Muhammad Briliant Alfarizi 2383110063
Muhammad Briliant Alfarizi 2383110063
Latar Belakang : penulis membahas pondasi hukum Islam yang sudah ada
(jelaskan latar belakangnya, khusunya dalam prespektif Beni Ahmad Saebani yang
alasan penulis) kemudian dianalisa dengan pendekatan Filsafat. Dalam
kaca mata filsafat modern, suatu pengetahuan paling
tidak tersusun dalam 3 pendekatan, yaitu ontologi,
epistemologi, dan aksiologi.
Kesimpulan : Kesimpulan:
(jelaskan kesimplan yang Jadi Al-Qur'an sebagai wahyu yang di dalamnya
disajikan. Apa permasalahan terdapat hukum-hukum ciptaan Allah tersebut benar
sudah dijawab, Bagaimana dengan sendirinya, jadi tidak ada hubungannya dengan
ide anda dalam memecahkan pembenaran oleh manusia. Hukum yang dibuat oleh
hal yang sama) Allah, menjadikan manusia sebagai subjek dan objek,
hukum kebenaran tidak lekang oleh waktu, sehingga
yang berubah bukanlah produk-Nya, melainkan
penafsirannya itu. Mukallaf atau mahkum 'alaih (orang
yang terkena dampak beban taklif), yaitu orang yang
sudah baligh (masa dewasa) dan akal dapat
membedakan baik dan buruk. Dalam proses penggalian
hukum dari teks Al-Qur'an dan Hadits diperlukan ilmu
Tafsir, Ilmu Hadits, Ilmu Fiqih, Ushul Fiqih. Upaya ini
adalah disebut ijtihad. Jadi prinsip hukum Islam
didasarkan pada wahyu yang mempunyai dalil-dalil
yang kuat bukti rasional, empiris, dan ilmiah.