Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 2

Keterbagian Bilangan

Bulat
Ainul Marhamah
Hasibuan
Lavenia Ulandari
Sri Rahwany Marbun
Zainuddin
Kelompok 2

Bilangan Bulat

Semesta pembicaraan dalam Teori Bilangan Bulat adalah


himpunan semua bilangan bulat. Bilangan-bilangan bulat
dinyatakan dengan huruf – huruf latin kecil a, b, c,…,z dan
sebagainya yag dapat bernilai positif, negatif dan nol.
Kelompok 2

Definisi 1

Defenisi 1
Jika a dan b adalah bilangan bulat dengan a  0 , dikatakan a
membagi (habis) b jika terdapat bilangan bulat c sedemikian hingga
b = ac. Bilangan a disebut pembagi atau faktor dari b dan
dinotasikan a|b. Sebaliknya a tidak membagi (habis) b diberi notasi
a | b.
Contoh :
5|30 karena ada bilangan bulat, yaitu 6, sedemikian hingga 5.6 = 30
7|-21 karna ada bilangan bulat, yaitu -3, sedemikian hingga 7.(-3)= -21
Kelompok 2

Teorema D.1.
Teorema D.1.
Jika a, b dan c adalah bilangan bulat dengan a|b dan b|c, maka a| c.
Bukti:
a| b => k dan b|c => m
b = ka c = mb
maka, b . c = ka . mb
c = mka dimana mk => p
c => pa jadi terbuktilah a|c
Contoh: a = 3, b = 6 dan c = 12 adalah anggota bilangan bulat:
3|6 karena 2  6  3.2 (berdasarkan definisi 1)
6|12 karena 2  12  6.2 (berdasarkan definisi 1),
maka berdasarkan teorema D.1 dan definisi 1 terbukti bahwa 3|12
Kelompok 2

Teorema D.3.
Teorema D.3.
Jika a, b, m, dan n adalah bilangan bulat, dan jika c| a dan c|b, maka c| (ma + nb).
Bukti:
c| a => (persamaan 1)
c| b => e  Z 2) a  ce
(persamaan
c|(ma + nb) =>f  Z  b  cf (persamaan 3)
subtitusikan persamaan 1gdan2Zke  ma  3nb  cg
persamaan
ma + nb = m (ce) + n (cf)
= cme + cnf
= c (me + nf)
Karena m, e dan n, f maka me dan nf dan me + nf
Jadi sehingga c|(ma + nb).
Contoh : a = 20, b = 60,Zc=5 Z Z  Z Z
5|20  g  me  nf  Z  ma  nb  cg
5|60 
5|(4.20 + 12.60)  5|(80 + 720) = 5|800 karena 160 800 = 5.160
4  20  5.4
12  60  5.12
Kelompok 2

Teorema D.5.
Teorema D.5. Algoritma Pembagian
Jika a dan b adalah bilangan bulat sedemikian hingga b > 0, maka terdapat
tepat satu bilangan bulat q dan r sedemikian hingga a = bq + r dengan
0 ≤ r < b.
q= hasil bagi dari pembagian a oleh b
r= sisa pembagian a oleh b

Contoh :
• 7, 2  Z , 2 > 0 maka 3,1  Z  7  3.2  1 , dengan 0 ≤ r < b.
• 23,  Z 7 , 7 > 0 maka 3,2  Z  23  3.7  2 , dengan 0 ≤ r < b.
Kelompok 2

Teorema D.5.
Bukti.
Diketahui: a, b  Z, b > 0
Akan dibuktikan: terdapat dengan tunggal q, r  Z  a  qb  r (0  r  b)
Maka r = a - qb
Langkah pembuktian
• Dibentuk himpunan S = {a – bk |k
 Z} .
• Misalkan T adalah himpunan semua bilangan bulat nonnegative yang berada
• di dalam S.
• Himpunan T jelas tidak kosong karena a - bk adalah positif jika k adalah
bilangan bulat dengan k < a/b.
• Berdasarkan sifat WOP himpunan T mempunyai elemen terkecil r. Misalkan
r = a - bq . Sesuai dengan pembentukan r jelas r≥ 0.
Kelompok 2

Teorema D.5.
• Ditunjukkan bahwa r < b. Jika r ≥ b, maka r > r – b = a – bq – b = a – b (q + 1)
≥ 0. Hal ini kontradiksi dengan pemilihan r = a – bq bilangan bulat terkecil
yang berbentuk a - bk. Jadi terbukti (0.  r  b)
• Langkah selanjutnya adalah menunjukkan bahwa q dan r adalah tunggal.
Asumikan bahwa terdapat dua persamaan a = bq1 +r1 dan a = bq2 + r2 ,
dengan 0 ≤ r1 < b dan 0 ≤ r2 < b . Maka
0 = b (q1 – q2) + (r1 – r2)
r2 – r1 = b (q1 –q2)
Ini berarti bahwa b membagi r2 – r1 . Karena 0 ≤ r1 < b dan 0 ≤ r2 < b,
sehingga -b < r2 – r1 < b. Jadi b dapat membagi r2 – r1 hanya jika
r2 – r1 = 0 atau r1 = r2. Akibatnya diperoleh juga q1 = q2 .
• Kesimpulan : jadi terbukti ketunggalan.
Kelompok 2

Representasi Bilangan

Bulat
Kelompok 2

Representasi Bilangan Bulat


Perhatikan bahwa : 34765 = 3. 104 + 4.103 + 7.102 + 6.101 + 5.100
menggunakan basis 10. Secara umum bilangan yang dikenal dan banyak digunakan
menggunakan basis 10, tetapi sebenarnya setiap bilangan bulat positif lebih besar
dari 1 dapat digunakan sebagai basis.

Teorema 1.10.
Misalkan b bilangan bulat positif dengan b > 1, maka setiap bilangan bulat positif
dapat dituliskan dengan tepat satu ekspansi
n = akbk + ak-1bk-1 + . . . + a1b + a0, (1)
dengan k bilaangan bulat tak negatif, aj adalah bilangan bulat sedemikian
hingga 0 ≤ aj ≤ b - 1 untuk j = 0,1, . . ., k dan koefisien ak ≠ 0
Kelompok 2

Representasi Bilangan Bulat


Kelompok 2

Representasi Bilangan Bulat

Contoh:
• Untuk mengkonversi ( A35B0F)16 = 10. 165 + 3. 164 + 5.
163 + 11. 162 + 0. 161 + 15.160= (10705679)10
• (DEA)16 = 13.162 + 14.161 + 10.160 = (3562)10

Berikut ini tabel konversi penulisan lambang desimal (basis 10), Biner (basis
2), quarter (basis 4), oktal (basis 8) dan Heksadesimal (basis 16)
Kelompok 2

Representasi Bilangan Bulat

Contoh : Konversi basis 8 ke basis 2


28 = 0102, 18 = 0012, 08 = 0002

Contoh : Konversi basis 2 ke basis 8


a. 10101102= 1.010.1102 ( dikelompokkan tiga angka-tiga angka dari kanan)

=1268

b. 10000100012 = 1.000.010.0012 = 1110000011018

c. 70158 = 111.000.001.1012 = 1110000011012


Kelompok 2

Sekian

dan

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai