Oleh :
1.DANI SULISTIA (19186206014)
2. ELMA YUANITA (19186206018)
3. EVI SRI WAHYUNINGSIH (19186206012)
4. GUNTUR WICAKSANA (19186206016)
5. HERVIA EKA SEPTIANI (19186206015)
KELAS 1A
JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
STKIP PGRI TULUNGAGUNG
2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’aikum Wr.Wb
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirast alloh SWT yang telah banyak
memberikan beribu-ribu nikmat kepada umatnya .rahmat beserat salam tetap
tercurahkan kepada junjungang kita,pemimpin akhr zaman.yang sanngat dipatuhi
oleh pengikutnya yakni nabi Muhammad SAW.”KEPRAMUKAAN “
ini sengaja dibahas karena sangat penting untuk kita khususnya sebagai
mahasiswa yang ingin lebih mengeal mengenai kepramukaan .
Selanjutnya,penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
Telah memberikan pengarahan-pengarahan sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.tidak lupa juga kepada bapak
dosen dan teman-teman yang lain untuk memberikan sarannya.kepada penyusun
agar penyusun dapat lebih baik lagi.bag.i
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
umumnya semua yang membaca makalah ini.
Wasalamu’laikum Wr.Wb
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................
KATA PENGATAR .............................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .............................................................
B. RUMUSAN MASALAH ...........................................................
C. TUJUAN.....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. PERINTIS BERDIRINYA KEPANDUAN DUNIA...............
B. BERDIRINYA KEPANDUAN.................................................
C. BERDIRINYA GERAKAN PRAMUKA................................
D. PENDIDIKAN DAKAM PRAMUKA.....................................
E. PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN.....................................
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pramuka merupakan kegiatan ekstrakulikuler sesuai peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum 2013. Pramuka kini telah menjadi ekstra
kulikuler sentralbagi siswa SD hingga SMA. Kewajiban tersebut bukan
bersifat administratif yang mengharuskan siswa terdaftar di gugus depan
melainkan hanya kegiatannya semata. Sesuai AD/ART dan UU Gerakan
Pramuka Nomor 10 Tahun 2012, pramuka tetap bersifat
sukarela.Kepramukaan melalui beragam kegiatan, sangat cocokuntuk
mendidik generasi muda agar mempunyai karakter yang baik. Peserta
didik (Pesdik) sebagai penerus perlu penanaman disiplin dan watak agar
punya pondasi kuat.Kegiatan pramuka harus menarik untuk memikat
minat, sehingga diperlukan media yang baikdan menarikpula.Kesanyang
baik di pramuka akan menciptakan semangat belajar nilai-nilai yang mulia
dalam kepramukaan.Teknologi juga menunjang dalam perkembangan
pendidikan, karena semua orang tidak terlepas dari teknologi dan akan
mempengaruhi perkembangan anak.Kemajuan teknologi berkembang
dengan pesat dalam segala bidang. Kemajuan tersebut tidak lepas dari
komputer yang merupakan teknologikomunikasi yang sangat dibutuhkan
manusia. Perkembangan teknologi
2informasi dan komunikasi yang pesat kini berdampak pada sistem
pendidikan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Perintis berdirinya kepanduan
2. Berdirinya kepanduan
3. Berdirinya gerakan pramuka
4. Pendidikan dalam pramuka
5. Prinsip dasar kepramukaan
C. TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah agama
2. Untuk mengetahui kebutuhan manusia sebagai mahklu yang
berpendidikaan
BAB II
PEMBAHASAN
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru
dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois
Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian
digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell
Park.Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan
Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan
sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro
kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.Sejak tahun 1920
sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert
Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang
pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio
Nagy sebagai Sekjen.Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor
kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro
kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di
Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.
SEJARAH PRAMUKA DI INDINESIA
Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Beliau,
selain menjadi Sultan Yogyakarta, Wakil Presiden Republik Indonesia, dan
Pahlawan Nasional Indonesia, pun dinobatkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia.
Penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Bapak Pramuka Indonesia
layak mengingat aktivitasnya di dunia kepramukaan (kepanduan) sebelum
Gerakan Pramuka lahir (sebelum 1961), saat pendirian Gerakan Pramuka, maupun
awal-awal perjalanan Gerakan Pramuka. Berkat pemikiran dan kebijakan yang
diambilnya Gerakan Pramuka bisa menjadi seperti sekarang ini. Karenanya
sejarah kepramukaan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sosok Bapak
Pramuka Indonesia, Hamengkubuwana IX. Sejarah lahirnya gerakan Pramuka di
Indonesia bermula pada masa dimanaIndonesia dijajah oleh Belanda. Awal
gerakan kepanduan ini bermula dari berdirinya cabang Nederlandsche Padvinders
Organisatie (NPO) yang kemudian berubah namanya menjadi Nederlands
Indische Padvinders. Bapak kepanduan Indonesia ialah S.P. Mangkunegara yang
memprakarsai berdirinya organisasi kepanduan milik Indonesia sendiri pada tahun
1916. Pada masa Jepang, gerakan ini dibubarkan karena pihak Jepang tidak
menginginkan adanya sebuah organisasi yang dibuat tanpa ikut campur Jepang.
Setelah Jepang pergi, gerakan Pramuka di Indonesia kembali aktif dan baru
terbentuk sebagai Pramuka pada tahun 1961. Panitia untuk pembentukan gerakan
Pramuka sendiri baru dibuat keputusannya pada tahun 1961 lewat keputusan
Presiden Nomor 121 tahun 1961 tanggal 11 April 1961
A. Sejarah Gerakan Pramuka Masa Penjajahan
Berdirinya gerakan Pramuka di Indonesia diawali dengan munculnya cabang dari
Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) pada tahun 1912. Organisasi yang
juga baru berdiri pada tahun 1910 ini mampu mempertahankan eksistensinya
hingga saat dimana Perang Dunia I pecah. Karena NPO memiliki kwartir besar
sendiri, mereka kemudian memutuskan untuk mengubah nama mereka di tahun
1916 dan menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereeniging (NIVP). Pada
tahun yang sama, S.P. Mangkunegara VII merencanakan untuk membuat
organisasi kepanduan mereka sendiri. Hal ini dibuat nyata, dan organisasi mereka
diberikan nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) dan merupakan
organisasi kepanduan yang pertama di tanah nusantara.
Organisasi-organisasi kepanduan yang berdiri juga menyulut api pergerakan
nasional, dimana pada suatu masa didirikan organisasi kepanduan milik
Muhammadiyah yang diberi nama Padvinder Muhammadiyah dimana pada tahun
1920 mengganti nama mereka menjadi Hizbul Watan. Selain Muhammadiyah, ada
juga Nationale Padvinderij milik Budi Utomo, Syarikat Islam Afdeling
Padvinderij milik Syarikat Islam yang namanya kemudian diubah menjadi
Syarikat Islam Afdeling Pandu (SIAP), Nationale Islamietische Padvinderij
(NATIPIJ) yang berdiri berkat Jong Islamieten Bond, dan terakhir adalah
Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) yang berhutang kepada
Pemuda Indonesia untuk berdiri. Pada tanggal 23 Mei 1928, rasa persatuan yang
timbul dalam organisasi kepanduan di Indonesia mulai mewujudkan dirinya
dengan nama “Persaudaraan Antara Pandu Indonesia” (PAPI) yang anggotanya
adalah INPO, SIAP, NATIPIJ, dan PPS.Pada tahun 1928 hingga 1935, organisasi-
organisasi kepanduan yang memelopori lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia
menjadi semakin banyak baik yang berdasarkan kebangsaan atau agama. Nama-
nama organisasi yang berdasarkan kebangsaan adalah:
Pandu Indonesia (PI)
Padvinders Organisatie Pasundan (POP)
Pandu Kesultanan (PK)
Sinar Pandu Kita (SPK)
Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI)
Sementara organisasi yang berdasarkan keagamaan:
Pandu Ansor
Al Wathoni
Hizbul Wathan
Kepanduan Islam Indonesia (KII)
Islamitische Padvinders Organisatie (IPO)
Tri Darma (Kristen)
Kepanduan Azas Katolik Indonesia (KAKI)
Kepanduan Masehi Indonesia (KMI)
Demi mempererat persaudaraan di antara tiap organisasi, Badan Pusat
Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) berencana untuk mengadakan
sebuah jambore besar. Kegiatan ini mengalami beberapa kali perubahan rencana
dalam waktu dan nama kegiatan, meskipun pada akhirnya nama kegiatan disetujui
sebagai “Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem” atau disingkat PERKINO.
Tanggal acara yang tadinya juga sempat didebatkan akhirnya diputuskan untuk
dilakukan pada tanggal 19 hingga 23 Juli tahun 1914 di sebuah daerah di
Yogyakarta.
Gagasan akan organisasi muda mudi oleh Baden Powell tersebut menyebar ke
berbagai negara dalam waktu yang sangat singkat. Sejarah berdirinya gerakan
pramuka juga mencapai Indonesia yang sedang dalam masa penjajahan Belanda.
Gerakan tersebut dinamai Padvinder di Belanda yang pada masa itu sedang
menguasai Indonesia, sehingga gerakan tersebut juga terbawa ke Indonesia.
Belanda kemudian mendirikan organisasi tersebut di Indonesia dan memberinya
nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging atau Persatuan Pandu –
Pandu Hindia Belanda). Dalam waktu singkat kemudian muncul berbagai
organisasi kepanduan di Indonesia, antara lain JPO (Japanese Padvinders
Organizatie), JJV (Jong Java Padvindery), NATIPI (Nationale
IslamitschePadvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul
Wathon). Pemerintah Hindia Belanda kemudian memberikan larangan untuk
menggunakan istilah Padvindery, maka istilah tersebut diganti oleh KH. Agus
Salim menjadi Pandu atau Kepanduan. Pada tahun 1930 muncul berbagai
organisasi kepanduan yang bergabung menjadi Kepanduan Bangsa Indonesia
(KBI), dan pada tahun 1931 Persatuan Antar Pandu Indonesia (PAPI) dibentuk
dan berubah menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) di
tahun 1938. Memasuki masa pendudukan atau masa penjajahan Jepang di
Indonesia, organisasi kepanduan dilarang. Kemudian banyak dari tokoh
kepanduan Indonesia yang beralih kepada organisasi seperti Keibondan,
Seinendan, dan PETA. Namun organisasi kepanduan Indonesia kembali pada
tanggal 28 Desember 1945 setelah proklamasi kemerdekaan dan bernama Pandu
Rakyat Indonesia. Pada masa itu juga banyak terbentuknya organisasi
kepemudaan, antara lain sejarah berdirinya Budi Utomo, sejarah berdirinya HMI,
dan sejarah peta pembela tanah air.
Pada masa ini, terjadi banyak penyimpangan dari beberapa gerakan kepanduan
yang justru menjadi kaki tangan dari beberapa partai politik dan menjadi senjata
untuk bermain politik. Kebiasaan ini tentunya menyalahi aturan dari dasar
pembentukan kepramukaan dunia yang sama sekali tidak berhubungan dengan
masalah politik. Melihat kenyataan tersebut, Presiden Soekarno langsung
mengambil tindakan untuk mengembalikan fungsi gerakan kepanduan di
masyarakat sesuai tujuan awalnya, dan juga berkat dorongan dari beberapa tokoh
kepanduan pada saat itu dengan membubarkan dan menjadikan satu semua
gerakan kepanduan dalam sebuah organisasi. Gerakan pramuka di Indonesia
dianggap lahir pada tahun 1961 sesuai dengan keluarnya Keputusan Presiden
no.238 tahun 1961 yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno. Setelah
diresmikan oleh negara, maka pramuka Indonesia membuat lambang sebagai
simbol operasional berupa Tunas Kelapa. Hari gerakan pramuka selalu diperingati
setiap tanggal 14 Agustus karena pada tanggal itulah dulu gerakan pramuka
diperkenalkan kepada masyarakat, dan keluarnya Keputusan Presiden no.448
tahun 1961 untuk menganugerahkan panji gerakan pramuka. Presiden juga
mengeluarkan Keppres RI no.112 pada tahun 1961 tentang Panitia Pembantu
Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka, susunan keanggotaan, dan Mapinas,
Kwarnas, dan Kwarnari.
Proses pendidikan dalam kepramukaan terjadi pada saat peserta didik asik
melakukan kegiatan yang menarik, menyenangkan, rekreatif dan menantang. Pada
saat sedemikian itu, Pembina Pramuka disela-sela kegiatan kepramukaan tersebut
memberikan bimbingan dan pembinaan watak. Pendidikan watak dan kepribadian
diberikan pada peserta didik pada saat peserta didik sedang asik melaksanakan
kegiatan yang menarik, menyenangkan, rekreatif dan menantang.Pembina
Pramuka yang memikul tugas dalam pembinaan watak/karakter peserta didik,
harus bisa menciptakan kegiatan yang menarik, menyenangkan, rekreatif dan
menantang.Kegiatan kepramukaan yang menarik, menyenangkan, rekreatif dan
menantang hanya bisa terwujud bilamana Pembina melibatkan peserta didik
dalam perencanaannya.Kegiatan kepramukaan lebih mengutamakan pada kegiatan
di alam terbuka, sehingga setiap kegiatan kepramukaan mempunyai dua nilai yaitu
nilai formal atau nilai pendidikan yaitu pembentukan watak (Character building)
serta nilai materilnya yaitu kegunaan praktisnya.
Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya.
(2) Prinsip dasar kepramukaan sebagai norma hidup sebagai anggota Gerakan
Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan kepada setiap peserta didik
melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadi dengan bantuan para
Pembina, sehingga pelaksanaan dan pengalamannya dapat dilakukan dengan
inisiatif sendiri, penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta
keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat.
(3) Pada hakekatnya anggota Gerakan Pramuka wajib menerima Prisip Dasar
Kepramukaan, dalam arti:
Menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi laranganNya serta
beribadah sesuai tata cara dari agama yang dipeluknya.
Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang dan
memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidup dan karenanya setiap anggota
Gerakan Pramuka wajib peduli terhadap lingkungan hidup dengan cara menjaga,
memelihara dan menciptakan kondisi yang lebih baik.
Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama
berdasarkan prinsip peri-kemanusiaan yang adil dan beradab dengan makhluk lain
ciptaan Tuhan, khususnya dengan sesama manusia.
Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya
bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang
meninggal ketika Stephenson masih kecil.
Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk
bagi tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden
Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal.
Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang
anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell
meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan
kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul
“Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain
yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki
dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi
kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan
oleh istri beliau.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17
tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara
Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus
mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru
dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois
Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian
digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell
Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro
Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia
dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro
kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica,
Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri
bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab,
Afrika dan Amerika Latin.
PENUTUP
KESIMPULAN
Pramuka merupakan kegiatan yang positif bagi masyarakat, oleh karena itu jika
dilihat dari sejarah masa lalu Pramuka segera diterima oleh masyarakat Indonesia
karena Pramuka melahirkan generasi yang sadar sadar akan hubungan manusia
dengan tuhan, dengan sesama manusia, dengan alam sekitar.Namun saat ini,
kegiatan pramuka mengalami kemerosotan yang signifikan. Banyak sekali faktor
yang membuat minat gerakan Pramuka turun, dan pelan-pelan dilupakan. Lewat
media buku ilustrasi, diharapkan mampu meningkatkan kembali minat untuk
mengikuti gerakan Pramuka, mengingat kembali akan manfaat gerakan Pramuka.
Beberapa buku Pramuka sudah ada di toko-toko buku namun masih belum
lengkap isinya. Melalui media buku, tentunya bisa menarik perhatian Target
Audience. Tentunya tampilan buku itu dibuat berbeda dari buku lain dan
menyesuaikan dengan jaman sekarang. Mulai dari tampilan Packaging, Gaya
desain, Layout dan Isi dari buku tersebut. Sehingga bisa menjadi nilai lebih pada
buku tersebut.