Anda di halaman 1dari 4

PENGEMBANGAN KREATIFITAS DAN KETERAMPILAN ANAK

Nama / Prodi / NIM / Semester / Kelas : Muhammad Fajar / PGMI / 15010104032 / 6 / B.


Abstrak
Setiap anak lahir telah memiliki kreatifitas yang belum terbentuk terhadap rangsangan atau
stimulus lingkungan. Melihat kreatifitas anak yang ada, semuanya sangat berpengaruh
terhadap gen yang melekat sejak bayi. Kreatifitas berjalan seiring dengan keterampilan
seorang anak. Kreativitas akan muncul pada diri anak yang memiliki rasa ingin tahu,
imajinasi dan eksplorasi. Kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang
mencerminkan kelancaran, keluwesan (Fleksibilitas) dan kemampuan untuk mengkolaborasi
(mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan. Maka dari hal tersebut
mengembangkan kreativitas dan keterampilan anak sejak dini dapat berpengaruh terhadap
anak tersebut kedepannya. Tujuan dari mengembangkan kreatifitas dan keterampilan anak
yaitu sangat berguna dilihat dari berbagai aspek utamanya kesehatan jasmani dan jiwa serta
bakat. Harapan kedepannya bagi pendidik agar bisa lebih mudah mengembangkan kreatifitas
dan keterampilan anak sesuai dengan prosedur dan indikator yang ada. Dengan adanya ciri
dan bentuk dari kreatifitas membuat para pendidik atau selaku orang tua anak dapat berproses
dengan tugasnya yaitu memahami dan menerapkan ilmu tersebut guna melihat respon dari
anak. ciri dan bentuk kreatifitas dapat membantu pendidik dalam menganalisa kegiatan anak
yang dilakukan guna menyelesaikan kompetensi pendidik agar lebih terarah. Agar lebih
mudah melakukan penelitian atau membuat suatu karangan ilmiah yang teruji, metode
Etnografi dapat melancarkan proses tersebut manakala metode ini menghasilkan deskripsi
dari pengamatan yang dilakukan serta tidak mengganggu peristiwa yang sedang diamati.
Berdasarkan hal tersebut artikel ini ditulis sebagai mana telah selesai dan menggunakan
metode Etnografi tersebut.
A. Pendahuluan
kreativitas merupakan suatu proses mental yang di lakukan individu berupa gagasan
atau produk baru atau mengombinasikan antara keduanya yang akhirnya akan melekat
pada dirinya. potensi pada diri anak (kreativitas) kemampuan yang dimilikinya di tandai
dengan senang meniru, karena salah satu proses pembentukan tingkah laku mereka
adalah diproleh dengan cara meniru.
Salah satu aspek penting dalam kreativitas adalah memahami ciri-cirinya Supriadi
mengatakan bahwa ciri-ciri kreativitas dapat di kelompokkan dalam kategori kognitif,
dan nonkognitif. Ciri-ciri kognitif diantaranya orisininalitas, fleksibilitas, kelancaran,
dan elaborasi. Sedangkan ciri nonkognitif diantaranya motivasi sikap dan kepribadian
berkreatif. Kedua ciri-ciri ini sama pentingnya, kecerdasan yang tidak tunjang dengan
kepribadian kreatif tidak akan menghasilkan apapun.
Oleh karena itu di sinilah peran penting kehadiran guru sebagai pembimbing
yang turut membantu anak dalam menyeimbangkan perkembangan kepribadiannya melalui
eksplorasi dengan pembelajaran. Sehingga anak kreatif dan berkembang secara optimal ,
tidak hanya berkembang pada intelegensi tetapi juga perkembangan sosial emosinya.
B. Kerangka Teori
1. Pengertian Kreatifitas
Kreativitas merupakan kemampuan umum untuk mencipatakan sesuatu yang baru,
baik berupa produk atau gagasan baru yang dapat diterapkan dalam memecahkan
masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat unsur-unsur yang sudah ada
sebelumnya.
2. Ciri – ciri kreatifitas
menurut Munandar (2009:73) bahwa ciri anak kreatif yaitu :
 Imajinatif
 Mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi
 Percaya diri
 Berani mengambil resiko
 Mandiri dalam berpikir.
3. Bentuk - bentuk Kreatifitas
Berdasarkan bentuknya kreativitas dapat ditinjau dari empat aspek, yaitu :
 Kreativitas dari aspek pribadi, muncul dari keunikan pribadi individu
dalam interaksi dengan lingkunganya. Setiap anak mempunyai
bakatkratif, namun masing-masing dalam bidang dan kadar yang
berbeda-beda. Kreativitas sebagai kemampuan berpikir meliputi
kelancaran, kelenturan, orisinalitas dan elaborasi. Kelancaran disini
berkaitan dengan kemampuan untuk membangkitkat sejumlah besar ide-ide
 Kreativitas ditinjau dari aspek Pendorong menunjuk pada perlunya
dorongan dari dalam individu (berupa minat, hasrat, dan motivasi) dan
dari luar (lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat) agar bakat kreatif
dapat diwujudkan.Sehubungan dengan hal ini pendidik diharapkan dapat
memberi dukungan, perhatian, serta sarana prasarana yang diperlukan.
 Kreativitas sebagai proses ialah proses bersibuk diri secara kreatif. Pada
anak usia pra sekolah hendaknya kreativitas sebagai proses yang
diutamakan, dan jangan terlalu cepat mengharapkan produk kreatif yang
bermakna dan bermanfaat. Jika pendidik terlalu cepat menuntut produk
kreatif yang memenuhi standar mutu tertentu, hal ini akan mengurangi
kesenangan dan keasyikan anak untuk berkreasi.
 Kreativitas sebagai produk, merupakan suatu ciptaan yang baru dan
bermakna bagi individu dan atau bagi lingkunganya. Pada seorang anak,
hasil karyanya sudah dapat disebut kreatif, jika baginya hal itu baru, ia
belum pernah membuat itu sebelumnya, dan ia tidak meniru
ataumen contoh pekerjaan orang lain. Produk kreativitas anak
perlu di hargai agar merasa puas dan semangat berkreasi
C. Kerangka Konsep
Adapun Cara mengajar, Pembuatan RPP, penggunaan metode mengajar, dan respon
siswa terhadap pembelajaran. Dapat di lihat pada fakta yang ada di lapangan Sbb :
Proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan
manakala siswa berada pada lingkungan belajar yang kondusif dan nyaman untuk
menerima pelajaran. Karena, salah satu faktor pendukung tercapainya tujuan
pembelajaran adalah lingkungan belajar yang kondusif. Dengan adanya lingkungan
belajar yang kondusif itulah, sehingga siswa merasa tenang dan dengan mudah
menyerap pelajaran yang diberikan oleh gurunya.
Terkait dengan hal tersebut, maka sebagai mahasiswa PPL memberikan semua
yang terbaik dari kami dengan cara mengajar disesuaikan pada tiap kondisi yang
berbeda setiap kelasnya. Selain cara mengajar saya sendiri menemukan kendala dalam
hal pembuatan RPP manakala seorang mahasiswa yang masih dalam tahap belajar
untuk kedepan lebih baik tetapi dengan adanya bantuan yang ikhlas dari guru pamong
kendala sedikit demi sedikit dapat teratasi. Penggunan metode belajar yang akan
diterapkan sebelumnya telah di simulasikan dan di evaluasi sehingga pada saat
mengajar respon siswa terhadap pembelajaran lumayan bisa berjalan lancar. Adapun
siswa yang belum terbawa suasana belajar yang kondusif biasanya karena ada
beberapa faktor yang mendasari hal tersebut dan itu dapat diketahui pada kegiatan
tahap akhir dalam pembelajaran yaitu evaluasi.

D. Metode Penelitian
Metode penelitian Etnografi menurut Suwardi Endaswara (2006) merupakan
penelitian untuk mendeskripsikan kebudayaan sebagaimana adanya. Artinya, dalam
penelitan ini peran peneliti hanya sebagai pencatat dan atau pengamat dari sebuah
peristiwa yang berlangsung tanpa campur tangan peneliti untuk mengarahkan
peristiwa tersebut.
E. Kesimpulan
Kreatifitas adalah suatu kegiatan atau proses menemukan dan meningkatkan
hal terbaru. Membahas tentang kreatifitas tak bisa lepas dari komponen komponen
penyusunnya diantaranya ciri-ciri dan bentuk-bentuk dari kreatifitas.

DAFTAR PUSTAKA

Endaswara, Suwardi. 2006. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta : UGM


Press.
Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka
Cipta.
Rachawati Yeni. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman
Kanak-Kanak. Jakarta : Kencana.
Syah Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai