TERKECIL (KPK)
Oleh:
Yuliana Herlinawati (160311801333)
Chauriyah Dehani TPN (160311801609)
Nindita Putri Novitasari (160311801354)
2. da dan db
3. ca dan cb berakibat cd
Contoh:
dan b ad ajika paling sedikitnya tidak sama dengan 0. Bukti juga menunjukkan bahwa
d adalah kombinasi linear dari a dan b , itu adalah, d=ma+nb untuk bilangan
bulat m dan n .
Misalkan a dan b bilangan bulat, salah satunya tidak 0. Maka ada faktor
d=am+bn
untuk suatu bilangan bulat m dan n , dan d adalah bilangan bulat positif terkecil
adalah d=|a| , dan salah satu d=a ( 1 ) +b (0) atau d=a (1 )+ b (0) .
Andaikan b 0 . Perhatikan bahwa himpunan S dari semua bilangan bulat dapat ditulis
+
dalam bentuk ax +by untuk beberapa bilangan bulat x dan y , dan misalkan S
+
b=a ( 0 )+b (1) dan b=a ( 0 ) +b (1 ) , sehingga S tidak kosong. Dengan
+
teorema Well-Ordering, S mempunyai unsur terkecil misal d , d=am+bn .
Kita memiliki d positif, dan kita akan menunjukkan bahwa d adalah faktor
r=adq
a( am+ bn ) q
a ( 1mq ) +b (nq)
+
elemen terkecil di S , itu harus benar bahwa r=0 dan da , demikian pula dapat
ditunjukkan bahwa db .
Jika ca dan cb , maka a=cv dan b=cw untuk bilangan bulat v dan
cvm+cwn
c ( vm+ wn )
Hal ini menunjukkan bahwa cd . Dari definisi 2.1 tentang FPB, d=am+bn adalah
faktor persekutuan terbesar dari a dan b . Itu mengikuti pilihan dari d sebagai
+
elemen terkecil S bahwa d bilangan bulat positif terkecil yang dapat ditulis dalam
bentuk ini.
Ketunggalan
tunggal, asumsikan bahwa d 1 dan d 2 adalah dua faktor persekutuan terbesar dari a
bilangan bulat positif, ini berarti bahwa d 1=d 2 . (Lihat Exercise 21 of Section 2.3)
Catatan: ( a , b ) =d d=am+ bn , m, n
PR
( a , b ) =1 1=am +bn , m , n Z
Bukti:
( ) ( a , b ) =1 1=a m+bn , m , n Z
Bukti:
1=am +bn , m , n Z .
()
Bukti:
Diketahui
1=am +bn , m , n Z
Teorema
a b
Jika a , b Z dan d=(a , b), maka ( d , d )=1
Bukti:
a b
Kita akan tunjukkan bahwa d dan d tidak mempunyai pembagi persekutuan yang
a
positif kecuali 1. Misalkan e adalah suatu bilangan bulat positif yang membagi d dan
b a b
membagi e e
d , yaitu dapat dituliskan menjadi d dan d . Maka, menurut
a b
definisi keterbagian, =ke dan =te untuk suatu k , t Z . Dengan demikian
d d
a=dek dan b=det , berarti de adalah faktor pesekutuan dari a dan b. Karena de adalah
faktor persekutuan dari a dan b, dan d adalah faktor persekutuan terbesar dari a dan b, maka
a b
de d. Akibatnya e haruslah sama dengan 1. Jadi: ( d , d )=1 .
teorema terkahir menentapkan eksistensi dari ( a , b ) , tetapi mencari bilangan bulat positif
terkecil S={ax +by } bukan metode terbaik untuk menemukan faktor persekutuan terbesar.
menemukan (a , b) ketika b>0 . Itu dapat juga digunakan untuk menemukan bilangan
bulat m dan n sedemikian hingga ( a , b ) =am+ bn . Prosedur ini terdiri dari aplikasi
berulang dari Algoritma keterbagian menurut pola berikut, ketika a dan b adalah
Algortma Euclid
a=b q 0+ r 1 , 0 r 1< b
b=r 1 q1 +r 2 ,0 r 2 <r 1
Karena bilangan bulat r 1 ,r 2 , , r k+2 mengurangi dan semua nonnegatif. Ada bilangan
Jika kita menempatkan r 0=b , sisa r n terakhir tidak 0 adalah faktor persekutuan
terbesar dari a dan b . Pembuktian dari pernyataan ini ditinggalkan sebagai latihan.
Sebagai contoh, kita akan menemukan faktor persekutuan terbesar dari 1492 dan 1776
dengan 0 r<|b| .
Contoh: melakukan aritmatika untuk Algoritma Euclidean, kita memiliki a=1776 dan
b=1492 .
Demikian terakhir bersisa tidak 0 yaitu r n=r 4=4 , dan ( 1776,1492 )=4 .
Kita dapat memperoleh bilangan bulat melalui pemecahan sisa terakhir nonzero dan
4=( 72 ) ( 1 )+(68)(1)
( 72 )( 1 ) + ( 284 )(1 ) + ( 72 )( 3 )
Sisanya dicetak dalam huruf tebal di setiap langkah-langkah sebelumnya, dan kita secara
' '
Kemudian m =m+ b dan n =na adalah sepasang bilangan bulat sedemikian hingga
Dua bilangan bulat a dan b bilangan yang saling relative prima jika faktor
menarik tentang bilangan bulat prima relative untuk bilangan bulat n yang diberikan.
Teorema 2.14
Jika a dan b bilangan yang saling relatif prima dan abc , maka ac
Bukti: karena a dan b saling relatif prima, maka berarti ( a , b ) =1 dan abc .
dengan teorema 2.12, karena abc maka ada bilangan bulat q sedemikian hingga
bc=aq . Sekarang,
c=a ( cm+ qn )
ac
cb=a ( kb )
Suatu bilangan bulat p disebut bilangan prima jika p>1 dan pembagi dari
p hanya 1 dan p .
Pengecualian 1 dari himpunan bagian prima menjadi mungkin pernyataan dari Teorema
Faktorisasi Tunggal. Sebelum menggali bahwa, kita membuktikan sifat penting dari bilangan
bulat prima di teorema 2.16.
Contoh: 3 adalah bilangan bulat prima, karena pembagi dari 3 hanya 1 dan 3 .
Teorema 2.16 Lemma Euclid s
Bukti:
Hal ini berarti 1=( p ,a) , karena pembagi positif dari p hanya 1 dan p . Sehingga
Corollary 2.17
Setiap bilangan bulat positif Pn salah satunya 1 atau dapat dinyatakan sebagai
hasil kali dari bilangan bulat prima, dan faktorisasi tersebut tunggal kecuali untuk urutan
faktor.
Bukti:
Akan dibuktikan dengan menggunakan induksi lengkap.
Misalkan Pn pernyataan yang dapat dinyatakan sebagai n=1 atau dapat dinyatakan
ebagai suatu hasil kali bilangan prima. Kita akan membuktikan bahwa Pn benar untuk
mudah. Asumsikan bahwa Pm benar untuk semua bilangan bulat positif m<k . Jika
k adalah bilangan prima, maka k adalah hasil kali dengan satu faktor bilangan prima,
dan Pk benar.
Andaikan k bukan bilangan prma, maka k =ab dengan a atau b adalah tidak
sama dengan 1. Oleh karena itu, 1<a< k dan 1<b< k . Dengan hipotesis induksi, Pa
sebagai hasil kali bilangan prima. Jadi, Pk benar, akibatnya Pn benar untuk semua
bilangan positif n .
q
Sehingga p1( 1q 2 qv ) . Dengan Corollary 2.17, p1q j untuk beberapa j , dan
p1 p2 p t= p 1 q 1 q 2 q v ,
Dengan aturan peniadaan. Penjelasan ini bisa diulang. Menghapus satu faktor pi dengan
Karena hanya faktor positif dari pt adalah 1 dan p , dan karena setiap q j bilangan
prima, ini berarti harus haya ada satu q j di kanan dalam persamaan ini, dan itu adalah
Maka semua faktor yang berulang bisa dikelompokkan bersama dan dinyatakan dengan
menggunakan eksponen untuk menghasilkan
n=p 1m p2m p rm
1 2 r
Dengan setiap mi adalah suatu bilangan bulat positif. Setiap mi disebut kelipatan dari
anggap bilangan bulat m merupakan hasil perkalian bilangan prima dan ditambah dengan
1,
Misalkan m= p1 p 2 p3 p n+ 1
Jelas bahwa sisa dalam pembagian dari m oleh sebarang bilangan prima pi adalah
1 , sehingga setiap pi bukan suatu faktor dari m . Hal ini berarti ada 2 kemungkinan:
m sendiri adalah bilangan prima atau m memilki suatu faktor prima yang berbeda dari
setiap p . Dengan Lemma 3.1 m mempunyai paling sedikit satu pembagi prima,
bukan bilangan prima dalam daftar. Jika q= p j untuk suatu bilangan bulat j dengan
kiri persamaan tersebut, maka dengan teorema keterbagian q1 . Ini tidak mungkin
karena tidak ada bilangan prima yang membagi 1. Dalam kedua kasus, kita memiliki suatu
bilangan bulat prima yang tidak termuat dalam p1 , p2 , , pn . Oleh karena itu, ada lebih
dari bilangan prima, dan hal ini kontradiksi dengan teorema yang akan dibuktikan.
KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK)
(1) Definisi Kelipatan Persekutuan Terkecil (Gallian, 2010: 6)
Kelipatan persekutuan terkecil dari bilangan bulat a dan b , a 0,b 0 adalah bilangan
bulat positif terkecil yang merupakan kelipatan dari a dan b . Bilangan bulat tersebut
jika aib untuk i=1, 2, , n (Perhatikan bahwa kelipatan persekutuan ada; sebagai
contoh hasil kali a1 a2 an adalah salah satunya). Kelipatan persekutuan positif terkecil
Kelipatan persekutuan terkecil dari 2 bilangan bulat tidak nol a dan b adalah bilangan
Dengan demikian, secara matematis definisi Kelipatan Persekutuan Terkecil (e) sebagai
berikut:
(i) e> 0
(ii) ae dan be
(iii) ac dan bc berakibat ec
Contoh
2) Tentukan [12,16],[3,2, 5] .
Penyelesaian.
1) Untuk menentukan kelipatan persekutuan terkecil dari 4 dan 6, kita mulai dengan
menentukan kelipatan dari 4, dilanjutkan kelipatan dari 6. Kelipatan dari 4 yaitu
4, 8, 12, . Kelipatan dari 6 yaitu 6,12,18, . Selanjutnya kita menentukan
kelipatan persekutuan terkecil dari 4 dan 6, pilih bilangan bulat positif terkecil dari
kelipatan persekutuan 4 dan 6. Maka 12 adalah kelipatan persekutuan terkecil dari 4
dan 6.
2) Dengan merujuk pada langkah penyelesaian soal nomor 1), [12,16]=48 karena
merujuk pada langkah penyelesaian soal nomor 1), [3,2, 5]=30 karena 30
Bukan contoh.
0 merupakan bukan contoh dari [6,1,2] karena 0 bukan bilangan bulat positif
Bukti.
Jika x< y maka min(x , y)=x dan max( x , y)= y . Selanjutnya kita akan temukan
Konvers
Jika max(x , y)+min ( x , y )=x+ y maka x dan y adalah bilangan real.
Bukti.
Akan ditunjukkan jika max( x , y)+min (x , y )=x+ y maka x dan y adalah bilangan
real.
Akan dibagi menjadi beberapa kasus.
Untuk kasus (i) berarti x y . Untuk kasus (ii) berarti y x . Untuk kasus (iii) berarti
Jika a dan b bilangan bulat positif maka [a ,b ]=ab/( a ,b) , dengan [a ,b ] dan
Bukti.
a1 a2 an
Misal a dan b memiliki faktorisasi prima a=p 1 p 2 p n dan
b=p 1b 1 p 2 b2 p nbn , dengan pangkat merupakan bilangan bulat tidak negatif dan all
p M1 p2M +m p Mn
1 +m1 2 2 n +mn
p a1 +b pa2 +b pan +b
1 1 2 2 n n
ab ,
ab
Secara umum: a , b Z{0} , [ a , b ] = .
( a , b)
Misal m dan n bilangan bulat positif relatif prima. Maka jika d pembagi positif
dari mn , ada suatu pasangan tunggal pembagi positif d 1 dari m dan d 2 dari n
sedemikian hingga d=d1 d 2 . Sebaliknya, jika d 1 dan d 2 pembagi positif dari m
Contoh.
m n mn d d1 d2
2 5 10 5 1 5
3 8 24 6 3 2
8 9 72 12 4 3
16 27 432 24 8 3
Jika a dan b bilangan bulat, keduanya berbentuk 4 n+1 , maka hasil kali ab juga
Bukti.
a=4 p+1 ,
b=4 q+1 .
Konvers
Konvers tidak berlaku karena ada 33=3 11=4 8+ 1 tetapi 3 tidak berbentuk
Ada tak hingga banyaknya bilangan prima dengan bentuk 4 n+3 dengan n adalah
Anggap hanya ada bilangan prima berhingga dengan bentuk 4 n+3 , misal
p0=3, p1 , p2 , , pr . Misalkan Q=4 p1 p2 pr + 3 .
Maka, ada paling sedikit satu bilangan prima di dalam faktorisasi Q berbentuk 4 n+3 .
Sebaliknya, semua bilangan prima tersebut berbentuk 4 n+1 dan dengan Lemma 3.8 akan
berakibat Q berbentuk 4 n+1 . Hal ini berarti terjadi kontradiksi. Tetapi, tidak ada
3(Q 3)=4 p1 p2 p r , hal ini berarti terjadi kontradiksi. Sebaliknya, tidak ada bilangan
p j (Q 4 p1 p2 p r )=3 , hal ini tidak mungkin. Akibatnya ada tak hingga banyaknya
Contoh
Bilangan prima dengan bentuk 4 n+3 dengan n bilangan bulat positif yaitu
7,11,19, 23,
a1 , a2 , , an .
Bukti.
Teorema 1.2 ada suatu hasil bagi q dan suatu sisa r sedemikian hingga m=qh+ r ,
0 r< h . Kita harus tunjukkan bahwa r=0 . Jika r 0 kita berpendapat sebagai
berikut. Untuk setiap i=1, 2, , n kita tahu bahwa aih dan aim , sehingga
air . Dengan demikian r adalah suatu kelipatan persekutuan positif dari
Bernilai salah
Contoh penyangkal:
Bukti.
Cukup membuktikan bagian kedua dari teorema untuk bilangan bulat positif a dan
persekutuan terkecil dari b dan a , tidak bisa kurang dari kelipatan persekutuan
Daftar Pustaka
Niven, I., Zuckerman, H.S., & Montgomery, H.L. 1991. An Introduction to the Theory of
Numbers. New York: John Wiley & Sons.
Rosen, Kenneth H. 2005. Elementary Number Theory and Its Application 5th edition.
Massachussets: Addison Wesley.