Disusun Oleh:
BONI PASIUS ( AOA0190886 )
ENGGANO/ D3 KEPERAWATAN
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah tentang “sejarah pramuka dunia dan indonesia” dapat tersusun hingga selesai. dengan
tujuan memenuhi tugas Mata Kuliah Umum kepramukaan. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
PENDAHULUAN
Pramuka adalah kependekan dari praja muda karana yang berarti rakyat muda yang
senang bekerja atau berkarya. Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita
tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert
Baden Powell of Gilwell.
Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara
Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan
kepramukaan.
PEMBAHASAN
Kepramukaan ini dicetuskan pertama kali oleh Robert Stephenson Smith Boden
Powell dan Willian Alexander Smith pada tahun 1907 ketika mengadakan perkemahan
kepanduan pertama (dikenal sebagaijamboree) di Kepulauan Brownsea, Inggris.
Kepramukaan kemudian berkembang ke seluruh penjuru dunia termasuk ke Indonesia.
Dari uraian di atas, jelaslah kini tentang pengertian dan perbedaan ketiga istilah
tersebut. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kepramukaan merupakan sebuah sistem
pendidikan dan Gerakan Pramuka merupakan organisasi yang melaksanakan sistem tersebut
(kepramukaan). Sedangkan Pramuka mengandung pengertian sebagai anggota dari Gerakan
Pramuka.
Lahir tanggal 22 Februari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama
powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika
Stephenson masih kecil.
Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan
menarik diantaranya :
a. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
b. Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga
dan lain-lainnya.
c. Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara,
berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.
d. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil
mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera
kepada Kimball O’Hara.
e. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan
kekurangan makan.
f. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu
milik Raja Dinizulu.
Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi
tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell
melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak
berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun
1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau
mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8
Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
Kelahiran Gerakan Pramuka Dunia dimulai pada Tahun 1907 ketika Robert Baden –
Powell, seorang Letnan Jendral Angkatan Bersenjata Britania Raya, dan William Alexander
Smith, pendiri Boy’s Brigade, mengadakan perkemahan Kepanduan pertama di Kepulauan
Brownsea, Inggris. Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan
pasukannya berjuang mempertahankan Kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara
Boer.
Ketika itu, pasukannya kalah besar di bandingkan tentara Boer. Untuk mengakalinya,
sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih untuk menjadi tentara sukarela.
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan
kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting
For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri
organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi
kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri
beliau. Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun.
Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia).
Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke
pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau
mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai
Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat
terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau
mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan
Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya
di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke
Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke
Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh
Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang
pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy
sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir,
Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di
London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.
Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Beliau, selain menjadi
Sultan Yogyakarta, Wakil Presiden Republik Indonesia, dan Pahlawan Nasional Indonesia,
pun dinobatkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono
IX sebagai Bapak Pramuka Indonesia layak mengingat aktivitasnya di dunia kepramukaan
(kepanduan) sebelum Gerakan Pramuka lahir (sebelum 1961), saat pendirian Gerakan
Pramuka, maupun awal-awal perjalanan Gerakan Pramuka. Berkat pemikiran dan kebijakan
yang diambilnya Gerakan Pramuka bisa menjadi seperti sekarang ini. Karenanya sejarah
kepramukaan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sosok Bapak Pramuka Indonesia,
Hamengkubuwana IX.
Sejarah lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia bermula pada masa dimanaIndonesia dijajah
oleh Belanda. Awal gerakan kepanduan ini bermula dari berdirinya cabang Nederlandsche
Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian berubah namanya menjadi Nederlands
Indische Padvinders. Bapak kepanduan Indonesia ialah S.P. Mangkunegara yang
memprakarsai berdirinya organisasi kepanduan milik Indonesia sendiri pada tahun 1916.
Pada masa Jepang, gerakan ini dibubarkan karena pihak Jepang tidak menginginkan adanya
sebuah organisasi yang dibuat tanpa ikut campur Jepang. Setelah Jepang pergi, gerakan
Pramuka di Indonesia kembali aktif dan baru terbentuk sebagai Pramuka pada tahun 1961.
Panitia untuk pembentukan gerakan Pramuka sendiri baru dibuat keputusannya pada tahun
1961 lewat keputusan Presiden Nomor 121 tahun 1961 tanggal 11 April 1961.
