Anda di halaman 1dari 8

AKTUALISASI NILAI PANCASILA DI ERA GLOBALISASI: TINJAUAN AKTUALISASI PANCASILA DALAM

PENGGUNAAN TEKNOLOGI DI KALANGAN GENERASI MUDA

Abstrak :
Pancasila sebagai Ideologi bangsa sekaligus pedoman masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan
bermasyarakat telah menjadi bagian paling penting dari setiap Jiwa Individu Masyarakat Indonesia.
Maka dari itu Penjabaran dari nilai-nilai pancasila sebagai bentuk dari aktualisasi dan realisasi nilai
pancasila menjadikan terciptanya norma dan Undang-undang sebagai pengatur kehidupan
bermasyarakat, pancasila sebagai ideology memiliki nilai luhur yang berasal dari jiwa masyarakat
Indonesia sendiri oleh karena itu aktualisasi nilai pancasila pada generasi muda saat ini menjadi
kajian yang perlu dipelajari, aktualisasi nilai pancasila generasi muda Indonesia saat ini goyah akan
hadir dan pesatnya perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang nyata ini menjadikan
banyaknya dampak positif dan negatif bagi masyarakat danbernegara. Hadirnya teknologi pun dapat
menjadi ancaman bagi pancasila sebagai ideology bangsa oleh budaya baru. Maka dari itu aktualisasi
dan pemahaman mengenai pancasila sangat penting untuk keutuhan bangsa dan Negara Indonosia
terutama pada kalangan muda ditengah era globalisasi yang pesat ini.
Kata kunci: aktualisasi, Pancasila, teknologi, generasi muda. Abstract :
Keywords: actualization, Pancasila, technology, young generation.

Pancasila, as the nation's ideology and the guideline of the Indonesian people in the country
and society, has become essential to every individual soul of Indonesian culture. Therefore the
elaboration of Pancasila values as a form of actualization and realization of Pancasila values makes
the creation of norms and laws a regulator of social life. Pancasila as an ideology has noble values
that come from the soul of the Indonesian people themselves; therefore, the actualization of
Pancasila values in generations. The current state of youth is a study that needs to be studied. The
realization of the Pancasila values of Indonesia's young age is currently faltering and the rapid
development of technology. This natural, technological development makes many positive and
negative impacts on society and the state. The presence of technology can also threaten Pancasila as
the nation's ideology by a new culture. Therefore, the actualization and understanding of Pancasila
are very important for the integrity of the
Indonesian country and state, especially among young people during this rapid globalization era

PENDAHULUAN
Aktualisasi Nilai Pancasila merupakan sebuah pengaplikasian nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat berbagai kalangan di Indonesia. Dalam hal ini pancasila memiliki nilai kajian yang
sangat penting bagi setiap lapisan masyarakat di Indonesia. Nilai- nilai didalam Pancasila bersumber
dari masyarakat Indonesia sendiri, bersumber dari karakteristik bangsa Indonesia. Lantas, yang
menjadi pertanyaan pada masa saat ini masihkah nilai-nilai pancasila ini menjadi bagian jiwa dari
setiap rakyat Indonesia ditengah era perkembangan iptek yang begitu kuat. Aktualisasi Nilai
pancasila dapat dikatakan sebagai hal yang genting bagi masyarakat Indonesia terutama dalam
masyarakat kalangan muda yang mana mengenal banyak berbagai budaya luar dari teknologi yang
mereka kuasai. Dalam hal ini filtrasi penting dalam penggunaan teknologi agar tidak luntur budaya
yang selama ini tertanam dalam setiap masyarakat Indonesia. Aktualisasi pancasila merupakan
pengaplikasian nilai pancasila terhadap aturan atau norma yang berlaku dalam masyarakat
Indonesia dalam hal berbangsa dan juga bernegara. Dalam hal ini aktualisasi ini berkaitan erat
dengan realisasi nilai pancasila baik itu pada masyarakat maupun dalam organisasi pemerintahan.
Dikutif dari osf. Aktualisasi niai pancasila ini terbagi menjadi dua bagian. Yaitu aktualisasi objektif dan
aktualisasi nilai subjektif. Aktualisasi nilai pancasila objektif ini meliputi aktualisasi nilai pancasila
dalam kenegaraan khususnya dalam kelembagaan yang meliputi lembaga legislatif, eksekutis, dan
yudikatif. Dalam hal ini nilai aktuliasasi ini pun berlaku dalam berbagai bidang lainnya contohnya
dalam lembaga pendidikan, perekonomian dan dalam penjabaran hukum. Sedangkan dalam
Aktualisasi nilai subjektif merupakan aktualisasi yang realisasinya terdapat pada individu dalam
asper moral dan normative dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan dalam hal bermasyarakat.
Dalam hal ini seluruh unsur dan lapisan masyarakat merupakan pelaku dalam aktualisasi nilai
pancasila Subjektif.
Aktualisasi nilai pancasila subjektif merupakan hal yang berkaitan erat dengan masyarakat, maka
dari itu berbagai pertanyaan
dapat muncul dalam hal ini bagaimana bentuk dari realisasi aktualisasi pancasila ini dalam kehidupan
bermasyarakat Negara kita terutama saat ini ditengah era globalisasi dan yang kebetulan saat ini
Indonesia akan menghadapi bonus demografi dimana banyak usia produktif kalangan muda, apakah
kalangan muda telah mengaktualisasikan nilai- nilai Pancasila dengan baik dalam kehidupan sehari-
harinya terutama dalam hal yang berkaitan dengan teknologi seperti bermedia sosial. Dapat
dikatakan bahwa saat ini pemeratan utama dalam keberlangsungan Negara Indonesia dipegang oleh
generasi saat ini, generasi muda memiliki bekal kreativitas tinggi serta dapat terkoneksi dengan
berbagai kalangan dengan berbagai latar belakang diseluruh penjuru daerah bahkan Negara, hal ini
dapat dijadikan modal dalam mengembangkan dan memajukan Negara dengan modal yang
memadai. Namun mengutip dari laman Media Indonesia terdapat hal yang perlu dikritisi khususnya
dalam keberlangsungan bangsa, yaitu ironi ditengah masifnya perkembangan teknologi.
Perkembangan teknologi ini tidak dapat menyatukan berbagai pemikiran anak bangsa yang sering
kali merusak hubungan interpersonal anak bangsa. Penggunaan teknologi ini menjadikan perang
antar pengguna teknologi cyber war merupakan hal yang perlu dihindari untuk keberlangsungan
bangsa kedepannya.
Saat ini perkembangan teknologi Informasi melesat begitu cepat sehingga menghasilkan beberapa
teknologi baru seperti ruang interaksi digital yaitu social media, adanya social media sangat
berpengaruh terhadap kedupan Generasi muda saat ini, hal tersebut dikarenakan Generasi muda
memiliki ruang tersendiri didalamnya guna pemerolehan informarsi baik itu dalam lingkup
pengetahuan atau hanya sekedar hiburan. Mahendra, P. R. A., & Kartika, I. M. (2020). “Sosial media
bisa menjadi suatu alat politik karena sebagai kanal media yang tergolong murah, menjangkau luas,
serta tanpa hambatan batasan geografis. Penggunaan sosial media tidak hanya untuk
mengkomunikasikan dan menangkap informas, menganalisis dinamika sosial- politik, mengantisipasi
tren ekonomi, akan tetapi dapat pula menggambarkan kejadian, realitas, model, mempengaruhi
persepsi

