Anda di halaman 1dari 18

Tinjauan dan Perspektif

Perbedaan Karakter Orientasi


Tujuan,
Subjek Didik,
Lembaga Peneyelenggara,
Strategi Didaktik Metodik

1
Perkembangan Pendidikkan seni terutama
semenjak pertengahan abad ke-20, mulai
mewacanakan bukan ‘penularan seni’ tetapi
‘pemfungsian seni’; yang tujuannya
memanfaatkan seni sebagai sarana untuk
membantu menumbuhkembangkan individu
peserta didik dalam rangka mempersiapkan hari
depannya. Inilah yang disebut dengan fungsi
seni sebagai aset pendidikan atau ‘fungsi didik
seni’ (education through arts).

2
Merupakan peran seni yang
difungsikan untuk membantu
menumbuhkembangkan
keseluruhan potensi yang
dimiliki oleh peserta didik.

3
Perbedaan antara Keilmuan Seni dan
Mata Pelajaran Pendidikan Seni
Meskipun keilmuan seni dan mata pelajaran
pendidikan seni keduanya menggunakan substansi yang
sama yakni seni yang dipelajarinya, namun mempunyai
perbedaan yang amat mendasar, baik ditinjau dari
aspek:
1) Tujuan,
2) Subjek didik,
3) Lembaga penyelenggara,
4) Strategi didaktik metodik

4
Konsep Keilmuan Seni
• Dalam konteks ini,
keilmuan seni
menempatkan substansi
seni itu sebagai tujuan
dari usaha yang dilakukan.

5
6
• Adapun tujuan
keilmuan pendidikan
seni adalah untuk
membantu
pertumbuhan dan
perkembangan
individu secara utuh.

7
8
• Keilmuan seni hanya berlaku atau diperuntukkan
bagi yang memiliki bakat seni saja
• Keilmuan pendidikan seni, berlaku bagi semua anak
tanpa dipersyaratkan memiliki bakat seni.

• Keilmuan seni diselenggarakan oleh lembaga pendidikan


khusus seni, SMK (SMSR, SMM, SMKI, dan sebagainya)
• Keilmuan pendidikan seni diselenggarakan oleh lembaga
pendidikan umum.

9
• Pengajaran seni (baik materi maupun metode)
disesuaikan dengan taraf perkembangan
(psikologis) siswa. Pengenalan elemen-elemen
musikal, elemen-elemen tari dan elemen-elemen
rupa melalui kegiatan yang diawali dengan
kegiatan meniru (imitation), dan kemudian
dikembangkan pada kegiatan yang mengarah
kebebasan berekspresi dan berapresiasi sesuai
dengan taraf perkembanagn siswa.

10
Adapun metode pendekatan yang dipilih dan
dikembangkan hendaknya berupa pemberian bimbingan
kepada siswa dalam mempelajari hal-hal yang bersifat praktis
ke teoretis, konkret ke abstrak, dan inderawi ke intelektual
(creative problem solving). Dengan demikian dalam
pembelajaran seni di sekolah (SD sampai SMU) harus
diarahkan pada :
1) pengembangan kreatifitas dan sensitivitas bagi siswa,
2) pembentukan dan pengembangan pribadi siswa,
3) pemberian kesempatan yang luas jepada siswa untuk
berekspresi dan berapresiasi lewat aktivitas-aktivitas seni
yang mampun mengungkapkan pengalaman yang telah
diperoleh siswa.

11
Hal tersebut di atas pembelajaran seni di sekolah secara konkret
dapat ditempuh melalui berbagai macam pendekatan, misalnya:
1) stimulus-stimulus,
2) non indoktriner,
3) meningkatkan motivasi terus menerus,
4) kritik konstruktif,
5) kecukupan alokasi waktu yang sesuai atau proporsional
(2 jam per minggu untuk tiap bidang seni musik, tari, rupa),
6) peniruan (imitation) untuk siswa SD, dan
7) eksplorasi atau penemuan untuk SMU.

12
Dalam hal ini yang menjadi orientasi dan
stressing point-nya dari pemaknaan aktivitas
berkesenian bukan berada pada persoalan
produk karya atan hasil, melainkan lebih pada
dimensi proses. Proses yang terbingkai dalam
makna pendidikan seni, yang lebih dikenal
dengan sebutan “pengalaman estetik” (aesthetic
experience).

13
Kurikulum pendidikan seni di sekolah
umum adalah termasuk ke dalam
humanistic curriculum (Ross. 1983) yang
mengutamakan pembinaan
kemanusiaan, bukan kurikulum sosial
yang mengutamakan hasil praktis.

14
Mata pelajaran kesenian memiliki fungsi dan tujuan
menumbuhkembangkan sikap toleransi, demokrasi,
beradab, serta mampu hidup rukun dalam
masyarakat yang majemuk, yang mengembangkan
kemampuan imajinatif, intelektual, ekspresi melalui
seni, mengembangkan kepekaan rasa, keterampilan,
serta mampu menerapkan teknologi dalam
berkreasi, memamerkan dan mempergelarkan karya
seni (Depdiknas, 2003: 7).

15
Konsep Keilmuan Seni dan
Pendidikan Seni
1. Keilmuan seni memiliki aspek ekspresi artistik
(keterampilan seni) dalam menghasilkan peserta didik
yang terampil (seni dalam pendidikan).
2. Pendidikan seni memiliki aspek yang berhubungan
untuk mencapai tujuan pendidikan (seni sebagai
alat/media pendidikan dalam perspektif nilai-nilai
bagian menjadi manusia seutuhnya)
Di sekolah-sekolah umum terdapat pandangan bahwa
mereka hanya melaksanakan “Pendidikan melalui seni”
jadi ilmu seninya tidak penting.

16
Seni Membantu Belajar Bidang yang Lain.
Mendidik dan membimbing anak diperlukan pengembangan
kecerdasan, berupa: lingusitik (bahasa), matematika,
visual/spasial, kinestetik/perasa, musikal, interpersonal,
intrapersonal maupun intuisi. Kecerdasan ini akan
dimunculkan oleh setiap mata pelajaran, namun demikian
mempunyai karakteristik tugas; misalnya lingusitik
mengembangkan kenberanian tampil mengemukakan
pendapat. Jika seorang anak tidak berani tampil maka
pengetahuannya pun relatif tidak berkembang, maka
kesemuanya harus dilatihkan agar berjalan beriringan.

17
Rangkuman
Aspek SMK SMU
Tujuan Seni sebagai tujuan Pertumbuhan individu secara
utuh
Subjek didik Berbakat seni Semua anak tanpa syarat bakat
seni
Lembaga Khusus seni Pendidikan umum
Strategi didaktik • Praktek lebih Proses • Pengetahuan
metodik ditekankan (pengalaman • Apresiasi
produk/hasil estetik) • Keterampilan
• Individual
• Latihan • Diskusi
• Kerja kelompok
• klasikal
• Motivasi Sejalan dan
• aktivitas seimbang

18

Anda mungkin juga menyukai