Dosen Pengampu :
Dedy Irwan, S.Pd.I
Disusun oleh :
Hafizatun Nadia
3061856092
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Jujur adalah sifat terpuji yang merupakan faktor terbesar tegaknya
agama dan dunia. Kehidupan dunia tidak akan baik, dan agama juga tidak bisa
tegak diatas kebohongan, penghianatan serta perbuatan curang.
Jujur dan mempercayai kejujuran, merupakan ikatan
yang amat erat dengan para rosul dan orang-orang yang beriman. Sebagaimana
telah dijelaskan dalam firman Allah SWT bahwasannya jujur mempunyai
kedudukan yang amat tinggi dimata Allah SWT, juga dalam pandangan islam juga
dalam pandangan islam serta dalam pandangan orang-orang beradab dan juga
akibatnya yang baik, serta betapa bahayanya berbohong dan mendustakan
kebenaran.
Akan tetapi jikalau kita lihat dan perhatikan tentang kehidupan sosial
sekarang bahwa kejujuran sudah jarang ditanamkan pada jiwa dan karakter
seseorang, sudah jarang kejujuran diaplikasikan dan diterapkan pada kehidupan
keseharian seseorang. Bahkan sekarang kebohongan, lawan dari kejujuran malah
secara tidak langsung diajarkan kepada anak-anak. Seorang guru disekolah
dengan terang-terangan mengajarkan anak didiknya untuk bebohong, membiarkan
anak didiknya mencontek ketika ujian, bahkan yang sangat memprihatinkan
adalah sekarang banyak sekolah-sekolah yang mengkoordinasi pembelian kunci
jawaban atas para siswanya sebagai jalan pintas dan sebagai bahan mencontek
untuk menjawab soal ujian negara. Karena itu dalam makalah ini saya akan
mencoba membahs tentang kejujuran.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perilaku jujur?
2. Apa pentingnya perilaku jujur ?
3. Sebutkan keutamaan perilaku jujur?
4. Tuliskan macam-macam kejujuran?
5. Apa saja hikmah dari perilaku jujur?
6. Apa saja jujur dalam kegiatan akademik?
7. Apa saja jujur dalam kegiatan non akademik?
D. Tujuan
Untuk mengetahui pentingnya perilaku jujur agar Kita dapat saling
mengingatkan dan menyadarkan antara satu sama lain serta berfikir untuk hidup
dan berkarya lebih baik lagi dengan modal kejujuran. Serta dengan mengetahui
macam-macam dari kejujuran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian jujur
Jujur memiliki arti kesesuaian antara apa yang diucapkan atau
diperbuat dengan kenyataan yang ada. Jadi, kalau suatu berita sesuai
dengan keadaan yang ada, dikatakan benar/jujur, tetapi kalau tidak,
dikatakan dusta. Allah Swt. Memerintahkan kepada kita untuk berlaku benar
baik dalam perbuatan maupun ucapan, sebagaimana firman-Nya dalam Al-
Quran surah at-Taubah ayat 119:
Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan
bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.” (Q.S. at-Taubah/9:119)
Jujur jika diartikan secara baku adalah "mengakui, berkata atau
memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran". Dalam
praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya
dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan
kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan pada arti kata yang baku
dan harfiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan
kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut
sudah dapaat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong,
munafik atau lainnya.
1
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn1
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn2
B. Keutamaan Jujur
Akhlaq atau Moral (jujur) merupakan faktor utama bagi kesuksesan
seseorang atau perusahaan yang bertahan lama. Kalau anda membaca buku-buku
biografi tokoh-tokoh besar dunia anda akan mendapati bahwa mereka mempunyai
karakter yang kuat dan bertingkah laku yang baik. Demikian juga dengan
perusahaan yan dapat bertahan puluhan hingga ratusan tahun mereka menganut
perilaku inti yang dijadikan moral penggerak perilaku organisasi.
Kesuksesan yang diraih seseorang di dunia tidak akan lepas dari perilakunya
setiap hari secara individu maupun perilaku sosial. Perilaku jujur tidak hanya akan
mendatangkan kebaikan didunia saja,tapi kebaikan yang lebih besar akan di tuai
ketika nanti di akhirat.
Seperti di ungkap dalam hadist riwayat bukhari dan Muslim dalam Imam Nawawi
Syarah Dan Terjemah Riyadhusshalihin Jilid 1 bahwa kejujuran akan membawa
kepada kebaikan dan kebaikan akan mengantar kepada syurga.
Tidaklah kita dapati orang yang jujur melainkan orang lain akan senang
denganya,memujinya. Baik kawan maupun lawan merasa tenteram denganya.
Orang yang jujur diberi amanah berupa harta, hak-hak, dan juga rahasia. Kalau
kemudian melakukan kesalahan ataupun kekeliruan. Maka kejujuranya dengan
ijin Allah akan menolongnya.2
2
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn14
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn15
C. Macam-Macam kejujuran
Ada beberapa bentuk atau macam kejujuran yang harus senantiasa
dilakukan oleh seorang, baik muslim atau bukan. Jujur adalah sesuatu yang sangat
penting dalam kehidupan kita. Apalagi dalam kontek Indonesia. Penting bagi
Indonesia karena Negara ini banyak terjadi korupsi dalam berbagai lini dan
tingkatan. Baik yang individu maupun kolektif.
Adalah melakukan segala sesuatu dilandasi motivasi yang hanya mengharap ridho
Allah SWT. Nilai perbuatan di hadapan Allah dinilai dari apa yang diniatkanya.
Dalam hadist yang sangat terkenal kita dapati kutipan arti bahwasanya segala
sesuatu itu tergantung kepada apa yang diniatkanya.
Selain niat tersebut diatas bahwa sebelum orang mukmin bertindak harus
menimbang-nimbang dan serta menilai apakah sesuatu yang akan dilakukana itu
akan mendatangkan manfaat atau sebaliknya. Apabila ia sudah yakin dan mantab
akan kemanfaatan dan kebenaran yang akan dilakukan maka tanpa ragu-ragu ia
akan melakukan. Kadang sesuatu yang benar itu belum tentu bermanfaat dalam
masyarakat,demikaian juga sesuatu yang bermanfaat juga belum tentu benar. Oleh
karena itu pertimbangan antara kebenaran dan kemanfaatan atas pertimbangan
harus dikedepankan.
Jujur dalam perkataan adalah bentuk kejujuran yang paling populer di dalam
asyarakat. Orang yang berkata jujur akan mudah dipercaya oleh orang lain.
Sehingga orang lainpun merasa tenang ketika bersmanya. Dan sebaliknya orang
yang berdusta akan secara otomatis dijauhi dan dimusuhi oleh mnsyarakat. Jujur
dalam perkataan ibarat teko yang berisi. Jika isi teko itu kopi maka yang keluar
juga kopi,dan jika teko itu berisi susu maka yang keluar juga susu. Begitu juga
dengan manusia,denagn perkataan orang akan bisa menilai hati orang lain.
Rasulallah bersabda :
« اضْ َمنُوا لِى ِستًّا ِم ْن أَ ْنفُ ِس ُك ْم أَضْ َمنُ لَ ُك ُم: -صلى هللا عليه وسلم- ِ ت قَا َل قَا َل َرسُو ُل هَّللا ِ ع َْن ُعبَا َدةَ ْب ِن الصَّا ِم
ار ُك ْم َو ُكفُّوا أَ ْي ِديَ ُك ْم
َ ص َ اؤتُ ِم ْنتُ ْم َواحْ فَظُوا فُرُو َج ُك ْم َو ُغضُّ وا أَ ْب
ْ ْال َجنَّةَ اصْ ُدقُوا ِإ َذا َح َّد ْثتُ ْم َوأَوْ فُوا إِ َذا َو َع ْدتُ ْم َوأَ ُّدوا ِإ َذا
"Jaminlah kepadaku enam perkara dari dirt kalian, niscaya aku men-jamin bagi
kalian surga: jujurlah jika berbicara, pemihilah jika berjanji, tunaikan jika
dipercaya, jagalah kemahian kalian, tiinduk-kanlah pandangan, dan tahanlah
tangan kalian" (HR. Ahmad)3
عن أبي هريرة عن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم انه قال من قال لصبي تعال هاك ثم لم يعطيه فهي كذبة
"Barangsiapa berkata kepada anak kecil, kemari soya beri korma ini, kemudian
dia tidak memberinya, maka dia telah melakukan kebo-hongan" (HR. Ahmad).
Orang yang sering mengingkari janji juga akan kehilangan kepercayaan orang
lain, bahkan akan mendapatkan label munafik, sebagaimana sabda Rasulullah:
عن أبي هريرة عن النبي صلى هللا عليه وسلم قال آية المنافق ثالث إذا حدث كذب وإذا وعد أخلف وإذا
ائتمن خان
“Ciri-ciri orang munafik ada tiga, yaitu: jika berkata ia dusta, jika berjanji, ia
ingkar, dan jika diper¬caya, ia berkhianat” (HR. Bukhari Muslim)
Sementara itu, Allah memberi pujian orang-orang yang jujur dalam berjanji. Dia
memuji Nabi Ismail a.s. yang menepati janji-nya sebagai berikut:
ق ْال َو ْع ِد َو َكانَ َرسُوالً نَّبِيًّا ِ َو ْاذ ُكرْ فِي ْال ِكتَا
َ َب إِ ْس َما ِعي َل إِنَّهُ َكان
َ صا ِد
3
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn6
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn7
‘Azam (keputusan hati) untuk melakukan sesuatu kebaikan dinilai sebagai
janji,menepatinya disebut wafa’(menepati janji) dan memungkirinya disebut
kadzib(bohong).
