Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya, mulai dari perilaku sederhana sampai yang kompleks. Ilmu psikologi diterapkan pula ke dalam bidang olahraga yang lalu dikenal sebagai psikologi olahraga. Menurut Singgih D. Gunarsa (200 ! psikologi olahraga pada hakikatnya adalah psikologi yang diterapkan dalam bidang olahraga, meliputi "aktor#"aktor yang berpengaruh se$ara langsung terhadap atlet dan "aktor#"aktor di luar atlet yang dapat mempengaruhi penampilan (performance) atlet tersebut. %lahraga nerupakan akti&itas yang unik, dimana semua memerlukan hubungan yang harmonis dan ideal antara proses ber"ikir, emosi, dan gerakan. Penerapan psikologi ke dalam bidang olahraga ini adalah untuk membantu agar bakat olahraga yang ada dalam diri seseorang dapat dikembangkan sebaik#baiknya tanpa adanya hambatan dan "aktor#"aktor yang ada dalam kepribadiannya. Dengan kata lain, tujuan umum dari psikologi olahraga adalah untuk membantu seseorang agar dapat menampilkan prestasi optimal, yang lebih baik dari sebelumnya. Menurut 'hairun (isa )era*i (20+2!, psikologi yang diterapkan dalam bidang olahraga meliputi "aktor#"aktor yang berpengaruh se$ara langsung terhadap atlet dan "aktor#"aktor di luar atlet yang dapat mempengaruhi penampilan atlet tersebut. ,da beberapa "aktor yang berpengaruh besar terhadap penampilan atau kemampuan bermain atlet (selain "aktor "isik, teknik - taktik!, yaitu. +. 'omponen psikis (moti&asi dan keper$ayaan diri! 2. /enis olahraga 0. 1ingkatan pertandingan . 2iri kepribadian

Meningkatnya stres dalam pertandingan dapat menyebabkan atlet bereaksi se$ara negati", baik dalam hal "isik maupun psikis, sehingga kemampuan olahraganya menurun, denyut nadi meningkat, keringat dingin, $emas akan hasil pertandingan, dan atlet akan merasakan sulit untuk berkonsentrasi. 'eadaan ini seringkali menyebabkan para atlet tidak dapat menampilkan permainan terbaiknya. Psikologi olahraga diperlukan agar atlet berpikir mengenai mengapa mereka berolahraga dan apa yang ingin mereka $apai. Sekali tujuannya diketahui, latihan#latihan keterampilan psikologis dapat menolong ter$apainya tujuan tersebut. Mental yang tegar sama halnya dengan teknik dan "isik, akan didapat melalui latihan yang teren$ana, teratur, dan sistematis. Dalam membina aspek psikis atau mental atlet, pertama#tama perlu disadari bah*a setiap atlet harus dipandang se$ara indi&idual, yang satu berbeda dengan yang lainnya. 3ntuk membantu mengenal pro"il setiap atlet, dapat dilakukan pemeriksaan psikologis, yang biasa dikenal dengan psikotes, dengan bantuan psikometri. Gambaran psikologis seseorang tidak menjamin keberhasilan atau kegagalannya dalam prestasi olahraga, karena banyak sekali "aktor lain yang mempengaruhinya. )eberapa aspek psikologis dapat diperbaiki melalui latihan keterampilan psikologis yang teren$ana dan sistematis, yang pelaksanaannya sangat tergantung dari komitmen atlet terhadap program tersebut. Menurut 'omarudin,M.,., se$ara umum praktek#praktek psikologi olahraga dilakukan oleh pro"esional yang disebut sebagai psikolog olahraga. (amun pada perkembangannya isu#isu psikologi olahraga bersinergi dengan berbagai $abang ilmu, antara lain. +. 'epelatihan Peran psikologi olahraga dalam kepelatihan men$akup dua hal, yakni. teori kepelatihan dan praktek kepelatihan. Di dalam teori kepelatihan ilmu psikologi olahraga membantu para ilmu*an kepelatihan untuk merumuskan sistem kepelatihan

yang e"ekti" dan e"isien melalui riset#riset yang se$ara spesi"ik mengarah pada perilaku berlatih para atlet. Peran ilmu psikologi dalam praktek kepelatihan seperti membantu pelatih untuk meningkatkan mental bertanding serta mengatasi masalah# masalah dalam proses latihan. 2. Pendidikan Di dalam bidang pendidikan, khususnya pendidikan jasmani, peran psikologi olahraga adalah meningkatkan pemahaman pendidik terhadap isu#isu yang menyangkut kondisi mental. Peran psikologi olahraga ini bisa dilakukan melalui penelitian#penelitian maupun pelatihan#pelatihan bagi para guru tentang perkembangan aspek psikologi sesuai dengan perkembangan usia anak didik. 0. Masyarakat 1ujuan dari penerapan ilmu psikologi olahraga dalam kehidupan masyarakat adalah kampanye hidup sehat dan akti&itas "isik kepada masyarakat luas. 'ampanye ini bisa dilakukan dengan program#program yang disesuaikan dengan situasi sosial psikologis masyarakat.

Sport psychologist

Applied

Experimental

Educational

Clinical

Di dalam praktek pro"esional psikologi olahraga dibagi menjadi dua kategori besar, yakni applied sport psy$hology dan e4perimental sport psy$hology (5ann, +667!.

Applied sport psychology (psikologi olahraga terapan! merupakan praktek ilmu psikologi yang se$ara langsung berkaitan dengan para atlet atau orang#orang yang mengurusi olahraga seperti pelatih, manajer dan sebagainya. Ilmu psikologi terapan ini dibagi menjadi dua, yaitu. +! clinical sport psychologist yakni psikolog yang bekerja untuk membantu memulihkan gangguan#gangguan keji*aan yang diakibatkan atau

mempengaruhi ketahanan mental, 2! educational sport psychologist yang bertugas bersama pelatih untuk merumuskan metode dan teknik kepelatihan yang e"ekti" dari sudut pandang psikologi. Experimental sport psychologist adalah orang yang bekerja untuk meneliti semua hal yang berkaitan dengan akti&itas olahraga. Penelitian ini penting karena praktekpraktek kepelatihan harus mempunyai dasar empiris sebelum diterapkan. 3ntuk itulah bidang eksperimental ini menjadi salah satu tulang punggung bagi perkembangan ilmu kepelatihan modern. B. Rumusan Masalah +. Pengertian latihan keterampilan psikologi olahraga 2. )agaimana pelaksanaan program pelatihan psikologi olahraga

BAB II PEMBAHASAN

A. Latihan Keterampilan Psikologis 8atihan keterampilan psikologis (psychological skills training) merupakan bentuk latihan seperti latihan mental (mental training/mental rehearsal), latihan konsentrasi, meran$ang sasaran (goal setting), relaksasi, hypnosis diri (self-hypnosis) dan lain#lain (Monty, 2000.+7 !. Pengertian latihan keterampilan itu sendiri merupakan indikator bah*a keterampilan yang diperoleh seorang atlet tidak dapat berlangsung se$ara tiba#tiba melainkan harus melalui proses latihan. 8atihan dimaksudkan untuk membentuk suatu keterampilan atau ke$akapan tertentu ketika terjadi perkembangan se$ara bertahap, dari belum dapat melakukan apa#apa sampai terbentuknya keterampilan khusus yang dapat ditampilkan. Dalam olahraga khususnya olahraga prestasi, sasaran akhir dari latihan adalah kemenangan. Dapat dipahami bah*a segala jenis bentuk olahraga tentunya merupakan rangkaian akti&itas "isik yang terdiri dari gabungan sejumlah komponen "isik tertentu. %leh karena itu, latihan "isik rutin memiliki peranan utama dalam upaya membentuk seorang atlet yang handal. Meskipun demikian peranan dari aspek "isik tersebut tidak akan berman"aat jika tidak ditunjang oleh terlatihnya aspek psikis atau mental atlet. Dalam keadaan#keadaan tertentu aspek psikis atau mental akan menjadi sangat dominan sehingga jika tidak diberi perhatian khusus akan berakibat "atal terhadap prestasi atlet yang bersangkutan. ,spek mental tersebut dapat ditempa melalui latihan khusus yang disebut sebagai psychological/mental skill training atau latihan keterampilan mental.

