Anda di halaman 1dari 36

KURSUS MAHIR DASAR PGSD

Diajukan untuk menyelesaikan tugas Kursus Mahir Dasar

MAKALAH

Oleh
Karina Asalin Mushofa
1600241

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


DEPARTEMEN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 1
A. Sejarah Pramuka ..................................................................................................................... 2
1. Sejarah Berdirinya Pramuka ................................................................................................ 3
2. Sejarah Pramuka Di Dunia................................................................................................... 3
3. Sejarah Pramuka Di Indonesia ............................................................................................. 4
a. Sejarah Pramuka Indonesia Masa Penjajahan Belanda .................................................... 4
b. Sejarah Pramuka Indonesia Masa Penjajahan Jepang .................................................. 5
c. Sejarah Pramuka Indonesia Zaman Kemerdekaan ........................................................... 5
B. Fundamental Gerakan Pramuka .............................................................................................. 6
C. Prinsip Dasar Kepramukaan ................................................................................................... 9
D. Postur Pembina ....................................................................................................................... 9
1. Peran Pembina Pramuka ...................................................................................................... 9
2. Tugas Pembina Pramuka.................................................................................................... 10
3. Tanggung jawab Pembina Pramuka................................................................................... 11
E. Metode Membina Pramuka ................................................................................................... 12
F. Keterampilan Kepramukaan ................................................................................................. 16
G. Upacara Kepramukaan .......................................................................................................... 20
H. Rancangan Mengajar Siaga dan Penggalang .......................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 34
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 35

1
A. Sejarah Pramuka

Lord Robert Baden Powell of Gillwell merupakan orang yang mendirikan gerakan Pramuka di
dunia. Sejarah Pramuka di dunia dan Indonesia berawal dari negara Inggris. Pramuka atau Praja
Muda Karana merupakan suatu organisasi yang berkembang secara internasional. Meski demikian,
hal ini bukan merupakan rencana khusus yang disusun oleh Baden Powell. Melainkan dilihat dari
manfaat Pramuka itu sendiri, sehingga masyarakat di dunia menerima organisasi Pramuka.

Dimana di dalamnya banyak sekali kontribusi dari Baden Powelluntuk gerakan Pramuka.
Kiprah Pramuka sendiri sangat baik di masyarakat. Karena organisasi ini mendekatkan anggotanya
dengan alam, sosial dan memperkuat hubungan dengan Tuhan. Bahkan anggotanya memiliki
tingkatan tertentu sesuai dengan usia yang dimiliki. Pramuka adalah organisasi atau gerakan
kepanduan yang menjadi wadah proses pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia.
Di dalam dunia internasional, Pramuka disebut dengan istrilah Kepanduan (Boy Scout). Pramuka
sendiri merupakan sebutan bagi para anggota gerakan pramuka yang meliputi pramuka siaga,
penggalang, penega dan pandega.

Sedangkang kelompok anggota pramuka lainnya yaitu pembina pramuka, andalana, pelatih,
pamong saka, staf kwartir dan majelis pembimbing. Untuk mejadi seorang pramuka pun harus
dilantik menjadi anggota dengan mengucapkan janji (satya) pramuka terlebih dahulu. Dengan
penjelasan tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Kepramukaan adalah sebuah sistem pendidikan


b. Gerakan pramuka adalah organisasi yang melaksanakan sistem tersebut (kepramukaan)
c. Pramuka adalah anggota dari gerakan pramuka

Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepanduan yang merupakan bagian


pendidikan nasional. Dengan tujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai potensi spiritual,
sosial, intelektuan dan fisik. Gerakan Pramuka terwujud dalam :

a. Membentuk kepribadian dan akhlak mulia kaum muda


b. Menanamkan semangan kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda

2
c. Meningkatkan keterampilan kaum muda, agar siap menjadi anggota masyarakat yang
bermanfaat, patriot serta pejuang yang tangguh.
d. Menjadi calon pemimpin bangsa yang handal di masa depan
1. Sejarah Berdirinya Pramuka

Sejarah Pramuka baik di Indonesia maupun di dunia


tidak pernah lepas dari Baden Powell selaku Bapak
Pandu Sedunia, pendiri gerakan Pramuka. Bermula
ketika pria ini melaksanakan perkemahan
pertamanya bersama 22 anak laki-laki pada tanggal
25 Juli 1907 di Pulau Brownsea, Inggris.

Perkemahan tersebut dilakukan selama 8 hari. Dan segala sesuatu yang terjadi saat itu menjadi
dampak yang besar bagi sejarah Pramuka Dunia. Sejak kecil, Baden Powell dikenal seagai anak
yang sangat cerdas, lucu dan gembira. Sehingga disukai oleh banyak orang. Bahkan ia juga pintar
dalam memainkan beberapa alat musik seperti biola dan piano. Saat dewasa Baden Powell
bergabung dengan Militer Inggris yang memberikan pengalaman sebagai seorang tentara. Sikap
militer yang melekat pada dirinya yaitu tegas, disiplin dan terampil inilah yang menjadi ciri khas
gerakan Pramuka. Pengalaman-pengalaman yang dialami olehnya, kemudian ditulis dalam buku
yang menjadi asal mula munculnya sejarah Pramuka di dunia.

2. Sejarah Pramuka Di Dunia


Sejarah Pramuka di dunia dimulai ketika Baden
Powell mencatat pengalamannya dalam buku
Scouting for Boys tahun 1908. Buku itu sengaja
dibuat sebagai panduan dalam acara perkemahan
yang dirintisnya.

Tidak hanya di Inggris, buku ini juga laris di


negara-negara lain. Sehingga organisasi-organisasi Pramuka bermunculan yang ditujukan kepada
anak laki-laki saja. Pada tahun 1912, bersama Agnes yang merupakan adik perempuan Baden
Powell mendirikan organisasi Pramua untuk wanita dengan nama Girl Guides.

3
Pada tahun 1916, didirikan organisasi Pramuka untuk usia siaga. Organisasi tersebut
dinamai CUB (anak serigala). Kemudian tahun 1918, didirikannya Rover Scout yang merupakan
kelompok untuk remaja berusia 17 tahun, dan tahun 1922, Baden Powell kembali
mempublikasikan buku Rouvering to Success (Mengembara Menuju Bahagia). Dimana buku
tersebut bercerita tentang seorang pemuda yang sesegera mungkin mengayuh perahu sampannya
menuju pantai bahagia.

Tanggal 30 Juli sampai 8 Agustus 1920 di Olympis Hall, London, sejumlah 800 orang
partisipan Pramuka melakukan jambore dunia untuk pertama kalinya. Jambore ini diikuti oleh 34
negara. Dan dalam acara tersebut, Baden Powell dinobatkan sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief
Scout of The World) dan di tahun yang sama dibentuk pula Dewan Internasional organisasi
Pramuka yang beranggotakan 9 orang. Dimana Kota London merupakan kantor kesekrariatan
Pramuka sedunia. Yang kemudian dipindahkan ke Ottawa, Kanada tahun 1958 dan berpindah lagi
ke Geneva, Swiss tahun 1968.

3. Sejarah Pramuka Di Indonesia


Sejarah Pramuka di Indonesia dimulai dengan pasang
surut dalam aktivitas organisasi. Dimana pada saat itu
Indonesia masih berada dalam masa penjajahan.

Sehingga Indonesia dikenal dengan tiga masa Pramuka.


Yaitu Gerakan Pramuka pada Masa Penjajagan
Belanda, Gerakan Pramuka pada Masa Penjajagan
Jepang dan Gerakan Indonesia setelah Indonesia Merdeka.

a. Sejarah Pramuka Indonesia Masa Penjajahan Belanda


Gerakan kepramukaan ini dibawa oleh Belanda ke Indonesia pada masa kolonial. Didirikan
oleh Belanda dengan nama Nederland Indische Padvinders Vereeniging atau NIPV. Dalam
bahasa Indonesia dikenal denngan Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda.

Beberapa tokoh menganggap organisasi ini bisa membentuk karakter masyarakat yang saat
itu masih dijajah. Sehingga beberapa organisasi lain juga didirikan. Kemudian setelah
Sumpah Pemuda, kesadaran masyarakat Indonesia semakin meningkat. Hingga beberapa

4
organisasi kepanduan bergabung. Pada tahun1930 terbentuk Pandu Pemuda Sumatera (PPS).
Tahun 1931 terbentuk Persatuan Antar Pandu Indonesia.

Kemudian tahun 1936 berubah nama menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan
Indonesia (BPPKI). BPPKI melakukan kegiatan PERKINO (Perkemahan Kepanduan
Indonesia Oemoem). Perkemahan inilah yang menjadi cikal bakal pelaksanaan kegiatan
Jambore hingga sekarang.

b. Sejarah Pramuka Indonesia Masa Penjajahan Jepang


Pada masa penjajahan Jepang, gerakan Pramuka terus bertahan. Namun, ketika masa Perang
Dunia ke-2, tentara Jepang melakukan penyerangan kepada Belanda. Sehingga banyak tokoh
kepanduan Indonesia yang ditarik masuk Keibondan, PETA dan Seinendan. Yang
merupakan organisasi bentukan Jepang yang dgunakan untuk mendukung tentara Jepang.

Bahkan Jepang juga melarang berdirinya partai dan organisasi rakyat Indonesia. Tidak
hanya itu, Jepang menganggap gerakan kepanduan merupakan organisasi berbahaya karena
dapat meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia. Meski demikian,
hal tersebut tidak menyurutkan semangat kepanduan Indonesia untuk menjalankan
PERKINO II dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia mengusir tentara Jepang,

c. Sejarah Pramuka Indonesia Zaman Kemerdekaan


Tidak lama setelah Indonesia Merdeka, yaitu pada tanggal 28 Desember 1945, didirikan
Oraganisasi Pandu Rakyat Indonesia di Kota Solo. Organisasi ini ditetapkan sebagai wadah
kepanduan dimana anggota kepanduan Indonsia bisa bernaung.

Pada tahun 1961, terdapat sekitar 100 organisasi kepanduan di Indonesia yang terbagi
menjadi 3 federasi organisasi. Yaitu, Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia, Ikatan Pandu
Indonesia dan Persatuan Putera Puteri Indonesia. Kemudian pada tanggal 14 Agustus 1961
Gerakan Pramuka dikenalkan pada masyarakat Indonesia dnegan resmi. Oleh sebab itu, Hari
Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus. Dengan sejarah Pramuka yang sudah
dijelaskan tersebut, kita sebagai bagian dari Indonesia diharapkan dapat lebih menghargai
organisasi kepanduan di manapun. Karena organisasi tersebut memang dapat membentuk
karakter setiap orang dan memberikan pengalaman.

5
B. Fundamental Gerakan Pramuka

Berikut ini merupakan fundamental yang ada pada Gerakan Pramuka


1. Gerakan Pramuka terdapat dalam Anggaran Dasar Pasal 1
2. Kepramukaan merupakan segala sesuatu yang terkait dengan Pramuka
3. Pendidikan Kepramukaan merupakan proses pembentukan kepribAnggaran
Dasarian,kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan
pengamalan nilai-nilai kepramukaan terdapat dalam Anggaran Rumah Tangga Pasal 8
4. Pramuka merupakan orangnya
5. Tujuan dari Gerakan Pramuka membentuk generasi 3 K yang dimuat dalam Anggaran
Dasar Pasal 3 yaitu ;
a. Karakter
b. Keterampilan
c. Kebangsaan
6. Untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka maka dibuat Kurikulum pendidikan
kepramukaan yaitu SKU SKK (Anggaran Rumah Tangga pasal 27) di dalam SKU dan
SKK terdapat 6 ranah yang dikembangkan yaitu Spiritual. Emosional, sosial, intelaktula,
fisik (SESOSIF)
7. Anggaran Dasar pun alat untuk pencapaian SKU dan SKK Anggaran Dasar keterampilan
kepramukaan (tali temali, morse, simaphore) dan Teknik kepramukaan (jambore, LT,
latihan rutin, persami dll)
8. Dalam menerapkan kurikulum dilandasi Prinsip Dasar (Anggaran Dasar pasal 5)
9. Dalam menjalankan Metode Kepramukaan digunakan Sistem Among dan dikemas dalam
bentuk Kiasan Dasar yang bersumber dari sejarah perjuangan dan budaya bangsa
(Anggaran Dasar pasal 11)
10. Dengan diselesaikannya kurikulum Gerakan Pramuka, harapannya tujuan Gerakan
Pramuka dapat tercapai, Anggaran Dasarapun indikator ketercapain tujuan Anggaran
Dasar :
a. Happy (bahagia)
b. Heatlh ( sehat jamasni rohani)
c. Helpfull (suka menolong)

6
d. Handycraft (karya)
e. Hingga akhirnya sampailah pada Tujuan akhir dari semuanya yaitu Hidup bahagia,
mati bahagia (pesan terakhir badenen powell)
11. Bentuk-bentuk Kegiatan Pramuka yang Dinamis
Pada umumnya kegiatan pramuka bersifat dinamis , yang membuat perubahan terhadap
anggota pramuka bukanlah dari kegiatannya tapi bagaimana anggota pramuka tersebut
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya, namun juga banyak kegiatan pramuka
yang perlu diutamakan dalam pendidikan pramuka diantaranya :
a. Upacara sebagai kegiatan pendidikan yang dinamis
Upacara dikatakan sebagai kegiatan pendidikan, karena dari kegiatan inilah anggota
pramuka dapat menerapkan sikap kedisiplinannya, baik dari waktu, kerapihan dan
tanggung jawab yang lainnya. Upacara juga sebagai alat untuk menumbuhkan jiwa
patriotisme. Upacara dalam gerakan pramuka banyak sekali bentuknya antara lain :
1) Upacara mulai latihan ( apel datang )
2) Upacara akhir latihan ( apel pulang )
3) Upacara adat
4) Upacara kenaikan tingkat
5) Upacara pelantikan anggota Pramuka
6) Upacara serah terima jabatan
b. Perkemahan
Perkemahan merupakan bentuk kegiatan diluar ruangan, bagi anggota pramuka
sebagai upaya menanamkan jiwa sosial bermasyarakat, disana anggota pramuka dapat
merasakan hidup jauh dari rumah dan serasa berada dilingkungan masyarakat,
sehingga akan tercipta kemandirian dan ini juga sebagai aplikasi dari Try satya no. 2.
Perkemahan banyak sekali bentuknya yang disesuaikan dengan tingkatan golongan
peserta didik dan tingkat ruang lingkup, sebagai berikut :
1) Pesta Siaga untuk siaga
2) Jambore untuk Penggalang
3) Raimuna untuk penegak dan pandega
c. Lomba Tingkat ( LT )

