Anda di halaman 1dari 15

PENGETAHUAN UMUM KEPRAMUKAAN

PRATAMA GALANG

Biografi Baden Powell dan Sejarah Gerakan Kepanduan Pramuka, Berawal dari
Petualangan di Alam

Baden Powell memiliki nama lengkap Robert Stephenson Smyth Baden-Powell.


Ia lahir di London pada 22 Februari 1857, dikutip dari Scout.org.
Baden Powell adalah putra kedelapan dari sepuluh bersaudara, ayahnya seorang profesor Universitas Oxford.
Ketika ia berusia tiga tahun, ayahnya meninggal dunia.
Baden Powell mendapat pendidikan awal dari ibunya, Henrietta Powell.
Ia kemudian memenangkan beasiswa ke Charterhouse School, yang didirikan pada 1611 dan merupakan sekolah
swasta paling bergengsi di Inggris.
Henrietta mendorong anak-anaknya untuk melakukan hal mereka suka, dan Baden Powel muda selalu bersemangat
untuk mempelajari keterampilan baru, yaitu piano dan biola.
Di Charterhouse, dia mulai mengalihkan perhatiannya ke alam terbuka.
Baden Powell bersembunyi di hutan di sekitar sekolah untuk melacak satwa liar.
Selama liburan, Baden Powell muda akan pergi bersama saudara-saudaranya untuk berpetualang.
Pada suatu kesempatan, mereka pergi berlayar di sekitar pantai selatan Inggris atau mendayung menyusuri Sungai
Thames dengan kano.
Sepanjang waktu, Baden Powell mempelajari keahlian dan keterampilan yang terbukti sangat berguna baginya di
kemudian hari.
aden Powell tidak dikenal sebagai anak sekolah yang paling berpikiran akademis, namun ia berhasil berada di urutan
kedua dari ratusan pelamar ketika ujian masuk tentara.
Ia langsung ditugaskan ke Hussars ke-13 untuk mengikuti pelatihan perwira ke resimen kavaleri.
Baden Powell kemudian menjadi Kolonel Kehormatan mereka.
Kehidupan Militer Baden Powell
Pada tahun 1876, Baden Powell menuju ke India dengan resimen barunya.
Sebagai seorang perwira militer muda, ia mengkhususkan diri dalam kepramukaan.
Ia memimpin pembuatan peta dan pengintaian, kemudian segera mulai melatih prajurit lain dalam keterampilan yang
penting bagi mereka saat itu.
Baden Powell membentuk unit-unit kecil atau patroli yang bekerja bersama di bawah satu pemimpin, dan
memastikan ada pengakuan khusus bagi mereka yang melakukannya dengan baik.
Ia menganugerahkan lencana kecakapan pada prajurit yang berdedikasi dengan baik.
Desain lencana itu menyerupai desain tradisional titik kompas utara dan mirip lencana Pramuka universal saat ini.
Setelah India, Baden Powell pergi ke Balkan, Afrika Selatan, dan Malta.
Ia kembali ke Afrika pada awal Perang Boer Kedua sebagai Letnan Jenderal.
Baden Powell memimpin garnisun Inggris yang membela Kota Mafeking dan melawan sekitar lima ribu tentara Boer.
Ia dan anak buahnya berhasil menahan Boer selama 217 hari sampai bala bantuan Boer akhirnya tiba.
Pengepungan itu benar-benar menguji keterampilan kepanduan Baden Powell.

Para prajurit muda yang ia latih dengan ilmu kepanduan juga memiliki keberanian dan kecerdikan yang sama seperti
Baden Powell.
Baden Powell berhasil menyelesaikan misinya dan pulang ke Inggris pada 1903 sebagai pahlawan nasional.
Dia juga menemukan buku pegangan kecil yang dia tulis untuk tentara Aids to Scouting, digunakan oleh para
pemimpin pemuda dan guru di seluruh negeri untuk mengajar observasi dan kerajinan kayu.
Ketenaran Baden Powell berkat usahanya selama ini membawanya pada pertemuan dan rapat umum di seluruh
Inggris.
Ia menghadiri pertemuan Brigade Anak Laki-Laki.
Pendiri kelompok Brigade Anak Laki-Laki, Sir William Smith, meminta Baden Powell untuk merancang skema demi
meningkatkan pelatihan kewarganegaraan bagi anak laki-laki.
Baca juga: Siapa Pencetus Lambang Pramuka? Berikut Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Awal mula Gerakan Pramuka
Lambang Gerakan Pramuka.
Lambang Gerakan Pramuka. (kemenpora.go.id)
Baden Powell segera mengerjakan ulang Aids to Scouting untuk audiens yang lebih muda.
Pada tahun 1907, ia mengorganisir kamp "eksperimental" di Pulau Brownsea, di lepas pantai Dorset, untuk
mempraktikkan beberapa idenya.
Baden Powell mengumpulkan 22 anak laki-laki dari sekolah swasta dan dari rumah kelas pekerja biasa, untuk
berkemah.
Kegiatan itu adalah awal dari Gerakan Pramuka, yaitu sebuah acara yang sekarang diperingati dengan peletakan batu
pertama di pulau tersebut.
Buku Scouting for Boys diterbitkan pada tahun 1908, dalam enam bagian setiap dua minggu dan terbukti berhasil
daripada yang mereka harapkan.
Anak laki-laki mengikuti saran Baden Powell dan membentuk diri mereka menjadi Patroli Pramuka untuk mencoba
ide-ide buku.

Ada begitu banyak pertanyaan tentang kepramukaan sehingga Baden Powell mendirikan kantor untuk menangani
semua permintaan.
Buku panduan pelatihan bagi organisasi kepemudaan yang sudah ada pertama kali, menjadi buku pegangan Gerakan
baru dan pada akhirnya akan menyebar ke seluruh dunia.
Pada tahun 1910, Baden Powell yang berusia 53 tahun memutuskan pensiun dari tentara untuk mengabdikan
hidupnya untuk Gerakan Pramuka dan berkeliling dunia untuk menginspirasi lebih banyak anak muda untuk
bergabung kepramukaan.
Baden Powell akhirnya menikah dengan Olave Soames pada tahun 1912.
Olave Soames adalah pendampingnya dalam semua pekerjaan kepramukaan, dan terlibat erat dalam pengembangan
Gerakan Kepanduan.
Mereka dikaruniai tiga orang anak, yaitu Peter, Heather, dan Betty.

Ketua Pramuka dunia

Pada tahun 1920, Gerakan ini cukup besar untuk menyelenggarakan jambore pertamanya.
Sekitar delapan ribu Pramuka dari 34 negara berkumpul untuk Jambore Pramuka Dunia pertama di bawah kubah kaca
Olympia London.
Saat acara hampir berakhir, Baden Powell diakui sebagai Ketua Pramuka Dunia, sebuah gelar yang harus dipegangnya
sampai mati.
Sembilan tahun kemudian, pada Jambore Dunia ketiga di Inggris, Pangeran Wales mengumumkan Baden Powell akan
diberikan gelar bangsawan oleh Raja.
Baden Powell mengambil gelar Lord Baden-Powell dari Gilwell.
Kemudian, Gilwell Park menjadi lokasi pusat pelatihan internasional yang didirikannya untuk para pemimpin
Pramuka.
Kematian Baden Powell
Pada tahun 1938, Baden Powell yang menua kembali ke Afrika untuk hidup di kawasan Gunung Kenya.
Baden Powell meninggal dunia pada 8 Januari 1941, dalam usia 83 tahun.

Semasa hidupnya, Baden Powell menulis setidaknya 32 buku, mengumpulkan gelar kehormatan dari setidaknya enam
universitas, menerima banyak pesanan dan dekorasi asing, dan 19 penghargaan Pramuka dari berbagai negara.
Baden Powell dimakamkan di kuburan di Nyeri, Kenya, Afrika.
Nisannya terbuat dari marmer dan diukir dengan lambang Pramuka dan Pemandu Putri.
Pada nisannya, tertulis: "Robert Baden-Powell, Ketua Pramuka Dunia".
Istrinya, Lady Olave, terus mempromosikan Kepramukaan dan Pembinaan Gadis di seluruh dunia sampai kematiannya
pada tahun 1977.
Lady Olave dimakamkan bersama suaminya di Nyeri.

Awal Gerakan Kepanduan di Indonesia

Pada tahun 1912, pemerintah Belanda membawa cabang gerakan kepanduan ke Indonesia yang disebut Nederlandsche
Padvinders Organisatie (NPO). Kemudian, pada tahun 1916, gerakan tersebut berubah nama menjadi Nederlands
Indische Padvinders Vereeniging (NIVP).

Di tahun yang sama, muncul gerakan kepanduan pertama kali di Indonesia yang diprakarsai oleh Mangkunegara VII di
Surakarta dengan nama Javaansche Padvinders Organisatie. Setelah itu, muncullah berbagai gerakan kepanduan
lainnya yang dikelola organisasi-organisasi pergerakan nasional. Beberapa di antaranya antara lain yaitu:

Hizbul Wathan milik Muhammadiyah


Nationale Padvinderij milik Boedi Oetomo
Sarekat Islam Afdeling Padvinderij milik Sarekat Islam
Nationale Islamietische Padvinderij milik Jong Islamieten Bond
dan lain-lain.
Pada tahun 1923, mulai terjadi pemersatuan gerakan-gerakan kepanduan tersebut. Awal mula gerakan kepanduan
dalam lingkup nasional ditandai dengan berdirinya Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung serta Jong
Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) di Batavia. Kemudian pada tahun 1936, kedua gerakan itu melebur
menjadi satu, dengan nama Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO).

Semakin lama, gerakan kepanduan di lingkup nasional itu semakin populer dan membuat pemerintah Belanda
khawatir, lalu melarang seluruh gerakan kepanduan bumiputera menggunakan istilah padvinder. OIeh karena itu, K. H.
Agus Salim mulai memperkenalkan istilah "pandu" atau "kepanduan" bagi organisasi kepramukaan di Tanah Air.

Dalam perjalanannya, organisasi kepanduan yang mulanya berjumlah ratusan dibagi menjadi beberapa federasi.
Lantaran diketahui terdapatnya kelemahan dari beberapa federasi tersebut, maka dibentuklah Persatuan Kepanduan
Indonesia atau PERKINDO. Meski demikian, masih terdapat terkendala karena kurangnya kekompakan antara anggota
di dalamnya.

Sejarah Lahirnya Pramuka: Awal Mula Gerakan Pramuka Indonesia | Foto: dok. Kwarnas Pramuka Indonesia
Sejarah Lahirnya Pramuka: Kelahiran Gerakan Pramuka di Indonesia
Sejarah lahirnya Pramuka di Indonesia setelah masa kemerdekaan bermula pada tanggal 9 Maret 1961. Presiden
Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh dan gerakan kepramukaan Indonesia untuk menyatukan seluruh gerakan
kepanduan yang ada untuk dijadikan satu kesatuan organisasi yang kuat.

Pada tanggal 14 Agustus 1961 diselenggarakan MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang diketuai oleh Presiden
Soekarno, wakil ketua I Sultan Hamengkubuwono IX dan wakil ketua II Brigjen TNI Dr. A. Azis Saleh untuk
meresmikan gerakan Pramuka di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, istilah Pramula juga mulai diperkenalkan oleh Sultan Hamengkubuwono IX. Istilah
Pramuka berasal dari kata poromoko yang artinya pasukan terdepan dalam perang. Namun, kata Pramuka
dimanifestasikan menjadi Praja Muda Karana yang artinya "jiwa muda yang gemar berkarya".

Peresmian Gerakan Pramuka Indonesia itu ditandai dengan penyerahan panji-panji Pramuka oleh Presiden Soekarno
kepada tokoh-tokoh Pramuka. Acara ini juga dihadiri oleh ribuan anggota Pramuka untuk memperkenalkan gerakan
Pramuka kepada masyarakat.

Peristiwa sejarah lahirnya Pramuka di Indonesia itu dikenal dengan nama Hari Lahir Pramuka atau Hari Pramuka
Nasional. Hingga kini, Hari Pramuka Nasional diperingati setiap tanggal 14 Agustus.

Pencetus lambang tunas kelapa adalah Soenardjo Atmodipuro. Dilansir dari laman resmi Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Indonesia, Soenardjo Atmodipuro adalah pencipta lambang tunas kelapa yang merupakan lambang dari
Gerakan Pramuka Indonesia.

Soenardjo Atmodipuro adalah seorang Andalan Nasional dan Pembina Pramuka yang juga merupakan pegawai dari
Departemen Pertanian. Sosok pencipta lambang pramuka ini lahir pada tanggal 29 Februari 1903 di Blora. Soenardjo
Atmodipuro meninggal pada tanggal 31 Mei 1979.

Lambang tunas kelapa ciptaan Soenardjo Atmodipuro itu untuk pertama kalinya dipergunakan sebagai lambang
Gerakan Pramuka adalah pada tanggal 14 Agustus 1961, ketika Presiden Republik Indonesia menganugerahkan Panji
Kepramukaan kepada Gerakan

Lambang Tunas Kelapa, Sejarah Lambang Gerakan Pramuka Indonesia


Siapa pencetus lambang tunas kelapa sudah diketahui, yaitu Soenardjo Atmodipuro. Selanjutnya mari
membahas tentang lambang tunas kelapa yang dijadikan sebagai lambang Gerakan Pramuka Indonesia.
Berikut penjelasan seputar lambang tunas kelapa sebagaimana dilansir dari laman resmi Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka Indonesia.

Lambang dari Gerakan Pramuka adalah tunas kelapa, hal itu sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka pasal 48 dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab VII
Pasal 120. Penjabaran lambang tunas kelapa itu ditetapkan dalam SK Kwarnas Nomor 06/KN/72 tentang
Lambang Pramuka.

Dilansir dari laman National Geographic Indonesia, pengetahuan tentang lambang Gerakan Pramuka juga
menjadi salah satu materi dalam SKU, yakni mulai SKU Siaga Mula, SKU Siaga Bantu, Siaga Tata, serta
SKU Penggalang Ramu.

Tunas Kelapa dan Artinya dalam Pramuka


Arti Makna Lambang Tunas Kelapa, Lambang Gerakan Pramuka
Sebagaimana diketahui, siapa pencetus lambang tunas kelapa adalah Soenardjo Atmodipuro. Lambang
tunas kelapa yang menjadi lambang Gerakan Pramuka Indonesia itu tentunya memiliki arti makna tersendiri
sebagaimana yang tertera dalam Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72.

Berikut 6 arti makna lambang tunas kelapa sebagai lambang Gerakan Pramuka Indonesia:

1. Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti :
penduduk aseli yang pertama, yang menurunkan generasi baru.Jadi lambang buah Nyiur yang tumbuh itu
mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia
2. Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun djuga. Jadi lambang itu
mengkiaskan, bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet
serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian
dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
3. Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya-upayanya dalam menyesuaikan
dirinya dengan keadaan sekelilingnya.Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka dapat
menyesuaikan diri dalam masjarakat dimana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
4. Nyiur bertumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di
Indonesia.Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus
jakni yang mulia dan djudjur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
5. Akar Nyiur yang bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan bahwa tekad dan kejakinan tiap
Pramuka mempunjai dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat
dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnyauntuk memperkuat diri guna mencapai cita-
citanja.
6. Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa
tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan
tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
Profil Hamengkubuwono IX
Hamengkubuwono IX atau Sultan Yogyakarta itu merupakan bapak pramuka Indonesia. Menurut situs
Pramuka UAD, Hamengkubuwono IX lahir di Yogyakarta, 12 April 1912 dengan nama Gusti Raden Mas
Dorojatun. Hamengkubuwono IX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng
Kustilah atau Kanjeng Ratu Alit.

Pendidikan yang Ditempuh Hamengkubuwono IX


Hamengkubuwono IX mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah yang terletak di berbagai daerah. Berikut
nama-nama sekolah yang menjadi tempat Hamengkubuwono IX menempuh pendidikan.

Hollands Inlandse School (HIS) atau setara SD di Yogyakarta


Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) atau setara SMP di Semarang
Algemeene Middelbare School (AMS) atau setara SMA di Bandung.
Universiteit Leiden, Belanda.
Baca juga:
Hari Bahasa Ibu Internasional 2022: Simak Sejarah-Tema Tahun Ini
Siapa Nama Bapak Pramuka Indonesia? Peranan Hamengkubuwono IX dalam Kepanduan Pramuka
Hamengkubuwono IX sudah berjasa dalam pramuka ketika Indonesia berada dalam kepemimpinan
Presiden Soekarno. Pada tahun 1960, Hamengkubuwono IX menjadi Pandu Agung (Pemimpin
Kepanduan).

Pada tahun 1961, Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka, dengan
anggota Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, dan Achmadi. Empat orang
tersebut kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka dan terbitnya Keputusan Presiden RI No.
238 Tahun 1961.

Siapa Nama Bapak Pramuka Indonesia? Jabatan Hamengkubuwono IX dalam Gerakan Pramuka
Mengutip dari situs pramuka DIY Yogyakarta, Hamengkubuwono IX menjabat sebagai Ketua Kwartir
Nasional mulai dari tahun 1961 hingga 1974. Ia juga mempelopori sejumlah kegiatan kepramukaan seperti:

1. Perkemahan Satya Dharma tahun 1964.


2. Kegiatan Wirakarya, perkemahan pertama Pramuka Nasional pada 1968.
3. Pembentukan Tri Satya Pramuka serta Dasa Dharma Pramuka yang digunakan hingga saat ini
Siapa nama bapak pramuka Indonesia kini telah diketahui, yakni Hamengkubuwono IX. Dedikasinya di
dunia pramuka tak perlu diragukan lagi.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX mendapatkan penghargaan Silver World Award dari Boy Scouts of
America, pada tahun 1972. Beliau juga mendapat sebutan Pandu Agung karena sosoknya mencerminkan
seorang guru dan panutan bagi pramuka Indonesia.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX meninggal di Washington DC, Amerika Serikat, 2 Oktober 1988 pada umur
76 tahun. Beliau dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta.

Atas dedikasinya terhadap Gerakan Kepanduan dan Kepramukaan di Indonesia, maka 12 April yang
merupakan hari kelahiran Hamengkubuwono IX, diperingati menjadi Hari Bapak Pramuka Indonesia.

TANDA TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA

Tanda Pengenal Gerakan Pramuka adalah tanda-tanda yang dikenakan pada pakaian seragam Pramuka yang dapat
memperlihatkan atau menunjukkan identitas seorang anggota Pramuka, baik identitas diri, satuan, kemampuan,
tanggung jawab, daerah asal, wilayah tugas, kecakapannya, hingga tanda penghargaan yang dimilikinya.

Tujuan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka


Adapun tujuan tanda pengenal Pramuka sebagai berikut:

• Pemakaian dan pemberian tanda pengenal berdasarkan PP SKI No.OSS/Kwarnas/1982.Bentuk, ukuran, warna,
dan persyaratan untuk menerima tanda pengenal Gerakan Pramuka diatur dalam PP tersendiri.

• Penggunaan tanda pengenal Gerakan Pramuka dimaksudkan untuk mengenalkan diri seorang anggota Gerakan
Pramuka, satuan, kemampuan, tempat asal, wilayah tugas, jabatan dan kecakapannya.
Fungsi Penggunaan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka
Fungsi tanda pengenal Gerakan Pramuka antara lain:

• Sebagai Motivasi pendidikan agar memberi dorongan, semangat dan gairah para anggota Pramuka, agar
mereka berusaha meningkatkan kemampuan, karya, pribadi dan kehormatannya.
• Sebagai alat pengenal seorang Pramuka, satuan, tingkat kecakapan, jabatan, tempat atau wilayah tugasnya.

• Sebagai tanda-tanda pengesahan dan pengakuan atas keanggotaan, tingkat kecakapan serta pemberian
tanggung jawab, hak dan kewajiban kepada seorang anggota Gerakan Pramuka.

• Sebagai tanda penghargaan kepada seseorang atas prestasi dan tindakannya, agar yang bersangkutan selalu
menjaga dan memelihara nama baik pribadi dan organisasinya.
Tanda pengenal Gerakan Pramuka bertujuan sesuai dengan macam tanda pengenal tersebut, yaitu sebagai
berikut:

• Memotivasi seorang Pramuka untuk menggunakan haknya dan melaksanakan kewajibannya sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya.

• Mendorong semangat seorang anggota Pramuka untuk meningkatkan kemampuan, kecakapan, dan karyanya
menurut ketentuan yang ada sesuai dengan golongan usianya.

• Mendorong semangat anggota Pramuka untuk bersungguh-sungguh menjalankan atau melaksanakan isi janji
dan ketentuan moral yang berbentuk Satya dan Darma Pramuka, serta mengamalkan pengetahuan dan
kecakapannya sesuai tanda yang dipakainya.

• Menanamkan rasa atau ikatan persaudaraan di kalangan anggota Gerakan Pramuka pada khususnya dan
anggota Gerakan Kepramukaan Sedunia pada umumnya.

• Menanamkan kesadaran ikut memiliki, memelihara dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri, satuan,
organisasinya serta ikut mencapai tujuan atau cita-citanya.

• Menanamkan kebanggaan dan percaya pada diri sendiri serta mengembangkan daya kepemimpinannya.
Macam-Macam Tanda Pengenal
Tanda pengenal Gerakan Pramuka di golongkan menjadi lima kelompok, yaitu Tanda Umum, Tanda Satuan, Tanda
Jabatan, Tanda Kecakapan, dan Tanda Kehormatan.

Tanda Umum
Tanda Umum adalah tanda yang biasa digunakan secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang telah
dilantik. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Umum, yaitu tanda pada tutup kepala, setangan leher, tanda pelantikan,
tanda harian, dan tanda kepramukaan sedunia.

Tanda Satuan
Tanda Satuan adalah tanda yang menunjukkan satuan, tempat atau lokasi tempat tinggal pemakainya.

Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Satuan di antaranya sebagai berikut:

• Tanda Barung, Tanda Regu, Tanda Sangga, dan Tanda Satuan terkecil lainnya.

• Tanda Gugus depan, Kwartir dan Majelis Pembimbing.

• Tanda Krida dan Tanda Satuan Karya.

• Lencana Daerah dan Tanda Wilayah.

• Tanda Satuan Pramuka Luar Biasa.


Tanda satuan dalam Gerakan pramuka dikelompokkan dalam lima bagian yaitu:

• Lencana Wilayah

• Pita Wilayah

• Pita Nomor

• Tanda Satuan Terkecil

• Tanda Satuan Karya


Tanda jabatan
Tanda Jabatan adalah tanda yang menunjukkan jabatan dan tanggung jawab yang disandang dalam lingkup Gerakan
Pramuka.

Penggunaan tanda jabatan berdasarkan Skep No. 202/1988.


Tanda Jabatan ditempatkan pada saku kanan seragam Pramuka Putra, dan di dada kira kira di tempat yang sama pada
baju seragam Pramuka putri.

Tujuan tanda jabatan


Tanda Jabatan ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

• Mendorong anggota Gerakan Pramuka untuk menggunakan haknya dan melaksanakan kewajibannya sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya.

• Memberi gairah dan semangat bekerja kepada anggota Gerakan Pramuka, serta meningkatkan pengetahuan,
kecakapan, kemampuan dan haknya sesuai dengan jabatan yang dipegangnya.

• Memberi kebanggaan kepada pemakainya sehingga mendorong untuk mengembangkan jiwa


kepemimpinannya.
Tanda Kecakapan
Tanda Kecakapan adalah tanda yang menunjukkan kecakapan, keterampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap dan
usaha seorang Pramuka dalarn bidang tertentu, sesuai dengan golongan usianya.

Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Kecakapan terdiri dari Tanda Kecakapan Umum Tanda Kecakapan Khusus, dan
Tanda Kecakapan Garuda. Penggunaan Tanda Kecakapan Umum berdasarkan Skep No. 82/1988, sedangkan
penggunaan Tanda Kecakapan Khusus berdasarkan Skep No. 132/1979.

Tanda Kecakapan Umum


Tanda Kecakapan Umum, meliputi:

Untuk Pramuka Siaga : Tingkat Mula, Bantu dan Tata

Untuk Pramuka Penggalang : Tingkat Ramu, Rakit, dan Terap.

Untuk Pramuka Penegak : Tingkat Bantara dan Laksana

Untuk Pramuka Pandega : Tingkat Pandega

Untuk Pembina Pramuka : Tingkat Mahir Dasar dan Lanjutan.

Tanda Kecakapan Khusus


Tanda Kecakapan Khusus, meliputi:

Untuk Pramuka Siaga : Tidak ada tingkatan

Untuk Pramuka Penggalang: Tingkat Purwa, Madya, dan Utama

Untuk Pramuka Penegak : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama

Untuk Pramuka Pandega : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama

Untuk Instruktur : Muda dan Dewasa

Untuk Pembina Pramuka : Tingkat Dasar dan Lanjutan.

Tanda Kehormatan
Tanda Kehormatan adalah tanda yang menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang, atas jasa,
darma bakti, dan lain-lainnya, yang dianggap cukup bermutu dan berguna bagi Gerakan Pramuka, Gerakan
Kepramukaan Sedunia, masyarakat, bangsa, negara, dan umat manusia. Penggunaannya berdasarkan Skep No.
090/1983.

Tanda Pengenal untuk peserta didik


Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk peserta didik, yaitu :

Tanda Penghargaan (termasuk Tanda Ikut Serta Bakti Gotong Royong, Tanda Ikut Serta Kegiatan dan lain-lainnya).

• Bintang Tahunan

• Lencana Wiratama

• Lencana Teladan
Tanda Pengenal orang dewasa
Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk orang dewasa, yaitu:

• Bintang Tahunan

• Lencana Pancawarsa

• Lencana Wiratama

Lencana Jasa :

• Dharma Bakti

• Melati

• Tunas Kencana

Tanda Pengenal yang termasuk Tanda jasa atau Penghargaan dari badan di luar Gerakan Pramuka, seperti dari
organisasi Kepramukaan maupun badan lainnya, baik itu dari dalam atau dari luar negeri sepanjang hal-hal tersebut
tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, serta peraturan
perundang undangan Negara Republik Indonesia yang berlaku dan perundang-undangan Pemerintah negara lain.

Pemasangan Atribut (Tanda Pengenal) Pramuka Penggalang

Pemasangan atribut (tanda pengenal) pramuka penggalang ini melanjutkan artikel sebelumnya, Pemasangan Atribut
(Tanda Pengenal) Siaga di Seragam Pramuka. Tanda pengenal atau kerap disebut juga sebagai atribut, dipasang di
pakaian seragam pramuka, termasuk pakaian seragam pramuka penggalang. Pemasangan tersebut tentunya
menggunakan aturan dan tata cara tersendiri.

Untuk memahami macam-macam tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka, ada baiknya membaca artikel Macam-
Macam Tanda Pengenal dalam Gerakan Pramuka terlebih dahulu.

Berbagai atribut atau tanda pengenal yang dipasang di pakaian seorang pramuka penggalang (baik putra maupun putri)
antara lain adalah: tanda tutup kepala, tanda WOSM (pandu dunia), tanda pelantikan, dan papan nama. Juga tanda
lokasi, gudep, dan badge wilayah. Tanda regu, Tanda Kecakapan Umum Penggalang (manggar), Tanda Kecakapan
Khusus (TKK), dan tanda pratama, pemimpin regu, atau wakil pemimpin regu.

Penjelasan Pemakaian Atribut Pramuka Penggalang

Bentuk dan tata cara pemasangan atribut (tanda pengenal) untuk pramuka penggalang adalah sebagai berikut:

1. Tanda Tutup Kepala; Berbentuk lingkaran (putri) dan segi delapan (putra) dengan warna dasar merah.
Pada putri dipasang di topi pramuka bagian depan sedangkan untuk untuk putra di samping kiri kabaret
pramuka.

2. Tanda Pandu Dunia (WOSM); Berwarna dasar ungu. Untuk putri berbentuk lingkaran, dipasang
dikerah baju sebelah kanan. Sedang untuk putra berbentuk persegi, dipasang di dada (di atas papan
nama) sebelah kanan.

3. Tanda Pelantikan; Berwarna dasar coklat tua. Untuk putri berbentuk lingkaran, di pasang di kerah baju
sebelah kiri. Sedang untuk putra, dipasang di dada sebelah kiri, di bawah lipatan baju.

4. Papan Nama; Berwarna dasar coklat muda. Baik putra maupun putri dipasang di dada sebelah kanan di
atas lipatan baju dan di bawah tanda pandu dunia (WOSM).
5. Tanda Lokasi Kwarcab; Memuat nama kwartir cabang (Kabupaten/Kota) anggota pramuka tinggal.
Baik putra maupun putri dipasang di lengan baju sebelah kanan, paling atas.

6. Tanda Gugusdepan; Memuat nomor gugusdepan di mana anggota pramuka bergabung. Baik pada
putra maupun putri, dipasang di lengan baju sebelah kanan, tepat di bawah Tanda Lokasi Kwarcab.
Untuk anggota putri, nomor gudepnya genap dan untuk putri nomornya ganjil.

7. Lencana / Badge Daerah; Memuat lambang kwartir daerah di mana anggota pramuka tinggal.
Dipasang di lengan baju pramuka sebelah kanan, di bawah Tanda Gudep.

8. Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Penggalang; Terdiri atas tiga bentuk sesuai tingkatan TKK, yakni
lingkaran (purwa), persegi (madya), dan segilima (utama). Baik pada putra maupun putri, dipasang
lengan baju sebelah kanan, di kanan, kiri, dan bawah Lencana / Badge Daerah. Pemasangan TKK di
lengan baju maksimal 5 buah TKK. Jika memiliki TKK lainnya (lebih dari lima) selebihnya dipasang
di tetampan TKK.

9. Tanda Jabatan; Terdiri atas tanda Pratama, Pemimpin Regu, atau Wakil Pemimpin Regu dengan
bentuk balok berwarna merah bersusun tiga, dua, dan satu. Pemasangannya di dada sebelah kanan, di
bawah lipatan baju.

10. Tanda Regu; Berbentuk persegi dengan gambar sesuai nama regunya. Baik pada penggalang putri
maupun putra dipasang di lengan baju sebelah kiri paling atas.

11. Tanda Kecakapan Umum (TKU) Penggalang; Terdiri atas tiga tingkatan yaitu Ramu, Rakit, dan Terap.
Pemasangan atribut TKU di lengan baju sebelah kiri, di bawah tanda regu.

Selain tanda-tanda (atribut) sebagaimana tersebut di atas, seorang pramuka penggalang dapat juga memasang tiska
(Tanda Ikut Serta Kegiatan), lencana dan tanda pramuka garuda, dan tanda perhargaan lainnya pada seragam pramuka.
Lencana pramuka garuda (berbentuk mendali dengan pitanya) dikalungkan di leher bersama dengan setangan leher
pramuka. Tanda pramuka garuda, dan tanda penghargaan (semisal bintang tahunan) dikenakan di dada baju sebelah
kiri, di atas lipatan baju. Sedangkan tiska (Tanda Ikut Serta Kegiatan) dipasang sesuai dengan ketentuan tiska tersebut.

MATERI TALI TEMALI


Tali Temali memang tidak asing dengan pramuka, tali temali seperti tali, simpul, dan ikatan yang ada dalam
pramuka, akan tetapi tidak sedikit anggota pramuka khususnya tingkat penggalang yang masih belum tau
bagaimanakah cara membuat tali, simpul sekaligus ikatan tersebut.
TALI TEMALI DALAM PRAMUKA
Istilah tali temali dalam pramuka, sering kali kita mencampur adukkan antara tali, simpul dan ikatan hal ini
sebenarnya berbeda. Berikut kami jelaskan perbedaannya di bawah ini :
1. Tali: Benda yang akan digunakan.

2. Simpul: Pertemuan tali dengan tali.

3. Ikatan: Benda yang ditali ( seperti tali yang diikatkan dengan tongkat dan sebagainya).
Hasil bentukan dari tali, yakni terdiri dari, ikatan, simpul dan jerat. Simpul, Ikatan dan jerat yang baik dan
benar adalah ikatan, simpul dan jerat yang bisa digunakan dengan kuat, tidak mudah lepas serta mudah untuk
dilepas kembali.

TALI TEMALI DALAM PRAMUKA


Kali ini kami akan memberikan gambaran tentang tali temlai dalam pramuka beserta fungsinya. Berikut kami
akan membahasnya satu persatu :

A. Simpul
Simpul merupakan hasil atau bentukan dari satu atau dua utas tali
MACAM-MACAM SIMPUL
Dikalangan kita, di negara Indonesia tali temali, simpul dalam pramuka lebih dikenal dengan sebutan, simpul
hidup, simpul mati, simpul pangkal, simpul laso, simpul jangkar.
1. SIMPUL HIDUP
Simpul hidup fungsinya untuk mengikat suatu benda dengan kuat, tapi untuk melepasnya tidak susah, tali
temali simpul ini biasanya digunakan untuk mengikat hewan.

Fungsi : dalam Pramuka simpul hidup ini berfungsi untuk mengikat tiang

2. SIMPUL MATI
Simpul mati adalah simpul yang biasanya digunakan untuk mengakhiri suatu simpul. Walaupun simpul ini
terlihat mudah dalam membuatnya, namun banyak juga yang salah dalam membuatnya.

Fungsi : Simpul Ini berfungsi untuk menyambung dua utas tali yang sama besarnya dan tidak licin.

3. SIMPUL PANGKAL
Simpul Pangkal merupakan salah satu simpul yang sering sekali digunakan untuk mengawali atau
mengakhiri suatu simpul lainnya.
Seperti contoh; Apabila kamu ingin membuat simpul palang maka langkah pertama yang harus kamu
lakukan adalah pangkal terlebih dahulu pada salah satu tongkat.
Terdapat dua cara dalam membuat tali temali simpul ini, yaitu pertama dengan cara membuat lingkaran dan
yang kedua dengan cara dililitkan.

Fungsi: Simpul pangkal berfungsi untuk permulaan ikatan dalam mengikat tali pada tongkat atau tiang,
kayu.

4. SIMPUL JANGKAR (COW HITCH)


Dalam cara pembuatan simpul jangkar tidak begitu sulit alias mudah. Ada beberapa cara dalam membuat tali
temali simpul jangkar ini salah satunya adalah :
1. Bagilah tali menjadi dua kemudian lingkarkan pada benda yang ingin ditali
2. Tariklah kedua badan tali, sehingga semua tali masuk ke dalam sosok.
Fungsi : Fungsi dari tali temali simpul ini adalah untuk membuat tanduk darurat atau dapat juga digunakan
untuk mengikat timba atau ember.

5. SIMPUL TARIK
Tali Temali simpul tari (bowline knot) menghasilkan loop tali yang tidak bisa mengecil ataupun membesar
lagi. Kegunaan tali temali simpul antara lain :
▪ Menambatkan tali kepada benda atau tiang.
▪ Mengikat leher binatang supaya tidak tercekik
▪ Apabila dua simpul tiang saling dihubungkan bisa berguna juga untuk menyambung tali.

Fungsi : Fungsi dari tali temali simpul tarik adalah untuk turun ke jurang atau dari atas pohon.
6. SIMPUL LASO

Fungsi : kegunaan dari simpul laso ini adalah untuk mengikat leher binatang, baik binatang buas maupun
tidak buas.
7. SIMPUL ANYAM
Cara membuat simpul anyam adalah :
1. Buatlah sosok pada ujung utas tali yang berukuran lebih besar (Seperti di gambar, tali berwarna biru)
2. Masukkan ujung tali yang lebih kecil (dalam gambar warna merah) ke dalam sosok tali besar (biru)
dari arah bawah keatas
3. Belitkan ujung tali kecil (merah) di bawah tali berwarna biru
4. Sisipkan ujung tali merah ke bawah badan tali itu sendiri
Fungi: Fungsi dari simpul anyam adalah untuk menyambung dua utas tali yang tidak sama besarnya dan
dalam keadaan kering.

8. SIMPUL ANYAM BERGANDA


Fungsi : kegunaan atau fungsi dari temali simpul anyaman berganda adalah untuk menyambung dua utas tali
yang ukurannya tidak sama besar dan tidak licin.

9. SIMPUL ANYAM RANTAI


Kegunaan : Kegunaan dari temali anyaman rantai adalah untuk memendekkan tali.
10. SIMPUL UJUNG TALI
Kegunaan : Kegunaan dari temali simpul ujung tali ini adalah agar tali pintalan yang ada pada ujung tali tidak
mudah lepas.

11. TALI TEMALI PRAMUKA SIMPUL TIANG

Kegunaan: kegunaan temali simpul tiang adalah untuk mengikat benda hidup atau leher binatang tujuannya
agar yang diikat tidak terjerat, dan untuk menambatkan tali pengikat binatang pada pohon supaya binatang
itu bisa bergerak dengan bebas.

12. SIMPUL KEMBAR


Tali temali dalam pramuka simpul nelayan, simpul kembar, simpul portugis, simpul inggris, merupakan
gabungan dari dua buah simpul hidup pada masing-masing ujung dari dua utas tali. Sehingga tidak terlalu
sulit jika kamu mau membuatnya.
Kegunaan: Kegunaan dari temali simpul kembar adalah untuk menyambung dua utas tali yang sama besarnya
bisa digunakan dalam keadaan basah atau licin.

13. SIMPUL ERAT


Kegunaan: untuk memendekkan tali tanpa harus memotongnya
14. SIMPUL TAMBAT (TIMBER HITCH)
Temali simpul tambat juga berfungsi sebagai awalan pada simpul-simpul yang lainnya, seperti simpul silang
dan simpul palang
Kegunaan: Untuk memulai ikatan bisa juga digunakan untuk menyeret balok
15. SIMPUL PENARIK
Kegunaan : Untuk menarik suatu barang/benda yang ukurannya lumayan besar seperti batang pohon dll.
16. SIMPUL GULUNG

Kegunaan: Untuk diikatkan pada tali penarik tujuannya agar orang lain bisa membantu menarik.
17. SIMPUL KURSI
Kegunaan: Untuk mengangkat atau menurunkan suatu benda atau orang pingsan.
18. SIMPUL PENGUNCI

Kegunaan: Berfungsi untuk menghindari lepasnya ujung tali dari ikatan yang berbentuk lingkaran pada tali
tersebut.
19. SIMPUL PRUSIK
Fungsinya: Sebagai pengganti alat ascendeur karena simpul ini pada awalnya untuk menaiki tali kermantle
yang lebih besar diameternya.
20. SIMPUL TIANG BERGANDA
Fungsinya: Untuk mengangkat atau menurunkan suatu benda atau manusia.

21. SIMPUL TANGGA TALI


Fungsinya: Fungsi dari simpul ini tidak jauh dari namanya yakni untuk membuat tangga tali.
Catatan :
Fungsi temali dari simpul silang hampir sama dengan simpul palang akan tetapi, simpul silang lebih cepat
dan lebih kuat dibanding dengan simpul palang
B. Ikatan
Ikatan adalah bentukan dari tali yang digunakan untuk mengikat barang atau benda.
Macam-Macam Ikatan adalah sebagai berikut :
1. IKATAN KAKI TIGA (3)
Fungsi: Fungsi ikatan kaki tiga adalah untuk mengikat tiga tiang sekaligus dalam satu ikatan untuk
pembuatan kaki tiga, jemuran.

2. IKATAN PALANG
Ikatan Palang berfungsi untuk mengencangkan kedua tongkat secara vertikal dan horizontal sehingga kedua
tongkat tersebut menjadi satu dan sulit dilepaskan.
Fugsi: Fungsi yang paling dominan dari ikatan ini adalah untuk mengikat dua buah tiang yang bersilangan
dengan sudut 90⁰ (Siku-Siku)

3. IKATAN SILANG

Fungsi: Ikatan Ini Berfungsi untuk mengikat dua buah tongkat bersilangan dan tidak membentuk siku.

4. IKATAN CANGGAH (SAMBUNG TONGKAT)


Berfungsi untuk menyambung tongkat dengan tali secara sejajar. Ikatan canggah umum dikenal dengan nama
ikatan sambung tongkat.

Kegunaan: Digunakan untuk mengikat dua buah tiang dalam pembuatan kuda-kuda.

D. JERAT
Jerat adalah bentuk tali dari benda dengan tali.
MACAM-MACAM JERAT ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
1. Jerat Bermata Tiga
2. Jerat Tiang Dua Mata
3. Jerat Laso
4. Jerat Kembar
5. Jerat Tangga
6. Jerat Delapan
7. Jerat Kupu-Kupu
8. Jerat Tambat

D. PIONERING
Menurut asal muasal katanya, pionering berarti bangunan darurat, yaitu pembuatan suatu bentuk bangunan
dengan menggunakan alat dasar tali dan tongkat untuk membuat bangunan.

Seorang anggota pramuka diharapkan mempunyai ketrampilan khusus dalam menggunakan alat-alat ini,
karena keduanya merupakan alat-alat dasar yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dikarenakan
multifungsinya dan sangat sisematisnya.
Jenis tali yang umumnya digunakan pada kepramukaan adalah tali yang terbuat dari bahan nylon, yang
memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan tali nylon antara lain:
1. Mudah dibuat simpul dengan kekuatan tarik yang merata
2. Ringan dan mudah diatur
3. Menyerap sedikit air
4. Mempunyai elastisitas yang tinggi dan meredam sentakan
kekurangan Tali nylon yaitu:
1. Mudah meleleh pada temperature yang tinggi
2. Tidak tahan terhadap panas
Agar tali dapat tahan lama dan dapat dipergunakan untuk jangka waktu panjang tali perlu diberi perlakuan
khusus setelah dipakai kegiatan. Lakukan beberapa langkah berikut untuk pemeliharaan tali :
1. Kotoran yang melekat pada tali dicuci dengan air dingin dan dikeringkan di tempat yang tidak terkena
matahari secara langsung (diangin-anginkan).
2. Tali harus dijauhkan dari bahan-bahan yang bisa merusak tali, seperti; air accu, oil, minyak, bahan-
bahan kimia, dll.
3. Penyimpanan harus terhindar dari cahaya matahari secara langsung, dan diusahakan sirkulasi udara
lancar dengan kelembaban rendah.
4. Tali disimpan dalam keadaan kering serta digantung dalam bentuk lingkaran seperti gelang atau
gulungan yang secara sederhana dan mudah untuk diurai kembali
Hasil bentukan dari tali, adalah terdiri dari: simpul, ikat dan jerat. Simpul, ikatan, dan jerat yang baik dan
benar adalah simpul, ikatan, dan jerat yang bisa digunakan dengan kuat, tidak mudah lepas dan mudah untuk
dilepas kembali.
Sekian artikel tali temali ini, semoga bisa bermanfaat bagi kalian semua dan bisa membantu kalian
dalam kegiatan pramuka khususnya dan kegiatan sehari-hari umumnya.