Para ahli ilmu kedokteran olahraga, khususnya psikologi olahraga mengamati dan meyakini dengan jelas bah*a "aktor#"aktor mental merupakan bagian atau komponen yang penting dalam upaya atlet untuk memperlihatkan penampilan yang terbaik, men$apai penampilan pun$ak dan memperoleh kemenangan (Singgih D. Gunarsa, 200 .+00!. Menurut 5einberg-Gould yang dikutip oleh Monty (2000!, mengemukakan bah*a seringkali pelatihan keterampilan psikologis diberikan pada periode menjelang pertandingan tanpa didahului oleh kegiatan rutin. ,lasan utamanya seringkali berpangkal pada keresahan berbagai pihak karena sampai saat menjelang pertandingan masalah psikologis atlet belum terpe$ahkan, apalagi jika menjelang pertandingan atlet se$ara tiba# tiba menghadapi masalah psikologis yang baru. B. Program Pelatihan Keterampilan Psikologis Dalam menyelenggarakan program pelatihan keterampilan psikologis perlu dibedakan dua hal utama, yaitu. +! 'eterampilan (skills) merupakan kualitas kemampuan yang diharapkan untuk dapat diperoleh oleh atlet. 2! Metode (methods) merupakan prosedur latihan yang diberikan untuk memperoleh kualitas kemampuan tersebut. ,da empat metode dasar yang dapat digunakan untuk menyelenggarakan program latihan keterampilan psikologis (5einberg-Gould dikutip oleh Monty, 2000.+79! meliputi. +! pengaturan serta pengendalian gugahan atau regulasi gugahan (arousal regulation), 2! penggunaan imajinasi (imagery training/rehearsal), 0! peren$anaan atau penetapan sasaran (goal setting), ! pengendalian perhatian serta pikiran

(attention/thought control). Menurut :aley yang dikutip oleh Monty (2000!, sejumlah metode tersebut dapat dikembangkan menjadi tiga bentuk keterampilan psikologis, yaitu. +. 'eterampilan dasar (foundation skills) Mengarahkan kehendak

Meningkatkan kesadaran diri Meningkatkan harga diri Meningkatkan rasa per$aya diri 2. 'eterampilan kinerja (performance skills) %ptimasi gugahan "isik %ptimasi gugahan mental %ptimasi pemusatan perhatian 0. 'eterampilan penunjang (facilitative skills) 'eterampilan membina hubungan interpersonal 'emampuan mengendalikan gaya hidup Sedangkan metode yang digunakan untuk melakukan pelatihan tersebut agar men$apai sasarannya adalah sebagai berikut. +. Metode dasar 8atihan "isik Pendidikan 2. Metode keterampilan psikologis Peren$anaan atau penetapan sasaran imagery ;elaksasi "isik Pengendalian pikiran Permasalahan dalam pelaksanaan program latihan keterampilan psikologis, yaitu. +. 'urangnya tekad serta keyakinan. 1ekad juga harus disertai keyakinan. 1anpa adanya keyakinan, tekad tidak dimiliki seseorang. /adi indi&idu yang bersangkutan harus

memiliki keyakinan terlebih dahulu tentang man"aat suatu program, sesudahnya ia harus memiliki tekad yang $ukup besar untuk menjalin program tersebut. 2. 'urangnya *aktu. Masalah keterbatasan *aktu sering kali menjadi kendala penyelenggaraan pelatihan keterampilan psikologis. 'alaupun pelatihan psikologis sempat diselenggarakan, pelatihan yang dilakukan demikian minimnya terutama di Indonesia pelatihan yang dilakukan seringkali hanya sampai tara" in"ormasi umum saja dan belum sampai tara" pelaksanaan. 0. 'urangnya pengetahuan olahraga. )anyak tokoh olahraga baik pelatih, atlet maupun pembina tidak terlalu memahami man"aat pelatihan keterampilan psikologis. Mereka mengharapkan program latihan dapat diberikan se$ara singkat dan seminim mungkin dan memba*a hasil yang maksimum atau optimum. Sesuatu yang sesungguhnya hamper dapat dikatakan mustahil dan pada akhirnya akan mengalami keke$e*aan, disamping itu sebagian orang atau tokoh olahraga justru bersikap negati&e atau tidak menganggap perlu bagi atlet untuk mengikuti latihan keterampilan psikologis. . 'urangnya atau tidak adanya tindak lanjut, yang mejadi kendala adalah tidak adanya umpan balik serta e&aluasi lebih lanjut mengenai dampak latihan keterampilan psikologis. . !ahap"tahap Latihan Menurut Monty (2000! "ase atau tahap pelatihan keterampilan psikologis terdiri dari tiga bagian besar, yaitu. "ase pendidikan, "ase akuisisi atau perolehan, dan "ase pelatihan. +. <ase pendidikan <ase pendidikan dapat berlangsung se$ara singkat maupun ekstensi", dari penjelasan sederhana dan umum sampai dengan penjelasan kompleks dan se$ara lebih terperin$i. Di dalam "ase ini penyelenggara memberikan penjelasan tentang segala sesuatu yang

berkaitan dengan program pelatihan yang diberikan, man"aat serta keterbatasannya, proses serta pelaksanaannya, dan sasaran serta e&aluasinya. 2. <ase akuisisi (perolehan! Dalam "ase ini "o$us pelatihan lebih kepada masalah strategi dan teknis pelaksanaan. Pada "ase ini pelatihan dapat dilakukan se$ara berkelompok dan dilanjutkan se$ara indi&idual sesuai dengan kebutuhan masing#masing atlet. 0. <ase pelatihan 1ahap akhir dari pelatihan adalah "ase pelatihan itu sendiri, misalnya dengan melatih otomatisasi keterampilan, mengintegrasikan apa yang telah dipelajari dengan kegiatan olahraga yang tengah dilakukan dan lain#lain. Pada "ase ini penyelenggara perlu memiliki buku $atatan yang sistematis tentang reaksi#reaksi yang dialami oleh peserta se$ara indi&idual. Melalui pen$atatan ini kelak dapat dikembangkan lebih jauh pelatihan sistematis tertentu yang dibutuhkan oleh indi&idu tertentu se$ara lebih spesi"ik. Sedangkan menurut =edi ,rdiyanto =erma*an tahap atau "ase latihan dapat digolongkan sebagai berikut. +. 1ahap Persiapan 1ahap ini meletakkan dasar#dasar kerangka umum latihan "isik, teknik, taktik, dan mental sebagai persiapan tahap pertandingan yang akan datang. Dalam program latihan tahunan, tahap persiapan berlangsung #9 bulan. 1ahap ini terbagi dalam. a. 1ahap Persiapan 3mum (1P3! (2#2,9 bulan! Sasarannya adalah untuk membangun dasar#dasar kebugaran "isik dan kemampuan biomotorik yang kokoh (solid! serta teknik keterampilan dasar yang mantap guna menghadapi latihan yang lebih berat dan lebih spesi"ik di tahap# tahap latihan berikutnya. Isi latihannya adalah latihan "isik umum, perbaikan

elemen#elemen teknik, dan dasar#dasar dari beberapa manu&er taktik. 'omponen "isik yang dilatih menekankan pada komponen dasar, yaitu daya tahan kardio&askuler, kelentukan dan kekuatan otot, ke$epatan dan kelin$ahan. 8atihan teknik tetap dilakukan dengan melakukan koreksi#koreksi mengenai kesalahan#kesalahan, memelihatan keterampilan yang sudah dimiliki, dan latihan teknik#teknik baru. Mengembangkan unsur#unsur mental. disiplin, moti&asi, kerjasama, dan menanamkan kebiasaaan dan komitmen berlatih. b. 1ahap Persiapan 'husus (1P'! (2#2,9 bulan! Sasaranya adalah perkembangan kemampuan#kemampuan khusus (spesi"ik! dari $abang olahraga yang bersangkutan dan perbaikan keterampilan. 8atihan unsur# unsur "isik dasar yang ditingkatkan (po*er, daya tahan otot, dan sebagainya!. Penyempurnaan teknik#teknik gerakan dan penyempurnaan koordanasi gerak yang rumit. 2. 1ahap Pertandingan )ertujuan untuk menyempurnakan semua aspek latihan ("isik, teknik, taktik, dan mental!. Sasarannya, yaitu. a. 8atihan#latihan penyempurnaan "isik. b. Pengembangan aspek psikologis khas $abang olahraga. $. 'onsolidasi dan penyempurnaan teknik. d. Penyempurnaan manu&er dan teknik pertahanan, penyerangan, dan taktik. e. Men$ari pengalaman bertanding. ". Mengajarkan teori tentang $abang olahraga, seperti peraturan dan strategi pertandingan. 1ahap pertandingan dibagi menjadi dua, yaitu. a. 1ahap Pra Pertandingan

Materi latihan harus sesuai dengan $abang olahraga. :olume latihan menurun, namun intensitas tetap tinggi. 'esempatan pemulihan harus diperbanyak agar kelelahan ekstrim bisa dihindari. Pemeliharaan komponen#komponen kondisi "isik spesi"ik $abang olahraga. 1eknik disempurnakan akhir dan die&aluasi setiap pertandingan. 'e*aspadaan terhadap bahaya o&ertraining. b. 1ahap Pertandingan 3tama 8atihan "isik spesi"ik $abornya. Penyempurnaan dan konsolidasi teknik, tidak mengubah teknik. Penyempurnaan taktik. Pertandingan uji $oba dibatasi untuk menghindari kelelahan mental. Diakhir dengan tahap unloading (istirahat akti"! sebelum klimaks di pertandingan utama. 0. 1ahap 1ransisi 1ujuan utamanya untuk memberikan istirahat mental, rileksasi, dan regenerasi biologis. Istirahat dilakukan se$ara akti" yang bertujuan untuk menjaga kebugaran. Program khusus untuk mengatasi kelemahan#kelemahan dan rehabilitasi $edera. Memulai menyusun program latihan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai