Anda di halaman 1dari 76

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karya Satuan Pramuka(Saka)adalah wadah pendidikan guna
menyalurkan minat,mengembangkat bakat dalam berbagai ilmu
pengetahuan dan teknologi.Satuan Karya diperuntukan untuk para pramuka
penegak dan pandega atau para pemuda usia 16-25 tahun dengan syarat
khusus.Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut
Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertikasa yang
dilaksanakan oleh tiap tiap saka,sedangkan kegiatan yang dilaksanakan
secara bersama sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan Antar
Satuan Karya Pramuka disingkat Peransaka.Kegiatan Peransaka antara lain
melakukan transfer bidang keilmuan masing masing Satuan Karya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu saka bhayangkara?
2. Apa jenis jenis krida yang adadi Saka Bhayangkara?
3. Apa yang didapatkan di Saka Bhayangkara?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Bertujuan untuk mewujudkan kader kader muda yang siap
mengamalkan kamtibmas melalui pendidikan kebhayangkaraan.
Manfaat Saka Bhayangkara yaitu:
1. Sarana untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif.
2. Sarana untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengembangan gerakan
pramuka.

1|MAKALAH KRIDA ANGKATAN XXXVIII


BAB II
KEPANDUAN DAN KEPRAMUKAAN

2.1 Kepanduan

Gambar 2: Baden Powell


Sumber: google.com

Gerakan Kepanduan adalah sebuah gerakan pembinaan pemuda yang


memiliki pengaruh mendunia. Gerakan kepanduan terdiri dari berbagai
organisasi kepemudaan, baik untuk pria maupun wanita, yang bertujuan untuk
melatih fisik, mental dan spiritual para pesertanya dan mendorong mereka
untuk melakukan kegiatan positif di masyarakat. Tujuan ini dicapai melalui
program latihan dan pendidikan non-formal kepramukaan yang
mengutamakan aktivitas praktis di lapangan. Saat ini, terdapat lebih dari 38
juta anggota kepanduan dari 217 negara dan teritori.Gerakan ini dimulai pada
tahun 1907 ketika Robert Baden-Powell, seorang letnan jendral angkatan
bersenjata Britania Raya, dan William Alexander Smith, pendiri Boy's
Brigade, mengadakan perkemahan kepanduan pertama (dikenal sebagai
jamboree) di Kepulauan Brownsea, Inggris.
Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell
dan pasukannya berjuang mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan,

2|MAKALAH KRIDA ANGKATAN XXXVIII


dari serangan tentara Boer. Ketika itu, pasukannya kalah besar dibandingkan
tentara Boer. Untuk mengakalinya, sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih
untuk menjadi tentara sukarela. Tugas utama mereka adalah membantu
militer mempertahankan kota. Mereka mendapatkan tugas-tugas yang ringan
tetapi penting; misalnya mengantarkan pesan yang diberikan Baden-Powell
ke seluruh anggota militer di kota tersebut.Pekerjaan itu dapat mereka
selesaikan dengan baik sehingga pasukan Baden-Powell dapat
mempertahankan kota Mafeking selama beberapa bulan.
Sebagai penghargaan atas keberhasilan yang mereka dapatkan, setiap
anggota tentara sukarela tersebut diberi sebuah lencana. Gambar dari lencana
ini kemudian digunakan sebagai logo dari gerakan Pramuka internasional.
Keberhasilan Baden-Powell mempertahankan kota Mafeking membuatnya
dianggap menjadi pahlawan. Dia kemudian menulis sebuah buku yang
berjudul Aids to Scouting (ditulis tahun 1899), dan menjadi buku terlaris saat
itu. Pada tahun 1906, Ernest Thompson Seton mengirimkan Baden-Powell
sebuah buku karyanya yang berjudul The Birchbark Roll of the Woodcraft
Indians. Seton, seorang keturunan Inggris-Kanada yang tinggal di Amerika
Serikat, sering mengadakan pertemuan dengan Baden-Powell dan menyusun
rencana tentang suatu gerakan pemuda.
Pertemuannya dengan Seton tersebut mendorongnya untuk menulis
kembali bukunya, Aids to Scouting, dengan versi baru yang diberi judul
Boy's Patrols. Buku tersebut dimaksudkan sebagai buku petunjuk kepanduan
bagi para pemuda ketika itu. Kemudian, untuk menguji ide-idenya, dia
mengadakan sebuah perkemahan untuk 21 pemuda dari berbagai lapisan
masyarakat selama seminggu penuh, dimulai pada tanggal 1 Agustus, di
Kepulauan BrownseaInggris. Metode organisasinya (sekarang dikenal dengan
sistem patroli atau patrol system dalam bahasa Inggris) menjadi kunci dari
pelatihan kepanduan yang dilakukannya. Sistem ini mengharuskan para
pemuda untuk membentuk beberapa kelompok kecil, kemudian menunjuk
salah satu di antara mereka untuk menjadi ketua kelompok tersebut.Setelah
bukunya diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya berjalan dengan

3|MAKALAH KRIDA ANGKATAN XXXVIII


sukses, Baden-Powell pergi untuk sebuah tur yang direncanakan oleh Arthur
Pearson untuk mempromosikan pemikirannya ke seluruh Inggris.
Dari pemikirannya tersebut, dibuatlah sebuah buku berjudul Scouting fo
Boys, yang saat ini dikenal sebagai buku panduan kepramukaan (Boy Scout
Handbook) edisi pertama. Saat itu Baden-Powell mengharapkan bukunya
dapat memberikan ide baru untuk beberapa organisasi pemuda yang telah ada.
Tapi yang terjadi, beberapa pemuda malah membentuk sebuah organisasi
baru dan meminta Baden-Powell menjadi pembimbing mereka. Ia pun setuju
dan mulai mendorong mereka untuk belajar dan berlatih serta
mengembangkan organisasi yang mereka dirikan tersebut. Seiring dengan
bertambahnya jumlah anggota, Baden-Powell semakin kesulitan membimbing
merekaIa membutuhkan asisten untuk membantunya. Oleh karena itu, ia
merencanakan untuk membentuk sebuah Pusat Pelatihan Kepemimpinan bagi
Orang Dewasa (Adult Leadership Training Center).
Pada tahun 1919, sebuah taman di dekat London dibeli sebagai lokasi
pelatihan tersebut. Ia pun menulis buku baru yang berjudul Aids to
Scoutmastership dan beberapa buku lainnya yang kemudian ia kumpulkan
dan disatukan dalam buku berjudul Rovering to Success for Rover Scouts
pada tahun 1922.Sekalipun Gerakan Kepanduan didirikan Baden-Powell,
tetapi ia banyak terinspirasi dariFrederick Russell Burnham, orang Amerika
yg membantu Inggris di Afrika Selatan. Burnham banyak belajar teknik hidup
di alam bebas dari ayahnya yang menjadi pastor di tempat penampungan
(reservasi) orang Indian. Burnham yang sukses menghadapi beberapa perang
pemberontakan Indian, lalu pergi ke Afrika Selatan & berkenalan dengan
Baden-Powell di Perang Boer. Dari Burnhamlah Baden-Powell menyusun
berbagai ketrampilan-ketrampilan dasar yang diperlukan seorang Boy Scout
(Pandu).

2.2 Sejarah Kepramukaan


Sejak Baden Powell menuliskan pengalamannya dalam buku Scouting
for Boys pada tahun 1908, hal ini dianggap sebagai cikal bakal dari lahirnya
gerakan Pramuka. Buku itu sengaja dibuat oleh Baden Powell sebagai

4|MAKALAH KRIDA ANGKATAN XXXVIII


panduan dalam acara perkemahan yang dirintisnya. Tidak hanya di Inggris,
buku ini juga laris manis di negara-negara lain. Organisasi-organisasi
Pramuka pun bermunculan yang pada mulanya hanya diperuntukkan untuk
anak laki-laki saja dengan nama "Boys Scout". Barulah pada tahun 1912,
dibantu oleh adik perempuannya, Agnes, Baden Powell mendirikan
organisasi Pramuka untuk perempuan dengan nama “girlGuides” Tak perlu
waktu lama, semenjak buku Scouting For Boys diterbitkan, Pramuka semakin
dikenal di seluruh Inggris dan Irlandia.
Pada tahun 1910, negara Finlandia, Denmark, Argentina, Perancis,
Jerman, Yunani, Meksiko, India, Belanda, Russia, Norwegia, Singapura,
Amerika Serikat, dan Swedia tercatat telah memiliki organisasi Pramuka.
Organisasi Pramuka rintisan Baden Powell terus berkembang. Pada tahun
1916, berdiri organisasi Pramuka untuk usia siaga yang bernama CUB (anak
serigala). Kelompok ini juga dilengkapi dengan buku panduan kegiatan
dengan mengadopsi karya Rudyard Kipling yang berjudul The Jungle Book.
Buku tersebut bercerita atentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara oleh
induk serigala di dalam hutan.
Baden Powell terus bergerak, pada tahun 1918 beliau mendirikan
"Rover Scout", sebuah kelompok yang diperuntukkan bagi remaja-remaja
berusia 17 tahun. Tahun 1922, Baden Powell kembali menerbitkan buku yang
berjudul Rovering to Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku tersebut
menceritakan tentang seorang pemuda yang harus mengayuh perahu
sampannyamenuju pantai bahagia. Untuk pertama kalinya, Jambore Dunia
dilaksanakan pada 30 Juli sampai 8 Agustus 1920 di Olympia Hall, London.
Sebanyak 8000 orang anggota Pramuka dari 34 negara turut serta dalam acara
Jambore itu. Pada kesempatan itu pula, Baden Powell dinobatkan sebagai
Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
Di tahun yang sama, dibentuklah Dewan Internasional organisasi
Pramuka yang beranggotakan 9 orang. Kota London ditetapkan sebagai
kantor kesektariatan Pramuka sedunia. Meskipun kemudian tahun 1958
kantor ini dipindahkan ke Ottawa, Kanada. Terakhir tahun 1968, sekretariat
Pramuka sedunia berpindah lagi ke Geneva, Swiss.

5|MAKALAH KRIDA ANGKATAN XXXVIII


2.3 Sejarah Pramuka Indonesia Zaman Kemerdekaan
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dibentuklah organisasi
Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Kota Solo.
Organisasi ini ditetapkan sebagai satu-satunya wadah kepanduan tempat
anggota kepanduan Indonesia bernaung. Penetapan ini dikuatkan juga melalui
keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Nomor
93/Bhg.A, tanggal 1 Februari 1947. Namun, seiring berjalannya waktu, tahun
1950 banyak bermunculan organisasi-organisasi kepanduan yang pernah ada
pada Perang Dunia ke-2. Oleh sebab itu, Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan mengeluarkan Keputusan Nomor 23441/Kab, Tanggal 6
September 1951 yang memungkinkan berdirinya organisasi kepanduan lain
selain dari Pandu Rakyat Indonesia.Menginjak tahun 1961, telah ada sekitar
100 organisasi kepanduan Indonesia.
Organisasi tersebut tergabung dalam 3 federasi organisasi yaitu Ikatan
Pandu Indonesia (IPINDO), Persatuan Pandu Puteri Indonesia (POPPINDO),
dan Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia (PKPI). Namun, menyikapi
kelemahan yang ada, maka ketiga federasi tersebut bergabung menjadi satu
membentuk Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO).Diakibatkan
adanya kepentingan golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah.
Kelemahan tersebut disadari pula oleh pihak komunis yang ingin menjadikan
Perkindo sebagai gerakan Pioner Muda seperti yang ada di negara komunis.
Namun, kentalnya semangat Pancasila dalam Perkindo membuat seluruh
anggotanya menentang keras keinginan komunis tersebut.
Untuk menghalau kepentingan komunis itu, dikeluarkanlah Keppres
No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang ditandatangani oleh Ir
Juanda yang saat itu menjabat sebagai Pjs Presiden RI karena Presiden
Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.Lewat Kepres tersebut, pemerintah
menetapkan gerakan Pramuka sebagai satu-satunya badan di wilayah
Indonesia yang mendapat izin untuk melaksanakan pendidikan kepramukaan,
sehingga organisasi lain yang mirip sifatnya dengan gerakan Pramuka
dilarang keberadaannya.

6|MAKALAH KRIDA ANGKATAN XXXVIII


2.4 Perkembangan Gerakan Pramuka Indonesia
Perkembangan gerakan Pramuka yang pesat sangat ditunjang oleh
ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan Pramuka yang mengatur tentang
metode pendidikan kepramukaan. Ketentuan tersebut membawa banyak
perubahan bagi gerakan Pramuka yakni menjadikan Pramuka lebih kuat
secara organisasi dan cepat berkembang dari kota ke desa. Adanya
pengaturan yang jelas tentang sistem Majelis Pembimbing yang disiplin
dijalankan di tiap tingkatan. Baik itu di tingkat nasional,maupun-
tingkatGugus Depan.Pada tanggal 14 Agustus 1961, secara resmi gerakan
Pramuka diperkenalkan ke seluruh rakyat Indonesia. Tidak hanya di Jakarta,
namun juga ditempat penting seluruh Indonesia.

7|MAKALAH KRIDA ANGKATAN XXXVIII


BAB III
KEPENEGAKAN

3.1 Pengertian Penegak


Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 16 – 20
tahun. Secara umum pada usia tersebut mereka disebut masa sosial
(Kohnstam), mereka sedang mencari jati diri, memiliki semangat yang kuat,
suka berdebat, kemauannya kuat, agak sulit dicegah kemauannya apabila
tidak melalui kesadaran rasionalnya, ada kecenderungan agresif, sudah
mengenal cinta dengan lain jenis kelamin.Pergerakkan golongan penegak
disebut pergerakkan bakti. Bagi seorang penggalang yang masuk Ambalan
Penegak, berarti melanjutkan latihan yang telah diterima di golongan siaga
dan penggalang dan ambalan penegak adalah tempat tempat mempraktekkan
dan menyempurnakan pendidikannya dalam Gerakan Pramuka.
Bagi mereka yang belum pernah menjadi Pramuka dapat diterima
sebagai anggota Ambalan sedikinya telah memenuhi syarat-syarat
Penggalang Ramu. Kepenegakan adalah latihan ke arah kemandirian dan
tidak menajdi beban orang lain, persaudaraan bakti, mendidik diri sendiri
dengan menambah kecakapan sebagai bekal pengabdian berguna bagi
masyarakat, memilih cara hidup yang dipedomani Trisatya dan Dasadarma.
Penegak dianggap sudah berani meluaskan sayapnya sendiri, membuka
lingkaran dunianya lebar-lebar serta mandiri. Maka bentuk upacara
pembukaan dan penutupan latihan Ambalan Penegak adalah berupa
barisan  yang terbuka dari semua sudut, yakni bersaf satu lurus di mana
pemimpin-pemimpin Ambalannya berada di sebelah kanan. Pembina bisa
berada di tengah-tengah lapangan upacara, tetapi bisa berada di ujung barisan
paling kanan.

3.2 Ambalan Penegak.


Ambalan adalah kumpulan dari dua sampai empat Sangga. Arti kata Ambalan
agak beragam pertama dari bahasa Jawa ambal-ambalan, yakni kegiatan yang
dilakukan terus menerus oleh sekelompok orang. Ambalan Penegak

8|MAKALAH KRIDA ANGKATAN XXXVIII


mengandung pengertian kiasan dasar yakni kegiatan (bakti dan persaudaraan)
yang terus menerus dilakukan dalam menegakkan dan mengisi kemerdekaan
bangsa. Suku Lampung menyebut ambal  adalah suatu karpet indah yang
paling lebar, yang digunakan untuk bermusyawarah.
a. Nama Ambalan biasanya diambil dari nama-nama pahlawan. Namun
demikian tidak menutup kemungkinan nama Ambalan juga diambil dari
nama-nama senjata atau nama kerajaan dalam pewayangan atau nama
ceritera mitos. Dalam pemilihan nama tentunya diambil yang terbaik
menurut anggota Ambalan, sehingga memiliki makna dan kebanggaan
bagi seluruh anggota Ambalan.
b. Pada setiap ambalan dipimpin oleh seorang “Pradana” dan “Wakil
Pradana” yang dipilih dari musyawarah anggota ambalan. Karena masa
Penegak adalah masa di mana seorang remaja sudah bermasyarakat maka
susunan organisasi ambalannya pun sama dengan susunan organisasi yang
terdapat di masyarakat pada umumnya.
c. Setiap ambalan memiliki bendera Merah Putih, bendera Pramuka, bendera
Ambalan, bendera WOSM, pusaka ambalan, sandi ambalan, tiang bendera,
tali-temali, dilengkapi dengan peralatan tulis menulis (Mesin ketik,
komputer, printer), peralatan masak, serta peralatan perkemahan,
sebagaimana halnya peralatan gugusdepan.

3.3  Dewan Penegak (Dewan Ambalan)


a. Untuk mengembangkan kepemimpinan dan mengikutsertakan dalam
pemngambilan keputusan bagi Pramuka Penegak, dibentuk Dewan
Ambalan Penegak, disingkat Dewan Penegak yang dipimpin seorang ketua
disebut Pradana dengan susunan sebagai berikut.
1) Ketua yang disebut Pradana putra dan putri
2) Pemangku Adat (Penjaga kode etik ambalan)
3) Kerani
4) Bendahara
b. Dewan tersebut dipilih dari pemimpin Sangga dan atau wakil pemimpin
Sangga.

9|MAKALAH KRIDA ANGKATAN XXXVIII


c. Pembina Pramuka Penegak dan Pembantu Pembina Pramuka Penegak
tidak masuk dalam Dewan Ambalan. Pembina Ambalan bertindak sebagai
penasehat, pendorong, pengarah, pembimbing dan mempunyai hak dalam
mengambil keputusan terakhir.
d. Dewan Penegak bertugas :
1) Menyusun perencanaan, pemrograman, pelaksana program dan
mengadakan penilaian atas pelaksanaan kegiatan.
2) Menjalankan dan mengamalkan semua keputusan dewan.
3) Mengadministrasikan semua kegiatan satuan.
4) Keputusan Dewan dibuat secara demokratis

3.4 Dewan Kehormatan Penegak


a. Dewan Kehormatan ialah dewan yang dibentuk untuk mendampingi
Dewan yang angotanya terdiri atas para anggota Ambalan yang sudah
dilantik, dan diketuai oleh Pemangku Adat.
b. Tugas  Dewan Kehormatan Penegak adalah untuk menentukan :
1) Pelantikan, penghargaan atas prestasi/jasa dan tindakan atas
pelanggaran terhadap kode kehormatan
2) Peristiwa yang menyangkut Kehormatan Pramuka Penegak
3) Rehabilitasi anggota ambalan Penegak
c. Pembina bertindak sebagai penasehat.

3.5 Kegiatan Penegak


Kegiatan Penegak adalah kegiatan yang selalu berkarakter, dinamis,
progresif, menantang, bermanfaat bagi diri dan masyarakat lingkungannya.
Kegiatan Penegak berasal dari Penegak, oleh Penegak, dan untuk Penegak,
walaupun tetap di dalam tanggungjawab Pembina Penegak.

10 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
3.6 Sangga
Sangga adalah satuan terkecil dalam penegak yang berarti gubuk aau
rumah kecil di sawah atau saung. dengan itu diharapkan segenap anggota
sangga mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan dan musyawarah dalam
mengambil keputusan termasuk dalam menentukan nama dan tanda sangga.
1. Perintis

Gambar 4: Logo perintis


Sumber: Google.com

Nama sangga Perintis di ambil dari peristiwa sebelum tahun 1908,


yaitu saat di mana bangsa Indonesia masih dalam penjajahan, dan bangsa
Indonesia mulai merintis dan menyatukan kekuatan untuk berjuang demi
melawan para penjajah.

2. Pencoba

Gambar 5: Logo pencoba


Sumber: google.com

Pencoba nama sangga pencoba diambil dari peristiwa berdirinya


Boedi Oetomo pada 20 Mei tahun 1908. Pada tanggal ini telah terjadi
peristiwa Kebangkitan nasional dimana bangkitnya semangat persatuan,
kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia melalui oranisasi nasional, yang sebelumnya tidak
pernah muncul selama penjajahan 300 tahun sebelumnya.

11 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
3.  Penegas

Gambar 6: logo penegas


Sumber: google.com

Sangga Penegas diambil dari peristiwa yang terjadi pada tahun 1928,
yakni pada peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober saat
Kongres Pemuda II. .

4. Pendobrak

Gambar 7: logo Pendobrak


Sumber : google.com

Nama Pendobrak diambil untuk mengingat akan perjuangan


pahlawan yang berjuang baik dengan kekuatan fisik maupun yang telah
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

5. Pelaksana

Gambar 8: logo pelaksana


Sumber: google.com

Sangga pelaksana mengingatkan pada peristiwa setelah tahun 1945


hingga sekarang. pada masa pembangunan.

12 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
BAB 4
KESAKAAN

4.1 Kesakaan
Satuan Karya Pramuka atau disingkat Saka, di tingkat Nasional ini telah
diakui dan disahkan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Saat ini, terdapat
11 Satuan Karya Pramuka tingkat Nasional.Sebelum tahun 2013, hanya dikenal
delapan Satuan Karya Pramuka Tingkat Nasional. Kedelapan Saka tersebut
adalah Saka Bahari, Saka Bakti Husada, Saka Bhayangkara, Saka Dirgantara,
Saka Kencana, Saka Taruna Bumi, Saka Wanabakti, dan Saka Wira Kartika.
Namun Munas Gerakan Pramuka Tahun 2013, kemudian memutuskan tiga
buah Saka baru yang diakui sebagai Saka Tingkat Nasional.
1. Saka Dirgantara

Gambar 10: logo saka Dirgantara


Sumber: google.com

Saka Dirgantara adalah Satuan Karya Pramuka yang memberikan


pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan. Saka
Dirgantara diselenggarakan bekerja sama dengan TNI AU, pihak
perusahaan penerbangan dan klub aeromodelling. Krida dalam Saka
Dirgantara:
1. Krida Olahraga Kedirgantaraan
2. Krida Peengetahuan Kedirgantaraa
3. Krida Jasa Kedirgantaraan

13 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
2. Saka Bhayangkara

Gambar 11:logo saka bhayangkara


Sumber: google.com

Saka Bhayangkara adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan


ketrampilan khusus di bidang ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Pembinaannya dilaksanakan bekerja sama dengan Kepolisian Republik
Indonesia. Krida dalam Saka Bhayangkara:
1. Krida Lalu Lintas ( LANTAS )
2. Krida Ketertiban Masyarakat(TIBMAS)
3. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Pertama(TPTKP)
4. Krida Pencegahan Penanggulangan Bencana(P2B)

3. Saka Bahari

Gambar 12:logo saka bahari


Sumber:google.com

Satuan Karya Pramuka Bahari atau disingkat sebagai Saka Bahari adalah


salah satu satuan karya pramuka yang diselenggarakan secara nasional di
Indonesia. Bahari secara bahasa dapat diartikan sebagai laut atau mengenai
laut.Krida dalam Saka Bahari:
1. Krida Jasa Bahari 3. Krida Reksa Bahari.
2. Krida Wisata Bahari

14 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
4. Saka Bakti Husada

Gambar 13: logo saka bakti husada


Sumber:google.com

Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan,


pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian
kesempatan untuk Krida Saka Bakti Husada
1. Krida Bina Keluarga Sehat 4. Krida Bina gizi
2. Krida Bina Keluarga Sehat 5. Krida Bina Obat
3. Krida Penanggulangan 6. Krida Bina Obat
Penyakit 7. Krida PHBS

5. Saka Keluarga Berencana

Gambar 14: logo saka kencana


Sumber:google.com
Saka Keluarga Berencana (Kencana) adalah wadah kegiatan dan
pendidikan untuk Kbidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan
Pengembangan Kependudukan. Krida dalam Saka Keluarga Bencana:
1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM)

15 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
6. Saka Taruna Bumi

Gambar 15:logo saka wanabakti


Sumber:google.com

Saka Taruna Bumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan
dan mengembangkan pengetahuan, pengalaman, keterampilan sehingga
mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif. Krida dalam Saka
Taruna Bumi:
1. Krida Pertanian dan 3. Krida Perikanan
Tanaman Pangan 4. Krida Peternakan
2. Krida Pertanian Tanaman 5. Krida Pertanian Tanaman
Perkebunan Holtikotra

7. Saka Wanabakti

Gambar 16:logo saka wanabakti


Sumber: google.com

Satuan Karya Pramuka (Saka) Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka


Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata. produktif
dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab. Krida dalam
Saka Wanabakti:
1. Krida Tata Wana 3. Krida Bina Wana
2. Krida Reksa Wana 4. Krida Guna Wana

16 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
8. Saka Wirakartika

Gambar 17: logo saka wira kartika


Sumber: google.com

Saka Wira Kartika adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan


ketrampilan khusus di bidang kewilayahan dan bela negara. Pembinaannya
dilaksanakan bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat. Krida dalam Saka
Wira Kartika:
1. Krida Navigasi Barat 4. Krida Survival
2. Krida Pionerring 5. Krida Penanggulangan
3. Krida Mountainerring Bencana

9. Saka Kalpataru

Gambar 18: logo saka kalpataru


Sumber: google.com

Saka Kalpataru adalah Satuan Karya Pramuka yang memberikan


pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang kepedulian lingkungan hidup.
Pembinaannya dilaksanakan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan
Hidup. Krida dalam Saka Kalpataru:
1. Krida 3R (Reuse, Reduce, Recycle)
2. Krida Perubahan Iklim
3. Krida Konservasi Keanekaragaman Hayati

17 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
10. Saka Pariwisata

Gambar 19: logo saka pariwisata


Sumber:google.com

Saka Pariwisata adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan


ketrampilan khusus di bidang kepariwisataan. Krida dalam Saka Pariwisata
yaitu:
1. Krida Pemandu Wisata 3. KridaKuliner Wisata
2. Krida Penyuluh Wisata

11. Saka Widya Budaya Bakti

Gambar 20: logo saka widya budaya bakti


Sumber: google.com

Saka Widya Budaya Bakti memberikan pengetahuan dan ketrampilan


khusus di bidang  pendidikan dan  kebudayaan. Krida Saka Widya Budaya
Bakti:
1. Krida Pendidikan Masyarakat 5. Krida Bina Seni dan Film
2. Krida Anak Usia Dini 6. Krida Bina Nilai Budaya
3. Krida Pendidikan Kecakapan 7. Krida Bina Cagar Budaya
Hidup(Lifeskill) dan Museum
4. Krida bina Sejarah

18 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
BABV
SAKA BHAYANGKARA
5.1 Sejarah Singkat Saka Bhayangkara

Gambar 20: logo saka bhayangkara


Sumber: google.com

Saka Bhayangkara berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu yang berarti


Penolong/Pengawal.para Raja-raja.pada jaman Majapahit, yang dimaksud
Pelindung/Pengawal raja-raja.Pada zaman itu adalah pasukan penyelinap
milik Patih Gajah Mada. Satuan Karya Pramuka Bhayangkara dibentuk pada
tahun 1996 dan pada tahun tersebut masih bernama Pramuka KAMTIBMAS
(Keamanan ketertiban Masyarakat).Pembentukan tersebut atas intruksi
Bersama MENTRI/PANGLIMA POLISI
KWARNAS:NO.POL:28/Inst./MK/1966 dan SK KWARNAS
No.4/1996 tertanggal 1 Juli 1966, dengan nama PRAMUKA
KAMTIBMAS.Pada waktu itu terdapat Sembilan krida,yaitu:
1. Krida Lalu Lintas(LANTAS).
2. Krida Pemadam Kebakaran(PMK).
3. Krida Searce And Rescue(SAR).
4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara(TPTKP).
5. Krida Sistem Keamanan Lingkungan(SISKAMLING).
6. Krida Pengawal.
7. Krida Pelacak.
8. Krida komplek.

19 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
9. Krida Pengamat
Pada tahun 1980 dikeluarkan surat keputusan atas kerja sama
Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI)dengan KWARNAS
yaitu:NO.POL.SKEP /08 / V /1980 dan SK KWARNAS No. 050 / 1980
tertanggal : 1 Juli 1980,bernama SATUAN KARYA BHAYANGKARA.
Ditahun 1980 pembetukan krida masih mengikuti Sembilan krida,baru pada
tahun 1990 dikeluarkan keputusan dari KWARNAS melewati: SK
KWARNAS No. 032/ 1990 terdapat tujuh krida,yaitu
1. Krida Lalu Lintas(LANTAS)
2. Krida Pemadam Kebakaran(PMK)
3. Krida Searce And Rescue(SAR)
4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara(TPTKP)
5. Krida Sistem Keamanan Lingkungan(SISKAMLING)
6. Krida Pengawal.
7. Krida Pelacak.

Pada Tahun 1991 jumlah krida yang ada dipersingkat lagi menjadi lima
krida,yaitu:
1. Krida Lalu Lintas (LANTAS).
2. Krida Pemadam Kebakaran (PMK).
3. Krida Searce And Rescue (SAR).
4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian perkara (TPTKP).
5. Krida Sistem Keamanan Lingkungan (SISKAMLING).

Setelah itu pada tahun 2006 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kepolisian
Negara Republik Indonesia No.POL. SKEP /595 / X /2006 tertanggal 4
Oktober 2006 jumlah krida dipersingkat lagi mejadi 4 krida yaitu:
1. Krida Lalu Lintas (LANTAS).
2. Krida Ketertiban Masyarakat (TIBMAS).
3. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP).
4. Krida Peencegahan Penanggulangan Bencana (PPB).

20 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
5.2 Satuan Karya Bhayangkara
Saka Bhayangkara merupakan wadah Pendidikan guna menyalurkan
minat dan mengembangkan bakat serta pengalaman para pramuka berbagai
ilmu pengetahuann dan teknologi di bidang kebhayangkaraan sehingga
mereka menjadi masyarakat yang baik,peduli terhadap keamanan,ketertiban
masyarakat baik local,nasional,maupun internasional.

5.3 Lambang Saka Bhayangkara

A. Bentuk
Lambang Saka Bhayangkara berbentuk segi lima beraturan dengan
Panjang masing masing sisi 5 cm.
B. Isi Lambang Saka Bhayangkara
1. Perisai,dengan ukuran sisi atas: 3,5 cm, Sisi miring atas kiri : 1 cm,
Sisi miring atas kanan: 1 cm, Garis tegak tinggi : 8 cm,Garis tengah
mendatar: 8 cm.
2. Obor ukuran Tangkai: 1,3 cm, Nyala api: 1 cm.
3. Gambar Lambang Gerakan Pramuka Cikal kelapa 2 buah dengan
ukuran Garis temgah: 1 cm, Tinggi tunas kelapa: 2 cm, Panjang akar:
0,5 cm.
4. Tulisan dengan huruf besar yang bertulisan “SAKA
BHAYANGKARA”.
C. Warna
1. Warna dasar lambang saja Bhayangkara:Merah
2. Warna dasar perisai bagian atas: Kuning
3. Warna dasar perisai bagian bawah: Hitam
4. Warna Tunas Kelapa: Kuning Tua.
5. Warna Obor:
a. Nyala api:Merah
b. Tangkai Obor bagian bawah: Putih.
c. Tangkai Obor bagian atas: Hitam dan ditengahnya ada garis warna
putih.

21 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
6. Warna Tiga Buah Bintang: Kuning Tua tiga.
7. Warna Tulisan Saka Bhayangkara: Hitam.
8. Warna Bingkai: Hitam lebar 0,5 cm.
D. Arti lambang Saka Bhayangkara
1. Bentuk Segilima melambangkan falsafah Pancasila
2. Bintang tiga dan perisai melambangkan Tri Brata dan Catur Prasetya
sebagai kode etik Kepolisian Negara Republik Indonesia.
3. Obor melambangkan Sumber Terang Sejati
4. Api yang Cahayanya menjulang tiga bagian melambangkan
Triwikrana(tiga pancaran cahaya) yaitu,Kesadaran,Kewaspadaan,dan
Kebijaksanaan.
5. Tunas Kelapa melambangkan lambang Gerakan Pramuka dengan segala
arti kiasannya.
6. Keseluruhan lambing Saka Bhayangkara itu<mencermikan
sikap,perilaku dan perbuatan anggota Saka Bhayangkara yang aktif
berperan serta membantu usaha memelihara dan membina tertib hokum
dan ketentraman masyarakat masyarakat Republik Indonesia yang
bersendikan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
E. Pimpinan Saka
Adalah badan kelengkapan kwartir,yang bertugas memberi
bimbingan organisatoris ,dan tekniks kepada saka yang bersangkutan
serta memberikan bantuan fasilitas dan kemudahan lainnya.
F. Pamong Saka
Adalah anggotan dewasa Gerakan pramuka,yang bertanggung
jawab atas pembinaan dan megembangkan saka.
G. Dewan Saka Bhayangkara
Adalah badan yang dibentuk oleh anggota saka bhayangkara
ditingkatnya yang beranggotakan dari anggota krida saka bhayangkara
yang bertugas memimpin pelaksanaan kegiatan saka bhayangkara sehari
hari.

22 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
H. Instruktur Saka
Adalah anggota Gerakan pramuka atau seseorang yang bukan
anggota Gerakan pramuka, yang karena kemampuan dan keahliannya,
menyumbangkan tenaga dan kemampuannya, untuk membantu pamong
saka.

Gambar 21:Tanjab Dewan Saka Bhayangkara


Sumber:google.com

I. Tujuan Saka Bhayangkara


Tujuan Pembentukan Saka adalah untuk memberi wadah
Pendidikan bagi para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega serta
pemuda Indonesia untuk:
1. Mengembangkan bakat,minat,pengetahuan dan teknologi.
2. Meningkatkan motivasi melaksanakan kegiatan nyata dan produktif.
3. Memberi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya.
4. Memberi bekal bagi pengabdiannya pada masyarakat ,bangsa dan
negara guna menunjang pembangunan nasional sehingga dapat
meningkatan mutu dan taraf kehidupan serta dinamika Gerakan
Pramuka, serta peranannya dalam pembangunan nasional.
J. Syarat Masuk Saka
1. Mendapat Ijin dari orang tua/wali,Kepala sekolah dan Pembina
Gugusdepan.
2. Berusia antara 16-25 tahun
3. Memenuhi Syarat-syarat khusus yang ditentukan

23 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
4. Bersedia untuk berperan aktif dalam saka.
5.
BAB VI
KRIDA SAKA BHAYANGKARA

6.1 Krida Lalu Lintas ( Lantas )

Gambar 23: Logo Lantas


Sumber:google.com

Lalu Lintas adalah suatu kegiatan Lalu Lalang kendaraan,hewan atau


benda dari tempat A ke tempat B dengan mengunakan alat bantu maupun
tidak menggunakan alat bantu.
A. Fungsi Lalu Lintas:
1. Penegakan Hukum Lantas ( Police Traffic Law Enforcement ).
2. Pendidikan Masyarakat tentang Lalu Lintas( Police Traffic education).
3. Keteknikan Lalu Lintas ( Polie Traffic engineering ).
4. Registrasi / Identitas pengemudi dan kendaraan ( driver and vehicle).

B. Peran Lantas:
1. Aparat Penegak Hukum,Terutama Perundang-undangan Lalu Lintas
dan peraturan Pelaksanaannya.
2. Aparat Penyidik Kecelakaan lalu lintas.
3. Aparat yang mempunyai kewenangan Kepolisian Umum.
4. Aparat Pendidikan lalu lintas kepada masyarakat.
5. Pelenggara Registrasi/ Identifikasi pengemudi kendaraan bermotor.
6. Pengumpul dan Pengolah data lalu lintas.

24 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
7. Unsur bentuan komunikasi dan teknik melalui unit PJR ( Patroli Jalan
Raya ).
1. SKK Pengetahuan Perundang-undangan Lalu Lintas

Gambar : logo skk


Sumber: google.com

a. Undang-undang Lalu Lintas:


Undang-undang lalu lintas sudah diatur oleh UU No.22 tahun
2009. “Mengenai Pelanggaran Lalu lintas”.
1. Pasal 280
Kendaraan tidak dipasangi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor
(TNKB),atau Plat Nomor.Sanksi Pidana 2 bulan atau denda
500.000,-
2. Pasal 281
Tidak memiliki Surat Ijin Mengemudi( SIM ),Sanksi pidana 4
bulan atau denda Rp.1.000.000,-
3. Pasal 282
Tidak mematuhi rambu yang sudah ditetapkan oleh
kepolisian.Sanksi Pidana 1 bulan atau denda Rp. 250.000,-
4. Pasal 282 ayat 2
a. Tidak dapat menunjukan Surat ijin mengemudi yang sah. Sanksi
Pidana 1 bulan atau denda Rp. 250.000,-
b. Tidak dapat menunjukan STNK atau STCKB. Sanksi Pidana 2
bulan atau denda Rp. 500.000,-
5. Pasal 283

25 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
Tidak berkonsentrasi dalam Berkendara atau Mengemudi secara
tidak wajar. Sanksi Pidana 3 bulan atau denda Rp. 750.000,-

6. Pasal 284
Menggunakan jalan khusus sepeda dan pejalan kaki ( Trotoar ).
Sanksi Pidana 2bulan atau denda Rp. 250.000,-
7. Pasal 285 ayat 1
Pengendara tidak Memenuhi Persyaratan Teknis. Sanksi Pidana
1 bulan atau denda Rp. 250.00,-
8. Pasal 287
a. Melanggar marka dan rambu rambu jalan. Sanksi Pidana 2 bulan
atau denda Rp. 500.000,-
b. Melanggar ketentuan Mengenai Penggunaan atau Hak Utama
bagi kendaraan Bermotor yang menggunakan Alat Peringatan
dengan buni atau Sinar Cahaya. Sanksi Pidana 1 bulan atau denda
Rp. 250.000,-
9. Pasal 291
a. Tidak menggunakan helm berstandar SNI. Sanksi Pidana 1 bulan
atau denda Rp.250.000,-
b. Membiarkan Penumpang tidak menggunakan Helm. Sanksi
Pidana 1 bulan atau denda Rp. 250.000,-
10. Pasal 293
a. Tidak Menyalakan Lampu Pada Malam Hari dan Kondisi
Tertentu. Sanksi Pidana 1 bulan atau denda Rp. 250.000,-
b. Tidak Menyalakan Lampu pada Siang hari. Sanksi Pidana 15 hari
atau denda 100.000,-
11. Pasal 294
Berbalik Arah tanpa memberikan Isyarat,Sanksi Pidana 1 bulan
atau denda 250.000,-
12. Pasal 296

26 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
Menerobos Perlintasan Kereta Api. Sanksi Pidana 3 bulan atau
denda 750.000,-

b. SIM ( Surat Ijin Mengemudi )


Sim merupakan Bukti Registrasi dan klasifikasi yang telah
diberikan oleh Kepolisian kepada seseorang yang telah memenuhi
Persyaratan Administrasi, Sehat Jasmani dan Rohani dan dapat
Memahami Peraturan Lalu Lintas. Pasal sim : pasal 77 Ayat 1.SIM
memiliki 2 golongan yaitu:
1. Jenis SIM Perorangan,yaitu :
a. SIM A, kendaraan roda 4 ( mobil ).
b. SIM B1, kendaraan penumpang ( Truk/Bis ).
c. SIM B2,kendaraan alat berat.
d. SIM C,kendaraan roda dua ( motor ).
e. SIM D,Penyandang Disabilitas.
2. Jenis SIM Umum,yaitu:
a. SIM A Umum,pengemudi mobil umum.
b. SIM B1 Umum,pengemudi mobil penumpang.
c. SIM B2 Umum,Pengemudi.
c. Surat Tanda Nomor Kendaraan ( STNK )
Surat Tanda Nomor Kendaraan adalah Tanda Bukti Pendaftaran
dan Pengesahan Suatu Kendaraan Bermotor bedasarkan identitas dan
Kepemilikannya yang telah didaftarkan. Di Indonesia,STNK diterbitkan
oleh SAMSAT.
d. Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor ( BPKB )
Buku Pemilik Kendaraan Bermotor atau biasa disingkat BPKB
adalah buku yang diterbitkan oleh Satuan Lalu lintas Kepolisian
Republik Indonesia sebagai Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor.

