NIM:223020601124
Kelas:Fh-C
Penggalan Pidato 1
“Akhir-akhir ini saya menangkap kegelisahan dan kecemasan banyak kalangan melihat fenomena
dan realitas kehidupan masyarakat kita termasuk alam pikiran yang melandasinya.Apa yang terjadi
pada tingkat publik kita? Ada yang cemas jangan-jangan dalam era reformasi demokratisasi dan
globalisasi ini sebagian kalangan tertarik dan tergoda untuk menganut ideologi lain, selain Pancasila.
Ada juga yang cemas dan mengkhawatirkan jangan-jangan ada kalangan yang kembali ingin
menghidupkan pikiran untuk mendirikan negara berdasarkan agama”
Seiring pesatnya perkembangan teknologi Pancasila memiliki tantangan baru yaitu beberapa
kalangan yang tertarik menganut ideologi lain salah satunya seperti liberalisme.Hal ini
sangat berbahaya karena seperti yang kita ketahui bahwa liberalisme juga dapat diartikan
sebagai sebuah paham yang menghendaki dijunjungnya kebebasan individu, baik di bidang
ekonomi, politik, kebudayaan, agama, ataupun warga negara.Apabila ideologi ini diterapkan
di Indonesia maka akan banyak berdampak buruk .Dalam negara liberal, kehidupan
beragama diatur secara bebas sehingga muncul sekelompok orang yang atheis (tidak
mempercayai keberadaan Tuhan dan penolakan terhadap agama). Hal tersebut tentunya
bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila pertama, dimana bangsa
Indonesia mengakui adanya nilai-nilai ketuhanan.
Tantangan dalam penerapan Pancasila di era reformasi adalah menurunnya rasa persatuan
dan kesatuan di antara sesama warga bangsa.Menurunnya rasa persatuan dan kesatuan
ditandai dengan konflik antar daerah,konflik antar pemeluk beragama dan tawuran antar
pelajar. Selain itu, tindakan kekerasan yang dijadikan sebagai alat untuk menyelesaikan
permasalahan.
Tantangan yang selanjutnya adalah munculnya pemikiran antara beberapa kelompok yang
menganggap bahwa Indonesia adalah negara Islam .Padahal sudah jelas dikatakan bung
seokarno bahwa Indonesia adalah negara yang berideologikan Pancasila .
Penggalan Pidato 2
“Disamping itu negara tidak dapat dan tidak seharusnya mengontrol pandangan dan pendapat orang
seorang. “We cann`t dan we shouldn`t control the mind of the people”.
Tantangan Pancasila selanjutnya adalah dimana pada saat itu kebebasan berpendapat
sangat dibatasi.Suatu ideologi yang demokratis adalah ideologi terbuka, yaitu mampu
menerima pemikiran-pemikiran baru dalam rangka pengembangan atau penyempurnaan
perwujudan nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya.pada sila Pancasila ke-4 Pancasila
sudah sangat jelas bahwa ada permusyawaratan dan kebebasan berpendapat.Namun pada
era yang sekarang ini rakyat pun sulit untuk memberikan pendapat karena cenderung tidak
didengar oleh pemerintah.Bahkan pada generasi sekarang banyak pemuda hanya karena
berbeda pendapat sehingga timbul cekcok yang berujung adanya perkelahian.
Penggalan pidato 3
“bagaimana prinsip nasionalisme yang kita anut dan kosmopolitisme yang kita tolak,
hubungan antara demokrasi, fairplay dan mufakat serta konsep gotong royong sebagai
warisan luhur bangsa yang tidak boleh hilang, meski kita menuju dan akan jadi bangsa yang
maju dan modern”
Menurunnya nilai-nilai nasionalisme di kalangan masyarakat sebetulnya bukan
perkara baru, melainkan permasalahan klasik yang terus dialami bangsa ini sejak
Indonesia merdeka dari penjajahan kolonial hingga saat ini. Memudarnya
nasionalisme di era ini juga dapat disoroti dari maraknya konflik sosial berbasis ras
seperti kasus Poso, Ambon, Aceh, Papua, serta lepasnya Timor Timur dari Indonesia,
bermunculannya ormas-ormas yang menegaskan identitas kultural, serta banyaknya
ideologi alternatif yang kerap bertentangan dengan ideologi bangsa.
“Yang harus kita waspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi, termasuk
rivalitas antar pandangan, rivalitas antara nilai-nilai, dan rivalitas antar ideologi.”
Menurut saya pembinaan yang harus dilakukan adalah Pancasila harus dijadikan
falsafah hidup bangsa dan dasar negara Indonesia. Maka pada saat itu pula, warga
Indonesia sudah bertekad untuk melepaskan diri dari segala bentuk penjajahan dan
menjadi bangsa yang mandiri.
Perlu adanya adaptasi masyarakat dengan pemerintah agar semua masyarakat dapat
mengamalkan kristalisasi Pancasila pada masyarakat
Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan serta membantu warga yang
berkesusahan,terbukti Indonesia dapat mengusir para penjajah.
Mengedepankan musyawarah, diskusi, atau bertukar pendapat untuk mencapai
mufakat atau kesepakatan dalam menyelesaikan masalah
Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara, daripada kepentingan
Bersatunya Pemerintahan, tokoh Masyarakat, para Aparat tokoh kaum agama,
pendidik, profesional, generasi muda Indonesia, dan seluruh rakyat Indonesia untuk
bersatu padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam
mewujudkan Indonesia maju yang kita cita-citakan serta mempromosikan nilai-nilai
Pancasila kepada semua komunitas agar dapat menjadi pedoman dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara,”