

7.Pembina Upacara mengambil tempat di samping


kanan belakang tiang bendera dan Pembantu
Pembina berada dibelakang Pembina Upacara
dalam bentuk barisan bersaf.

86
8.Pembina Upacara melangkah satu langkah,
penghormatan dipimpin oleh Pratama dan diikuti
seluruh perserta upacara.

9.Pratama menyerahkan Pasukan kepada Pembina


Upacara, dan kembali ke tempatnya/ regunya.

10.Penurunan Bendera Merah Putih oleh petugas


bendera, penghormatan dipimpin oleh Pembina
Upacara. (Saat penurun bendera kembali ke
tempatnya tidak boleh balik kanan).

11.Kata arahan dari Pembina Upacara tentang


pelaksanaan latihan atau acara latihan berikutnya.

12.Doa dipimpin oleh Pembina Upacara.

13.Pasukan diserahkan kepada Pratama,


penghormatan kepada Pembina Upacara dipimpin
oleh Pratama.

14.Pembina Upacara meninggalkan lapangan


upacara dan mengucapkan terima kasih kepada
Pembantu Pembina.

87
15.Pratama membubarkan barisan upacara.

PIONERING

Menurut asal katanya, pionering berarti


bangunan darurat, yakni pembuatan suatu
bentuk bangunnan dengan menggunakan alat dasar
tali dan tongkat. Seorang anggota pramuka
diharapkan memilikii ketrampilan khusus dalam
menggunakan alat ini, karena keduanya merupakan
alat-alat dasar yang sangat berguna dalam
kehidupan sehari-hari dikarenakan multifungsinya
dan dikarenakan sangat sisematisnya. Untuk
selanjutnya, disini akan kita bahas macam-macam
dan fungsi dari alat tesebut dan beberapa contoh
bentuk bangun yang bisa dibuat
dengan menggunakan alat tesebut.

88
1. Pionering penyangga tiang bendera
Menggunakan simpul
pangkal,palang,silang dan
sambung tongkat.

2. Pionering tandu

Menggunakan ikatan palang, pangkal,jangkar.

89
3. pionering menara pisa

Menggunakan simpul palang,silang

MACAM-MACAM TALI

Ada beberapa macam tali yang dapat kita kenali


berdasarkan jenisnya dan berdasarkan bahan
dasarnya. Berdasarkan jenis dan bahan dasarnya,
tali ada dua macam, yaitu

 Tali alamiah seperti tali ijuk, tali bambu,


tali serat nanas, tali serat pelepah dan kulit
pohon, talisabut kelapa, dan sebagainya.

 Tali buatan seperti tali nilon, tali rafia, tali


prusik, tali karmatel, dan sebagainya.

Jenis tali yang umumnya digunakan pada


kepramukaan adalah tali yang terbuat dari bahan
nylon,yang memiiki kelebihan dan kekurangan.

90
Kelebihan tali nyon antara lain:

 Mudah dibuat simpul dengan kekuatan tarik


yang merata,

 Ringan dan mudah diatur,

 Menyerap sedikit air,

 Mempunyai elastisitas yang tinggi dan


meredam sentakan.

Kekurangan tali nylon yaitu:

 Mudah meleleh pada temperatur yang


tinggi,

 Tidak tahan terhadap panas.

 Tali Temali

Istilah tali temali dalam pramuka, sering kali kita


mencampur adukkan antara tali, simpul dan ikatan

91
hal ini sebenarnya berbeda. Berikut kami jelaskan
perbedaannya di bawah ini :

1. Tali: Benda yang akan digunakan.

2. Simpul: Pertemuan tali dengan tali.

3. Ikatan: Benda yang ditali ( seperti tali yang


diikatkan dengan tongkat dan sebagainya).

Hasil bentukan dari tali, yakni terdiri dari, ikatan,


simpul dan jerat. Simpul, Ikatan dan jerat yang baik
dan benar adalah ikatan, simpul dan jerat yang bisa
digunakan dengan
kuat, tidak mudah
lepas serta mudah
untuk dilepas
kembali.

 Simpul

Simpu merupakan hasil atau bentukan dari satu


atau dua utas tali.

92
Macam-Macam Simpu

1. Simpul Hidup

Simpul hidup fungsinya untuk mengikat suatu


benda dengan kuat, tapi
untuk melepasnya tidak
susah, tali temali simpul ini
biasanya digunakan untuk
mengikat hewan.

Fungsi : dalam Pramuka simpul hidup ini berfungsi


untuk mengikat tiang.

2. SIMPUL MATI

Simpul mati adalah


simpul yang biasanya
digunakan untuk
mengakhiri suatu
simpul. Walaupun simpul ini terlihat mudah dalam

93
membuatnya, namun banyak juga yang salah dalam
membuatnya.

Fungsi : Simpul Ini berfungsi untuk menyambung


dua utas tali yang sama besarnya dan tidak licin.

3.SIMPUL PANGKAL

Simpul Pangkal
merupakan salah
satu simpul yang
sering sekali
digunakan untuk
mengawali atau mengakhiri suatu simpul lainnya.
Seperti contoh; Apabila kamu ingin membuat
simpul palang maka langkah pertama yang harus
kamu lakukan adalah pangkal terlebih dahulu pada
salah satu tongkat.

Terdapat dua cara dalam membuat tali temali


simpul ini, yaitu pertama dengan cara membuat
lingkaran dan yang kedua dengan cara dililitkan.

94
Fungsi: Simpul pangkal berfungsi untuk permulaan
ikatan dalam mengikat tali pada tongkat atau tiang,
kayu.

4.Simpul Jangkar

Dalam cara pembuatan simpul


jangkar tidak begitu sulit alias
mudah. Ada beberapa cara
dalam membuat tali temali
simpul jangkar ini salah satunya adalah :

1. Bagilah tali menjadi dua kemudian lingkarkan


pada benda yang ingin ditali

2. Tariklah kedua badan tali, sehingga semua tali


masuk ke dalam sosok.

Fungsi : Fungsi dari tali temali simpul ini adalah


untuk membuat tanduk darurat atau dapat juga
digunakan untuk mengikat timba atau ember.

95
 Macam Maca Ikatan

Ikatan adalah bentuk dari tali yang digunakan


untuk mengikat barang atau benda.

