“KEPENGGALANGAN”
Oleh:
Penyusun mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt. Karena, rahmat dan
hidayah yang diberikan-nyalah penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah “Pendidikan Kepramukaan II”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A. Pengertian Pramuka Penggalang..........................................................................................................5
B. Kode Kehormatan Penggalang........................................................................................................5
a. Trisatya........................................................................................................................................5
b. Dasadarma.......................................................................................................................................6
C. Sistem Tanda Kecakapan Pramuka Penggalang..................................................................................6
D. Pengorganisasian Pramuka Penggalang..............................................................................................6
E. Kegiatan Pramuka Penggalang...........................................................................................................7
F. Tata Cara Upacara Penggalang............................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................................12
A. Kesimpulan.......................................................................................................................................12
B. Saran.................................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan kepramukaan adalah organisasi kepemudaan yang memiliki visi dan misi
membangun penerus bangsa untuk melanjutkan pembangunan bangsa yang jauh lebih baik.
Pendidikan kepramukaan sangat berkaitan dengan pendidikan formal, karena untuk saat ini
kurikulum 2013 mewajibkan pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakulikuler wajib disetiap
jenjang pendidikan yang harus diikuti oleh seluruh siswanya.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
Untuk memenuhi tugas yang diberikan pada kuliah daring, dan agar lebih memahami
tentang apa yang Namanya pramuka penggalang, seperti apakah pramuka penggalang itu
BAB II
PEMBAHASAN
Pramuka penggalang adalah penggolongan sebutan bagi anggota pramuka yang sudah
berusia antara 11 hingga 15 tahun. Seorang pramuka resmi menjadi penggalang selain telah
menginjak usia 11 tahun juga telah menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka
Penggalang tingkat Rakit serta mengucapkan trisatya dalam upacara pelantikan yang
dipimpin oleh pembinanya. Meskipun sudah berusia 11 tetapi belum menyelesaikan SKU
Penggalang Rakit, pramuka itu disebut sebagai Tamu Penggalang.
Golongan pramuka berdasarkan usia peserta didik sesudah pramuka siaga yaitu
pramuka penggalang. Pemakaian istilah ‘penggalang’, sebagaimana istilah-istilah lainnya
dalam kepramukaan, diambil dari romantisme sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Kata
‘penggalang’ merujuk kepada ‘masa penggalangan persatuan dan kesatuan bangsa’ yang
sitandai dengan berlangsungnya Konggres Pemuda Indonesia kemudian menghasilkan
‘Sumpah Pemuda’ pada tanggal 28 Oktober 1928.
1. Penggalang Ramu
2. Penggalang Rakit
3. Penggalang Terap
Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri dari janji (satya) dan ketentuan moral
(darma). Janji penggalang disebut ‘Trisatya’ sedangkan ketentuan moralnya dinamakan
dengan ‘Dasadarma’ . Trisatya terdiri dari tiga butir janji sedangkan Dasadarma memuat 10
butir sikap yang kesemuanya wajib ditepati dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun bunyi Trisatya dan Dasadarma untuk pramuka penggalang yaitu sebagai berikut:
2
a. Trisatya
Menjalankan kewajiban pada Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) dan mengamalkan Pancasila, Menolong sesama hidup dan
mempersiapkan diri membangun masyarakat, Menepati Dasadarma.
b. Dasadarma
Sebagaimana golongan peserta didik pramuka lainnya, pada setiap kegiatannya pramuka
penggalang diorganisasikan dalam kelompok atau satuan secara berjenjang. Hal ini sesuai
3
dengan ‘metode kepramukaan’ yang salah satunya silaksanakan dengan metode ’kegiatan
berkelompok, bekerja sama, serta berkompetisi’.
Satuan terkecil pramuka penggalang disebut dengan ‘regu’ yang terdiri dari 5 sampai
dengan 10 anggota. Regu putra dinamai dengan memakai nama-nama hewan ataupun alat-
alat yang berguna seperti Regu Rajawali, Regu Harimau, atau Regu Traktor.
Sedangkan regu putri dinamai dengan nama tumbuhan ataupun bunga semisal Regu
Melati, Regu Kenanga, atau Regu Mawar. Setiap regu dipimpin pada Pemimpin Regu yang
disingkat ‘Pinru’ dan dibantu seorang wakil yang dinamai Wakil Pemimpin Regu atau
disingkat ‘Wapinru’. Pinru memiliki hak dan kewajiban antara lain: membantu pembina
dalam melatih anggota regunya, merencanakan segala kegiatan bagi regunya, memilih wakil
pemimpin regu, menjadi anggota Dewan Penggalang, serta memilih Pemimpin Regu Utama
(Pratama).
Empat regu dihimpun oleh satuan yang lebih besar yang dinamakan ‘pasukan’. Pasukan
dipimpin oleh salah seorang Pemimpin Regu Utama atau disebut dengan Pratama. Pratama
dipilih dari dan oleh para pimpinan regu anggota pasukan tersebut.
Dalam kegiatannya, pasukan dibimbing pada seorang pembina penggalang dengan
dibantu oleh dua pembantu pembina. Berbeda dengan siaga, pembina dan pembantu
pembina penggalang yang dipanggil dengan sebutan ‘kakak’ baik untuk putra maupun putri.
Pada pasukan juga dibentuk ‘Dewan Pasukan Penggalang’ ataupun ‘Dewan Penggalang’.
Dewan ini memiliki tugas mengurus dan mengatur kegiatan-kegiatan Pasukan
Penggalang dan mengurusi tata tertib dan tata usaha Pasukan. Dewan Penggalang
beranggotakan semua Pemimpin Regu dan juga Wakil Pemimpin Regu pada sebuah pasukan
yang diketuai oleh Pratama. Sedangkan pembina dan pembantu pembina bertindak sebagai
penasehat dan pembimbing namun memiliki hak untuk mengambil keputusan akhir.
Selain itu juga ada Dewan Kehormatan bertugas membina kepemimpinan dan rasa
tanggung jawab para pramuka misalnya, menentukan pelantikan, pemberian TKK dan Tanda
Penghargaan, Pelantikan Pinru, Wapinru dan Pratama, menentukan tindakan atas
pelanggaran kode Kehormatan dan merehabilitasi anggota Pasukan. Ketua Dewan
Kehormatan yaitu Pembina Penggalang, wakilnya Pembantu Pembina dan sekretarisnya
Pinru.
4
E. Kegiatan Pramuka Penggalang
a. Jambore
b. Lomba Tingkat,
Dalam membuat peta, pramuka penggalang memiliki teknik tersendiri seperti peta pita
dan peta lapangan. Peta pita dibuat oleh dua atau tiga orang yang biasanya mencatat posisi
atau titik dari kompas bidik, kemudian orang yang lain akan mencatat kondisi sekitar
dalam sebuah meja jalan. Meja lanan sendiri berbentuk papan seukuran kertas folio yang
kemudian ditempel kertas yang digulung panjang.
e. Latihan Bersama,
5
adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau lebih gugusdepan yang berada
dalam datu kwartir ranting atau kwartir cabang mapun kwartir daerah dengan tujuan untuk
saling tukar menukar pengalaman. Latihan gabungan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk
lomba, seperti baris-berbaris, PPPK, senam pramuka dan sejenisnya.
f. Perkemahan,
h. Pameran,
i. Darmawisata,
adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka Penggalang.
k. Karnaval,
6
F. Tata Cara Upacara Penggalang
1. Acara persiapan
Para pimpinan regu memeriksa kebersiahan, kerapihan dll., sesuai dengan tugasnya, dan
penggalang yang terpilih sebagai petugas upacara mempersiapkan peralatan yang
diperlukan dalam upacara pembukaan.
2. Perlengkapan
Bendera Merah Putih, tiang bendera (biasanya stok yang disambung) yang sudah
berdiri, teks Pancasila, teks Dasa Darma
3. Acara Pokok
5. Upacara dimulai
Salah seorang dari pembina maju satu langkah ke depan menandakan upacara
dimulai.
7
Penghormatan kepada pembina dipimpin oleh pratama dan diikuti oleh seluruh
peserta upacara
Laporan dari pratama kepada pembina bahwa upacara pembukaan latihan siap
dilaksanakan, kemudian pradana kembali ke barisan regunya dan wakil yang tadinya
menempati tempatnya kembali ke tempat yang paling kiri dari regunya
Kemudian setelah bendera siap diikat, penghormatan dipimpin oleh pembina dan
diikuti oleh seluruh peserta upacara
9. Kata Bimbingan
Pada waktu memberikan kata bimbingan Pembiana cukup dengan sikap instirahat
maka seluruh peserta upacara mengikutinya dengan sikap istirahat. Selesai pengarahan
Pembina kembali sikap sempurna dan diikuti oleh seluruh peserta upacara dengan sikap
sempurna/siap
10. Do'a
8
Doa dipimpin oleh Pembina, doa boleh secara berjamaah. boleh juga secara sendiri-
sendiri.
11. Selesai
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
3. Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri dari janji (satya) dan ketentuan
moral (darma). Janji penggalang disebut ‘Trisatya’ sedangkan ketentuan moralnya
dinamakan dengan ‘Dasadarma’ .
4. Kecapakapan pramuka penggalang terdiri dari Kecakapan Umum, Kecakapan
Khusus, dan Pramuka Garuda.
5. Kegiatan dalam tingkatan penggalang antara lain:
a. Jambore
b. Lomba Tingkat,
e. Latihan Bersama,
9
f. Perkemahan,
h. Pameran,
i. Darmawisata,
k. Karnaval,
6. Tata Cara Upacara Penggalang
a) Acara persiapan
b) Perlengkapan
c) Acara Pokok
d) Penjemputan Pembina Upacara
e) Upacara dimulai
f) Pengibaran Bendera Merah Putih
g) Pembacaan Teks Pancasila
h) Pembacaan teks Dasa darma
i) Kata Bimbingan
j) Do'a
k) Selesai
B. Saran
Saya sebagai penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekeliruan dalam
menulis makalah ini, maka saya sangat membutuhkan kritik dan saran untuk dapat
memperbaiki penulisan makalah yang akan datang.
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati, http://nenggnurhayati.blogspot.com/2013/10/sandi-sandi-dalam-pramuka.html.
Diakses tanggal 27 Maret 2020
https://lordscout67.wordpress.com/2013/09/24/kepenggalangan/
iii