Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Nama : Muhammad Fajar

PRODI : PGMI C SEMESTER 4

Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya Psikologi Pendidikan

Bidang psikologi pendidikan didirikan oleh beberapa perintis bidang psikologi


sebelum awal abad ke-20. Ada tiga perintis termuka yang muncul di awal sejarah psikologi
pendidikan.

1. William James (1842-1910)

William james. Tak lama setelah meluncurkan buku ajar psikologinya yang pertama,
Principles Of Psychology (1890), willima James (1842-1910) memberikan serangkai kuliah
yang berjatuk Talks to teachers (1899/1993). Dalam kuliah ini dia mendiskusikan aplikasi
psikologi untuk mendidik anak. William James mengatakan bahwa eksperimen psikologi di
laboratorium seringkali tidak bisa menjelaskan kepada kita bagaimana cara mengajar anak
secara efektif. Dia menegaskan pentingnya mempelajari proses belajar mengajar di kelas
guna meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu rekomendasinya adalah mulai mengajar
pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan
tujuan untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.

2. John Dewey (1859-1952)

Tokoh kedua yang berperan besar dalam membentuk psikologi pendidian adalah John
dewey (1859-1952). Dia menjadi motor penggerak untuk mengaplikasikan psikologi di
tingkat praktis. Dewey membangun laburatorium psikologi pendidikan pertama di AS, di
universitas Chicago, pada tahun 1894. Kemudian, di columbia University, dia melanjutkan
karya inovatifnya tersebut. Kita banyak mendapat ide penting dari john dewey (Glassman,
2001, 2002). John Dewey menjadi motor penggerak untuk mengaplikasikan psikologi di
tingkat praktis. Dewey membangun laboratorium psikologi pendidikan pertama di di AS, di
Universitas Chicago, pada tahun 1894. Kemudian di Columbia University, dia melanjutkan
karya inovatifnya tersebut. Ide-ide penting dari Dewey dalam psikologi pendidikan, antara
lain:
1. Anak sebagai pembelajar aktif (active learner). Sebelum Dewey mengemukakan hal
ini,ada keyakinan bahwa anak-anak semestinya duduk diam di kursi mereka dan
mendengarkan pelajaran secara pasif dan sopan. Namun Dewey percaya bahwa anak-
anak akan belajar dengan lebih baik jika mereka aktif.
2. Pendidikan seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat
kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Dewey percaya bahwa
anak-anak seharusnya tidak hanya mendapat pelajaran akademik saja, tetapi juga
harus diajari cara untuk berpikir dan beradaptasi dengan dunia di luar sekolah. Anak-
anak harus belajar agar mampu memecahkan masalah secara reflektif.
3. Semua anak berhak mendapat pendidikan yang selayaknya. Pada masanya, di abad
ke-19 pendidikan hanya diberikan pada sebagian kecil anak., terutama anak keluarga
kaya. Dewey adalah salah seorang psikolog yang sangat berpengaruh, seorang
pendidik yang mendukung pendidikan yang layak bagi semua anak, lelaki maupun
perempuan, dari semua lapisan sosial-ekonomi dan etnis.

3. L Thorndike (1874-1949)

Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yang paling
penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak. Thorndike sangat ahli dalam
melakukan studi belajar dan mengajar secara ilmiah (Beatty, dalam Santrock, 2007).
Thorndike mengajukan gagasan bahwa psikologi pendidikan harus punya basis ilmiah dan
harus berfokus pada pengukuran (ODonnel&Levin dalam Santrock, 2007). dan Thorndike
berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yang paling penting adalah
menanamkan keahlian penalaran anak.

Anda mungkin juga menyukai