1. Ikatan palang

Ikatan Palang berfungsi untuk mengencangkan


kedua tongkat secara vertikal dan horizontal
sehingga kedua tongkat tersebut menjadi satu dan
sulit dilepaskan.

96
Fugsi: Fungsi yang paling dominan dari ikatan ini
adalah untuk mengikat dua buah tiang yang
bersilangan dengan sudut 90⁰ (Siku-Siku) .

2. Ikatan Kaki Tiga

Fungsi: Fungsi ikatan kaki tiga adalah untuk


mengikat tiga tiang sekaligus dalam satu ikatan
untuk pembuatan kaki tiga, jemuran.

3. Ikatan Silang

97
Fungsi: Ikatan Ini Berfungsi untuk mengikat dua
buah tongkat bersilangan dan tidak membentuk
siku

4. Ikatan Canggang(sambung tongkat)

Berfungsi untuk menyambung tongkat dengan tali


secara sejajar. Ikatan canggah umum dikenal
dengan nama ikatan sambung tongkat.

Kegunaan: Digunakan untuk mengikat dua buah


tiang dalam pembuatan kuda-kuda.

98
TENDANISASI

A. Pengertian Tenda

Dalam berpergian ke alam bebas salah satu


hal yang harus dipertimbangkan adalah shelter
atau tempat berlindung. Bila destinasi yang dituju
memungkinkan kita untuk tinggal di rumah
penduduk atau menginap di penginapan, tentu saja
hal masalah tempat berlindung itu begitu menjadi
masalah. Namun, dalam situasi tertentu ada tempat-
tempat di mana tidak dapat ditemukan tempat
tinggal permanen seperti rumah tinggal apalagi
penginapan. Untuk itu, sebagai pencinta alam kita

99
perlu mengetahui salah satu bentuk shelter yang
sering kali digunakan yaitu tenda.

Selain karena sifatnya praktis dapat


dibongkar pasang, tenda juga dapat menjadi
alternatif tempat berlindung yang dapat menghemat
anggaran .

Tenda terdiri dari 3 komponen utama yaitu:

1. Rangka – sebagai rangka pembentuk tenda

2. Tenda – lapisan dasar

3. Flysheet – melindungi dari rembesan air (kedap


air)

ada pula pelengkap/penunjang tenda yaitu:

1. Pasak - untuk menjaga tenda tetap berdiri kuat


dan tidak mudah roboh

2. Tali - untuk menghubungkan pasak dengan


flysheet (terlebih jika ukuran flysheet tidak
menutupi seluruh bagian tenda)

100
B. Jenis-Jenis Tenda

Tenda memiliki ragam variasi ukuran.


ukuran tersebut dipertimbangkan sesuai dengan
kebutuhan. Karena jika jumlah orang dan ukuran
tidak sesuai dapat menimbulkan masalah lebih
lanjut. Jika kapasitas tenda pas dengan jumlah
orang, maka suhu di tenda akan lebih hangat dan
juga mampu mengefisiensikan logistik yang
dibawa.

Selain jumlah orang, keadaan alam di


destinasi tujuan juga penting dipertimbangkan. Hal
ini berkaitan dengan jenis tenda yang akan dibawa.
Untuk destinasi tropis seperti Indonesia, tenda
dome cocok untuk dibawa ke berbagai tempat,
namun untuk destinasi yang lebih ekstrem seperti
Himalaya maka tenda geodesik lebih cocok untuk
digunakan. Nah, apasih bedanya tenda dome,
geodesic dan tenda-tenda lainnya?

101
1. Tenda Bivak

Bivak (Bahasa Prancis: Bivouac) adalah tempat


berlindung sementara
(darurat) di alam bebas
dari aneka gangguan
cuaca, binatang buas, dan
angin. Mendirikan bivak adalah teknik penting
yang harus dikuasai jika hendak berkemah . Bivak
merupakan salah satu kemampuan wajib survival di
alam bebas. Karena pembuatannya yang mudah
dengan peralatan yang seadanya.

2. Tenda Dome

Tenda ini berbentuk seperti bola yang


dipotong setengah. Disebut juga sebagai Cross
Over Pole Domekarena prinsipnya adalah 2 frame
yang disilakan. Dalam pemakaiannya, tenda ini
harus dipasak kuat-kuat agar tidak mudah terbawa
tiupan angin. Tenda jenis ini cocok digunakan
sepanjang tahun pada kondisi tropis. Kelebihan

102
lainnya adalah tenda
ini mudah didirikan
dan juga ruang yang
tersedia cukup
lenggang (walau
tergantung ukuran
tenda juga).

3. Tenda Pleton

Disebut tenda Pramuka, karena tenda camping


yang satu ini
sering dipakai
untuk berkemah
oleh anggota
pramuka,
bentuknya standar
namun lebih sulit dalam mendirikanya, artinya
akan sangat sulit jika dikerjakan oleh 1 orang.

103
Namun dilain sisi, tenda ini memiliki kekuatan
yang baik dan cukup untuk menampung personil
dalam ukuran regu.

4. Tenda Ridge

Jenis tenda yang satu ini mirip seperti rumah


dengan atap
berbentuk segitiga.
Tenda Ridge
mempunyai ukuran
mulai dari yang
berkapasitas kecil, hingga yang berkapasitas besar.
Untuk pemasangan tenda jenis Ridge ini
menggunakan tali dan tiang agar tenda dapat
berdiri dengan kokoh.

C. Komponen Yang Harus Diperhatikan Dalam


Membangun Tenda

Selain bentuk tenda ada pula hal-hal lain


yang perlu diperhatikan, seperti tinggi, frame,
pasak, dari tenda tersebut.

104
1. Tinggi Tenda

Mungkin hal ini terlihat kecil, namun dalam


sebuah pendakian tinggi dari tenda dapat
berpengaruh. Hal ini berkaitan dengan daya
tangkap terhadap angin. Semakin rendah tinggi
tenda, maka semakin tahan terhadap angin. Untuk
tinggi ideal tenda yang dipakai saat mendaki adalah
maksimal 1 meter atau 40 inci. Jadi, beda ukuran
tinggi juga memiliki fungsi yang berbeda, tenda
yang lebih tinggi mungkin lebih cocok untuk
dipakai saat berkemah dibandingkan saat mendaki.

