RPP + Model Rina Aliyah - 2011050326 - Kaidah Pencacahan
RPP + Model Rina Aliyah - 2011050326 - Kaidah Pencacahan
Disusun oleh:
Rina Aliyah 2011050326
KELAS 6C
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2022/2023
MODEL PEMBELAJARAN GI
(Group Investigation)
2. Perencanaan tugas
a. Para siswa merencanakan bersama mengenai:
1) Apa yang dipelajari?
2) Bagaimana mempelajarinya?
3) Siapa mengerjakan apa?
4) Dalam rangka apa menginvestigasi topik ini?
3. Pelaksanaan penyelidikan
a. Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat
kesimpulan.
b. Bagian kelompok berkontribusi atas usaha yang dikerjakan kelompoknya.
c. Para murid melakukan diskusi terhadap gagasan mereka semua.
5. Presentasi
a. Presentasi dibuat untuk segenap kelas dalam bentuk yang beraneka ragam
b. Pelaksanaan presentasi mesti bisa melibatkan pendengaran secara hidup
c. Pendengar menilai penjelasan serta tampilan presentasi berdasarkan patokan
yang sudah disepakati.
6. Evaluasi
a. Setiap anak didik menyumbangkan pemikiran mereka tentang topik yang
dibahas.
b. Pendidik dan anak didik bekerjasama dalam mengevaluasi pelajaran.
c. Penilaian pembelajaran mesti dievaluasi dari pemikiran paling banyak.
B. Kompetensi Dasar
1.1. Menganalisis Kaidah pencacahan pada aturan penjumlahan.
1.2. Menyelesaikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan kaidah pencacahan (aturan
penjumlahan).
C. Indikator
3.5.1 Menjelaskan Kaidah pencacahan pada aturan penjumlahan.
1.5.1 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan kaidah pencacahan pada aturan
penjumlahan.
D. Tujuan pembelajaran
1. Melalui Group Investigation tentang aturan pencacahan, peserta didik dapat mengenal dan
mengetahui apa yang dimaksud aturan penjumlahan dalam kaidah pencacahan.
2. Melalui Group Investigation tentang kaidah pencacahan dengan latihan dan tanya jawab,
peserta didik dapat menyelesaiakan soal yang berkaitan dengan Kaidah pencacahan pada
aturan penjumlahan.
E. Materi Pembelajaran
Kaidah Pencacahan
Kaidah pencacahan didefinisikan sebagai suatu cara atau aturan untuk menghitung semua
kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu percobaan tertentu.
Berikut adalah jenis-jenis kaidah pencacahan:
1. Aturan penjumlahan
2. Aturan perkalian
3. Aturan pengisian tempat
Pada pembelajaran hari ini akan dibahas terlebih dahulu tentang aturan penjumlahan.
Pentingnya materi kaidah pencacahan dalam aturan penjumlahan dalam kehidupan sehari-hari
misalnya, dalam bidang perdagangan seperti menentukan pilihan ukuran baju (S, M, L dan
XL) dalam dua warna yang berbeda dan pembuat nomor plat kendaraan.
Contoh soal:
Ardi dan Nugroho di kota yang berbeda ingin menuju ke kota yang sama. Ardi berangkat dari
kota A ke kota C dalam 4 cara, sedangkan Nugroho berangkat dari kota B ke kota C dalam 3
cara. Dalam berapa cara mereka bertemu di kota C?
Jawab:
Jadi, banyak cara Ardi dan Nugroho dapat bertemu di kota C adalah 4 + 3 = 7 cara.
Latihan Soal:
Jawab:
Kejadian pertama (mengambil satu kelereng merah) dapat terjadi dengan 10 cara.
Kejadian kedua (mengambil satu kelereng hijau) dapat terjadi dengan 7 cara.
Kejadian kedua (mengambil satu kelereng kuning) dapat terjadi dengan 5 cara.
Kejadian kedua (mengambil satu kelereng biru) dapat terjadi dengan 3 cara.
10 + 7 + 5 + 3 = 25 cara.
Jadi, banyaknya cara mengambil satu kelereng warna merah atau hijau atau kuning atau biru
adalah 10 + 7 + 5 + 3 = 25 cara.
F. Metode pembelajaran
1. Model pembelajaran : Group Investigation (GI)
2. Metode : Diskusi, Tanya jawab, latihan soal, dan penugasan.
H. Kegiatan Pembelajaran
Rincian Kegiatan Waktu
Ket:
P = Pendidik
Pd = Peserta didik
PENDAHULUAN
Orientasi
1 P mengucap salam, mengajak PD mengawali
pembelajaran dengan berdoa, menanyakan kabar
PD dengan mengisi daftar hadir. 1 menit
PD menjawab salam dan mengkonfirmasi
kehadiran, berdoa bersama serta menyiapkan
peralatan dan perlengkapan pembelajaran.
Apersepsi
2 P mengajak PD untuk berfikir tentang
pengertian dari materi yang akan dipelajari yaitu
materi kaidah pencacahan pada aturan 1 menit
penjumlahan.
PD berfikir tentang pengertian dari materi
kaidah pencacahan pada aturan penjumlahan
yang akan dipelajari.
Motivasi 1 menit
3 P menyampaikan kepada PD pentingnya
materi kaidah pencacahan pada aturan
penjumlahan dan dihubungkan dengan
kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam bidang
perdagangan seperti menentukan pilihan ukuran
baju (S, M, L dan XL) dalam dua warna yang
berbeda dan pembuat nomor plat kendaraan.
PD memperhatikan penjelasan yang
disampaikan oleh P.
Merancang Strategi
4 P mengkomunikasikan tujuan pembelajaran
kepada PD yaitu:
a. Mengenal dan mengetahui apa yang
dimaksud dengan kaidah pencacahan pada
aturan penjumlahan. 1 menit
b. Peserta didik mampu menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan kaidah pencacahan
pada aturan penjumlahan.
I. Penilaian
1. Sikap Spiritual
Teknik penilaian : observasi
Bentuk instrumen : lembar observasi
No Aspek Sikap Spiritual Skor Penilaian Spiritual
A Berdoa sebelum dan 4 = selalu melakukan
sesudah melakukan 3 = sering melakukan
sesuatu 2 = kadang melakukan
B Memberi salam sebelum 1 = tidak pernah melakukan
dan sesudah
menyampaikan
pendapat/presentasi
C Menjalankan ibadah
tepat pada waktunya
Petunjuk pensekoran:
Perhitungan skor akhir menggunakan
skor
Rumus = × 4=skor akhir
skor tertinggi
Kategori nilai spiritual:
SB=3 , 33< skor akhir <4 , 00 C=2 , 33<skor akhir ≤ 2 ,33
B=2 , 33< skor akhir ≤ 3 , 33 K=0< skor akhir ≤ 1 ,33
Aspek Sikap
Skor
No Nama Spiritual Skor Kategori
Akhir
A B C
1 C-1
2 C-2
3 C-3
4 C-4
5 C-5
6 C-6
7 C-7
8 C-8
9 C-9
10 C-10
11 C-11
12 C-12
13 C-13
14 C-14
15 C-15
16 C-16
17 C-17
Rata-Rata
2. Sikap Sosial
Teknik penilaian : observasi
Bentuk instrumen : lembar observasi
No Aspek Sikap Sosial Skor Penilaian Sosial
A Menghargai kelompok lain 4 = selalu melakukan
B Kemampuan melibatkan 3 = sering melakukan
diri dalam kelas dan 2 = kadang melakukan
diskusi kelompok 1 = tidak pernah
C Menggunakan bahasa melakukan
santun saat menyampaikan
pendapat
D Kemauan mendengarkan
dengan penuh perhatian
E Mengajukan pertanyaan
jika ada yang tidak
dipahami
F Berani menyampaikan
pendapat
G Menghargai pendapat
kelompok lain
Petunjuk pensekoran:
Perhitungan skor akhir menggunakan
skor
Rumus = × 4=skor akhir
skor tertinggi
Kategori nilai sosial:
SB=3 , 33< skor akhir <4 , 00 C=2 , 33<skor akhir ≤ 2 ,33
B=2 , 33< skor akhir ≤ 3 , 33 K=0< skor akhir ≤ 1 ,33
Aspek Sikap
Skor
No Nama Spiritual Skor Kategori
Akhir
A B C
1 C-1
2 C-2
3 C-3
4 C-4
5 C-5
6 C-6
7 C-7
8 C-8
9 C-9
10 C-10
11 C-11
12 C-12
13 C-13
14 C-14
15 C-15
16 C-16
17 C-17
Rata-Rata
3. Psikomotorik (keterampilan)
Teknik penilaian : Menyelesaikan latihan soal beserta jawabannya
Bentuk instrumen : lembar observasi
Aspek Sikap Skor Penilaian
No
Keterampilan Keterampilan
A Kecepatan dalam 4 = selalu melakukan
mengerjakan tugas 3 = sering melakukan
B Kemauan menganalisis 2 = kadang melakukan
suatu pekerjaan 1 = tidak pernah
C Kemauan membaca melakukan
simbol matematika
D Keserasian bentuk yang
diharapkan atau ukuran
yang telah ditentukan
Petunjuk pensekoran:
Perhitungan skor akhir menggunakan
skor
Rumus = × 4=skor akhir
skor tertinggi
Kategori nilai keterampilan:
SB=3 , 33< skor akhir <4 , 00 C=2 , 33<skor akhir ≤ 2 ,33
B=2 , 33< skor akhir ≤ 3 , 33 K=0< skor akhir ≤ 1 ,33
Aspek
Sko Skor
No Nama Keterampilan Kategori
r Akhir
A B C D
1 C-1
2 C-2
3 C-3
4 C-4
5 C-5
6 C-6
7 C-7
8 C-8
9 C-9
10 C-10
11 C-11
12 C-12
13 C-13
14 C-14
15 C-15
16 C-16
17 C-17
Rata-Rata
4. Kognitif (pengetahuan)
Teknik penilaian : Menyelesaikan soal beserta jawabannnya
Bentuk instrumen : lembar observasi
Mengetahui:
Dosen Pengampu
Hamdani, “Strategi Belajar Mengajar”, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), hal. 90.
Robert E. Slavin, “Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik”, (Bandung: Nusa Media,
2005), hal. 20.