Anda di halaman 1dari 7

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini membahas tentang tantangan mempertahankan nilai Pancasila di era globalisasi yang
semakin kompleks dan dinamis. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia telah menjadi pedoman
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sejak kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Namun,
dengan semakin luasnya arus globalisasi dan perubahan sosial yang terjadi di Indonesia, Pancasila
dihadapkan pada berbagai tantangan yang mengancam eksistensinya sebagai ideologi negara.

Tantangan utama dalam mempertahankan nilai Pancasila di era globalisasi adalah pengaruh budaya
asing yang masuk ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia, seperti gaya hidup konsumerisme,
radikalisme agama, dan tindakan korupsi. Selain itu, kemajuan teknologi dan informasi juga menjadi
faktor yang mempercepat pengaruh globalisasi dan membawa dampak pada perubahan perilaku
masyarakat.

Dalam makalah ini, penulis akan membahas berbagai tantangan yang dihadapi dalam
mempertahankan nilai Pancasila di era globalisasi, serta upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
keutuhan dan relevansi Pancasila sebagai ideologi negara. Melalui pemahaman yang lebih baik
tentang tantangan yang dihadapi dan solusi yang dapat diterapkan, diharapkan dapat membantu
masyarakat Indonesia untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara yang kuat dan
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca dan masyarakat Indonesia secara luas.

Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia yang memiliki lima prinsip dasar yang terdiri dari:
Ketuhanan Yang Maha Esa; Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; Persatuan Indonesia; Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan Keadilan Sosial
bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Latar belakang terbentuknya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia berawal dari perjuangan
bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan Belanda pada tahun 1945. Ketika itu,
para tokoh pergerakan nasional Indonesia sepakat bahwa negara Indonesia harus memiliki sebuah
dasar negara yang jelas dan kokoh yang dapat menjadi landasan bagi negara Indonesia yang baru
merdeka.
Pancasila dipilih sebagai dasar negara Indonesia karena Pancasila mampu mengakomodasi
keberagaman agama, suku, dan budaya di Indonesia, serta memberikan landasan moral dan filosofis
yang kuat bagi negara Indonesia yang baru merdeka. Pancasila juga mampu memberikan pandangan
yang holistik dan menyeluruh tentang negara dan masyarakat Indonesia, sehingga dapat menjadi
pedoman dalam pembangunan negara dan masyarakat Indonesia ke depan.

Sebagai ideologi negara Indonesia, Pancasila pun memiliki peran yang sangat penting dalam
menghadapi tantangan era globalisasi. Globalisasi telah membawa perubahan yang signifikan dalam
berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam politik, ekonomi, dan sosial-budaya. Negara-
negara di seluruh dunia harus menghadapi tantangan ini dengan menyesuaikan diri dengan dinamika
globalisasi, sambil mempertahankan identitas dan kebudayaan nasional mereka.

Pancasila, sebagai dasar ideologi negara Indonesia, mengandung nilai-nilai yang sangat relevan
dengan konteks globalisasi. Nilai-nilai seperti gotong royong, keadilan sosial, persatuan, dan
demokrasi, sangat penting dalam menghadapi tantangan globalisasi. Pancasila juga memiliki nilai-
nilai kebangsaan yang kuat, yang mampu memperkuat identitas dan kebudayaan nasional Indonesia
dalam era globalisasi.

Namun, di sisi lain, era globalisasi juga menimbulkan tantangan bagi Pancasila sebagai ideologi
negara. Pengaruh budaya asing, arus informasi yang bebas, dan perubahan sosial yang cepat, dapat
membawa pengaruh negatif terhadap nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang
kuat untuk memperkuat pengamalan Pancasila sebagai dasar ideologi negara, dengan cara
meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat Indonesia tentang nilai-nilai Pancasila.

Dalam makalah ini, akan dibahas tentang relevansi nilai-nilai Pancasila dalam era globalisasi,
tantangan yang dihadapi Pancasila sebagai ideologi negara dalam era globalisasi, serta upaya yang
dapat dilakukan untuk memperkuat pengamalan Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia di
era globalisasi.
1.2 Tujuan makalah
Berikut adalah beberapa tujuan penulisan makalah ini:
1. Untuk mengetahui bagaimana aktualisasi nilai-nilai Pancasila di era globalisasi;
2. Untuk mengetahui bagaimana peran Pancasila dalam mewujudkan kehidupan yang lebih
bermartabat bagi masyarakat Indonesia di era globalisasi;
3. Untuk mengetahui Tantangan atau hambatan apa saja yang harus dihadapi dalam mempertahankan
nilai-nilai Pancasila; dan
4. Untuk menemukan solusi yang tepat dalam mengatasi setiap tantangan atau hambatan dalam
mengimplementasikan dan mempertahankan nilai-nilai Pancasila di era globalisasi.

1.3 Manfaat makalah


Berikut adalah beberapa kontribusi yang dapat diberikan oleh makalah ini kepada para pembacanya:
1. Dapat memberikan informasi yang menarik bagi para pembacanya untuk menambah wawasannya
tentang Pancasila di era globalisasi;
2. Dapat menjadi bahan acuan bagi para pelajar dalam mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan
tantangan mempertahankan nilai Pancasila di era globalisasi; dan
3. Dapat memberikan kontribusi kepada ilmu pengetahuan untuk memperkaya wawasan terkait
Pancasila di era globalisasi.

1.4 Metode pengumpulan data


Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penulisan makalah ini
adalah metode studi kepustakaan. Metode studi kepustakaan adalah sebuah teknik dalam penelitian
yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi melalui sumber-sumber tertulis seperti
buku, jurnal, artikel, laporan, dan dokumen lainnya.

Bab 2 Pembahasan
2.1 Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila di Era Globalisasi
Globalisasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari lagi oleh seluruh masyarakat
dunia. Saat ini, teknologi semakin berkembang pesat disertai nilai interinsik yang ada di dalamnya,
membuat munculnya isu mengenai globalisasi dan menimbulkan nilai baru tentang tatanan dunia.
Untuk itu diperlukannya aktualisasi Pancasila untuk menghindarkan masyarakat dari degradasi moral
dan untuk menjaga nilai-nilai luhur dari Pancasila itu sendiri.
Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia yang mengandung lima nilai yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.Dalam era globalisasi, aktualisasi nilai-nilai Pancasila perlu dilakukan
untuk memastikan bahwa Indonesia tetap menjadi negara yang kuat dan berdaulat serta mampu
bersaing di kancah global. Berikut adalah beberapa cara untuk mengaktualisasikan nilai-nilai
Pancasila di era globalisasi:
1) Mempertahankan keberagaman budaya Indonesia
Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Penting untuk
mempertahankan dan mempromosikan keberagaman ini agar Indonesia tetap menjadi negara yang
berbudaya dan memiliki identitas yang kuat di kancah global.
2) Meningkatkan kualitas pendidikan
Pendidikan yang berkualitas adalah kunci untuk membangun masyarakat yang cerdas
dan beradab. Melalui pendidikan yang baik, nilai-nilai Pancasila dapat ditanamkan pada generasi
muda dan menjadi bagian dari karakter mereka.
3) Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa
Persatuan dan kesatuan bangsa merupakan nilai yang sangat penting dalam
Pancasila. Dalam era globalisasi, persatuan dan kesatuan bangsa harus diperkuat agar Indonesia tidak
terpecah-belah oleh perbedaan yang ada.
4) Mengembangkan ekonomi yang berkeadilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan nilai Pancasila yang sangat
penting. Dalam era globalisasi, Indonesia perlu memperkuat ekonominya agar mampu bersaing
dengan negara-negara lain. Namun, pengembangan ekonomi harus dilakukan dengan cara yang adil
sehingga seluruh rakyat Indonesia dapat merasakan manfaatnya.
5) Mengembangkan sistem politik yang demokrati
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan merupakan nilai Pancasila yang berkaitan dengan sistem politik
Indonesia. Dalam era globalisasi, sistem politik Indonesia harus dikembangkan agar lebih demokratis
dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Menurut Damanhuri, 2016 bahwa Pancasila merupakan hal yang sangat penting
sebagai acuan maupun pedoman mengenai bagaimana warga negara dapat berperilaku dengan baik di
dalam berkehidupan sosial, atau biasa kita sebut dengan good citizen. Dengan menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara diharapkan masyarakat dapat
dapat mengetahui cara berpikir dan berperilaku sesuai dengan ideologi bangsa sehingga menghasilkan
kehidupan yang positif dan tidak bertentangan dengan nilai dan norma.Dalam rangka
mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila di era globalisasi, peran semua elemen masyarakat sangat
penting. Pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta harus bekerja sama untuk memastikan bahwa
nilai-nilai Pancasila terus hidup dan berkembang di Indonesia.
2.2 Peran Pancasila dalam Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Pentingnya
Implementasi Pancasila di Era Globalisasi
Generasi muda merupakan harapan bangsa untuk membangun masa depan yang lebih baik, namun
dalam era globalisasi yang ditandai dengan arus informasi dan budaya yang bebas, dapat mengancam
identitas bangsa serta kesadaran nasionalisme generasi muda. Oleh karena itu, Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia memiliki peran penting dalam menumbuhkan kesadaran nasionalisme generasi
muda di era globalisasi. Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai peran Pancasila dalam
menumbuhkan kesadaran nasionalisme generasi muda di era globalisasi:

1. Membangun karakter nasionalisme


Pancasila mengajarkan nilai-nilai nasionalisme yang kuat seperti persatuan, keadilan, demokrasi, dan
kemanusiaan. Dalam menghadapi era globalisasi, Pancasila dapat membantu menumbuhkan karakter
nasionalisme pada generasi muda sehingga mereka mampu mengembangkan rasa cinta dan bangga
terhadap identitas bangsa dan budaya Indonesia.

2. Menjaga keutuhan dan persatuan bangsa


Pancasila memiliki prinsip persatuan Indonesia yang mengajarkan nilai pentingnya persatuan dan
kesatuan bangsa. Dalam era globalisasi yang ditandai dengan perbedaan pandangan dan kepentingan,
Pancasila dapat membantu menumbuhkan kesadaran nasionalisme generasi muda untuk menjaga
keutuhan dan persatuan bangsa.

3. Menghargai keragaman budaya


Pancasila mengajarkan nilai persamaan dan keadilan dalam memperlakukan semua orang tanpa
terkecuali. Dalam menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan arus budaya yang bebas,
Pancasila dapat membantu menumbuhkan kesadaran nasionalisme generasi muda untuk menghargai
keragaman budaya Indonesia serta memperkuat identitas bangsa.
4.
Mengembangkan kesadaran sosial dan lingkungan
Pancasila memiliki prinsip keadilan sosial yang mengajarkan pentingnya mengembangkan kesadaran
sosial dan lingkungan dalam membangun masyarakat yang adil dan beradab. Dalam menghadapi era
globalisasi, Pancasila dapat membantu menumbuhkan kesadaran nasionalisme generasi muda untuk
mengembangkan kesadaran sosial dan lingkungan sehingga mampu menghadapi tantangan global
yang semakin kompleks.

Dalam kesimpulannya, Pancasila memiliki peran penting dalam menumbuhkan kesadaran


nasionalisme generasi muda di era globalisasi. Pancasila dapat membantu membentuk karakter
nasionalisme generasi muda serta menjaga keutuhan dan persatuan bangsa. Selain itu, Pancasila juga
dapat membantu menghargai keragaman budaya, dan mengembangkan kesadaran sosial dan
lingkungan
2.3 Hambatan-hambatan dalam Mengimplementasikan Nilai-nilai Pancasila di Era Globalisasi
Implementasi Pancasila di era globalisasi dapat menghadapi beberapa hambatan, di antaranya:

Pengaruh budaya asing: Globalisasi membawa pengaruh budaya dari luar negeri yang dapat
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai individualisme, konsumerisme, dan materialisme
yang dianut oleh beberapa budaya asing dapat mengancam keberlangsungan nilai-nilai Pancasila yang
mengedepankan gotong royong, kebersamaan, dan kesejahteraan bersama.

Perbedaan pandangan politik: Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia mampu mewadahi
beragam pandangan politik, namun di era globalisasi dengan meningkatnya akses informasi,
kebebasan berekspresi dan berorganisasi, terdapat kelompok-kelompok yang menganut pandangan
politik yang berbeda-beda yang dapat memicu konflik dengan pandangan yang dianggap tidak sejalan
dengan Pancasila.

Tantangan ekonomi: Dalam era globalisasi, persaingan ekonomi semakin ketat, sehingga diharapkan
Indonesia dapat memperkuat perekonomiannya agar bisa bersaing di pasar global. Namun, dalam
menghadapi tantangan ini, terdapat risiko yang memungkinkan munculnya praktik-praktik yang
bertentangan dengan Pancasila seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Konflik sosial: Terdapat risiko konflik sosial dalam mengimplementasikan Pancasila di era
globalisasi, khususnya terkait dengan perbedaan agama, ras, dan budaya. Globalisasi membawa
pengaruh budaya dari berbagai belahan dunia yang dapat menimbulkan perbedaan pandangan dan
konflik dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila yang mengedepankan kebhinekaan dan kerukunan.

Kurangnya kesadaran dan pemahaman: Kesadaran dan pemahaman yang kurang mengenai Pancasila
sebagai ideologi negara dapat menjadi hambatan dalam mengimplementasikan Pancasila di era
globalisasi. Perlu adanya upaya dari semua pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, dan lembaga-
lembaga pendidikan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan nilai-nilai Pancasila
2.4 Solusi dalam Membangun Kesadaran Terhadap Pentingnya Implementasi Nilai-nilai
Pancasila di Era Globalisasi
Pancasila adalah landasan idiologi dalam menjalankan kehidupan nasional. Pancasila
yang ditemukan formulasinya pada pembukaan UUD 1945 adalah suatu pandangan atau nilai yang
menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan
adil, mengatur tingkahlaku bersama dalam berbagai kehidupan nasional.
Semakin terpahaminya Pancasila sebagai landasan idiologi diharapkan mampu menjadi pengontrol
tingkahlaku masyarakat. Terlebih lagi karena pada tataran perilaku masyarakat tersebut di media
massa, khususnya televisi, setiap hari menyiarkan massa yang beringas merusak tempat-tempat
tertentu seperti pabrik, rumah pribadi, kantor instansi pemerintah, gedung DPR/DPRD, kampus,
bahkan tempat ibadah pun dibuat porak poranda. Begitu pula dengan kantor-kantor penegak hukum
seperti gedung pengadilan, kepolisian, kejaksaan dan lain-lain. Berita-berita tersebut menyedot
perhatian berbagai pihak dan berharap agar tak terjadi lagi.
Disinilah perlunya tetap menguatkan peran Pancasila sebagai paham, ideologi (pandangan hidup).
Pancasila disepakati untuk dijadikan sebagai dasar, falsafah dan ideologi negara. Nilai-nilai luhur
sebagai nilai instrinsik yang dikandungnya diperoleh dari hasil penggalian terhadap nilai-nilai budaya
yang terkandung pada bangsa Indonesia sejak jaman dulu secara turun temurun yang demikian
majemuk, plural dan heterogen yang disebut dengan Bhinneka.Sebagai basis moralitas dan haluan
kebangsaan-kenegaraan, Pancasila memiliki landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang
kuat. Setiap sila memiliki justifikasi historis, rasionalitas, dan aktualitasnya, yang jika dipahami,
dihayati, dipercayai, dan diamalkan secara konsisten dapat menopang pencapaian- pencapaian agung
peradaban bangsa.
Membangun kesadaran dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila bagi
masyarakat di era globalisasi memerlukan pendekatan yang holistik dan sistematis. Berikut beberapa
solusi yang dapat membantu:

1. Pendidikan
Sistem pendidikan harus memasukkan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum dan memastikan bahwa
peserta didik memahami nilai-nilai ini dengan baik. Hal ini dapat dilakukan melalui metode
pengajaran yang inovatif, seperti diskusi kelompok, simulasi, dan pengalaman langsun

2. Media sosial
Masyarakat saat ini lebih terhubung melalui media sosial. Oleh karena itu, penggunaan media sosial
dapat menjadi alat yang efektif untuk mempromosikan nilai-nilai Pancasila. Konten yang menarik,
seperti video, infografis, dan meme, dapat membantu menarik perhatian masyarakat dan
meningkatkan kesadaran tentang nilai-nilai Pancasila.
3. Pelatihan
Pelatihan yang menargetkan berbagai kalangan masyarakat, seperti pemuda, wanita, tokoh agama, dan
pemimpin masyarakat, dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang nilai-nilai Pancasila dan
memberikan pemahaman tentang implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kampanye sosial
Kampanye sosial dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang nilai-nilai Pancasila melalui
kegiatan yang melibatkan masyarakat. Misalnya, kampanye "Indonesia Bersatu" dapat membantu
mempromosikan solidaritas, persatuan, dan kesatuan yang merupakan nilai-nilai Pancasila.
5. Kerjasama Antar Lembaga Pemerintah dan Swasta
Kolaborasi antar lembaga
Lembaga-lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, dan sektor swasta dapat bekerja sama untuk
membangun kesadaran tentang nilai-nilai Pancasila. Misalnya, melalui program CSR, perusahaan
dapat membiayai kegiatan yang mendukung penguatan nilai-nilai Pancasila di masyarakat.

Memperkuat kesadaran tentang nilai-nilai Pancasila merupakan proses jangka panjang dan
membutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan di Indonesia. Dengan
membangun kesadaran yang kuat tentang nilai-nilai Pancasila, Indonesia dapat menghadapi tantangan
globalisasi dan memperkuat identitas nasionalnya.

Anda mungkin juga menyukai