Anda di halaman 1dari 6

Pentingnya Stimulasi Sosial dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara

Anak Usia Dini


Tantry Agustianty
2384130243

Abstrak
Penulisan artikel ini bertujuan untuk menguraikan peran, penerapan, dan aktualisasi nilai-nilai
Pancasila di era globalisasi guna memperkuat moral dalam upaya pembangunan dan kemajuan
bangsa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif atau pendekatan deskriptif, dengan hasil
pembahasan yang didasarkan pada studi kepustakaan dari berbagai sumber. Analisis
menunjukkan bahwa globalisasi membawa dampak perubahan dalam tatanan kehidupan
masyarakat, dan Pancasila memiliki peran penting dalam menyaring informasi baru agar
generasi muda Indonesia tetap mempertahankan identitasnya. Penanaman nilai-nilai Pancasila
menjadi esensial untuk membangun kembali dan memajukan bangsa di tengah dinamika
globalisasi.
kata kunci; Globalisasi, pancasila

Pendahuluan
Seiring dengan kemajuan pesat teknologi dan terbukanya akses global, era globalisasi
telah membawa tantangan yang signifikan bagi berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali
bagi bangsa Indonesia. Dalam konteks ini, keberadaan nilai-nilai moral Pancasila menjadi
semakin penting untuk memandu dan memperkuat fondasi karakter masyarakat, khususnya
generasi muda, dalam menghadapi arus perubahan yang terus menerus. Artikel ini bertujuan
untuk memaparkan dan menjelaskan peran, implementasi, serta aktualisasi nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila di era globalisasi. Globalisasi tidak hanya membawa kemajuan
dalam berbagai bidang, tetapi juga menimbulkan dampak yang memerlukan pemahaman dan
penyesuaian, terutama terhadap nilai-nilai kultural dan moral suatu bangsa. Bangsa Indonesia,
yang memiliki dasar ideologi Pancasila sebagai panduan hidup, dituntut untuk menjaga dan
mengimplementasikan nilai-nilai tersebut agar tidak terpengaruh secara negatif oleh perubahan
global.
Pancasila, sebagai ideologi negara, membawa dalam dirinya lima nilai dasar, yaitu nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Nilai-nilai ini
tidak hanya bersifat retoris, tetapi juga memiliki peran nyata dalam membentuk identitas dan
karakter masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian mendalam tentang bagaimana nilai-
nilai Pancasila dapat diimplementasikan dan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari,
terutama di tengah dinamika globalisasi. Dalam konteks globalisasi, masyarakat Indonesia,
khususnya generasi muda, dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti pengaruh budaya asing,
perubahan gaya hidup, dan transformasi nilai-nilai sosial. Artikel ini akan membahas bagaimana
Pancasila dapat berperan sebagai pilar kekuatan moral untuk membangun dan memajukan
bangsa di tengah arus globalisasi ini.

Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh tim, tim menemukan beberapa penyebab utama
dari memudarnya sikap nasionalisme salah satunya bisa kita lihat dari faktor internal dan juga
faktor eksternal. Contoh faktor internal : Perilaku keluarga terhadap anak yang tidak
mencerminkan nasionalisme atau patriotisme. Oleh karena itu, ditiru secara turun-temurun,
Pelaksanaan demokratisasi yang tidak mempertimbangkan aspek etika dan sopan santun, yang
sebenarnya terjadi adalah demonstrasi yang berujung pada frustasi dan hilangnya optimise
dikalangan anak muda, malas, egois, sukarela, yang sifatnya hanya emosional, Munculnya adat,
atau etnosentrisme, yang hanya dianggap sempurna oleh suku mereka. Selanjutnya contoh faktor
eksternal : Arus globalisasi yang tak henti-henti nya mempengaruhi moral bangsa, Pengaruh
liberalisme Barat dengan mudah merasuki gaya hidup masyarakat Indonesia, Hilangnya
kecintaan terhadap produk lokal sendiri. (Aulia & Dewi, 2022).
Dalam konteks era globalisasi yang membawa perubahan signifikan dalam berbagai
aspek kehidupan manusia, nilai-nilai moral Pancasila menjadi landasan kritis untuk memperkuat
karakter masyarakat Indonesia. Pengaruh globalisasi yang meluas menghadirkan tantangan
dalam mempertahankan jati diri dan moralitas, terutama di kalangan generasi muda. Oleh karena
itu, dalam pembahasan ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek terkait peran dan implementasi
nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi dinamika globalisasi.
Pancasila, dengan lima nilai dasarnya—ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,
dan keadilan—berfungsi sebagai filter yang sangat penting dalam menyaring informasi dan
budaya baru yang masuk ke Indonesia. Dalam memahami arus globalisasi, masyarakat perlu
memahami dan mengadopsi nilai-nilai yang sesuai dengan budaya dan identitas bangsa
Indonesia. Pancasila memainkan peran kunci dalam memberikan panduan moral untuk
mengatasi tantangan-tantangan ini.
Generasi muda dianggap sebagai ujung tombak pembangunan bangsa, oleh karena itu,
penanaman nilai-nilai Pancasila pada generasi ini sangat penting. Pendidikan menjadi wadah
utama untuk memupuk jiwa nasionalisme dan cinta terhadap bangsa. Melibatkan generasi muda
dalam upacara-upacara nasional dan pengenalan terhadap simbol-simbol Pancasila menjadi
strategi efektif dalam membangun karakter yang berakar pada nilai-nilai luhur bangsa.
Studi ini mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang turut berkontribusi pada
lemahnya rasa nasionalisme generasi muda. Perilaku keluarga, pelaksanaan demokratisasi tanpa
mempertimbangkan aspek etika, dan arus globalisasi yang membawa pengaruh liberalisme Barat
merupakan faktor-faktor yang dapat menggerus nilai-nilai moral Pancasila. Pemahaman
mendalam terhadap faktor-faktor ini menjadi langkah awal dalam merancang strategi untuk
menguatkan karakter generasi muda.
Pendidikan Pancasila, terutama melalui mata pelajaran kewarganegaraan, menjadi bagian
penting dalam upaya membangun karakter generasi muda. Partisipasi peserta didik dalam
upacara-upacara nasional, pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai Pancasila, dan penekanan
pada pentingnya cinta tanah air menjadi upaya nyata dalam memperkokoh fondasi moral dan
nasionalisme.
Globalisasi tidak hanya membawa kemajuan, tetapi juga menimbulkan dampak pada
moral dan kebudayaan masyarakat. Di sinilah nilai-nilai Pancasila berperan sebagai penyangga
terhadap dampak negatif dari budaya asing. Penting bagi masyarakat untuk menyadari perlunya
mempertahankan nilai-nilai lokal dan menyaring dampak negatif agar tidak merusak moral dan
jati diri bangsa.
Globalisasi menjadi salah satu faktor utama yang secara langsung membawa perubahan
signifikan dalam kehidupan masyarakat. Dalam periode terkini, banyak generasi muda yang
mengalami kerusakan moral akibat pengaruh dari berbagai faktor, termasuk dampak globalisasi
yang terus menerus berlangsung. Perubahan ini dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal dan
bergaul, kemajuan media elektronik yang semakin canggih, serta berbagai aspek negatif lainnya
yang memiliki potensi besar untuk memberikan pengaruh yang signifikan pada kehidupan
generasi muda.
Dampak globalisasi pada generasi muda dapat terlihat dari penurunan nilai-nilai moral
dan lunturnya pemahaman terhadap Pancasila dalam masyarakat. Keadaan ini menjadi suatu
keprihatinan, terutama mengingat generasi muda memiliki peran krusial dalam melanjutkan
perjuangan membangun bangsa Indonesia. Pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila di
tengah dinamika globalisasi menjadi semakin penting untuk mengatasi tantangan ini. Pentingnya
nilai-nilai Pancasila terutama dalam konteks moral sangat nyata, terutama ketika melihat bahwa
kemajuan suatu negara tidak hanya ditentukan oleh perkembangan teknologi atau ekonomi,
tetapi juga oleh moralitas generasi muda yang akan mewarisi dan membentuk masa depan
bangsa. Oleh karena itu, diperlukan upaya pembelajaran yang fokus pada penguatan moral
generasi muda agar mereka dapat menjaga integritas dan moralitas dalam menghadapi berbagai
dampak negatif dari globalisasi.
Pancasila menjadi instrumen penting dalam menuntun generasi muda untuk membatasi
diri dan memilih budaya yang dapat memberikan manfaat positif bagi kehidupan bangsa
Indonesia. Sebagai panduan nilai-nilai dasar, Pancasila dapat membentuk landasan kuat untuk
generasi muda dalam membuat keputusan moral dan memilih arah kehidupan yang sesuai
dengan nilai-nilai luhur bangsa. Oleh karena itu, implementasi nilai-nilai Pancasila di tengah era
globalisasi menjadi kunci utama dalam membangun fondasi moral yang kokoh bagi
pembangunan masa depan bangsa Indonesia.

Simpulan dan saran


Pancasila memegang peranan yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara, karena merupakan ideologi dan panduan hidup bagi bangsa Indonesia. Sejalan dengan
kemajuan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipengaruhi oleh arus
globalisasi yang semakin cepat, terjadi penurunan semangat nasionalisme dan patriotisme,
khususnya di kalangan generasi muda. Kedatangan budaya asing dengan mudahnya mengakses
masyarakat Indonesia, sehingga penting bagi warga negara untuk meningkatkan kewaspadaan,
mempertahankan erat nilai-nilai Pancasila, dan tetap mencintai budaya serta segala aspek yang
berkaitan dengan Negara Indonesia.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila memiliki peran sebagai penyaring terhadap
dampak negatif yang dapat dibawa oleh budaya asing. Dalam menghadapi pengaruh yang datang
dari luar, masyarakat perlu menjadikan Pancasila sebagai landasan moral yang kuat untuk
memfilter dan menyesuaikan nilai-nilai yang sesuai dengan budaya dan identitas nasional.
Keluarga, pendidikan, dan pemerintah menjadi aktor yang sangat krusial dalam melindungi
generasi muda sebagai penerus bangsa dari pengaruh dan asimilasi budaya asing. Tugas mereka
melibatkan pembentukan dan pembiasaan nilai-nilai Pancasila agar generasi muda tetap
terdoktrin dan tidak terpapar secara berlebihan oleh budaya asing, yang dapat mengakibatkan
kehilangan semangat nasionalisme dan patriotisme di dalam diri mereka.

Ucapan terima kasih


Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada diri sendiri "Nilai Moral Pancasila Untuk
Membangun Bangsa Di Era Globalisasi" yang telah memberikan pemahaman tentang pentingnya
nilai-nilai Pancasila dalam membangun karakter bangsa di era globalisasi. Artikel ini
memberikan gambaran tentang bagaimana Pancasila dapat membantu generasi muda untuk
mempertahankan jati diri bangsa Indonesia dan menghadapi tantangan globalisasi.

Daftar pustaka
Aulia, S., & Dewi, D. A. (2022). Peran Pancasila dalam Menumbuhkan Kesadaran Nasionalisme
dan Patriotisme Generasi muda di Era Globalisasi. 04(04), 1097–1102.
Masitah, W., & Rudi Setiawan, H. (2018). Upaya Meningkatkan Perkembangan Moral dan
Sosial Emosional Anak Melalui Metode Pembiasaan Di Ra. Al-Hikmah. Intiqad: Jurnal
Agama Dan Pendidikan Islam, 10(1), 174–187.
https://doi.org/10.30596/intiqad.v10i1.1930.
Muthohar, S. (2016). Antisipasi Degradasi Moral di Era Global. Nadwa: Jurnal Pendidikan
Islam, 7(2), 321–334. https://doi.org/10.21580/nw.2013.7.2.565.
Ni, A., Fatmawati, R., Z, M. R., & S, M. E. (2018). PENINGKATAN MINAT BELAJAR
SISWA DENGAN. 1, 43–56.
Syaparuddin, S. (2020). Peranan Pendidikan Nonformal Dan Sarana Pendidikan Moral. Jurnal
Edukasi Nonformal, 1(1), 173–186.
Padilah, A. N., & Dewi, D. A. (2021). Nilai moral Pancasila untuk membangun bangsa di era
globalisasi. Jurnal Citizenship: media Publikasi Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan, 4(2), 82. https://doi.org/10.12928/citizenship.v4i2.20536

Anda mungkin juga menyukai