2. Frame Tenda

Frame tenda merupakan salah satu hal yang


layak mendapatkan perhatian. Umumnya frame
yang dipakai di tenda dome dan tunnel adalah
frame yang terbuat dari bahan dasar fiberglass.
Frame dari bahan dasar fiberglass memiliki harga
yang lebih murah, namun lebih mudah goyah dan
pecah. Frame jenis ini juga cenderung mudah

105
merusak kain tenda. Adapun bingkai bahan
alternatif lainnya adalah yang terbuat dari
alumunium karena lebih awet dan lebih tangguh
dalam menghadapi cuaca buruk.

3. Pasak

Pasak memiliki ragam jenis, bahan, dan


ukuran. Selain pasak yang dapat kita beli di pasaran
ada pula pasak yang dapat kita buat sendiri dari
potongan kayu/bambu yang kokoh. Untuk pasak
buatan pun memiliki variasi bahan dan ukuran.
Untuk penggiat alam, pasak yang terbuat dari
alumunium merupakan pilihan yang baik, namun
kelemahannya adalah pasak jenis ini mudah
bengkok. Beberapa orang menilai bahwa pasak
yang terdiri dari campuran aluminium dan plastik
justru lebih baik karena bentuknya lebih mudah
mengikuti tekstur tanah. Jadi, semuanya kembali
lagi kepada keadaan alam yang akan kita hadapi.
Selain pasak berbahan dasar alumunium atau
campuran alumunium dan plastik, ada pula pasak

106
yang hanya terbuat dari plastik. Pasak dari plastik
tentu saja lebih murah namun cenderung tidak
fleksibel. Nah, bagaimana jika kita pergi ke daerah
dengan permukaan pasir? Untuk menyiasati hal ini
kita bisa mengikatkan kentung berisi pasir/batu di
ujung ujung tenda dan memendam kantung tersebut
ke dalam pasir.

Faktor kenyamanan lain yang harus


diperhatikan adalah aman/tidaknya tenda dari
resiko masuknya binatang dan rembesan air. Untuk
mengantisipasi hal tersebut pilihlah tenda yang
antara kain tenda dengan alas tenda sudah terjahit.

Hal pertama yang harus dilakukan setelah


mengetahui tenda mana yang akan dibawa adalah
kelengkapan tenda. Jangan sampai tenda yang
dibawa tidak lengkap komponennya. Setelah
komponen tenda lengkap, pastikan kita mengetahui
di mana komponen-komponen tersebut disimpan
(jika dibawa terpisah), barulah setelah kita perlu
sampai di tujuan dan melakukan hal-hal ini:

107
1. Perhatikan arah angin, jangan taruh pintu tenda
berlawanan arah angin.

2. Buat sistem saluran udara di sekeliling tenda.

3. berkemah di pinggir sungai. (banyak binatang,


berisi, dan air bisa meluap)

4. Jaga kebersihan tenda agar tetap nyaman.

5. Jika memasak pada serambi tenda, pastikan pintu


terbuka agar gas cepat keluar, dan api berada jauh
dari komponen tenda agar tidak terbakar

6. Jaga kelengkapan tenda dengan mengorganisir


komponen secara rapi. Jika ada pasak/tali yang
lebih taruhlah ke dalam tas tenda dan simpan
dengan rapi di dalam tenda, agar tidak hilang-
hilang.

108
SANDI, SEMAPHORE, DAN MORSE

A. Sandi Pramuka

Tidak asing lagi tentunya ketika kita


mendengar sandi pramuka. Karena semasa sekolah,
sedikit banyak kita pasti mendapat pelajaran
seputar sejarah pramuka juga sering di jelaskan
pada masa sekolah. termasuk sandi pramuka.

109
Menjadi salah satu cara berkomunikasi, sandi
merupakan suatu kode rahasia yang sifat
kerahasiaannya hanya boleh diketahui oleh
sekelompok orang saja.

1. Pengertian Sandi Pramuka

Sandi sendiri berasal dari bahasa


Sangsekerta yang mempunyai arti
menyembunyikan atau rahasia. Sandi merupakan
salah satu cara yang dikenal untuk mengirim suatu
berita atau pesan yang sifatnya rahasia. Dalam hal
ini, yang dapat mengetahui isi pesan tersebut hanya
lah dari pihak penerima dan juga pengirim.

Sandi di dalam pramuka merupakan suatu


media yang digunakan dalam pembelajaran dan
dianggap bagus, baik itu untuk pramuka siaga,
pramuka penggalang, pramuka penegak maupun
pramuka pandega. Hal ini dikarenakan sandi
pramuka dianggap dapat melatih ketelitian,
kecerdasan, daya ingat maupun konsentrasi. Dalam

110
menyampaikan sandi pramuka, tidak boleh
disampaikan sembarangan. Karena dalam
penyampaiannya harus diperhatikan golongan
pramuka itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan agar
dalam penyampaian pembelajaran dapat dengan
mudah tercapainya suatu tujuan pembelajaran itu
sendiri.

2. Sejarah Sandi Pramuka

Zaman dahulu kala, para pahlawan sering


berkelana dari satu tempat ke tempat yang lainnya
yang mana hal ini menjadi awal munculnya sandi.
Sandi digunakan oleh para pahlawan untuk
berkomunikasi antar kelompok yang sifatnya
rahasia agar tidak diketahui oleh pihak lawan. Oleh
karena itu para pahlawan kemudian berfikir untuk
membuat sandi yang tujuannya agar musuh dapat
terkelabuhi.

Sekitar tahun 3000 sebelum masehi,


ditemukan tulisan cuneiform di kerajaan Babilonia.

111
Tulisan caneiform merupakan salah satu jenis
tulisan kuno yang bentuknya seperti paku.
Biasanya, tulisan caneiform di tulis di atas tanah
liat. Kala itu, ketika akan mengirim suatu pesan
atau berita rahasia, mereka memanfaatkan kepala
para budak yang dicukur dan menuliskan berita
menggunakan sandi di kepala para budak tersebut.
Untuk berkirim pesan selanjutnya, mereka
menunggu hingga rambut dari budak tersebut mulai
tumbuh kembali baru kemudian budak pembawa
pesan di kirim.

Ketika si budak sampai pada tujuan yang


diinginkan, rambut budak tersebut akan dicukur
agar pesan yang dikirim dapat dibaca. Ternyata
cara seperti itu sangat efektif ketika digunakan
untuk mengelabui musuh oleh para pemimpin pada
saat itu.

Seorang Julius Caesar pernah mengirim


suatu kabar rahasia menggunakan sandi loncat.
Cara menuliskan sandi loncat adalah dengan

112
menulis dalam satu baris huruf abjad dan memilih
angka yang dirahasiakan. Misalnya saja angka 4.
Agar dapat membaca sandi tersebut, jari telunjuk di
letakkan pada huruf A. kemudian, loncat sebanyak
4 huruf ke arah samping. Maka yang ditunjuk
setelah itu adalah huruf E. Dan hal itu berlaku
seterusnya.

Saat ini, segala sesuatu semakin


berkembang. Untuk berkomunikasi pun
membutuhkan safeti untuk menjaga kerahasiaan di
berbagai bidang, misalnya saja pada militer
ataupun pada dinas. Sandi pun juga di gunakan
dalam kepramukaan dengan bentuk sandi pramuka
yang di manfaatkan sebagai media untuk
pembelajaran yang berlaku kepada seluruh anggota

3. Berbagai Tipe Tulisan Rahasia

Kode dan buku kode

Kode biasa digunakan untuk mengubah


suatu kata atau mengubah kalimat. Kumpulan dari

113
kode-kode, terdapat pada sebuah buku kode yang
berisi dua kolom. Pada kolom pertama akan
dijumpai sebuah kata yang akan disampaikan.
Sementara pada kolom kedua akan berisi kode
pengganti dari kata di kolom pertama.

Steganografi

Steganogafi atau yang kebanyakan orang


menyebutnya dengan tulisan tersembunyi. Metode
ini digunakan dengan menutup tulisan atau
menyembunyikannya menggunakan tinta invisible.
Karena tulisan tersebut sangat kecil, maka agar
dapat membacanya Anda harus menggunakan
mikroskop. Tipe tulisan ini sudah dikenal sejak
lama bahkan sudah dikenalketika masa Yunani,
Romawi dan Mesir Kuno.

4. Manfaat Sandi Pramuka

114
1). Sebagai komunikasi antar anggota regu
pramuka

Karena dalam suatu kegiatan pramuka selalu


dibentuk kelompok atau regu, tentunya
membutuhkan komunikasi antar anggota regu agar
tidak diketahui oleh regu lain.

2). Meningkatkan kecerdasan

Dalam memecahkan suatu sandi pramuka, para


anggota dituntut untuk berfikir yang mana hal ini
dapat meningkatkan kecerdasan dari para anggota.

3). Meningkatkan daya ingat

Karena sandi pramuka banyak macamnya, secara


tidak langsung para anggota diharuskan untuk hafal
sandi-sandi tersebut. Dengan demikian hal ini dapat
membantu untuk meningkatkan daya ingat dari
para anggota.

4). Sarana permainan dalam kegiatan pramuka

115
Sandi pramuka dapat digunakan untuk permainan
ketika ada kegiatan dalam kepramukaan. Sandi
pramuka ini, biasa digunakan untuk pelengkap
ketika wide games atau outbond. Biasanya, sandi
pramuka akan diberikan kepada peserta sebagai
tantangan untuk melakukan perjalanan yang
selanjutnya.

5). Sarana belajar anggota pramuka sebagai upaya


untuk menyelesaikan masalah

Dengan sandi pramuka, para anggota pramuka akan


dihadapkan dengan suatu permasalahan. Mereka
akan belajar untuk berpikir bagaimana cara
menyelesaikan dengan sandi-sandi tersebut. Yang
mana dapat menjadikan para anggota terbiasa dan
dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari untuk
menyelesaikan suatu masalah dari tantangan yang
akan dihadapi.

116
5. Macam-Macam Sandi Pramuka

Ada banyak macam-macam sandi pramuka


dan kedudukan sandi tersebutpun tidaklah baku,
sehingga nama, jenis dan cara untuk menjawabnya
pun dapat berbeda menyesuaikan dengan kondisi
pada masing-masing daerah. Berikut ini beberapa
contoh macam sandi pramuka :

a). Sandi Napoleon

Sandi napoleon dikenal karena nama dari


sandi ini diambil dari nama seorang kaisar yang
berasal dari Perancis. Namun sebenarnya sandi ini,
tidak ada hubungannya dengan bapak Napoleon.

Susunan untuk sandi napoleon di buat


secara acak atau zig zag. Dengan arti lain, bahwa
untuk membaca sandi napoleon adalah dari atas ke
bawah kemudian ke atas lalu ke bawah.

Contoh :

117
P R T A H

R E I L P N

A T N A R E

M A G I E D

U K G I S I

Jawaban dari sandi napoleon di atas


adalah 

118
PRAMUKA TERTINGGI IALAH
PRESIDEN.

b). Sandi kurung

A=( J = (7 S = ((8
B = (( K = (8 T = (((1
C = ((( L = ((1 U = (((2
D = (1 M = ((2 V = (((3
E = (2 N = ((3 W = (((4
F = (3 O = ((4 X = (((5
G = (4 P = ((5 Y = (((6
H = (5 Q = ((6 Z = (((7
I = (6 R = ((7  
   
Sandi kurung merupakan salah satu sandi
pramuka yang sering juga dipelajari. Sandi ini,
kuncinya sudah baku, namun kita bisa membuat
sandi-sandi sejenis yang tentu saja kunci dan
namanya bisa terserah kita.

119
Contoh :

((5, (, ((8, (((2, (8, (, ((3

Jawabannya adalah “PASUKAN”.

c). Sandi Merah Putih (Sandi Kordinat)

Sandi merah putih juga dikenal dengan


sebutan sandi kordinat. Untuk menggunakan sandi
ini, kita harus membuat kata kunci “MERAH
PUTIH” pada sebuah tabel. Kata MERAH untuk
baris, dan kata PUTIH untuk kolom. Pada tabel
yang kosong isilah dengan huruf antara A sampai
dengan Z.

U T I H
P
M A B c d E
E F G h i J
R K L m n O
A p Q r s T
H u V w x Y
. . . . . Z

120
Contoh : AP MP RI MI HI = P A N D U

d). Sandi Jam

Sandi jam merupakan sandi yang


penggunaan nya dengan cara menetapkan waktu
yang kemudian digunakan sebagai patokan.
Misalnya saja digunakan patokan pukul 03.00,
maka saat pukul 03.00 itu berarti huruf A.
kemudian , jika peda waktu untuk sandi yang
digunakan adalah setiap 10 menit, maka pada pukul
03.10 berarti huruf B, dan begitu pula untuk
seterusnya. Untuk beda waktu yang digunakan
adalah terserah pada sang pelaku pengguna sandi
jam.

e). Sandi Braile

Sandi braile disebut sebagai salah satu sandi


pramuka yang biasa digunakan untuk sehari-hari.
Yang mana sandi braile ini dipergunakan oleh para

121
penyandang tuna netra. Bentuk dari sandi braile ini
berupa enam titik tumpul yang mana untuk
membacanya maka sang tuna netra harus
merabanya menggunakan jemari.

f). Sandi Helen Keller

Sandi Hellen Keller disebut mirip dengan


sandi braile jika dilihat dari hal manfaatnya. Sandi
Hellen Keller digunakan oleh para penyandang tuli
dan bisu. Untuk membentuk suatu pola alphabet,
pada sandi ini menggunakan symbol dari jari.

g). Sandi siput

Disebut sandi siput, karena untuk membaca


sandi yang satu ini caranya dengan membaca
berputar yang bentuknya menyerupai rumah siput.
Untuk memudahkan awal membaca, pada huruf
pertama awal di beri tanda dan untuk selanjutnya
kita harus memperkirakan bagaimana arah gerakan
untuk membacanya.

122
h). Sandi Koordinat

Contoh :

PATIHRUMBIH

(1:4) (1:1) (5:4) (4:2) (3:2) (3:4) (1:5) (2:1) (4:2)


(3:2)

i). Sandi Batu

Sandi batu adalah bentuk lain dari isyarat


morse yang ditampilkan berupa bulatan-bulatan
seperti batu. Memang sandi ini bentuk lain dari
morse tentunya kuncinya juga menggunakan
morse. Hanya saja bentuknya diubah, titik “.”
Ditampilkan dengan huruf “o” (baca : batu kecil)
dan garis “-“ ditampilkan dengan “O” (baca : batu
besar).

123
j). Sandi AND

Seperti Namanya, sandi AND merupakan


sandi yang akan menggunakan kata “AND” pada
tiap kata. Yang mana ini berarti kita diharuskan
menyelipkan kata “AND” pada setiap kata yang
dimaksud. Untuk dapat mengerti maksud yang
disampaikan, maka cukup menghilangkan kata
AND pada setiap katanya.

Contoh : CANDE PANDA ANDT artinya CEPAT

k). Sandi Rumput

Kunci pada sandi rumput menggunakan


kunci dasar sandi morse. Yang membuat berbeda
dengan sandi morse adalah pada tanda titik (.) dan
setrip (-) namun arti yang terkandung tetap sama.

124
Kunci pada sandi rumput adalah (.) titik yang mana
digambarkan sebagai rumput yang pendek dan (-)
strip digambarkan sebagai rumput yang tinggi.

l). Sandi Angka (nomor)

Sandi pramuka yang satu ini tergolong


sandi yang mudah dihafalkan. Karena teknik
penulisan pada sandi angka atau sandi nomor ini
cukup memberi nomor pada setiap huruf alphabet.
Nomor 1 diberikan pada huruf A, huruf B diberi
nomor 2 dan seterusnya hingga pada huruf Z.

Contoh : 20 – 1 – 12 – 9

Arti dari sandi diatas adalah T A L I

m). Sandi Semaphore

Sandi yang sat ini tentu sudah tidak asing


karena penggunaannya sering dijumpai. Sandi

125
semaphore menggunakan kedua tangan dan
bendera dalam aplikasinya. Setiap huruf
mempunyai gerakan masing-masing. Penggunaan
sandi semaphore dapat kita lihat pada suatu parade
yang mana akan menampilkan suatu tarian bendera.

B. SEMAPHORE

1. Pengertian Semaphore

Semaphore sendiri merupakan metode


untuk mengirim sinyal atau pesan dengan
menggunakan tangan kosong atau alat-alat seperti
bendera atau batang kayu. Metode ini dilakukan
dengan cara mengulurkan kedua tangan dan
menggerakkannya sesuai dengan gerakan yang
telah ditentukan.

2. Sejarah Semaphore

Tahukah kanu siapa penemu sandi


Semaphore? Sandi ini awalnya diciptakan oleh
Claude Chappe asal Perancis bersama saudara laki-

126
lakinya yang bernama Abraham pada tahun 1790
atau bertepatan dengan Revolusi Perancis. Oleh
karena itu, keduanya pun mencari bagaimana cara
menyampaikan pesan rahasia.

Akhirnya, Chappe bersaudara


memanfaatkan serangkaian menara sebagai media
untuk menyampaikan pesan. Di masing masing
Menara tersebut dipasangkan semacam lengan dari
kayu dan digerakkan oleh satu orang yang disebut
dengan operator.

Dengan cara tertentu, sandi semaphore atau


pesan itu kemudian di terjemahkan oleh penerima
yang berada di menara lain yang melihat dengan
teleskop. Begitu seterusnya hingga pesan sampai
kepada penerima terakhir.

Teknik yang dicipatakan Chape bersaudara


tersebut kemudian menjadi sistem telekomunikasi
praktis pertama yang digunakan hingga

127
pertengahan abad ke-19 sampai akhirnya
digantikan oleh telegraf.

3. Manfaat Semaphore

Semaphore memiliki manfaat sebagai salah


satu cara untuk melakukan komunikasi dari jarak
yang cukup jauh. Metode ini adalah salah satu
materi yang siajarakan dan wajib di hapalkan oleh
seluruh anggota pramuka.

Tujuannya adalah agar anggota pramuka


dapat berkomunikasi dari jarak yang jauh, meski
sedang berada di daerah yang sulit mengakses
sinyal telepon, seperti di gunung atau daerah
terpencil.

Semaphore juga sering di pakai untuk


kepentingan komunikaasi militer. Sama halnya
seperti metode di pramuka, militer juga

128
menggunakan sandi semaphore sebagai alat
komunikasi jarak jauh ketika para tentara sedang
berada di lokasi yang susah sinyal.

Dalam dunia militer, awalnya metode ini


digunakan untuk menyampaikan pesan rahasia agar
tidak diketahui oleh musuh. Namun, seiring
perkembangan zaman, sandi semaphore tak lagi
efektif untuk dijadikan alat untuk menyampaikan
pesan rahasia.

4. Gerakan Semaphore

Seperti dijelaskan diatas, untuk


mengrimkan sandi semaphore Kamu harus
melakukan sejumlah gerakan tertentu yang
melambangkan huruf, angka atau isyarat tertentu.
Namun, terdapat aturan baku dalam mengirim
pesan dengan metode ini yang harus Kamu ketahui,
diantaranya:

129
1. Pengirim berita harus terlebih dahulu
menggunakan huruf U-R berulang-ulang sebagai
tanda bahwa pesan akan segera dikirim.

2. Selanjutnya,penerima sandi semaphore akan


mengirimkan symbol huruf K sebagai tanda bahwa
ia siap menerima pesan. Namun, jika belum siap
maka bisa mengirim huruf Q.

3. Apabila penerima telah siap, maka pengirim


akan mengirimkan huruf satu per satu. Untuk
memisahkan kata posisi bendera dipegang
bersilang di bawah.

4. Jika ada kesalahan dalam mengirimkan sandi


semaphore, kirim huruf E sebanyak 8 kali.

5. Jika pesan sudah diterima dengan baik, maka


penerima pesan mengirim huruf C sebanyak 8 kali.
Selain itu, jika pengirim berita mengirim huruf I-
M-I dirangkai , artinya penerima meminta kata
terakhir untuk di ulangi.

130
6. terakhir, untuk mengirimkan angka, diawali
dengan tanda angka yakni dengan cara
menyilangkan bendera semaphore di atas kepala
atau posisi bendera 4-5

C. MORSE

1. Pengertian Sandi Morse

Kode morse atau sandi morse/ yakni


merupakan suatu kode yang menerapkan sebuah
sistem representasi huruf dan angka serta tanda
baca sinyal dengan menggunakan simbol titik ( . )
dan garis ( – ) yang disusun sebagai karakter
tertentu.

Pada umumnya Sandi morse kerap dipakai


sebagai sarana alat komunikasi di mana
komunikator dan komunikannya berada di tempat

131
yang berbeda. Pada bunyi pendek dapat
disimbolkan dengan tanda titik ( . ) sedangkan pada
bunyi yang panjang dengan garis ( – ).

2. Sejarah Sandi Morse

Sebelum berkembangnya telepon, pada


mulanya telegraf, dan komputer untuk pertama
kalinya ditemukan oleh manusia dengan
membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun untuk menyampaikan pesan himgga
sampai di tujuan.

Kemudian Samuel Morse, mulai dikenal


sebagai sesorang yang sudah menekukan sandi
Morse dan pesawat telegraf . Dimana pada sandi
tersebut tersusun dari titik dan garis. Dia juga juga
dikenal sebagai seorang seniman yang terkenal dan
juga seorang politikus.

132
Nama lengkapnya yakni Samuel Finley
Breese Morse. Yang lahir pada tanggal 27 April
tahun1791 di Charlestown, yakni luar kota dari
Boston, Massachusetts. pada saat usianya beranjak
empat tahun, Morse sangat menyukai dengan seni
menggambar.

Kemudian pada ketika ia belajar di Yale


College pun, Morse bukanlah seorang siswa
mempunyai perberbedaan dengan yang lainnya,
lalu kemudian ketertarikannya mulai timbul saat ia
mengikuti kuliah tentang perkembangan terbaru
kelistrikan, namun ia sangat merasa lebih nyaman
jika bisa menggambar potret miniatur.

Dan kemudia pada ketika Samuel Morse


berada di Royal Academy di London, ia
mendapatkan dukungan dari gurunya untuk
mengikuti sebuah kontes seni lukis. Hingga pada
akhirnya ia berhasil menyandang sebagai juara dan
mendapatkan medali emas. Hingga kemudian ia
menemukan jati dirinya, yang mana Morse telah

133
berhasil mendapatkan apa yang terbaik untuk
dirinya.

Dan kemudian ia mulai menggambar foto-


foto orang di Eropa. selanjutnya ia menikah
padatahun 1818, dan mempunyai dua orang putra
dan seorang putri. Lalu kemudian Istrinya
meninggal sebab terkena kelainan jantung Pada
tahun 1825. Bahkan pada saat kepergiannya Morse
tidak mengetahui apa yang sudah terjadi pada
istrinya, dan kapan dia meninggal.

Morse dan keluarganya berlayar pulang


dengan kapal bernama Sully Pada bulan Oktober
1832. Hingga kemudian Morse mendengar sebuah
pembicaraan tentang elektromagnet yang baru
ditemukan, dan kemudian tumbuh dalam
pikirannya sebuah konsep mengenai telegaf
elektrik.

3. Manfaat Sabdi Morse

134
Dibawah ini terdapat beberap manfaat sandi morse
yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Sarana Komunikasi

Seperti yang tealh disampaikan sebelumnya bahwa


tujuan utama diciptakannya sandi morse ialah agar
dapat digunakan sebagai sarana komunikasi.

2. Memberikan Pesan rahasia

Pada sandi morse bisa dipakai untuk mengirim


pesan rahasia. Dimana bentuk dari kode dari pesan
rahasia yang sangat relatif dan kerap tergantung
dengan kelompok penggunanya.

3. Digunakan Dalam Telegraf

Pada mulanya sandi morse ini dibentuk dalam


perkembangan telegraf. Akan tetapi, hingga pada
sampai sekarang sandi ini masih eksis dalam
kehidupan.

4. Digunakan Dalam Kegiatan Pramuka

135
Dengan berdasarkan pengertiannya, sandi morse
ialah merupakan suatu sandi yang juga dipelajari
dalam dunia kepramukaan.

Biasanya dalam penggunaan Sandi difungsikan


dalam setiap kegiatan pramuka misalnya untuk
memanggil semua anggota pramuka agar dapat
berkumpul, lalu pelaksanaan wide games dan juga
outbond dan masih banyak lagi.

4. Metode dan Cara Penggunaan Sandi Morse

Berikut terdapat berbagai cara penggunaan dan


penyampaian sandi morse yakni:

a). Menggunakan Suara Dengan Peluit

Untuk Kode morse dalam menggunakan suara bisa


dilakukan dengan cara memberikan suara pendek
untuk kode titik ( . ), dan suara panjang yang di
mewakili kode garis ( – ).

b). Menggunakan Tulisan

136
Dalam penggunaan tulisan biasanya dapat dengan
simbol titik ( . ) dan juga garis ( – ). Kemudian, dari
masing-masing kode huruf tersebut dapat
dipisahkan dengan menggunakan tanda miring ( / ).

Namun ada juga yang memanfaatkan tanda miring


ini guna memberikan batasan pada tiap kata atau
kalimat.

c). Menggunakan gerak

Kemudian dengan Gerak ini yang fungsikan dalam


mengirimkan sandi morse dengan membentuk
kebulan asap, lalu bendera,kemudian dengan
lambaian tangan, dan masih banyak lagi lain
sebagainya.

d). Menggunakan Cahaya

kemudian dengan memanfaatkan cahaya yang


bertujuan untuk mengirimkan sebuah sandi morse.

Contoh dalam pemakaiannya yakni dapat dilakukan


dengan menggunakan cahaya lampu, lalu api yang

137
dinyalakan atau bisa juga dengan memanfaatkan
senter.

Apabila akan memakaiJika cahaya maka kode titik


ditunjukkan dengan cahaya sebanyak 3 kali
bilangan dan selanjutnya untuk kode titik
ditunjukkan dengan memakai 6 kali bilangan.

e). Menggunakan Denyut Listrik

Kemudian pada Sandi morse dengan


memanfaatkan denyut listrik hal ini dapat
dilakukan dengan memanfaatkan kabel telegraf.

f). Menggunakan Cermin

Kemudian dengan menggunakan Cermin yang


bertujuan untuk mengirimkan sandi morse dan juga
membutuhkan bantuan sinar matahari.

Yang nantinya sinar matahari tersebut akan akan


diarahkan ke cermin dan kemudian dipantulkan
oleh cermin untuk memenunjukkan sinar yang lama

138
untuk kode garis kemudian untuk sinar yang
sebentar yakni kode titik.

g). Menggunakan Rumput Atau Tumpukan Batu

Selanjutnya dengan memanfaatkan Rumput dan


batu juga dapat ditata dengan sedemikian rupa agar
dapat mewakili kode morse.

6. Metode Penyimpanan Kata Sandi Morse

Untuk Menyimpan kata sandi Morse


mungkin meruapakan suatu yang sangat sulit .
Akan tetapi, terdapat beberapa metode yang dapat
dilakuakan agar membuatnya lebih mudah untuk
dihafal.

Metode Koch

139
Apa itu Metode Koch? yakni merupakan
suatu metode dalam menyimpan kode Morse
dengan memakai sistem yang bertahap.

Maka agar dapat menghafal kode Morse tersebut


dengan menggunakan metode Koch yang diawali
dengan 2 huruf yang diulang secara terus menerus.

Untuk hurup yang biasa digunakan yakni dengan E


dan T untuk menunjukkan interval.

Metode Penggantian

K: perintah -.- X: Xosend

L: limun – .. Y: Yosim

M: mesin – Z: Zoroas

140
Kemudian dalam Metode penggantian ini
yang biasa dipakai oleh sekelompok penjelajah
Indonesia agar dapat menyimpan kata sandi Morse.

Untuk Metode yang digunakan yakni diawali


dengan alfabet Latin, yakni dengan huruf O yang
mewakili garis (-) dan vokal lainnya yang mewakili
kode titik (.).

Metode Pengelompokan

Apa yang dimaksud dengan Metode


pengelompokan? yakni merupakan suatu metode
dengan mengumpulkan huruf yang sesuaidan
diwakili oleh kata kode Morse.

Dan untuk Metode pengelompokan ialah dengan


menggunakan alfabet untuk kode morse yang
berlawanan dan alfabet dengan kode Morse yang
berlawanan.

141
 Alfabet dengan kode Morse yang
berlawanan

E: . > <T: –

saya:.. > <M: –

S:… > <O: –

H:…. > <KH: –

K:-.- > <R: .-.

X:-..- > <P: .-.

 Alfabet dengan kode Morse yang


berlawanan

untuk: .- > <N: -.

U:..- > <D: – ..

V:… – > <B: – …

W:.- > <G: -.

F:..-. > <L: – ..

142
Y:-.- > <Q: -.-

1. Tidak punya pasangan

C: -.-.

J: .-

Z:– ..

 Pengelompokan EISH, TMOKH, RKWG,


AUV, NDB, CJZ dan XP

PETA PITA DAN PETA PERJALANAN

A. PETA PITA

1.    Pengertian Peta Pita

143
 Peta pita adalah gambaran keadaan
daerah/wilayah yang dilewati dalam suatu
perjalanan/penjelajahan  yang digambar
pada gulungan kertas berbentuk pita. 

 Disebut peta pita karena kertas yang akan


digambar/digarap, digulung seperti pita
mesin tik (lihat gambar dibawah).

 Peta pita & Peta perjalanan merupakan


materi latihan kepramukaan yang sangat
penting untuk mengembangkan rasa cinta
alam & penguasaan lingkungan, penerapan
pengetahuan tentang peta (skala, jarak,
tanda-tanda alam, arah & sudut kompas,
dsb), serta ketrampilan  bekerja secara
kelompok dengan teliti, kompak  dan
kebersamaan.

2.     Kegunaan Peta Pita

144
Kegunaan peta pita sangat erat hubungannya
dengan tujuan dibuatnya peta pita itu sendiri.
Tujuan  pembuatan peta pita antara lain :

- Sebagai pedoman/petunjuk perjalanan


Apabila akan menuju ke suatu tempat melintasi
daerah yang belum dikenal ada kemungkinan akan
tersesat. Kalau hal ini terjadi maka dengan bantuan
peta pita yang dibuat dengan mudah kembali
menuju posisi semula. Dalam hal ini peta pita
digunakan terbalik (berlawanan arah dengan proses
pembuatannya)

- Sebagai dokumentasi perjalanan


Apabila suatu saat akan mengulangi kembali
perjalanan melalui daerah yang sama dengan
bantuan peta pita hal ini dengan mudah dilakukan.

- Sebagai pedoman membuat peta wilayah


Dengan berpedoman peta pita dengan mudah dapat
membuat peta daerah/wilayah tertentu. Tinggal
penyesuaian dengan skala yangndiperlukan.

145
3.    Perlengkapan Peta Pita

 Kertas berupa gulungan.

 Pensil, penggaris panjang/segitiga, karet


penghapus, busur derajat.

 Kompas dan jam tangan

 Tali (sebagai pengukur jarak), biasanya


untuk jarak dekat. Untuk jarak jauh
biasanya menggunakan langkah.

 Alas dari triplek/alat khusus pembuatan


peta pita

146
 Menggambar peta ini dimulai dari bawah. 

Bagian yang sudah digambar digulung kearah roda


pita A.

4.    Bentuk Peta Pita

Sebelum dimulai pembuatan peta pita, terlebih


dahulu disiapkan kolom-kolom pada kertas untuk
pembuatan peta pita. Kolom-kolom tersebut
bentuknya bermacam-macam tergantung selera si

147
pembuat peta pita. Yang terpenting harus ada
kolom untuk nomor, arah, jarak, dan gambar.

 Keterangan Gambar :

 Kolom nomor : untuk menuliskan nomor


urut yang membedakan daerah yang dilalui
sesuai dengan arah jalannya. Dengan kata
lain nomor urut dibuat setiap berganti arah.

 Kolom waktu : untuk mencatat waktu


pemberangkatan dan waktu setiap kali
berganti arah.

148
 Kolom arah : untuk menuliskan angka
derajat dan untuk membuat simbol panah
(arah panah selalu menunjuk arah utara).

 Kolom jarak : untuk mencatat jarak yang


dilalui, dinyatakan dalam meter atau
kilometer. Pengukuran jarak dengan
menggunakan tali atau langkah.

 Kolom kiri kanan peta-pita : untuk


menggambar keadaan daerah di sebelah kiri
dan kanan jalan yang dilalui dengan tanda
peta yang berlaku pada peta topografi.

 Kolom keterangan : untuk menerangkan


keadaan daerah yang tergambar pada kolom
gambar/peta pita.

5.     Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam


membuat Peta Pita:

149
 Dalam pembuatan peta pita pada setiap
perubahan arah (belok) selalu dibuat
melintang yang memotong kolom-kolom
yang ada kemudian dilanjutkan dengan
nomor berikutnya.

 Satu baris penggambaran yang meliputi


nomor, jam, jarak, arah, gambar peta dan
keterangan ditentukan oleh belokan pada
titik selanjutnya.

 Menggambar peta pita dimulai dari bawah


ke atas, bagian yang sudah digambar
digulung ke arah belakang.

 Perbandingan pada setiap bagian peta pita


(perubahan setiap belokan) tidak harus
menggunakan skala tertentu.

 Tanda-tanda yang digambarkan pada kolom


gambar hanyalah tanda-tanda yang penting
saja, mudah dikenal, tidak perlu semua

150
keadaan medan digambarkan pada kolom
tersebut.

 Apabila ada tanda-tanda di medan ternyata


tidak terdapat pada tanda-tanda peta seperti
di peta topografi, maka diusahakan
menggambar bentuk mirip seperti aslinya.

6.     Pengukuran Jarak Dalam Peta Pita

Di dalam pembuatan peta pita pengukuran jarak


merupakan hal yangmutlak harus dilakukan.
Pengukuran jarak biasanya menggunakan
langkahatau bisa juga menggunakan tali, namun ini
jarang digunakan karena inikurang praktis. Apabila
menggunakan langkah sebagai alat ukur, tentu
sajaharus mengetahui dulu ukuran setiap langkah
(satu langkah =.... Cm).

Caranya adalah sebagai berikut :

151
 Melangkahlah (langkah normal) lurus ke
depan 10 langkah.

 Dengan menggunakan meteran, ukur jarak


dari awal langkah pertama sampai langkah
ke-10 (misalnya x cm). Jadi ukuran 1
langkah = x : 10 = .... cm

7.    Contoh Peta Pita

152
Peta Pita yang telah selesai dapat dijadikan data
untuk membuat peta/rute perjalanan. Dari data peta
pita di atas, jika diujudkan dalam peta perjalanan
akan tampak seperti gambar di bawah ini :

153
B. PETA PERJALANAN
Peta perjalanan hampir sama dengan peta
pita, tetapi dibuat dalam bentuk lain. pengerjaannya
dan cara caranya tidak jauh berbeda dengan cara
cara pengerjaan laporan peta pita.

154
keterangan :

1.  jarak pada peta perjalanan diskalakan.

     contoh : setiap 100 m di atas tanah menjadi 10


cm di kertas.

     jadi 10 cm   : 100 m

            10 cm   : 10.000 cm

                    1  :  1.000

2.  titik sasaran harus ditetapkan sebelum bergerak

3.  mulailah membuat peta perjalanan di tengah


kertas dan tandailah tempat permulaan dengan
huruf A.    kemudian ke tempat kedua B, dan
seterusnya

4.  hitung (taksir) jarak yang ditempuh dan


rubahlah ke dalam skala

5.  cantumkan tanda tanda peta topografi

6.  arah utara selalu di atas

155
keterangan : 

1.  jarak pada skala : tiap 1.000 m di atas tanah


menjadi 5 cm pada kertas. jadi skalanya adalah :

     5 cm : 1.000 m

     5 cm : 100.000 cm

           1 : 20.000

2.  perhatikan pembuatan garis dan anak panah


pembantunya.

156
DAFTAR PUSTAKA

https://www.pramukaria.id/2013/06/mengenal-
pramuka-pandega.html

https://www.apologiku.com/2019/04/materi-
pramuka-penegak-dan-pandega.html

https://pramukapgsdberaksi.blogspot.com/
2021/04/latihan-keterampilan-baris-
berbarislkbb.html

157
https://made-blog.com/sandi-pramuka-pengertian-
sejarah-tipenya-terlengkap/

https://parboaboa.com/mengenal-semaphore

https://aldionpramuka.blogspot.com/2016/10/peta-
perjalanan.html

158

Anda mungkin juga menyukai