(INTEGERS)
DisusuniOleh:
1
DAFTAR ISI...................................................................................................................2
DAFTAR RUJUKAN.....................................................................................................7
BILANGAN BULAT
2
(INTEGERS)
A.Definisi Bilangan Bulat
Sebagian besar aljabar abstrak melibatkan sifat-sifat bilangan bulat dan
himpunan. Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah dan bilangan bulat negatif.
Himpunan bilangan bulat dalam matematika dilambangkan dengan Z. Himpunan Z
tertutup di bawah operasi penambahan dan perkalian. Ada elemen penting dalam
penataan dari bilangan bulat yakni pada “prinsip pengurutan yang benar” (Well
Ordering Principle)
Apabila bilangan bulat bukan nol t adalah pembagi bilangan bulat s artinya t|s (t
membagi s)
Namun sebaliknya apabila t bukan pembagi s maka t s
Dapat dikatakan suatu bilangan bulat s adalah kelipatan dari bilangan bulat t jika
ada bilangan bulat u maka s=tu atau ekuivalen jika t adalah pembagi dari s
Let a and b be integers with b > 0. Then there exist unique integers q and r with the
property that a =bq + r, where 0 ≤ r < b.
Misalkan a dan b bilangan bulat dengan b > 0. Maka terdapat bilangan bulat unik q
dan r dengan sifat a =bq + r, dimana 0≤ r < b.
For any nonzero integers a and b, there exist integers s and t such that gcd(a, b) = as +
bt. Moreover, gcd(a, b) is the smallest positive integer of the form as + bt
Untuk sembarang bilangan bulat tak nol a dan b, terdapat bilangan bulat s dan t 3
sedemikian rupa sehingga gcd(a, b) = as + bt. Selain itu, gcd(a, b) adalah bilangan bulat
positif terkecil dari bentuk sebagai as + bt
Corollary
If a and b are relatively prime, then there exist integers s and t such
that as + bt = 1.
Jika a dan b relatif prima, maka terdapat bilangan bulat s dan t seperti
bahwa sebagai as+ bt = 1.
Lemma p | ab menyatakan p | a atau p | B
Every integer greater than 1 is a prime or a product of primes. This product is unique,
except for the order in which the factors appear.That is, if n = p1p2 . . . pr and n =
q1q2 . . . qs , where the p’s and q’s are primes, then r = s and, after renumbering the q’s,
we have pi = qi for all i.
Setiap bilangan bulat yang lebih besar dari 1 adalah prima atau produk dari bilangan
prima. Ini merupakan keuntikan, kecuali urutan kemunculan faktor-faktor tersebut.
Artinya, jika n = p1p2 . . . pr dan n = q1q2 . . . qs , di mana p dan q adalah bilangan prima,
maka r = s dan, setelah penomoran ulang q, kita memiliki pi = qi untuk semua i.
The least common multiple of two nonzero integers a and b is the smallest positive
integer that is a multiple of both a and b. We will denote this integer by lcm(a, b)
Kelipatan persekutuan terkecil dari dua bilangan bulat bukan nol a dan b adalah
bilangan bulat positif terkecil yang merupakan kelipatan dari a dan b. Jadi
dinyatakan bilangan bulat ini dengan lcm(a, b)
C.Contoh dan Bukan Contoh Bilangan Bulat
4
Contoh :
Contoh diambil dari salah satu Corollary:
gcd(4, 15) = 1; gcd(4, 10) = 2; gcd(2 2 32 . 5, 2 . 33 . 72 ) = 2 . 32 . Kita tahu bahwa 4 dan
15 adalah relatif prima, dimana 4 dan 10 bukan. Maka, 4 .4 + 15(-1) =1 dan 4(-2) + 10 .
1= 2.
Bukan Contoh :
Contoh diambil dari Theorem 0.1 :
Untuk a = 9 dan b = -5, algoritma pembagian maka 9= -5 . 3 + 24 sementara untuk a =
-23 dan b = 6, algoritma pembagian memberikan -23 = 6(-4) + 1.
Dikatakan bukan merupakan sifat dari bilangan bulat karena b<0 dan tidak memenuhi
sifat a =bq + r, dimana 0≤ r < b.
1. Untuk n = 5, 8 dan 12, , tentukan semua bilangan bulat positif yang kurang dari-n
dan relatif prima ke-n
2. Temukan bilangan bulat s dan t sedemikian rupa sehingga 1 = 7 . s + 11.t. Tunjukkan
bahwa s dan t tidak unik
3. Buktikan bahwa setiap bilangan prima yang lebih besar dari 3 dapat ditulis dalam
bentuk 6n + 1 atau 6n + 5.
JAWABAN :
1.n= 5, 8, dan 12
Untuk n=5
Tetapi bilangan bulat 5 adalah prima, oleh karena itu 1,2,3,4 masing-masing relatif
prima ke 5.
Untuk n=8
5
Himpunan semua bilangan bulat positif kurang dari 8 adalah 1.2,3,4,5,6, dan 7
Bilangan bulat 8 dapat difaktorkan sebagai 23, jadi hanya bilangan ganjil yang relatif
prima.
Untuk n=12
Bilangan bulat 12 dapat difaktorkan sebagai 22.3, jadi setiap bilangan bulat yang tidak
memiliki 2 atau 3 sebagai faktor relatif prima ke 12.
Bilangan bulat yang kurang dari 12 dan tidak memiliki 2 atau 3 sebagai faktornya
adalah 1,5,7,11
Jadi, bilangan bulat positif yang relatif prima sampai 12 adalah 1,5,7,11
6
DAFTAR RUJUKAN
1.Gallian, J. A. 2010. Contemporary Abstract Algebra 7th ed. Boston: Houghton Mifflin
Company.
2.Durbin, J. R. 1992. Modern Algebra: An introduction. Fourth Edition. New York:
John Wiley & Sons