Situasi, orang, dan pilihan seseorang. Oleh karenanya, sosial media dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan institusional, bisnis, tim, serta pembentukan pengembangan opini publik.
Hal-hal ini dapat dijadikan sebagai penggangu proses pengambilan keputusan lawan, melalui
manipulasi informasi dan analisis”. Dari pernyataan tersebut dapat kita ketahui media sosial sebagai
bentuk dari perkembangan teknologi informasi dapat mempengaruhi berbagai sisi social masyarakat
Indonesia, hal tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang menguntungkan namun dapat pula
memberikan hal negative jika tidak disertai dengan pemahaman yang relevan dalam penggunaannya
ataupun filtrasi yang kurang dalam pemerolehan informasi. Aktualisasi nilai Pancasila hadir sebagai
tameng dalam penggunaan teknologi yang lebih baik.
Dalam menjaga keutuhan Negara Indonesia ini dapat dilakukan dengan cara menerapkan nilai-nilai
pancasila dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Pemahaman yang mendalam terhadap niai-nilai
pancasila ini dapat menjadi bekal bagi anak bangsa dalam mengembangkan Negara khususnya
dalam berteknologi. Karena dalam nilai pancasila terdapat nilai-nilai luhur yang telah sesuai dengan
karakteristik bangsa Indonesia yang telah disusun dengan matang. Dalam hal ini terdapat sebuah
tujuan penelitian yaitu sejauh mana generasi muda mengaktualisasikan nilai- nilai pancasila
khususnya dalam berteknologi. Diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini dapat kita ketahui
sejauh mana pengaktualisasian dalam kalangan muda beserta solusi yang baik sebagai jalan tengah
untuk permasalahan yang ada.
METODE
Untuk melakukan penulisan jurnal ini agar sesuai dan relevan dengan keadaan sebenarnya
dilapangan, penulis membahas mengenai Aktualisasi Nilai Pancasila di Era Globalisasi: Tinjauan
Aktualisasi Pancasila Dalam Penggunaan Teknologi di kalangan Generasi Muda.
Dalam penulisan jurnal ini penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif yang berfokus pada
kajian pustaka dalam pemerolehan data baik itu secara elektronik ataupun didapat dari buku dan
jurnal lain yang
berkaitan dan mendukung dalam penulisan materi ini,
Dari penelitian ini penulis akan menganalisis sumber data yang nantinya akan dituangkan kedalam
pembahasan , yaitu mengenai aktualisasi nilai pancasila di era globalisasi. Agar dapat menjadi
pemersatu bangsa dengan teknologi yang dikuasai oleh generasi saat ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Aktualisasi nilai Pancasila oleh kalangan muda
Pancasila merupakan sebuah pandangan hidup yang sudah seharusnya berlaku dan diamalkan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara mmasyarakat Indonesia. Rismawati mengatakan bahwa
Aktualisasi adalah suatu kegiatan meralisasikan akan nilai ataupun norma dengan tindakan dan
perbuatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dan aktualisasi Pancasila adalah penjabaran
dari nilai-nilai pancasila dalam bertuk norma- norma dan merealisasikannya dalam kehidupan
berbangsa dean bernegara.
Bentuk dari pengaktualisasian nilai-nilai pancasila ini berkaitan dengan tingkah laku masyarakat
dalam bermasyarakat. Dalam pengaplikasian nilai-nilai pancasila oleh kalangan muda ini dapat
dilihat dalam berbagai hal yang pertama dari segi kepatuhannya terhadap norma yang berlaku di
masyarakat. Pada penerapan norma inilah bentuk dari aktualisasi nilai-nilai pancasila. Namun jika
dilihat tanpa riset yang mendalam segi kepatuhan anak bangsa dalam menjalankan kewajibannya
masih belum terlaksana dengan sempurna. Kajian mengenai pengaplikasian nilai pancasila ini banyak
dilakukan namun sebagian besar mengatakan bahwa bentuk pengaplikasian nilai-nilai pancasila ini
masih rendah khususnya pada kalangan muda, hal ini patut dikritisi mengapa generasi saat ini
terlihat abai akan nilai-nilai pancasila. Menurut Riyanti, D., & Prasetyo, D. (2020). Pelaksanaan
Pancasila pada masa reformasi cenderung meredup serta tidak terdapat lagi istilah pengguaan
propaganda Pancasila di dalam praktik penyelenggaraan negara. Hal tersebut terjadi akibat dari
globalisasi yang telah melanda bangsa ini yang membuat masyarakatnya mempunyai gaya hidup
hedonis.

