Anda di halaman 1dari 5

Nama: Ari Wijaya Simanjuntak

NIM:223020601124

Kelas:Fh-C

Susilo Bambang Yudhoyono (1 Juni 2011)

Penggalan Pidato 1

“Akhir-akhir ini saya menangkap kegelisahan dan kecemasan banyak kalangan melihat fenomena
dan realitas kehidupan masyarakat kita termasuk alam pikiran yang melandasinya.Apa yang terjadi
pada tingkat publik kita? Ada yang cemas jangan-jangan dalam era reformasi demokratisasi dan
globalisasi ini sebagian kalangan tertarik dan tergoda untuk menganut ideologi lain, selain Pancasila.
Ada juga yang cemas dan mengkhawatirkan jangan-jangan ada kalangan yang kembali ingin
menghidupkan pikiran untuk mendirikan negara berdasarkan agama”

Dinamika dan Tantangan Pancasila

 Seiring pesatnya perkembangan teknologi Pancasila memiliki tantangan baru yaitu beberapa
kalangan yang tertarik menganut ideologi lain salah satunya seperti liberalisme.Hal ini
sangat berbahaya karena seperti yang kita ketahui bahwa liberalisme juga dapat diartikan
sebagai sebuah paham yang menghendaki dijunjungnya kebebasan individu, baik di bidang
ekonomi, politik, kebudayaan, agama, ataupun warga negara.Apabila ideologi ini diterapkan
di Indonesia maka akan banyak berdampak buruk .Dalam negara liberal, kehidupan
beragama diatur secara bebas sehingga muncul sekelompok orang yang atheis (tidak
mempercayai keberadaan Tuhan dan penolakan terhadap agama). Hal tersebut tentunya
bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila pertama, dimana bangsa
Indonesia mengakui adanya nilai-nilai ketuhanan.
 Tantangan dalam penerapan Pancasila di era reformasi adalah menurunnya rasa persatuan
dan kesatuan di antara sesama warga bangsa.Menurunnya rasa persatuan dan kesatuan
ditandai dengan konflik antar daerah,konflik antar pemeluk beragama dan tawuran antar
pelajar. Selain itu, tindakan kekerasan yang dijadikan sebagai alat untuk menyelesaikan
permasalahan.
 Tantangan yang selanjutnya adalah munculnya pemikiran antara beberapa kelompok yang
menganggap bahwa Indonesia adalah negara Islam .Padahal sudah jelas dikatakan bung
seokarno bahwa Indonesia adalah negara yang berideologikan Pancasila .

Penggalan Pidato 2
“Disamping itu negara tidak dapat dan tidak seharusnya mengontrol pandangan dan pendapat orang
seorang. “We cann`t dan we shouldn`t control the mind of the people”.

 Tantangan Pancasila selanjutnya adalah dimana pada saat itu kebebasan berpendapat
sangat dibatasi.Suatu ideologi yang demokratis adalah ideologi terbuka, yaitu mampu
menerima pemikiran-pemikiran baru dalam rangka pengembangan atau penyempurnaan
perwujudan nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya.pada sila Pancasila ke-4 Pancasila
sudah sangat jelas bahwa ada permusyawaratan dan kebebasan berpendapat.Namun pada
era yang sekarang ini rakyat pun sulit untuk memberikan pendapat karena cenderung tidak
didengar oleh pemerintah.Bahkan pada generasi sekarang banyak pemuda hanya karena
berbeda pendapat sehingga timbul cekcok yang berujung adanya perkelahian.
Penggalan pidato 3
“bagaimana prinsip nasionalisme yang kita anut dan kosmopolitisme yang kita tolak,
hubungan antara demokrasi, fairplay dan mufakat serta konsep gotong royong sebagai
warisan luhur bangsa yang tidak boleh hilang, meski kita menuju dan akan jadi bangsa yang
maju dan modern”
 Menurunnya nilai-nilai nasionalisme di kalangan masyarakat sebetulnya bukan
perkara baru, melainkan permasalahan klasik yang terus dialami bangsa ini sejak
Indonesia merdeka dari penjajahan kolonial hingga saat ini. Memudarnya
nasionalisme di era ini juga dapat disoroti dari maraknya konflik sosial berbasis ras
seperti kasus Poso, Ambon, Aceh, Papua, serta lepasnya Timor Timur dari Indonesia,
bermunculannya ormas-ormas yang menegaskan identitas kultural, serta banyaknya
ideologi alternatif yang kerap bertentangan dengan ideologi bangsa.

Pembinaan kesadaran masyarakat dan aparatur dalam menghayati dan mengamalkan


nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara.
 Menanamkan nilai Pancasila sejak dini, sehingga peran orang tua sangat diperlukan
dalam menanamkan sikap nasionalisme pada anak meliputi melaksanakan peran
sebagai pendidik, panutan, pendamping dan pendorong dengan menanamkan nilai
nilai nasionalisme. Harapannya dengan ditanamkan rasa nasionalisme sejak dini
dimulai dari keluarga, nilai-nilai luhur Pancasila dapat mendarah daging pada setiap
diri generasi muda Indonesia sehingga Pancasila dapt dijadikan sebagai pedoman
hidup bangsa.
 Menjadikan nilai luhur Pancasila sebagai pedoman dalam bertindak dan berperilaku.
 Menolak tegas ajaran atau paham yang bertentangan dengan nilai Pancasila
 Pemerintah juga perlu menyiapkan strategi kekinian dalam mengamalkan nilai-nilai
Pancasila dimasyarakat terutama generasi muda. Memanfaatkan platform media sosial
maupun teknologi informasi yang ada merupakan metode efektif. pemerintah bisa
memanfaatkan sejumlah tokoh pemengaruh (influencer) di media sosial sebagai
media untuk mengenalkan nilai-nilai Pancasila. Gali berbagai nilai Pancasila yang
bisa disampaikan dengan metode yang tidak menggurui dan sesuai dengan selera
generasi sehingga bukan hanya generasi muda yang dapat mengetahui cara
mengamalkan Pancasila melainkan semua komunitas.

Ir. H. Jokowi Dodo 1 (Juni 2021)


Penggalan pidato 1
“Walaupun Pancasila telah menyatu dalam kehidupan kita sepanjang Republik Indonesia ini
berdiri, namun tantangan yang dihadapi Pancasila tidaklah semakin ringan. Globalisasi dan
interaksi antar belahan dunia tidak serta merta meningkatkan kesamaan pandangan dan
kebersamaan”
Dinamika dan Tantangan 1
 Pancasila sebagai dasar negara kemudian dihadapkan pada fenomena globalisasi.
Globalisasi membawa tatanan baru dengan menghapus batas antar negara. Dampak
negatif dapat terasa jika banyak budaya asing masuk ke Indonesia lalu menggerus
nilai-nilai asli bangsa Indonesia. Sebagai contoh, globalisasi ini telah mempengaruhi
salah satu aspek budaya kita, yaitu gotong royong . Globalisasi membawa Indonesia
pada masyarakat yang lebih individualis. Padahal, seperti yang kita ketahui, gotong-
royong merupakan konsep yang dijunjung tinggi oleh para pendahulu kita melalui sila
keempat.
 Pengaruh teknologi contohnya HP android yang menjadi salah satu bukti kemajuan di
era globalisasi.Namun dapat memberikan dampak negatif pada kita.Contohnya
kecanduan dengan gadget yang memberikan pengaruh buruk terhadap sikap manusia.
Hal yang sederhana yang dapat dilihat secara langsung adalah ketidak pedulian
dengan lingkungan sekitarnya bahkan hal itu terjadi di dalam rumah tangga anak dan
orang tua sibuk dengan gadgetnya sendiri. Tidak seperti dahulu hari-hari yang
dipenuhi dengan senda gurau antar individu di dalam rumah, setiap anggota keluarga
sangat sibuk dengan gatgetnya masing-masing
 Globalisasi membawa tatanan baru dengan menghapus batas antar negara,sehingga
budaya luar sangat mudah masuk.Banyak generasi milineal yang tidak menyaring
semua yang masuk melainkan cenderung meniru.wasternisasi sudah terjadi di
Indonesia.Contohnya pesta party Halloween yang merupakan kebudayaan luar namun
banyak dilaksanakan di indonesia.ini tidak sesuai dengan nilai yang ada di Pancasila.
 Masuknya kebudayaan dan informasi dari luar negeri bisa bersifat sangat kuat dan
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, Ideologi baru yang masuk ini bisa bersifat
konsumerisme, ekstremisme, dan kapitalisme.
 Mudahnya informasi palsu(hoax) yang merambah ke – berbagai sisi kehidupan seperti
ekonomi, politik, sosial budaya bahkan mampu menggoyak kedamaian
bangsa.informasi baru juga bisa mengandung nilai-nilai radikalisme yang membuat
seseorang melakukan aksi terorisme akan sesuatu hal. Tentu saja hal ini berbahaya
bagi keamanan nasional dan bertentangan dengan Pancasila.
Penggalan Pidato 2

“Yang harus kita waspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi, termasuk
rivalitas antar pandangan, rivalitas antara nilai-nilai, dan rivalitas antar ideologi.”

Dinamika dan Tantangan

 Saat ini rivalitas dan komepetisi antar-pandangan dan antar-ideologi semakin


meningkat dan harus diwaspadai. Ideologi transnasional cenderung semakin
meningkat serta memasuki berbagai lini kehidupan masyarakat dengan berbagai cara
dan berbagai strategi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga
mempengaruhi kontestasi ideologi.
Pembinaan kesadaran masyarakat dan aparatur dalam menghayati dan mengamalkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara.
 Perlu adanya perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa dilakukan
dengan cara-cara biasa. Menurut saya diperlukan cara-cara baru yang luar biasa
dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama
revolusi industri 4.0. Selain itu, Pancasila juga harus menjadi fondasi dalam
berkeindonesiaan. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berkeindonesiaan
 Bersatunya Pemerintahan, tokoh Masyarakat, para Aparat tokoh kaum agama,
pendidik, profesional, generasi muda Indonesia, dan seluruh rakyat Indonesia untuk
bersatu padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam
mewujudkan Indonesia maju yang kita cita-citakan serta mempromosikan nilai-nilai
Pancasila kepada semua komunitas agar dapat menjadi pedoman dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara,”
 Menolak ideologi dan pemahaman baru yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.
 Mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
 Menggunakan Pancasila sebagai pedoman dalam menyaring dan menyeleksi
informasi dan budaya asing yang masuk ke dalam negeri.
 Tetap bersikap terbuka terhadap kemajuan zaman namun tetap diiringi dengan
kearifan lokal.

Dr.Ir.Soekarno (1 Juni 1945)


Penggalan pidato 1
“Menyusun Indonesia Merdeka dengan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Prinsip
ketuhanan ! Bukan saja bangsa Indonesia bertuhan, tetapi masing-masing Orang Indonesia
hendaknya bertuhan Tuhannya sendiri. Yang Kristen menyembah Tuhan Menurut petunjuk
Isa al Masih, yang Islam bertuhan menurut petunjuk Nabi Muhammad s.a.w., orang Buddha
menjalankan ibadatnya menurut kitab-kitab yang ada padanya. Tetapi marilah kita semuanya
ber-Tuhan. Hendaknya negara Indonesia ialah negara yang”
Dinamika dan tantangan
Di awal kemerdekaan, Indonesia masih mengalami pergolakan mulai dari.Masyarakatnya dan
sistem kepemerintahannya. Pemberontakan terjadi di sejumlah wilayah karena sebagian ada
yang tidak setuju dengan dijadikannya Pancasila sebagai landasan dan ideologi
negara.Padahal Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang tidak serta merta dibuat begitu
saja. Pancasila dirumuskan sedemikian rupa agar dapat menyatukan Indonesia mulai dari
Sabang hingga Merauke.
 Tantangan Pancasila sangatlah berat pada masa ini yaitu salah satunya ada adanya
PKI.Pemberontakan Partai Komunis indonesia (PKI) di Madiun.Pemberontakan ini
dipimpin oleh Muso Tujuannya adalah mendirikan negara soviet indonesia yang
berideologikan paham komunis
 Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam yang dipimpin oleh Sekarmaji Marijan
Kartosuwiryo . Pemberontakan ini ditandai dengan didirikan Negara Islam Indonesia
(NII). Tujuan Pemberontakan ini adalah Menggantikan Pancasila dengan syariat
islam.Pemberontakan ini dapat diatasi dengan ditangkapnya SM Kartosuwiryo
bersama dengan pengikutnya.
 Adanya upaya mengganti ideologi dan lebih mengarah pada ideologi liberalisme.
 Periode ini pancasila dan Indonesia mendapat tantangan berat yaitu munculnya
pemberontakan Republik Maluku Selatan (RML), Pemerintah Revolusionel Republik
Indonesia (PRRI), dan Perjuangan Rakyat Semesta (PERMESTA) yang ingin
melepaskan diri dari NKRI.Hal ini menimbulkan krisis politik ekonomi dan
keamanan yang menyebabkan pemerintah mengeluarkan Dekrit Presiden
1959.Melalui Dekrit Presiden ini, pemerintah membubarkan konstituate.
 Penyimpangan ideologis, konsepsi Pancasila berubah menjadi NASAKOM
(nasionalis, agama, komunis)

Pembinaan kesadaran masyarakat dan aparatur dalam menghayati dan mengamalkan


nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara.

 Menurut saya pembinaan yang harus dilakukan adalah Pancasila harus dijadikan
falsafah hidup bangsa dan dasar negara Indonesia. Maka pada saat itu pula, warga
Indonesia sudah bertekad untuk melepaskan diri dari segala bentuk penjajahan dan
menjadi bangsa yang mandiri.
 Perlu adanya adaptasi masyarakat dengan pemerintah agar semua masyarakat dapat
mengamalkan kristalisasi Pancasila pada masyarakat
 Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan serta membantu warga yang
berkesusahan,terbukti Indonesia dapat mengusir para penjajah.
 Mengedepankan musyawarah, diskusi, atau bertukar pendapat untuk mencapai
mufakat atau kesepakatan dalam menyelesaikan masalah
 Tidak memaksakan kehendak pada orang lain
 Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara, daripada kepentingan
 Bersatunya Pemerintahan, tokoh Masyarakat, para Aparat tokoh kaum agama,
pendidik, profesional, generasi muda Indonesia, dan seluruh rakyat Indonesia untuk
bersatu padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam
mewujudkan Indonesia maju yang kita cita-citakan serta mempromosikan nilai-nilai
Pancasila kepada semua komunitas agar dapat menjadi pedoman dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara,”

Anda mungkin juga menyukai