7
Lomba tingkat ialah perlombaan bagi anggota pramuka untuk mengevaluasi hasil dari
latihannya atau pendidikannya. Lomba tingkat ini dimulai dari :
1) Lomba tingkat ( LT ) I untuk tingkat gugus depan
2) Lomba tingkat ( LT ) II untuk tingkat kwartir ranting
3) Lomba tingkat ( LT ) III untuk kwartir cabang
4) Lomba tingkat ( LT ) IV untuk kwartir daerah
d. Bakti sosial
Bakti sosial ini merupakan suatu kegiatan yang positif dan harus dikembangkan kepada
peserta didik sejak dini karena dengan kegiatan ini peserta didik akan mempunyai jiwa
sosial yang baik. Bakti sosial ini juga dimaksudkan agar anggota pramuka dapat terlihat
dimasyarakat dalam upaya ikut serta membangun masyarakat. Bakti sosial banyak sekali
bentuknya baik berupa reboisasi maupun pembangunan, ada juga perkemahan yang isinya
bakti sosial seperti perkemahan wirakarya dan lain-lain. Maka dari kegiatan ini peserta
didik dapat mempunyai jiwa sosial dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
12. Metode dan Prinsip Dalam Kegiatan Pramuka
a. Metode
Metode yang baik digunakan pada kegiatan pramuka yakni “ Dinamika kelompok “
karena dengan metode ini anggota pramuka akan mempererat tali silaturahmi serta luas
dalam wawasannya
b. Prinsip kepramukaan
1) Prinsip sukarela adalah prinsip yang mengutamakan kepedulian umum, dalam
menjalani kegiatan disertai rasa ikhlas sebagai pengabdian
2) Prinsip kehormatan pramuka, artinya dalam melaksanakan kegiatan pramuka
dilandasi kode etik pramuka yakni Try satya dan Dasa darma
3) Tanda kecakapan, untuk menambah motivasinya maka diperlukan penghargaan bagi
anggota pramuka berprestasi atau ikut serta kegiatan dengan tanda kecakapan
4) Beregu, dalam setiap kegiatan menggunakan prinsip beregu atas asas persatuan
5) Sesuai perkembangan teknologi, sebagai anggota pramuka teknologi merupakan hal
yang sangat penting, agar tidak gaptek maka adanya suatu kegiatan yang memakai
unsur teknologi seperti jambore on the air ( jota ) dan jambore on the net ( joti )

8
6) Satuan terpisah, yakni dalam pengelompokan dan sistem keorganisasian pramuka
dipisahkan antara pramuka putri dan putra atau satuan terpisah ( SAPI ).

C. Prinsip Dasar Kepramukaan

1. Prinsip Dasar Kepramukaan meliputi: (Anggaran Dasar Pasal 8)


a. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
c. Peduli terhadap diri pribadinya; dan
d. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka
2. Cara/prosedur untuk mengimplementasikan nilai dan Prinsip Dasar Kepramukaan
menggunakan MK (Anggaran Dasar Pasal 9)
a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
b. Belajar sambil melakukan;
c. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
d. Kegiatan yang menarik dan menantang;
e. Kegiatan di alam terbuka;
f. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
g. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
h. Satuan terpisah antara putra dan putri;

D. Postur Pembina

1. Peran Pembina Pramuka


Pembina Pramuka adalah anggota dewasa yang langsung bergiat bersama peserta
didik, membimbing, memberikan dukungan dan fasilitas agar para peserta didik dapat
bergiat dengan teman-teman dalam satuannya dengan riang gembira, tekun, terjamin
keselamatannya, sehingga acara kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan lancar dan
menghasilkan kepuasan batin pada semua peserta didik.

Dalam memberikan bimbingan dan bantuan agar peserta didik dapat melaksanakan
kegiatan sebagaimana yang diharapkan, Pembina Pramuka menggunakan Prinsip Dasar

9
Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Kiasan Dasar dan Sistem Among, sehingga lewat
kegiatan yang disajikan Pembina Pramuka dapat mendidikan sikap dan perilaku yang
dilandasi kematangan spiritual, pisik, intelektual, emosional dan sosial.

Pembina Pramuka hendaknya peka terhadap kebutuhan peserta didiknya, menerima


dan mau mengerti (acceptance-understanding) terhadap kebutuhan peserta didik. Pembina
Pramuka sebagai pelaksana kebijakan Gerakan Pramuka yang terdepan mengemban tugas
untuk memberikan pendidikan agar peserta didik menjadi:

a. manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur,


b. warga negara Rebuplik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada
Negara kesatuan rebuplik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan
berguna.

Dengan demikian peranan Pembina Pramuka dapat disimpulkan, sebagai berikut:

a. Pembina Pramuka adalah anggota dewasa yang terlibat langsung dalam kegiatan
kepramukaan dengan memperhatikan terpenuhinya kebutuhan peserta didik, ialah
terciptanya kegiatan yang bersifat kekinian, menarik, dan menantang.
b. Pembina Pramuka dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode
Kepramukaan dan Sistem Among, mendayagunakan kegiatan peserta didik menjadi
media pendidikan.
c. Pembina Pramuka adalah sukarelaan yang memiliki komitmen tinggi terhadap prinsip-
prinsip dalam kepramukaan dan sebagai mitra peserta didik sangat peduli terhadap
kebutuhan mereka, serta dengan penuh kesabaran: memotivasi, membimbing,
membantu dan memfasilitasi kegiatan sehingga kegiatan peserta didik dapat berjalan
dengan lancar, sukses dan terjaga keselamatannya.

2. Tugas Pembina Pramuka


a. Pembina Pramuka mempunyai tugas membina pramuka dengan menggunakan Prinsip
Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, dan Sistem Among, dan berkewajiban
selalu memperhatikan tiga pilar kegiatan kepramukaan, ialah: kegiatan kepramukaan
harus modern (kekinian, baru, tidak ketinggalan jaman), bermanfaat bagi peserta didik

10
dan masyarakat lingkungannya, dan adanya ketaatan pada Kode Kehormatan
Pramuka.
b. Pembina Pramuka bertugas dengan sukarela menepatkan posisinya sebagai mitra
peserta didik untuk dapat memfungsikan diri peserta didik sebagai subyek pendidikan,
karena pada hakekatnya kepramukaan adalah pendidikan sepanjang hayat dan oleh
karena itu peserta didik harus disiapkan sejak dini bahwa merekalah yang akan
mendidik diri mereka sendiri. Sebagai mitra peserta didik pembina pramuka bertugas
untuk selalu memberikan motivasi, stimulasi, bimbingan, bantuan dan menyediakan
fasilitas kegiatan.
c. Pembina Pramuka berkewajiban membantu Gugusdepan dalam rangka pelaksanaan
kerjasama dan hubungan timbal balik antara Gerakan Pramuka dengan orang tua/wali
pramuka dan masyarakat.

3. Tanggung jawab Pembina Pramuka


Dalam melaksanakan peran dan tugasnya, tanggung jawab Pembina Pramuka ialah
sebagai berikut: Pembina Pramuka bertanggung jawab atas terselenggaranya kepramukaan
pada satuan pramuka ialah sebagai berikut.
a. Tetap terjaganya pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
pada semua kegiatan pramuka
b. Terselenggaranya kepramukaan yang teratur dan terarah sesuai dengan visi dan misi
Gerakan Pramuka , akan menjadi media pembinaan pengembangan mental-spiritual-
moral, pisik, intelektual, emosional, dan sosial, sehingga peserta didik akan memiliki
kematangan dalam upaya peningkatan kemandiriannya serta aktivitasnya di
masyarakat.
c. Terwujudnya peserta didik yang berkepribadian, berwatak, berbudi pekerti luhur, dan
sebagai warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, yang setia dan patuh
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta menjadi anggota masyarakat yang
baik berguna.
d. Dalam melaksanakan tugasnya Pembina Pramuka bertanggung jawab kepada Tuhan
Yang Maha Esa, Masyarakat, Pembina Gugusdepan dan diri pribadinya sendiri.

11
Oleh karena peran, tugas dan tanggung jawab Pembina Pramuka dapat dikatakan cukup
berat, maka dalam kegiatannya diatur sebagai berikut:

a. Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 20 tahun dan Pembantu Pembina Siaga


sekurang-kurangnya berusia 16 tahun Dalam Perindukan Siaga diperlukan 1 orang
Pembina Siaga dan 3 orang Pembantu Pembina Siaga.
b. Pembina Penggalang sekurang-kurang berusia 21 tahun, dan pembantu Pembina
Penggalang sekurang-kurang berusia 20 tahun. Dalam Pasukan Penggalang diperlukan
1 orang Pembina Penggalang dan 2 orang Pembantu Pembina Penggalang
c. Pembina Penegak sekurang-kurang berusia 25 tahun dan Pembantu Pembina Penegak
sekurang-kurangnya berusia 23 tahun. Dalam Ambalan Penegak diperlukan 1 orang
Pembina Penegak dan 1 orang Pembantu Pembina Penegak.
d. Pembina Pandega sekurang-kurangnya berusia 28 tahun dan Pembantu Pembina
Pandega sekurang-kurangnya berusia 25 tahun. Dalam Rencana Pandega diperlukan 1
orang Pembina Pandega dan 1 orang Pembantu Pembina Pandega
e. Pembina Pramuka sekurang-kurang telah mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir
Tingkat Dasar (KMD).

E. Metode Membina Pramuka

Metode dalam menyajikan kegiatan pramuka antara lain:


1. Metode cerita
Peserta didik akan bersemangat melaksanakan kegiatan, maka kegiatan itu harus
dibungkus dengan cerita. Cerita yang disajikan jangan terlalu fantastis ( khayal ) , cukup
masuk akal, berkaitan dengan cerita rakyat dan kepahlawanan.
2. Metode tak terduga ( Surprise )
Dengan memberi kegiatan yang tidak diberitahukan sebelumnya, misalnya pemberian
hadiah ulang tahun, menguji kecakapan melalui permainan sehingga yang bersangkutan
tidak tahu bahwa ia diuji.
3. Metode lomba
Yaitu dengan sekali-kali mengadakan lomba antar peserta didik secara perorangan untuk
menggairahkan peserta didik.

12
4. Metode bermain peran
Peserta didik diminta untuk memerankan suatu peran dalam atraksi api unggun.
5. Metode pangkalan
Menggunakan pos / pangkalan sebagai tempat untuk memberi latihan- latihan tentang
beberapa hal sekaligus dalam waktu yang bersamaan.
6. Metode belajar sambil melakukan
Belajar sambil melalukan dilaksanan dengan mengutamakan sebanyak mungkin kegiatan
praktik secara praktis pada setiap kegiatan kepramukaan dalam bentuk pendidikan
keterampilan dan berbagai pengalaman yang bermanfaat bagi anggota muda. Mengarahkan
perhatian anggota muda untuk selalu berbuat hal-hal nyata, merangkasang agar timbulnya
keingintahuan akan hal-hal baru, serta memacu agar berpartisipasi aktif dalam segala
kegiatan, baik di dalam Gerakan Pramuka maupun di dalam lingkungan kemasyarakatan
merupakan tujuan dari belajar sambil melakukan. Peserta didik diberi latihan
sekaligus mempraktekannya. Misalnya tali temali, simaphor, LKBB dsb.
7. Metode diskusi
Peserta didik dikelompokkan dalam satuan gerak yang dipimpin oleh peserta didik sendiri.
Kegiatan berkelompok memberikan kesempatan belajar memimpin dan dipimpin, mengatur
dan diatur, berorganisasi, memikul tanggungjawab, serta bekerja dan bekerjasama dalam
kerukunan. Kegiatan berkelompok memberi kesempatan untuk saling berkompetisi dalam
suasana persaudaraan guna menumbuhkan keinginan untuk menjadi lebih baik.
Mengangkat suatu tema untuk dipecahkan bersama baik per regu ataupun satu pasukan
dengan dipimpin oleh seorang pembina.
8. Sistem Satuan Terpisah
Satuan terpisah pramuka putra dan pramuka putri diterapkan di gugus depan, satuan karya
pramuka, dan kegiatan bersama. Satuan pramuka putri dibina oleh pembina putri, satuan
pramuka putra dibina oleh pembina putra, kecuali perindukan siaga putra dapat dibina oleh
pembina putri. Kegiatan yang diselenggarakan dalam bentuk perkemahan, harus dijamin
dan dijaga agar tempat perkemahan putri dan tempat perkemahan putra terpisah,
perkemahan putri dipimpin oleh pembina putri dan perkemahan putra dipimpin oleh
pembina putra.
9. Kegiatan yang Menarik dan Menantang

13
Kegiatan menarik dan menantang merupakan kegiatan yang kreatif, inovatif, rekreatif, dan
mengandung pendidikan, yang mampu mengubah sikap dan perilaku, menambah
pengetahuan dan pengalaman, serta meningkatkan kecakapan hidup setiap anggota Gerakan
Pramuka. Diselenggarakan dengan memperhatikan tiga pilar pendidikan kepramukaan
yakni modern, manfaat, dan taat asas. Penyelenggaraannya disesuaikan dengan usia dan
perkembangan rohani dan jasmani peserta didik, sehingga mudah diterima oleh yang
bersangkutan. Diutamakan pada kegiatan yang dapat mengembangkan bakat dan minat
yang mencakup ranah spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik peserta didik, serta
bermanfaat bagi perkembangan kepribadian
10. Kegiatan di Alam Terbuka
Kegiatan di alam terbuka merupakan kegiatan rekreasi yang edukatif dengan
mengutamakan kesehatan, keselamatan dan keamanan, dan tidak jarang diikuti dengan
kegiatan yang menarik dan menantang terutama bagi kaum muda agar bersedia dan mau
bergabung dalam Gerakan Pramuka, serta bagi anggota Pramuka agar tetap terpikat,
mengikuti serta mengembangkan kegiatan kepramukaan.
Biasanya kegiatan di alam terbuka dapat memberikan pengalaman dengan adanya rasa
saling ketergantungan antara unsur-sunru alam dan kebutuhan untuk melestarikannya, serta
mengembangkan suatu rasa tanggungjawab akan masa depan dengan menghormati
keseimbangan alam untuk tetep menjaga serta menanamkan pada anggota muda bahwa
menjaga lingkungan adalah hal yang utama yang harus ditaati dan dikenali sebagai aturan
dasar dalam setiap kegiatan yang selaras dengan alam.
Mengembangkan kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi tantangan, menyadari
tidak ada sesuatu yang berlebihan di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang
menyenangkan dalam kesederhanaan, serta membina kerjasama dan rasa memiliki.
11. Kehadiran Orang Dewasa yang Memberikan Bimbingan, Dorongan, dan Dukungan
Anggota dewasa berfungsi sebagai perencanaan, organisator, pelaksanaan, pengendalian,
pengawas dan penilai. Sedang Pramuka Penegak dan Pandega berfungsi sebagai pembantu
anggota dewasa dalam melaksanakan kegiatan kepramukaan. Anggota muda yang dalam
melaksanakan kegiatan yang dimaksud, diharap dapat melakukan konsultasi
dengan anggota dewasa . Dan pada waktu pelaksanaan kegiatan tersebut, anggota
dewasa diharapkan dapat memberikan pembinaan dan pendampingan.

14
Dikarenakan anggota dewasa bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan
kepramukaan oleh anggota muda.
12. Penghargaan Berupa Tanda Kecakapan
Penghargaan berupa tanda kecakapan bertujuan mendorong dan merangsang peserta didik
agar secara bersungguh-sungguh menghayati dan mengamalkan nilai-nilai kepramukaan
serta memiliki berbagai kompetensi keterampilan. Tanda kecakapan merupakan pengakuan
yang diberikan kepada peserta didik yang telah menghayati dan mengamalkan nilai-nilai
kepramukaan serta telah memiliki berbagai kompetensi keterampilan. Setiap peserta didik
wajib berupaya memiliki keterampilan yang berguna bagi kehidupan diri dan baktinya
kepada masyarakat.
13. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas janji yang disebut satya dan ketentuan moral
yang disebut darma merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam Metode Kepramukaan.
Satya Pramuka diucapkan secara sukarela oleh seorang calon Anggota Gerakan
Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan. Satya Pramuka juga digunakan
sebagai pengikat diri pribadi untuk secara sukarela mengamalkannya dan dipakai sebagai
titik tolak memasuki proses Pendidikan Kepramukaan guna mengembangkan mental,
moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik, baik sebagai individu maupun
sebagai anggota masyarakat. Sedangkan Darma Pramuka adalah alat pendidikan mandiri
yang progresif untuk membina dan mengembangkan akhlak mulia, selain itu juga
merupakan upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong agar anggotanya
menemukan, menghayat, serta mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia
hidup dan menjadi anggota dalam masyarakat tersebut. Sebagai landasan gerak
bagi Gerakan Pramuka, Darma Pramuka berfungsi sebagai alat pencapaian
tujuan Pendidikan Kepramukaan yang kegiatannya mendorong peserta didik manunggal
dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, serta memiliki rasa
kebersamaan dan gotong royong. Darma Pramuka dapat pula disamakan dengan Kode
Etik bagi organisasi dan Anggota Gerakan Pramuka yang berperan sebagai landasan serta
ketentuan moral dasar yang diterapkan bersama berbagai ketentuan lainnya yang mengatur
hak dan kewajiban anggotanya, pembagian tanggungjawab antar anggota serta pengambilan
keputusan oleh anggota.

15
F. Keterampilan Kepramukaan

Keterampilan Kepramukaan merupakan keterampilan yang didapat seseorang pramuka


dari kegiatan kepramukaan yang diikutinya, selalu siap untuk dimanfaatkan sewaktu - waktu
dalam menghadapi tantangan. Keterampilan kepramukaan merupakan kebutuhan untuk
dimiliki peserta didik/kaum muda/pramuka, karena masyarakat mempunyai aumsi bahwa
seseorang pramuka pasti memiliki keterampilan kepramukaan yang dapat digunakan sebagai
modal pramuka dalam kehidupanya sehari - hari di masyarakat. Untuk dapat memenuhi
kebutuhan tersebut diatas, Pembina Pramuka dituntut agar memiliki seperangkat keterampilan
kepramukaan. Keterampilan kepramukaan oleh Pembina Pramuka dapat difungsikan sebagai
media pendidikan/pembinaan watak peserta didik. Keterampilan kepramukaan dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Keterampilan Spiritual
Keterampilan Spiritual ialah keterampilan sikap dan perilaku seseorang pramuka yang
dalam keseharian mencerminkan perwujudan :
a. Pengamalan kaidah - kaidah agama yang dianutnya.
b. Pengalaman Prinsip Dasar Kepramukaan
c. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
d. Pengamalan Pancasila
2. Keterampilan Emosional
Keterampilan Emosional ialah keterampilan menata emosi, sehingga yang bersangkutan
antara lain menjadi pramuka yang :
a. Cermat dalam menghadapi masalah
b. Bijak dalam mengambil keputusan
c. Sabar
d. Tidak tergesa - gesa dalam menentukan sikap
e. Menghormati lawan bicara
f. Sopan
g. Santun dalam berbicara
h. Hormat kepada orang tua

16
3. Keterampilan Manajerial
Keterampilan Manajerial ialah keterampilan merencanakan dan mengelola kegiatan
sehingga mencapai kesuksesan. Pramuka yang memiliki keterampilan manajerial,
diantaranya memiliki keterampilan :
a. Kepemimpinan
b. Perencanaan, pemrograman dan pelaksanaan kegiatan
c. Administrasi
d. Hubungan antar insani (relationship)
e. Penyusunan pelaporan
4. Keterampilan Pisik
Keterampilan Pisik ialah keterampilan yang secara pisik menjadi kebutuhan peserta
didik bekal dalam mengatasi tantangan/rintangan. Yang tergolong keterampilan pisik,
ialah :
a. Tali - temali
Adalah keterampilan dengan menggunakan dasar tali, dikelompokkan dalam :
1) Simpul, ialah ikatan pada tali, diantaranya :
a) Simpul ujung tali, simpul untuk menjaga agar tali tidak terurai
b) Simpul mati, simpul untuk menyambung dua tali yang sama besar
c) Simpul anyam, simpul untuk menyambung dua tali yang tidak sama
besarnya dalam kondisi kering
d) Simpul anyam berganda, simpul untuk menyambung dua tali yang tidak
sama besarnya dalam kondisi basah atau kering
e) Simpul erat, untuk memulai suatu ikatan
f) Simpul pangkal, simpul digunakan untuk permulaan ikatan
g) Simpul tiang, simpul untuk mengikat leher binatang agar tidak terjerat dan
masih dapat bergerak bebas.
h) Simpul tarik, simpul digunakan untuk menuruni tebing/pohon dan tidak
akan kembali
i) Simpul kursi, gunanya untuk mengangkat dan menurunkan orang atau
barang.

17
j) Simpul kembar, simpul untuk menyambung dua tali yang sama besar dan
dalam kondisi licin atau basah.
k) Simpul jangkar, digunakan untuk membuat tandu darurat
2) Ikatan
a) Ikatan palang, ikatan untuk membentuk palang yang bersudut 90 derajat
b) Ikatan silang, ikatan untuk membentuk tongkat bersilangan dan talinya
membentuk diagonal
b. Memahami peta, kompas dan cara menggunakannya
1) Membaca peta topografi
2) Membuat peta pita
3) Membuat panorama sket
4) Memahami kompas dan cara penggunaannya
c. Isyarat dan Sandi
1) Membaca dan mengirim isyarat dengan semaphore
2) Membaca dan mengirim isyarat dengan morse, dengan menggunakan : peluit,
bendera, senter, pesawat telegraph
3) Memecahkan/membaca macam-macam sandi, kita harus menemukan dan
memahami terlebih dahulu apa yang menjadi kunci sandi yang ada.
d. Menafsir
1) Menafsir tinggi pohon/tiang
2) Menafsir lebar sungai
3) Menafsir berat, dll
5. Keterampilan Mengenal Alam
a. Kabut
1) Kabut tipis dan merata pertanda cuaca baik
2) Terang benderang di pagi hari pertanda buruk
3) Kabut di gunung-gunung pertanda akan turun hujan
4) Udara sejuk dan berembun di pagi hari pertanda akan turun hujan di siang hari.
b. Matahari
1) Matahari terbit berwarna kemerah-merahan dan diliputi garis-garis awan hitam
pertanda akan ada hujan

18
2) Matahari terbit berwarna kemerahan yang terang pertanda cuaca baik
3) Matahari terbit kemerahan dan dicampuri garis-garis awan kekuning-kuningan
pertanda akan hujan lebat
4) Matahari terbenam dengan warna kekuning-kuningan pertanda akan ada hujan
5) Warna merah pada saat matahari terbenam pertanda akan terjadi angin yang cukup
kencang
c. Binatang
1) Semut, akan tetap berada dalam liangnya bila cuaca akan buruk, tetapi akan keluar
dari liangnya dan berjalan mondar-mandir bila cuaca akan tetap baik
2) Ayam, akan tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya kehujanan menandakan
bahwa hujan tidak akan berlangsung lama; tetapi kalau ayam tersebut berteduh saat
hujan turun pertanda bahwa hujan akan berlangsung lama
3) Lalat, akan tetap hinggap di tembok apabila akan turun hujan; apabila beterbangan
kian kemari pertanda cuaca cerah.
4) Cacing, pada malam hari menimbun tanah berbutir-butir di kebun pertanda akan
datang hujan, dan bila cacing keluar dari liangnya menandakan hujan akan turun
lama.
Tanda-tanda lain jika cuaca akan buruk :
5) Kucing, duduk dengan membelakangi api sambil mengusap-usap kepalanya dengan
kaki depannya yang dibasahi dengan mulutnya.
6) Burung-burung, membasahi bulunya dengan paruhnya
7) Burung-burung laut beterbangan menuju daratan
6. Keterampilan Sosial
Keterampilan sosial ialah keterampilan-keterampilan yang muncul/timbul karena
dorongan kepeduliannya terhadap kebutuhan masyarakat, diantaranya terhadap kebutuhan
masyarakat, diantaranya :
a. Keterampilan PPPK (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
diantaranya :
1) Keterampilan tentang kesehatan lapangan
2) Keterampilan dapur umum
3) Keterampilan tentang evakuasi

19
4) Keterampilam Search And Rescue (SAR)
b. Keterampilan tentang kesehatan masyarakat
c. Keterampilan tentang pengamanan masyarakat
1) Keterampilan pengamanan TKP (Tempat Kejadian Perkara)
2) Keterampilan pemadam kebakaran
3) Keterampilan konservasi tanah dan air

G. Upacara Kepramukaan

Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang
wajib dilaksanakan dengan khidmat, sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib,
untuk memberntuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.

1. Macam- Macam Upacara


a. Upacara Umum yaitu upacara yang dilakukan untuk kegiatan tertentu dengan
menggunakan peraturan yang berlaku secara umum.
b. Upacara Pembukaan Latihan dan Upacara Penutupan Latihan yaitu upacara yang
dilakukan dalam rangka melaksanakan usaha memulai dan mengakhiri suatu
pertemuan di lingkungan GerakanPramuka.
c. Upacara Pelantikan yaitu :
1) Upacara yang dilakukan dalam rangka peresmian seorang calon menjadi anggota
Gerakan Pramuka, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) Upacara yang dilakukan dalam rangka pengangkatan pemegang jabatan tertentu
dalam satuan.
d. Upacara Kenaikan Tingkat, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pengesahan
kenaikan tingkat kecakapan umum yang dicapai oleh seorang anggota Gerakan
Pramuka sesuai dengan syarat kecakapan umum yang berlaku.
e. Upacara Pindah Golongan, yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka pemindahan
anggota dari satu golongan ke golongan lain yang lebih tinggi dalam usia sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

20
f. Upacara Meninggalkan Ambalan/Racana, yaitu upacara yang dilakukan dalam
rangka mengantar Pramuka Penegak dan/atau Pramuka Pandega untuk terjun ke
masyarakat dan berbakti secara langsung sesuai dengan bidangnya.
2. Tempat Upacara adalah :
a. Di dalam ruangan, dan
b. Di luar ruangan/ lapangan.
3. Tugas Petugas Upacara Dalam Upacara
a. Pembina Upacara adalah Pembina dalam upacara yang menerima penghormatan,
mengesahkan pelaksanaan upacara dan merupakan pimpinan tertinggi dalam upacara
itu.
b. Pengatur Upacara (Protokol) adalah petugas yang menyusun dan mengatur
pelaksanaan tertib acara dalam upacara, yang berkewajiban mengendalikan jalannya
upacara.
c. Pemimpin Upacara adalah petugas yang memimpin barisan peserta upacara.
d. Pembawa Acara adalah petugas yang membaca tertib acara dalam suatu upacara.
e. Peserta Upacara adalah satuan-satuan yang berada di bawah pimpinan Pemimpin
Upacara.
f. Petugas Upacara adalah orang-orang yang menunaikan tugas tertentu dalam suatu
upacara misalnya : pengibar bendera, pembaca Dasadarma, pemimpin lagu, dan lain-
lain.
g. Petugas lain adalah berkewajiban melaksanakan tugas-tugas yang tidak dikerjakan
oleh petugas-petugas di atas.
4. Macam upacara di Perindukan dan Pasukan meliputi :
a. Upacara Pembukaan Latihan
b. Upacara Penutupan Latihan
c. Upacara Pelantikan
d. Upacara Kenaikan Tingkat
e. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus
f. Upacara Pindah ke Golongan Penggalang (dari golongan Siaga) atau ke Penegak
(dari golongan Penggalang)
5. Macam upacara di Ambalan dan Racana meliputi :

21
a. Upacara Pembukaan Latihan
b. Upacara Penutupan Latihan
c. Upacara Penerimaan Tamu
d. Upacara Penerimaan Calon
e. Upacara Pelantikan
f. Upacara Kenaikan Tingkat
g. Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus
h. Upacara Pindah ke Golongan Penegak ke Racana Pandega
i. Upacara Pelepasan ( dari Pandega ke Pembina / anggota Dewasa)

Perlu ditambahkan bahwa upacara di satuan Pramuka Pandega dilaksanakan sesuai dengan
aspirasi Pandega atas dasar ketentuan-ketentuan upacara yang berlaku untuk Ambalan
Penegak

H. Rancangan Mengajar Siaga dan Penggalang

RANCANGAN MENGAJAR (RM)


PELATIHAN : SIAGA MULA ALAT BANTU
POKOK BAHASAN : 10. Dapat membedakan
perbuatan baik dan buruk
WAKTU : 2 x 40 MENIT
TANGGAL : JUMAT, 15 NOVEMBER 2019
1. 5 gambar perbuatan baik di
SASARAN : sekolah atau di rumah
1. Peserta didik dapat menyeutkan nama perbuatan 2. 5 gambar perbuatan buruk di
berdasarkan gambar, dan dapat mencontohkan sekolah atau di rumah
perbuatan yang lainnya
2. Peserta didik dapat membedakan perbuatan yang
boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan di
sekolag maupun di rumah

WAKTU GARIS BESAR POKOK BAHASAN METODE


15 menit PENGANTAR
a. Upacara siaga dan mengecek kehadiran, serta kesiapan
Ceramah dan
peserta didik untuk mengikuti latihan.
praktek
b. Menyampaikan tujuan kegiatan latihan.

50 menit INTI 1. Diskusi

22
a. Pembina mengajak anak didik untuk bernyanyi untuk 2. Game
mencairkan suasana latihan yang menarik dan 3. Demontrasi
menyenangkan.
b. Pembina mengajak anak mengucapkan isi Dwi Satnya
dengan suara sikap sempurna.
c. Pembina menenkankan penjelasan pada Dwi Satya
nomor 2 yaitu “Setiap Hari Berbuat Kebaikan”
d. Pembina menanyakan tentang perilaku berbuat baik dan
berbuat kurang baik
e. Siaga bersama pembina bernyanyi untuk membentuk 10
kelompok
f. Pembina membagikan puzzle yang bergambar
perbuatan baik dan kurang baik
g. Setiap peluit berbunyi, siaga harus mencari susunan
puzzle nya yang hilang di kelompok lain.
h. Siaga menjelaskan kepada teman-temannya mengenai
gambar yang telah mereka susun menjadi satu kesatuan
i. Pembina dan siswa berdiskusi mengenai gambar yang
telah mereka temukan

5 menit EVALUASI

a. Pembina dan peserta didik menyimpulkan materi


latihan hari itu.
b. Pembina meminta pendapat beberapa peserta didik
tentang renungan/refleksi manfaat yang telah
diperoleh pada kegiatan latihan.
c. Pembina melakukan stressing agar peserta didik untuk
selalu mengamalkan dan Dwi Satya dalam kehidupan
sehari di rumah, sekolah dan di masyarakat. Praktek, ceramah
d. Menugaskan peserta didik untuk menulis Dwi Satya
pada selembar kertas dan ditempel di dinding kamar
untuk mengingatkan.
e. Pembina member pesan moral untuk tetap menjunjung
tinggi perilaku yang baik dan menghindari perilaku
yang kurang baik
f. Upacara penutupan.

REFERENSI
1. Buku SKU dan SKK
CATATAN PELATIH

Karina Asalin
Mushofa

23
RANCANGAN MENGAJAR (RM)
PELATIHAN : SIAGA BANTU (KURSUS MAHIR ALAT BANTU
DASAR)
POKOK BAHASAN : Permainan Pramuka
WAKTU : 30 MENIT
TANGGAL : JUMAT, 15 NOVEMBER 2019 1. Sapu Tangan, Sal, Setangan
SASARAN : Leher
Peserta didik merasa senang dengan permainan 2. Karton, Kertas, Kardus Bekas
yang penuh wawasan guna menambah ilmu 3. Pensil, Spidol, Alat Gambar
pengetahuan bagi adik-adik siaga serta 4. Tali Rapia, Tali Pramuka
membentuk anak siaga menjadi ramah, sopan, 5. SKU dan SKK
tegas, giat, berdisiplin, bertanggung jawab, tidak
mudah putus asa, riang serta gembira dan penuh
semangat.

WAKTU GARIS BESAR POKOK BAHASAN METODE


5 menit PENGANTAR
Ceramah
Tata cara dan Aturan Permainan
20 menit INTI
1. Permainan Ramai
Kebiasaan anak baik di rumah maupun disekolah untuk
dilarang gaduh, dalam permainan ini anak diberi
kebebasan untuk berbuat gaduh sambil belajar, tetapi
mereka juga dapat DIAM bila diperlukan. Dengan
berbuat gaduh, anak akan melepaskan energi yang
berlebihan dalam dirinya, hal itu baik untuk
keseimbangan tubuh anak agar tetap sehat, tanpa sadar
mereka telah mengolah ragakan diri.

2. Permainan Tenang
Permainan ini untuk meningkatkan penguasaan diri bagi
anak yang sukar diminta diam sejenak, tapi ada baiknya Praktek
kita mendidik anak untuk mencoba membiasakan diri
berarti menguasai pikiran, sikap, tingkah laku dan hati
nuraninya.

3. Permainan Kelompok
Anak bermain sambil belajar tidak untuk dirinya sendiri
tetapi bermain sambil belajar untuk nama kelompoknya.
Anak perlu diberi pengertian bahwa ia bermain bukan
untuk dirinya, tetapi untuk kelompoknya, mencapai
kemenangan untuk kelompoknya. Dalam hal ini anak
akan di didik untuk bersikap tidak mementingkan diri
sendiri, sikap solidaritas serta sikap tanggung jawab.

24
4. Permainan Ketangkasan/Keterampilan
Dalam permainan ini anak di didik untuk berusaha tidak
putus asa, percaya diri dan kreatif dalam imajinasi
membuat karya/keterampilan, berbahasa indonesia yang
baik dan benar, serta mengajarkan ketangkasan pada
anak sehingga anak merasa nyaman dan cinta tanah air,
lingkungan, serta cinta Pramuka.

5. Permainan Panca Indera

6. Permainan untuk Mencapai SKU


Permainan ini sangat penting bagi anak siaga, karena
apa yang diajarkan, akan dipraktekan. Mereka akan
mulai menyadari artinya pengetahuan tekhnik
kepramukaan, disini mulai ditumbuhkan pada diri anak
untuk percaya diri karena tahu arti yang diajarkan
kepadanya.

5 menit EVALUASI

Permainan merupakan suatu alat pendidikan yang banyak


mengandung wawasan dan ilmu pengetahuan untuk
menumbuh kembangkan kedisiplinan, kekompakkan, Tanya jawab
kreatifitas, cinta alam dan lingkungan ramah, sopan,tegas,
giat, berdisiplin, bertanggung jawab, tidak mudah putus asa,
riang serta gembira dan penuh semangat.
REFERENSI
1. Buku Petunjuk Praktis Acara Latihan Mingguan Perindukan Siaga (Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka, 2003)
2. Buku SKU
CATATAN PELATIH

Karina Asalin
Mushofa

25
RANCANGAN MENGAJAR (RM)
PELATIHAN : SIAGA TATA (KURSUS MAHIR ALAT BANTU
DASAR)
POKOK BAHASAN : Memelihara Organ Tubuh 1. Gambar mata, hidung, telinga,
WAKTU : 20 MENIT mulut, dan tubuh
TANGGAL : JUMAT, 15 NOVEMBER 2019 2. Teks berupa cara memelihara
SASARAN : mata, hidung, telinga, mulut, dan
1. Peserta didik dapat mengetahui 5 organ tubuh tubuh
2. Peserta didik dapat mengetahui cara 3. Karton yang sudah bergambar
memelihara 5 organ tubuh bentuk tubuh

WAKTU GARIS BESAR POKOK BAHASAN METODE


5 menit PENGANTAR Demontrasi, dan ceramah
1. Siaga berbaris melingkar, dan bunda
mengecek kebersihan kuku seluruhnya
2. Bunda memberikan informasi terkait
kebersihan kuku
3. Semuanya bernyanyi “Disini kita bertemu
lagi”
4. Siaga secara berpasangan saling menanyakan
kabar “Halo Kawan, Halo Apa Kabar?”
13 menit INTI Sistem beregu
1. Setelah itu siaga membentuk 10 kelompok, Game Make a Match
dengan menggunakan lagu “Mari Berjalan- diskusi
Jalan Hey”
2. Setelah terbentuk 10 kelompok, siaga berbaris
berbanjar setiapkelompok untuk
mendengarkan instruksi permainan
selanjutnya
3. Bunda/Yanda memberikan kertas kepada
setiap kelompok, 5 kelompok ada yang
mendapatkan kertas berupa teks cara
memelihara organ, dan 5 kelompok ada yang
mendapatkan gambar organ
4. Setiap kelompok dipisahkan secara berjauhan,
lalu setiap mendengar peluit Bunda/Yanda
salah satu angota kelompok harus keluar dari
kelompok dan mencari pasangan gambar dan
teks cara memeliharanya.
5. Ketika 2 kelompok telah bertemu, maka hrus
berteriak “HORAY”
6. Lalu kedua kelompok yang sudah saling
menemukan pasangannya, membentuk
lingkaran.

26
7. Siaga secara bergantian maju ke depan siaga
yang lain untuk mempresentasikan apa yang
mereka temukan
8. Bunda/Yanda menyiapkan karton berukuran
besar yang sudah bergambar tubuh manusia
9. Perwakilan setiap kelompok harus
menempelkan gambar-gambar organ tubuh
tersebut dalam keadaan mata tertutup (untuk
yang menempel), kawan sekelompoknya
mengarahkan letak menempelnya.
2 menit EVALUASI
Tanya jawab
Bunda/Yanda bertanya mengenai kesimpulan
permainan ini, dengan bertanya tentang bagaimana
cara memelihara 5 organ tubuh tersebut
REFERENSI
1. Buku Petunjuk Praktis Acara Latihan Mingguan Perindukan Siaga (Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka, 2003)
2. Buku SKU
CATATAN PELATIH

Karina Asalin Mushofa

27
RANCANGAN MENGAJAR (RM)
PELATIHAN : PENGGALANG RAMU ALAT BANTU
POKOK BAHASAN : Menyebutkan Kode
Kehormatan Pramuka
WAKTU : 2 x 40 MENIT
TANGGAL : JUMAT, 15 NOVEMBER 2019
SASARAN : 3. Buku Saku Pramuka
3. Peserta didik dapat menuliskan Tri Satya Golongan 4. Lingkungan/lapangan
Penggalang pada secarik kertas dengan baik dan 5. Peluit.
benar. 6. Teks Dasa Dharma dan Tri
4. Peserta didik dapat menuliskan Dasa Darma Satya.
Pramuka pada secarik kertas dengan baik dan
benar.
5. Dapat menunjukkan sikap dan perilaku yang benar
sesuai dengan Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka
dalam kehidupan sehari-hari.

WAKTU GARIS BESAR POKOK BAHASAN METODE


15 menit PENGANTAR
a. Upacara penggalang dan mengecek kehadiran, serta
Ceramah dan
kesiapan peserta didik untuk mengikuti latihan.
praktek
b. Menyampaikan tujuan kegiatan latihan.

50 menit INTI
j. Pembina mengajak anak didik untuk bernyanyi untuk
mencairkan suasana latihan yang menarik dan
menyenangkan.
k. Pembina mengajak anak mengucapkan isi Tri Satnya
dengan suara sikap sempurna.
l. Pembina memberikan cara menghafal dasar darma
dengan sikat”TAKCINPAPARERA HEDI BERSU”.
m. Pembina mengucapkan dasa darma dengan ditirukan
1. Diskusi
peserta didik.
2. Game
n. Dengan tanya jawab Pembina menjelaskan pengertian,
3. Demontrasi
maksud dan tujuan Tri Satya dan Dasa Darma.
o. Dengan cura gagasan peserta melakukan diskusi
penerapan isi tri satya dan dasa darma dalam kehidupan
sehari-hari.
p. Setiap regu memberikan komunikasi hasil diskusi regu.
q. Pembina mengajak peserta didik bermain Tri Satya dan
Dasa Darma belajar menuliskan cepat secara bergantian
dalam anggota regu dalam bentuk perlombaan.
r. Pembina memberikan penghargaan atas kegiatan
permainan Tri Satya dan Dasa Darma.

28
s. Pembina mengajak bernyanyi dan bermain tepuk.

5 menit EVALUASI

g. Pembina dan peserta didik menyimpulkan materi


latihan hari itu.
h. Pembina meminta pendapat beberapa peserta didik
tentang renungan/refleksi manfaat yang telah
diperoleh pada kegiatan latihan.
i. Pembina melakukan stressing agar peserta didik untuk
selalu mengamalkan dan Tri Satya dan Dasa Darma
dalam kehidupan sehari di rumah, sekolah dan di Praktek, ceramah
masyarakat.
j. Menugaskan peserta didik untuk menulis Tri
satya dan Dasa darma pada selembar kertas dan
ditempel di dinding kamar untuk mengingatkan.
k. Pembina member pesan moral untuk tetap menjunjung
tinggi kode etik Pramuka Penggalang.
l. Upacara penutupan.

REFERENSI
2. Buku SKU dan SKK
CATATAN PELATIH

Karina Asalin
Mushofa

29
RANCANGAN MENGAJAR (RM)
PELATIHAN : PENGGALANG RAKIT ALAT BANTU
POKOK BAHASAN : Menyebutkan Tanda Pengenal
pada Pakaian Seragam
WAKTU : 2 x 40 MENIT
1. Kertas HVS
TANGGAL : JUMAT, 15 NOVEMBER 2019
2. Alat tulis
SASARAN : 3. Karton bergmbar seragam
1. Peserta didik dapat menyebutkan tanda-tanda pramuka beserta atributnya
pengenal pada seragam
2. Peserta didik dapat menuliskan tanda-tanda
pengenal pada seragam pada secarik kertas dengan
baik dan benar.

WAKTU GARIS BESAR POKOK BAHASAN METODE


15 menit PENGANTAR
a. Upacara penggalang dan mengecek kehadiran, serta
Ceramah dan
kesiapan peserta didik untuk mengikuti latihan.
praktek
b. Menyampaikan tujuan kegiatan latihan.

50 menit INTI
a. Pembina mengajak anak didik untuk bernyanyi untuk
mencairkan suasana latihan yang menarik dan
menyenangkan.
b. Pembina mengajak anak mengucapkan isi Tri Satnya
dengan suara sikap sempurna.
c. Pembina mengajak siswa bernyanyi untuk membentuk
kelompok regu
d. Pembina memberikan instruksi cara bermain Tanggap
1. Siswa dibagi menjadi 10 regu
2. Pada barisan pertama di setiap regu, harus berlari
a. Game
melihat gambar karton yang berada di sebrang
b. Demontrasi
barisan
c. Tanya jawab
3. Setiap yang berlari diberi waktu selama 1 menit
untuk berlari dan mengamati, dan kembali ke
barisannya semula
4. Setiap pergantian waktu akan ditandai dengan bunyi
peluit dari pembina
e. Setelah semua selesai, tiap regu diberi secarik kertas
dan alat tulis
f. Pembina mengintruksikan untuk menulis apa yang
kalian lihat dari pengamatan sebelumnya. Menulis nya
diberi waktu selama 30 detik. Di estaferkan secara
bergantian ke belakang
g. Pembina mengajak bernyanyi dan bermain tepuk.

30
h. Pembina megintruksikan untuk mengklarifikasi hasil
jawaban dari setiap regu

5 menit EVALUASI

a. Pembina dan peserta didik menyimpulkan materi


latihan hari itu.
b. Pembina meminta pendapat beberapa peserta didik
tentang renungan/refleksi manfaat yang telah diperoleh
pada kegiatan latihan.
c. Pembina melakukan stressing agar peserta didik untuk
Diskusi, ceramah
selalu mengamalkan dan Tri Satya dan Dasa Darma
dalam kehidupan sehari di rumah, sekolah dan di
masyarakat.
d. Menugaskan peserta didik untuk menghafalkan atribut
dari pramuka tersebut
e. Upacara penutupan.

REFERENSI
Buku saku penggalang
CATATAN PELATIH

Karina Asalin
Mushofa

31
RANCANGAN MENGAJAR (RM)
PELATIHAN : PENGGALANG TERAP ALAT BANTU
POKOK BAHASAN : Menyanyikan lagu wajib dan
lagu daerah
WAKTU : 2 x 40 MENIT
TANGGAL : JUMAT, 15 NOVEMBER 2019
Kertas bertuliskan nama daerah di
SASARAN : Indonesia
1. Peserta didik dapat menyebutkan tanda-tanda
pengenal pada seragam
2. Peserta didik dapat menuliskan tanda-tanda
pengenal pada seragam pada secarik kertas dengan
baik dan benar.

WAKTU GARIS BESAR POKOK BAHASAN METODE


15 menit PENGANTAR
a. Upacara penggalang dan mengecek kehadiran, serta
Ceramah dan
kesiapan peserta didik untuk mengikuti latihan.
praktek
b. Menyampaikan tujuan kegiatan latihan.

50 menit INTI
a. Pembina mengajak anak didik untuk bernyanyi untuk
mencairkan suasana latihan yang menarik dan
menyenangkan.
b. Pembina mengajak siswa bernyanyi untuk membentuk
kelompok regu
c. Pembina memberikan instruksi cara bermain Post to
Post
1. Siswa berbaris sesuai regu
2. Ketika tiba ke setiap pos, regu harus menyanyikan
yel-yel kelompok
3. Namun pada pos pertama siswa menyanyikan lagu
a. Post to post
wajib dan tidak boleh sama dengan kelompok
b. Diskusi
lainnya
4. Pada setiap pos akan ada nama-nama daerah, dan
setiap regu yang mendatangi pos tersebut harus
menyanyikan lagu asal daerah tersebut
5. Boleh meninggalakan tempat jika sudah ada
instruksi dari penjaga pos
d. Setelah semua regu telahs selesai mendatangi setiap
posnya, dibariskan kembali
e. Pembina menanyakan ke setiap regu, judul lagu yang
telah mereka nyanyikan
f. Pembina mengajak bernyanyi salah satu lagu wajib dan
lagu daerah sambill bertepuk tangan.
g.

32
5 menit EVALUASI

a. Pembina dan peserta didik menyimpulkan materi


latihan hari itu.
b. Pembina meminta pendapat beberapa peserta didik
tentang renungan/refleksi manfaat yang telah diperoleh
Diskusi, ceramah
pada kegiatan latihan.
c. Menugaskan peserta didik untuk menghafalkan atribut
dari pramuka tersebut
d. Upacara penutupan.

REFERENSI
Buku saku penggalang
CATATAN PELATIH

Karina Asalin
Mushofa

33
DAFTAR PUSTAKA

Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (edisi ke-Hasil Munaslub 2012). Kwartir Nasional,
Jakarta. 2012

AD & ART Gerakan Pramuka, Kepres RI No. 34 Tahun 1999 dan Kep.Ka Kwarnas No. 107
Tahun 1999. Kwarnas, Jakarta, 1999.

Renstra Gerakan Pramuka Panca Karsa Utama 1999 - 2004, Kep Ka. Kwarnas No. 72 Tahun
1999, Kwarnas, Jakarta,.

Panduan Kegiatan Perkemahan dan Keterampilan Pramuka, Kwarda DKI Jakarta, 1999.

Powell, Lord Baden. Memandu Untuk Pramuka, Kwarnas, Jakarta, 1998.


Sumber : PP 178 tahun 1979 )

34
LAMPIRAN

35

Anda mungkin juga menyukai