Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kharisma Sofi Febiana

Mata Kuliah : Etika Bisnis (Kelas A)


NIM Undiksha : 2210810078
Universitas Asal : Universitas Bina Insani
Susunlah essay tentang nilai agama dan budaya yang kalian anut yang dapat memperkuat
etika profesi serta bagaimana cara melembagakannya!
Nilai agama serta budaya yang dapat memperkuat etika profesi dalam islam telah tercantum
dalam Al-Qur’an dan hadits, serta sunnah Nabi Muhammad SAW yang telah mengatur
batasan-batasan antara hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan, hal yang benar
dan salah, serta segala sesuatu yang halal hingga yang haram bagi umat islam.

Menjadikan Rasulullah SAW sebagai suri tauladan bagi hidup umat muslim juga pada
dasarnya termasuk hal yang diperintahkan oleh Allah SWT. Perintah tersebut secara jelas
terangkum dalam All-Quran sebagaimana dikutip dari QS. Al Ahzab [46]: 21.

Sifat-sifat rasulullah yang dapat dijadikan sebagai panutan bagi umat muslim dalam
kehidupan sehari-hari maupun sebagai pedoman untuk memperkuat etika dalam
menjalankan profesi, yaitu diantaranya :

1. Shiddiq

Sifat shiddiq diartikan sebagai makna "jujur". Kata shiddiq berasal dari
kata ”shadaqa” yang artinya benar, nyata, dan menepati janji. Pengertian tentang sifat
siddiq adalah orang yang benar dalam semuanya, baik perkataan, perbuatan maupun
keadaan batinnya. Oleh karena itu harus ada keselarasan antara apa yang ada di dalam
diri kita, baik mengenai ucapan, perbuatan, maupun batin. Salah satu wujud konkrit sifat
siddiq dalam kehidupan keseharian adalah tentang kejujuran. Makna jujur lebih luas lagi
adalah tidak curang, serta melakukan sesuatu sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sifat shiddiq disebutkan sebagai puncak dari segala kebaikan dan penentu kualitas
baik atau buruknya suatu perbuatan. Dalil mengenai wajibnya jujur dalam Islam tertera
pada beberapa ayat suci dalam Al-Quran, seperti pada QS. Al-Baqarah [2]:177 , QS. Al-
Maidah [5]: 8, QS. At-Taubah [9]: 119, QS. Al-Ankabut [29]: 3, QS. Al-Ahzab [46]: 70, dan
masih banyak lagi.
Orang yang selalu jujur akan memperoleh kepercayaan dari lingkungan sekitarnya di
dunia. Sifat jujur ini sangat penting untuk dimiliki oleh umat manusia, baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam menjalankan profesinya, karena hanya dengan
kebohongan kecil akan menimbulkan kebohongan lainnya bahkan lebih besar yang akan
merugikan diri sendiri dan orang lain.

2. Amanah

Kata amanah ini maksudnya adalah dapat dipercaya atau bisa memegang
kepercayaan yang telah diberikan kepada kita. Didalam sifat amanah ini terdapat unsur
nilai dasar kejujuran sebagaimana sifat shiddiq, karena orang yang jujur dalam perkataan
maupun perbuatan akan melahirkan sifat yang dapat dipercaya dalam kehidupan.
Seorang muslim haruslah selalu menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh
orang lain, dan kita tidak boleh sekalipun berbuat curang ataupun ingkar terhadap
sesuatu agar senantiasa menjadi pribadi yang dipercaya.Untuk menjaganya dengan baik,
maka harus dilakukan dengan penuh komitmen, kerja keras, dan kompeten. Tentu kita
tidak bisa jika hanya bermalas-masalan saja, apalagi kurang bertanggung jawab dengan
apa yang diamanahkan orang lain kepada kita.
Dalam dunia pekerjaan pun juga demikian, harus bertanggung jawab dengan
pekerjaan yang telah diberikan kepadnya. Sifat amanah ini akan tumbuh dengan baik,
manakala kita menyadari dengan sepenuh hati bahwa apa yang kita miliki semuanya
adalah amanah yang harus dijaga dengan sebaik mungkin, untuk bisa
dipertanggungjawabkan kelak.

3. Tabligh

Tabligh, artinya menyampaikan. Sebagai rasul, Nabi Muhammad SAW ditugaskan


untuk menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada umatnya, sedangkan umat muslimin
bisa meneladani sifat tersebut dengan senantiasa menyampaikan hal-hal baik kepada
umat manusia lainnya. Umat muslim juga bisa saling memberikan nasihat dalam kebaikan,
mengajak pada kebaikan serta menyampaikan informasi yang bermanfaat guna
meneladani sifat tabligh tersebut.
Secara sederhana, informasi yang disampaikan adalah tentang sebuah kebenaran.
Dari mana datangnya sebuah kebenaran itu? Bagi umat Islam, kebenaran tersebut
bersumber dari al-Quran maupun al Hadits. Kewajiban kita sebagai manusia adalah saling
menyeru kepada kebaikan dengan sesama, serta saling menasehati untuk sebuah
kebaikan. Yang paling penting disini adalah bukan seberapa banyak orang yang kita ajak
kepada kebaikan, akan tetapi seberapa ikhlas ikhlas hati kita untuk menyampaikan
kebenaran.

