Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENGUATAN PANCASILA DI ERA DIGITAL

DISUSUN SEBAGAI TUGAS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN


PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN)

M
A
K
A
L
A
H

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1


KELAS XI.I
TAHUN 2022/2023
SMAN 1 LUWU

NAMA-NAMA KELOMPOK 1 PKN

Zhalilah nasywa Ma'ruf (36)


Meisyifa Siti Kirani (22)
Alya Dita Putri (7)
A. Aqila Nurfadilah (1)
Juliana (20)
Virgiawan Ramadhan Paesmo (34)

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang Penerapan nilsi psncasila di era digital. Tak
lupa solawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Nabi
yang membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang.
Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. di samping itu, semoga makalah ini bisa
menjadi bahan pembelajaran alternatif dalam menambah wawasan keilmuan bagi
mahasiswa. Tak lupa lami ucapkan terima kasih kepada semua pihak dan sumber yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini,
baik dari segi penulisan maupun dari tata bahasanya. Oleh karena itu, segala saran dan
kritik dari pembaca sangat membantu kami dalam membuat makalah yang lebih baik
kedepannya.
Semoga makalah ini mampu memberikan pandangan yang lebih luas terhadap nilai- nilai
Pancasila dalam era digital ini dan semoga makalah ini bisa memberikan banyak manfaat
bagi para pembaca, karena sebaik-baik manusi adalah bermanfaat bagi orang lain.

3
PEMBAHASAN
A. Pancasila dan Era Digital
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalahKetuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuanIndonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,yang
tercantum pada alenia ke-4 Pembukaan UUD 1945.
Sejarah telah mencatat, kendati bangsa Indonesia pernah memiliki tiga kali pergantian
UUD, tetapi rumusan Pancasila tetap berlaku di dalamnya. Kini, yangterpenting adalah
bagaimana rakyat, terutama kalangan elite nasional,melaksanakan Pancasila dalam segala
sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.Jangan lagi menjadikan Pancasila sekadar
rangkaian kata-kata indah tanpa makna.Jika begitu, maka Pancasila tak lebih dari rumusan
beku yang tercantum dalamPembukaan UUD 1945.
Pancasila akan kehilangan makna bila para elite tidak mau bersikap atau bertindak sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila. Bila Pancasila tidak tersentuh dengan kehidupan nyata,
Pancasila tidak akan bergema. Maka, lambat-laun pengertian dan kesetiaan rakyat terhadap
Pancasila akan kabur dan secara perlahan-lahan menghilang. Maka, guna meredam pengaruh
dari luar perludilakukan akulturasi kebudayaan. Artinya, budaya dari luar disaring oleh
budayanasional sehingga output yang dikeluarkan seusai dengan nilai dan norma bangsadan
rakyat Indonesia.
Teknologi itu sendiri adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang- barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.Penggunaan teknologi oleh
manusia diawali dengan pengubahan sumber dayaalam menjadi alat-alat sederhana.
Teknologi telah mempengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dengan berbagaicara.
Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidakdikehendaki, yang
disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam,merugikan, dan merusak bumi juga
lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah mempengaruhi nilai suatu
masyarakat, dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru.
Contohnya yaitu adanya tantangan norma-norma tradisioal. Keadaan ini membahayakan
lingkungan dan mengucilkan manusia. Akan timbul paham-paham yang memandang
prosesteknologi berkelanjutan sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat dan
kondisi manusia. Pada akhirnya, manusia itu mulai ketergantungan dengan segala
kecanggihan teknologi.

4
Dalam pengaruh ekonomi digital maka dengan memperhatikan peluang dan manfaat
yang dapat diperoleh serta antisipasi atau mencegah dampak negatif. Dengan demikian
dalam upaya melindungi segenap bangsa dan tanah air dari pengaruh negatif serta dalam
upaya memajukan kesejahteraan bangsa dengan perekonomian yang mewujudkan negara
kesatuan yang berdaulat, adil dan makmur maka ekonomi digital harus senantiasa dikaitkan
dengan upaya ketahanan nasional agar pengaruh ekonomi digital dapat dimanfaatkan secara
optimal yang seimbang, selaras dan serasi dengan nilai-nilai ideologi bangsa Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945.
Bangsa Indonesia harus terbuka terhadap teknologi, tetapi teknologi tidak boleh merusak
nilai-nilai kebangsaan, moral dan etika budaya bangsa. Bangsa Indonesia harus mulai
mencermati, mengantisipasi dan mempersiapkan solusi yang efektif, efisien dan
berkesinambungan terhadap potensi ancaman atau gangguan yang bersumber dari penerapan
ekonomi digital. Dalam upaya membangun perekonomian bangsa yang tangguh dalam arti
mewujudkan kesejahteraan, berdaya saing tinggi, serta memiliki stabilitas pertumbuhan
yang berkesinambungan, maka pembangunan infrastruktur pendukung ekonomi digital harus
sesuai dengan kondisi geografis wilayah Indonesia.
Adanya kebijakan dan program pemerintah terkait pembangunan nasional jalan tol darat,
jalur tol laut, dan tol langit, termasuk palapa ring mendukung penerapan ekonomi digital
secara komprehensif. Kemandirian ekonomi adalah suatu sikap bangsa yang selalu
mengutamakan kemampuan diri sendiri dalam mencukup kebutuhan ekonomi, mengurangi
seminimal mungkin ketergantungan dari negara lain dengan menjadi negara produktif lebih
cepat, lebih murah dan lebih efisien. Adanya kemajuan ekonomi digital juga seharusnya
menjadi pendukung dalam meningkatkan produk dan jasa domestik sehingga mendukung
pula peningkatan kualitas kemandirian ekonomi nasional. Ekonomi digital juga memiliki
potensi resiko ekonomi dan sosial terutama pengurangan tenaga kerja, kejahatan siber, dan
ancaman daya saing produksi dalam negeri, sehingga perlu mencermati kebijakan publik dan
strategi yang tepat dalam implementasi di Indonesia, sehingga dapat mencapai tujuan
kemandirian ekonomi serta daya saing produk dan jasa nasional yang optimal untuk
memberikan kemaslahatan yang sebesar-besarnya bagi rakyat Indonesia.

B. Peranan Pancasila Menghadapi Era Digital


Terkikisnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus
menjadi alarm kritis bagi kita sebagai bangsa yang menjadikan Pancasila sebagai dasar
negara. Karena bagaimana pun, ideologi dalam hal ini, merupakan hal yang paling sentral.
Dalam momentum pekan Pancasila ini, seharusnya semangat Pancasila berada di garis
terdepan dalam mengatasi segala kekacauanyang terjadi saat ini.
Tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia saat ini adalah perkembangan
tekonologi digital yang sangat pesat. Fenomena teknologi initerjadi dimana batasan-batasan
antar negara seakan memudar karena terjadinya berbagai perkembangan disegala aspek
kehidupan, khususnya dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan terjadinya
perkembangan berbagai aspek kehidupan khususnya dibidang IPTEK, maka manusia dengan
lebih mudah bisa mendapatkan berbagai informasi yang ada dan yang terjadi di dunia.
5
Namun fenomena teknologi ini tidak selalu positif, berbagai perubahan yangterjadi akibat
dari teknologi sudah sangat terasa, baik itu dibidang Politik,Ekonomi, Sosial, Budaya, dan
Teknologi Informasi. Berbagai dampak negatif terjadi karena manusia kurang memfilter
dampak dari teknologi sehingga lebih banyak mengambil hal-hal negatif daripada hal-hal
positif yang sebenarnya bisalebih banyak kita dapatkan dari fenomena teknologi.
Dalam hal ini, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia haruslah menjadisebuah acuan
dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, berbagaitantangan dalam
menjalankan ideologi Pancasila juga tidak mampu untukmenggantikan Pancasila sebagai
ideologi bangsa Indonesia. Pancasila terusdipertahankan oleh segenap bangsa Indonesia
sebagai dasar negara, itumembuktikan bahwa Pancasila merupakan Ideologi yang sejati
untuk bangsaIndonesia.
Oleh karena itu, tantangan di era teknologi yang bisa mengancam eksistensikepribadian
bangsa, dan kini mau tidak mau, suka tidak suka, bangsa Indonesia berada di pusaran arus
teknologi dunia. Tetapi harus diingat bahwa bangsa dannegara Indonesia tak mesti
kehilangan jati diri, kendati hidup di tengah-tengah pergaulan dunia. Hal itu tidak akan
terjadi karena kunci persoalan tersebut terletak pada Pancasila sebagai pandangan hidup dan
dasar negara.
Nilai-nilai yang datang dari luar serta merta dinilai bagus sedangkan nilai-nilailuhur
yang telah tertanam sejak lama dalam hati sanubari rakyat seakan-akan telahusang. Dalam
kondisi ini sekali lagi peran Pancasila sebagai pandangan hidup dandasar negara memegang
peranan penting. Dengan begitu, nilai-nilai baru yang berkembang nantinya tetap berada di
atas kepribadian bangsa Indonesia. Pasalnyasetiap bangsa di dunia sangat memerlukan
pandangan hidup agar mampu berdirikokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan tujuan
yang hendak dicapai. Dengan pandangan hidup, suatu bangsa mempunyai suatu pedoman
dalam memandangsetiap persoalan yang dihadapi serta mencari solusi dari persoalan
tersebut. Dalam pandangan hidup terkandung konsep mengenai dasar kehidupan yang dicita-
citakan suatu bangsa. Bangsa Indonesia tidak bisa begitu saja mencontoh ataumeniru model
yang dilakukan bangsa lain, tanpa menyesuaikan dengan pandangan hidup dan kebutuhan
bangsa Indonesia sendiri.

C. Upaya Mempertahankan Nilai-Nilai Pancasila di Era Digital


Salah satu usaha untuk mencegah terkikisnya nilai-nilai luhur pancasila adalah dengan
memupuk kembali nilai-nilai luhur tersebut dalam diri masyarakat Indonesia, hal ini dapat
dilakukan melalui penyuluhan nilai-nilai pancasila bagi masyarakat yang tidak sedang
berada dalam dunia pendidikan. Untuk masyarakat yang sedang berada dalam dunia
pendidikan seperti pelajar dan mahasiswa, pengetahuan tentang pancasila bisa dimasukkan
dalam kurikilum pembelajaran.Kendala terbesar adalah untuk penyuluhan kepada
masyarakat umum yang sedangtidak berada dalam dunia pendidikan, maka hal ini perlu
mendapatkan perhatian khusus mengenai metode penyuluhannya.Untuk penyuluhan secara
langsung, bertatap muka antara penyuluh dan masyarakat.
Kesuksesan penyuluhan pancasila kepada masyarakat secara umum memerlukan
6
partisipasi aktif masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk pernyataanmaupun kegiatan. Serta
melalui program-program penyuluhan pembangunan yangefektif dan handal. Untuk itu maka
kegiatan penyuluhan perlu dan harus ditanganioleh tenaga profesional dilandasi komitmen
yang kuat dari berbagai pihak. Dalamhal ini subtansi keahlian dan kesungguhan bergerak
serta bertindak dari para pelaku penyuluhan merupakan prasyarat.
Dalam rangka meningkatkan profesionalisme para pelaku penyuluhan, perkembangan
teknologi informasi harus dapat dimanfaatkan oleh bidang penyuluhan sebagai alat mencapai
tujuannya. Untuk itu, perlu didukung olehsuatu kehendak dan etika yang dilandasi oleh
keilmuan penyuluhan dengandukungan berbagai pengalaman para praktisi penyuluhan di
lapangan. Peran program pendidikan yang mempersiapkan tenaga ahli penyuluhan, seperti
perguruan tinggi, Pusdiklat dan lembaga pendidikan kemasyarakatan lainnya yang
mempersiapkan pelaku-pelak yang mampu menyampaikan informasi dan mampumemotivasi
masyarakat untuk melakukan tindakan yang tepat, sehingga tujuandari pelaksanaan
penyuluhan pancasila dapat tercapai.

7
KESIMPULAN

Peran Pancasila sangat penting dalam menghadapi era digital karena


Pancasilamerupakan sebuah kekuatan ide yang berakar dari bum Indonesia
untukmenghadapi nilai-milai dari luar, sebagai sistem syaraf atau filter terhadap berbagai
pengaruh luar. Lewat Pancasila, sosial, toleransi, dan kemanusiaan, bahkan juga demokrasi
bangsa ini dibentuk. Pancasila seharusnya dijadikansebagai poros identitas untuk
menghadapi bermacam identitas yang ditawarkandari luar. Maka dari itu, perlunya
kesadaran dari masyarakat untukmempertahankan nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi
era digital. Sehingga,tidak adanya ketergantungan berlebihan dan orang-orang lebih
banyak bertindaksesuai kebutuhan, bukan keinginan semata. Tetapi harus dingat juga
bahwa bangsa Indonesia tak mesti kehilangan jati diri, kendati hidup ditengah-tengah
pergaulan dunia. Penggunaan teknologi yang baik dan benar tentunya akanmembantu
memperbaiki bangsa ini.

Anda mungkin juga menyukai