Bentuk aktualisasi nilai pancasila ini mengacu pada nilai instrumental dimana nilai pancasila ini
bersifat konstektual. Nilai instrumental pancasila ini dapat disesuaikan sesuai dengan tuntutan
zaman. Maka dari itu penjabaran dari nilai-nilai pancasila ini dapat disesuaikan dengan secara sesuai
kreatif dan dinamik dalam bentuk-bentuk baru. Lembaga penyusun nilai instrumental ini adalah
MPR, Presiden dan DPR. Menurut I wayan Tegel Eddy Aktualisasi nilai pancasila ini dituntut selalu
mengalami perubahan ataupun pembaharuan nilai dan perbaikan melalui sistem yang ada.
Pembaharuan ini mengandalkan adanya dinamika dalam nilai internal pancasila. Fleksibelnya
pengaplikasian nilai pancasila ini tidak perlu dilakukan langsung dalam skala besar melainkan diawali
dari tindakan kecil seperti mematuhi aturan lalu lintas ataupun dalam kalangan muda khususnya
mahasiswa dapat mengutamakan musyawarah, toleransi. Dikutip dari laman unpad ac.id pematerian
mengenai nilai-nilai pancasila perlu dilakukan secara berkelanjutan agar menanamkan pemahaman
yang mendalam. Diharapkan nilai ini mampu menyatukan Indonesia. Menurut laman yang sama,
dalam pengaktulisasian nilai pancasila di kalangan muda pada era globalisasi ini mememrlukan
strategi khusus, dalam pemberian pemahaman harus bersifat Fleksibel dan tidak menggunakan
metode indoktrinasi. Menurut prof. Arry bainus pada kalangan muda ini memerluka strategi
mengedepakan budaya mendengar ketimbang menggurui. Dengarkan apa yang anak milenial
inginkan tentang pancasila
Aktualisasi Berteknologi Nilai Pancasila dalam
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teknologi adalah suatu metode ilmiah yang
digunakan untuk mencapai tujuan praktis, serta menjadi satu ilmu pengetahuan terapan. Berkaitan
dengan teknologi IPTEK sering kali kita dengar yang merupakan suatu Akronim dari Ilmu
Pengetahuan(1991:207-209)proses kemajuan tektonologi menghasilkan dan Teknologi. Abraham
megungkapkan bahwa modernitas, ditandai dengan pertumbuhan ekonomi, mobilitas sosial,
ekspansi atau peluasan budaya Menggunakan teknologi pada era saat
ini merupakam suatu kebutuhan khususnya pada kalangan muda, dimanapun dan kapanpun saat ini
kita dapat melihat hampir seluruh penduduk sudah mulai berteknologi contohnya dengan
menggunakan gadget dan bermedia sosial. Dalam pesatnya perkembangan teknologi ini menjadikan
satu masyarakat, satu kebudayaan dapat terhubung secara langsung menjadikan hal yang jauh
menjadikan dekat dan dapat menjadikan suatu kabar cepat berkembang di masyarakat. Pesatnya
perkembangan teknologi sangat bermanfaat dalam berbagai bidang terutama dalam hal pendidikan,
dan informasi. Namun, penggunakan teknologi yang berlebih ini banyak terjadinya cyber war.
Teknologi dapat menjadikan hal negative terutama untuk masyarakat Indonesia yang majemuk ini.
Adanya Undang-Undang ITE merupakan bentuk Aktualisasi nilai pancasila dalam berteknologi,
namun sudahkah masyarakat Indonesia mematuhi norma dan etika dalam penggunaan Teknologi
tersebut.

Berdasarkan Grafik tersebut dapat kita simpulkan bahwa rata-rata pelaku pelanggaran UU ITE
banyak berasal dari kalangan muda yaitu pelajar dan mahasiswa.
Banyak bentuk SARA menyebar dengan mudah dimasyarakat menjadikan beberapa masyarakat
berkubu, terdapat berbagai bentuk penghinaan/ujaran kebencian dalam bermedia sosial, rasis. Hal
tersebut bentuk dari rendahnya realisasi nilai pancasila. Hal tersebut dapat menjadikan masyarakat
terpecah belah karena adanya teknologi. Hal tersebut menjadikan bahan penilaian apakah
masyarakat Indonesia terlalu cepat dan tidak siap dalam berteknologi atau ada yang salah dari setiap
individu mengenai pemahaman nilai pancasilanya. Pemahaman yang mendalam mengenai norma
dan etika dalam menggunakan teknologi masih kurang diterapkan dalam masyarakat. Namun tidak
sedikit masyarakat muda yang menggunakan teknologi untuk penyebaran budaya, berbagi
pandangan yang mendalam mengenai keneragaan dan hal yang lainnya yang bersifat positif. Dalam
hal ini Teknologi menjadikan dua kubu masyarakat yang dapat mengamalkan nilai pancasila dengan
baik, ataupun melanggar norma dan etika dalam berteknologi.
Hambatan aktualisasi Pancasila dalam kalangan Muda
Tantangan generasi milenial di era digitalisasi ini adalah keberadaan mereka yang melek teknologi.
Secara tidak langsung hal ini membentuk pribadi generasi milenial yang bersifat digital native orang-
orang yang begitu menyukai segala hal yang visual. melencengkan dan munculnya terorisme yang
sangat mengancam bagi keutuhan Negara.

Dikutip dari idn.times sampai saat ini masih terdapat banyak kasus pelanggaran dalam teknologi
informasi diantaranya yang sangat kita sering temui yaitu pelanggaran hak cipta, dimana kita
menjiplak atau meniru dan menggunakan karya orang lain tanpa sepengetahuannya, selain itu
pelanggaran yang banyak dilakukan adalah penyebaran berita bohong, hampir setiap saat dapat
dijumpai. Kemudian ujaran kebencian, pencemaran nama baik, perjudian, dan hacking. Dari hal
tersebut menurut data yang diperoleh bahwa pencemaran nama baik masih mendominasi kasus
pelanggaran dalam teknologi informasi.
Generasi muda sebetulnya perlu mempunyai ruang khusus, seperti apa bentuk dari penjabaran nilai
pancasila yang mereka inginkan agar sesuai dengan diri mereka saat ini, menjadikan nilai tersebut
tidak mengikat kalangan muda dan dapat mengaplikasikan nilai pancasila sebagai mana mestinya
pada kehidupan pribadinya, hambatan yang ada hadir karena adanya ketidak sesuaian yang muncul
dari jiwa generasi muda saat ini. Dari hal tersebut adanya perkembangan teknologi yang pesat ini
memberikan dua sisi yaitu positif dan negative dalam penggunaannya, keberadaan teknologi yang
cepat ini cenderung membuat generasi muda terfokus kepada perkembangan yang tengah hangat
dalam lingkup masyarakatnya, lain dari hal tersebut perkembangan teknologi serta informasi ini
sering kali salah sasaran dan salah ditanggapi dengan hadirnya beberapa berita kaum muda bahkan
mahasiswa terjerat dalam golongan radikal yang sudah amat jelas bertentangan dengan paham
Pancasila.

Aktualisasi nilai pancasila ini dapat bersifat kontradiktif, dimana hal ini menjadikan dampak positif
dan negative dalam pengaplikasianya. Perkembangan ideologi pancasila saat ini mengalami berbagai
hambatan. Adanya kebebasan yang sangat luas menjadikan beberapa faktor melemah dan dapat
mengancam ideologi. Contohnya pada masa ini munculnya berbagai permasalahan di masyarakat
seperti intoleran, rasis, dan sikap egoisme hal tersebut merupakan suatu hambatan yang cukup
besar bagi aktualisasi nilai pancasila khususnya dikalangan Generasi muda. Banyaknya muncul
budaya baru menjadikan budaya sendiri mulai luntur tergantikan dengan budaya luar. Pemahaman
yang tidak mendalam mengenai agama da nilai pancasila dapat menjadikan umat aktualisasi nilai -
nilai pancasila merupakan sebuah konsekuensi logis guna semakin
terciptanya sumber daya manusia yang cerdas holistik sebagaimana tertera dalam tujuan
pendidikan nasional dalam UU No 20 tahun

2003 tentang Sisdiknas, yakni bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreaif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
Teknologi informasi yang berkembang cepat, telah membawa dampak bagi kehidupan manusia. Hal
tersebut dapat menguntungkan maupun merugikan, hal tersebut dapat berdampak menguntungkan
apabila mampu memanfaatkannya untuk meningkatkan taraf hidup dan begitupun sebaliknya dii era
milenial ini penggunaan teknologi sangat mempengaruhi
pola berkomunikasi. Kelompok urban middle-class millennials dalam hal ini mereka akan
mempercepat proses pergeseran budaya, apalagi ditambah karakter mereka yang open minded,
dengan cepat budaya lokal akan tergerus oleh budaya modern. Hal ini menjadikan suatu hambatan
dalam pengaktualisasian nilai Pancasila, dari segi sifat masyarakat muda saat ini yang cenderung
individual, dan pengawasaan terhadap teknologi informasi yang sangat cepat dan sulit untuk
dikendalikan. Selain itu menurut Upaya dalam pengaktualisasian nilai Pancasila pada kalangan muda
Pengamalan nilai pancasila sebetulnya dapat dilakukan dari hal yang paling mudah, yakni dapat
memenuhi aturan yang ada pada lingkup masyarakat, dapat memenuhi aturan berkendara,
membuang sampah pada tempatnya, dan dapat menghargai perbedaan agama dan budaya pada
setiap individu. Hal tersebut sudah termasuk dalam bentuk aktualisasi nilai pancasila dikalangan
muda, bahkan karena hadirnya teknologi generasi muda dapat lebih memiliki sifat toleransi yang
lebih tinggi dibandingkan yang lainnya. Dikutip dari Moh. Alim, dkk 2022 dalam Penelitian yang
dilakukan oleh Ahamad Yasar dan Puji Yanti (2018) yang mengatakan jika terdapat perubahan yang
terjadi dengan adanya peran guru dan orang tua dalam mengembangkan karakter anak sehingga
berpengaruh akan prestasi belajar anak (Ramdan & Fauziah, 2019). Dari hal tersebut dapat kita
ketahui bahwa peran orang tua, guru juga lingkungan amat sangat berpengaruh terhadap
pembentukan karakter. Pembentukan karakter yang sudah didapatkan dari sejak kecil tentunya
sangat baik jika ditambahkan dengan pengenalan nilai-nilai Pancasila yang dapat diaplikasikan secara
sederhana dengan penjelasan yang mudah dipahami dan diterima, dari hal tersebutlah akan muncul
nilai-nilai Pancasila dari dalam diri karena telah terbiasa dengan hal tersebut saat dewasa kelak.
Upaya pengaktualisasian nilai pancasila ini dapat dilakukan dengan cara sosialisasi dikampus
ataupun masyarakat, kemudain dengan pemberian materi pembelajaran ataupun perkuliahan
mengenai pancasila, dan yang paling efektif sesuai dengan yang dikatakan Prof. Arry bahwa
berbincang dan mendengarkan lebih banyak mengenai kehendak pemuda mengenai nilai pancasila.
Merupakan bentuk strategi yang mumpuni dalam upaya pengaktualisasian nilai pancasila dikalangan
Generasi Muda Menurut pandangannya metode indokrinasi sudah tidak dapat dilakukan terlebih
kepada generasi milenial. Menurutnya metode doktrin ini sudah tidak relevan dengan pola pikir
generasi milenial, dalam hal itu strategi pemerintah perlu melalukan strategi khusus dalam
mengembangakan daya Tarik dan minat maasyarakat muda ini dengan memanfaat pula teknologi
informasi dikalangan generasi milenial, hal tersebut dikatakan sebagai metode efektif. Penggunaan
strategi teknologi informasi tersebut pun dan dijembatani oleh para tokoh berpengaruh dikalangan
muda mudi yaitu influencer media sosial dalam pengenalan nilai-nilai Pancasila yang disampai
dengan metode yang sesuai dan tidak menggurui sesuai dengan selera generasi milenial. Pendidikan
karakter meruupakan salah satu bentuk upaya dalam memncapai Menurut Jurnal Majelis MPR saat
ini generasi muda di dominasi oleh 2003 tentang Sisdiknas, yakni bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreaif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab Teknologi informasi yang berkembang cepat, telah membawa
dampak bagi kehidupan manusia. Hal tersebut dapat menguntungkan maupun merugikan, hal
tersebut dapat berdampak menguntungkan apabila mampu memanfaatkannya untuk meningkatkan
taraf hidup dan begitupun sebaliknya (Binov Handitya 2019). Di era milenial ini penggunaan
teknologi sangat mempengaruhi pola berkomunikasi. Kelompok urban middle-class millennials
dalam hal ini mereka akan mempercepat proses pergeseran budaya, apalagi ditambah karakter
mereka yang open minded, dengan cepat budaya lokal akan tergerus oleh budaya modern. Hal ini
menjadikan suatu hambatan dalam pengaktualisasian nilai Pancasila, dari segi sifat masyarakat muda
saat ini yang cenderung individual, dan pengawasaan terhadap teknologi informasi yang sangat
cepat dan sulit untuk dikendalikan. Selain itu menurutUpaya dalam pengaktualisasian nilai Pancasila
pada kalangan mudaPengamalan nilai pancasila sebetulnya dapat dilakukan dari hal yang paling
mudah, yakni dapat memenuhi aturan yang ada pada lingkup masyarakat, dapat memenuhi aturan
berkendara, membuang sampah pada tempatnya, dan dapat menghargai perbedaan agama dan
budaya pada setiap individu. Hal tersebut sudah termasuk dalam bentuk aktualisasi nilai pancasila
dikalangan muda, bahkan karena hadirnya teknologi generasi muda dapat lebih memiliki sifat
toleransi yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya. Dikutip dari Moh. Alim, dkk 2022 dalam
Penelitian yang dilakukan oleh Ahamad Yasar dan Puji Yanti (2018) yang mengatakan jika terdapat
perubahan yang terjadi dengan adanya peran guru dan orang tua dalam mengembangkan karakter
anak sehingga berpengaruh akan prestasi belajar anak (Ramdan & Fauziah, 2019). Dari hal tersebut
dapat kita ketahui bahwa peran orang tua, guru juga lingkungan amat sangat berpengaruh terhadap
pembentukan karakter. Pembentukan karakter yang sudah didapatkan dari sejak kecil tentunya
sangat baik jika ditambahkan dengan pengenalan nilai-nilai Pancasila yang dapat diaplikasikan secara
sederhana dengan penjelasan yang mudah dipahami dan diterima, dari hal tersebutlah akan muncul
nilai-nilai Pancasila dari dalam diri karena telah terbiasa dengan hal tersebut saat dewasa kelak.
Upaya pengaktualisasian nilai pancasila ini dapat dilakukan dengan cara sosialisasi dikampus
ataupun masyarakat, kemudain dengan pemberian materi pembelajaran ataupun perkuliahan
mengenai pancasila, dan yang paling efektif sesuai dengan yang dikatakan Prof. Arry bahwa
berbincang dan mendengarkan lebih banyak mengenai kehendak pemuda mengenai nilai pancasila.
Merupakan bentuk strategi yang mumpuni dalam upaya pengaktualisasian nilai pancasila dikalangan
Generasi Muda Menurut pandangannya metode indokrinasi sudah tidak dapat dilakukan terlebih
kepada generasi milenial. Menurutnya metode doktrin ini sudah tidak relevan dengan pola pikir
generasi milenial, dalam hal itu strategi pemerintah perlu melalukan strategi khusus dalam
mengembangakan daya Tarik dan minat maasyarakat muda ini dengan memanfaat pula teknologi
informasi dikalangan generasi milenial, hal tersebut dikatakan sebagai metode efektif. Penggunaan
strategi teknologi informasi tersebut pun dan dijembatani oleh para tokoh berpengaruh dikalangan
muda mudi yaitu influencer media sosial dalam pengenalan nilai-nilai Pancasila yang disampai
dengan metode yang sesuai dan tidak menggurui sesuai dengan selera generasi milenial. Pendidikan
karakter meruupakan salah satu bentuk upaya dalam memncapai keberhasilan dalam penerapan
nilai Pancasila pada kehidupan sehari-hari. Pendidikan karekter ini terlah termuat dalam tiap satuan
kurikulum Pendidikan dimulai dari SD, SMP, SMA dan kurikulum tingkat perguruan tinggi. Pendidikan
kewarganegaraan maupun Pendidikan Pancasila merupakan bentuk upaya dalam aktualisasi nilai
Pancasila pada kalangan muda.

SIMPULAN
Aktualisasi nilai pancasila merupakan suatu realisasi dari penjabaran norma-norma yang berlaku
dimasyarakat. Pancasila dijadikan pedoman dalam berbangsa dan bernegara, bentuk dari
implementasi yang nyata dimasyarakat menjadikan sejauh mana nilai-nilai pancasila tersebut hadir
dalam setiap Individu. Generasi muda merupakan pemeran utama sekaligus pewaris Negara kelak
yang mana Bentuk dari pengaplikasian, pengamalan nilai pancasila ini dapat menjadikan gambaran
sejauh mana Negara Indonesia dan ideologi bangsa bertahan dapat bertahan ditengah pesatnya
kemajuan teknologi yang memberikan berbagai bentuk dampak postif dan negatif bagi seluruh
generasi di Indonesia. Aktualisasi nilai Pancasila pada kalangan muda dalam berteknologi khususnya
teknologi informasi masih berlum begitu terlaksana dengan bauk dalam hal ini dalam
pengaplikasiaannya masih terdapat hambatan yang ada. Namun hal tersebut dapat kita atasi melalui
beberapa upaya baik itu melalui pembelajaran umum pada institusi formal ataupun ruang bicara
terbuka dalam bentuk diskusi Bersama.

DAFTAR RUJUKAN

Alaby, A.M (2019). Membumikan Nilai Pancasila Pada Generasi Bangsa. Gema Wilodra, 10 (2), h.187
Andrew. Mengenal Makna Pancasila sebagai dasar negara, fungsi & Lambangnya.
https://www.gramedia.com/literasi/mak na-pancasila/ (accessed April 1, 2020).

Dewi, Angel Dwi Septianingrum & Dini Anggraeni. (2021). Implemtasi Nilai Pancasila Pada Generasi
Milenial Di Era Serba Modern. Jurnal mahasiswa Indonesia, 12-14.

Eddy, I Wayan Tagel. (2018). Aktualisasi Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
DHARMASMPRTI, p.118-119.

Fahri, Latifatul D. (2019). Pengertian IPTEK menurut para ahli Beserta Dampak dan Manfaatnya.
https://katadata.co.id/agung/berita/6230 40f86b3c4/pengertian-iptek-menurut- para-ahli-beserta-
dampak-dan- manfaatnya. (Accessed Juni 17, 2022)
Handitya, B. (2019). Menyemai Nilai Pancasila Pada Generasi Muda Cendekia. ADIL Indonesia
Journal, 1(2).

Handoyo, R. E. (2019). CNN. Retrieved from IDN TIMES: https://www.idntimes.com/tech/trend/rib


ka-eleazar/pelanggaran-uu-ite-yang- masih-sering-dilakukan- netizen?page=all
Isna Sari Rukmana, Samsuri, Darto wahidin. (2020). Aktualisasi Nilai Pancasila Sebagai Contoh Nyata
Ketahanan Ideologi (Studi di Kampung Panvcasila, Dusun Nogosari, Desa Trirenggo, Kabupaten
Bantul, Derah Istimewa Yogyakarta). Jurnal ketahanan nasional, p.196.
Lubis, Maulana Arafat. (2018). Pembelajaran PPKn di SD/MI Implementasi Pendidikan abad ke 21.
Osf.id, p.9-10.

Mahendra, P. R. A., & Kartika, I. M. (2020). Memperkuat kesadaran bela negara dengan nilai-nilai
Pancasila dalam perspektif kekinian. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 8(3), 22- 28.
369
Arsito
Ari Kuncoro. Pengertian Teknologi menurut para Ahli. (2021). http://teknik- informatika-
s1.stekom.ac.id/informasi/baca/Pengerti an-Teknologi-Menurut-Para-
Ahli/a11e499ed0f91399988fc7b98c460c db2769d0bb (accessed April 1, 2022).
Maulana, Arif. Aktivitas sederhana Ini Bisa Aktualisasikan Nilai-nilai Pancasila. (2020).
https://www.unpad.ac.id/2020/11/aktivit as-sederhana-ini-bisa-aktualisasikan- nilai-nilai-pancasila/
(accessed April 2, 2022).

Muhammad Alim Ka'batul Anshor, N. N. (2022). Peran Guru Bimbingan Konseling dan Orang Tua
Dalam Menanggulangi Pelanggaran Siswa di MTs NW AIK AMPAT. Jurnal Pendidikan Sosiologi dan
Humaniora, 13(2), p.281.

Mulyani, F., & Haliza, N. (2021). Analisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
dalam pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 3(1), 101-109.
Pakpahan, G. K., Salman, I., Setyobekti, A. B., Sumual, I. S., & Christi, A. M. (2021). Internalisasi nilai-
nilai Pancasila dalam upaya mencegah radikalisme. KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama
Kristen), 7(2), 435-445.

Pakpahan, G. K., Salman, I., Setyobekti, A. B., Sumual, I. S., & Christi, A. M.. Perlu strategi Khusus
Mengamalkan Pancasila di Generasi Milenial. (2020). https://www.unpad.ac.id/2020/08/perlu-
strategi-khusus-mengamalkan- pancasila-di-generasi-milenial/ (accessed April 2, 2022).
RI, M. (2019). JURNAL MAJELIS Media Aspirasi Konstitusi: Majelis Pancasila Bagi Generasi Milenial.
Jurnal Majelis, 8.

Riyanti, D., & Prasetyo, D. (2020). Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila di Perguruan Tinggi. Citizenship
Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 7(2), 82-96.
Supriyanto, Mayjen TNI Joni. Nilai-Nilai Pancasila Bagi Generasi Milenial di Zaman Now. june 02,
2018. https://m.mediaindonesia.com/opini/163 965/nilai-nilai-pancasila-bagi-generasi- milenial-di-
zaman-now (accessed April 1, 2022)

Triposa, R., & Arifianto, Y. A. (2021). Strategi Guru PAK Dalam Membangun Pancasila Sebagai
Paradigma Integrasi Bangsa Terhadap Peserta Didik Di Era Milenial. Jurnal Teologi Berita Hidup, 4(1),
165-179.
Yani, D., & Dewi, D. A. (2021). Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila dan Tantangan di Arus Globalisasi.
Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 952-961.

Anda mungkin juga menyukai