4. Fathonah

Fathonah artinya cerdas. Akan tetapi, cerdas bukan hanya tentang kepintaran atau
kepandaian. Cerdas disini maksudnya adalah dapat memecahkan masalah-masalah yang
pelik. Sifat ini merupakan sebuah kecerdasan yang mencakup intelektual, emosional dan
spiritual. Kita tidak cukup jika hanya memiliki salah satunya saja. Oleh karena itu,
selain cerdas secara intelektual, kita juga harus pandai mengelola secara emosional dan
memiliki kecerdasan secara spiritual.
Mungkin banyak diantara kita yang pintar secara intelektual, tapi kurang secara
emosional dan spiritual, sehingga dampaknya kurang begitu baik. Misalnya, kita orang
yang cerdas punya banyak gagasan dan ide yang baik, kalau emosionalnya kurang bagus,
ketika ada orang yang mempunyai pendapat berbeda, maka tidak bisa menerimanya dan
menganggap bahwa pendapat kitalah yang paling benar.
Setelah kecerdasan secara emosional bisa bisa dikelola dengan baik, kecerdasan yang
amat penting selanjutnya adalah spiritual. Dalam menjalani hidup, mungkin ada beberapa
fase dimana kita merasa hambar, tidak punya motivasi serta nilai dipegang, berpikir untuk
apa kita bekerja mencari nafkah berangkat pagi pulang petang, berkecimpung dengan
rutinitas keseharian yang kadang membuat kita jenuh sendiri. Disinilah pentingnya
kecerdasan spiritual sebagai penguat sekaligus pengingat bahwa apa yang kita lakukan
semua ini tidak lain adalah ibadah. Mencari nafkah demi ibadah, bekerja keras demi
ibadah, berbuat jujur juga demi ibadah.

5. Tawadhu

Tawadhu artinya “Ketundukan” atau “Rendah Hati”. Tawadhu juga berarti sikap
tunduk pada kebenaran yang datang dari mana pun dan menerimanya dari siapa pun
tanpa terkecuali. Secara istilah, tawadhu menunjukkan sikap tunduk atau patuh terhadap
kebenaran yang diiringi rasa bersedia menerima kebenaran tersebut dari siapa saja yang
mengatakannya baik dari orang yang lebih tinggi keududukan atau derajatnya dan dari
orang yang lebih rendah kedudukan atau derajatnya, baik dalam keadaan hati yang ridho
maupun saat hati dalam keadaan marah.
Sikap tawadhu tersebut diimplementasikan dalam sikap saling mengasihi dan lemah
lembut tanpa membeda-bedakan seseorang dengan yang lain, serta berendah hati dalam
menghadapi ujian dan cobaan hidup. Tawadhu adalah sifat yang amat mulia, namun
sedikit orang yang memilikinya. Sifat rendah hati membawa orang ke tingkat yang
terhormat dan dihargai dalam masyarakat.

6. Sabar

Sabar sendiri berasal dari kata "shabaraa-yasbiru" yang berarti menahan. Sabar
berarti menahan diri dari kesusahan dan menyikapi sesuatu dengan tuntunan syariat dan
akal, menjaga lisan dari celaan, dan menahan anggota tubuh dati berbuat dosa. Menahan
diri untuk tidak bersikap berlebihan dan menahan diri dari pemborosan harta bagi yang
mampu juga merupakan bagian dari sabar. Sikap sabar harus diterapkan dalam setiap
aspek kehidupan, terutama saat menjalankan sebuah profesi. Dengan bersikap sabar, kita
akan terhindarkan dari hal-hal buruk dalam ketatnya persaingan dalam dunia kerja.

7. Istiqomah

Pengertian istiqomah adalah keadaan atau upaya seseorang untuk teguh mengikuti
jalan lurus (dalam agama Islam) yang telah ditunjukkan Allah SWT pada hamba-Nya.
Istiqomah merupakan istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan ketakwaan
seseorang. Pengertian istiqomah merujuk pada niat, sikap, perbuatan, dan perkataan.
Umat muslim tentunya dapat menerapkan sikap istiqomah ini dalam menjalankan
profesinya karena dengan bersikap Istiqomah dapat mencegah setiap pribadi muslim agar
tidak tergoda oleh perilaku maksiat dan menjauhkan diri dari perbuatan yang dibenci
Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai