Anda di halaman 1dari 22

Kelahiran Gerakan Pramuka Dunia dimulai pada Tahun 1907 ketika Robert Baden – Powell,

seorang Letnan Jendral Angkatan Bersenjata Britania Raya, dan William Alexander Smith,
pendiri Boy’s Brigade, mengadakan perkemahan Kepanduan pertama di Kepulauan Brownsea,
Inggris. Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya
berjuang mempertahankan Kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer.
Ketika itu, pasukannya kalah besar di bandingkan tentara Boer. Untuk mengakalinya,
sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih untuk menjadi tentara sukarela.

Tugas utama mereka adalah membantu militer mempertahankan kota. Mereka mendapatkan
tugas-tugas yang ringan tapi penting; misalnya mengantarkan pesan yang diberikan Baden-
Powell ke seluruh anggota militer di kota tersebut. Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan
baik sehingga pasukan Baden-Powell dapat mempertahankan kota Mafeking selama beberapa
bulan. Sebagai penghargaan atas keberhasilan yang mereka dapatkan, setiap anggota tentara
sukarela tersebut diberi sebuah lencana. Gambar dari lencana ini kemudian digunakan sebagai
logo dari Gerakan Pramuka Internasional.

Keberhasilan Baden-Powell mempertahankan Kota Mafeking membuatnya dianggap menjadi


pahlawan. Dia kemudian menulis sebuah buku yang berjudul Aids to Scouting (ditulis tahun
1899), dan menjadi buku terlaris saat itu.

Pada tahun 1906, Ernest Thompson Seton mengirimkan Baden-Powell sebuah buku karyanya
yang berjudul The Birchbark Roll of the Woodcraft Indians. Seton, seorang keturunan Inggris-
Kanada yang tinggal di Amerika Serikat, sering mengadakan pertemuan dengan Baden-Powell
dan menyusun rencana tentang suatu gerakan pemuda.Pertemuannya dengan Seton tersebut
mendorongnya untuk menulis kembali bukunya, Aids to Scouting, dengan versi baru yang diberi
judul Boy’s Patrols.

Buku tersebut dimaksudkan sebagai buku petunjuk kepanduan bagi para pemuda ketika itu.
Kemudian, untuk menguji ide-idenya, dia mengadakan sebuah perkemahan untuk 21 pemuda
dari berbagai lapisan masyarakat selama seminggu penuh, dimulai pada tanggal 1 Agustus, di
kepulauan Brownsea, Inggris. Metode organisasinya (sekarang dikenal dengan sistem patroli
atau patrol system dalam bahasa Inggris) menjadi kunci dari pelatihan kepanduan yang
dilakukannya. Sistem ini mengharuskan para pemuda untuk membentuk beberapa kelompok
kecil, kemudian menunjuk salah satu diantara mereka untuk menjadi ketua kelompok tersebut.
Setelah bukunya diterbitkan dan perkemahan yang dilakukannya berjalan dengan sukses.

Baden-Powell pergi untuk sebuah tur yang direncanakan oleh Arthur Pearson untuk
mempromosikan pemikirannya ke seluruh Inggris. Dari pemikirannya tersebut, dibuatlah sebuah
buku berjudul Scouting fo Boys, yang saat ini dikenal sebagai buku panduan Kepramukaan (Boy
Scout Handbook) edisi pertama.

Saat itu Baden-powell mengharapkan bukunya dapat memberikan ide baru untuk beberapa
oraganisasi pemuda yang telah ada. Tapi yang terjadi, beberapa pemuda malah membentuk
sebuah organisasi baru dan meminta Baden-Powell menjadi pembimbing mereka. Ia pun setuju
dan mulai mendorong mereka untuk belajar dan berlatih serta mengembangkan organisasi yang
mereka dirikan tersebut.Seiring dengan bertambahnya jumlah anggota, Baden-Powell semakin
kesulitan membimbing mereka; Ia membutuhkan asisten untuk membantunya. Oleh karena itu, ia
merencanakan untuk membentuk sebuah pusat pelatihan kepemimpinan bagi orang dewasa
(Adult Leadership Training Center).
Pada tahun 1919, sebuah taman di dekat London dibeli sebagai lokasi pelatihan tersebut. Ia pun
menulis buku baru yang berjudul Aids to Scoutmastership dan beberapa buku lainnya yang
kemudian ia kumpulkan dan disatukan dalam buku berjudul Roverinng to Success for Rover
Scouts pada tahun 1922.Perkembangan Gerakan Pramuka tak lama setelah buku Scouting For
Boys diterbitkan, Pramuka mulai dikenal di seluruh Inggris dan Irlandia. Gerakannya sendiri,
secara perlahan tapi pasti, mulai dicoba dan diterapkan diseluruh wilayah kerajaan Inggris dan
koloninya.Unit kepanduan di luar wilayah kerajaan Inggris yang pertama diakui keberadaannya,
dibentuk di Gilbraltar pada tahun 1908, yang kemudian diikuti oleh pembentukan unit lainnya di
Malta. Kanada ialah koloni Inggris pertama yang mendapat ijin dari kerajaan Inggris untuk
mendirikan Gerakan Kepanduan, diikuti oleh Australia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan.Chile
ialah negara pertama diluar Inggris dan koloninya yang membentuk Gerakan Kepanduan.

Parade Pramuka pertama diadakan di Crystal Palace, London pada tahun 1910. Parade tersebut
menarik minat para remaja di Inggris. Tidak kurang dari 10.000 remaja putra dan putri tertarik
untuk bergabung dalam kegiatan Kepanduan. Pada 1910 Argentina, Denmark, Finlandia,
Perancis, Jerman, Yunani, India, Meksiko, Belanda, Norwegia, Russia, Singapura, Swedia, dan
Amerika Serikat tercatat telah memiliki organisasi Kepramukaan.

Semenjak didirikan, Gerakan Pramuka yang memfokuskan program pada remaja usia 11-18
tahun telah mendapat respon yang menggembirakan, anggota bertambah dengan cepat.
Kebutuhan program pun dengan sendirinya bertambah. Untuk memenuhi keinginan dan
ketertarikan para generasi muda pada saat itu, Gerakan Pramuka menambah empat program
dalam organisasinya untuk melebarkan lingkup keanggotaan Gerakan Pramuka. Keempat
program tersebut meliputi : Pendidikan Generasi Muda usia dini, Usia Remaja, pendidikan
Kepanduan Putri, dan pendidikan kepemimpinan bagi Pembina Program untuk golongan siaga,
unit Satuan Karya, dan Penegak/Pandega mulai disusun pada akhir tahun 1910 di beberapa
negara. Terkadang, kegiatan kegiatan tersebut hanya berawal di tingkat lokal/ ranting yang
dikelola dalam skala kecil, baru kemudian diakui dan diadopsi oleh Kwartir Nasional. Kasus
serupa terjadi pada pendirian golongan siaga di Amerika Serikat, dimana program golongan
siaga telah dimulai sejak 1911 di tingkat Ranting, namun belum mendapatkan pengakuan hingga
1930 sejak awal didirikannya Gerakan Kepanduan, para remaja putri telah mengisyaratkan
besarnya minat mereka untuk bergabung. Untuk mengakomodasi minat tersebut, Agnes Baden
Powel- adik dari bapak kepanduan sedunia, Robert Baden Powell, pada tahun 1910 ditunjuk
menjadi Presiden Organiasi Kepanduan putri pertama di dunia. Agnes pada awalnya menamakan
organisasi tersebut Rosebud, yang kemudian berganti menjadi Brownies (Girl Guide) pada
1914 .Agnes mundur dari kursi Presiden pada tahun 1917 dan digantikan oleh Olave Baden
Powell, Istri dari Lord Baden Powell. Agnes tetap menjabat sebagai wakil Presiden hingga ia
meninggal pada usia 86 tahun.pada waktu tersebut, kepanduan putri telah diposisikan sebagai
unit terpisah dari kepanduan pria, hal tersebut dilakukan menimbang norma sosial yang berlaku
saat tersebut.

Pada era 90-an, Banyak organisasi kepanduan di dunia yang saling bekerjasama antara unit putra
dan putri untuk memberikan pendidikan kepanduan.Program awal bagi pendidikan pembina
diadakan di London pada tahun 1910, dan di Yorkshire pada tahun 1911. Namun, Baden Powell
menginginkan pendidikan tersebut dapat dipraktekkan semaksimal mungkin. Hal tersebut berarti
bahwa dalam setiap pendidikan diperlukan praktek lapangan semisal berkemah. Hal ini
membimbing pembentukan kursus Woodbadge. Akibat perang dunia 1, pendidikan woodbadge
bagi para pembina tertunda hingga tahun 1919. Pada tahun tersebut, diadakan kursus woodbadge
pertama di Gilwell Park. Pada saat ini, pendidikan bagi pembina telah beragam dan memiliki
cakupan yang luas.
Beberapa pendidikan yang cukup terkenal bagi pembina antara lain
a. Pendidikan dasar, Pendidikan spesifik golongan, hingga kursus
b. Woodbadge
c. Scoutings Centenary • 5288 Comments/Trackbacks

Biografi Baden Powell

Kehidupan awal Baden-Powell dilahirkan di Paddington, London pada 1857. Dia adalah anak
ke-6 dari 8 anak Profesor Savilian yang mengajar Geometri di Oxford. Ayahnya, Pendeta Harry
Baden-Powell, meninggal ketika dia berusia 3 tahun, dan ia dibesarkan oleh ibunya, Henrietta
Grace, seorang wanita yang berketetapan bahwa anak-anaknya harus berhasil. Baden-Powell
berkata tentang ibunya pada 1933, “Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.”Selepas
menghadiri Rose Hill School, Tunbridge Wells, Baden-Powell dianugerahi beasiswa untuk
Sekolah umum Charterhouse. Perkenalannya kepada kemahiran Pramuka adalah memburu dan
memasak hewan – dan menghindari guru – di hutan yang berdekatan, yang juga merupakan
kawasan terlarang. Dia juga bermain piano dan biola, mampu melukis dengan baik dengan
menggunakan kedua belah tangan dengan tangkas, dan gemar bermain drama. Masa liburan
dihabiskan dengan ekspedis
belayar atau berkanu dengan saudara-saudaranya.

Karir Ketentaraan Pada tahun 1876, Baden-Powell bergabung dengan 13th Hussars di India.
Pada tahun 1895 dia bertugas dengan dinas khusus di Afrika dan pulang ke India pada tahun
1897 untuk memimpin 5th Dragoon Guards. Baden-Powell berlatih dan mengasah kemahiran
kepanduannya dengan suku Zulu pada awal 1880-an di jajahan Natal Afrika Selatan di mana
Resimennya ditempatkan dan ia diberi penghargaan karena keberaniannya. Kemahirannya
mengagumkan dan dia kemudian dipindahkan ke dinas rahasia Inggris. Dia sering bertugas
dengan menyamar sebagai pengumpul rama-rama, memasukkan rancangan instalasi militer ke
dalam lukisan-lukisan sayap kupu-kupunya. Baden-Powell kemudian ditempatkan di dinas
rahasia selama 3 tahun di daerah Mediterania yang berbasis di Malta. Dia kemudian memimpin
gerakan ketentaraannya yang berhasil di Ashanti, Afrika, dan pada usia 40 dipromosikan untuk
memimpin 5th Dragoon Guards pada tahun 1897. Beberapa tahun kemudian, dia menulis buku
panduan ringkas bertajuk “Aids to Scouting”, ringkasan ceramah yang dia berikan mengenai
peninjau ketentaraan, untuk membantu melatih perekrutan tentara baru. Menggunakan buku ini
dan kaidah lain, ia melatih mereka untuk berpikir sendiri, menggunakan daya usaha sendiri, dan
untuk bertahan hidup dalam hutan.

Baden-Powell kembali ke Afrika Selatan sebelum Perang Boer dan terlibat dalam beberapa
tindakan melawan Zulu. Dinaikkan pangkatnya pada masa Perang Boer menjadi Kolonel
termuda dalam dinas ketentaraan Britania, dia bertanggung jawab untuk organisasi pasukan
perintis yang membantu tentara biasa. Ketika merencanakan hal ini, dia terperangkap dalam
pengepungan Mafeking, dan dikelilingi oleh tentara Boer yang melebihi 8.000 orang. Walaupun
berjumlah lebih kecil, garnisun itu berhasil bertahan dalam pengepungan selama 217 hari.
Sebagian besar keberhasilan itu dikatakan sebagai hasil beberapa muslihat yang dilaksanakan
atas perintah Baden-Powell sebagai komandan garnisun. Ranjau-ranjau palsu ditanam, dan
tentaranya diperintah untuk menghindari pagar kawat olok-olok (tidak ada) saat bergerak antara
parit kubu.Baden-Powell melaksanakan kebanyakan kerja peninjauan secara pribadi dan
membina pasukan kanak-kanak asli untuk berjaga dan membawa pesan-pesan, kadang
menembus pertahanan lawan. Banyak dari anak-anak ini kehilangan nyawanya dalam
melaksanakan tugas. Baden-Powell amat kagum dengan keberanian mereka dan kesungguhan
mereka yang ditunjukkan ketika melaksanakan tugas. Pengepungan itu dibubarkan oleh
Pembebasan Mafeking pada 16 Mei 1900. Naik pangkat sebagai Mayor Jendral, Baden-Powell
menjadi pahlawan nasional.

