Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

SEJARAH GERAKAN PRAMUKA


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Kepramukaan
Dosen Pengampu:Frita Devi Assriyanti,M.PD.

Oleh :
1.DANI SULISTIA (19186206014)
2. ELMA YUANITA (19186206018)
3. EVI SRI WAHYUNINGSIH (19186206012)
4. GUNTUR WICAKSANA (19186206016)
5. HERVIA EKA SEPTIANI (19186206015)

KELAS 1A
JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
STKIP PGRI TULUNGAGUNG
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’aikum Wr.Wb

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirast alloh SWT yang telah banyak
memberikan beribu-ribu nikmat kepada umatnya .rahmat beserat salam tetap
tercurahkan kepada junjungang kita,pemimpin akhr zaman.yang sanngat dipatuhi
oleh pengikutnya yakni nabi Muhammad SAW.”KEPRAMUKAAN “
ini sengaja dibahas karena sangat penting untuk kita khususnya sebagai
mahasiswa yang ingin lebih mengeal mengenai kepramukaan .
Selanjutnya,penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
Telah memberikan pengarahan-pengarahan sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.tidak lupa juga kepada bapak
dosen dan teman-teman yang lain untuk memberikan sarannya.kepada penyusun
agar penyusun dapat lebih baik lagi.bag.i
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
umumnya semua yang membaca makalah ini.

Wasalamu’laikum Wr.Wb
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................
KATA PENGATAR .............................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .............................................................
B. RUMUSAN MASALAH ...........................................................
C. TUJUAN.....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. PERINTIS BERDIRINYA KEPANDUAN DUNIA...............
B. BERDIRINYA KEPANDUAN.................................................
C. BERDIRINYA GERAKAN PRAMUKA................................
D. PENDIDIKAN DAKAM PRAMUKA.....................................
E. PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN.....................................

BAB III PENUTUP


A .KESIMPULAN ................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pramuka merupakan kegiatan ekstrakulikuler sesuai peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum 2013. Pramuka kini telah menjadi ekstra
kulikuler sentralbagi siswa SD hingga SMA. Kewajiban tersebut bukan
bersifat administratif yang mengharuskan siswa terdaftar di gugus depan
melainkan hanya kegiatannya semata. Sesuai AD/ART dan UU Gerakan
Pramuka Nomor 10 Tahun 2012, pramuka tetap bersifat
sukarela.Kepramukaan melalui beragam kegiatan, sangat cocokuntuk
mendidik generasi muda agar mempunyai karakter yang baik. Peserta
didik (Pesdik) sebagai penerus perlu penanaman disiplin dan watak agar
punya pondasi kuat.Kegiatan pramuka harus menarik untuk memikat
minat, sehingga diperlukan media yang baikdan menarikpula.Kesanyang
baik di pramuka akan menciptakan semangat belajar nilai-nilai yang mulia
dalam kepramukaan.Teknologi juga menunjang dalam perkembangan
pendidikan, karena semua orang tidak terlepas dari teknologi dan akan
mempengaruhi perkembangan anak.Kemajuan teknologi berkembang
dengan pesat dalam segala bidang. Kemajuan tersebut tidak lepas dari
komputer yang merupakan teknologikomunikasi yang sangat dibutuhkan
manusia. Perkembangan teknologi
2informasi dan komunikasi yang pesat kini berdampak pada sistem
pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Perintis berdirinya kepanduan
2. Berdirinya kepanduan
3. Berdirinya gerakan pramuka
4. Pendidikan dalam pramuka
5. Prinsip dasar kepramukaan
C. TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah agama
2. Untuk mengetahui kebutuhan manusia sebagai mahklu yang
berpendidikaan

BAB II

PEMBAHASAN

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPANDUAN

A. Riwayat Baden Powell


Lahir tanggal 22 Februari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya
bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang
meninggal ketika Stephenson masih kecil.
a. Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan
banyak sekali dan menarik diantaranya :
b. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak
ibunya.
c. Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang,
berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
d. Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik,
bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai
teman-temannya.
e. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri
yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta
keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
f. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari
dan kekurangan makan.
g. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung
manik kayu milik Raja Dinizulu.
h. Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan
petunjuk bagi tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas
penyelidik dengan baik.
William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden
Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris,
diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907
selama 8 hari.Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan
Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan
dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun
1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

