Anda di halaman 1dari 14

Tantangan dari Ideologi- Ideologi

Besar Dunia (Unsur Ateisme,


Individualisme, Kapitalisme)

Tantangan yang paling dominan


dewasa ini adalah GLOBALISASI.
PANCASILA
KELOMPOK 7

1. Nurhayati R011201013
2. Marsha Khaerunnisa R011201027
3. Agustina Putri R011201041
4. Anggelita Paeloran R011201057
5. Anugra Ainul Azzahra R011201071
6. Mutmainnah R011201089
7. Andi Mulahaeri M.H R011201103
8. Sri Wahyuni R011201117
Tantangan dari Ideologi-
Ideologi Besar Dunia
(Unsur Ateisme, Individualisme,
Kapitalisme)
01
Ateisme
Ateisme
Seiring proses globalisasi, segala paham asing yang tidak koheren dengan Pancasila berpotensi untuk tumbuh
dan berkembang dalam alam pikir sebagian bangsa Indonesia Salah satu paham itu adalah ateisme yang kini telah
menjadi fakta kebudayaan global. Padahal, sila Ketuhana Yang Maha Esa pada Pancasila menegaskan seluruh
aspek kehidupan bangsa Indonesia dipandu oleh nilai-nilai ketuhanan yang bersifat universal. Karena itu, setiap
paham yang cenderung membatasi hubungan dengan Tuhan itu harus ditolak.

Namun demikian, rasa ketuhanan juga dapat terkikis oleh sikap yang ditumbuhkembangkan di lingkungan
akademis yakni kritisme atas lembaga agama dan nilai atau ide-ide agama. Kritisme ini dapat memantik ateisme.
02
Individualis
me
Individualisme

Individualisme dalam era modern ini banyak membawa pengaruh sikap yang
menjauhi prinsip negara Indonesia yaitu sikap gotong royong dalam hal
bermasyarakat seperti moral, politik, bahkan dalam sikap bersosialisasi untuk itu
indvidualisme bukanlah ciri dari sikap gotong royong. Sikap individualisme yang
sangat berbeda dari pinsip gotong royong banyak menuai hambatan karna dalam
memajukan Indonesia kta diharuskan saling bahu membahu untuk membangun
Indonesia kearah yang lebih maju.
03
Kapitalisme
Kapitalisme
Kapitalisme adalah sebuah system/ideologi, bercirikan kepemilikan pribadi, kompetisi dalam pasar,
maksimasi akumulasi kekayaan pemilik modal dan membayar pajak untuk Negara.

Corak pembangunan berwajah kapitalis dengan spirit kapitalisme dan neoliberalisme sepertinya
sudah menjadi keniscayaan selama masa reformasi ini. Wajah ini ditandai dengan massifnya peranan
modal dalam menentukan arah pembangunan itu dan manfaat yang diciptakannya. Pemilik modal, sang
kapitalis maupun korporasinya, telah berkontestasi dengan negara sebagai perencana pembangunan,
sistem social dan sistem politik. Peranan institusi sosial dan komunitas semakin terpinggirkan. Bahkan,
negarapun acapkali harus tunduk pada kepentingan kapitalis dan sistem kapitalisme ini.
Tantangan yang paling dominan
dewasa ini adalah GLOBALISASI.
Pancasila merupakan hasil perenenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok orang, yang juga diangkat
dari nilai adat istiadat, nilai kebudayaan, nilai tradisi, nilai kepustakaan, nilai religius yang terdapat pada
pandangan hidup bangsa indonesia sendiri sebelum membentuk negara. Pancasila bukan berasal dari dari ide-ide
bangsa lain, melainkan berasal dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sendiri.

Tapi walaupun dengan arti dan fungsi yang sedemikian hebatnya di era globalisasi ini banyak rakyat Indonesia
yang lama lama sudah mulai meninggalkan Pancasilla tersebut. Era globalisasi banyak memunculkan berbagai
alat teknologi modern yang mendatangkan budaya luar masuk ke Indonesia dan menjadi suatu hal yang bisa di
ikuti.
Globalisasi sebagai sebuah realitas tidak dapat dihindari. Globalisasi membentuk hubungan lintas negara dan
lalu lintas tersebut memperlihatkan adanya ketergantungan satu dengan yang lain serta untuk saling
membutuhkan dan melengkapi.

Sebagai ideologi negara, Pancasila harus menjadi acuan negara dalam menghadapi berbagai tantangan global
dunia yang terus berkembang. Di era globalisasi ini peran Pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga
eksistensi kepribadian bangsa Indonesia, karena dengan adanya globalisasi batasan batasan diantara negara
seakan tak terlihat, sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke masyarakat. Hal ini
dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa indonesia
Di tengah era globalisasi, ideologi yang bisa bertahan adalah ideologi yang bisa menjaga keseimbangan antara
kepentingan global dengan kepentingan nasional. Artinya, ideologi yang bisa terus eksis adalah ideologi yang bisa
menempatkan kepentingan nasional tanpa ikut terpengaruh nilai-nilai asing dari ideologi lain yang datang melalui
informasi global seperti siaran televisi, internet atau pertukaran jasa dan barang lainnya.

Globalisasi membawa perubahan-perubahan dalam tatanan dunia internasional yang pengaruhnya langsung terhadap perubahan-
perubahan di berbagai Negara. Kemampuan menghadapi tantangan yang amat dasar dan akan melanda kehidupan nasional, sosial,
dan politik, bahkan mental dan bangsa maka benteng yang terakhir ialah keyakinan nasional atas dasar Negara Pancasila yang
sebagai benteng dalam menghadapi tantangan pada era Globalisasi yang semakin berkembang pada saat ini.
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai