ALJABAR
Disusun Oleh :
1. Anggadita Prasetya W.
2. Devi Siska A.
3. Rita Gustina
4. Fatihatul Ilmi
Jl. Raya Pagojengan KM 3, Kec. Paguyangan Kab. Brebes 52276 ' (0289)432032
Fax. (0289) 430003
Daftar Isi
1
Kata Pengantar
Pendahuluan............................................................................................................
.........
Pengertian
Aljabar..........................................................................................................
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul Makalah Konsep Dasar
Matematika.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini . Kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi kami
khususnya .
Penyusun
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dewasa ini, banyak siswa yang belum mengenal bahkan mengetahui tentang
materi aljabar. Mereka menganggap aljabar sebagai pelajaran yang menakutkan.
Bahkan tak sedikit pula yang benar-benar membenci pelajaran ini.
Beranjak dari situlah, materi aljabar selalu berusaha disajikan dalam bentuk
yang lebih menyenangkan. Penampilan-penampilan yang terasa baru memang
patut dipertunjukkan untuk meningkatkan kecintaan terhadap aljabar.
Sebuah peternakan memiliki beberapa sapi. Suatu hari, sapi itu diperah, maka
setiap sapi akan menghasilkan 1,5 liter. Jika hasil yang didapat dari perahan sapi
adalah sebanyak 9 liter, berapakah sapi yang dimiliki peternakan itu?
B. Perumusan Masalah
Apakah pengertian dari aljabar? Bagaimana juga suku-suku pembentuknya?
C. Tujuan
Bab 2
Pembahasan
A. 1. Pengertian Aljabar
Aljabar berasal dari Bahasa Arab al-jabr yang berarti pertemuan, hubungan
atau perampungan) adalah cabang matematika yang dapat dicirikan sebagai
generalisasi dan perpanjangan aritmatika. Aljabar juga merupakan nama sebuah
struktur aljabar abstrak, yaitu aljabar dalam sebuah bidang. Aljabar adalah
cabang matematika yang mempelajari struktur, hubungan dan kuantitas. Untuk
mempelajari hal-hal ini, dalam aljabar digunakan simbol (biasanya berupa huruf)
untuk merepresentasikan bilangan secara umum sebagai sarana
penyederhanaan dan alat bantu memecahkan masalah. Contohnya, x mewakili
bilangan yang diketahui dan y bilangan yang ingin diketahui.
A.2. Suku-suku pembentuk dalam aljabar
Contoh:
Variabel = adalah lambang dari suatu bilangan yang belum diketahui nilainya.
Variabel disimbolkan dengan huruf kecil, misalnya; a, b, c, . , x, y, z.
Contoh:
5x + 2xy2 + y 35
Suku = adalah bagian dari bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah
atau selisih. Memuat variabel beserta koefisiennya atau hanya konstanta.
Contoh: 5x 2y, a + b2
Bentuk aljabar dengan lebih dari dua suku disebut suku banyak (polinom).
Contoh: a2 + 4b c, 6x + 1 3y + xy2
Asal mula Aljabar dapat ditelusuri berasal dari bangsa Babilonia Kuno yang
mengembangkan sistem aritmatika yang cukup rumit, dengan hal ini mereka
mampu menghitung dalam cara yang mirip dengan aljabar sekarang ini. Dengan
menggunakan sistem ini, mereka mampu mengaplikasikan rumus dan
menghitung solusi untuk nilai yang tak diketahui untuk kelas masalah yang
biasanya dipecahkan dengan menggunakan persamaan Linier, Persamaan
Kuadrat dan Persamaan Linier tak tentu. Sebaliknya, bangsa Mesir, dan
kebanyakan bangsa India, Yunani, serta Cina dalam milenium pertama sebelum
masehi, biasanya masih menggunakan metode geometri untuk memecahkan
persamaan seperti ini, misalnya seperti yang disebutkan dalam the Rhind
Mathematical Papyrus, Sulba Sutras, Euclids Elements, dan The Nine
Chapters on the Mathematical Art. Hasil karya bangsa Yunani dalam Geometri,
yang tertulis dalam kitab Elemen, menyediakan kerangka berpikir untuk
menggeneralisasi formula matematika di luar solusi khusus dari suatu
permasalahan tertentu ke dalam sistem yang lebih umum untuk menyatakan
dan memecahkan persamaan, yaitu kerangka berpikir logika Deduksi.
Sekitar tahun 300 S.M seorang sarjana Yunani kuno Euclid menulis buku yang
berjudul Elements. Dalam buku itu ia mencantumkan beberapa rumus aljabar
yang benar untuk semua bilangan yang ia kembangkan dengan mempelajari
bentuk-bentuk geometris. Perlu diketahui, orang-orang Yunani kuno menuliskan
permasalahan-permasalahan secara lengkap jika mareka tidak dapat
memecahkan permasalahan-permasalahan tersebut dengan menggunakan
geometri. Metode inilah yang kemudian menjadikan kemampuan mereka untuk
memecahkan permasalahan-permasalahan yang mendetail menjadi terbatasi.
Kemudian munculah tokoh yang sekarang ini dianggap sebagai penemu teori
Aljabar, dialah Al-Khawarizmi , seorang muslim keturunan Usbekistan dan lahir
pada tahun 780 masehi atau 194 Hijriah menurut kalender islam. Dibidan
pendidikan, telah dibuktikan bahwa ialah seorang tokoh Islam yang
berpengetahuan luas. Pengetahuan dan kemahiran al-Khawarizmi bukan hanya
meliputi bidang syariat tetapi juga dalam bidang falsafah, logika, aritmetik,
geometri, musik, sastra, sejarah Islam dan ilmu kimia. Keahlian dirinya pada ilmu
matematika telah membawa dirinya menciptakan pemakaian Secans dan
Tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dalam usia muda ia
telah bekerja di bawah pemerintahan Khalifah al-Mamun, daerah Bayt al-Hikmah
di Baghdad. al-Khawarizmi bekerja dalam sebuah observatory atau tempat ilmu
matematik dan astronomi yang ia gali lebih dalam. Al-Khawarizmi juga
dipercayai memimpin perpustakaan khalifah.
Sedikit tambahan dari penulis Sumbangsih terbesar al-Khawarizmi adalah karya
yang terangkum dalam buku bukunya yang berjudul sebagai berikut.
Seperti telah disinggung di atas istilah Aljabar berasal dari kata arab al-jabr
yang berasal dari kitab Al-Kitab al-Jabr wa-l-Muqabala (yang berarti The
Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing), yang ditulis
oleh Matematikawan Persia Muhammad ibn Musa al-Kwarizmi. Kata Al-Jabr
sendiri sebenarnya berarti penggabungan (reunion).
Peristiwa lain yang penting adalah perkembangan lebih lanjut dari aljabar, terjadi
pada pertengahan abad ke-16. Ide tentang determinan yang dikembangkan oleh
Matematikawan Jepang Kowa Seki di abad 17, diikuti oleh Gottfried Leibniz
sepuluh tahun kemudian, dengan tujuan untuk memecahkan Sistem Persamaan
Linier secara simultan dengan menggunakan Matriks. Gabriel Cramer juga
menyumbangkan hasil karyanya tentang Matriks dan Determinan di abad ke-18.
Aljabar Abstrak dikembangkan pada abad ke-19, mula-mula berfokus pada teori
Galois dan pada masalah keterkonstruksian (constructibility)
Aljabar secara garis besar dapat dibagi dalam kategori berikut ini:
1. Aljabar Elementer, yang mempelajari sifat-sifat operasi pada bilangan riil
direkam dalam simbol sebagai konstanta dan variabel, dan aturan yang
membangun ekspresi dan persamaan Matematika yang melibatkan simbol-
simbol.
Aljabar Elementer adalah bentuk paling dasar dari Aljabar, yang diajarkan pada
siswa yang belum mempunyai pengetahuan Matematika apapun selain daripada
Aritmatika Dasar. Meskipun seperti dalam Aritmatika, di mana bilangan dan
operasi Aritmatika (seperti +, , , ) muncul juga dalam Aljabar, tetapi disini
bilangan seringkali hanya dinotasikan dengan simbol (seperti a, x, y). Hal ini
sangat penting sebab: Hal ini mengijinkan kita menurunkan rumus umum dari
aturan Aritmatika (seperti a + b = b + a untuk semua a dan b), dan selanjutnya
merupakan langkah pertama untuk penelusuran yang sistematik terhadap sifat-
sifat sistem bilangan riil.
Dalam studi Aljabar lanjut, sistem aljabar aksiomatis semacam Grup, Ring,
Medan dan Aljabar di atas sebuah Medan (algebras over a field) dipelajari
bersama dengan telaah Struktur Geometri Natural yang kompatibel dengan
Struktur Aljabar tersebut dalam bidang Topologi.
Pada dasarnya, sifat sifat penjumlahan dan pengurangan yang berlaku pada
bilangan riil, berlaku juga untuk penjumlahan dan pengurangan pada bentuk
bentuk aljabar, sbb:
a. Sifat Komutatif
b. Sifat Asosiatif
(a+b) + c= a+ (b+c), dengan a,b dan c bilangan riil.
c. Sifat Distributif
Jawab :
= 4p 20p -20
Jawab :
10p 8 8p + 10 = 2p + 2
c. 7x 3x = 4x
Jawab :
b. 7x + 3x = 10x
c. 8x2 + 5x2 = 13 x2
d. y2 + 7y2 = 6y2
Perkalian Aljabar
Contoh soal:
a. 2(x + 3) c. x(y + 5)
Jawab:
a. 2(x + 3) = 2x + 6
b. 4(9 y) = 36 + 4y
c. x(y + 5) = xy + 5x
Contoh soal :
a. (2x + 1)2 =
b. (3x + 2)(3x + 1) =
c. (x-5)(2x-3) =
d. (x 2)(x 2) =
e. (x + 1)(x + 1) =
Jawab :
d. (x 2)(x 2) = x2 2x 2x + 4 = x2 4x + 4
e. (x + 1)(x+1) = x2 + x + x + 1 = x2 + 2x + 1
Pembagian Aljabar
Contoh soal :
a. 3x : 3 = b. 6x2 : 2x =
c. 8xyz : 4x = d. 10pqr : 2p =
Jawab :
a. 3x : 3 = x
b. 6x2 : 2x = 3x
c. 8xyz : 4x = 2yz
d. 10pqr : 2p = 5qr
a. x2 + 5x + 6 = (x + 2) (x + 3)
b. x2 3x + 2 = (x+1) (x+2)
E. Trik-trik Aljabar
Di bagian ini, kita akan membahas tentang beberapa trik-trik dalam aljabar.
Biasanya, trik digunakan untuk mempermudah cara kita mengerjakan sesuatu
soal. Dengan demikian, trik-trik yang tersajikan ini bisa membantu kita
menyelesaikan soal dengan lebih cepat.
Contoh soal :
a. 942 62 =
b. 1052 52 =
c. 902 102 =
Jawab :
(a + b)2 = a2 + 2ab + b2
(a b)2 = a2 2ab + b2
Contoh soal :
a. (3x + 2)2 =
b. (5x 1)2 =
c. (9x 3)2 =
Jawab :
3. Menganalisa soal
Contoh soal :
a. Dua buah bilangan berjumlah 30. Jika bilangan pertama 2 kali lebih besar dari
bilangan kedua, berapakah bilangan kedua?
Jawab :
a. a + b = 30, a = 2b
Berarti, 2b + b = 30
3b = 30, b = 10
b. X . 30 + 5 -2 = 63, 30x + 3 = 63
Berarti, 30x = 63 -3
30x = 60 dan x = 2
http://konsepdasarmatematikaaljabar.blogspot.co.id/
http://www.academia.edu/8149874/Makalah_Sejarah_Aljabar
https://www.scribd.com/doc/291334424/MAKALAH-SEJARAH-ALJABAR