B. Sejarah Kepramukaan Sedunia


Kelahiran Gerakan Pramuka Dunia dimulai pada Tahun 1907 ketika Robert Baden
– Powell, seorang Letnan Jendral Angkatan Bersenjata Britania Raya, dan
William Alexander Smith, pendiri Boy’s Brigade, mengadakan perkemahan
Kepanduan pertama di Kepulauan Brownsea, Inggris. Ide untuk mengadakan
gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang
mempertahankan Kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer.
Ketika itu, pasukannya kalah besar di bandingkan tentara Boer. Untuk
mengakalinya, sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih untuk menjadi tentara
sukarela.
Tugas utama mereka adalah membantu militer mempertahankan kota. Mereka
mendapatkan tugas-tugas yang ringan tapi penting; misalnya mengantarkan pesan
yang diberikan Baden-Powell ke seluruh anggota militer di kota tersebut.
Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan baik sehingga pasukan Baden-
Powell dapat mempertahankan kota Mafeking selama beberapa bulan. Sebagai
penghargaan atas keberhasilan yang mereka dapatkan, setiap anggota tentara
sukarela tersebut diberi sebuah lencana. Gambar dari lencana ini kemudian
digunakan sebagai logo dari Gerakan Pramuka Internasional.
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan
kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul
“Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain
yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki
dengan nama Boys Scout.Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes
didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang
kemudian diteruskan oleh istri beliau. Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout
bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku
Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan
seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall,
London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden
Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).

Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark


Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani
Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada
Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia
Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan
Tahun 2003 Jambore XX di Thailand
Tahun 2015 Jambore XXIII di Kirara-hama Yamaguchi Jepang

Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru
dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois
Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian
digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell
Park.Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan
Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan
sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro
kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.Sejak tahun 1920
sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert
Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang
pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio
Nagy sebagai Sekjen.Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor
kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro
kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di
Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.
SEJARAH PRAMUKA DI INDINESIA
Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Beliau,
selain menjadi Sultan Yogyakarta, Wakil Presiden Republik Indonesia, dan
Pahlawan Nasional Indonesia, pun dinobatkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia.
Penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Bapak Pramuka Indonesia
layak mengingat aktivitasnya di dunia kepramukaan (kepanduan) sebelum
Gerakan Pramuka lahir (sebelum 1961), saat pendirian Gerakan Pramuka, maupun
awal-awal perjalanan Gerakan Pramuka. Berkat pemikiran dan kebijakan yang
diambilnya Gerakan Pramuka bisa menjadi seperti sekarang ini. Karenanya
sejarah kepramukaan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sosok Bapak
Pramuka Indonesia, Hamengkubuwana IX. Sejarah lahirnya gerakan Pramuka di
Indonesia bermula pada masa dimanaIndonesia dijajah oleh Belanda. Awal
gerakan kepanduan ini bermula dari berdirinya cabang Nederlandsche Padvinders
Organisatie (NPO) yang kemudian berubah namanya menjadi Nederlands
Indische Padvinders. Bapak kepanduan Indonesia ialah S.P. Mangkunegara yang
memprakarsai berdirinya organisasi kepanduan milik Indonesia sendiri pada tahun
1916. Pada masa Jepang, gerakan ini dibubarkan karena pihak Jepang tidak
menginginkan adanya sebuah organisasi yang dibuat tanpa ikut campur Jepang.
Setelah Jepang pergi, gerakan Pramuka di Indonesia kembali aktif dan baru
terbentuk sebagai Pramuka pada tahun 1961. Panitia untuk pembentukan gerakan
Pramuka sendiri baru dibuat keputusannya pada tahun 1961 lewat keputusan
Presiden Nomor 121 tahun 1961 tanggal 11 April 1961
A. Sejarah Gerakan Pramuka Masa Penjajahan
Berdirinya gerakan Pramuka di Indonesia diawali dengan munculnya cabang dari
Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) pada tahun 1912. Organisasi yang
juga baru berdiri pada tahun 1910 ini mampu mempertahankan eksistensinya
hingga saat dimana Perang Dunia I pecah. Karena NPO memiliki kwartir besar
sendiri, mereka kemudian memutuskan untuk mengubah nama mereka di tahun
1916 dan menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereeniging (NIVP). Pada
tahun yang sama, S.P. Mangkunegara VII merencanakan untuk membuat
organisasi kepanduan mereka sendiri. Hal ini dibuat nyata, dan organisasi mereka
diberikan nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) dan merupakan
organisasi kepanduan yang pertama di tanah nusantara.
Organisasi-organisasi kepanduan yang berdiri juga menyulut api pergerakan
nasional, dimana pada suatu masa didirikan organisasi kepanduan milik
Muhammadiyah yang diberi nama Padvinder Muhammadiyah dimana pada tahun
1920 mengganti nama mereka menjadi Hizbul Watan. Selain Muhammadiyah, ada
juga Nationale Padvinderij milik Budi Utomo, Syarikat Islam Afdeling
Padvinderij milik Syarikat Islam yang namanya kemudian diubah menjadi
Syarikat Islam Afdeling Pandu (SIAP), Nationale Islamietische Padvinderij
(NATIPIJ) yang berdiri berkat Jong Islamieten Bond, dan terakhir adalah
Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) yang berhutang kepada
Pemuda Indonesia untuk berdiri. Pada tanggal 23 Mei 1928, rasa persatuan yang
timbul dalam organisasi kepanduan di Indonesia mulai mewujudkan dirinya
dengan nama “Persaudaraan Antara Pandu Indonesia” (PAPI) yang anggotanya
adalah INPO, SIAP, NATIPIJ, dan PPS.Pada tahun 1928 hingga 1935, organisasi-
organisasi kepanduan yang memelopori lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia
menjadi semakin banyak baik yang berdasarkan kebangsaan atau agama. Nama-
nama organisasi yang berdasarkan kebangsaan adalah:
Pandu Indonesia (PI)
Padvinders Organisatie Pasundan (POP)
Pandu Kesultanan (PK)
Sinar Pandu Kita (SPK)
Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI)
Sementara organisasi yang berdasarkan keagamaan:
Pandu Ansor
Al Wathoni
Hizbul Wathan
Kepanduan Islam Indonesia (KII)
Islamitische Padvinders Organisatie (IPO)
Tri Darma (Kristen)
Kepanduan Azas Katolik Indonesia (KAKI)
Kepanduan Masehi Indonesia (KMI)
Demi mempererat persaudaraan di antara tiap organisasi, Badan Pusat
Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) berencana untuk mengadakan
sebuah jambore besar. Kegiatan ini mengalami beberapa kali perubahan rencana
dalam waktu dan nama kegiatan, meskipun pada akhirnya nama kegiatan disetujui
sebagai “Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem” atau disingkat PERKINO.
Tanggal acara yang tadinya juga sempat didebatkan akhirnya diputuskan untuk
dilakukan pada tanggal 19 hingga 23 Juli tahun 1914 di sebuah daerah di
Yogyakarta.

Perkembangan gerakan Pramuka di Indonesia sempat terhambat ketika penjajah


dari Belanda pulang dan digantikan oleh pasukan Jepang. Dalam masa penjajahan
oleh Jepang yang mengaku-ngaku “pelindung Asia, pemimpin Asia, dan cahaya
Asia”, tidak boleh ada partai dan organisasi rakyat yang terjadi. Hal ini menyulut
banyak kemarahan publik karena bahkan organisasi kepanduan tidak boleh
dilanjutkan. Meski ada aturan tentang penolakan organisasi, beberapa anggota
BPPKI tetap merencanakan PERKINO II. Masa isolasi dari organisasi rakyat ini
membuat semangat kepanduan yang ada dalam dada para anggotanya berkobar
semakin kuat.
B. Gerakan Pramuka Pada Masa Republik Indonesia
Pada bulan September 1945, beberapa tokoh dari gerakan kepanduan Indonesia
memutuskan untuk melakukan pertemuan di Yogyakarta demi membentuk sebuah
panitia baru sebagai sebuah panitia kerja dan wadah dari sebuah organisasi yang
besar. Panitia baru ini kemudian dikenal sebagai Panitia Kesatuan Kepanduan
Indonesia (KPPI) dan di saat yang sama segera menetapkan tanggal untuk
melaksanakan sebuah kongres tentang kesatuan kepanduan. Kongres ini
berlangsung pada tanggal 27 hingga 29 Desember dan berlokasi di Surakarta. Dan
sebagai hasilnya, terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia. Pandu Rakyat Indonesia
menghadapi masa sulit ketika hendak berkembang. Salah satu alasan yang ada
adalah penyerangan kembali Belanda mulai 17 Agustus 1984 dimana pada saat itu
ada seseorang yang berencana menembak mati Soeprapto dan berhasil. Pada
daerah-daerah yang akhirnya berhasil dikuasai oleh Belanda, Pandu Rakyat
dipaksa untuk berhenti beraktivitas.Ketika periode perjuangan untuk lagi-lagi
mengusir Belanda dari tanah air selesai, Pandu Rakyat Indonesia mengadakan
kongres mereka yang ke-2 di Yogyakarta pada tanggal 20 hingga 22 Januari tahun
1960. Yang menjadi pokok pembicaraan dari kongres ini adalah tentang
bagaimana putusan untuk mencapai konsepsi yang baru, memberi kesempatan
untuk beberapa golongan agar mereka bisa kembali menyejahterakan kembali
organisasi mereka yang telah runtuh. Kongres ini juga membahas tentang
bagaimana masyarakat sekitar kini mampu membuat organisasi kepanduan
mereka sendiri. Hingga kini, kisah ini akan terus diceritakan jika ada salah satu
kita yang berbicara atau bertanya tentang sejarah lahirnya gerakan Pramuka di
Indonesia. Perkembangan Pendidikan Pramuka Indonesia pada masa kiniDalam
sejarahnya, Pramuka menjadi salah satu ajang dan kekuatan non-formal yang
mampu bertahan dalam segala cuaca politik dan ekonomi sehingga keberadaannya
harus diperhitungkan sebagai institusi strategis yang dimiliki bangsa Indonesia.
Institusi strategis yang dimaksud adalah sebagai salah satu benteng penting dalam
menjaga nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia (Alfitra Salamm, 2011:
1).Menurut Fasli, untuk menarik perhatian, sudah saatnya Pramuka mempunyai
menu dan variasi baru dalam setiap program-programnya. Jika pada saat yang lalu
Pramuka begitu digandrungi karena menjadi satu-satunya wadah bagi para pelajar
yang gemar dan ingin melakukan kegiatan "outdoor".Tidak demikian halnya
dengan saat ini, di mana banyak bertumbuhan "provider" baru yang menyajikan
kegiatan dalam program-program Pramuka dengan lebih segar dan lebih canggih.
"Menu yang lama mungkin tidak pas lagi, maka Pramuka harus lebih bervariasi.
Seperti outbound, dulu Pramuka adalah wadah satu-satunya, tapi sekarang tidak,"
ujarnya (Kompas.com).Keberpihakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
terhadap masa depan Gerakan Pramuka dengan mencanangkan revitalisasi
Gerakan Pramuka, tentu saja menjadi angin segar bagi mereka yang cukup lama
bergelut di dunia Pramuka. Dan merasa sayang bila kegiatan positif ini sedikit
demi sedikit kurang diminati oleh generasi selanjutnya. Semangat revitalisasi
Pramuka yang dicanangkan Presiden SBY ini tentu saja merupakan sebuah
realisasi untuk menjadikan Gerakan Pramuka sebagai satu wadah pembinaan
generasi muda. “Revitalisasi Gerakan Pramuka ini juga akan dijadikan sebagai
salah satu bagian dari revitalisasi pendidikan nasional. Oleh karena itu payung
hukum Gerakan Pramuka yang selama ini berdasarkan keputusan presiden, akan
ditingkatkan menjadi undang undang,” (Gemari, 2006: 26).
Menurut Bey Machmuddin (2010) terdapat 7 (tujuh) strategi revitalisasi gerakan
Pramuka, yaitu:
(1) memperkuat peran gugus depan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas
pembina/pelatih serta bantuan peralatan di setiap Gugus Depan SD/MI dan
SMP/MTs;
(2) meningkatkan bentuk, wahana, dan media kegiatan Kepramukaan yang
menarik, penyediaan modul-modul kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan dan
minat anak muda masa kini;
(3) Rebranding pramuka : Meningkatkan peran komunikasi publik melalui
berbagai media; menampilkan wajah yang lebih Muda dan segar; tampilan
seragam pramuka yang lebih menarik;
(4) Pelibatan orang tua murid, komunitas, masyarakat luas, tokoh-tokoh
masyarakat dalam kegiatan pramuka terutama di gugusdepan maupun di setiap
jenjang kwartir;
(5) Memperkuat organisasi gerakan pramuka mulai dari kwarnas, kwarda, sampai
kwaran;
(6) Menata dan mengoptimalkan Penggunaan aset, fasilitas, sarana dan prasarana
yang dimiliki oleh gerakan pramuka;
(7) Meningkatkan koordinasi dan Sinergi, lintas pemangku kepentingan di pusat
dan daerah.
Ajakan Presiden Republik Indonesia Dalam Rangka Revitalisasi Gerakan
Pramuka, yaitu:
- Perkuat Gerakan Pramuka sebagai wadah pembentukan karakter Bangsa,
- Raih keberhasilan melalui kerja keras secara cerdas dan ikhlas,
- Ajak kaum muda meningkatkan semangat Bela Negara,
- Mantapkan tekad kaum muda sebagai patriot pembangunan,
- Utamakan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya,
- Kokohkan persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia,
- Amalkan Satya dan Darma Pramuka.
Pada tahun 2010 Pemerintah Republik Indonesia mengesahkan Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka yang
disahkan di Jakarta pada tanggal 24 November 2010 oleh Presiden Republik
Indonesia Dr. Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang
Gerakan Pramuka dijelaskan bahwa pembangunan kepribadian ditujukan untuk
mengembangkan potensi diri serta memiliki akhlak mulia, pengendalian diri, dan
kecakapan hidup bagi setiap warga negara demi tercapainya kesejahteraan
masyarakat; bahwa pengembangan potensi diri sebagai hak asasi manusia harus
diwujudkan dalam berbagai upaya penyelenggaraan pendidikan, antara lain
melalui gerakan pramuka. Gerakan pramuka selaku penyelenggara pendidikan
kepramukaan mempunyai peran besar dalam pembentukan kepribadian generasi
muda sehingga memiliki pengendalian diri dan kecakapan hidup untuk
menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal,
nasional, dan global. Peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini belum
secara komprehensif mengatur gerakan pramuka.
Dengan mengikuti perkembangan zaman, diharapkan Gerakan Pramuka mampu
membawa perubahan dan dapat mengembangkan kegiatan secara meluas, serta
menjadi kuat dan memperoleh tanggapan luas dari masyarakat. Dengan demikian,
kita sebagai generasi Pramuka masa kini harus lebih kreatif dalam berkegiatan
kepramukaan. Tidak hanya sempit pemikiran tentang apa yang dahulu Pramuka
lakukan, namun lebih mengembangkan kegiatan yang bersifat kreatif, inovatif
yang dapat menjadi daya tarik bagi generasi muda. Sehingga Gerakan Pramuka
dapat menjadi salah satu benteng penting dalam menjaga nilai-nilai kepribadian
Indonesia.
Seperti yang dikatakan Bung Karno ketika penyerahan Panji Gerakan Pramuka,
“Berusahalah sehebat-sebatnya untuk mengembangkan dan meluaskan Gerakan
Pramuka kita, sampai pada suatu ketika, setiap anak dan pemuda serta pemudi
kita, baik yang mahasiswa di kota maupun yang penggembala kerbau di desa,
dengan rasa bangga dan terhormat dapat menyatakan Aku Pramuka Indonesia”.

SEJARAH BERDIRINYA GERAKAN PRAMUKA

Berbicara mengenai sejarah berdirinya pramuka di dunia termasuk Indonesia,


maka kita tidak dapat lepas dari sosok Lord Baden Powell. Beliau lahir pada 22
Februari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Semua sejarah berdirinya
gerakan pramuka ini dimulai dengan 21 pemuda dan sebuah kamp percobaan pada
tahun 1907 berupa perkemahan di Brownsea Island, Inggris. Kamp tersebut
merupakan suatu kesuksesan yang dibuktikan oleh organisatornya, yaitu Lord
Baden Powell, bahwa metode pelatihan yang digunakannya dapat menarik minat
para muda dan benar – benar bermanfaat untuk melatih anak – anak muda
tersebut.Pada Januari 1908 buku pertama Lord Baden Powell yang berjudul
“Scouting for Boys” diterbitkan. Buku tersebut mencapai sukses dengan segera
dan sejak itu telah terjual lebih dari 100 ribu kopi, membuatnya menjadi salah satu
buku yang paling laris terjual sepanjang masa. Pada awalnya, Baden Powell hanya
berniat untuk menyediakan suatu metode untuk melatih anak – anak laki – laki,
sesuatu yang dapat diadopsi oleh organisasi – organisasi anak muda. Namun
ternyata teorinya tersebut langsung dimulai oleh kaum muda dengan
mengorganisasi diri mereka sendiri menjadi cikal bakal gerakan pramuka di dunia,
bernama Boys Scout.Pada tahun 1912 dengan bantuan adik perempuan Baden
Powell bernama Agnes, didirikan organisasi kepramukaan wanita dengan nama
Girls Guides dan lalu diteruskan bimbingannya oleh istri Baden Powell. Tahun
1916 kemudian berdiri sekelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB yang
berarti anak serigala, yang berpedoman kepada buku “The Jungle Book” karya
Rudyard Kipling untuk kegiatannya.Tahun 1918 dibentuk Rover Scout untuk para
pramuka yang telah berusia 17 tahun. Kemudian pada tahun 1920 Jambore Dunia
pertama diselenggarakan di Olympia Hall, London. Undangan diberikan kepada
pramuka dari 27 negara dan ketika itulah Baden Powell diangkat sebagai Bapak
Pandu Sedunia atau Chief Scout of The World. Kemudian dibentuk Dewan
Internasional yang berjumlah 9 orang anggota dan juga pembentukan Biro
Sekretariat di London, Inggris. Biro dunia untuk pramuka putra memiliki lima
kantor perwakilan, antara lain di Costa Rica, Mesir, Filipina, Swiss dan Nigeria.
Sedangkan biro putri memiliki lima kantor pusat berupa sekretariat di London,
biro kantor wilayah dai Amerika Latin, Arab, Asia Pasifik dan Eropa.

AWALMULA GERAKAN PRAMUKA DI INDONESIA

Gagasan akan organisasi muda mudi oleh Baden Powell tersebut menyebar ke
berbagai negara dalam waktu yang sangat singkat. Sejarah berdirinya gerakan
pramuka juga mencapai Indonesia yang sedang dalam masa penjajahan Belanda.
Gerakan tersebut dinamai Padvinder di Belanda yang pada masa itu sedang
menguasai Indonesia, sehingga gerakan tersebut juga terbawa ke Indonesia.
Belanda kemudian mendirikan organisasi tersebut di Indonesia dan memberinya
nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging atau Persatuan Pandu –
Pandu Hindia Belanda). Dalam waktu singkat kemudian muncul berbagai
organisasi kepanduan di Indonesia, antara lain JPO (Japanese Padvinders
Organizatie), JJV (Jong Java Padvindery), NATIPI (Nationale
IslamitschePadvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul
Wathon). Pemerintah Hindia Belanda kemudian memberikan larangan untuk
menggunakan istilah Padvindery, maka istilah tersebut diganti oleh KH. Agus
Salim menjadi Pandu atau Kepanduan. Pada tahun 1930 muncul berbagai
organisasi kepanduan yang bergabung menjadi Kepanduan Bangsa Indonesia
(KBI), dan pada tahun 1931 Persatuan Antar Pandu Indonesia (PAPI) dibentuk
dan berubah menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) di
tahun 1938. Memasuki masa pendudukan atau masa penjajahan Jepang di
Indonesia, organisasi kepanduan dilarang. Kemudian banyak dari tokoh
kepanduan Indonesia yang beralih kepada organisasi seperti Keibondan,
Seinendan, dan PETA. Namun organisasi kepanduan Indonesia kembali pada
tanggal 28 Desember 1945 setelah proklamasi kemerdekaan dan bernama Pandu
Rakyat Indonesia. Pada masa itu juga banyak terbentuknya organisasi
kepemudaan, antara lain sejarah berdirinya Budi Utomo, sejarah berdirinya HMI,
dan sejarah peta pembela tanah air.

PERPECAHAN ORGANISASI KEPANDUAN DAN LAHIRNYA


PRAMUKA

Organisasi kepanduan Indonesia pada tahun 1961 kemudian terpecah menjadi


seratus organisasi dan dihimpun dalam tiga federasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu
Indonesia), POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) dan PKPI (Persatuan
Kepanduan Puteri Indonesia). Terpecahnya organisasi kepanduan ini melemahkan
ikatan para anggota, sampai akhirnya ketiga federasi digabungkan menjadi satu
dan diberi nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

Pada masa ini, terjadi banyak penyimpangan dari beberapa gerakan kepanduan
yang justru menjadi kaki tangan dari beberapa partai politik dan menjadi senjata
untuk bermain politik. Kebiasaan ini tentunya menyalahi aturan dari dasar
pembentukan kepramukaan dunia yang sama sekali tidak berhubungan dengan
masalah politik. Melihat kenyataan tersebut, Presiden Soekarno langsung
mengambil tindakan untuk mengembalikan fungsi gerakan kepanduan di
masyarakat sesuai tujuan awalnya, dan juga berkat dorongan dari beberapa tokoh
kepanduan pada saat itu dengan membubarkan dan menjadikan satu semua
gerakan kepanduan dalam sebuah organisasi. Gerakan pramuka di Indonesia
dianggap lahir pada tahun 1961 sesuai dengan keluarnya Keputusan Presiden
no.238 tahun 1961 yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno. Setelah
diresmikan oleh negara, maka pramuka Indonesia membuat lambang sebagai
simbol operasional berupa Tunas Kelapa. Hari gerakan pramuka selalu diperingati
setiap tanggal 14 Agustus karena pada tanggal itulah dulu gerakan pramuka
diperkenalkan kepada masyarakat, dan keluarnya Keputusan Presiden no.448
tahun 1961 untuk menganugerahkan panji gerakan pramuka. Presiden juga
mengeluarkan Keppres RI no.112 pada tahun 1961 tentang Panitia Pembantu
Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka, susunan keanggotaan, dan Mapinas,
Kwarnas, dan Kwarnari.