Setelah mengurusi pasukan polisi Afrika Selatan Baden-Powell kembali ke Inggris untuk
bertugas sebagai Inspektur Jendral pasukan berkuda pada tahun 1903. pulang ke Inggris setelah
kembali, Baden-Powell mendapati buku panduan ketentaraannya “Aids to Scouting” telah
menjadi buku terlaris, dan telah digunakan oleh para guru dan organisasi pemuda.Kembali dari
pertemuan dengan pendiri Boys’ Brigade, Sir William Alexander Smith, Baden-Powell
memutuskan untuk menulis kembali Aids to Scouting agar sesuai dengan pembaca remaja, dan
pada tahun 1907 membuat satu perkemahan di pulau Brownsea bersama dengan 22 anak lelaki
yang berlatar belakang berbeda, untuk menguji sebagian dari idenya. Buku “Scouting for Boys”
kemudian diterbitkan pada tahun 1908 dalam 6 jilid.Kanak-kanak remaja membentuk “Scout
Troops” secara spontan dan Gerakan Pramuka berdiri tanpa sengaja, pada mulanya pada tingkat
nasional, dan kemudian pada tingkat internasional. Gerakan Pramuka berkembang seiring
dengan Boys’ Brigade. Suatu pertemuan untuk semua Pramuka diadakan di Crystal Palace di
London pada 1908, di mana Baden-Powell menemukan gerakan Pandu Puteri yang pertama.
Pandu Puteri kemudian didirikan pada tahun 1910 di bawah pengawasan saudara perempuan
Baden-Powell, Agnes Baden-Powell. Walaupun dia sebenarnya dapat menjadi Panglima
Tertinggi, Baden Powell memuutuskan untuk berhenti dari tentara pada tahun 1910 dengan
pangkat Letnan Jendral menuruti nasihat Raja Edward VII, yang mengusulkan bahwa ia lebih
baik melayani negaranya dengan memajukan Gerakan Pramuka. Pada Januari 1912 Baden-
Powell bertemu calon isterinya Olave Soames di atas kapal penumpang (Arcadia) dalam
perjalanan ke New York untuk memulai Lawatan Pramuka Dunia. Olave berusia 23, Baden-
Powell 55, dan mereka berkongsi tanggal lahir. Mereka bertunangan pada September tahun yang
sama dan menjadi sensasi pers, mungkin karena ketenaran Baden-Powell, karena perbedaan usia
seperti itu lazim pada saat itu. Untuk menghindari gangguan pihak pers, mereka melangsungkan
pernikahan secara rahasia pada 30 Oktober 1912. Dikatakan bahwa Baden-Powell hanya
memiliki satu petualangan lain dengan wanita (pertunganannya yang gagal dengan Juliette Low).

Pramuka Inggris menyumbang satu penny masing-masing dan mereka membelikan Baden-Powel
hadiah pernikahan, yaitu sebuah mobil Rolls Royce. Perang Dunia I dan kejadian-kejadian
selanjutnya ketika pecah Perang Dunia I pada tahun 1914, Baden-Powell menawarkan dirinya
kepada Jabatan Perang. Tiada tanggung jawab diberikan kepada beliau, sebab, seperti yang
dikatakan oleh Lord Kitchener: “dia bisa mendapatkan beberapa divisi umum dengan mudah
tetapi dia tidak dapat mencari orang yang mampu meneruskan usaha baik Boy Scouts.” Kabar
angin menyatakan Baden-Powell terkait dalam kegiatan spionase dan dinas rahasia berusaha
untuk menggalakkan mitos tersebut.Baden-Powell was made a Baronet in 1922, and was created
Baron Baden-Powell, of Gilwell in the County of Essex, in 1929, Gilwell Park being the
International Scout Leader training centre. He was appointed to the Order of Merit of the British
honours system in 1937, and was also awarded 28 decorations from foreign states.Baden-Powell
dianugerahi gelar Baronet pada tahun 1922, dan bergelar Baron Baden-Powell, dari Gilwell
dalam County Essex, pada tahun 1929.
Taman Gilwell adalah tempat latihan Pemimpin Pramuka Internasional. Baden-Powell
dianugerahi Order of Merit dalam sistem penghormatan Inggris pada tahun 1937, dan
dianugerahi 28 gelar lain dari negara-negara asing. Dalam sajak singkat yang ia tulis, ia
menjelaskan bagaimana mengucapkan namanya: Man, Nation, Maiden Please call it
Baden.Further, for Powell Rhyme it with Noël.Dibawah usaha gigihnya pergerakan Pramuka
dunia berkembang. Pada tahun 1922 terdapat lebih dari sejuta Pramuka di 32 Negara; pada tahun
1939 jumlah Pramuka melebihi 3,3 juta orang.

Keluarga Baden-Powell memiliki tiga anak – satu anak laki-laki dan dua perempuan (yang
mendapat gelar-gelar kehormatan pada 1929; anak laki-lakinya kemudian menggantikan ayahnya
pada 1941:• Peter, kemudian 2nd Baron Baden-Powell (1913-1962)• Hon. Heather Baden-
Powell (1915-1986)• Hon. Betty Baden-Powell (1917-2004) yang pada 1936 menikah dengan
Gervase Charles Robert Clay (lahir 1912 dan memiliki 3 anak laki-laki dan 1 perempuan) Tidak
lama selepas menikah, Baden-Powell berhadapan dengan masalah kesehatan, dan mengalami
beberapa serangan penyakit. Ia menderita sakit kepala terus menerus, yang dianggap dokternya
berasal dari gangguan psikosomatis dan dirawat dengan analisa mimpi. Sakit kepala ini berhenti
setelah ia tidak lagi tidur dengan Olave dan pindah ke kamar tidur baru di balkon rumahnya.
Pada tahun 1934 prostatenya dibuang, dan pada tahun 1939 dia pindah ke sebuah rumah yang
dibangunnya di Kenya, negara yang pernah dilawatinya untuk berehat. Dia meninggal dan
dimakamkan di Kenya, di Nyeri, dekat Gunung Kenya, pada 8 Januari 1941.
Pada 1938 Royal Academy of Sweden menganugerahkan Lord Baden-Powell dan semua
Gerakan Pramuka hadiah Nobel Perdamaian untuk tahun 1939. Tapi pada 1939 Royal Academy
memutuskan untuk tidak menganugerahkan hadiah untuk tahun itu, karena pecahnya Perang
Dunia II. Pergerakan Pramuka dan Pandu Puteri merayakan 22 Februari sebagai hari B-P,
tanggal lahir bersama Robert dan Olave Baden-Powell, untuk memperingati dan merayakan jasa
Ketua Pramuka dan Ketua Pandu Puteri Dunia.

A. Pendahuluan

Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang
penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu
diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.

B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka

Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara
termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu
dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama
NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan
membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga
muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders
Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP
(Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).

Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka
K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.

Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930
organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra)
bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah
PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat
Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.

Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak
yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.

Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28
Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.

Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang
terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13
September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI
(Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)

Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama
PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan
gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan
Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam
Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan
menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei
1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung
ke Jepang.

Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan
di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga
organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang
keberadaannya.

C. Perkembangan Gerakan Pramuka

Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik
pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa
perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata
lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.

Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap
tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk
Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan
Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan
desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat
menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir
Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian
diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial
yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka
Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam
penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka
dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa
dengan berbagai instansi terkait.

https://fr-fr.facebook.com/Sejarah.Dunia7/posts/sejarah-pramukakelahiran-gerakan-pramuka-dunia-
dimulai-pada-tahun-1907-ketika-ro/596651773741618/
Kelahiran Gerakan Kepanduan

Gerakan ini dimulai pada tahun 1907 ketika Robert Baden-Powell, seorang letnan jendral
tingkatan bersenjata Britania Raya, dan William Alexander Smith, pendiri Boy's Brigade,
mengadakan perkemahan kepanduan pertama (dikenal sbg jamboree) di Kepulauan Brownsea,
Inggris.

Ide sbg mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang
mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer. Ketika itu,
pasukannya kalah agung dibandingkan tentara Boer. Sbg mengakalinya, sekelompok pemuda
diwujudkan dan dilatih sbg menjadi tentara sukarela. Tugas utama mereka adalah membantu
militer mempertahankan kota. Mereka memperoleh tugas-tugas yang ringan tapi penting;
misalnya mengantarkan pesan yang diberikan Baden-Powell ke seluruh babak militer di kota
tersebut. Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan baik sehingga pasukan Baden-Powell
dapat mempertahankan kota Mafeking selama beberapa bulan. Sbg penghargaan atas kesuksesan
yang mereka dapatkan, setiap babak tentara sukarela tersebut diberi sebuah lencana. Gambar dari
lencana ini kemudian dipakai sbg logo dari gerakan Pramuka internasional.

Kesuksesan Baden-Powell mempertahankan kota Mafeking membuatnya diasumsikan menjadi


pahlawan. Dia kemudian menulis sebuah buku yang berjudul Aids to Scouting (ditulis tahun
1899), dan menjadi buku terlaris masa itu.

Pada tahun 1906, Ernest Thompson Seton mengirimkan Baden-Powell sebuah buku karyanya
yang berjudul The Birchbark Roll of the Woodcraft Indians. Seton, seorang keturunan Inggris-
Kanada yang tinggal di Amerika Serikat, sering mengadakan pertemuan dengan Baden-Powell
dan menyusun rencana tentang suatu gerakan pemuda.

Pertemuannya dengan Seton tersebut mendorongnya sbg menulis kembali bukunya, Aids to
Scouting, dengan versi baru yang diberi judul Boy's Patrols. Buku tersebut dimaksudkan sbg
buku ajaran yang didapat kepanduan bagi para pemuda ketika itu. Kemudian, sbg menguji ide-
idenya, dia mengadakan sebuah perkemahan sbg 21 pemuda dari bermacam lapisan masyarakat
selama seminggu penuh, dimulai pada tanggal 1 Agustus, di kepulauan Brownsea, Inggris. Cara
organisasinya (sekarang dikenal dengan sistem patroli atau patrol system dalam bahasa Inggris)
menjadi kunci dari pelatihan kepanduan yang diterapkannya. Sistem ini mengharuskan para
pemuda sbg membentuk beberapa kumpulan kecil, kemudian menunjuk aib satu di sela mereka
sbg menjadi ketua kumpulan tersebut.

Setelah bukunya diterbitkan dan perkemahan yang diterapkannya berlangsung dengan sukses,
Baden-Powell pergi sbg sebuah tur yang direncanakan oleh Arthur Pearson sbg mempromosikan
pemikirannya ke seluruh Inggris. Dari pemikirannya tersebut, dibuatlah sebuah buku berjudul
Scouting fo Boys, yang masa ini dikenal sbg buku panduan kepramukaan (Boy Scout Handbook)
edisi pertama.

Masa itu Baden-Powell mengharapkan bukunya dapat memberikan ide baru sbg beberapa
organisasi pemuda yang sudah telah tersedia. Tapi yang terjadi, beberapa pemuda malah
membentuk sebuah organisasi baru dan berkeinginan Baden-Powell menjadi pembimbing
mereka. Dia pun setuju dan mulai mendorong mereka sbg berusaha bisa dan berlatih serta
mengembangkan organisasi yang mereka dirikan tersebut.

Seiring dengan bertambahnya jumlah babak, Baden-Powell semakin kesukaran membimbing


mereka; Dia membutuhkan asisten sbg membantunya. Oleh karenanya, dia merencanakan sbg
membentuk sebuah Pusat Pelatihan Kepemimpinan bagi Orang Dewasa (Adult Leadership
Training Center). Pada tahun 1919, sebuah taman di tidak jauh London dibeli sbg tempat
pelatihan tersebut. Dia pun menulis buku baru yang berjudul Aids to Scoutmastership dan
beberapa buku lainnya yang kemudian dia kumpulkan dan disatukan dalam buku berjudul
Rovering to Success for Rover Scouts pada tahun 1922.

Sekalipun Gerakan Kepanduan didirikan Baden-Powell, tetapi dia banyak terinspirasi Frederick
Russell Burnham, orang Amerika yg membantu Inggris di Afrika Selatan. Burnham banyak
berusaha bisa teknik hidup di alam lepas dari ayahnya yang menjadi pastor di tempat
penampungan (reservasi) orang Indian. Burnham yang sukses menghadapi beberapa perang
pemberontakan Indian, lalu pergi ke Afrika Selatan & berkenalan dengan Baden-Powell di
Perang Boer. Dari Burnhamlah Baden-Powell menyusun bermacam ketrampilan-ketrampilan
dasar yang diperlukan seorang Boy Scout (Pandu). Terinspirasi orang Indian. Kemudian di
Gerakan Kepanduan, Burnham diangkat sbg “Kepala Suku” pertama dari gerakan yg didirikan
Baden-Powell.

http://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Gerakan-Kepanduan-Dunia_136017_p2k-unkris.html
Riwayat Hidup Baden Powell, Bapak Pramuka Sedunia

TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan Kepanduan atau Scouting yang di Indonesia dikenal dengan
nama Gerakan Pramuka dikembangkan oleh salah seorang anggota angkatan darat Inggris, Lord
Robert Baden Powell of Gilwell atau dikenal dengan Lord Baden Powell. Ia melihat masalah
sosial di negaranya yang banyak disebabkan oleh remaja. Karena itu ia ingin menemukan cara
bagaimana membina kaum muda di Inggris ini tidak lagi terlibat dalam kekerasan dan tindakan
kejahatan.

Dilansir dari laman Universitas Islam Indonesia, fpscs.uii.ac.id, Baden Powell pun mengajak
sebanyak 21 orang remaja berkemah ke pulau Brownsea selama delapan hari pada 1907. Di sana
ia menerapkan scouting secara intensif dan menuliskan keberhasilannya sebelum dan sesudah
melakukan perkemahan tersebut. Tulisan tersebut diberi judul Scouting for Boy yang sampai saat
ini masih digunakan sebagai buku kepanduan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Benih kepanduan di Indonesia mulai muncul pada 1912 ditandai dengan adanya cabang
kepanduan Nederlandsche Padvinders Organisatie atau NPO yang kemudian diganti menjadi
Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging atau NIPV pada 1916 oleh S. P. Mangkunegara
VII di Surakarta. Dalam kurun waktu tahun 1950 hingga 1960, organisasi kepanduan di
Indonesia tumbuh semakin banyak jumlah dan ragamnya, bahkan di antaranya merupakan
organisasi kepanduan yang berafiliasi pada partai politik, yang menyalahi prinsip dasar dan
metode kepanduan.

Berkat bukunya, yang dituliskan berdasarkan pengalamannya menerapkan scouting, Lord Baden
Powell dianggap sebagai bapak kepanduan atau bapak Pramuka. Pengalamannya dijadikan dasar
pembinaan remaja di Inggris, yang di kemudian pembinaan tersebut disebut dengan kepanduan.
Baden Powell lahir pada 22 Februari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya
bernama Powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal saat
Stephenson masih kecil.

ADVERTISEMENT

Karena itu sejak kecil, Baden Powell mendapatkan binaan watak dari ibunya. Baden Powell juga
mendapatkan latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga, serta oleh fisik
lainnya dari sang kakak. Baden Powell disenangi oleh teman-temannya karena ia adalah sosok
yang cerdas, gembira, lucu, senang musik, bersandiwara, olah raga, mengarang dan
menggambar.

Semasa menjadi anggota angkatan darat Inggris, Baden Powell pernah membantu Letnan pada
Resimen 13 Kavaleri di India dan berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung,
kemampuannya melatih kepekaan indra tersebut juga ia ajarkan kepada Kimball O’Hara. Baden
Powell juga memiliki pengalaman survival selama dikepung bangsa Boer di Mafering, Afrika
Selatan selama 127 hari. Selain itu, ia juga pernah mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan
mengambil manik kayu milik Raja Dinizulu.

Semua pengalamannya itu ditulisnya dalam sebuah buku berjudul Aids To Scouting yang
menjadi buku panduan bagi Tentara Muda Inggris sebagai buku petunjuk untuk melaksanakan
tugas penyelidikan dengan baik. Lalu kemudian ia diminta untuk mengajak 21 pemuda berkemah
si pulau Browns Sea untuk melakukan Scouting selama 8 hari tersebut dan menuliskan buku
Scouting for Boys sepulang dari sana pada 1907.

Pada 1910, Baden Powell pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal, dan
menikah pada 1912 dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Baden Powell
mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929. Ia meninggal pada 8 Januari 1941 di
Nyeri, Kenya, Afrika.

https://nasional.tempo.co/read/1494088/riwayat-hidup-baden-powell-bapak-pramuka-
sedunia/full&view=ok
BIODATA BADEN POWELL

Nama Lengkap : Robert Stephenson Smyth Baden Powell


Nama panggilan : Baden Powell atau dipanggil “BP”(baca:bipi), nama “BP” akrab
dipanggil oleh para pandu
Nama Kecil : Stephenson
TTL : Kota London, Inggris, 22 Februari 1857
Wafat : Nyeri, Kenya, 8 Januari 1941
Nama Ayah : Prof. Domine Baden-Powell
Nama Ibu   : Miss Henrietta Grace Smyth

Siapakah Robert Stephenson Smyth Baden Powell? Berikut riwayat hidupnya.

• Robert Stephenson Smyth Baden Powell adalah seorang tentara Inggris dan pendiri
the Boy Scouts.
• Robert Stephenson Smyth Baden Powell lahir di London, Inggris pada tanggal 22
Februari 1857.
• Ayahnya adalah seorang guru besar Geometri di Universitas Oxford, Inggris, yaitu
Prof. Domine Baden Powell. Sedangkan ibunya adalah Miss Henrietta Grace Smyth,
seorang putri dari admiral Kerajaan Britania Raya yang terkenal yaitu William T. Smyth.

SEMBILAN SAUDARA BADEN POWELL


1. WARRINGTON
2. GEORGE
3. AUGUSTUS
4. FRANK
5. PENROSE
6. AGNES
7. HENRIETTA
8. JESSIE
9. BADEN FLETCHER

JULUKAN BADEN POWELL

• Para pandu biasa memanggilnya BP (bee-pee/bipi) 

• Nama kecil dari Sir Robert Baden Powell adalah Ste, Stephe, Steevie atau
Stephenson Di Chaterhouse School Baden Powell dijuluki sebagai “Bathing-Towel”

• Di Afrika Selatan Baden Powell mendapat julukan “Impeesa” yang artinya “Serigala
yang tidak pernah tidur”

• Baden Powell diangkat sebagai The Chief Scout of The World atau Bapak Pandu
Sedunia.

• Baden Powell dianugerahi gelar Lord Baden Powell of Gilwell, dengan julukan Baron
oleh Raja George V.

BUKU-BUKU BADEN POWELL 


• on vedette (1883)
• Cavalry Instruction (1885)
• Reconnaissance and Scouting (1885)
• Pigsticking Organization Hoghunting (1889)
• The Downfall of Prempeh (1896)
• The Metabele Campaign (1897)
• Sports in War (1900)
• Sketches in Mafeking and East Africa (1907)
    Dan masih banyak lagi, Satu Buku yang terkenal yaitu SCOUTING FOR BOYS
(1908)

Penghargaan Yang Diterima Baden Powell


• Ashanti Star (1895)
• Metabele Campaign (1897)
• South African War Queen’s (1899)
• South African War King’s (1901)
• Companion Order of the Bath (1900)
• Knight Commander of the Order of the Bath (1909)
• Knight Commander of the Victorian Order (1909)
• Chilean Order of Merit (Chili, 1910)
• Coronation dari Raja George V (1911)
• Knight of Grace of St John of Jerusalem (1912)
• Knight Grand Cross of Alfonso XII (Spanyol, 1919)
• Grand Commander of the Order of Christ (Portugal,1920)
• Grand Commander of the Order of the Redeemeer (Yunani, 1920)
• Storkos of the Order of Dannebrog (Denmark, 1921)
• Order of the Commander of the Crown (Belgia, 1921)
• Baronecty (1922)
• Commander of the Legion of Honour (Perancis, 1922)
• Grand Cross of the Victorian Order (1923)
• Order of Polonia Restituta (Polandia, 1927)
• Order of Amanullah (Afganistan, 1928)
• Order of Merit classs I (Hongaria, 1929)
• Order of the White Lion (Chekoslowakia, 1929)
• Order of the Phoenix (Yunani, 1929)
• Grand Cross of the Order of Merit (Austria, 1931)
• Grand Cross of Gediminus (Lithuania, 1932)
• Grand Cross of Orange of Nassau (Belanda, 1932)
• Commander of the Order of the Oak of Luxemburg (Luxemburg,1932)
• Red Cross of Estonia (Estonia, 1933)
• Grand Cross of the Order of the Sword (Swedia, 1933)
• Grand Cross of the Order of the Three Stars (Latvia, 1933)
• Jubilee (dari Raja George V, 1935)
• Grand Cordon of Legion of Honour (Perancis, 1936)
• Order of Merit (1937)
• Coronation (dari Raja George VI, 1936)
• Awarded Wateler Peace Prize (1937)

Gelar Kehormatan
• Doktor Kehormatan di bidang hukum dari Universitas Edinburg (1910)
• Doktor Kehormatan dari Universitas Toronto, Canada (1923)
• Gelar Doktor dari Universitas McGill di Montreal, Canada
• Gelar kehormatan doktor Ilmu-ilmu sosial dari Universitas Oxford (1923)
• Gelar kehormatan dari Universitas Liverpool (1929)
• Gelar kehormatan dari Universitas Cambridge (1931)

Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, Baron I Baden-Powell Gilwell, adalah


seorang tentara Inggris dan penemu the Boy Scouts, lahir di London, dan merupakan
lulusan Charterhouse School. Bergabung dengan Pasukan Hussars Ke-13 di India pada
tahun 1876. Dari 1888 sampai 1895, BP sukses bertugas, di India, Afghanistan, Zulu,
dan Ashanti. .Sebelum dan semasa Perang Boer, BP bertugas sebagai perwira staff
dari Pasukan Kerajaan Inggris (1896-1897), menjadi kolonel dari Pasukan Berkuda,
Afrika Selatan, dan letnan kolonel dari Pengawal Naga ke-5 (5th Dragon Guards, 1897-
1899).

Karena keberanian dan pengabdiannya selama mempertahankan Kota Mafikeng (dulu


Mafeking) dari kepungan musuh, dipromosikan menjadi mayor jendral. Baden-Powell
kemudian kembali ke Inggris, pada tahun 1908 BP menjadi letnan jendral. Dianugerahi
gelar kesatria tahun 1909, kemudian pensiun dari dinas militer pada tahun berikutnya.
BP membentuk the Boys Scouts di tahun 1908, dan dua tahun berikutnya BP
membantu mendirikan the Girl Guides, organisasi serupa untuk para anak-anak dan
remaja putri. Selama Perang Dunia I.
• BP bersama saudara-saudaranya bertambah akrab sepeninggal ayahnya, yang
meninggal pada tanggal 11 Juni 1860. Pada usia 3 tahun Baden-Powell telah jadi
seorang anak yatim. Sehingga dari sejak usia masih sangat muda, Baden-Powell
dituntut untuk dapat hidup mandiri.

• Baden-Powell telah berusaha untuk hidup mandiri dengan hanya didukung oleh
kekerasan hati serta keteguhan ibundanya yang tercinta Ny. Henrietta Grace

• Baden-Powell sejak kecil sudah banyak mengagumi karya-karya ilmuwan terkenal


pada zamannya, seperti Charles Darwin, Babbage, George Elliot, G.H. Lewes, dan
James Martineau' . Baden-Powell adalah seorang yang bertipe pekerja keras, beliau
tidak mudah putus asa dan penolong. Hal tersebut dapat terlihat pada sebuah tulisan
Baden-Powell, dalam sebuah suratnya kepada ibundanya.

• Setelah menemui banyak kesulitan dalam memilihkan sekolah yang tepat untuk
Baden-Powell seperti Rugby atau Eton, akhirya Ny. Henrietta Grace memasukkan
Baden-Powell  ke harterhouse School di tahun 1870.

• Di Charterhouse, Bad -Powell sangat populer, selain pandai dalam belajar hingga
Baden-Powell meraih beasiswa, Baden-Powell Juga mengikuti banyak kegiatan ekstra
seperti : 
1) Marching Band,
2) Klub menembak (Rifle Corps)
3) Teater, kegemarannya ini terus digeluti hingga sering tampil dalam berbagai
pementasan drama bersama sahabatnya Kenneth Mc Laren
4) Melukis dan menggambar, gambar/illustrasi selalu mengisi berbagai karya tulisnya. 
5) Kiper kesebelasan Charterhouse.

• Di Charterhouse School inilah Baden-Powell mendapat julukan lainya, yaitu 'Bathing-


Tows!'.

• Di usia 19 tahun, Baden-Powell menamatkan sekolah di Charterhouse School.


Kemudian Baden-Powell memutuskan untuk bergabung dengan dinas kemiliteran, atas
bantuan pamannya Kolonel Henry Smyth, komandan dari Royal Military Academy di
Woolwich. Kemudian setelah lulus dari akademi militer tersebut Baden-Powell
ditempatkan di India, dengan pangkat pembantu lestnan.

• Pengalaman Baden-Powell di ketentaraan inilah yang nantinya akan banyak


mempengaruhi perkembangan berdirinya gerakan kepanduan di Inggris.

• Selain itu Baden-Powell juga terkenal sebagai orang yang pandai bergaul dan banyak
kawannya. Salah seorang sahabatnya yang terdekat adalah Kenneth Mc Laren.
Kebersamaan mereka telah menghasilkan banyak pengalaman baik dalam kedinasan,
pementasan drama. maupun perburuan hewan liar (babi hutan).
• Setelah sempat berpindah-pindah. dari satu kota ke kota lain. dari satu daerah ke
daerah lain. bahkan dari satu negara ke negara yang lain. Baden-Powell akhirnya
bertugas di Mafeking. sebuah kota di pedalaman Afrika Selatan. Kota inilah yang
membuat nama BP menjadi terkenal dan menjadi pahlawan bangsanya. karena jasa-
jasanya dalam memimpin pertahanan Kota Mafeking terhadap pengepungan bangsa
Boer

• selama kurang lebih 217 hari (dari tanggal 13 Oktober 1899 sampai tanggal 18 Mei
1900). Karena jasa-jasanya ter sebut , pangkat Baden-Powell dinaikkan menjadi Mayor
Jendral. Berita tersebut kemudian sampai juga ke Inggris. membuat seluruh keluarga
Baden-Powell bangga.

• Selama bertugas di Afrika. Baden-Powell banyak melakukan petualangan sehingga


pengalaman-pengalamannya makin bertambah. Karena keberaniannya. Baden-Powell
mendapat julukan IMPEESA dari suku-suku setempat seperti Zulu, Ashanti. dan
Metabele. Impeesa mempunyai arti "Srigala yang tidak pernah tidur", Hal ini disebabkan
karena sifat waspada, cekatan, dan keberanian Baden-Powell (termasuk tindakan
mengambil kalung manik-manik milik Raja Dinuzulu).

• Raja Dinuzulu. adalah raja Zulu dari 1884 -1889. raja yang merupakan putra Raja Zulu
Cetshwayo. beraliansi dengan para Afrikaners (orang kulit putih keturunan Belanda)
dan bersengketa dengan sepu punya, Zibhebhu yang didukung Inggris. Dinuzulu lalu
dituduh bersalah melakukan pengkhianatan sehingga diasingkan selama 10 tahun.
Dibebaskan tahun 1910. Karena dianggap tidak bersalah. Dinuzulu akhirnya meninggal
tahun 1913.

• Pada tahun 1901. Baden-Powell kembali ke tanah airnya, Inggris dengan disambut
besar-besaran sebagai salah satu pahlawan bangsanya. Kemudian BP sempat pula
menulis pengalaman-pengalamannya dalam buku Aids To Scouting".

• Kemudian Pada tahun 1907 Baden-Powell mendapatkan undangan dari perkumpulan


Boys Brigade untuk mengisahkan pengalaman-pengalamannya selama di Afrika
khususnya dan selama di dinas ketentaraan pada umumnya. dalam sebuah
perkemahan yang diikuti 20 orang anggotanya. Perkemahan pertama tersebut
diselenggarakan di Pulau Brownsea (Brownsea Island).

• Baden-Powell pada tahun 1908 menulis buku Scouting For Boys, sebuah mahakarya"
yang sangat spektakuler. Buku inilah yang mengakibatkan perkembangan kepanduan
menjadi semakin besar. Buku ini menyebar di seluruh daratan Eropa sampai ke daerah-
daerah jajahan.

• Pada tahun 1910, Baden-Powell meletakkan jabatannya di dinas ketentaraan dengan


pangkat terakhirnya adalah Letnan Jendral. Mulailah Baden-Powell berkonsentrasi
penuh untuk mengembangkan kepanduan ke seluruh dunia.
• Pada tahun 1912, Baden-Powell mengadakan perjalanan keliling dunia untuk
menemui para pandu di berbagai negara. Baden-Powell menikah dengan Olave St.
Clair Soames (Lady Baden-Powell) pada tahun tersebut, dan kemudian dikaruniai tiga
orang anak yaitu Peter, Heather dan Betty.

• Pada tahun 1920, para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam
acara Jambore Dunia yang pertama. Pada hari terakhir kegiatan jambore tersebut (6
Agustus 1920) Baden-Powell diangkat sebagai Chief Scout Of The World atau Bapak
Pandu Sedunia. Baden-Powell juga dianugerahi gelar Lord Baden-Powell Of Gilwell,
dengan julukan Baron oleh Raia George V.

• Setelah berkeliling dunia, termasuk mengunjungi Batavia (sekarang Jakarta) pada


tanggal 3 Desember 1934, sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia", BP
beserta Lady Baden-Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal di Inggris
(sekitar tahun 1935-1938). Kemudian Baden-Powell kembali ke tanah yang amat
dicintainya, Afrika.

• Dan BP menghabiskan masa tuanya di Nyeri, Kenya. Beliau akhirnya, wafat pada
tanggal 8 Januari 1941 dan dengan diantar di atas kereta yang ditarik oleh para pandu
yang sangat mencintainya ke tempat peristirahatan terakhir.

https://pramukasolid.blogspot.com/2016/10/biografi-lengkap-baden-powell-bapak.html
Jambore Dunia Pramuka ke-1

Jambore Pramuka Dunia ke-1

Jambore Dunia Pramuka Pertama yaitu


pertemuan atau jambore yang disediakan dari Lokasi Olympia, London
tanggal 30 Juli sampai 8 Agustus 1920 di Olympia,
London, Inggris. Sekitar 8.000 orang Pandu dari 34 Negara Inggris
negara menghadirinya. Programa ini disediakan di
Didirikan 30 Juli - 8 Agustus 1920
sebuah kontruksi beratap kaca seluas 6 are (24.000
m2). Bagian 8.000

