Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena


dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menulis makalah ini sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan tanpa ada hambatan yang berarti. Shalawat serta
salamnya semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,beserta keluarganya
dan para sahabatnya, dan juga kepada kita semua selaku umatnya yang insya Allah
selalu mengikuti ajaran sunahnya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan


makalah ini,dan jauh dari sempurna,itu di karenakan keterbatasan yang penulis
miliki,oleh sebab itu,penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhirnya kepada ALLAH
lah penulis pasrahkan semua,karena kebenaran hanyalah milik-Nya.

Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca sekalian.

Burau, 14 Agustus 2018

Penyusun
PEMBAHASAN

KONTROL DIRI ATAU PENGENDALIAN DIRI

1. Pengertian Kontrol Diri

Kontrol diri (mujahadah al-nafs) adalah perjuangan sungguh-sungguh atau


jihad melawan ego atau nafsu pribadi. Perjuangan ini dilakukan karena nafsu-diri
memiliki kecenderungan untuk mencari pelbagai kesenangan, masa bodoh
terhadap hak-hak yang harus ditunaikan, serta mengabaikan terhadap kewajiban-
kewajiban. Siapa pun yang gemar menuruti apa saja yang diinginkan oleh hawa
nafsunya, maka sesungguhnya ia telah tertawan dan diperbudak oleh nafsunya itu.
Hal inilah yang menjadi salah satu alsan mengapa Nabi Saw menegaskan bahwa
jihad melawan nafsu lebih dahsyat daripada jihad melawan musuh (qital).

Kontrol diri, pengendalian diri atau penguasaan diri (self regulation)


merupakan sikap, tindakan atau perilaku seseorang secara sadar baik direncanakan
atau tidak untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat.
Pengendalian diri merupakan satu aspek penting dalam kecerdasan emosi
(emotional quotient). Aspek ini penting sekali dalam kehidupan manusia sebab
musuh terbesar manusia bukan berada di luar dirinya, akan tetapi justru berada di
dalam dirinya sendiri. Dengan demikian, kemana pun seseorang pergi, maka orang
tersebut selalu diikuti oleh “musuh” yang ada dalam dirinya.

Dalam memenuhi hak hak individu ada batasan batasan agar jangan sampai
kita melanggar hak orang lain. Pengendalian diri mutlak dibutuhkan supaya terjadi
harmonis kehidupan sosial. Pengendalian diri akan menuntun manusia agar lebih
bijaksana dalam menyikapi perbedaan, menempatkan diri pada posisi yang layak
untuk dihormati dan dihargai serta menjauh dari sifat yang bisa merugikan orang
lain.

Pengendalian diri artinya pengarah & pengekang diri sehingga sikapnya


terkontrol & terkendali. Pengendalian diri merupakan faktor penting dalam
kesuksesan seseorang dalam menangani suatu permasalahan hidup.
Ada tiga alasan pengendalian diri :

Pertama, mempunyai kecenderungan negatif dan positif dalam dirinya. Dan


setan (iblis) selalu melakukan berbagai upaya agar seseorang lebih didominasi oleh
kecenderungan negatif dalam dirinya.

Kedua, Penetapan seseorang untuk menempati sesuatu didahului dengan


studikelayakan dan pertimbangan.

Ketiga, Kegagalan besarmanusia dalam menjalankan tugas disebabkan oleh


ketidakmauan dalam mengendalikan diri. Perilaku manusia didasarkan pada
karakteristik dorongan dalam dirinya.

Ciri ciri Seseorang yang tidak berhasil mengendalikan diri biasanya :

a. Cenderung menunda permasalahan dan mengakhiri sesuatu yang semestinya


didahulukan

b. Saling ragu - ragu & goyah ketika hendak melakukan penyelesaian masalah,
karena

khawatir gagal melakukannya.

c. Sering tidak konsentrasi pada penyelesaian masalah, karena ragu


menyelesaikan atau

mencapai keberhasilan.

d. Membebani diri dengan sesuatu yang tidak disanggupi. Karena dia tidak

e. Dapat mengkonsentrasikan tenaga & kehilangan keseimbangan.

f. Sering jenuh dan dialihkan perhatianya dari pekerjaan utamanya, sehinggan


kedisplinan &

produktifitasnya menurun.

g. Sering tergesah – gesah, seringkali mengeluh & putus asa .


2. Hadits Anjuran Mengendalikan Diri

Segala apapun yang menimpa kita yang diperoleh telah tercatat diLauh
Mahfuzh & telah diketahui Allah sebelum sesuatu terjadi. Sebab semua itu hanya
Allah yang tahu dan Dialah yang menentukan segalanya.

Artinya : “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan tuhanmu & kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertaqwa
(yaitu) orang orang yang mampu menafkahkan (hartanya) baik diwaktu lapang atau
sempit & orang orang yang berbuat kebajikan. Q.S Ali Imran (3): 133 – 134

3. Contoh Pengendalian Diri

a. Pengendalian diri terhadap hawa nafsu saat bertemu lawan jenis

b. Pengendalian diri terhadap godaan mencontek

c. Pengendalian diri terhadap nafsu amanah

4. Contoh Sikap Dan Perilaku Pengendalian Diri

a. Dalam Keluarga

- Hidup sederhana tidak suka pamer harta kekayaan dan kelebihannya.


- Tidak mengganggu ketentraman anggota keluarga lain.

- Tunduk dan taat terhadap aturan serta perintah orang tua.

b. Dalam Masyarakat

- Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan membenci permusuhan.

- Saling menghormati dan menghargai orang lain.

- Mengikuti segera aturan yang berlakudalam masyarakat.

c. Dalam Lingkungan sekolah Dan Kampus

- Patuh dan taat pada peraturan disekolah

- Menghormati dan menghargai teman, guru, karyawan, dll

- Hidup penuh kesederhanaan, tidak sombong dan tidak gengsi

Sikap-sikap Yang Harus Diperhatikan Dalam Mengontrol Diri

1. Tidur Sekedarnya

Bagi manusia tidur memiliki dua fungsi utama: membuat tubuh menjadi rileks
untuk kegiatan berikutnya dan memberi kesempatan pada otak untuk melakukan
konsolidasi dalam pembentukan memori. Mengantuk dan tidur berkaitan dengan
jam biologis tubuh yang disebut irama sirkadian dan melibatkan zat otak bernama
melatonin yang terutama meningkat produksinya saat gelap datang.

Tidur yang benar adalah tidur dalam waktu cukup ketika kita merasa pulas dan
kemudia rileks dan segar ketika bangun. Ini bukan durasi tidur, tetapi berkaitan
dengan kualitas tidur. Kita bisa tidur lebih panjang dan lama, tetapi tanpa kualitas
(tidak pulas). Namun kita juga bisa tidur dalam waktu singkat dan berkualitas.
Dorongan untuk tidur dipengaruhi oleh banyak faktor. Ketika kita bisa membatasi
tidur, dan mengisinya dengan tidur berkualitas, sama artinya dengan kita
meminimalkan kecendrungan tubuh untuk diam. Lebih banyak hal yang dapat kita
lakukan saat sadar ketimbang tidur. Para penidur biasanya orang malas dan hampir
selalu merupakan orang gagal mendapatkan kebaikan hidup. Mengontrol tidur
sama halnya mengontrol diri.

2. Bicara Seperlunya

Kontrol bicara menempati posisi kunci dalam upaya kontrol diri karena bicaralah
yang membuat manusia menjadi manusia, dan manusia berbeda dengan makhluk
lain. Ketika nenek moyang kita bisa berbahasa, dan terutama berbicara, ketika itu
pula mereka membangun peradaban besar. Bicara dan bahasa adalah dua hal yang
dibawa secara naluriah. Sebuah penelitian membuktikan bahwa sekali seorang
bayi mengenal kata, dan seorang anak mengenal huruf, maka secepat kilat
kemampuan bahasa mereka berkembang.

Kemampuan berbahasa juga bisa menjadi sumber bencana. Konflik-konflik yang


terjadi disekitar kita umumnya disebabkan karena kita tidak piaway memilih dan
memilah mana kata yang boleh diutarakan, apalagi kesesuaian yang diucapkan dan
dilakukan, merupakan tingkatan tertinggi dalam kontrol bicara, jika kita perhatikan
orang-orang yang tidak bisa mengontrol bicara, terutama mereka yang
mengucapkan sesuatu yang tidak mereka lakukan, adalah orang-orang yang tidak
bisa mengontrol diri. Perilaku mereka kebanyakan perilaku buruk, sekalipun indah
dari luar.

Karena itu, jika kita bisa memilih dan memilah apa yang pantas diucapkan, kita
pasti bisa mengontrol diri. Dorongan kita untuk berbicara sangat kuat. Karena itu,
bicara seperlunya merupakan kiat sederhana dalam mengontrol dorongan itu.

3. Makan Secukupnya

Seperti berbicara, dorongan untuk makan merupakan dorongan yang sangat kuat.
Dalam hal ini, kita bisa jadi tidak berbeda dengan binatang. Akibatnya untuk
mendapatkan makanan kita kadang bisa berperilaku seperti binatang, bisa
mencakar, menggigit, bahkan membunuh. Jika seseorang sudah bisa mendapatkan
makanan yang standar, selalu ada kecendrungan untuk mendapatkan makanan yang
lebih enak. Kita menggunakan berbagai cara untuk memuaskan naluri makan.
Padahal kelezatan makanan hanya dikecap dalam waktu yang sangat singkat, yaitu
ketika makanan berada dalam mulut
PENUTUP

1. Rangkuman

Pengendalian diri sangat di butuhkan pada diri manusia, karena tanpa


pengendalian diri manusia bisa hancur. Saat manusia berada di atas, saat manusia
berada di bawah manusia harus bisa mengendalikan dirinya. Jika manusia berada
di bawah dan tidak ada pengendalian diri, maka kehidupannya tidak akan
bertambah baik, malah semakin hancur. Begitu juga saat manusia berada diatas
jika tidak ada pengendalian diri bisa jatuh.

Sebagai ilustrasi jika manusia berada di bawah pasti akan merasa susah untuk
mewujudkan keinginannya,bahkan tidak bisa, jika tidak ada pengendalian diri
maka bisa saja mengambil jalan pintas dan berbuat kejahatan, jika sudah berbuat
kejahatan sudah pasti hidupnya semakin hancur. Begitu juga dengan manusia jika
sudah berada di atas (sudah sukses) jika tidak ada pengendalian diri, maka dia bisa
jatuh kembali. Terkadang manusia jika sudah sukses banyak keinginannya, karena
dia merasa mampu, seperti ingin mempunyai rumah mewah, mobil mewah bahkan
yg negatif memboroskan uangnya untuk yang tidak perlu, main judi misalnya, ini
pasti akan membawa manusia tersebut kembali pada kehancuran.

Pada dasarnya sifat manusia tidak pernah puas, tetapi harus di imbangi oleh
pengendalian diri, dengan adanya pengendalian diri bisa membawa kita lebih maju
lagi. Dengan adanya pengendalian diri di dalam diri kita, hidup kita akan lebih
tenang.

2. Saran

Janganlah sekali-kali engkau menyangka dengan prasangka yang buruk terhadap


sebuah kalimat yang keluar dari (mulut) saudaramu, padahal kalimat tersebut
masih bisa engkau bawakan pada yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

ü Majelis Pimpinan Muhammadiyah, Pendidikan Akhlaq, 2012 - Yogyakarta

ü http://haidarfzi.wordpress.com/2013/10/11/makalah-tentang-kecerdasan-emosi-
dan-pengendalian-diri/

ü http://yohakimn.blogspot.com/

ü http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/balita/psikologi/latih.anak.mengendalikan.diri/
001/007/442/1/
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………

Daftar Isi……………………………………………………………….

Pembahasan

1. Pengertian Pengendalian Diri……………………………………..


2. Hadits Pengendalian Diri…………………………………………..
3. Contoh Pengendalian Diri,………………………………………….

Penutup

1. Rangkuman………………………………………………….
2. Saran……………………………………………………………..

Daftar Pustaka…………………………………………………………..

Anda mungkin juga menyukai