MATERI SURVIVAL

Karena dalam praktiknya seorang survival baik anggota Pramuka dan pecinta alam tidak pernah
lepas dari sikap dan prinsip kata STOP. Nah, apa itu yang dimaksud dengan arti kata pada setiap
huruf STOP dalam survive (survival)? Berikut ulasan singkat dan lengkap materi tentang survival
untuk anggota pramuka.

Secara definisi survival adalah kemampuan seseorang (survivor) untuk bertahan hidup dan juga
keluar dari keadaan sulit atau kritis.

Tujuan utama Survivor yakni dapat keluar dari keadaan sulitnya dengan waktu yang sesingkat
mungkin. Karena seseorang dapat bertahan hidup dari keadaan kritisnya di alam hanya 3 hari atau
72 jam.

Pengalaman, pengetahuan, perlengkapan, dan sikap menjadi hal penting bagi survivor untuk
mencapai tujuannya yakni selamat dari keadaan kritis. Demikian pula bagi anggota Pramuka dan
pecinta alam yang sedang mendalami kegiatan survival.

Prinsip Survival
Sesuai dengan arti kata survive (bertahan), setiap individu mempunyai batas kemampuannya.
Maka untuk bisa bertahan sangat di perlukan upaya, pengetahuan, pengalaman dan ketabahan
yang lebih.

Berikut prinsip survival yang umum kita jumpai pada kegiatan Pramuka dan para pecinta alam.

S Size Up the Situation Pandai dalam menilai situasi

Undue Haste Make


U Tidak tergesa-gesa biar lambat asal selamat
taste

Remember Where You


R Ingat dimana posisi berada
Are

Vanquish fear and Kontrol diri dari rasa takut dan panik yang dapat menyebabkan tumpulnya nalar
V
panic dan pikiran yang jernih
I Improvise Perbaiki dari kesulitan

V Value living Hargailah kehidupan, jangan siasakan hidup dengan keputusan bodoh

A Act like the native Sesuaikan diri dengan penduduk setempat, sesuaikan dengan lingkungan sekitarmu

L Learn basic skill Pelajari dasar – dasar pengetahuan dan latihlah kemampuan di alam bebas

Jika tersesat hal yang perlu kita tekankan adalah istilah dari kata STOP. Dan apa yang dimaksud
dengan berikut arti kata huruf STOP survive (survival)? Berikut arti setiap hurufnya.

Perlengkapan dan Kebutuhan Survival Pramuka


Menyiapkan perlengkapan dan juga menggunakannya dengat tepat dalam survival pada alam
bebas menjadi hal penting untuk mencapai tujuan.

Sikap Mental

Bagian dari kelengkapan psikologis diri yang jumlahnya sangat dominan. Sehingga mengelola diri
sebaik mungkin untuk mencapai tujuan adalah kunci utamanya. Dan hal – hal yang terdapat dalam
sikap mental terdiri dari:

1. Semangat untuk tetap hidup


2. Percaya diri
3. Akal sehat
4. Disiplin dan mempunyai rencana matang
5. Kemampuan belajar dari pengalaman

Pengetahuan

Memiliki wawasan yang dapat mendukung kecepatan adaptasi saat survival sangatlah penting bagi
seorang Pramuka. Agar dapat memanfaatkan alam sebagai petunjuk dan memenuhi kebutuhan
seperti:

1. Membuat bivak
2. Memperoleh air
3. Mendapatkan makanan
4. Membuat api
5. Pengetahuan orientasi medan
6. Mengatasi gangguan binatang
7. Mencari pertolongan

Pengalaman dan Latihan

Melatih diri dengan terencana merupakan bagian dari untuk membentuk kepercayaan diri dan juga
ketabahan. Dan berikut beberapa latihan survival terencana yang dapat teraplikasikan oleh anggota
Pramuka dan pecinta alam:

1. Mengidentifikasi tanaman, jejak hewan


2. Membuat api
3. Ketahanan tubuh
4. Orientasi medan dll

Alat
Karena ketersediaan alat merupakan bagian yang tidak bisa kita anggap sepele. Maka
memanfaatkan dan mempersiapkan alat – alat seperti senjata tajam dan tali dapat membantu kita
untuk bertahan hidup.

Kemauan Belajar

Hasrat dan dorongan untuk terus mencari tahu ilmu dan teknik survival menjadi hal yang harus
ada dalam diri anggota Pramuka. Dan berikut beberapa hal umum yang harus kita pelajari sebelum
survival:

1. Mengkoordinasi anggota
2. Melakukan pertolongan pertama
3. Melihat kemampuan anggota
4. Mengadakan orientasi medan
5. Membuat rencana dan pembagian tugas
6. Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia luar
7. Membuat jejak dan perhatian
8. Memperoleh pertolongan

Bahaya – Bahaya Dalam Survival


Di materi survival pramuka tentu saja saat berkegiatan di alam bebas tidak terlepas dari adanya
bahaya objektif dan juga subyektif. Munculnya bahaya dalam survival terjadi karena beberapa
aspek seperti:

Psikologis: Bahaya yang muncul dari dalam diri karena adanya rasa takut, cemas, kesepian,
bingung dan lain – lain.

Fisiologis: Bahaya yang muncul dari keadaan fisik tubuh seperti kelelahan, lapar, haus dan lain –
lain.

Lingkungan: Bahaya yang muncul dari keadaan alam seperti cuaca yang panas, dingin, hujan,
angin dan lain – lain.

Mengenal penyebab dan berpengetahuan luas untuk mengatasi potensi bahaya dalam survival
menjadi hal yang penting. Oleh karena itu, seorang anggota Pramuka harus senantiasa berlatih dan
meningkatkan pengetahuannya tentang survival.

Anda mungkin juga menyukai