M
A
K
A
L
A
H
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang Penerapan nilsi psncasila di era digital. Tak
lupa solawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Nabi
yang membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang.
Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. di samping itu, semoga makalah ini bisa
menjadi bahan pembelajaran alternatif dalam menambah wawasan keilmuan bagi
mahasiswa. Tak lupa lami ucapkan terima kasih kepada semua pihak dan sumber yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini,
baik dari segi penulisan maupun dari tata bahasanya. Oleh karena itu, segala saran dan
kritik dari pembaca sangat membantu kami dalam membuat makalah yang lebih baik
kedepannya.
Semoga makalah ini mampu memberikan pandangan yang lebih luas terhadap nilai- nilai
Pancasila dalam era digital ini dan semoga makalah ini bisa memberikan banyak manfaat
bagi para pembaca, karena sebaik-baik manusi adalah bermanfaat bagi orang lain.
3
PEMBAHASAN
A. Pancasila dan Era Digital
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalahKetuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuanIndonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,yang
tercantum pada alenia ke-4 Pembukaan UUD 1945.
Sejarah telah mencatat, kendati bangsa Indonesia pernah memiliki tiga kali pergantian
UUD, tetapi rumusan Pancasila tetap berlaku di dalamnya. Kini, yangterpenting adalah
bagaimana rakyat, terutama kalangan elite nasional,melaksanakan Pancasila dalam segala
sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.Jangan lagi menjadikan Pancasila sekadar
rangkaian kata-kata indah tanpa makna.Jika begitu, maka Pancasila tak lebih dari rumusan
beku yang tercantum dalamPembukaan UUD 1945.
Pancasila akan kehilangan makna bila para elite tidak mau bersikap atau bertindak sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila. Bila Pancasila tidak tersentuh dengan kehidupan nyata,
Pancasila tidak akan bergema. Maka, lambat-laun pengertian dan kesetiaan rakyat terhadap
Pancasila akan kabur dan secara perlahan-lahan menghilang. Maka, guna meredam pengaruh
dari luar perludilakukan akulturasi kebudayaan. Artinya, budaya dari luar disaring oleh
budayanasional sehingga output yang dikeluarkan seusai dengan nilai dan norma bangsadan
rakyat Indonesia.
Teknologi itu sendiri adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang- barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.Penggunaan teknologi oleh
manusia diawali dengan pengubahan sumber dayaalam menjadi alat-alat sederhana.
Teknologi telah mempengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dengan berbagaicara.
Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidakdikehendaki, yang
disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam,merugikan, dan merusak bumi juga
lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah mempengaruhi nilai suatu
masyarakat, dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru.
Contohnya yaitu adanya tantangan norma-norma tradisioal. Keadaan ini membahayakan
lingkungan dan mengucilkan manusia. Akan timbul paham-paham yang memandang
prosesteknologi berkelanjutan sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat dan
kondisi manusia. Pada akhirnya, manusia itu mulai ketergantungan dengan segala
kecanggihan teknologi.
4
Dalam pengaruh ekonomi digital maka dengan memperhatikan peluang dan manfaat
yang dapat diperoleh serta antisipasi atau mencegah dampak negatif. Dengan demikian
dalam upaya melindungi segenap bangsa dan tanah air dari pengaruh negatif serta dalam
upaya memajukan kesejahteraan bangsa dengan perekonomian yang mewujudkan negara
kesatuan yang berdaulat, adil dan makmur maka ekonomi digital harus senantiasa dikaitkan
dengan upaya ketahanan nasional agar pengaruh ekonomi digital dapat dimanfaatkan secara
optimal yang seimbang, selaras dan serasi dengan nilai-nilai ideologi bangsa Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945.
Bangsa Indonesia harus terbuka terhadap teknologi, tetapi teknologi tidak boleh merusak
nilai-nilai kebangsaan, moral dan etika budaya bangsa. Bangsa Indonesia harus mulai
mencermati, mengantisipasi dan mempersiapkan solusi yang efektif, efisien dan
berkesinambungan terhadap potensi ancaman atau gangguan yang bersumber dari penerapan
ekonomi digital. Dalam upaya membangun perekonomian bangsa yang tangguh dalam arti
mewujudkan kesejahteraan, berdaya saing tinggi, serta memiliki stabilitas pertumbuhan
yang berkesinambungan, maka pembangunan infrastruktur pendukung ekonomi digital harus
sesuai dengan kondisi geografis wilayah Indonesia.
Adanya kebijakan dan program pemerintah terkait pembangunan nasional jalan tol darat,
jalur tol laut, dan tol langit, termasuk palapa ring mendukung penerapan ekonomi digital
secara komprehensif. Kemandirian ekonomi adalah suatu sikap bangsa yang selalu
mengutamakan kemampuan diri sendiri dalam mencukup kebutuhan ekonomi, mengurangi
seminimal mungkin ketergantungan dari negara lain dengan menjadi negara produktif lebih
cepat, lebih murah dan lebih efisien. Adanya kemajuan ekonomi digital juga seharusnya
menjadi pendukung dalam meningkatkan produk dan jasa domestik sehingga mendukung
pula peningkatan kualitas kemandirian ekonomi nasional. Ekonomi digital juga memiliki
potensi resiko ekonomi dan sosial terutama pengurangan tenaga kerja, kejahatan siber, dan
ancaman daya saing produksi dalam negeri, sehingga perlu mencermati kebijakan publik dan
strategi yang tepat dalam implementasi di Indonesia, sehingga dapat mencapai tujuan
kemandirian ekonomi serta daya saing produk dan jasa nasional yang optimal untuk
memberikan kemaslahatan yang sebesar-besarnya bagi rakyat Indonesia.
7
KESIMPULAN