Aib satu perkara dalam programa ini yaitu Previous section -


pengakuan peserta yang hadir terhadap Baden-
Powell sebagai pendiri Kepanduan, serta diakuinya Next section Jambore Dunia Pramuka ke-2
Baden-Powell sebagai Pimpinan Kepanduan
Dunia. Situs web
http://eng.thejamboree.org/
Daftar inti

 1 Perkemahan
 2 Bapak Pandu Dunia
 3 Jambore sejak tahun 1920
 4 Pameran
 5 Catatan kaki
 6 Tautan luar

Perkemahan

Poster yang dipergunakan untuk mengiklankan Jambore


Di Olympia ini memungkinkan pandu untuk mendirikan kemah di ruangan beratap kaca, karena
alasnya terdiri atas tanah. Hanya saja, sekitar 5.000 pandu lainnya yang tidak mampu berkemah
di dalam ruangan tersebut terpaksa berkemah di Taman Rusa Lama di tidak jauh Richmond.
Seluruh pandu dirotasi keluar dan masuk dari Olympia agar semua mendapat kesempatan dalam
berpartisipasi dalam programa ini. Sungai Thames sempat meluap dan membanciri area
perkemahan selama satu malam yang mengakibatkan dievakuasinya peserta ketempat yang
semakin bebas dari bahaya.[1]

Bapak Pandu Dunia

Dalam rangka menghormati peran dari Baden-Powell sebagai pendiri Kepanduan, James E.
West, Pimpinan Eksekutif Kepanduan Amerika Serikat menyarankan bahwa dia hendak
dianugerahi gelar Great Indian Chief.[2]

Namun, selama upacara berlaku, telah tersedia inisiatif dari aib satu pandu muda yang berteriak
Hidup Bapak Pandu Dunia, dan karena itulah penganugerahan tersebut diganti namanya
menjadi penganugerahan gelar Bapak Pandu Dunia.

Jambore sejak tahun 1920

Liga Pemuda
Perang -bosan- Dunia (di Jambore). "Saya hampir kehilangan keinginan, tetapi alasan kalian semua
memberikan keinginan baru untuk saya."

Kartun pada Majalah Punch 4 Augustus 1920, mengacu pada Jambore Dunia Pramuka Pertama dalam konteks
setelah Perang Dunia I
Banyak pelajaran yang mampu dipetik dari Jambore Dunia Pramuka Pertama ini, termasuk
pengakuan dari peserta bahwa ruangan terlalu sempin untuk menampung seluruh pandu yang
hendak hadir.

Selain itu juga disadari bahwa jambore adalah fasilitas untuk mengembangkan semangat
persaudaraan sela anak laiki-laki dari bermacam negara dan bermacam bidang.

Pameran

Di sela ribuan Pandu, telah tersedia pula pameran binatang liar di Jambore ini, sela lain :

 Seekor buaya dari Florida


 Seekor anak buaya dari Jamaika
 Seekor anak singa dari Rhodesia
 Monyet dari Afrika Selatan
 Seekor anak gajah
 Seekor unta

Catatan kaki

1. ^ Kuiper, Deborah (2007-08-03). "Arnold, 100, commemorates first world scout


jamboree". The Cumberland News. Diarsipkan dari aslinya tanggal 2007-09-28. Diakses 2007-08-
06. 
2. ^ Halaman Utama : Jambore Dunia Pramuka Pertama, Olympia, 1920.

Tautan luar

 Sejarah Jambore di situs ScoutBase.org


 Sejarah Jambore di situs Scout.org
 Buku Jambore

  Jambore Pramuka Dunia


 

1920 · 1924 · 1929 · 1933 · 1937 · 1947 · 1951 · 1955 · 1957 · 1959 · 1963 · 1967 · 1971 · 1975 · 1979 ·
1983 · 1987-1988 · 1991 · 1995 · 1998-1999 · 2002-2003 · 2007 · 2011 · 2015 · 2019 · World Scout Moot

http://p2k.um-surabaya.ac.id/id3/2-3045-2942/Jambore-Pramuka-Dunia-Ke-1-Ja_136040_p2k-um-
surabaya.html
Lambang Pramuka Dunia (WOSM)
Pramuka Dunia atau yang lebih dikenal sebagai WOSM (World Organization of the Scout Movement)
merupakan organisasi kepanduan dunia yang di Indonesia disebut dengan Gerakan Pramuka.
Lambang pandu dunia ini terdiri atas gambar "fleur-de-lis" atau dikenal juga sebagai treefoil "bunga
lily dengan tiga ujung", kompas, dua bintang, dan dilingkari dengan tali bersimpul mati.

Treefoil

Berdasarkan sejarah pramuka dunia, Lambang WOSM ini umumnya berwarna putih dengan latar
background berwarna ungu. Lambang ini pertama kali digunakan oleh Lord Baden Powell untuk
disematkan kepada 22 pemuda yang mengikuti perkemahan di Pulau Bwonsea. Hingga kini, Lambang
bunga lily tersebut masih digunakan sebagai lambang organisasi kepanduan sedunia diberbagai negara
termasuk di Indonesia.

Adapun arti dan makna lambang pramuka dunia ini adalah sebagai berikut :

1. Tali melingkar bersimpul mati, mengandung arti bahwa sesama pramuka diseluruh dunia
menjalin hubungan persahabatan dan persaudaraan yang kuat
2. Treefoil atau Bungan dengan Tiga Ujung, mengandung arti bahwa ada Tiga Janji Pramuka (Scout
Promise)
3. Dua Bintang, mengandung arti bahwa seorang anggota pramuka selalu berupaya untuk dapat
menjadi penerangan dan menolong dalam kebenaran dan pengetahuan
4. Jarum Kompas Menunjuk ke atas, mengandung arti sebagai pengingat bagi pramuka agar
senantiasa melakukan kebenaran dan menjadi pribadi yang dapat dipercaya serta dapat menjadi
pemimpin bagi orang-orang sekelilingnya.
5. Warna Putih, Mengandung arti bahwa pramuka berhati suci dan bersih
6. Warna Latar Ungu, mengandung arti bahwa Pramuka memiliki ketrampilan kepemimpinan dan
suka menolong orang lain.

Lambang pramuka dunia ini, oleh anggota gerakan pramuka disematkan di pakaian seragam pramuka
dan juga sebagai kop surat organisasi. Lambang ini adalah salah satu identitas anggota pramuka selain
dari kode kehormatan gerakan pramuka

https://www.apologiku.com/2019/04/lambang-pramuka-arti-dan-penjelasan.html

Anda mungkin juga menyukai