PENDIDIKAN DALAM KEPRAMUKAAN

Pendidikan adalah usaha sadar menyiapkan peserta didik melalui kegiatan


bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan
datang. Gerakan Pramuka adalah Gerakan (Lembaga) Pendidikan yang
komplementer dan suplementer (melengkapi dan memenuhi pendidikan yang
diperoleh anak/remaja/pemuda di rumah dan di sekolah), pada segmen yang
belum ditangani oleh lembaga pendidikan lain yang pelaksanaannya mengunakan
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan; di Alam Terbuka (out
door activities), dan yang sekaligus dapat menjadi upaya “self education” bagi dan
oleh anak/remaja/pemuda/pramuka sendiri

Pendidikan dalam kepramukaan diartikan secara luas adalah:

Suatu proses pembinaan dan pengembangan sepanjang hayat yang


berkesinambungan atas kecakapan yang dimiliki peserta didik, baik dia sebagai
pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.Sasaran pendidikan dalam arti luas
tersebut adalah menjadikan peserta didik sebagai manusia yang mandiri, peduli,
bertanggungjawab dan berpegang teguh pada nilai dan norma masyarakat.
Pendidikan dalam arti luas bertumpu pada empat sendi atau “soko guru” yaitu:

1. Belajar mengetahui (Learning to know) untuk memiliki pengetahuan


umum yang cukup luas dan untuk dapat bekerja secara mendalam dalam
beberapa hal. Ini juga mencakup belajar untuk belajar, agar dapat
memanfaatkan peluang-peluang pendidikan sepanjang hidup.
2. Belajar berbuat (Learning to do) bukan hanya untuk memperoleh
kecakapan/ketrampilan, kerja, melainkan juga untuk memiliki ketrampilan
hidup yang luas,termasuk hubungan antar pribadi dan hubungan antar
kelompok.
3. Belajar hidup bermasyarakat (Learning to live together) untuk
menumbuhkan pemahaman orang lain, menghargai saling ketergantungan,
ketrampilan dalam kerja kelompok dan membereskan pertentangan-
pertentangan, serta menghormati sedalam-dalamnya nilai-nilai
kemajemukan (pluralism), saling pengertian, perdamaian dan keadilan.
4. Belajar untuk mengabdi (Learning to serve). Di sini Pramuka dilatih untuk
peduli terhadap sesama dan alam semesta.
5. Belajar menjadi seseorang (Learning to be) agar dapat lebih
mengembangkan watak serta dapat bertindak dengan otonomi/kemandirian
berpendapat dan bertanggungjawab pribadi yang makin besar.

Proses pendidikan dalam kepramukaan terjadi pada saat peserta didik asik
melakukan kegiatan yang menarik, menyenangkan, rekreatif dan menantang. Pada
saat sedemikian itu, Pembina Pramuka disela-sela kegiatan kepramukaan tersebut
memberikan bimbingan dan pembinaan watak. Pendidikan watak dan kepribadian
diberikan pada peserta didik pada saat peserta didik sedang asik melaksanakan
kegiatan yang menarik, menyenangkan, rekreatif dan menantang.Pembina
Pramuka yang memikul tugas dalam pembinaan watak/karakter peserta didik,
harus bisa menciptakan kegiatan yang menarik, menyenangkan, rekreatif dan
menantang.Kegiatan kepramukaan yang menarik, menyenangkan, rekreatif dan
menantang hanya bisa terwujud bilamana Pembina melibatkan peserta didik
dalam perencanaannya.Kegiatan kepramukaan lebih mengutamakan pada kegiatan
di alam terbuka, sehingga setiap kegiatan kepramukaan mempunyai dua nilai yaitu
nilai formal atau nilai pendidikan yaitu pembentukan watak (Character building)
serta nilai materilnya yaitu kegunaan praktisnya.

PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN

(1) Prinsip Dasar Kepramukaan adalah:

Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya.

Peduli terhadap diri pribadi.

Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

(2) Prinsip dasar kepramukaan sebagai norma hidup sebagai anggota Gerakan
Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada setiap peserta didik
melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadi dengan bantuan para
Pembina, sehingga pelaksanaan dan pengalamannya dapat dilakukan dengan
inisiatif sendiri, penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta
keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.

(3) Pada hakekatnya anggota Gerakan Pramuka wajib menerima Prisip Dasar
Kepramukaan, dalam arti:

Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya serta
beribadah sesuai tata cara dari agama yang dipeluknya.

Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial,


memperkokoh persatuan, serta menerima kebinekaan dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan
memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup dan karenanya setiap anggota
Gerakan Pramuka wajib peduli terhadap lingkungan hidup dengan cara menjaga,
memelihara dan menciptakan kondisi yang lebih baik.
Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama
berdasarkan prinsip peri-kemanusiaan yang adil dan beradab dengan makhluk lain
ciptaan Tuhan, khususnya dengan sesama manusia.

Memahami prinsip diri pribadi untuk dikembangkan dengan cerdas guna


kepentingan masa depan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

SEJARAH PRAMUKA DI DUNIA

A. Riwayat Baden Powell

Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya
bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang
meninggal ketika Stephenson masih kecil.

Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak


sekali dan menarik diantaranya :

a. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak


ibunya.
b. Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang,
berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
c. Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik,
bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai
teman-temannya.
d. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri
yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta
keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
e. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari
dan kekurangan makan.
f. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung
manik kayu milik Raja Dinizulu.

Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk
bagi tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden
Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.

Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris,


diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907
selama 8 hari.

Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal.
Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang
anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell
meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

SEJARAH KEPRAMUKAAN DI DUNIA

Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan
kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul
“Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain
yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki
dengan nama Boys Scout.

Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi
kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan
oleh istri beliau.

Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17
tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara
Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus
mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.

Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall,


London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden
Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).

Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark

Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris


Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria

Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda

Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis

Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria

Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris

Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina

Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani

Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat

Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang

Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia

Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan

Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada

Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia

Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan

Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda

Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan

Tahun 2003 Jambore XX di Thailand

Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru
dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois
Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian
digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell
Park.

Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro
Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia
dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro
kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.

Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang


berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen
D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968
diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.

Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica,
Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri
bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab,
Afrika dan Amerika Latin.

SEJARAH PRAMUKA DI INDONESIA

Sejarah lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia bermula pada masa dimana


Indonesia dijajah oleh Belanda. Awal gerakan kepanduan ini bermula dari
berdirinya cabang Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian
berubah namanya menjadi Nederlands Indische Padvinders. Bapak kepanduan
Indonesia ialah S.P. Mangkunegara yang memrakarsai berdirinya organisasi
kepanduan milik Indonesia sendiri pada tahun 1916. Pada masa Jepang, gerakan
ini dibubarkan karena pihak Jepang tidak menginginkan adanya sebuah organisasi
yang dibuat tanpa ikut campur Jepang. Setelah Jepang pergi, gerakan Pramuka di
Indonesia kembali aktif dan baru terbentuk sebagai Pramuka pada tahun 1961.
Panitia untuk pembentukan gerakan Pramuka sendiri baru dibuat keputusannya
pada tahun 1961 lewat keputusan Presiden Nomor 121 tahun 1961 tanggal 11
April 1961.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pramuka merupakan kegiatan yang positif bagi masyarakat, oleh karena itu jika
dilihat dari sejarah masa lalu Pramuka segera diterima oleh masyarakat Indonesia
karena Pramuka melahirkan generasi yang sadar sadar akan hubungan manusia
dengan tuhan, dengan sesama manusia, dengan alam sekitar.Namun saat ini,
kegiatan pramuka mengalami kemerosotan yang signifikan. Banyak sekali faktor
yang membuat minat gerakan Pramuka turun, dan pelan-pelan dilupakan. Lewat
media buku ilustrasi, diharapkan mampu meningkatkan kembali minat untuk
mengikuti gerakan Pramuka, mengingat kembali akan manfaat gerakan Pramuka.
Beberapa buku Pramuka sudah ada di toko-toko buku namun masih belum
lengkap isinya. Melalui media buku, tentunya bisa menarik perhatian Target
Audience. Tentunya tampilan buku itu dibuat berbeda dari buku lain dan
menyesuaikan dengan jaman sekarang. Mulai dari tampilan Packaging, Gaya
desain, Layout dan Isi dari buku tersebut. Sehingga bisa menjadi nilai lebih pada
buku tersebut.

Anda mungkin juga menyukai