1
Disusun oleh :
Arvyn Rezky F ( 3 )
Egi Satria D ( 8 )
Fadhilah Akbar ( 9 )
Hikma Egi S ( 10 )
Laura Tsanaullailla ( 13 )
M.Nur Fahmi H ( 16 )
Mia Marsela ( 18 )
Ragil Ahmad ( 24 )
Reza Rafly R ( 26 )
Wildan Ma’arief ( 30 )
2
Kata pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan Rahmat dan HidayahNya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan yang berjudul“ Kontrol Diri”.Laporan ini
dibuat dengan tujuan untuk menambah pengentahuan penyusun dan
untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidika agama islam.
Demi kesempurnaan laporan ini, penyusun mohon kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun.
3
Pengertian Kontrol Diri
Kontrol diri (mujahadah al-nafs) adalah perjuangan sungguh-sungguh atau jihad
melawan ego atau nafsu pribadi. Perjuangan ini dilakukan karena nafsu-diri memiliki
kecenderungan untuk mencari pelbagai kesenangan, masa bodoh terhadap hak-hak
yang harus ditunaikan, serta mengabaikan terhadap kewajiban-kewajiban. Siapa
pun yang gemar menuruti apa saja yang diinginkan oleh hawa nafsunya, maka
sesungguhnya ia telah tertawan dan diperbudak oleh nafsunya itu. Hal inilah yang
menjadi salah satu alsan mengapa Nabi Saw menegaskan bahwa jihad melawan
nafsu lebih dahsyat daripada jihad melawan musuh (qital).
Dalam memenuhi hak hak individu ada batasan batasan agar jangan sampai kita
melanggar hak orang lain. Pengendalian diri mutlak dibutuhkan supaya terjadi
harmonis kehidupan sosial. Pengendalian diri akan menuntun manusia agar lebih
bijaksana dalam menyikapi perbedaan, menempatkan diri pada posisi yang layak
untuk dihormati dan dihargai serta menjauh dari sifat yang bisa merugikan orang
lain.
Pengendalian diri artinya pengarah & pengekang diri sehingga sikapnya terkontrol &
terkendali. Pengendalian diri merupakan faktor penting dalam kesuksesan
seseorang dalam menangani suatu permasalahan hidup.
Pertama, mempunyai kecenderungan negatif dan positif dalam dirinya. Dan setan
(iblis) selalu melakukan berbagai upaya agar seseorang lebih didominasi oleh
kecenderungan negatif dalam dirinya.
4
Ciri ciri Seseorang yang tidak berhasil mengendalikan diri biasanya :
b.Saling ragu - ragu & goyah ketika hendak melakukan penyelesaian masalah,
karena khawatir gagal melakukannya.
d.Membebani diri dengan sesuatu yang tidak disanggupi. Karena dia tidak
Segala apapun yang menimpa kita yang diperoleh telah tercatat diLauh
Mahfuzh & telah diketahui Allah sebelum sesuatu terjadi. Sebab semua itu hanya
Allah yang tahu dan Dialah yang menentukan segalanya.
Artinya : “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan tuhanmu & kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertaqwa
(yaitu) orang orang yang mampu menafkahkan (hartanya) baik diwaktu lapang atau
sempit & orang orang yang berbuat kebajikan. Q.S Ali Imran (3): 133 – 134
5
3. Contoh Pengendalian Diri
a.Dalam Keluarga
b.Dalam Masyarakat
6
Sikap-sikap Yang Harus Diperhatikan Dalam Mengontrol Diri
1. Tidur Sekedarnya
Bagi manusia tidur memiliki dua fungsi utama: membuat tubuh menjadi rileks untuk
kegiatan berikutnya dan memberi kesempatan pada otak untuk melakukan
konsolidasi dalam pembentukan memori. Mengantuk dan tidur berkaitan dengan jam
biologis tubuh yang disebut irama sirkadian dan melibatkan zat otak bernama
melatonin yang terutama meningkat produksinya saat gelap datang.
Tidur yang benar adalah tidur dalam waktu cukup ketika kita merasa pulas dan
kemudia rileks dan segar ketika bangun. Ini bukan durasi tidur, tetapi berkaitan
dengan kualitas tidur. Kita bisa tidur lebih panjang dan lama, tetapi tanpa kualitas
(tidak pulas). Namun kita juga bisa tidur dalam waktu singkat dan berkualitas.
Dorongan untuk tidur dipengaruhi oleh banyak faktor. Ketika kita bisa membatasi
tidur, dan mengisinya dengan tidur berkualitas, sama artinya dengan kita
meminimalkan kecendrungan tubuh untuk diam. Lebih banyak hal yang dapat kita
lakukan saat sadar ketimbang tidur. Para penidur biasanya orang malas dan hampir
selalu merupakan orang gagal mendapatkan kebaikan hidup. Mengontrol tidur sama
halnya mengontrol diri.
2. Bicara Seperlunya
Kontrol bicara menempati posisi kunci dalam upaya kontrol diri karena bicaralah
yang membuat manusia menjadi manusia, dan manusia berbeda dengan makhluk
lain. Ketika nenek moyang kita bisa berbahasa, dan terutama berbicara, ketika itu
pula mereka membangun peradaban besar. Bicara dan bahasa adalah dua hal yang
dibawa secara naluriah. Sebuah penelitian membuktikan bahwa sekali seorang bayi
mengenal kata, dan seorang anak mengenal huruf, maka secepat kilat kemampuan
bahasa mereka berkembang.
3. Makan Secukupnya
Seperti berbicara, dorongan untuk makan merupakan dorongan yang sangat kuat.
Dalam hal ini, kita bisa jadi tidak berbeda dengan binatang. Akibatnya untuk
mendapatkan makanan kita kadang bisa berperilaku seperti binatang, bisa
mencakar, menggigit, bahkan membunuh. Jika seseorang sudah bisa mendapatkan
makanan yang standar, selalu ada kecendrungan untuk mendapatkan makanan
yang lebih enak. Kita menggunakan berbagai cara untuk memuaskan naluri makan.
Padahal kelezatan makanan hanya dikecap dalam waktu yang sangat singkat, yaitu
ketika makanan berada dalam mulut.
7
5. Hikmah
"Kedengarannya memang sepele karena cara ini begitu mudah, tapi pikiran seperti
itulah yang dapat mencegah amarah menjadi berlebihan.
3.Berolahraga sedikit
Olahraga dapat meredakan emosi Anda. Olahraga merangsang berbagai bahan
kimia otak yang dapat membuat Anda merasa lebih bahagia dan lebih santai.
8
4. Berpikirlah sebelum Anda berbicara
Dalam keadaan marah, mudah untuk mengatakan sesuatu yang nanti akan anda
sesali. Ambil beberapa saat untuk mengumpulkan pikiran Anda sebelum
mengatakan sesuatu dan mengizinkan orang lain yang terlibat dalam situasi untuk
melakukan hal yang sama.
9
10