Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Latar belakang penulis ingin membuat makalah ini yakni karena
penulis ingin mengetahui lebih banyak tentang bagaimana sejrah
matematika itu sendiri terutama perkembangannya di arab. Sangat
disayangkan jika kita tidak mengetahui perkembangan matematika itu
sendiri sedangkan penemuannya kita pakai dan kita terapkan dalam
pelajaran matematika dan kehidupan sehari-hari.
Cabang

pengkajian

yang

dikenal

sebagai Sejarah

matematika adalah penyelidikan. terhadap asal mula penemuan di


dalam matematika dan sedikit perluasannya, penyelidikan terhadap metode
dan notasi matematika pada masa silam.
Perkembangan

peradaban

manusia

juga

disebabkan

oleh

berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak terkecuali ilmu


Matematika, Matematika yang dikenal sebagai bahasa dari semua ilmu ini
ternyata dikembangkan juga oleh tokoh-tokoh beragama islam. Namun
alangkah ruginya kita sebagai mahasiswa muslim tidak mengetahui tokohtokoh muslim yang mengembangkan ilmu matematika.
Kita sebagai penikmat ilmu sudah sepatutnyalah menghargai
perjuangan tokoh-tokoh yang telah menemukan ilmu yang sangat
bermanfaat bagi kita saat ini. Terutama tokoh seagama kita yaitu para
matematikawan muslim dan ada baiknya kita mengenal mereka melalui
makalah ini.
Banyak matematikawan muslim yang sangat berjasa dibidang
matematika ini. Alkwarizmi sang bapak aljabar, Alqalasadi tkoh yang
mengenalkan simbol-simbol matematika, abul wafa tokoh yang namanya
ditulis dikawah bulan, dan banyak lagi tokoh matematika yang akan
penulis perkenalkan didalam makalah ini.
1

Didalam makalah ini akan dijelaskan tentang matematikawan


muslim yang perannya sangat penting didalam bidang matematika.
Diantaranya mengenai tahun lahir dan wafat, karya-karyanya, dan
perannya dibidang matematika.
1.2.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan matematika di arab?
2. Siapa saja tokoh yang mempelopori perkembangan matematika di
arab?
3. Bagaimana penggunaan Sistem bilangan dan abjad di Arab?

1.3.

Tujuan Penulisan
1. Mengetahui sejarah perkembangan matematika di arab.
2. Mengetahui pelopor perkembangan matematika di arab dan penemuan
yang ditemukan oleh matematikawan arab.
3. Mengetahui bagaimana penggunaan sistem bilangan dan abjad yang
ada di Arab.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PERKEMBANGAN SEJARAH MATEMATIKA ARAB


Peta arab

Bangsa

arab

yang

juga

memberikan

andil

besar

terhadap

perkembangan matematika, dalam menyebut ilmu ini menggunakan lafadh


yang berbeda-beda yakni dengan istilah: ilmu hisab (ilmu perhitungan), ilmu
riyadhi (ilmu Pengetahuan dan Agama). Walaupun lafadh serta pengertian
yang diberikan terhadap matematika berbeda, namun kita akui bahwa
matematika merupakan bentuk logika paling tinggi yang pernah diciptakan
oleh pemikiran manusia. Hal ini disebabkan karena matematika timbul dari
fikiran-fikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran.
Sedangkan penalaran itu sendiri merupakan suatu cara berfikir, yang
menjelaskan dan memperlihatkan hubungan dua hal atau lebih dengan
menggunakan sifat-sifat (hukum, aksioma, postulat) yang telah diakui
validitasnya. Dan berakhir dengan menarik satu kesimpulan.
Dalam satu sumber yang ditulis oleh J.J. OConnor dan E.F.
Robertson dikatakan bahwa dunia barat sebenarnya telah banyak berutang
pada para ilmuwan/matematikawan bangsa Arab. Lebih lanjut bahwa
perkembangan yang sangat pesat dalam matematika pada abad ke-16 hingga
abad ke-18 di dunia barat, sebenarnya telah dimulai oleh para matematikawan
bangsa Arab berabad-abad sebelumnya.

Zaman keemasan (gloden ages) peradapan islam abad ke-7 sampai 15


tidak hanya melahirkan ulama-ulama atau generasi yang mumpuni dibidang
keagamaan. Para pakar Arab telah memberi kontribusi nyata dan menemukan
berbagai macam teori di bidang matematika seperti yang kita kenal sekarang.
Misalnya, mereka menemukan sistem bilangan desimal, sistem operasi dalam
matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian pembagian,
eksponensial

dan

penarikan

akar.

Tidak

hanya

itu

mereka

juga

memperkenalkan angka-angka dan lambang bilangan, termasuk angka-angka


nol. Mereka antara lain juga menemukan bilangan phi, persamaan kuadrat,
algoritma, fungsi sinus, cosinus, tangen, cotangen, dan lain-lain.
Beberapa cabang ilmu matematika yang diciptakan oleh ilmuan islam
pada abad pertengahan diantaranya adalah kalkulus, aljabar, induksi
matematika, trigonometri, sejarah angka (1,2,3...9), dan permainan kubus
ajaib.
Matematika

terus

berkembang

dengan

pesat

seiring

dengan

perkembangan zaman. Dalam setiap masanya sering kali lahir tokoh-tokoh


yang memberikan sumbangan yang berharga terhadap perkembangan
matematika, begitu pula yang terjadi pada matematika arab. Berikut ini
merupakan matematika Arab, yaitu sebagai berikut:
a. Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi, terdiri dari dua bagian :

Aljabar

Almuqobala
b. Al-qalasadi
c. Abul Wafa Al-Buzjani
d. Al-Batani
2.2. TOKOH-TOKOH

YANG

MEMELOPORI

PERKEMBANGAN

MATEMATIKA ARAB
2.2.1. Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi
Muh ammad bin Ms al-Khawrizm adalah seorang ahli
matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari
Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwrizm. Hampir sepanjang

hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di


Baghdad. Al-Khawarizmi adalah yang pertama kali memperkenalkan
penggunaan bilangan nol sebagai nilai tempat dalam basis sepuluh.
Angka nol itu dibawa ke Eropa oleh Leonardo Fibonanci dalam
karyanya, Liber Abaci. Kehadiran angka nol itu sempat ditolak
kalangan gereja Kristen. Angka nol telah membawa implikasi yang
amat besar dalam seluruh aspek kehidupan dan peradaban manusia. Ia
dikenal sebagai bapak aljabar karena karya besarnya.
Pekerjaan utama al kwarizmi Kitab al-muta ar fi Hiab alabr wa-l-Muqabala, yang dapat diterjemahkan sebagai Kitab
Ringka tentang Perhitungan oleh Penyeleaian dan Perbandingan.
Aljabar berarti mengembalikan sesuatu kepada keadaannya yang
pertama seperti menguraikan angka pecahan. Adapun artinya dalam
istilah matematika adalah menambah sejumlah angka tertentu untuk
dua

tambahan

dengan

tujuan

memudahkan

penyelesaiannya.

Sedangkan almuqabalah (persesuaian) artinya menyamakan antara


satu angka dengan angka yang lain dan menghasilkan suatu nilai.
Sistem yang ditemukannya disebut sebagai sistem bilangan
desimal dan penerjemah karya-karya Yunani kuno. Metode beliau
dalam menyelesaikan linear dan notasi kuadrat dilakukan dengan
meredusi notasi ke dalam 6 bentuk standar (dimana b dan c adalah
angka positif)

kuadrat sama dengan akar (ax2 = bx)

kuadrat sama dengan bilangan konstanta (ax2 = c)

akar sama dengan konstanta (bx = c)

kuadrat dan akar sama dengan konstanta (ax2 + bx = c)

kuadrat dan konstanta sama dengan akar (ax2 + c = bx)

konstanta dan akar sama dengan kuadrat (bx + c = ax2)


Aljabar berarti penyelesaian yaitu, memindahkan bentuk

negative dari suatu persamaan.

Contoh :
x2= 40x 4x2 diubah menjadi 5x2 = 40x
x2 + 4x2 = 40x 4x2 + 4x2
5x2 = 40x
Al-muqabalah berarti penyeimbangan, yaitu proses
mereduksi bentuk positif sehingga kedudukan kedua sisi suatu
persamaan seimbang.
Contoh :
50 + 3x + x2 = 29 + 10x diubah menjadi x2 + 21 = 7x
50 + 3x + x2 = 29 + 10x
50 29 + 3x 3x + x2 = 29 29 + 10x 3x
21 + x2 = 7x
Pekerjaan kedua Al-Khawarizmi adalah tentang masalah
aritmatika, yang masih ada dalam terjemahan Latin tetapi hilang
dalam bahasa Arab yang asli. Pekerjaan ketiga terbesar AlKhawarizmi adalah Kitab surat al-Ard Kenampakan Permukaan
Bumi atau Gambar Bumi diterjemahkan sebagai Geografi yang
selesai pada tahun 833.

Sumbangan hasil karya beliau sendiri, antara lain :


1) Al-Jabr wal Muqabalah
2) Hiab al-Jabr wa al-Muqabalah
3) Sitem Nombor
Ini adalah sebagian beliau yang telah dihasilkan dalam
penulisan karya Al-Khawarizmi dan telah menjadi popular serta
dipelajari oleh semua masyarakat yang hidup di dunia ini. Hasil

karya tersebut terkenal pada zaman tamadun Islam dan dikenali di


Barat. Antara hasil karya yang telah beliau hasilkan ialah
1) Sitem Nombor
2) Mufatih al-Ulum
3) Al-Jami wa al-Tafir bi Hiab al-Hind
4) Al-Mukhtaar Fi Hiab al-Jabr wa al-Muqabalah
5) Al-Amal bi Uturlab
6) Al-Tarikh
7) Al-Maqala Fi Hiab al-Jabr wa al-Muqabilah
Contoh 1.
Persamaan:
x2 + 21 = 10x
Solusi persamaan kuadrat ala al-Khwarizmi:
a).
b).
c).
d).
e).

Tentukan setengah dari bilangan akar yaitu: x -10 = -5


Kalikan -5 dengan dirinya sendiri; -5-5=25
Kurangkan 25 dengan 21, sisanya adalah 4
Tentukan akar kuadrat dari 4, yaitu 2
Kurangkan 2 dengan setengah bilangan akar (-5), didapat

7.Inilah akar yang dicari yang kuadratnya adalah 49.


f). Akar yang lain dapat diperoleh dengan mengurangkan (-2)
dengan setengah bilangan akar (-5) dan hasilnya adalah 3. Dan
inilah akar yang kedua yang kuadratnya adalah 9.
Contoh 2.
Persamaan :
x2 + 10x = 39
Solusi persamaan kuadrat ala al-Khwarizmi:
a).
b).
c).
d).

Tentukan setengah dari bilangan akar yaitu: x 10 = 5


Kalikan hasilnya dengan dirinya sendiri: 55=25
Kemudian tambahkan dengan 39, sehingga didapat 64
Akar 64 adalah 8, kurangkan 8 dengan 5 didapat 3, ini adalah
akar

yang

dicari

yang

kuadratnya

9.Solusi

ini

dapat

diekspresikan sebagai:

Bentuk ini merupakan bentuk rumus kuadrat atau rumus abc yang
kita kenal sekarang. Pembuktian rumus abc:
Dari bentuk umum persamaan kuadrat:

1.

Bagi kedua ruas untuk mendapatkan

, sehingga

menjadi :

2.

Pindahkan

ke ruas kanan, sehingga menjadi :

3.

Sehingga teknik melengkapkan kuadrat bisa digunakan di


ruas kiri.

.
4.

Pindahkan

ke ruas kanan

5.

Lalu samakan penyebut di ruas kanan

6.

Kedua ruas diakar (dipangkatkan setengah), sehingga tanda


kuadrat di ruas kiri hilang, dan muncul tanda plus-minus di
ruas kanan

7.

Pindahkan

ke ruas kanan

8.

Sehingga didapat rumus kuadrat

2.2.2. Al-Battani
Al Battani (sekitar 850 - 923) adalah seorang ahli astronomi
dan matematikawan dari Arab. Al Battani nama lengkap: Ab
Abdullh Muh ammad ibn Jbir ibn Sinn ar-Raqq al-Harrani a S abi al-Battn), lahir di Harran dekat Urfa. Al Battani menemukan
sejumlah persamaan trigonometri yakni tentang tangen, secan dan
persamaan sin x = a cos x. Al Battani juga menentukan secara akurat
kemiringin ekliptik, panjangnya musim, dan orbit matahari. Ia pun
bahkan berhasil menemukan orbit bulan dan planet dan menetapkan
teori baru untuk menentukan sebuah kondisi kemungkinan terlihatnya

bulan baru. Ini terkait dengan pergantian dari sebuah bulan ke bulan
lainnya.
Penemuannya mengenai garis lengkung bulan dan matahari,
pada 1749 kemudian digunakan oleh Dunthorne untuk menentukan
gerak akselerasi bulan.
Buah pikirnya dalam bidang astronomi yang mendapatkan
pengakuan

dunia

adalah

lamanya

bumi

mengelilingi

bumi.

Berdasarkan perhitungannya, ia menyatakan bahwa bumi mengelilingi


pusat tata surya tersebut dalam waktu 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan
24 detik. Perhitungannya mendekati dengan perhitungan terakhir yang
dianggap lebih akurat.
Itulah hasil jerih payahnya selama 42 tahun melakukan
penelitian yang diawali pada musa mudanya di Raqqa, Suriah. Ia
menemukan bahwa garis bujur terajauh matahari mengalami
peningkatan sebesar 16,47 derajat sejak perhitungan yang dilakukan
oleh Ptolemy. Ini membuahkan penemuan yang penting mengenai
gerak lengkung matahari.

2.2.3. Al-Qalasadi
Matematikus Muslim terkemuka bernama lengkap Abu alHasan ibnu Ali al-Qalasadi. Ia terlahir pada 1412 di Bastah (sekarang,
Baza, Andalusia) yang kini dikenal sebagai Spanyol.
Konstribusi Al-qalasadi dalam mengembangkan matematika
sungguh sangat tak ternilai. Ia sang matematikus Muslim abad ke-15,
kalau tanpa dia boleh jadi manusia tidak mengenai symbol-simbol
ilmu hitung. Sejarah mencatat alqasadi merupakan salah seorang
matematikus muslim yang berjasa mengenalkan symbol-simbol

10

Aljabar. Symbol-simbol tersebut pertama kali dikembangkan pada


abad 14 oleh ibnu al-banna kemudian pada abad 15 dikembangkan
oleh al-Qasadi, al-Qasadi memperkenalkan simbol-simbol matematika
dengan menggunakan karakter dari alphabet arab. Ia menggunakan wa
yang berarti dan untuk penambahan(+), untuk pengurangan(-), al
Qasadi menggunakan illa berati kurang sedangkan perkalian (X) ia
menggunakan fi yang berarti kali. Symbol ala yang berarti bagi
digunakan untuk pembagian (/).
Selain itu, al-Qalasadi juga menggunakan simbol j untuk
melambangkan ''akar''. Simbol sh digunakan untuk melambangkan
sebuah variable (x).

Lalu, ia menggunakan simbol m) untuk

melambangkan ''kuadrat'' (X2). Huruf k digunakan sebagai simbol


''pangkat tiga'' (x3). Sedangkan, melambangkan persamaan (=).
Tanpa jasa al-Qalasadi, boleh jadi masyarakat modern tak akan
mengenal simbol Aljabar yang sangat penting itu. Mendorong mereka
untuk menekankan pentingnya mengunakan simbol aljabar yang
digunakan Al-Qalasadi (1412-1486), tanpa memperhatikan usahausaha serupa sebelumnya baik di Timur maupun di Barat Islam.
Pada zaman sekarang ini, bahasa matematika yang di temukan
dan diperkenalkan oleh Al Qalasadi sudah tidak dipergunakan lagi.
Sekarang menggunakan bahasa zaid untuk penjumlahan (+),
naqash untuk pengurangan (-), mudhorobah untuk perkalian, dan
mukassamah untuk pembagian (/)
Contoh :
a.

Penambahan (+) : satu ditambah satu sama dengan dua =


b.

Pengurangan (-) : lima dikurangi dua sama dengan tiga =


c.

Perkalian (x) : Enam dikali empat sama dengan dua puluh empat

d.

Pembagian (/) : sepuluh dibagi dua sama dengan lima =

11

2.2.4. Abul Wafa Al-Buzjani


Pada abad ke-10 M, peradaban Islam juga pernah memiliki
seorang matematika yang tak kalah hebat dibandingkan Khawarizmi.
Matematikawan Muslim yang namanya terbilang kurang akrab
terdengar itu bernama Abul Wafa Al-Buzjani.
Abul Wafa adalah seorang saintis serba bisa. Selain jago di
bidang matematika, ia pun terkenal sebagai insinyur dan astronom
terkenal pada zamannya. Dalam bidang matematika, Abul Wafa pun
banyak memberi sumbangan yang sangat penting bagi pengembangan
ilmu berhitung itu. Abul Wafa adalah matematikawan terbesar di
abad ke 10 M, ungkap Kattani.
Betapa tidak. Sepanjang hidupnya, sang ilmuwan telah berjasa
melahirkan sederet inovasi penting bagi ilmu matematika. Ia tercatat
menulis kritik atas pemikiran Eucklid, Diophantos dan AlKhawarizmi, sayang risalah itu telah hilang. Sang ilmuwan pun
mewariskan Kitab Al-Kami yang membahas tentang ilmu hitung
aritmatika praktis. Kontribusi lainnya yang tak kalah penting dalam
ilmu matematika adalah Kitab Al-Handasa yang mengkaji penerapan
geometri. Ia juga berjasa besar dalam mengembangkan trigonometri.
Abu Wafa tercatat sebagai matematikus pertama yang
mencetuskan rumus umum sinus. Selain itu, sang matematikus pun
mencetuskan metode baru membentuk tabel sinus. Ia juga
membenarkan nilai sinus 30 derajat ke tempat desimel ke delapan.
Yang lebih mengagumkan lagi, Abul Wafa membuat studi khusus
tentang tangen serta menghitung sebuah tabel tangen.
Abul Wafa lah yang pertama kali memperkenalkan secan dan
cosecan istilah matematika yang sangat penting itu. Abul Wafa dikenal

12

sangat jenius dalam bidang geometri. Salah satu jasa terbesar yang
diberikan Abul Wafa bagi studi matematika adalah trigonometri.
Trigonometri berasal dari kata trigonon (tiga sudut) dan metro
(mengukur). Ini adalah sebuah cabang matematika yang berhadapan
dengan sudut segi tiga dan fungsi trigonometrik seperti sinus, cosinus,
dan tangen.
Trigonometri memiliki hubungan dengan geometri, meskipun
ada ketidaksetujuan tentang apa hubungannya; bagi beberapa orang,
trigonometri adalah bagian dari geometri. Dalam trigonometri, Abul
Wafa telah memperkenalkan fungsi tangen dan memperbaiki metode
penghitungan tabel trigonometri. Ia juga turut memecahkan sejumlah
masalah yang berkaitan dengan spherical triangles.
Secara khusus, Abul Wafa berhasil menyusun rumus yang
menjadi identitas trigonometri. Inilah rumus yang dihasilkannya itu:

2.3. SISTEM BILANGAN DAN ABJAD DI ARAB


Sebelum angka Arab digunakan meluas di dunia Arab, sistem abjad ini
melambangkan

nilai-nilai

numerik

dan

digunakan

dalam

semua

perhitungan matematika. Sistem ini juga digunakan dalam penomoran atau


pemerian dalam penulisan sehari-hari layaknya penggunaan penomoran atau
pemerian A, B, C... atau I, II, III... dalam penulisan penggunakan sistem
romawi. Sistem ini juga digunakan untuk memberikan nilai pada kata atau
kalimat dalam lafaz Alquran, semisal lafaz Allah ( )memiliki nilai 66, dan

13

lafaz basmalah ( ) memiliki nilai 786 yang didapat dari


penjumlahan susunan dan nilai hurufnya.
2.3.1. SUSUNAN DAN NILAI ABJAD
Susunan penomoran abjad berbeda dengan susunan abjad
modern yang digunakan masa kini.
Nilai

Abjad

Ucap

Alif

Ba

Jim

Dal

Ha

Wau

Zay

h a

Tha

10

Ya

20

Kaf

30

Lam

40

Mim

50

Nun

60

Sin

70

Ain

80

Fa

90

Shad

100

Qaf

200

Ra

300

Syin

400

Ta

500

Tsa

600

Kha

700

Dzal

800

Dhad

900

Zha

14

1000

Ghain

Secara bahasa, susunan abjad dapat dilafalkan dan menghasilkan nilai:

abjad: 1234

hawwaz: 567

hutthi: 8910

kalaman: 20304050

afah: 60708090

qarayat: 100200300400

thakhidz: 500600700

dhazhagh: 8009001000

2.3.2. SEJARAH ANGKA ARAB


Angka Arab adalah sebutan untuk sepuluh buah digit (yaitu:
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9). Angka arab berasal dari india, bentuk aalnya
adalah sistem angka brahmi yang dikembangkan oleh matematikawan
india disekitar tahun 300 SM. namun sistem angka ini belum
mengenal angka 0, angka 10, 20,30, 100, 1000 dan seterusnya
memiliki simbol sendiri layaknya angka lain. Adi angkanya dari 1-10
bukan

0-9.sistem

diperkenalkan

ini

800

terus

tahun

berkembang

kemudian

hingga

oleh

angka

astronomer

0
india,

Aryabhata.

Lalu

seorang

matematikawan

Muslim

dari

Persia, Al-

Khawarizmi, memperkenalkan sistem angka India ke dunia Islam


melalui bukunya "al-Kitab al-Mukhtaar fi Hiab al-Jabr wal
Muqabala" (Ringkasan Perhitungan Al-Jabar dan Penyeimbangan)
15

ditahun 825, dan oleh Al-Kindi dalam bukunya "Kitb f Iti'ml


al-'Add al-Hind" di tahun 830. Kemudian disekitar tahun 952-953,
Abu al-Hasan al-Uqlidisi dari Syria menambahkan penulisan pecahan
dengan menggunakan garis horizontal di antara dua bilangan.
Penggunaan tanda koma (,) diperkenalkan oleh Sind ibn Ali untuk
penulisan bilangan desimal.
Angka arab pertama kali diperkenalkan dieropa melalui Codex
vigilanu yang ditulis oleh Gerbert Of Aurillac (Pau Silveter II)
ditahun 976. Namun Gerbert hanya menulis sembilan angka dari 1-9
tanpa angka 0.
Angka arab latin ini kemudian menjadi populer dan
menggantikan angka Romawi di Italia dan kemudian menyebar ke
seluruh eropa. Angka Arab latin yang simpel sangat memudahkan para
akuntan

dalam

pencatatan

transaksi.

Ditambah

lagi

sejak

ditemukannya mesin cetak di abad ke 15, angka arab latin menjadi


sangat populer dan digunakan di hampir seluruh kerajaan di Eropa.
Sesuai dengan sejarah mereka, angka-angka (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9)
juga dikenal sebagai Angka Hindu atau Angka Hindu-Arab. Alasan
mereka lebih dikenal sebagai "Angka Arab" di Eropa dan Amerika
adalah karena mereka diperkenalkan ke Eropa pada abad kesepuluh
melalui bangsa Arab di Afrika Utara. Di sisi lain, orang-orang Arab
menyebut sistem tersebut dengan nama "Angka Hindu", yang
mengacu pada asal mereka di India. Namun demikian, angka ini tidak
boleh dirancukan dengan "Angka Hindu" yang dipergunakan orangorang Arab di Timur Tengah (.........), yang disebut
dengan nama lain Angka Arab Timur; atau dengan angka-angka
lain yang saat ini dipergunakan di India (misalnya angkaDewanagari:
.........).
Cara membaca angka arab :

16

BAB III
PENUTUP
3.1.

KESIMPULAN
Banyak matematikawan muslim yang berperan penting didalam
perkembangan ilmu matematika. Namun sangat memalukannya kita
sebagai seorang muslim hanya sedikit yang mengetahui peran mereka
semua.
Alkwarizmi penemu aljabar dan angka nol, abul wafa namanya
dituliskan di kawah bulan,ibnu sina bapak kedokteran modern, al-qalasadi
sang matematikawan yang memperkenalkan simbol-simbol dalam
matematika dan banyak lagi tokoh matematika muslim yang perannya
dibidang matematika yang sangat penting.
Angka arab pun tidak kalah populer, banyak matematikawan yang
memperkenalkan angka arab ke seluruh dunia tak terkecuali eropa,
sehingga walaupun itu adalah angka india atau hindu, namun orang eropa
menyebutnya dengan angka arab karena para ilmuan arab yang
memperkenalkan ke eropa.

3.2. SARAN
17

Sepatutnya sebagai para pencari ilmu terutama matematika mengerti


sejarah matematika itu sendiri karena tanpa adanya sejarah maka kita tidak
akan tahu bagaimana proses rumus-rumus yang kita pakai untuk sekarang
ini. Namun selain para matematikawan arab kita juga harus mengenal para
matematikawan eropa atau yang lainnya agar semakin banyak wawasan
kita tentang matematika itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
file:///E:/sejarah%20mTk/SEJARAH%20MATEMATIKA%20DALAM
%20DUNIA%20ISLAM.htm#sthash.u6k4DDXI.dpuf
file:///D:/TUGAS/tempz!%20%2015%20Ilmuwan%20&%20Penemu
%20Muslim%20Terbesar%20dalam%20Sejarah.htm
file:///E:/sejarah%20mTk/SMK%20Kharismawita%202%20Jakarta
%20%20SEJARAH%20PERKEMBANGAN%20MATEMATIKA%20DI
%20ARAB.htm
http://nyachya.blogspot.com/2012/07/sejarah-matematika-di-arab.html
file:///E:/sejarah%20mTk/Belajar%20Matematika%20Ala
%20Matematikawan%20ArabIslam%20%28Bagian%202,%20Selesai%29%20_
%20Riyan%20Fajri.htm

18

Anda mungkin juga menyukai