Jujur dalam niat,lisan dan jujur dalam berjanji tidak akan sempurna jika tidak
dilengkapi dengan jujur ketika berinteraksi atau bermu'amalah dengan orang lain.
Seorang muslim tidak pernah menipu, memalsu, dan berkhianat sekalipun
terhadap non muslim. Ketika ia menjual tidak akan me-ngurangj takaran dan
timbangan. Pada saat membeli tidak akan memperberat timbangan dan menambah
takaran.
Orang yang jujur dalam bermu'amalah juga senantiasa bersikap santun,
tidak sombong dan tidak pamer (riya). Jika orang tersebut melakukan atau
meninggalkan sesuatu, semuanya dalam koridor Allah swt. Ia tidak tamak dan
serakah dalam bermu'amalah.
Barang siapa yang selalu bersikap jujur dalam bermu'amalah maka dia akan
menjadi kepercayaan masyarakat. Semua orang akan merasa nyaman dan aman
berinteraksi dan bermu'amalah dengannya.4
4
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn9
Seorang yang jujur akan senantiasa menampilkan diri apa adanya sesuai
kenyataan yang sebenarnya. Ia tidak memakai topeng dan baju palsu, tidak
mengada ada dan menampilkan diri secara bersahaja. Rasulallah bersabda :
Maksud hadits ini adalah orang yang berhias dengan sesuatu yang bu-kan
miliknya supaya kelihatan kaya, ia sama seperti orang yang memakai dua
kepribadian. Orang yang memiliki sifat shidq al-hal tidak akan memak-sakan diri
untuk memiliki dan menik-mati sesuatu yang di luar jangkauan kemampuannya.
Dia sudah merasa cukup dan bersyukur dengan apa yang telah dimilikinya
sembari berikhtiar untuk menggapai keinginan-keinginan yang diharapkannya.
Yazid al harits berkata dalam sa’id hawwa “ apabila batin seorang hamba sama
dengan zhahirnya maka itu adalh kondisi yang seimbang. Jika batinya lebih utama
dari dzahirnya maka itu adalah keutamaan. Jika dzahirnya lebih utama daripada
batinya maka itu adalah kedzaliman” . maka dari itu hendaknya manusia lebih
mengutamakan batinya daripada bentuk dzahirnya,karena penampilan sesorang
terkada menipu dan sebatas pencitraan belaka.
Orang yang berperilaku demikian tidak hanya akan merasakan keburukan
di dunia tapi balasan keburukan juga akan dirasakan di akherat. Oleh karena itu
pendidikan untuk menjauhi segala macam keburukan tersebut harus dimulai sejak
dini terutama dalam lingkup keluarga, sekolah, dan masyarakat.6
6
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn16
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn17
a. Perasaan enak dan hati tenang, jujur akan membuat kita menjadi tenang, tidak
takut akan diketahui kebohongannya karena memang tidak berbohong.
b. Mendapatkan kemudahan dalam hidupnya.
c. Selamat dari azab dan bahaya.
d. Dijamin masuk syurga.
e. Dicintai Allah SWT dan Rasul-Nya
Kita harus menanamkan kesadaran pada diri kita untuk selalu berperilaku jujur,
baik kepada Allah Swt., orang lain, maupun diri sendiri. Jika kita sudah bisa
membiasakan berperilaku jujur, kita akan mendapatkan hikmah yang luar biasa
dalam kehidupan sehari-hari.
Kita harus menyadari dan mengetahui akibat dari kebohongan sehingga kita bisa
menjauhi sifat buruk tersebut. Contoh akibat dari kebohongan adalah hilangnya
kepercayaan orang lain terhadap kita, susah mendapatkan teman bahkan tidak
memiliki teman, susah mendapat pekerjaan karena tidak dipercaya. Berperilaku
jujur terkadang sangat pahit pada awalnya, tetapi percayalah, buah manis akan
didapat di akhirnya.
Perilaku jujur bisa diterapkan dalam berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari,
baik di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan masyarakat di mana kita tinggal.
Berikut ini cara menerapkan perilaku jujur.
Di sekolah, kita bisa meluruskan niat untuk menuntut ilmu, mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan oleh ibu bapak guru, tidak menyontek pekerjaan teman,
melaksanakan piket sesuai jadwal, menaati peraturan yang berlaku di sekolah,
berbicara secara benar baik kepada guru, teman ataupun orang- orang yang ada di
lingkungan sekolah.
Di rumah, kita bisa meluruskan niat untuk berbakti kepada orang tua,
memberitakan hal yang benar. Contohnya saat meminta uang untuk kebutuhan
suatu hal, tidak menutup-nutupi suatu masalah pada orang tua, tidak melebih-
lebihkan sesuatu hanya untuk membuat orang tua senang.
Di masyarakat, kita bisa melakukan kejujuran dengan niat untuk membangun
lingkungan yang baik, tenang, dan tenteram, tidak mengarang cerita yang
membuat suasana di lingkungan tidak kondusif, tidak membuat gosip. Ketika
diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu yang diamanahkan, harus dipenuhi
dengan sungguh-sungguh, dan lain sebagainya.
Berlaku jujurlah dari mulai sekarang, Insya Allah kalian akan memperoleh
hikmah dari perilaku jujur kalian tersebut.
Hikmah Perilaku Jujur - Kejujuran menyelamatkan dari murka Allah
Dalam sebuah hadis panjang yang berasal dari Syihab diceritakan bahwa ketika
Rasul kan melakukan ghazwah (penyerangan) ke Tabuk untuk menyerang tentara
Romawi dan orang-orang Kristen di Syam salah seorang sahabat yang bernama
Ka'ab bin Malik mangkir dari pasukan perang, Ka'ab menceritakan bahwa
mangkirnya ia dari peperangan tersebut bukan karena ia sakit ataupun ada suatu
masalah tertentu, bahkan menurutnya hari itu justru ia sedang dalam kondisi
prima dan lebih prima dari hari-hari sbelumnya. Tetapi entah mengapa ia merasa
enggan untuk bergabung bersama pasukan Rasul sampai akhirnya ia ditinggalkan
oleh pasukan Rasul. Sekembalinya pasukan Rasul ke Madinah iapun bergegas
menemui Rasul dan berkata jujur tentang apa yang ia lakukan, akibatnya Rasul
menjadi murka begitu pula shahabat-shahabat lainnya. Iapun dikucilkan bahkan
diperlakukan seperti bukan orang Islam, sampai-sampai Rasul memerintahkannya
untuk berpisah dengan istrinya. Setelah 50 hari berselang maka turunlah wahyu
kepada Rasul yang menjelaskan bahwa Allah telah menerima taubatnya Ka'ab dan
dua orang lainnya:
“Allah benar-benar telah menerima taubatnya Nabi, orang-orang muhajirin dan
anshor yang mengikutinya dalam saat-saat sulit setelah hampir-hampir saja hati
sebagian mereka bermasalah lalu Allah menerima taubat mereka dan taubat 3
orang yang mangkir dari jihad sampai-sampai mereka merasa sumpek dan
menderita, sesungguhnya Allah maha pengasih dan penyayang”
Ketika ia diberi kabar gembira bahwa Allah telah menerima taubatnya, dan Rasul
telah memaafkannya ia Ka'ab berkata:
“Ka'ab berkata demi Allah tidak ada ni'mat terbesar dari Allah setelah ni'mat
hidayah Islam selain kejujuranku kepada Rasulullah dan ketidak bohonganku
kepada beliau sehingga saya tidak binasa seperti orang-orang yang berdusta,
sesungguhnya Allah berkata tentang mereka yang berdusta dengan seburuk-buruk
perkataan”
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
7
http://cindyandilapgsd14.blogspot.com/2016/06/jujur-dan-tidak-jujur-dalam-kegiatan.html
1. Jujur merupakan sifat mulia yang menunjukkan kesesuaian antara kebenaran
dengan apa yang diucapkan atau dilakukan oleh seseorang.
Namun terdapat satu tambahan menurut sa’id hawwa yaitu jujur dalam menempuh
tangga- tangga agama.
B. SARAN-SARAN
Sebagai manusia biasa yang penuh kekurangan . kami menyadari bahwa
makalah hasil. Karya kami itu tidaklah sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan pihak-pihak yang berkompoten untuk berkenan member masukan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn1
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn2
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn14
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn15
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn6
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn7
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn8
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn9
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn10
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn11
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn12
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn13
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn16
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7269257602797597350 - _ftn17
http://cindyandilapgsd14.blogspot.com/2016/06/jujur-dan-tidak-jujur-dalam-
kegiatan.html