Anda di halaman 1dari 3

Format Resume Jurnal

Nama : Muhammad Briliant Alfarizi


NIM : 2383110063

Identitas Jurnal : ANALISIS TERHADAP ASAS FILSAFAT HUKUM


tulis identitas ISLAM MENURUT BENI AHMAD SAEBANI
jurnal (Judul, Nurmahmudah, 2023, IAIN Kediri,
penulis, tahun, https://doi.org/10.21274/ahkam.2023.11.2.207-234
diterbitkan
dimana,
website)

Latar Belakang : penulis membahas pondasi hukum Islam yang sudah ada
(jelaskan latar belakangnya, khusunya dalam prespektif Beni Ahmad Saebani yang
alasan penulis) kemudian dianalisa dengan pendekatan Filsafat. Dalam
kaca mata filsafat modern, suatu pengetahuan paling
tidak tersusun dalam 3 pendekatan, yaitu ontologi,
epistemologi, dan aksiologi.

Tujuan : untuk mengetahui prinsip-prinsip hukum Islam,


(jelaskan tujuannya) yaitu landasan, asal-usul dan prinsip-prinsip Islam
hukum dalam perspektif filsafat secara ontologis,
kajian epistemologis dan aksiologis.

Metodologi : penelitian kepustakaan, dan menganalisis data


(jelaskan metodologi yang secara analitis, kritis, kontemplatif, logis,
digunakan) sistematis, terstruktur, sehingga dapat dipahami
landasan atau prinsip hukum Islam secara komprehensif.

Hasil : bahwa ittihad al-majlis dalam akad nikah memiliki


(jelaskan hasilnya) beberapa arti menurut pandangan ulama empat
madzhab, sebagian berpendapat bahwa ittihad al-majlis
tidak harus bersatu dalam satu tempat, melainkan ijab
dan kabulnya lah yang berada dalam satu tempat, artinya
orang yang akan melakukan ijab dan kabul tidak harus
berada di satu tempat begitu juga dengan saksi-saksinya.
Sebagian lain berpendapat bahwa ittihad al-majlis
adalah bersatunya seluruh orang yang bersangkutan
dalam pernikahan dalam satu tempat, artinya tidak sah
jika ijab dan kabul tidak dilakukan pada satu tempat atau
waktu.

Kesimpulan : Kesimpulan:
(jelaskan kesimplan yang Jadi Al-Qur'an sebagai wahyu yang di dalamnya
disajikan. Apa permasalahan terdapat hukum-hukum ciptaan Allah tersebut benar
sudah dijawab, Bagaimana dengan sendirinya, jadi tidak ada hubungannya dengan
ide anda dalam memecahkan pembenaran oleh manusia. Hukum yang dibuat oleh
hal yang sama) Allah, menjadikan manusia sebagai subjek dan objek,
hukum kebenaran tidak lekang oleh waktu, sehingga
yang berubah bukanlah produk-Nya, melainkan
penafsirannya itu. Mukallaf atau mahkum 'alaih (orang
yang terkena dampak beban taklif), yaitu orang yang
sudah baligh (masa dewasa) dan akal dapat
membedakan baik dan buruk. Dalam proses penggalian
hukum dari teks Al-Qur'an dan Hadits diperlukan ilmu
Tafsir, Ilmu Hadits, Ilmu Fiqih, Ushul Fiqih. Upaya ini
adalah disebut ijtihad. Jadi prinsip hukum Islam
didasarkan pada wahyu yang mempunyai dalil-dalil
yang kuat bukti rasional, empiris, dan ilmiah.

Permasalahan yang sudah dijawab dari jurnal tersebut


adalah bahwa filsafat hukum Islam mencakup tiga
bagian, yaitu:
1. Falsafah As-Syari'ah, yang mengungkapkan masalah
ibadah, muamalah, dan jinayah
2. Falsafat hukum Islam menganalisis hukum Islam
secara metodis dan sistematis atau menganalisis
hukum Islam secara ilmiah dengan filsafat sebagai
alatnya
3. Tujuan hukum Islam adalah untuk menjawab
persoalan keadilan sosial yang selalu menjadi isu

Ide saya dalam memecahkan hal yang sama dalam


filsafat hukum Islam meliputi:
1. Mengkaji pondasi hukum Islam yang sudah ada
khususnya dalam perspektif Beni Ahmad Saebani
2. Menggunakan metode kepustakaan untuk mengkaji
keterampilan filsafat hukum Islam
3. Menganalisis tujuan utama dalam hukum adalah
sehingga yang mampu mewujudkan dan
menerapkannya adalah manusia sebagai makhluk
dalam kasta

Komentar : Secara keseluruhan, artikel ini menawarkan pemahaman


(Berikan komentar tentang yang mendalam tentang prinsip-prinsip hukum Islam
jurnal tersebut) dan bagaimana hukum tersebut dapat dikembangkan dan
dianalisis melalui filsafat. Dalam jurnal tersebut, penulis
membahas konsep filsafat hukum Islam dan
menganalisisnya menggunakan pendekatan ilmu
pengetahuan yang diberikan oleh Beni Ahmad Saebani

Anda mungkin juga menyukai