NIM : 19027009
Mata Kuliah : Estetika
Jadwal : Kamis, 13.20 - 15.00
Pada dasarnya ketika manusia melihat suatu objek atau karya dan mengatakan bahwa itu
benar-benar indah, dapat dipastikan si penikmat (penglihat/pendengar) keindahan sudah
memiliki beberapa faktor/kriteria keindahan dalam dirinya. Pertama adalah kemampuan
menganalisa (ilmu dasar) si penikmat (penglihat/pendengar) terhadap keindahan
objek/karya itu sendiri. Kedua adalah keadaan perasaan subyetif atau pertimbangan selera
yang dibantu oleh media. Ketiga adalah faktor si artis atau pembuat karya, bagaimana
deskripsi dari sang pembuat karya mengenai objek atau karyanya itu. Penjelasan ini
membuktikan bahwa ketika manusia menyatakan suatu objek/karya itu indah, maka
terjadilah hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu objek/karya dan diantara
objek/karya itu dengan si pengamat.
Kenikmatan estetis dalam seni merupakan bidang dalam filsafat seni. Kenikmatan
estetis dalam seni merupakan bentuk ontologi dalam seni. Di dalamnya
mengadaikan proses estetis manusia dalam menangkap estetika seni. Estetika seni
merupakan sifat dasar dari suatu karya seni. Manusia menangkap sinyal estettis
tersebut sebagai sebuah rangkaian “kerja” dari rasa. Seni menampilkan keindahan
sebagaimana adanya dan manusia menangkap hal tersebut. Proses menangkap
estetis tesebut sebagai sebuah proses yang filosofis. Filososfis di sini diandaikan
adannya proses-proses yang panjang dalam diri manusia. Di sini rasa memainkan
peran yang penting. Di samping rasa ada fantasi dari diri manusia sebagai makhluk
yang mempunyai rasa estetis, dengan kadar yang berbeda-beda.
Manusia sebagai pencipta dan penikmat seni memainkan peran penting di dalam
proses estetis. Peran tersebut seperti interpretasi atas suatu karya seni. Interpretasi
tersebut sebagai suatu kenikmatan estetis. Realitas estetis dalam seni diciptakan
seniman sebagai bentuk kreasi dan kreativitas estetisnya. Namun, kenikmatan
estetis muncul tidak begitu saja. Ada beberapa proses atau pun realitas estetis lain
yang melingkupinya. Suatu kesan estetis tidak akan berdiri dalam ruang kosong,
tanpa dimensi yang lain. Kenikmatan estetis dalam seni sebagai kesatuan utuh ruang
lingkup estetis dalam karya dan senimannya.
Di dalam estesis (proses estetis) melibatkan tiga elemen pokok yaitu Subjek, Objek,
dan Nilai. Masing-masing elemen saling berkaitan secara resiprokal. Subjek Estetis
dipecah lagi menjadi dua bagian yaitu spektator (penikmat) dan kreator (pencipta).
Spektator mengalami Pengalaman Estetis ketika bertemu dengan Objek Estetis, dan
kreator mengalami Pengalaman Artistik ketika menciptakan Objek Estetis.
Pengalaman Estetis dan Pengalaman Artistik tersebut di dalam diri Subjek menjadi
seperangkat konsep yang disebut Nilai Estetis. Subjek Estetis pun tidak terbatas pada
individu, namun bisa pula masyarakat. Elemen ke dua, Objek Estetis, dijabarkan
menjadi dua yaitu Objek Estetis Natural dan Objek Estetis Kultural.