Anda di halaman 1dari 8

PANCASILA NASIBMU KINI

(Tema: Pancasila di Era Industri 4.0)

DISUSUN OLEH :
Nama : Miki Satria Wardana
NIM : H1019026

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN


FAKULTAS PERTANIAN UNS
SURAKARTA
2019
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi bangsa Indonesia.
Nama ini terdiri dari dua kata dari bahasa Sansekerta: panca berate lima dan sila
berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia (Wikipedia)
Revolusi Industri 4.0 merupakan fase keempat dari perjalanan sejarah
revolusi industry yang dimulai pada abad ke-18. Menurut Prof. Schwab, Revolusi
Industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental.
Menurut Wikipedia Revolusi Industri 4.0 adalah suatu tren otomasi dan
pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik mencakup sistem siber-fisik,
internet untuk segala, komputasi awan dan komputasi kognitif.
Dewasa kini, Pancasila mulai jarang dibincangkan dalam kegiatan –
kegiatan non-formal, seperti gotong royong, karang taruna, bahkan perbincangan
di antar masyarakat.

Rumusan Masalah
1. Apakah Pancasila masih eksis di era Revolusi Industri 4.0?
2. Apakah dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap pengamalan nilai –
nilai Pancasila?

PEMBAHASAN
Revolusi Industri 4.0 saat ini memberikan kemudahan dalam mendapatkan
informasi yang lengkap hanya dengan menggunakan gadget dan akses internet,
tentu hal tersebut memberikan pengaruh bagi segala sektor kehidupan, baik
dampak positif maupun negatif. Salah satu pengaruh positif Revolusi Industri 4.0
adalah kemudahan dalam mengakses teknologi dan informasi. Namun, akibat
kemudahan itu juga terdapat pengaruh negative seperti keterbukaan informasi dan
penyebaran hoax yang massif, menyebabkan disintegrasi bangsa dengan isu isu
yang disebarkan, hingga konten pornografi yang dapat merusak moralitas dan
mental bangsa.
Melihat dampak yang diakibatkan oleh Revolusi Industri 4.0, peran atau
kehadiran Pancasila sangatlah diperlukan, karena Pancasila itu adalah bentuk
ideologi yang berarti cara berpikir dan bertindak atas suatu ide (Mula, 2019).
Pancasila sebagai penyaring dan sebagai penangkal dampak negatif dari Revolusi
Industri 4.0. Namun, apakah Pancasila telah tertanam di dalam benak setiap warga
negara Indonesia? Tentu itu yang harus dipertanyakan dan dikaji solusinya.
Karena memasukkan nilai – nilai Pancasila ke dalam benak warga negar Indonesia
tidak semudah memasukkan benang ke dalam lubang jarum. Memang
memasukkan Pancasila sebagai hafalan memanglah mudah, tetapi membentuk
karakter manusia yang Pancilais itulah yang susah. Hal tersebut merupakan
serangkaian proses pembentukan karakter yang memerlukan waktu yang lama dan
dengan cara yang tepat.
Pancasila diberikan sebagai pelajaran utama hanya didapat saat pelajar
menempuh tingkat lanjut, yaitu mahasiswa. Sejak Sekolah Dasar hingga Sekolah
Menengah Atas Pancasila hanya berperan sebagai bagian dari mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). Namun hal tersebut kurang efektif, karena
pembentukan karakter yang optimal adalah pada usia 0-6 tahun dimana pada usia
ini merupakan usia emas setiap anak. Anak mampu menyerap informasi dengan
baik sebanyak 80%. Sehingga pada usia ini merupakan kurun waktu yang penting
dalam tumbuh kembang fisik, mental, dan psiko sosial, yang berjalan sedemikian
cepatnya sehingga keberhasilan anak pada usia dini sebagian besar menentukan
hari depan anak (Laila, 2019).
Dewasa kini, perbincangan mengenai nilai – nilai Pancasila di dalam
kehidupan bermasyarakat sangatlah jarang dan hampir tidak pernah. Masyarakat
lebih tertarik membahas perkembangan teknologi seperti, handphone model
terbaru, laptop model terbaru, ketimbang membahas nilai – nilai Pancasila.
Revolusi Industri memang sangatlah berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat
dari yang masyarakat tradisional menuju masyarakat modern. Namun, hal tersebut
juga memiliki dampak negatf, apabila warga negara Indonesia tidak memiliki
landasan pola pikir Pancasila yang kuat.
Dampak yang mulai terasa terhadap pengamalan nilai Pancasila adalah
pelaksanaan gotorng royong yang mulai berkurang, baik di desa maupun di kota.
Karena gotong royong dianggap cara yang kuno untuk menyelesaikan suatu
permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat, masyarakat lebih memilih
membayar orang untuk menyelesaikan masalah tersebut ketimbang dengan cara
bersama – sama warga sekitar. Contohnya, masyarakat lebih meimilih membayar
satpam untuk menjaga keamanan dan ketertiban kampung, ketimpang
melaksanakan ronda malam.
Banyak hal yang tergantikan setelah adanya Revolusi Indusrti 4.0. Peran
pemerintah dan masyarakat tentu sangatlah besar untuk menyebarkan nilai – nilai
Pancasila lagi, agar tertanam dalam benak setiap warga negar Indonesia, dan dapat
digunakan untuk menghadapi Revolusi 4.0 ini. Sebagai warga negara Indonesia
yang baik, kita harus memikirkan bagaimana cara yang tepat agar Pancasila
tersebut bukan sebagai hafalan saja tetapi sebagai dasar hidup, pondasi dalam
kehidupan bermasyarakat dan cara berpikir masyarakat Indonesia karena dalam
Pancasila terkandung nilai – nilai religious, sosial, demokrasi, dan kehidupan
masyarakat. Sehingga penting sebagai warga negara Indonesia kita harus
Pancasilais, agar cita – cita pendiri bangsa yang terdapat dalam Pancasila dapat
terlaksana dan negar Indonesia menjadi negara yang maju, diharap pada usia emas
atau 100 tahun umur Indonesia, Indonesia dapat meningkatkan statusnya dari
negara berkembang menuju ke negara maju, dan sebagai negara yang berpengaruh
di dalam jalannya kehidupan internasional, dan ekonomi serta tatanan sosial
bermasyarakat dapat menjadi lebih baik lagi. Mengingat bahwa negara Indonesia
memiliki peran yang besar dalam Revolusi Industri 4.0 dan percaturan dunia. Hal
ini merupakan modal yang perlu dikembangkan oleh negara Indonesia. Kedepan
masyarakat yang Pancasilais dapat berkontribusi dalam Revolusi Industri 4.0 dan
Revolusi Industri selanjutnya serta memberikan pengaruh yang positif terhadap
Revolusi Industri, bukan sebaliknya, masyarakat Indonesia yang terpengaruh
dampak, terutama dampak negatif, dari Revolusi Industri.
PENUTUP

Kesimpulan
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa: Pancasila masih eksis
di kehidupan bermasyarakat di era Revolusi Industri 4.0. Namun dalam
penerapannya mulai terjadi degradasi akibat dari Revolusi Industri 4.0. dan
Revolusi sangatlah berdampak dalam penerapan nilai – nilai Pancasila. Degradasi
penerapan nilai –nilai Pancasila ini bukanlah semata – mata permasalahan yang
harus diselesaikan pemerintah saja, namun peran warga negara dalam penerapan
dan penanaman nilai – nilai Pancasila sangatlah diperlukan.

Rekomendasi
Berdasarkan uraian pemikiran di bab pembahasan, yang menyatakan
bahwa Pancasila mulai jarang diperbincangkan dalam acara formal maupun non-
formal di kalangan masyarakat, yang diakibatkan salah satu faktornya adalah
Revolusi Industri 4.0, penulis mencoba memberi saran atau rekomendasi sebagai
berikut:
1. Mengembangkan dan menanamkan pemahaman Pancasila sebagai
ideologi dan sebagai sarana membentuk karakter anak bangsa sejak
umur 5 tahun hingga perguruan tinggi. Hal ini dimaksudkan agar anak
bangsa memiliki karakter yang terbentuk sejak dini, yaitu karakter
yang mencerminkan nilai – nilai Pancasila.
2. Mengembangkan pengajaran nilai – nilai Pancasila agar di terima oleh
semua kalangan masyarakat Indonesia agar semua kalangan
masyarakat dapat mengerti dan memahami serta melaksanakan nilai –
nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila dianggap sebagai
asas dan pedoman dalam menjalani hidup karena nilai – nilai dalam
Pancasila juga tidak ada yang menyimpang dari ajaran agama yang ada
di Indonesia. Dibuktikan dengan ideologi Pancasila masih eksis dan
dipakai sampai saat ini, namun saat ini Pancasila jarang
diperbincangkan.
3. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, maka perlu mempelajari
nilai – nilai Pancasila serta mengamalkannya sebagai bentuk cinta
tanah air dan bela negara. Dengan cara memberikan pemahaman
Pancasila kepada masyarakat di sekitar yang tidak sempat mengenyam
bangku pendidikan, memberikan contoh kepada orang lain dalam
pengamalan Pancasila, serta memaknai Pancasila sebagai asas hidup.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pancasilan, diakses 15 Desember 2019 pukul


22.46 WIB
Efendi, Mula. 2019. Pancasila Era 4.0 Kebangkiran atau Terlupaka. Jakarta:
Kompasiana
Nur, Laila. 2019. Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. Jakarta: Kompasiana
Schwab, Klaus. 2018. The Fourth Industrial Revolution. Germany

Anda mungkin juga menyukai