Anda di halaman 1dari 26

TEORI

BILANGAN
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER
TEORI BILANGA
Masalah :
1 Tentukan factor persekutuan terbesar dari 247
dan 229.
2 Tentukan sisa pembagian 22005 ketika dibagi
dengan 13.
3 Tentukan dua digit terakhir dari 31999
4 Tentukan bilangan x dimana ketika dibagi 5
menyisakan 2, ketika dibagi dengan 3
menyisakan 2 dan ketika dibagi dengan 11
menyisakan 3.
TEORI BILANGA
Teori Bilangan adalah cabang dari
matematika murni yang mempelajari
sifat-sifat bilangan bulat.
Jenis bilangan yang paling mendasar
adalah bilangan asli yang berawal dari
mencacah (counting) anggota
himpunan berhingga.
KETERBAGIA
Definisi 1 :
Bilangan bulat b membagi habis
bilangan bulat a ditulis b I a, jika dan
hanya jika ada bilangan bulat q
sehingga a = b . q, jika b tidak
membagi habis bilangan bulat a maka
ditulis b ∤ a.
KETERBAGIA
Catatan 1 : perlu dipahami bahwa arti
membagi habis jika sisanya
adalah 0. atau dikatakan tidak
memiliki sisa kecuali nol.
Contoh 1 : 4 I 36 karena 36 = 4. 9.
-3 I 18 karena 18 = -3 . 6
3 ∤ 10 karena tidak ada q
sedemikian sehingga 3 q = 10.
KETERBAGIA
Definisi 2 :
Semua bilangan bulat b habis
dibagi oleh 0 atau bisa ditulis 0
membagi semua sembarang
bilangan bulat b ditulis 0 I b, b
sembarang bilangan bulat.
Hal ini karena 0 = b. 0.
KETERBAGIA
Istilah lain yang memiliki arti
sama dengan b I a adalah
1. b adalah factor dari a
2. b adalah pembagi a
3. a adalah kelipatan dari b
KETERBAGIA
teorema 1 : jika a I b dan b I c maka a I c.
teorema 2 : jika a I b dan a I c maka a I (b +
c)
teorema 3 : jika a I b maka a I bq untuk q
sembarang bilangan bulat.
teorema 4 : jika a I b dan a I c maka a I (bm
+cm), sembarang bilangan
bulat m
KETERBAGIA
Teorema 5 : jika m> 0 maka a I b ⇔ ma I mb.
Teorema 6 : jika a I b dan b I a maka a = b
atau a = -b.
Teorema 7 : jika a I b dengan a dan b positif,
maka a = b.
Teorema 8 : jika a I b dan b ≠ 0 maka |a| ≤
|b|
KETERBAGIA
Contoh 2 :
3x +81y +6z +36 = w,
dengan x, y, z dan w bilangan bulat,
maka 3 I w karena 3 membagi
semua suku diruas kiri. (teorema 4)
KETERBAGIA
Tes keterbagian/ciri bilangan yang habis dibagi n digit.
Habis Ciri - ciri
Dibagi
2 Digit terakhirnya genap
3 Jumlah digitnya habis dibagi dengan 3
4 Dua digit terakhirnya habis dibagi dengan 4
5 Digit terkhirnya 0 atau 5
6 Jumlah dari semua digit habis dibagi 3 dan digit satuannya genap
7 M habis dibagi 7, dimana M adalah bilangan yang lebih kecil yang
berasal dari bilangan N yang ditambahkan dua kali pada digit
terakhir dari bilangan yang dibentuk dari sisa digit.
KETERBAGIA
Habis Ciri - ciri
Dibagi
8 Tiga digit terakhir habis dibagi dengan 8
9 Jumlah digitnya habis dibagi dengan 9
11 Selisih digit-digit pada tempat ganjil dan tempat genap adalah
0.
12 Bilangan yang dibentuk dua digit terkhir habis dibagi 4 dan
jumlah digitnya habis dibagi 3
25 Bilangan yang dibentuk dengan 2 digit terkahir habis dibagi
25
125 Bilangan yang dibentuk dengan 3 digit terakhir habis dibagi
125.
TOR PERSERKUTUAN TERBE
Kita tahu dengan menggunakan pemfaktoran
atau mendata factor dari 30 dan 105 kita bisa
menemukan bahwa factor persekutuan terbesar
dari 30 dan 105 adalah 15.
Dalam modul ini kita buat kesepakatan factor
persekutuan terbesar disebut juga dengan Greats
Common Divisor (Pembagi Bersama Terbesar) dan
selanjutnya disingkat gcd. Jadi fpb dari 30 dan 105
bisa kita tulis dengan gcd (30, 105 ) = 15.
TOR PERSERKUTUAN TERBE
Definisi 1 : diberikan a, b ∈ yang keduanya tidak nol,
maka gcd dari (a,b) adalah bilangan asli
unik d sedemikian sehingga :
1) d I a dan d I b
2) jika ada c I a dan c I b , maka c I d
Catatan 2 :
syarat 1) adalah syarat d sebagai factor
persekutuan dari a dan b
syarat 2) adalah syarat d sebagai factor
persekutuan terbesar dari a dan b.
TOR PERSERKUTUAN TERBE
Pemahaman 1 :
Factor-faktor dari 30 = 1, 2, 3, 5, 6, 10, 15 dan 30.
Sedangkan factor-faktor dari 105 adalah
= 1, 3, 5, 7, 15, 21, 35 dan 105.
Kita bisa lihat syarat pertama dipenuhi oleh 1, 3,
5, dan 15. Yang masing-masing membagi habis 30
dan 105. Maka syarat kedua mengsyaratkan
pembagi bersama yang dipilih adalah 15 yang
habis dibagi oleh c (1,3,5) yang tentu saja mudah
dilihat kurang dari 15.
TOR PERSERKUTUAN TERBE
Teorema 1 : jika gcd(a,b) = d maka
gcd (a : d, b : d) =1
Teorema 2 : jika a = qb +r maka
gcd (a,b) = gcd(b,r)
PEMBAGIAN BERSIS
Teorema 3 : untuk setiap pasangan
bilangan bulat a dan b
dimana b> 0, selalu
terdapat dengan tunggal
pasangan bilangan bulat q
dan r sehingga :
a = qb + r, 0 ≤ r < b
PEMBAGIAN BERSIS
Catatan 3 :
Bilangan bulat a adalah bilangan yang
dibagi, b adalah pembagi, q
disebut hasil bagi (quotient) dan r disebut
sisa (remainder). Teorema ini dapat
diungkapkan dalam bahasa sehari-hari:
bilangan bulat a dibagi oleh bilangan bulat
b > 0 maka ada bilangan bulat q sebagai
hasil baginya dengan sisa r.
PEMBAGIAN BERSIS
Contoh 1.
Ketika 13 = 2. 6 +1. Maka 13 adalah
bilangan yang dibagi (a), 2 adalah
bilangan pembagi (b), 6 adalah hasil
bagi / quotient (q) dan 1 adalah sisa /
remainder (r).
ALGORITMA PEMBAGI
ALGORITMA PEMBAGIAN
(ALGORITMA EUCLID)

Tujuan : Algoritma untuk mencari


PBB dari dua buah bilangan
bulat.
ALGORITMA PEMBAGI
Diberikan 0 < b ≤ a dengan algoritma
Euclid, kita dapatkan :
a = q 1 b + r 1, 0 ≤ r 1 < b
Jika r1 = 0, maka b I a jadi gcd (a,b) = b; if r1 ≠
0 ambil b and r1 dalam pembagian algoritma
kita dapatkan :
b = q 2 r 1 + r 2, 0 ≤ r 2 < r 1
ALGORITMA PEMBAGI
Jika r2 = 0, stop; kita dapatkan gcd
(a,b) = r1; jika tidak, lanjutkan
proses ini sampai mendapatkan sisa
nol.
Misalkan sisa nol diperoleh setelah
n + 1 langkah
ALGORITMA PEMBAGI
maka :
a = q1 b + r1, 0 < r1 < b
b = q2 r1 + r2, 0 < r2 < r1
r1 = q3 r2 + r3, 0 < r3 < r2
....... ........ .........
Rn-2 = qn rn-1 + rn, 0 < rn < rn-1
Rn-1 = qn+1 + rn, + 0
Jadi PBB atau gcd dari a dan b adalah sisa terakhir yang
tidak 0 dari runtunan pembagian tersebut :
( gcd (a,b) = rn ).
ALGORITMA PEMBAGI
Contoh 4 : tentukan gcd dari (178, 312) :

Step 1 : 312 = 1 . 178 +134


Step 2 : 178 = 1 . 134 +44
Step 3 : 134 = 3. 44 + 2
Step 4 : 44 = 22. 2 + 0

Kita dapatkan gcd(178, 312) = 2.


TUGAS / LATIHA
1. Tentukan gcd dari (60, 96)
2. Tentukan gcd dari (54, 63)
3. Tentukan gcd dari (195, 525)
4. Tentukan gcd dari (378, 783)
5. Tentukan gcd dari (1012, 3076)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai