Rangkuman PABP
Membiasakan Perilaku Kontrol Diri
1. Definisi Kontrol Diri
Kontrol diri dalam Islam disebut dengan mujahaddah an-nafs. Secara
bahasa mujahaddah an-nafs terdiri dari dua kata yaitu mujahaddah yang
berarti bersungguh-sungguh, dan an-nafs yang berarti jiwa, nafsu atau
diri.
Sehingga pengertian dari mujahadddah an-nafs atau kontrol diri
adalah upaya sungguh-sungguh untuk mengendalikan diri atau menahan
nafsu yang melanggar hukum-hukum Allah Swt. Lawan kata dari
mujahaddah an-nafs adalah ittiba’ul hawa atau mengikuti hawa nafsu.
Kita sebagai seorang Muslim harus bisa mengontrol diri kita sendiri
dalam segala hal agar senantiasa tercipta suasana yang nyaman, aman,
saling menghormati dan menghargai satu sama lain.
2. Implementasi Sikap Kontrol Diri Dalam Kehidupan
Berikut ini adalah cara untuk menerapkan dan mengimplementasikan
sikap kontrol diri dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
Memikirkan risiko dan akibat dari setiap perbuatan
Bersabar dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan
Memperbanyak zikir kepada Allah Swt.
Berdoa memohon perlindungan kepada Allah Swt
3. Pentingnya Sikap Kontrol Diri Dalam Kehidupan
Kenapa sih kontrol diri itu sangat penting? Berikut ini alasannya:
Menjaga kehormatan diri
Terhindar dari perilaku yang dapat merugikan orang lain
Menyelesaikan segala persoalan dengan pikiran yang jernih
Menjadi inspirasi dan teladan bagi orang lain
4. Contoh Perilaku Sikap Kontrol Diri Dalam Kehidupan
contoh perilaku kontrol diri adalah:
Mengembangkan pola hidup sederhana
Tidak menciptakan keributan dan pertengkaran
Patuh pada nasihat dan perintah orang tua
Menghargai perbedaan, toleran serta menghormati orang lain
Patuh dan tunduk pada norma dan aturan yang berlaku di
masyarakat
5. Hikmah Dan Manfaat Perilaku Sikap Kontrol Diri
Hikmah dari sikap kontrol diri adalah:
Mampu menahan emosi dengan baik
Terhindar dari sifat rakus, serakah dan tamak
Terhindar dari kesalahpahaman yang tidak perlu
Sabar dalam menghadapi musibah dan cobaan dari Allah Swt.
Mampu bergaul dan bersosialisasi dengan baik di masyarakat
Membiaskan Perilaku Berani Membela Kebenaran
1. Definisi Berani Membela Kebenaran
Lawan kata dari syaja’ah adalah jubun ang artinya penakut, yaitu sifat
yang cenderung lemah dan pengecut.Sedangkan apabila keberanian
yang bersifat berlebihan dan cenderung keras kepala, keras hati dan
membabi-buta maka disebut tahawwur yang artinya nekat.
Orang yang disebut dengan pemberani adalah orang yang tidak takut
menghadapi apa pun demi membela kebenaran dan siap menerima
risiko apa saja serta senantiasa takut untuk berbuat kesalahan.Kita harus
berani dalam membela kebenaran.
Dari Al-Mughirah bin Syu’bah, dari Nabi Saw. beliau bersabda: “Akan
senantiasa ada dari golongan umatku yang membela kebenaran hingga
ketetapan Allah Swt. datang kepada mereka, dan mereka dalam
keadaan menang” (H.R. Bukhari)
2. Implementasi Sikap Berani Membela Kebenaran Dalam Kehidupan
Adapun implementasi dari sikap berani membela kebenaran dalam
kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dalam perilaku sebagai berikut:
Berani menghadapi musuh di medan pertempuran (jihad fii
sabiilillah)
Berani mengatakan kebenaran
Berani menyimpan dan menjaga rahasia
Memiliki daya tahan tubuh yang kuat
Mampu mengendalikan hawa nafsu
Berani mengakui kesalahan
Berani objektif menilai diri sendiri
3. Faktor Pembentuk Sikap Berani Membela Kebenaran Dalam Kehidupan
Ada faktor-faktor embentuk sikap syaja’ah pada diri seorang muslim
yaitu:
Takut kepada Allah Swt.
Mencintai kehidupan akhirat
Tidak takut menghadapi kematian
Tidak ragu-ragu dengan kebenaran
Tidak materialistis
Berserah diri dan yakin akan pertolongan Allah Swt.
Kristalisasi Pendidikan karakter dari keluarga, masyarakat dan
sekolah
4. Hikmah Dan Manfaat Sikap Berani Membela Kebenaran Dalam
Kehidupan
Berani membela kebenaran (syaja'ah) tidaklah tergantung dari
kekuatan fisik,namun justru tercermin dalam kebersihan hati dan
kekuatan jiwa.
Berikut merupakan manfaat dari sikap berani membela kebenaran
dan keadilan dalam kehidupan sehari-hari:
a) Manfaat bagi diri sendiri
memiliki kualitas mental dan bersikap dewasa dalam menghadapi
semua persoalan
b) Manfaat bagi keluarga
berani berjuang, bekerja keras berikhtiar, tawakkal kepada Allah
Swt. dan qanaah terhadap segala sesuatu yang diterima
c) Manfaat bagi agama, negara dan bangsa
negara kita akan menjadi negara yang kuat, maju dan terhindar
dari tindakan-tindakan yang melanggar hukum dan norma agama.