27 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
Gambar : bpkb
Sumber: google.com

2. SKK Pengaturan Lalu Lintas

Gambar :
Sumber: google.com

a. Pengaturan Dasar Lalu lintas bertujuan utuk:


1. Mengarahkan agar lalu lintas berjalan dengan Aman,Tertib,
dan Lancar.
2. Mengatasi Kepadatan arus lalu lintas dan mengurangi terjadinya
kecelakaan lalu lintas.
3. Melindungi harta benda atau jiwa orang lain di jalan.
4. Mengurangi pelanggaran Lalu lintas di jalan.
b. Pengetahuan Rambu-rambu atau Marka Jalan:
1. Rambu-rambu yang menunjukan peringatan suatu bahaya
( Berwarna Dasar Kuning dan Petunjuk Berwarna hitam )
2. Rambu-rambu yang menunjukan larangan dan awas perintah
( Berwarna Dasar Putih dan Petunjuk berwarna Merah )

28 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
3. Rambu-rambu yang memberikan petunjuk ( Berwarna dasar Biru
dan petunjuk Berwarna Putih ).
4. Rambu petunjuk yang memberikan petunjuk arah atau
awas( Rambu Tambahan ).
c. Marka Jalan
Adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau berada
di permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk
Gari membujur,Garis melintang,Garis Serong serta Lambang lainnya
yang berfungsi untuk mengarahkan arus Lalu Lintas dan membatasi
daerah kepentingan Lalu lintas. Marka mempunyai 2 golongan yaitu:
1. Marka mekanik
Marka mekanik adalah paku jalan yang biasanya dilengkapi
dengan reflektor. Marka jenis ini ditanam/dipaku ke permukaan jalan
melengkapi marka non mekanik.
2. Marka non-mekanik
Marka jalan merupakan campuran antara bahan pengikat,
pewarna, dan bola kaca kecil yang berfungsi untuk memantulkan
cahaya/sinar lampu agar marka dapat terlihat dengan jelas pada
malam hari. Bahan dapat dikelompokkan atas :
a. Cat, biasanya merupakan marka jalan yang dapat dengan cepat
hilang, sehingga hanya baik digunakan pada bagian jalan yang
jarang dilewati oleh kendaraan.
b. Termoplastic, adalah bahan yang digunakan pada arus lalu lintas
yang tinggi, penerapannya dilakukan dengan pemanasan
material marka jalan kemudian dihamparkan dijalan dengan
menggunakan alat.
c. Cold-plastic, seperti termoplastik digunakan pada jalan dengan
arus yang tinggi, menggunakan resin dan pengeras yang
dicampurkan sebelum penghamparan dijalan dengan
menggunakan alat khusus untuk itu.
d. 12 Gerakan Dasar Lalu Lintas:
1. Golongan I (Stop atau Berhenti) dan bunyi pluit 1x:

29 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
a. Stop dari Segala Arah
b. Stop dari Arah Tertentu
c. Stop dari arah Depan Petugas
d. Stop dari Arah belakang Petugas
e. Stop dari Arah Depan dan Belakang Petugas
2. Golongan II ( Berjalan)Bunyi Pluit 2x:
a. Berjalan dari Arah Kanan Petugas
b. Berjalan dari Arah Kiri Petugas
c. Berjalan dari Arah Kanan dan Kiri Petugas

3. Golongan III (Mempercepat )Bunyi pluit 3x:


a. Mempercepat dari Arah Depan Petugas.
b. Mempercepat dari Arah Belakang Petugas.
4. Golongan IV ( Memperlambat)Bunyi pluit 3x:
a. Memperlambat dari Arah Depan Petugas.
b. Memperlambat dari Arah Belakang Petugas.

e. National Traffic Management Center ( NTMC )


NTMC adalah pusat komando pengendalian lalu lintas. Fungsi
NTMC:Pelayanan masyarakat dan rekan jejak elektronik penegakan
hukum.Alat NTMC: Radio,cctv,mic.

Gambar : NTMC
Sumber: google.com
f. Sirine
Merupakan salah satu cara untuk memperingatkan masyarakat
akan bahaya suatu bencana alam dan di gunakan untuk kendaraan
layanan darurat seperti Ambulance,polisi dan pemadam kebakaran.

30 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
Gambar : Sirine
Sumber: google.com

g. Surat Tilang
Sistem tilang yang berlaku saat ini memiliki dua pilihan bagi
pelanggar. Pertama,pelanggar dapat membayar denda di Bank
BRI( slip biru ),lalu yang kedua adalah Pelanggar dapat
menyelesaikan proses tilang di persidangan ( slip merah ).

h. Rambu Rambu Lalu Lintas


1. Marka Utuh
Marka Utuh merupakan tanda bahwa tidak boleh melewati
marka ini. Resikonya sangat Berbahaya.

2. Marka putus dan Patah


Marka putus dan Utuh merupakan kita harus mengambil sebelah
kiri garis utuh ini da jangan melintasinya.

3. Marka Utuh ganda


Mengambil sebelah kiri jalur rangkap. Tidak diperbolehkan
melintasi garis tersebut untuk melewati kendaraan maupun
membelok.

4. Zebra Cross

31 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
Tempat penyebrangan di jalan yang diperuntukkan untuk
pejalan kaki yang akan menyebrang jelan, dinyatakan dengan
marka jalan berbentuk garis membujur berwarna putih dan hitam
yang tebal garisnya 300 mm dan dengan celah yang sama dan
panjang sekurang kurangnya 2500m

3. SKK Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas

Gambar :
Sumber: google.com

a. DRS ABC : Suatu metode penanganan korban Laka lantas


1. Danger ( D )
Sebelum menolong korban, sebaiknya Anda memastikan
bahwa lokasi benar-benar aman bagi Anda sebagi penolong, orang-
orang di sekitar lokasi kejadian, dan korban itu sendiri. Periksalah
segala sesuatu yang dapat yang mengancam keselamatan. Gunakan
pelindung diri yang ada, seperti sarung tangan dan masker untuk
mencegah faktor risiko infeksi menular.
2. Respon ( R )

32 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
Periksa kesadaran korban dengan cara memanggil namanya
jika Anda kenal, atau bersuara yang agak keras di dekat telinga
korban, jika tidak ada respon juga, tepuk pundak korban perlahan
namun tegas, berikan rangsangan nyeri (misalnya mencubit bagian
telinga korban).
3. Shout For Help
Tetap bersama korban, gunakan handphone untuk panggil
bantuan, aktifkan speaker untuk berkomunikasi dan mendengarkan
instruksi tenaga kesehatan. Atau jika sendirian tanpa handphone,
berteriak meminta tolong dan ambil AED (jika dapat tersedia
segera) sebelum memulai RJP.

4. Air Way
Setelah melakukan 30 kompresi, buka jalan nafas korban
dengan metode Head-tilt chin-lift. Tujuannya adalah untuk membuka
jalan nafas korban yang tersumbat oleh lidah yang tertarik ke
tenggorokan sehingga menutupi jalan nafas. Cara melakukan metode
Head-tilt chin-liftyaitu :
a. Letakkan telapak tangan Anda di dahi korban dan letakkan jari-
jari tangan Anda yang lain dibawah dagu korban.
b. Kemudian tekan dahi ke bawah sambil angkat dagu keatas
sehingga kepala korban mendongak keatas dan mulut korban
terbuka.
5. Breathing ( B )
Pastikan Korban bisa bernafas minimal 10 detik. Periksa
pernafasan dengan cara melihat naik turun dada medengar dan
merasakan suara nafas.
6. Compression ( C )
Memastikan korban dengan memicu kembali jantung tersebut
dengan cara resultasi jantung sebanyak 30 kali dan 2 kali nafas
buatan.

33 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
b. Faktor penyebab kecelakaan
Faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas secara umum
dapat dikelompokkan menjadi 4 faktor utama yaitu : manusia,
kendaraan, jalan , dan lingkungan ( cuaca ).
1. Faktor Manusia
Mengemudi dibawah pengaruh alkohol atau narkoba Dalam
keadaan Lelah,Menjalankan kendaraan dengan kecepatan
tinggi,Kurang waspada, menggunakan handphone Pada malam hari,
terdapat lampu kendaraan dari arah berlawanan yang menyilaukan
pandangan mata.

2. Faktor Kendaraan
Sistem / alat rem yang tidak berfungsi dengan baik,Kondisi
ban / roda yang tidak layak jalan, Lampu yang tidak memenuhi
standar persyaratan.
3. Faktor Jalan
Desain tikungan yang tidak memenuhi syarat Lebar jalan yang
tidak mencukupiKerusakan pada permukaan jalan.
4. Faktor Lingkungan / Cuaca
Pola pengaturan parkir di tempat umum yang tidak teratur,
contoh : di daerah pertokoan, pasar, dan rumah sakit. Tidak
tersedianya fasilitas penyeberangan dan trotoar, Cuaca hujan dan
berkabut yang mengakibatkan jalan licin dan tanah longsor.

Alat Alat Lalu lintas


a. Topi / Baret / Boni. g. Sarung Borgol putih dan
b. Talikur Putih. Borgol.
c. Rompi Hijau Stabilo. h. Stick Light.
d. Handy Talking. i. Pluit Putih.
e. Kopel Putih. j. Manset Lalin.
f. PR Putih. k. Ring PR Putih

34 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
Macam Macam Plat Kendaraan
A. Warna Plat Nomor Kendaraan
a. Dasar Hitam Tulisan Putih : Milik Perorangan / Pribadi.
b. Dasar Kuning Tulisan Hitam : Milik Kendaraan Umum.
c. Dasar Merah Tulisan Putih : Milik Pemerintah.
d. Dasar Merah / Putih Tulisan Hitam : Kendaraan Baru / Plat
Sementara.
e. Dasar Hijau Tulisan Kuning ada Bintang : Milik Militer.
f. Dasar Hitam Tulisan Kuning : Kendaraan Polisi.

B. Plat Nomor Pejabat


a. RI : Presiden.
b. RII : Wakil Presiden.
c. BS : Bantuan Sekretariat Negara.
d. BP : Bantuan Polisi.
e. BD : Bantuan Darat.
f. BL : Bantuan Laut.
g. BU : Badan Udara.
h. BlT : Badan digunakan Keperluan Bahan Hamkan.
i. RPS : Reformasi Sekrtariat Negara.
j. RFP : Reformasi Polisi.
k. RFD : Reformasi Darat.
l. RFL : Reformasi Laut.
m. RFU : Reformasi Udara

C. Daftar Plat Nomor di Indonesia


Plat Nomor Kendaraan di Pulau Jawa :
1. A : Banten 3. D : Bandung
2. B : DKI Jakarta 4. E : Cirebon

35 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
5. F : Bogor 16. AA : Kedus
6. G : Pekalongan 17. AB : DI
7. H : Semarang Yogyakarta-
8. K : Pati Magelang
9. L : Surabaya 18. AD : Surakarta
10. M : Madura 19. AE : Madiun
11. N : Malang 20. AG : Kediri
12. P : Besuki 21. W : Sidoarjo
13. R : Banyumas 22. Z : Sumedang
14. S : Bojonegoro
15. T : Kerawang-
Cikampek

36 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
6.2 Krida Ketertiban Masyarakat ( Tibmas )

Gambar 32: Logo Krida tibmas


Sumber:google.com

A. Pengertian Tibmas
Suatu cara pengendalian keamanan yang berada di lingkungan
perdesaan dan perkotaan guna mengendalikan gangguan-gangguan
kamtibmas yang berasal dari oknum manusia maupun alam.
Dasar dasar:
a) UUD 1945 Pasal 30 ayat 10 UU no. 02 Th.2002 tentang ketentuan-
ketentuan pokok Kepoliian RI.
b) TAP MPR no. TAP/MPR/II/1983 →GBHNO Instruksi Gubernur no.
300 Th. 19830 Instruksi Camat Batang no. 300 / 434 10 kemampuan
yang diberikan POLRI untuk petugas siskamling :
a. Dapat membunyikan tanda bahaya
b. Mampu melaksanakan tugas Patroli atau ronda
c. Mampu menanggulangi bahaya kebakaran
d. Memberikan pengamanan
e. Memberikan pertolongan dan menyelamatkan korban
f. Mendatangi, menjaga, membatasi, mengamankan TKP ( TPTKP )
g. Melaporkan dan bertanggung jawab terhadap sauatu kejadian
h. Menangkap orang yang melakukan kejahatan / tertangkap basah
i. Mengisi buku mutasi kejadian / jurnal.
j. Mampu memelihara tempat siskamling.

37 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
B. Tujuan Tibmas
Untuk mengamankan meliputi keamanan masyarakat dan negara guna
mencegah hal-hal atau tindakan yang menyangkut kriminal.

C. Siskamling
Siskamling adalah suatu cara pengendalian keamanan yang berada di
lingkungan pedesaan atau perkotaan yang bertujuan untuk mengendalikan
gangguan-gangauan Kamtibmas yang berasal dari oknum manusia maupun
dari alam. Dasar-dasar :
a. UUD 1945 Pasal 30 ayat 10 UU no. 02 Th.2002 tentang ketentuan-
ketentuan pokok Kepoliian RI.
b. TAP MPR no. TAP/MPR/II/1983 →GBHNO Instruksi Gubernur no.
300 Th. 19830 Instruksi Camat Batang no. 300 / 434 10.

D. Kemampuan yang diberikan POLRI untuk petugas siskamling :


1. Dapat membunyikan tanda bahaya
2. Mampu melaksanakan tugas Patroli atau ronda
3. Mampu menanggulangi bahaya kebakaran
4. Memberikan pengamanan
5. Memberikan pertolongan dan menyelamatkan korban
6. Mendatangi, menjaga, membatasi, mengamankan TKP ( TPTKP )
7. Melaporkan dan bertanggung jawab terhadap sauatu kejadian
8. Menangkap orang yang melakukan kejahatan / tertangkap basah
9. Mengisi buku mutasi kejadian / jurnal
10. Mampu memelihara tempat siskamling

E. Manfaat siskamling :
a. Dapat memberikan rasa aman.
b. Memberikan rasa perlindungan.
c. Menjalin atau memupuk rasa ke gotong-royongan.
d. Mencegah gangguan KamtibmasWujud Manunggal ABRI dan rakyat.

38 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
e. Memupuk rasa percaya diri dan Memupuk rasa kekeluargaan.
F. Tujuan Siskamling
Untuk mengamankan linmgkungan, meliputi pengamanan
masyarakat dan pengamanan Negara.Untuk mencegah hal-hal atau
tindakan yang menyangkut Kriminal.

G. Dasar terbentuknya Siskamling:


1. Sket No. 177 / 1979 Tentang pembahasan keamanan.
2. UU POLRI No. 13 / 1961 Tugas pokok Polri.
3. UU 45 Pasal 30 Ayat 2.
4. KEPRES No. 55 dan 56 Tahun 1976.

H. Alat-alat pengenal siskamling :


a. Kentongan e. Borgol.
b. Senter . f. Pentungan.
c. Tambang. g. Jas hujan / mantel / paying.
d. Ban lengan kampling. h. Jam.

I. Sasaran Siskamling:
1. Sasaran perseorang: Kentongan, tongkat, polri/kades.
2. Sasaran RT: pos kamling, bel, kotak P3K, dll.
a) Pelaksanaan Penjagaan:
1. Anggota yang mendapat giliran tugas jaga harus selalu berada di
POS.
2. Mencatat semua kejad sian dalam buku mutasi penjagaan.
3. Waktu jaga disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.
4. Menerima laporan dari warga yang melapor dari petugas yang
meronda.
5. Menyampaikan laporan penting kepada :
a. Ketua RT/RW.
b. KADES/Lurah.

39 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
c. POS Polisi terdekat.
d. Membunyikan kentongan jika terjadi gangguan keamanan

b) Tugas Pengawas:
1. Mengatasi kesulitan RT/RW karena warganya yang kurang sabar
untuk melaksanakan tugas jaga.
2. Mengadakan kontrol pada POS kamling diwilayahnya.
3. Setiap pengawas bertanggung jawab melakukan tugasnya kepala
desa.

J. Output Siskamling:
1. Intertamsasi, bentuk, lokasi:
a. Sasaran: ternak, nasabah, ranmor.
b. Dimana: tempat diperkirakan / tempat umum.
c. Siapa korbannya: warga lingkungan setempat, warga lingkungan
erosit.
d. Bagaimana dilakukan: copet, jamret, todong, mencukil.
e. Dengan apa: senjata tajam, pisau, ranmor.
2. Penentuan batas lingkungan.
3. Penentuan kegiatan yang berurutan.
4. Penentuan unsur yang ditimbulkan.
5. Penyusunan konsep.
6. Penjelasan.
7. Penyusun matriks.
8. Melaksanakan dengan matriks.
Cara melapor apabila ada pembunuhan / tindak pidana:
a. Hubungi RT/RW, c. Lapor dokter.
KADES / Lurah. d. Amankan TKP.
b. Lapor pada Polri / e. Catat dalam Buku
koramil. Mutasi.

Perlengkapan perorangan petugas Siskamling:

40 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
a. Pentungan. e. Borgol.
b. Ban kamling. f. Jaket/sarung.
c. Sempritan.
d. Senter.
K. Penangkapan
Suatu tindakan penyidik berupa penangkapan sementara waktu
kebebasan tersangka apabila cukup bukti guna kepentingan penyidikan
menurut hukum yang berlaku.

L. Tipiring (Tindak Pidana Ringan)


Tipiring adalah suatu tindak pidana / pelanggaran hukum yang
diancam hukuman maximal :Kurungan / penjara 3,5 bulan Denda Rp. 7500
( ukuran tahun 1948 ) sekitar Rp. 500.000.
a. Macam-macam Triping :
1. Mabuk di tempat umum. 6. Menaruh pasir di
2. Mengamen. pinggir jalan umum.
3. Menggelandang. 7. Penghinaan ringan.
4. Membuat keributan di 8. Pencirian ringan.
sidang pengadilan. 9. Penganiayaan ringan.
5. Wanita tuna susila dan 10. Penipuan ringan.
gigolo.

M. Dalmas ( Pengendalian massa )


Merupakan suatu cara pengendalian keamanan yang di lakukan
oleh polri kompi,pleton dalam menghadapi massa pengunjuk rasa. Ada 6
macam macm dalmas,yaitu:
a. Dalmass Awal e. Negosiator
b. Dalmass Lanjut f. PHH Brimob
c. Lapis Ganti. Penaggulangan Huru
d. Lintas ganti hara.
N. Bimastral Adalah suatu kemampuan untuk menguasai wilayah sekitar
tempat tinggal kita dengan cara mendatakan, mengidentifikasin

41 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
memahami seluruh aspek kehidupan yang ada.Jarak Penguasaan
Bimastral : Wilayah perkotaan 50 mWilayah pedesaan 100 m.

O. Tongkat PR dan Borgol


1. Tongkat PR,berasal dari Bahasa Jepang yaitu tongva, bagian bagian
tongkat PR,yaitu:
a. Long And
untuk menyerang dan bertahan.
b. Short and
untuk menyerang.
c. Handle
untuk Batasan tangan.
2. Borgol
Merupakan alat yang dirancang untuk menyatukan
pergelangan tangan dengan rantai pendek. Fungsi borgol adalah
untuk membatasi gerak pelaku tindak pidana dalam penangkapan.
Borgol berdasarkan tempatnya ada 3 yaitu:
a. borgol tangan
b. borgol jempol.
c. borgol kaki
3. Sandi Kentongan dan Sasaran Pengamanan
A.Sandi Kentongan
a. Pembunuhan = 1 kali kentongan
b. Perampokan = 2 kali kentongan
c. Kebakaran = 3 kali kentongan
d. Bencana alam = 4 kali kentongan
e. Pencurian = 5 kali kentongan
f. Aman = 6 kali kentongan
g. Laka Lantas = 2 kali jarak 1 kentongan.

B. Sasaran Pengamanan ada 3 yaitu:

42 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
a. Informasi c. Harta
b. Nyawa.

P. SKK Krida Tibmas


1. SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman

Gambar :
Sumber: google.com

A. Sistem Keamanan Lingkungan Pemukiman


Lingkungan Pemukiman adalah kawasan dimana
sekelompok atau golongan warga masyarakat menetapkan dan
atau betempat tinggal.
B. Tujuan Penyelengaraan Pengamanan Lingkungan pemukiman
adalah tercapainya kondisi lingkungan pemukiman yang
sehat dan kemantapan ketahanan lingkungan pemukiman
dibidang Kamtibmas yang ditandai ciri-ciri:
a. norma agama, hukum dan adat dihayati serta ditaati dan
diamalkan dengan baik oleh masyarakat.
b. Adanya mentalitas masyarakat yang mampu menjadi daya
tangkai terhadap setiap ancaman, gangguan dan hambatan
terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat.
c. Kepekaan masyarakat terhadap masalah-masalah Kamtibmas
yang terjadi lingkungan disertai response profesional sesuai
norma-norma yang berlaku.

43 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
d. Masyarakat dapat menikmati rasa bebas dari gangguan
maupun ancaman, rasa dilindungi dan rasa ketentraman
lahiriah dan batiniah sehingga masyarakat dapat melaksanaan
segala
kegiatan usahanya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
(Tata Tentram Karta Raharja).
e. Masyarakat dapat berperan aktif sesuai peran dan fungsinya
masing-masing dalam mengimplementasikan sistem Kamtibmas
swakarsa dilingkungannya yang mencakup Informasi maupun
peng-Identifiksiksian masalah-masalah Kamtibmas yang terjadi
dilingkungannya dan upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam
rangka menyelesaikan melalui forum kemitraan Polisi
Masyarakat (Siskommas) maupun kegiatan-kegiatan sistem
keamanan Lingkungan (Siskamling).
C. Cara Pengamanan Lingkungan Pemukiman Secara Fisik
Cara pengamanan lingkungan pemukimanfisik dimulai dengan
pengamanan diri pribadi, pengamanan keluarga/rumah tangga dan
pengamanan lingkungan Pemukiman.
D. Cara Pengamanan Diri Pribadi Secara Pribadi Fisik
1. Kewaspadaan diwaktu meninggalkan rumah (tidak membawa
barang-barang berharga parkir kendaraan pada tempatnya dan
sebagainya ).
2. Kewaspadaan menerima tamu yang tidak dikenal.
3. Kewaspadaan terhadap penggunaan alat-alat masak, listrik/api
atau bahan bakar lainnya.
E. Cara pengamanan keluarga/rumah tinggal:
1. Kewaspadaan seperti diuraikan diatas.
2. Pemasangan lampu penerangan yang cukup.
3. Pemasangan pagar secara baik dan tepat ( kokoh, kuat, dan tidak
menutup pandangan dari luar ( dalam rumah ).
4. Pemasangan kunci-kunci.

44 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
5. Bila mau meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, lebih baik
dititipkan kepada keluarga/tetangga terdekat yang dapat dipercaya
atau kepada pihak keamanan.
6. Memelihara anjing penjaga dan sebagainya.

F. Cara pengamanan fisik Lingkungan Pemukiman:


Keberhasilan pengamanan fisik Lingkungan Pemukiman
dipengaruhi oleh kepekaan dan rasa gotong royong ( kebersaman )
antar sesama warga masyarakat.

G. Ciri Ciri yang ingin berbuat Kriminal


1. Naik motor helm selalu tertutup / kaca gelap.
2. Parkir Motor mesin selalu hidup.
3. Bergalak mencari kost.
4. Mondar mandir,tengok kiri kanan ( wira wiri )
5. Menggiring Motor dengan kondisi motor mati, seolah bensin habis.
6. Berlagak kenal dengan pemilik rumah.
7. Berpenampilan sseperti mahasiswa mahasiswi.
8. Menawarkan Jasa atau barang dengan memaksa.
9. Berjalan dengan Tergesa-gesa.
10.Pemulung berani masuk ke area perkarangan Rumah.

45 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
2. SKK Pengamanan Lingkungan Kerja

Gambar :
Sumber: google.com

Melindungi dan mengamankan Lingkungan atau sekitar


Kawasan kerja dari setiap gangguan gangguan keamanan dan
ketertiban serta pelanggaran lainnya atau pekerjaan perkantoran.
Mengapa perlu Tempat kerja yang aman:
a. Mengurangi masalah akibat perilaku tidak disiplin. Hasil dan
tujuan utama dari menerapkan kedisiplinan di tempat kerja adalah
membatasi dan mengurangi masalah akibat perilaku tidak disiplin.
Misalnya seperti keterlambatan kerja dan absensi yang sering
mengganggu produktivitas karyawan dan timnya.
b. Menjaga standar perusahaan. Ketika diterapkan secara konsisten
dan adil, sistem disiplin kerja akan memperkuat aturan yang telah
ditetapkan perusahaan dan mampu meningkatkan moral
perusahaan dan menjaga standar perusahaan. Karyawan juga akan
cenderung lebih menghormati aturan di tempat kerja dan
mengurangi kemungkinan pelanggaran dan sanksi kedisiplinan
terjadi.

46 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
c. Membantu menghindari masalah hukum di kemudian hari. Ketika
kantor terbiasa menerapkan disiplin menjaga segala perjanjian di
kertas hitam di atas putih, semuanya akan jelas di mata hukum.

3. SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah

Gambar:
Sumber: google.com

Keamanan, kenyamanan dan kedisiplinan suatu sekolah


ditentukan oleh nilai-nilai dan sikap warga sekolah, termasuk kepala
sekolah, guru, siswa, orang tua, komite sekolah. Pada sekolah yang
aman, warga sekolah mempunyai komitmen yang mendalam dalam
menciptakan dan menjaga sekolah. Insiden intimidasi, kekerasan
diselesaikan dengan cepat, efektif dan pemulihan hubungan antar
warga sekolah cepat dipulihkan. Sekolah yang aman, nyaman dan
disiplin akan tercapai bila semua warga sekolah:
1. mengembangkan budaya sekolah yang positif dan fokusnya
adalah pada pencegahan.
2. membangun komunitas sekolah dengan cara saling menghargai,
adil, menerapkan azas persamaan dan inklusi.
3. mengatur dan mengkomunikasikan secara konsisten prilaku
yang diharapkan.
4. mengajar, memberi contoh dan mendorong prilaku sosial yang
bertanggung jawab yang memberi kontribusi terhadap
komunitas sekolah.

47 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
5. memecahkan masalah secara damai menghargai perbedaan dan
mengedepankan hak asasi manusia.
6. bertanggung jawab, dan bermitra dengan masyarakat, untuk
memecahkan masalah keamanan yang penting.
7. Berkerjasama untuk memahami bersama isu-isu tentang
kekerasan terhadap siswa yang lebih lemah, hukuman fisik,
rasisme, ketidakadilan gender, dan berbagai ketakutan lainnya.
8. Merespon secara konsisten dan adil terhadap berbagai insiden
dan menggunakan intervensi untuk memperbaiki kerusakan fisik
maupun psikis dan memperkuat hubungan dan mengembalikan
rasa percaya diri.
9. berpartisipasi dalam pengembangan kebijakan, prosedur,
praktek- praktek yang mempromosikan keamanan sekolah.
10. memonitor dan mengevaluasi lingkungan sekolah untuk bukti
dan peningkatan keamanan sekolah.
A. Mengapa Perlu Sekolah yang Aman, Nyaman dan Disiplin
Sekolah yang aman, nyaman dan disiplin ini perlu diciptakan,
agar anak dapat belajar tidak hanya keterampilan akademik akan
tetapi juga melatih siswa untuk mencapai hal-hal non-akademik
yang juga sangat penting bagi kehidupan. 3 Ciri-ciri sekolah yang
aman, nyaman dan disiplin:
a. Sekolah yang aman, nyaman dan disiplin mempunyai
karakteristik sebagai berikut. Lingkungan fisik sekolah aman
dan nyaman (gedung sekolah, kelas, laboratorium, peralatan,
halaman).
b. Warga sekolah saling mendukung dan menghargai.
c. Semua warga menerapkan disiplin yang efektif.
d. Sekolah memberikan pembelajaran terbaik.
e. Warga sekolah mengembangkan sikap persamaan, keadilan,
dan saling pengertian.
f. Strategi pengelolaan prilaku yang menyimpang sifatnya
supportive thd siswa.

48 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
g. Adanya program penyembuhan/terapi.
h. Adanya pemodelan/ contoh prilaku dan sikap yang diharapkan
dari semua staf sekolah.

4. SKK Pengetahuan Hukum

Gambar :
Sumber: google.com

A. Hukum Pidana
Hukum pidana adalah serangkaian kaidah hukum tertulis yang
mengatur tentang perbuatan – perbuatan yang tidak boleh dilakukan atau
dilarang, dengan adanya ancaman sanksi tertentu.Hukum pidana berisi
tentang hak – hak dan kepentingan individu dalam masyarakat. Hukum
pidana dapat ditafsirkan dengan berbagai macam penafsiran hukum
perdata. Dalam hukum pidana dikenal dengan 2 jenis perbuatan, yaitu :
1. Pelanggaran
Pelanggaran adalah perbuatan yang hanya dilarang oleh peraturan
perundang – undangan. Namun tidak memberikan efek yang tidak
berpengaruh secara langsung kepada orang lain.Seperti tidak
menggunakan sabuk pengaman saat mengendarai mobil dan tidak
menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor, serta masih
banyak lagi yang lainnya.
2. Kejahatan
Kejahatan adalah perbuatan yang dilarang oleh peraturan
perundang – undangan dan bertentangan dengan nilai moral, nilai

49 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
agama dan rasa keadilan pada masyarakat.Pelaku yang melakukan
kejahatan akan mendapat hukuman atau sanksi berupa pemidanaan.
Seperti pencurian, pemerkosaan, pembunuhan, dan lain sebagainya.

B. Hukum Perdata
Hukum perdata adalah serangkaian hukum yang mengatur tentang
hubungan antara individu satu dengan individu yang lain.Hukum perdata
berisi aturan yang mengatur hubungan antar masyarakat yang menitik
beratkan kepada kepentingan perseorangan. Hukum perdata dibagi
menjadi 5 golongan hukum, yaitu :
a. Hukum Keluarga
Hukum keluarga adalah keseluruhan hukum yang mengatur
tentang ketentuan dan aturan – aturan mengenai hubungan hukum
yang bersangkutan dengan keluarga sedarah dan keluarga yang telah
terikat perkawinan.
b. Hukum Harta Kekayaan
Hukum harta kekayaan adalah hukum yang mengatur tentang
hak dan kewajiban manusia yang bernilai uang.
c. Hukum Waris
Hukum waris adalah hukum yang mengatur tentang peninggalan
harta seseorang yang telah tiada atau meninggal dunia yang diberikan
kepada ahli waris atau yang berhak, seperti keluarga.
d. Hukum Perikatan
Hukum perikatan adalah hubungan hukum antara dua orang atau
lebih di dalam pembagian harta kekayaan dimana pihak yang satu
mempunyai hak dan pihak kedua mempunyai kewajiban dan
kecerdasan.
e. Hukum Benda
Berdasarkan Pasal 504 Kitab Undang – Undang Hukum Perdata
(KUHP), benda dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Benda bergerak seperti mobil dan motor yang diatur dalam Pasal
509 – Pasal 518 KUHP.

50 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
b. Benda tidak bergerak seperti rumah yang diatur dalam Pasal 506 –
Pasal 508 KUHP.

6.3 Krida TPTKP

Gambar:logo krida tptkp


Sumber: google.com

A. Pengertian
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kriminalitas
dari suatu kejadian atau oknum-oknum tertentu dan mengamankan suatu
tempat terjadinya tindak pidana guna untuk membantu mengamankan
Tempat Kejadian Perkara.

B. Tujuan dan Maksud Penanganan TPTKP:


i. Melindungi agar barang bukti tidak hilang / rusak, tidak ada perubahan
penambahan dan pengurangan serta tidak berubah letaknya.
ii. Menjaga agar TKP dalam keadaan utuh.

C. Cara Bertindak di TKP


1. Memberikan perlindungan, pertolongan pertama pada masyarakat.
2. Menutup dan mengamankan TKP (mempertahankan status).
3. Memberitahukan kepada pihak berwajib (polisi).

51 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
1. SKK Bahaya Narkoba

Gambar :
Sumber: google.com

NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) adalah bahan /


zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang
(pikiran, perasaan dan Perilaku) serta dapat menumbulkan
ketergantungan fisik dan psikologi.
A. Narkotika
Menurut UU RI No 22 tahun 1997, Narkotika adalah zat atau
obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis
maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurupan atau
perubahan kesadaran,menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Narkotika terdiri dari 3
golongan,yaitu:
a. Golongan I
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu dan mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantugan.
b. Golongan II

52 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
Narkotika yang digunakan sebagai pilihan terakhir dapat
digunakan dalam terapi atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan mempunyai potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan. Contohnya ialah Morfin, Petidin.

c. Golongan III
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan untuk pengobatan rehabilitas dan terapi untuk
mengurangi ketergantungan pada golongan I dan golongan II.
Contohnya ialah Codein.

B. Psikotropika
Menurut UU RI No. 5 tahun 1997, Psikotropika adalah zat
atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif yang menyebabkan perubahan khas pada
aktifitas mental dan perilaku.Psikotropika terdiri dari 4 golongan:
1. Golongan I
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi kuat mengakibatkan ketergantungan.Contohnya: ialah Ekstasi.
2. Golongan II
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan digunakan dalam
terapi atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
yang kuat mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Amphetamine.
3. Golongan III
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contohnya
ialah Phenobarbital.
4. Golongan IV
Psikotropika digunakan dalam terapi danatau untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma

53 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
ketergantungan. Contohnya ialah Diazepam,Nitrazepam ( BK, DUM ).

C. Zat Adiktif
Zat adiktif tidak termasuk narkotika maupun psikotropika.
Merupakan bentuk inhlasi yang penggunaannya dapat menimbulkan
ketergantungan. Contohnya : Nikotin pada rokok, Etanol, pada minuman
berakohol, dan pelarut yang mudah menguap pada thiner, lem, dll. Yang
menyerupakan Zat Adiktif, yaitu :
a. Minumal Alkohol
Minuman yang mengandung etanol etil alcohol, yang
berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian
dari kehidupan manusia sehari hari dalam kebudayaan tertentu. Minuman
beralkohol terdiri dari 3 klasifikasi,yaitu :
1. Golongan A : kadar etanol 1-5 % ( Bir ).
2. Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman anggur )
3. Golongan C : kadar etanol 20 -45 % ( whisky,vodca, Manson House,
Johny Walker ).

H. Inhalasi dan Solven


Zat yang mudah menguap berupa senyawa organik, yang terdapat
pada berbagai barang keperluan rumah tangga dan kantor. Yang sering
disalah gunakan adalah : Lem, thiner, Penghapus Cat Kuku,Bensin.
a. Tembakau
Tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat.
Contohnya : Rokok

I. Efek NAPZA
Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA
dapat digolongkan menjadi 3 golongan :
1. Golongan Depresan (Downer)

54 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
Golongan Depresan (Downer) adalah jenis NAPZA yang berfungsi
mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya
menjadi tenang dan bahkan membuat tertidur bahkan tak sadarkan diri.
Contohnya: Opioda (Morfin, Heroin, Codein), sedative (penenang),
Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer (anti cemas).

2. Golongan Stimulan (Upper)


Golongan Stimulan (Upper) adalah jenis NAPZA yang merangsang
fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat
pemakainnya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Contoh:
Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.

3. Golongan Halusinogen
Golongan Halusinogen adalah jenis NAPZA yang dapat
menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran
dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh
persaan dapat terganggu. Contoh: Kanabis (ganja).

J. Penyalahgunaan dan Ketergantungan


Penyalahguanaan adalah penggunaan salah satu atau beberapa jenis
NAPZA secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga
menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.
Ketergatungan adalah keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan
psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah.

55 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
2. SKK Pengenalan Tulisan tangan, tanda tangan, dan uang palsu

Gambar :
Sumber: google.com

A. Pengenalan Tulisan Tangan


Menurut Asosiasi Analis Tulisan Tangan Amerika (A.A.H.A –
American Association of Handwriting Analysts), pada tulisan tangan
terdapat 300 aspek sebagai bahan analis. Berikut 9 petunjuk bagaimana
tulisan tangan mengungkapkan kepribadian.
1. Zona Huruf
Tarik tiga garis lurus, dari situ terbentuk 3 zona imajiner atau
hayal: Zona atas, Zona tengah, Zona bawah. Zona atas berisi huruf-
huruf tinggi, seperti: b, l, k, t, dsb. Zona tengah berisi huruf-huruf kecil
seperti: a, c, e, m, n, dsb. Zona bawah berisi huruf-huruf yang memiliki
ujung yang menggantung, seperti ; g, j, p. Hanya huruf “f” yang
menempati semua zona. Zona atas mewakili daya Abstraksi, Idealisme,
Pemikiran, Imajinasi, dan Ambisi. Zona tengah mewakili Ego,
Adaptasi, Hubungan Sosial, perasaan dan Emosional. Zona bawah
mewakili Kualitas Materi dan Fisik, Dorongan Seksual, kegemaran, dan
Penyimpangan.

56 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
b. Arah Tulisan
Arah tulisan (dari kiri ke kanan) menunjukkan bagaimana anda
berkomunikasi. Tulisan yang miring ke kanan menunjukan sikap yang
terus mengacu ke masa depan, kecintaan pada Ayah, dan kecendrungan
diri yang Ekstrovert. Tulisan yang miring ke kiri menunjukan sikap
yang reflektif, kecintaan pada Ibu, dan kecendrungan diri yang intovert.
Tulisan yang tegak lurus menunjukan sikap yang tegar, suka mengamati
lingkungan, banyak perintah, dan mampu mengendalikan emosi, juga
mencirikan tulisan seorang pengusaha, pemimpin militer, dan penulis
terkenal.

c. Ukuran Huruf
Besar kecilnya tulisan, ditentukan oleh huruf-huruf di zona tengah.
Tinggi huruf 3 mm dianggap sebagai ukuran rata-rata. Bila ukuran lebih
dari 3 mm, menunjukan kepribadian yang Merdeka, membutuhkan
ruang untuk bahagia. Huruf yang menjorok ke atas maupun ke bawah
menunjukan kemampuan mental atau fisik yang istimewa. Tulisan yang
kecil menunjukan ekspresi kerendahan hati, meskipun juga cendrung
menunjukan rasa rendah diri.

d. Kemiringan Huruf
Kemiringan rata-rata adalah 45 derajat, jika tulisan cendrung ke kanan
menunjukan Pribadi yang ramah tamah, sedangkan tulisan yang miring
ke kiri menunjukan Pribadi yang Introvert atau manutup diri. Tulisan
miring ke kiri banyak ditemui pada tulisan wanita yang pada masa
kecilnya mengalami kesulitan hidup atau wanita yang kaku dan keras
kepala namun pemalu.

e. Bentuk Sambungan Huruf


Ada 4 dasar sambungan, yang berdiri sendiri atau sambungan yaitu:

57 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
a. Tulisan dengan tarikan lengkungan kebawah kemudian disambung
bagian terbuka pada atasnya.
b. Tulisan Arcade, adanya lengkungan-lengkungan yang menaungi
dasar tulisan.
c. Tulisan dengan sudut yang membentuk perubahan arah pada bagian
dasar tulisan.
d. Tulisan yang seakan berbentuk Benang berkesinambungan.
Arcade menunjukkan sifat agresif, Sudut mewakili sifat sensitif,
Benang menunjukkan ketergesaan atau suatu keinginan untuk
beradaptasi dengan individu lain (Tulisan ini sering nampak pada
tulisan seorang psikolog, politikus, diplomat, serta mereka yang
menghindari sikap pasti terhadap suatu persoalan.

f. Hubungan Antar Huruf


Sambungan huruf yang normal adalah empat sampai lima huruf yang
tersambung satu sama lainnya, jika lebih dari empat itu berarti
mencerminkan sifat orang yang keras hati, bahkan keras kepala -
terutama jika dikombinasikan dengan tekanan yang ringan pada saat
menulis, juga menunjukkan sifat yang malas karena tidak mengangkat
pena nya dari permukaan kertas.Tulisan yang sambungannya sedang
menunjukkan kemampuan intuisi, meski bisa juga menunjukkan
kekurang mampuan sosialisasi si penulis. Jika setiap huruf dalam
tulisan masing-masing berdiri sendiri,menurut para ahli dimungkinkan
secara mental : sedang kacau.

g. Keteraturan Tulisan
Di definisikan sebagai penulisan tinggi huruf di wilayah tengah,
kemiringan dan besarnya huruf dari tulisan yang relatif tetap atau sama.
Tulisan yang teratur mencerminkan pribadi penulis yang kaku,
cenderung meredam gejolak hati sampai taraf memaksa. Sedangkan,
ketidak teraturan mencerminkan kondisi emosi yang tidak stabil, daya

58 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
kreatifitas yang tinggi. Contohnya adalah ulisan tangan Heyden,
Mozart, dan Picasso yang miring dan jarak antaranya tidak teratur.

h. Lebar Tulisan
Lebar tulisan dianggap normal jika panjang tarikan kebawah tulisan dan
jarak di antaranya sama, menunjukkan sifat orang yang ramah. Jika
jaraknya lebar, hal ini menunjukkan sifat orang yang memiliki imajinasi
yang hidup dan biasanya suka berbicara didepan umum, seperti
bercerita dan berpidato. Kalau tarikan ke atas dan ke bawah saling
berdekatan, cenderung menunjukkan sifat menyembunyikan segala
sesuatu, sikap tidak tulus hati.

i. Arah Tulisan
Lebih dari penampilan tulisan itu sendiri, arah tulisan pun menyatakan
sesuatu. Emosi, ambisi, ditunjukkan oleh kurva yang naik. Depresi,
sakit, dan kelelahan ditunjukkan oleh tulisan yang membentuk
cekungan, sedangkan cembung menunjukkan ambisi awal yang
cenderung bimbang.

A. Pengenalan Tanda Tangan


Tanda tangan berlaku sebagai segel. Ilmu membaca tulisan tangan
dikenal dengan Grafologi. Grafologi pertama kali digunakan oleh orang
perancis bernama Michon pada tahun 1875. Cara membaca tanda tangan :
a. Membaca Tanda Tangan dengan Nama yang Jelas.
b. Lihat dari ukurannya.
c. Letak Tanda Tangan dengan Tulisan.
d. Posisi Tanda Tangan berada di Tengah.
e. Posisi Tanda Tangan berada Terlalu ke Kiri.
f. Posisi Tanda Tangan berada di Kanan.
g. Posisi Tanda Tangan berada Terlalu ke Kanan.
h. Tanda Tangan yang Lancip atau Tajam

59 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
i. Tanda Tangan yang Tidak Terbaca
j. Titik di Akhir Tanda Tangan
k. Tanda Tangan yang Diberi Garis Bawah
l. Tanda Tangan dengan Penekanan Kuat
m. Tanda Tangan yang Cederung Naik
n. Tanda Tangan yang Cenderung Menurun

B. Pengenalan Uang Palsu


Uang palsu adalah uang yang dicetak atau dibuat oleh
perseorangan maupun perkumpulan/sindikat tertentu dengan tujuan uang
palsu hasil cetakannya dapat berlaku sesuai nilainya dengan sebagaimana
mestinya. Untuk mendeteksi, mengedintifikasi dan melihat perbedaan
antara uang yang asli dengan uang palsu alias upal diperlukan teknis
analisis yang cukup sederhana dan bisa dilakukan siapa saja dengan
mudah. Langkah cara 3d tersebut ialah:
a. Dilihat
Lihatlah uang yang anda miliki,apakah warnanya
pudar,kusam, pucat,luntusr,patah-patah, atau masalah lainnya.pastikan
uang yang anda periksa tadi memiiki warna, corak dan gambar yang
baik serta memiliki tanda air yang menggambarkan pahlawan-pahlawan
nasional, bahan kertas serta benang tali pengaman yang berada di dalam
uang tersebut. Uang uang pecahan besar biasanya meiliki tanda
keaslian lain seperti corak gambar dengan warna yang mencolok dan
sulit ditiru penjahat. Pastikan uang itu benar-benar asli.

b. Diraba
Usaplah uang tersebut apakah uang itu terasa kasar atau
lembut. Uang yang asli biasanya agak kaku dan tebal bahan kertasnya.
Di samping itu pada angka atau gambar uang biasanya sengaja dicetak
agak menonjol dan akan terasa jika diusap-usap. Rabalah uang anda
apakah sudah asli atau belum.
c. Diterawang

60 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
Langkah yang terakhir adalah menerawangkan ke sumber
cahaya kuat seperti matahari dan lampu. Setelah diterawang lihatlah
bagian tali pengaman dan tanda mata air apakah dalam kondisi baik
atau tidak.

3. SKK Sidik Jari dan Sidak Sita

Gambar
Sumber: google.com

A. Pengenalan Sidik Jari


Sidik jari (fingerprint) adalah hasil reproduksi tapak jari baik yang
sengaja diambil, dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan
pada benda karena pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki.

B. Sidik jari untuk identifikasi


Identifikasi sidik jari (daktilaskopi) adalah ilmu yang mempelajari
sidik jari untuk keperluan pengenalan kembali identitas orang dengan cara

61 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
mengamati garis yang terdapat pada guratan garis jari tangan dan telapak
kaki.

C. Fungsi sidik jari


Fungsinya adalah untuk memberi gaya gesek lebih besar agar jari
dapat memegang benda-benda lebih erat. Sidik jari manusia digunakan
untuk keperluan identifikasi karena tidak ada dua manusia yang memiliki
sidik jari persis sama. Sidik jari kaki bayi juga diambil di rumah sakit
untuk identifikasi bayi. Ini bertujuan untuk mencegah tertukarnya bayi
yang sering terjadi di rumah sakit.

D. Pola Dasar Sidik Jari


Ada empat pola dasar Dermatoglyphic tentang sidik jari yang perlu
diketahui, yakni Whorl atau Swirl, Arch, dan Loop. Selain itu hanyalah
variasi dari kombinasi keempat pola ini.Setiap orang mungkin saja
memiliki Whorl, Arch, atau Loop di setiap ujung jari (sidik jari) yang
berbeda, mungkin sebuah Triradius pada gunung dari Luna dan di bawah
setiap jari, dan kebanyakan orang ada juga yang mempunyai dua Whorl
atau Loop di tangan lainnya. Pola-pola dapat juga ditemukan pada ruas
kedua dan ketiga di setiap jari.
a. Whorl
Whorl bisa berbentuk sebuah Spiral, Bulls-eye, atau Double Loop.
Whorl adalah titik-titik menonjol dan kontras, dan bisa dilihat dengan
mudah. Cetakan Spiral dan Bulls-eye adalah persis sebangun dalam
interpretasinya, namun yang kedua memberikan sedikit lebih banyak
focus.

b. Arch
Pola ini bisa terlihat sebagai sebuah Flat Arch, atau Tented Arch.
Perhatikan setiap pola Arch menaik sangat tinggi.

c. Loop

62 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
Loop dapat menaik ke arah ujung jari, atau menjatuh ke arah
pergelangan tangan. Common Loop bergerak ke arah ibu jari,
sementara Radial Loop (Loop terbalik) bergerak mengarahkan ujung
pemukulnya ke sisi lengan.
a. Loop Umum (Common Loop) .
b. Loop Memusat (Radial Loop).
c. Double Loop Double Loop

Gambar 6. : contoh sidik jari


Sumber : google.com

E. Pengenalan Sidak Sita


1. Penyidikan
Penyidikan merupakan serangkaian tindakan penyidik untuk mencari
dan mengumpulkan barang bukti yang dengan bukti itu membuat terang
tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya dalam
hal dan menurut cara yang telah diatur dalam KUHP.
2. Tindak Pidana
Tindak Pidana merupakan setiap perbuatan yang diancam hukuman
sebagai kejahatan atau pelanggaran baik yang disebut didalam KUHP
maupun Peraturan Perundang -undangan.
3. Penyidik
Penyidik merupakan pejabat polisi Negara Republik Indonesia atau
pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh
undang-undang untuk melakukan penyidikan.

63 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
4. Penyidik pembantu
Penyidik pembantu merupakan pejabat kepolisian Negara Republik
Indonesia yang karena diberi wewenang tertentu oleh KUHAP untuk
melakukan penyidikan.
5. Penyelidik
Penyelidik merupakan pejabat polisi Negara Republik Indonesia yang
diberi wewenang tertentu oleh KUHAP untuk melakukan penyidikan.
6. Tersangka
Tersangka merupakan seseorang yang karena perbuatan atau
berdasarkan bukti permulaan, patut diduga sebagai pelaku tindak pidana.
7. Saksi
Saksi merupakan seorang yang dapat memberi keterangan guna
kepentingan penyidikan, penuntut dan peradilan tentang suatu perkara
pidana yang dia dengar sendiri, dan alami sendiri.
8. Laporan
Laporan merupakan pemberitahuan yang disampaikan oleh seseorang
karena hak atau kewajiban berdasarkan undang – undang kepada pejabat
yang berwenang tentang telah atau sedang akan terjadinya peristiwa pidana.
9. Pengaduan
Pengaduan merupakan pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak
yang berkepentingan kepada pejabat yang berwenang guna menindak
menurut hukum seorang yang telah melakukan tindak pidana.
10. Tertangkap tangan
Tertangkap tangan merupakan tertangkapnya seseorang pada waktu
sedang melakukan tindak pidana atau dengan segera sesudah beberapa saat
tindak pidana itu dilakukan, atau sesaat kemudian diserukan padanya oleh
kalayak ramai sebagai yang melakukannya.
11. Tempat kejadian perkara
Tempat kejadian perkara merupakan tempat dimana suatu tindak
pidana dilakukan atau terjadi dan tempat-tempat lain dimana tersangka dan
suatu barang bukti yang berhubungan dengan tidak pidana tersebut dapat
ditemukan.

64 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
a. SKK Olah Tempat Kejadian Perkara
TKP (Tempat Kejadian Perkara) merupakan tempat dimana suatu tindak
pidana diterjadi atau akibat yang di timbulkan. Tindakan yang dilakukan adalah :
a. Pertolongan dan perlindungan terhadap korban.
b. Tutup dan jaga TKP dari gangguan orang-orang yang tidak
berkepentingan
c. Pertahankan keaslian TKP( status Quo) sampai petugas dari
kepolisian tiba di lokasi dan cegah barang bukti jangan sampai hilang
atau rusak.
d. Menutup area TKP dan hubungi pos polisi terdekat
Apabila petugas dari kepolisian sudah datang segera laporkan tentang
keadaan TKP baik korban, pelaku dan barang bukti.
A.Sasaran TKP, yaitu :
a. Korban
b. Pelaku
c. Saksi
d. Barang Bukti
B. Persiapan TPTKP:
a. Personil
b. Menyiapkan surat perintah dan administrasi pendukung
c. Perlengkapan Satuan
d. Perlengkapan Perorangan
e. Persenjataan
f. Peralatan Sabhara Kit penanganan TPTKP
C. Penanganan Tindakan Pertama Pempat Kejadian Perkara (TPTKP):
a. Melakukan pertolongan terhadap korban
b. Memasang Police Line atau peralatan tali lainnya
c. Mengamati secara umum tentang situasi, baik orang maupun barang atau
benda-benda

65 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
d. Mencatat tempat dan waktu kejadian
e. Mendata dan mencatat orang-orang yang berada di TKP terutama yang
mengetahui tentang kejadian dan diperintahkan untuk tidak meninggalkan
tempat
f. Menangkap pelaku apabila masih berada di sekitar TKP
g. Mengamankan barang bukti dengan memberikan tanda-tanda
h. Membuat gambar/sket TKP
i. Membuat berita acara penanganan TKP
j. Menyiapkan permintaan VER
k. Meminta bantuan anjing pelacak
l. Menyerahkan hasil penanganan TKP kepada petugas penyidik beserta
tersangka, barang bukti dan saksi yang ditemukan
D.Hal-hal yang perlu dilakukan saat datang ke TKP :
1. Tindakan terhadap tempat kejadian
a. Tutup dan jaga TKP dari orang yang tidak berkepentingan
b. Mempertahankan status aslinya selama pemeriksaan belum selesai
2. Tindakan terhadap korban
a. Meraba bagian tertentu apakah masih hidup atau tidak
b. Bila ada kehidupan pada korban beri P3K
c. Bila mungkin diminta identitas pelaku
3. Tindakan terhadap pelaku
a. Adakan pencarian singkat kalau pelaku masih ada disekitar TKP
b. Tangkap pelaku dan adakan penggeledahan sebagaimana mestinya
c. Cabut identitas pelaku
d. Cegah pelaku jangan sampai menghilangkan barang bukti
4. Tindakan terhadap barang bukti
b. Jaga jangan sampai rusak atau hilang, terhapus atau letaknya jangan
sampai berubah
c. Catat barang bukti waktu ditempat atau sebelum diadakan perubahan
sekelilingnya
Tindakan terhadap saksi
a. Catat keterangan saksi yang mengetahui tentang kejadian tersebut.

66 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
b. Tahan saksi sampai menunggu datangnya petugas.
c. Catat identitas saksi atau cabut identitas yang ada sebelum meninggalkan
saksi

6.4 Krida Pencegahan Penanggulangan Bencana

Gambar :logo krida p2b


Sumber: google.com
Krida PPB adalah tindakan pertama yang dilakukan guna membantu
dalam mengevakuasian korban benca alam atau manusia mencegah agar

67 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
bencana tersebut tidak membesar atau lebih parah lagi.
1. Kelas A
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya kertas,
kayu, plastik, karet, busa dan lain-lainnya. Media pemadaman kebakaran untuk
kelas ini berupa: air, pasir, karung goni yang dibasahi, dan Alat Pemadam
Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering.

2. Kelas B
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah terbakar berupa cairan,
misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus, alkohol dan lain-lainnya. Media
pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: pasir dan Alat Pemadam
Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia kering. Dilarang memakai air
untuk jenis ini karena berat jenis air lebih berat dari pada berat jenis bahan di
atas sehingga bila kita menggunakan air maka kebakaran akan melebar
kemana-mana.
3. Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadaman kebakaran
untuk kelas ini berupa: Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api
tepung kimia kering. Matikan dulu sumber listrik agar kita aman dalam
memadamkan kebakaran
I. SKK Pencegahan Kebakaran
Usaha menyadari dan mewaspadai faktor faktor yang menjadi sebab
munculnya kebakaran dan mengambil Langkah-langkah untuk kemungkinan
terjadinya bencana.

a. Klasifikasi Jenis-jenis Kebakaran:


1. Kelas A
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda padat, misalnya
kertas, kayu, plastik, karet, busa dan lain-lainnya. Media pemadaman
kebakaran untuk kelas ini berupa: air, pasir, karung goni yang dibasahi,
dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia
kering.

68 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
2. Kelas B
Kebakaran yang disebabkan oleh benda-benda mudah terbakar
berupa cairan, misalnya bensin, solar, minyak tanah, spirtus, alkohol dan
lain-lainnya. Media pemadaman kebakaran untuk kelas ini berupa: pasir
dan Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau racun api tepung kimia
kering. Dilarang memakai air untuk jenis ini karena berat jenis air lebih
berat dari pada berat jenis bahan di atas sehingga bila kita menggunakan
air maka kebakaran akan melebar kemana-mana.

3. Kelas C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik. Media pemadaman
kebakaran untuk kelas ini berupa: Alat Pemadam Kebakaran (APAR) atau
racun api tepung kimia kering. Matikan dulu sumber listrik agar kita aman
dalam memadamkan kebakaran

1. Identifikasi bahaya yang dapat mengakibatkan kebakaran pada gedung itu.


b. Bahan Mudah Terbakar, seperti karpet, kertas, karet, dan lain-lain.
c. Sumber Panas, seperti Listrik, Listrik statis, nyala api rokok dan lain-lain.

2. Penilaian Resiko
Resiko tinggi karena merupakan bangunan tinggi yang banyak orang.

3. Monitoring
Inspeksi Listrik, Inspeksi Bangunan, Inspeksi Peralatan Pemadam Kebakaran,
Training, Fire Drill / Latihan Kebakaran dan lain-lain.

4. Recovery / Pemulihan

69 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
Emergency Response Plan / Rencana Tindakan Tanggap Darurat, P3K,
Prosedur-Prosedur, dan lain-lain.

II. SKK Pemadam Kebakaran


Pemadam Kebakaran adalah petugas/ Dinas yang dilatih untuk
menanggulangi Kebakaran. Selain itu juga dilatih untuk menyelamatkan
korban Kebakaran/Gedung runtuh.

1. Prinsip Pemadaman Kebakaran


Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang
tidak kita hendaki, merugikan dan pada umumnya sukar dikendalikan. Api
terjadi karena persenyawaan dari:
a. Sumber panas, seperti energi elektron (listrik statis atau dinamis), sinar
matahari, reaksi kimia dan perubahan kimia.
b. Benda mudah terbakar, seperti bahan-bahan kimia, bahan bakar, kayu,
plastik dan sebagainya.
c. Oksigen (tersedia di udara)
Apabila ketiganya bersenyawa maka akan terjadi api. Dalam
pencegahan terjadinya kebakaran kita harus bisa mengontrol Sumber
panas dan Benda mudah terbakar, misalnya Dilarang merokok ketika
Sedang melakukan pengisian bahan Bakar, Menyimpan barang-barang
yang mudah terbakar ditempat aman, dan sebagainya.
Apabila sudah terjadi kebakaran maka langkah kita adalah
menghilangkan adanya Oksigen dalam kebakaran tersebut.

2. Pembakaran
Pembakaran/api adalah peristiwa proses reaksi oksidasi cepat yang
biasanya menghasilkan panas dan cahaya (energi panas dan energi cahaya).

70 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
Selanjutnya apakah reaksi oksidasi itu?; Dalam konteks masalah kebakaran
dapat dikatakan bahwa reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan unsur
oksigen oleh reduktor/pereduksi (bahan bakar). Sedang dalam konteks lebih
luas, dalam ilmu kimia, reaksi oksidasi didefinisikan sebagai reaksi
pemberian elektron oleh oksidator/ pengoksidasi kepada reduktor/pereduksi.

3. Nyala Api
Nyala api sesungguhnya adalah gas hasil reaksi dengan panas dan
cahaya yang ditimbulkannya. Warna dari nyala api ditentukan oleh bahan-
bahan yang bereaksi (terbakar). Warna yang dihasilkan oleh gas
hidrokarbon, yang bereaksi sempurna dengan udara (oksigen) adalah biru
terang. Nyala api akan lebih mudah terlihat ketika karbon dan padatan
lainnya atau liquid produk antara dihasilkan oleh pembakaran tidak
sempurna naik dan berpijar akibat temperatur dengan warna merah, jingga,
kuning, atau putih, tergantung dari tem-peraturnya.

4. Bara Api
Bara api memiliki ciri khas yaitu tidak terlihatnya nyala api, akan
tetapi adanya bahan-bahan yang sangat panas pada permukaan dimana
pembakaran terjadi. Contoh yang baik untuk bara api adalah batu bara.
Warna dari bara api pada permukaan benda berhubungan dengan
temperaturnya.
A) Segitiga Api
1. OKSIGEN
Pada sisi pertama dari segitiga adalah oksigen. Oksigen adalah gas
yang tidak dapat terbakar (nonflam-meable gas) dan juga merupakan satu
kebutuhan untuk kehidupan yang sangat mendasar. Di atas permukaan
laut, atmosfir kita me-miliki oksigen dengan konsentrasi sekitar 21%.

71 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
Sedang untuk ter-jadinya pembakaran/api oksigen dibutuhkan minimal
16%. Kembali lagi, oksigen itu sendiri tidak terbakar, ia hanya mendukung
proses pembakaran.
2. PANAS
Sisi kedua adalah panas. Panas adalah suatu bentuk energi yang
dibutuhkan untuk meningkatkan temperatur suatu benda/ bahan bakar
sampai ketitik dimana jumlah uap bahan bakar tersebut tersedia dalam
jumlah cukup untuk dapat terjadi penyalaan.
A. Sumber-sumber Panas
Sumber-sumber panas/energi panas sangatlah beragam, dapat
disebutkan disini adalah Arus listrik. Panas akibat arus listrik dapat
terjadi akibat adanya hambatan terhadap aliran arus, kelebihan beban
muatan, hubungan pendek, dan lain-lain.
Panas yang dihasilkan oleh kerja mekanik biasanya dari gesekan dua
benda atau gas yang diberi tekanan tinggi.
Reaksi kimia
Pada reaksi kimia, hubungan dengan panas, terdapat dua macam reaksi
yaitu reaksi endotermis dan eksotermis. Reaksi endotermis adalah reaksi
yang membutuhkan panas untuk dapat berjalan, sedang rekasi eksotermis
adalah kebalikannya yaitu menghasilkan panas dan reaksi inilah yang
merupakan sumber panas. Reaksi kimia disini tidak hanya terbatas pada
reaksi perubahan atau pembentukan senyawa baru, akan tetapi dapat juga
dalam bentuk proses pencampuran dan atau pelarutan.
Radiasi matahari Sinar matahari dapat menjadi sumber panas yang dapat
menyebabkan kebakaran apabila intensitasnya cukup besar, atau di ter/difokuskan
oleh suatu alat optik.
• Cara-cara Perpindahan Panas
Panas dapat berpindah dan dalam suatu kejadian kebakaran perpindahan panas ini
harus mendapat perhatian yang besar, karena apabila perpindahan panas tidak
terkontrol akan dapat mengakibatkan kebakaran meluas dan atau mengakibatkan
kebakaran lain. Perpindahan panas ini dapat terjadi dengan berbagai cara, yaitu:

72 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
konduksi, konveksi dan radiasi; dan khusus dalam masalah kebakaran ada juga
Penyulutan langsung.
Ø Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas yang terjadi secara molekuler, jadi panas
berpindah di dalam suatu bahan penghantar (konduktor) dari satu titik ketitik lain
yang memiliki temperatur lebih rendah. Sebagai gambaran adalah apabila kita
memanaskan salah satu ujung sebuah tongkat besi maka lambat laun panas akan
berpindah keujung lainnya, sedangkan tongkat tersebut tidak berubah bentuk.
Ø Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas yang berhubungan dengan bahan fluida atau
bahan yang dapat mengalir dalam bentuk gas atau cairan. Pada konveksi panas
berpindah dengan berpindahnya bahan penghantar, atau lebih tepat bahan
pembawa panas tersebut. Sebagai gambaran adalah apabila terjadi kebakaran di
lantai bawah sebuah bangunan bertingkat, maka panas akan dibawa oleh asap atau
gas hasil pembakaran yang panas ke lantai di atasnya.
Ø Radiasi
Perpindahan panas dengan cara radiasi tidak membutuhkan suatu bahan
penghantar seperti pada dua perpindahan panas sebelumnya. Pada radiasi panas
berpindah secara memancar, jadi panas dipancarkan segala arah dari suatu sumber
panas. Sebagai contohnya adalah radiasi sinar matahari, yang kita semua tahu
bahwa dari jarak yang jutaan kilometer melalui ruang kosong di antariksa panas
matahari dapat sampai ke bumi.
3. BAHAN BAKAR
Sisi yang lain (ketiga) adalah bahan bakar. Berbeda dengan apa yang umum
disebut sebagai bahan bakar oleh setiap orang, bahan bakar dalam hubungannya
dengan ilmu kebakaran adalah setiap benda, bahan atau material yang dapat
terbakar dianggap sebagai bahan bakar. Apabila kita perhatikan, maka akan kita
dapati bahwa hidup kita selalu dikelilingi oleh bahan bakar. Oleh karena itu
adalah sesuatu yang wajib bagi kita untuk selalu siap siaga menghadapi ancaman
bahaya kebakaran.
Ada beberapa istilah yang perlu diketahui dalam hubungannya dengan bahan
bakar, yaitu:

73 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
Flash point: temperatur terendah pada saat dimana suatu bahan bakar cair
menghasilkan uap dalam jumlah yang cukup untuk menghasilkan nyala sesaat dari
campuran bahan bakar dan udara (oksigen).
Fire point : temperatur (akibat pemanasan) dimana suatu bahan bakar cair dapat
memproduksi uap dengan cukup cepat sehingga memungkinkan terjadinya
pembakaran yang kontinyu/terus menerus.

d. SKK Rehabilitasi Korban Bencana


Adalah upaya yang diambil setelah kejadian bencana untuk membuat
masyarakat untuk memperbaiki / memfungsikan kembali rumah, umum, sosial.

e. SKK Pengenalan Kerawanan Bencana


a. Sebab-sebab terjadinya Bencana
Bencana yang disebabkan faktor alam adalah bencana yang diakibatkan
oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam
antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
Sedangkan bencana karena faktor nonalam adalah bencana yang
diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara
lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah
penyakit. Adapun bencana yang disebabkan faktor sosial adalah bencana
yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau
antarkomunitas masyarakat, dan teror.

f. SKK Pencarian Korban


5. Track
Biasa digunakan apabila korban masih hilang&diperkirakan hanya disekitar
itu
6. Paralel (P)

74 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
Daerah pencariannya cukup luas&dasar
7. Creaping (C)
Biasa digunakan di jurang/dasar yang lebih rendah
8. Square (sq)
Di daerah datar/lebih sempit
d. Sector (S)
Digunakan apabila korban tidak diketahui keberadaannya
e. Counture (cc)
Biasa digunakan dibukit/puncak tertinggi.

SKK Penyelamatan korban bencana


Keterampilan cepat tepat&waspada.
a. Peralatan evakuasi
Ø Tandu
Ø Matrax/selimut.
b. Cara mengevakuasi korban bencana
o Jangan memindahkan korban yang terluka kecuali ada bahaya
api,lalulintas,asap baracun/hal lain yang dapat membahayakan korban
maupun penolong. Namun jika terpaksa memindahkan korban
perhatikan ha-hal berikut:
o Apabila korban mengalami cedera tulang belakang jangan dipindahkan
sampai ada petugas yang terkait
o Tangani korban dengan hati-hati agar tidak ada cedera yang lebih parah.
Terutama bagian kepala,leher&tulang belakang.

g. SKK Pengenalan Satwa


a. Satwa Anjing
 Pelacak Umum
 Pelacak Hendap
 Pelacak SAR
 Pelacak Narkotika

75 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I
 Dalmas
 Karya guna
b. Satwa Kuda
 Kuda DALMAS
 Kuda Protokoler
 Kuda Olahraga
 Kuda Karya guna

76 | M A K A L A H K R I D A A N G K A T A N X X X V I I I

Anda mungkin juga menyukai