Organisasi-organisasi kepanduan yang berdiri juga menyulut api pergerakan nasional, dimana
pada suatu masa didirikan organisasi kepanduan milik Muhammadiyah yang diberi nama
Padvinder Muhammadiyah dimana pada tahun 1920 mengganti nama mereka menjadi Hizbul
Watan. Selain Muhammadiyah, ada juga Nationale Padvinderij milik Budi Utomo, Syarikat
Islam Afdeling Padvinderij milik Syarikat Islam yang namanya kemudian diubah menjadi
Syarikat Islam Afdeling Pandu (SIAP), Nationale Islamietische Padvinderij (NATIPIJ) yang
berdiri berkat Jong Islamieten Bond, dan terakhir adalah Indonesisch Nationale Padvinders
Organisatie (INPO) yang berhutang kepada Pemuda Indonesia untuk berdiri. Pada tanggal 23
Mei 1928, rasa persatuan yang timbul dalam organisasi kepanduan di Indonesia mulai
mewujudkan dirinya dengan nama “Persaudaraan Antara Pandu Indonesia” (PAPI) yang
anggotanya adalah INPO, SIAP, NATIPIJ, dan PPS.
Pada tahun 1928 hingga 1935, organisasi-organisasi kepanduan yang memelopori lahirnya
gerakan Pramuka di Indonesia menjadi semakin banyak baik yang berdasarkan kebangsaan
atau agama. Nama-nama organisasi yang berdasarkan kebangsaan adalah:
Pandu Indonesia (PI)
Pandu Ansor
Al Wathoni
Hizbul Wathan
Pada bulan September 1945, beberapa tokoh dari gerakan kepanduan Indonesia memutuskan
untuk melakukan pertemuan di Yogyakarta demi membentuk sebuah panitia baru sebagai
sebuah panitia kerja dan wadah dari sebuah organisasi yang besar. Panitia baru ini kemudian
dikenal sebagai Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia (KPPI) dan di saat yang sama segera
menetapkan tanggal untuk melaksanakan sebuah kongres tentang kesatuan kepanduan.
Kongres ini berlangsung pada tanggal 27 hingga 29 Desember dan berlokasi di Surakarta.
Dan sebagai hasilnya, terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia. Pandu Rakyat Indonesia
menghadapi masa sulit ketika hendak berkembang. Salah satu alasan yang ada adalah
penyerangan kembali Belanda mulai 17 Agustus 1984 dimana pada saat itu ada seseorang
yang berencana menembak mati Soeprapto dan berhasil. Pada daerah-daerah yang akhirnya
berhasil dikuasai oleh Belanda, Pandu Rakyat dipaksa untuk berhenti beraktivitas.
Ketika periode perjuangan untuk lagi-lagi mengusir Belanda dari tanah air selesai, Pandu
Rakyat Indonesia mengadakan kongres mereka yang ke-2 di Yogyakarta pada tanggal 20
hingga 22 Januari tahun 1960. Yang menjadi pokok pembicaraan dari kongres ini adalah
tentang bagaimana putusan untuk mencapai konsepsi yang baru, memberi kesempatan untuk
beberapa golongan agar mereka bisa kembali menyejahterakan kembali organisasi mereka
yang telah runtuh. Kongres ini juga membahas tentang bagaimana masyarakat sekitar kini
mampu membuat organisasi kepanduan mereka sendiri. Hingga kini, kisah ini akan terus
diceritakan jika ada salah satu kita yang berbicara atau bertanya tentang sejarah lahirnya
gerakan Pramuka di Indonesia.
2.4 Perkembangan Pendidikan Pramuka Indonesia pada masa kini
Dalam sejarahnya, Pramuka menjadi salah satu ajang dan kekuatan non-formal yang mampu
bertahan dalam segala cuaca politik dan ekonomi sehingga keberadaannya harus
diperhitungkan sebagai institusi strategis yang dimiliki bangsa Indonesia. Institusi strategis
yang dimaksud adalah sebagai salah satu benteng penting dalam menjaga nilai-nilai
kepribadian bangsa Indonesia (Alfitra Salamm, 2011: 1).
Menurut Fasli, untuk menarik perhatian, sudah saatnya Pramuka mempunyai menu dan
variasi baru dalam setiap program-programnya. Jika pada saat yang lalu Pramuka begitu
digandrungi karena menjadi satu-satunya wadah bagi para pelajar yang gemar dan ingin
melakukan kegiatan "outdoor".Tidak demikian halnya dengan saat ini, di mana banyak
bertumbuhan "provider" baru yang menyajikan kegiatan dalam program-program Pramuka
dengan lebih segar dan lebih canggih. "Menu yang lama mungkin tidak pas lagi, maka
Pramuka harus lebih bervariasi. Seperti outbound, dulu Pramuka adalah wadah satu-satunya,
tapi sekarang tidak," ujarnya (Kompas.com).
Keberpihakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap masa depan Gerakan Pramuka
dengan mencanangkan revitalisasi Gerakan Pramuka, tentu saja menjadi angin segar bagi
mereka yang cukup lama bergelut di dunia Pramuka. Dan merasa sayang bila kegiatan positif
ini sedikit demi sedikit kurang diminati oleh generasi selanjutnya. Semangat revitalisasi
Pramuka yang dicanangkan Presiden SBY ini tentu saja merupakan sebuah realisasi untuk
menjadikan Gerakan Pramuka sebagai satu wadah pembinaan generasi muda. “Revitalisasi
Gerakan Pramuka ini juga akan dijadikan sebagai salah satu bagian dari revitalisasi
pendidikan nasional. Oleh karena itu payung hukum Gerakan Pramuka yang selama ini
berdasarkan keputusan presiden, akan ditingkatkan menjadi undang undang,” (Gemari, 2006:
26).
Menurut Bey Machmuddin (2010) terdapat 7 (tujuh) strategi revitalisasi gerakan Pramuka,
yaitu:
(1) memperkuat peran gugus depan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas
pembina/pelatih serta bantuan peralatan di setiap Gugus Depan SD/MI dan SMP/MTs;
(2) meningkatkan bentuk, wahana, dan media kegiatan Kepramukaan yang menarik,
penyediaan modul-modul kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat anak muda masa
kini;
(3) Rebranding pramuka : Meningkatkan peran komunikasi publik melalui berbagai media;
menampilkan wajah yang lebih Muda dan segar; tampilan seragam pramuka yang lebih
menarik;
(4) Pelibatan orang tua murid, komunitas, masyarakat luas, tokoh-tokoh masyarakat dalam
kegiatan pramuka terutama di gugusdepan maupun di setiap jenjang kwartir;
(5) Memperkuat organisasi gerakan pramuka mulai dari kwarnas, kwarda, sampai kwaran;
(6) Menata dan mengoptimalkan Penggunaan aset, fasilitas, sarana dan prasarana yang
dimiliki oleh gerakan pramuka;
(7) Meningkatkan koordinasi dan Sinergi, lintas pemangku kepentingan di pusat dan daerah.
Ajakan Presiden Republik Indonesia Dalam Rangka Revitalisasi Gerakan Pramuka, yaitu:
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
dijelaskan bahwa pembangunan kepribadian ditujukan untuk mengembangkan potensi diri
serta memiliki akhlak mulia, pengendalian diri, dan kecakapan hidup bagi setiap warga
negara demi tercapainya kesejahteraan masyarakat; bahwa pengembangan potensi diri
sebagai hak asasi manusia harus diwujudkan dalam berbagai upaya penyelenggaraan
pendidikan, antara lain melalui gerakan pramuka. Gerakan pramuka selaku penyelenggara
pendidikan kepramukaan mempunyai peran besar dalam pembentukan kepribadian generasi
muda sehingga memiliki pengendalian diri dan kecakapan hidup untuk menghadapi tantangan
sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Peraturan
perundang-undangan yang berlaku saat ini belum secara komprehensif mengatur gerakan
pramuka.
Seperti yang dikatakan Bung Karno ketika penyerahan Panji Gerakan Pramuka, “Berusahalah
sehebat-sebatnya untuk mengembangkan dan meluaskan Gerakan Pramuka kita, sampai pada
suatu ketika, setiap anak dan pemuda serta pemudi kita, baik yang mahasiswa di kota maupun
yang penggembala kerbau di desa, dengan rasa bangga dan terhormat dapat menyatakan Aku
Pramuka Indonesia”.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah pramuka di dunia yang pertama kali mengemukakan adalah Baden Powell,
pada tahun 1908 Boden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan
yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”
Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi
kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
Sejarah lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia bermula pada masa dimanaIndonesia dijajah
oleh Belanda. Awal gerakan kepanduan ini bermula dari berdirinya cabang Nederlandsche
Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian berubah namanya menjadi Nederlands
Indische Padvinders. Bapak kepanduan Indonesia ialah S.P. Mangkunegara yang
memrakarsai berdirinya organisasi kepanduan milik Indonesia sendiri pada tahun 1916.
Dalam sejarahnya, Pramuka menjadi salah satu ajang dan kekuatan non-formal yang mampu
bertahan dalam segala cuaca politik dan ekonomi sehingga keberadaannya harus
diperhitungkan sebagai institusi strategis yang dimiliki bangsa Indonesia. Institusi strategis
yang dimaksud adalah sebagai salah satu benteng penting dalam menjaga nilai-nilai
kepribadian bangsa Indonesia.
Gemari Edisi 67/Tahun VII/Agustus 2006. Revitalisasi Gerakan Pramuka Bagian Dari
Revitalisasi Pendidikan Nasional, halaman 26.