Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PAI

KONTROL DIRI ATAU PENGENDALIAN DIRI


KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menulis makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan tanpa ada hambatan yang berarti. Shalawat serta salamnya semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW,beserta keluarganya dan para sahabatnya, dan juga kepada
kita semua selaku umatnya yang insya Allah selalu mengikuti ajaran sunahnya.

Makalah ini merupakan hasil observasi penulis dan merupakan salah satu persyaratan
untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran “ PAI “ di SMA Negeri 4 Solok Selatan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,dan
jauh dari sempurna,itu di karenakan keterbatasan yang penulis miliki,oleh sebab itu,penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar makalah ini dapat
menjadi lebih baik lagi. Akhirnya kepada ALLAH lah penulis pasrahkan semua,karena
kebenaran hanyalah milik-Nya.

Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca
sekalian.

Muara Labuh, 28 Juli 2018

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengendalian diri memang terasa sedikit mudah untuk menerangkannya dengan tepat.
Tetapi adakalanya pengendalian diri dikaitkan dengan berbuat sesuatu, atau kadang kadang
dihubungkan dengan kesulitan untuk konsekuensi dari suatu perbuatan. Banyaknya bentuk
pengendalian diri yang dapat menyebabkan terasa sulit untuk merumuskan dalam bentuk
karakter dari bahasa heran seseorang dan terasa sulit dalam merumuskan kata – kata yang
sederhana dan mudah dimengerti. Tetapi jika kita amati bersama yang lebih jauh, pengertian
in selalu berkisar pada kesadaran dalam melakukan, kesedihan dalam kemampuan.

A. Rumusan Masalah

Yang rumusan masalah pada makalah ini :


1. Apa pengertian pengendalian diri ?
2. Apa dasar dan dalil pengendalian diri ?
3. Apa contoh Pengendalian diri ?
4. Apa hikmah pengendalian diri ?

B. Tujuan

Pembuatan makalah bertujuan untuk :


1. Mampu menjelaskan pengertian pengendalian diri.
2. Mampu melafadzkan dalil tentang pengendalian diri.
3. Mampu menyebutkan contoh mengendalikan diri.
4. Mampu menyebutkan hikmah tanggung jawab.
BAB 2
PEMBAHASAN

 KONTROL DIRI ATAU PENGENDALIAN DIRI

1 . Pengertian Kontrol Diri

Kontrol diri (mujahadah al-nafs) adalah perjuangan sungguh-sungguh atau jihad


melawan ego atau nafsu pribadi. Perjuangan ini dilakukan karena nafsu-diri memiliki
kecenderungan untuk mencari pelbagai kesenangan, masa bodoh terhadap hak-hak yang
harus ditunaikan, serta mengabaikan terhadap kewajiban-kewajiban. Siapa pun yang
gemar menuruti apa saja yang diinginkan oleh hawa nafsunya, maka sesungguhnya ia
telah tertawan dan diperbudak oleh nafsunya itu. Hal inilah yang menjadi salah satu alsan
mengapa Nabi Saw menegaskan bahwa jihad melawan nafsu lebih dahsyat daripada jihad
melawan musuh (qital).

Kontrol diri, pengendalian diri atau penguasaan diri (self regulation) merupakan
sikap, tindakan atau perilaku seseorang secara sadar baik direncanakan atau tidak untuk
mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat. Pengendalian diri
merupakan satu aspek penting dalam kecerdasan emosi (emotional quotient). Aspek ini
penting sekali dalam kehidupan manusia sebab musuh terbesar manusia bukan berada di
luar dirinya, akan tetapi justru berada di dalam dirinya sendiri. Dengan demikian, kemana
pun seseorang pergi, maka orang tersebut selalu diikuti oleh “musuh” yang ada dalam
dirinya.

Dalam memenuhi hak hak individu ada batasan batasan agar jangan sampai kita
melanggar hak orang lain. Pengendalian diri mutlak dibutuhkan supaya terjadi harmonis
kehidupan sosial. Pengendalian diri akan menuntun manusia agar lebih bijaksana dalam
menyikapi perbedaan, menempatkan diri pada posisi yang layak untuk dihormati dan
dihargai serta menjauh dari sifat yang bisa merugikan orang lain.

Pengendalian diri artinya pengarah & pengekang diri sehingga sikapnya terkontrol &
terkendali. Pengendalian diri merupakan faktor penting dalam kesuksesan seseorang
dalam menangani suatu permasalahan hidup.

Ada tiga alasan pengendalian diri :


 Pertama, mempunyai kecenderungan negatif dan positif dalam dirinya. Dan setan (iblis)
selalu melakukan berbagai upaya agar seseorang lebih didominasi oleh kecenderungan
negatif dalam dirinya.
 Kedua, Penetapan seseorang untuk menempati sesuatu didahului dengan studikelayakan
dan pertimbangan.
 Ketiga, Kegagalan besarmanusia dalam menjalankan tugas disebabkan oleh ketidakmauan
dalam mengendalikan diri. Perilaku manusia didasarkan pada karakteristik dorongan
dalam dirinya.

 Ciri ciri Seseorang yang tidak berhasil mengendalikan diri biasanya :


a. Cenderung menunda permasalahan dan mengakhiri sesuatu yang semestinya
didahulukan
b. Saling ragu - ragu & goyah ketika hendak melakukan penyelesaian masalah, karena
khawatir gagal melakukannya.
c. Sering tidak konsentrasi pada penyelesaian masalah, karena ragu menyelesaikan atau
mencapai keberhasilan.
d. Membebani diri dengan sesuatu yang tidak disanggupi. Karena dia tidak
e. Dapat mengkonsentrasikan tenaga & kehilangan keseimbangan.
f. Sering jenuh dan dialihkan perhatianya dari pekerjaan utamanya, sehingga kedisplinan
& produktifitasnya menurun.
g. Sering tergesah – gesah, seringkali mengeluh & putus asa .

2. Anjuran Mengendalikan Diri


Segala apapun yang menimpa kita yang diperoleh telah tercatat diLauh Mahfuzh &
telah diketahui Allah sebelum sesuatu terjadi. Sebab semua itu hanya Allah yang tahu dan
Dialah yang menentukan segalanya.

Artinya : “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan tuhanmu & kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertaqwa (yaitu)
orang orang yang mampu menafkahkan (hartanya) baik diwaktu lapang atau sempit &
orang orang yang berbuat kebajikan. Q.S Ali Imran (3): 133 – 134

3. Contoh Pengendalian Diri


a. Pengendalian diri terhadap hawa nafsu saat bertemu lawan jenis
b. Pengendalian diri terhadap godaan mencontek
c. Pengendalian diri terhadap nafsu amanah
4. Contoh Sikap Dan Perilaku Pengendalian Diri
a. Dalam Keluarga
- Hidup sederhana tidak suka pamer harta kekayaan dan kelebihannya.
- Tidak mengganggu ketentraman anggota keluarga lain.
- Tunduk dan taat terhadap aturan serta perintah orang tua.
b. Dalam Masyarakat
- Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan membenci permusuhan.
- Saling menghormati dan menghargai orang lain.
- Mengikuti segera aturan yang berlakudalam masyarakat.
c. Dalam Lingkungan sekolah Dan Kampus
- Patuh dan taat pada peraturan disekolah
- Menghormati dan menghargai teman, guru, karyawan, dll
- Hidup penuh kesederhanaan, tidak sombong dan tidak gengsi

 Sikap-sikap Yang Harus Diperhatikan Dalam Mengontrol Diri

1. Tidur Sekedarnya
Bagi manusia tidur memiliki dua fungsi utama: membuat tubuh menjadi rileks untuk
kegiatan berikutnya dan memberi kesempatan pada otak untuk melakukan konsolidasi
dalam pembentukan memori. Mengantuk dan tidur berkaitan dengan jam biologis tubuh
yang disebut irama sirkadian dan melibatkan zat otak bernama melatonin yang terutama
meningkat produksinya saat gelap datang.
Tidur yang benar adalah tidur dalam waktu cukup ketika kita merasa pulas dan kemudia
rileks dan segar ketika bangun. Ini bukan durasi tidur, tetapi berkaitan dengan kualitas
tidur. Kita bisa tidur lebih panjang dan lama, tetapi tanpa kualitas (tidak pulas). Namun
kita juga bisa tidur dalam waktu singkat dan berkualitas. Dorongan untuk tidur
dipengaruhi oleh banyak faktor. Ketika kita bisa membatasi tidur, dan mengisinya dengan
tidur berkualitas, sama artinya dengan kita meminimalkan kecendrungan tubuh untuk
diam. Lebih banyak hal yang dapat kita lakukan saat sadar ketimbang tidur. Para penidur
biasanya orang malas dan hampir selalu merupakan orang gagal mendapatkan kebaikan
hidup. Mengontrol tidur sama halnya mengontrol diri.

2. Bicara Seperlunya
Kontrol bicara menempati posisi kunci dalam upaya kontrol diri karena bicaralah yang
membuat manusia menjadi manusia, dan manusia berbeda dengan makhluk lain. Ketika
nenek moyang kita bisa berbahasa, dan terutama berbicara, ketika itu pula mereka
membangun peradaban besar. Bicara dan bahasa adalah dua hal yang dibawa secara
naluriah. Sebuah penelitian membuktikan bahwa sekali seorang bayi mengenal kata, dan
seorang anak mengenal huruf, maka secepat kilat kemampuan bahasa mereka
berkembang.
Kemampuan berbahasa juga bisa menjadi sumber bencana. Konflik-konflik yang terjadi
disekitar kita umumnya disebabkan karena kita tidak piaway memilih dan memilah mana
kata yang boleh diutarakan, apalagi kesesuaian yang diucapkan dan dilakukan,
merupakan tingkatan tertinggi dalam kontrol bicara, jika kita perhatikan orang-orang
yang tidak bisa mengontrol bicara, terutama mereka yang mengucapkan sesuatu yang
tidak mereka lakukan, adalah orang-orang yang tidak bisa mengontrol diri. Perilaku
mereka kebanyakan perilaku buruk, sekalipun indah dari luar.
Karena itu, jika kita bisa memilih dan memilah apa yang pantas diucapkan, kita pasti bisa
mengontrol diri. Dorongan kita untuk berbicara sangat kuat. Karena itu, bicara seperlunya
merupakan kiat sederhana dalam mengontrol dorongan itu.

3. Makan Secukupnya
Seperti berbicara, dorongan untuk makan merupakan dorongan yang sangat kuat. Dalam
hal ini, kita bisa jadi tidak berbeda dengan binatang. Akibatnya untuk mendapatkan
makanan kita kadang bisa berperilaku seperti binatang, bisa mencakar, menggigit, bahkan
membunuh. Jika seseorang sudah bisa mendapatkan makanan yang standar, selalu ada
kecendrungan untuk mendapatkan makanan yang lebih enak. Kita menggunakan berbagai
cara untuk memuaskan naluri makan. Padahal kelezatan makanan hanya dikecap dalam
waktu yang sangat singkat, yaitu ketika makanan berada dalam mulut.

Kecendrungan manusia untuk mengenyangkan perut juga merupakan dorongan yang


sangat kuat. Tanpa sadar kita semua cendrung memenuhi perut kita dengan segala jenis
makanan. Pada akhirnya, makanan dan makanan enak sudah menjadi kegiatan yang
otomatis, tanpa kita pikirkan lagi. Makan dan seksual merupakan dorongan terkuat
manusia untuk melakukan apa saja. Bahkan melakukan yang melanggar hukum. Jika
rakyat merasa lapar dan tidak aman, dapat dipastikan mendorong gerakan revolusi dan
akan terjadi revolusi serta kerusahan.
5. Hikmah
a. Dapat menahan emosi
b. Dapat menghindari salah faham
c. Sabar dalam menerima musibah
d. Terhindar dari sifat rakus
e. Menjaga dirihingga tak terisolasi dalam masyarakat
6. Akibat Bersikap Mengendalikan Diri
a. Bisa menjaga kehormatan diri
b. Bisa menjaga terhindar dari sifat yang merugikan orang lain
c. Bisa menjadi teladan bagi orang lain
d. Bisa menyelesaikan segala permasalahan dengan lebih jernih.

BAGAIMANA CARA MENGENDALIKAN DIRI


"Kedengarannya memang sepele karena cara ini begitu mudah, tapi pikiran seperti
itulah yang dapat mencegah amarah menjadi berlebihan.

