Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TEORI BILANGAN

FUNGSI TAU

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Bilangan

Dosen Pengampu:
Novian Riskiani Dewi, M. Si

Disusun Oleh Kelompok 8:

Defiana Ayu Puspita 2011050229


Nur Triani 2011050270
Rina Aliyah 2011050326
Yuni Maryani 1911050236

KELAS 6C
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat, hidayah dan Inayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini berjalan lancar
dan terselesaikan dengan bantuan pihak dengan baik. Makalah ini disusun untuk
melengkapi tugas kelompok sebagai syarat untuk melakukan presentasi mata
kuliah Teori Bilangan.

Makalah ini merupakan makalah yang kami buat tentang bahasan “Fungsi
Tau”. Sebagaimana makalah ini bermaksud untuk menyumbangkan Sebagian
pengetahuan yang telah kami dapat dari berbagai sumber pihak tentunya.

Selain hal tersebut, harapan yang lebih besar adalah jika pembaca mampu
memecahkan secara profesional dan ilmiah. Kepada teman-teman yang telah
meluangkan waktu, curahan tenaga dan pikirannya untuk menghasilkan makalah
ini disampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih.

Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan dapat memberi
sumbangsi yang positif bagi kita semua. Kami meyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, dan kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini.

Bandar Lampung, 3 April 2023

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Fungsi Tau


2. Teorema-teorema pembuktian fungsi tau
3. Contoh soal dan latihan penyelesaian fungsi tau

BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

LATIHAN

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori bilangan merupakan salah satu cabang matematika yang
telah lama dipelajari. Pada awalnya, keindahan sifat bilangan atau sistem
bilangan merupakan suatu daya tarik bagi para pakar-pakar matematika
dalam mengembangkan konsep-konsep dalam teori bilangan. Salah satu
bagian penting dari keindahan ini adalah konsep bilangan prima.
Berdasarkan sifat yang dimiliki oleh bilangan bulat dapat
didefinisikan fungsi-fungsi khusus yang mempunyai peranan tertentu
dalam teori bilangan. fungsi-fungsi khusus tersebut sering disebut fungsi
aritmetik (fungsi teori bilangan) yang terdiri atas fungsi tau (τ) dan fungsi
sigma (∑). Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan membahas lebih
dalam tentang Fungsi tau untuk dipresentasikan pada mata kuliah teori
bilangan. Definisi fungsi tau sendiri adalah misalkan n suatu bilangan
bulat positif, τ(n) menyatakan banyaknya pembagi bulat positif dari n.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah yang diangkat
antara lain sebagai berikut :
1. Apa pengertian fungsi tau?
2. Apa saja teorema-teorema fungsi tau?
3. Bagaimana latihan soal dan penyelesaian fungsi tau?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian fungsi tau.
2. Untuk mengetahui teorema-teorema fungsi tau.
3. Untuk mengetahui contoh soal dan penyelesaian fungsi tau.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fungsi Tau ( τ )

Berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki bilangan-bilangan bulat dapat


didefinisikan fungsi-fungsi tertentu yang mempunyai peranan penting
dalam Teori Bilangan. Fungsi-fungsi khusus tersebut sering disebut
fungsi aritmetik (fungsi teori bilangan). Pada umumnya fungsi aritmetik
didefinisikan/mempunyai daerah asal pada himpunan semua bilangan
bulat positif.

Apabila f suatu fungsi aritmetik, maka dengan B adalah

himpunan semua bilangan bulat dan adalah himpunan semua bilangan

bulat positif.
Berikut ini akan dibahas fungsi τ (tau)

1. Pengertian Fungsi Tau


Definisi
Misalkan n suatu bilangan bulat positif τ (n) menyatakan banyaknya
pembagi bulat positif dari n.1
Contoh :
1) Pembagi-pembagi bulat positif dari 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, dan 12,

maka (12) = 6

2) Pembagi-pembagi bulat positif dari 15 adalah 1, 3, 5, dan 15, maka

(15) = 4

3) Pembagi-pembagi bulat positif dari 13 adalah 1 dan 13, maka

(13) = 2

1
Rosen, Kenneth H. 2011. Elementary Number Theory & its Applications. New York : Pearson, h.
174.
2
4) Periksalah bahwa τ (1) = 1, τ (2) = 2, τ (3) = 2, τ (4) = 3, τ (5) = 2, τ
(6) = 4, τ (8) = 4.2

Definisi
Banyaknya fungsi pembagi, dilambangkan dengan r, didefinisikan
dengan menetapkan τ (n) sama dengan jumlah pembagi positif dari n.
Pada tabel 1.1

Kita berikan τ (n) untuk . Nilai dari τ (n) untuk

diberikan dalam tabel 2 lampiran.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 2 3 2 4 2 4 3 4 2 6

Tabel 1.1 jumlah pembagi untuk .3

τ (n), yaitu banyaknya pembagi bulat positif dari n sering


dinyatakan dengan rumus yang menggunakan notasi ∑ (sigma). Berikut
ini beberapa contoh definisi notasi ∑.
Contoh :

1)      = a1 + a2+ a3 + a4 + a5

2)      =2+3+4+5+6

3)      =3+3+3+3+3

4)      = 1 + 2 + 3 + 4 + 6 + 12, yaitu jumlah semua pembagi

bulat positif
dari 12
2
Prof. Drs. Gatot M,. M.Sc. Teori Bilangan, Modul 1. Tanggerang selatan: Universitas Terbuka.
2014, h. 5.24.
3
Rosen, Kenneth H. 1984. Elementary Number Theory & its Applications . AT & T Information
Syistem Laboratories (formerly part of Bell Laboratories). Canada: ADDISON-WESLEY PUBLISING
COMPANY, h. 175.
3
5)        = 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1, yaitu banyaknya pembagi bulat

positif dari
12

6)        = f (1) + f (2) + f (3) + f (6) + f (9) + f (18). 4

Dari beberapa contoh pemakaian notasi ∑ tersebut, τ (n) dapat


dirumuskan sebagai berikut :

, untuk bilangan bulat

Dengan kata lain,

Jadi, τ (n) merupakan penjumlahan dari 1 sebanyak pembagi bulat


positif dari n.5

Untuk membuktikan bahwa τ adalah perkalian, kita gunakan teorema


berikut.

2. Teorema – Teorema Pembuktian Fungsi Tau

Teorema 7 .8.
Jika f adalah fungsi perkalian, maka fungsi penjumlahan dari

, juga perkalian.

Sebelum kita membuktikan teorema, kita mengilustrasikan ide di


balik pembuktiannya dengan contoh berikut. Misalkan f fungsi
4
Prof. Drs. Gatot M,. M.Sc. Teori Bilangan, Modul 1. Tanggerang selatan: Universitas Terbuka.
2014, h. 5.25.
5
W.A. Coppel. 2009. Number Theory: An Introduction to Mathematics Second Edition. New York:
Springer, h. 155.
4
perkalian, dan misalkan . Kami akan menunjukkan

bahwa F (60) = F(4) F(l5). Setiap pembagi dari 60 dapat ditulis sebagai
perkalian pembagi 4 dan pembagi 15 dengan cara sebagai berikut: 1 = 1
* 1, 2 = 2 * 1, 3 = 1 * 3, 4 = 4 * 1, 5 = 1 * 5, 6 = 2 * 3, 10 = 2 * 5, 12 =
4 * 3, 15 = 1 * 15, 20 = 4 * 5, 30 = 2 * 15, 60 = 4 * 15 (di setiap
perkalian, faktor pertama adalah pembagi dari 4, dan faktor kedua
adalah pembagi dari 15). Karena itu,
F(60) = f (1) + f (2) + f (3) + f (4) + f (5) + f (6) + f (10) + f (12) + f
(15) + f (20) + f (30) + f (60)
= f (l · 1) + f (2 · 1) + f (l · 3) + f (4 · 1) + f (l · 5) + f (2 · 3) + f
(2 · 5) + f (4 · 3) + f (l · 15) + f (4 · 5) + f (2 · 15) + f (4 · 15)
= f (l) f (l) + f (2) f (l) + f (l) f (3) + f (4) f (l) + f (l) f (5) + f (2) f
(3) + f (2) f (5) + f (4) f (3) + f (l) f (15) + f (4) f (5) + f (2) f
(l5) + f (4) f (l5)
= (f (1) + f (2) + f (4)) ( f (1) + f (3) + f (5) + f (15))
= F(4) F(l5).
Kita sekarang membuktikan Teorema 7 .8 menggunakan ide yang
diilustrasikan oleh contoh.

Bukti. Untuk menunjukkan bahwa F adalahfungsi perkalian, harus


ditunjukkan jika m dan n bilangan bulat positif yang relatif prima, maka
F(mn) = F(m) F(n). Jadi mari kita asumsikan itu (m, n) = 1. Kita punya

Berdasarkan Lemma 3.7, karena (m, n) = 1, setiap pembagi dari mn

dapat ditulis secara unik sebagai hasil kali pembagi relatif prima dari

m dan dari n, dan masing-masing pasangan pembagi dari m dan

5
dari n sesuai dengan pembagi dari mn. Oleh karenaitu,

kita bisa menulis

Karena f adalah perkalian, dan ( ) = 1, kita melihatnya

Kita sekarang dapat menggunakan Teorema 7.8 untuk menunjukkan


bahwa τ adalah perkalian.

Corollary 7.8.1. Jumlah pembagi fungsi τ adalah fungsi perkalian.

Bukti. Misalkan dan . Baik f dan g adalah

perkalian. Menurut Teorema 7.8, kita melihat bahwa

adalah perkalian.

Sekarang kita tahu bahwa adalah perkalian, kita dapat

menurunkan rumus untuknya nilai berdasarkan faktorisasi prima.

Pertama, kita menemukan rumus untuk ketika n adalah kekuatan

prima.6
Contoh :

6
Kenneth H. Rosen, 2011. Elementary Number Theory & its Applications. New York : Pearson, h.
250-251.
6
1) Semua pembagi bulat positif dari 32 adalah 1, 2, 4, 8,16 dan 32,
maka

  = 1 + 1 + 1 + 1+ 1 + 1 = 6

2) Semua pembagi bulat positif dari 48 adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 12,

16, 24, dan 48, maka   =1+1+1+1+1+1+1+1+1+1

= 10

3) Periksalah bahwa    = 1,   = 1 + 1 = 2,    =1+1+

1 = 3,    1 + 1+ 1 + 1 = 4

4) Jika p suatu bilangan prima, maka    = 1 + 1 = 2.7

Lemma 7.1. Biarkan p menjadi prima dan a bilangan bulat positif.


Kemudian

Bukti. Pembagi adalah 1, . Akibatnya,

memiliki persis

a + 1 pembagi, sehingga .

Contoh 7.8. Ketika kita menerapkan Lemma 7.1 dengan p = 5 dan a =

3, kita menemukan bahwa τ ( ) = 1 + 3 = 4.

Lemma 7.1 dan corollary 7.8.1 mengarah ke rumus berikut.

Teorema 7.9. Misalkan bilangan bulat positif n memiliki faktorisasi

prima . Kemudian

7
Prof. Drs. Gatot M,. M.Sc. Teori Bilangan, Modul 1. Tanggerang selatan: Universitas Terbuka.
2014, h. 5.25.
7
Bukti. Karena τ adalah perkalian, kita lihat itu

Memasukkan

nilai untuk ) yang ditemukan pada Lemma 7.1, kita memperoleh

nilai yang diinginkan rumus .

Kami mengilustrasikan bagaimana menggunakan Teorema 7.9


dengan contoh berikut.
Contoh 7.9. Menggunakan Teorema 7.9

1. (200) = 2( ) = (3 + 1) (2 + 1) = 12

2. ( ) = (4 + 1) (2 + 1)(1 + 1) = 30 8

Apabila dan adalah bilangan-bilangan prima yang berlainan

dan n = , pembagi-pembagi bulat positif dari n adalah 1,

dan n = sehingga τ (n) = 4.

Contoh :
1) τ (144) = τ (24 . 32) = 5 x 3 = 15
2) τ (1323) = τ (33 . 72) = 4 x 3 = 12

Dari uraian dan contoh-contoh di atas dapat dipahami bahwa


apabila p suatu
bilangan prima, maka pembagi-pembagi bulat positifnya hanyalah 1
dan p saja, sehingga τ (p) = 2

8
Kenneth H. Rosen, 2011. Elementary Number Theory & its Applications. New York : Pearson, h.
252.
8
Pembagi-pembagi bulat positif dari p2 adalah 1, p dan p2 sehingga

Periksalah bahwa τ (p3) = 4, τ (p4) = 5, τ (p5) = 6. Nampak bahwa jika k


suatu bilangan bulat positif dan p suatu bilangan prima, maka τ (pk) = k
+ 1. Ingat bahwa p disini adalah suatu bilangan prima.
Contoh :
1) 64 = 26, maka τ (64) = τ (26) = 6 + 1 = 7
Periksalah dengan mencacah semua pembagi bulat positif dari 64
2) τ (243) = τ (35) = 5 + 1 = 6

Sekarang kita akan memperhatikan hasil kali pembagi-pembagi bulat


positif dari suatu bilangan positif n.
Contoh :
1) Pembagi-pembagi bulat positif dari 12 adalah 1, 2, 4, 6 dan 12. Τ
(12) = 6 Hasil kali semua pembagi bulat positif dari 12 ditulis
dengan notasi K (12) maka :
K (12) = 1 . 2 .3 . 4 . 6 . 12
= (1 . 12) (2 . 6) (3 . 4)
= 12 . 12 . 12
= (12)3
2) Semua pembagi bulat positif dari 28 adalah 1, 2, 4, 7, 14 dan 28. Τ
(28) = 6
Hasil kali semua pembagi bulat positif dari 28 adalah :
K (28) = 1 . 2 . 4 . 7 . 14 . 28
           = (1 . 12) (2 . 14) (4 . 7)
            = 28 . 28 . 28
            = (28)3

Teorema 5.10

9
Apabila n suatu bilangan bulat positif, maka hasil kali semua pembagi

bulat positif dari n adalah .

Bukti :
Misalkan d adalah suatu pembagi bulat positif dari n, maka ada d' (yaitu
pembagi bulat positif dari n pula) sedemikian hingga dd' = n. Hal ini
mungkin saja terjadi bahwa d = d', yaitu jika n suatu kuadrat sempurna.
Karena banyaknya pembagi bulat positif dari n adalah τ (n), dengan
mengalikan setiap pembagi dari n (misalnya d) dengan pembagi
pasangannya (misalnya d') sedemikian hingga dd' = n, maka akan
diperoleh bahwa hasil kali semua pembagi bulat positif dari n adalah

Notasi lain dari K (n) adalah .9

9
Prof. Drs. Gatot M,. M.Sc. Teori Bilangan, Modul 1. Tanggerang selatan: Universitas Terbuka. 2014, h.
5.26-5.29.
10
LATIHAN

1. Tentukanlah

a. (1.260)

b. (33.52.72)

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa fungsi tau itu menyatakan banyaknya pembagi bulat
positif dari n. Fungsi tau memiliki beberapa teorema diantaranya:
1. Teorema 7 .8. Jika f adalah fungsi perkalian, maka fungsi penjumlahan

dari , juga perkalian.


2. Teorema 7.9. Misalkan bilangan bulat positif n memiliki faktorisasi prima

. Kemudian
3. Teorema 5.10. Apabila n suatu bilangan bulat positif, maka hasil kali

semua pembagi bulat positif dari n adalah .

B. Saran
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menambah wawasan dan membantu
memudahkan kita dalam mengikuti mata kuliah Teori Bilangan terkhusus pada materi
bilangan prima. Kami sebagai penyusun memberi saran dan harapan yang besar kepada
pembaca yang budiman untuk mempergunakan makalah ini sebaik mungkin. Selain itu
kami juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kekurangan, maka dari itu kami bersedia menerima tiap kritikan dan saran dari pembaca
yang bersifat membangun.
Semoga dengan makalah ini wawasan kita mengenai mata kuliah Teori Bilangan
terkhusus pada materi fungsi tau. Kami mengucapkan terimakasih dan permohonan
maaf yang sebesar-besarnya kepada pembaca dan semua pihak yang telah terlibat dalam
penyusunan makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Drs. Gatot M,. M.Sc. Teori Bilangan, Modul 1. Tanggerang selatan:
Universitas Terbuka. 2014.
Rosen, Kenneth H. 1984. Elementary Number Theory & its Applications . AT & T
Information Syistem Laboratories (formerly part of Bell Laboratories).
Canada: ADDISON-WESLEY PUBLISING COMPANY, h. 175.
Rosen, Kenneth H. 2011. Elementary Number Theory & its Applications. New
York : Pearson, h. 174.
W.A. Coppel. 2009. Number Theory: An Introduction to Mathematics Second
Edition. New York: Springer, h. 155.

13

Anda mungkin juga menyukai