Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menulis makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan tanpa ada hambatan yang berarti. Shalawat serta salamnya semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW,beserta keluarganya dan para sahabatnya, dan juga kepada kita
semua selaku umatnya yang insya Allah selalu mengikuti ajaran sunahnya.
Makalah ini merupakan hasil observasi penulis dan merupakan salah satu persyaratan
untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran “ PAI “ Di SMAN 18 Bekasi
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,dan jauh
dari sempurna,itu di karenakan keterbatasan yang penulis miliki,oleh sebab itu,penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi
lebih baik lagi. Akhirnya kepada ALLAH lah penulis pasrahkan semua,karena kebenaran
hanyalah milik-Nya.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca
sekalian.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................I
KATA PENGANTAR ...............................................................ll
DAFTAR ISI..............................................................................lll
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................lV
1. LATAR BELAKANG.......................................................5
2. RUMUSAN MASALAH..................................................6
3. TUJUAN ........................................................................7
BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................VIII
1. PENGERTIAN KONTROL DIRI.................................9
2. ANjURAN MENGENDALIKAN DIRI..........................10
3. CONTOH PENGENDALIAN DIRI..............................
4. CONTOH SIKAP DAN PERILAKU
PENGENDALIAN DIRI...............................................
5. HIKMAH.....................................................................
6. AKIBAT BERSIKAP
MENGENDALIKAN.....................................................
BAB 3 PENUTUP
1. KESIMPULAN.................................................................
2. SARAN.............................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengendalian diri memang terasa sedikit mudah untuk menerangkannya dengan tepat.
Tetapi adakalanya pengendalian diri dikaitkan dengan berbuat sesuatu, atau kadang kadang
dihubungkan dengan kesulitan untuk konsekuensi dari suatu perbuatan. Banyaknya bentuk
pengendalian diri yang dapat menyebabkan terasa sulit untuk merumuskan dalam bentuk
karakter dari bahasa heran seseorang dan terasa sulit dalam merumuskan kata – kata yang
sederhana dan mudah dimengerti. Tetapi jika kita amati bersama yang lebih jauh, pengertian in
selalu berkisar pada kesadaran dalam melakukan, kesedihan dalam kemampuan.
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan
BAB 2
PEMBAHASAN
Kontrol diri (mujahadah al-nafs) adalah perjuangan sungguh-sungguh atau jihad melawan
ego atau nafsu pribadi. Perjuangan ini dilakukan karena nafsu-diri memiliki kecenderungan
untuk mencari pelbagai kesenangan, masa bodoh terhadap hak-hak yang harus ditunaikan, serta
mengabaikan terhadap kewajiban-kewajiban. Siapa pun yang gemar menuruti apa saja yang
diinginkan oleh hawa nafsunya, maka sesungguhnya ia telah tertawan dan diperbudak oleh
nafsunya itu. Hal inilah yang menjadi salah satu alsan mengapa Nabi Saw menegaskan bahwa
jihad melawan nafsu lebih dahsyat daripada jihad melawan musuh (qital).
Kontrol diri, pengendalian diri atau penguasaan diri (self regulation) merupakan sikap,
tindakan atau perilaku seseorang secara sadar baik direncanakan atau tidak untuk mematuhi nilai
dan norma sosial yang berlaku di masyarakat. Pengendalian diri merupakan satu aspek penting
dalam kecerdasan emosi (emotional quotient). Aspek ini penting sekali dalam kehidupan
manusia sebab musuh terbesar manusia bukan berada di luar dirinya, akan tetapi justru berada di
dalam dirinya sendiri. Dengan demikian, kemana pun seseorang pergi, maka orang tersebut
selalu diikuti oleh “musuh” yang ada dalam dirinya.
Dalam memenuhi hak hak individu ada batasan batasan agar jangan sampai kita
melanggar hak orang lain. Pengendalian diri mutlak dibutuhkan supaya terjadi harmonis
kehidupan sosial. Pengendalian diri akan menuntun manusia agar lebih bijaksana dalam
menyikapi perbedaan, menempatkan diri pada posisi yang layak untuk dihormati dan dihargai
serta menjauh dari sifat yang bisa merugikan orang lain.
Segala apapun yang menimpa kita yang diperoleh telah tercatat diLauh Mahfuzh & telah
diketahui Allah sebelum sesuatu terjadi. Sebab semua itu hanya Allah yang tahu dan Dialah yang
menentukan segalanya.
Artinya : “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan tuhanmu & kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertaqwa (yaitu) orang orang
yang mampu menafkahkan (hartanya) baik diwaktu lapang atau sempit & orang orang yang
berbuat kebajikan. Q.S Ali Imran (3): 133 – 134
3. Contoh Pengendalian Diri
a. Pengendalian diri terhadap hawa nafsu saat bertemu lawan jenis
b. Pengendalian diri terhadap godaan mencontek
c. Pengendalian diri terhadap nafsu amanah
Kecendrungan manusia untuk mengenyangkan perut juga merupakan dorongan yang sangat kuat.
Tanpa sadar kita semua cendrung memenuhi perut kita dengan segala jenis makanan. Pada
akhirnya, makanan dan makanan enak sudah menjadi kegiatan yang otomatis, tanpa kita pikirkan
lagi. Makan dan seksual merupakan dorongan terkuat manusia untuk melakukan apa saja.
Bahkan melakukan yang melanggar hukum. Jika rakyat merasa lapar dan tidak aman, dapat
dipastikan mendorong gerakan revolusi dan akan terjadi revolusi serta kerusahan.
5. Hikmah
a. Dapat menahan emosi
b. Dapat menghindari salah faham
c. Sabar dalam menerima musibah
d. Terhindar dari sifat rakus
e. Menjaga dirihingga tak terisolasi dalam masyarakat
"Kedengarannya memang sepele karena cara ini begitu mudah, tapi pikiran seperti itulah
yang dapat mencegah amarah menjadi berlebihan.
Disini ada tiga langkah yang dapat dicoba untuk mengendalikan diri :
3.Berolahraga sedikit
Olahraga dapat meredakan emosi Anda. Olahraga merangsang berbagai bahan kimia otak yang
dapat membuat Anda merasa lebih bahagia dan lebih santai.
1. Kesimpulan
Pengendalian diri sangat di butuhkan pada diri manusia, karena tanpa pengendalian diri
manusia bisa hancur. Saat manusia berada di atas, saat manusia berada di bawah manusia harus
bisa mengendalikan dirinya. Jika manusia berada di bawah dan tidak ada pengendalian diri,
maka kehidupannya tidak akan bertambah baik, malah semakin hancur. Begitu juga saat manusia
berada diatas jika tidak ada pengendalian diri bisa jatuh.
Sebagai ilustrasi jika manusia berada di bawah pasti akan merasa susah untuk mewujudkan
keinginannya,bahkan tidak bisa, jika tidak ada pengendalian diri maka bisa saja mengambil jalan
pintas dan berbuat kejahatan, jika sudah berbuat kejahatan sudah pasti hidupnya semakin hancur.
Begitu juga dengan manusia jika sudah berada di atas (sudah sukses) jika tidak ada pengendalian
diri, maka dia bisa jatuh kembali. Terkadang manusia jika sudah sukses banyak keinginannya,
karena dia merasa mampu, seperti ingin mempunyai rumah mewah, mobil mewah bahkan yg
negatif memboroskan uangnya untuk yang tidak perlu, main judi misalnya, ini pasti akan
membawa manusia tersebut kembali pada kehancuran.
Pada dasarnya sifat manusia tidak pernah puas, tetapi harus di imbangi oleh pengendalian diri,
dengan adanya pengendalian diri bisa membawa kita lebih maju lagi. Dengan adanya
pengendalian diri di dalam diri kita, hidup kita akan lebih tenang.
2. Saran
Janganlah sekali-kali engkau menyangka dengan prasangka yang buruk terhadap sebuah
kalimat yang keluar dari (mulut) saudaramu, padahal kalimat tersebut masih bisa engkau
bawakan pada yang baik.