Disini ada tiga langkah yang dapat dicoba untuk mengendalikan diri :
  Cara mengontrol diri agar tidak mudah marah :
1. Ambil waktu sebentar
Mengambil waktu sebentar dan cobalahtenangkan diri anda. Jika perlu, istirahat
dan menjauhlah dari orang atau situasi sampai amarah Anda mereda sedikit.
2. Ekspresikan kemarahan anda
Begitu Anda berpikir jernih, ungkapkan amarah Anda dengan cara yang tegas tapi
tidak konfrontatif.Tanpa menyakiti orang lain atau mencoba untuk memprovokasi
mereka.
3. Berolahraga sedikit
Olahraga dapat meredakan emosi Anda. Olahraga merangsang berbagai bahan
kimia otak yang dapat membuat Anda merasa lebih bahagia dan lebih santai.
4. Berpikirlah sebelum Anda berbicara
Dalam keadaan marah, mudah untuk mengatakan sesuatu yang nanti akan anda
sesali. Ambil beberapa saat untuk mengumpulkan pikiran Anda sebelum
mengatakan sesuatu dan mengizinkan orang lain yang terlibat dalam situasi untuk
melakukan hal yang sama.
5. Berpikir tentang solusi jangan asal marah
Apakah kamar yang berantakan anak Anda membuat Anda gila? Apakah pasangan
Anda terlambat untuk makan malam setiap malam? Alih-alih berfokus pada apa
yang membuat Anda marah. Ingatkan diri Anda, kemarahan tidak akan
memperbaiki apa pun, dan hanya membuat situasilebih buruk.
6. Gunakan pernyataan 'saya'
Untuk menghindari mengkritik, atau menyalahkan orang lain yang mungkin hanya
meningkatkan amarah gunakan pernyataan "saya" untuk menggambarkan
masalah. Jadilah hormat dan jaga harga diri anda.
7. Jangan menyimpan dendam
Jika Anda melampiaskan kemarahan dan perasaan negatif Anda kepada orang
banyak, Anda mungkin akan menemukan diri Anda sendiri ditelan oleh rasa
bersalah Anda sendiri. Tapi jika Anda dapat memaafkan seseorang yang membuat
marah, anda mungkin mendapat pelajaran dari situasi ini.
8. Gunakan humor untuk melepaskan ketegangan
Humor dapat membantu meredakan amarah. Jangan menggunakan sindiran,
karena itu bisa melukai perasaan orang lain dan membuat situasi semakin buruk.
9. Praktek keterampilan relaksasi
Ketika amarah naik, tempatkan relaksasi untuk bekerja. Praktek latihan
pernafasan, membayangkan adegan santai, atau mengulangi kata yang
menenangkan, seperti, "Tenang" atau "Sabar". Anda juga dapat relax dengan
mendengarkan musik, menulis cerita di jurnal atau melakukan yoga dan apa pun
yang membuat anda relax
10. Tahu kapan untuk mencari bantuan
Belajar untuk mengendalikan amarah adalah tantangan bagi semua orang di dunia.
Pertimbangkan mencari bantuan untuk masalah anda jika kemarahan Anda
tampaknya di luar kendali dan menyebabkan Anda menyakiti orang di sekitar
Anda.
BAB 3
PENUTUP

1. Kesimpulan

Pengendalian diri sangat di butuhkan pada diri manusia, karena tanpa pengendalian
diri manusia bisa hancur. Saat manusia berada di atas, saat manusia berada di bawah
manusia harus bisa mengendalikan dirinya. Jika manusia berada di bawah dan tidak ada
pengendalian diri, maka kehidupannya tidak akan bertambah baik, malah semakin hancur.
Begitu juga saat manusia berada diatas jika tidak ada pengendalian diri bisa jatuh.

Sebagai ilustrasi jika manusia berada di bawah pasti akan merasa susah untuk
mewujudkan keinginannya,bahkan tidak bisa, jika tidak ada pengendalian diri maka bisa
saja mengambil jalan pintas dan berbuat kejahatan, jika sudah berbuat kejahatan sudah
pasti hidupnya semakin hancur. Begitu juga dengan manusia jika sudah berada di atas
(sudah sukses) jika tidak ada pengendalian diri, maka dia bisa jatuh kembali. Terkadang
manusia jika sudah sukses banyak keinginannya, karena dia merasa mampu, seperti ingin
mempunyai rumah mewah, mobil mewah bahkan yg negatif memboroskan uangnya
untuk yang tidak perlu, main judi misalnya, ini pasti akan membawa manusia tersebut
kembali pada kehancuran.

Pada dasarnya sifat manusia tidak pernah puas, tetapi harus di imbangi oleh pengendalian
diri, dengan adanya pengendalian diri bisa membawa kita lebih maju lagi. Dengan adanya
pengendalian diri di dalam diri kita, hidup kita akan lebih tenang.

2. Saran

Janganlah sekali-kali engkau menyangka dengan prasangka yang buruk terhadap


sebuah kalimat yang keluar dari (mulut) saudaramu, padahal kalimat tersebut masih bisa
engkau bawakan pada yang baik.

Anda mungkin juga menyukai