Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERILAKU JUJUR DAN CERDAS

Dosen Pengampu :

Dr. Masjudin M.Pd

Disusun Oleh :
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Berkat pertolongan-Nya kami mampu menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dalam mata
kuliah Pendidikan Karakter, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah ini kami susun penuh dengan teliti untuk mempersiapkan makalah ini
dengan baik. Kami juga mendapati beberapa rintangan ketika membuat makalah ini, namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran dan
kritiknya untuk pengembangan makalah yang lebih baik di masa depan.

Mataram, 13 April 2021


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jujur adalah sifat terpuji yang merupakan faktor terbesar tegaknya agama dan dunia.
Kehidupan dunia tidak akan baik, dan agama juga tidak bisa tegak diatas kebohongan,
penghianatan serta perbuatan curang.Jujur dan mempercayai kejujuran, merupakan ikatan
yang amat erat dengan para rosul dan orang-orang yang beriman. Sebagaimana telah
dijelaskan dalam firman Allah SWT bahwasannya jujur mempunyai kedudukan yang
amat tinggi dimata Allah SWT, juga dalam pandangan islam juga dalam pandangan islam
serta dalam pandangan orang-orang beradab dan juga akibatnya yang baik, serta betapa
bahayanya berbohong dan mendustakan kebenaran.Akan tetapi jikalau kita lihat dan
perhatikan tentang kehidupan sosial sekarang bahwa kejujuran sudah jarang ditanamkan
pada jiwa dan karakter seseorang, sudah jarang kejujuran diaplikasikan danditerapkan
pada kehidupan keseharian seseorang. Bahkan sekarang kebohongan, lawan dari
kejujuran malah secara tidak langsung diajarkan kepada anak-anak. Seorang guru
disekolah dengan terang-terangan mengajarkan anak didiknya untuk bebohong,
membiarkan anak didiknya mencontekketika ujian, bahkan yang sangat memprihatinkan
adalah sekarang banyak sekolah-sekolah yang mengkoordinasi pembelian kunci jawaban
atas para siswanya sebagai jalan pintas dan sebagai bahanmencontek untuk menjawab
soal ujian negara. Karena itu dalam makalah ini saya akan mencoba membahs tentang
kejujuran.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan perilaku jujur?
2. Apa pentingnya perilaku jujur ?
3. Tuliskan macam-macam kejujuran?
4. Contoh perilaku jujur?
5. Manfaat perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari?
6. Pengertian cerdas?
7. Pengertian cerdas menurut para ahli?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari perilaku jujur.


2. Menguatkan sifat kejujuran dengan didukung dengan ayat Al-Qur’an.
3. Mengetahui macam-macam kejujuran.
4. Mengetahui contoh-contoh dari perilaku jujur.
5. Mengetahui manfaat dari perilaku jujur.
6. Agar bisa mengetahui pengertian dari cerdas.
7. Agar mengetahui pengertian cerdas menurut para ahli.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jujur


Dalam bahasa Arab, jujur merupakan terjemahan dari kata shidiq yang artinya
benar, dapat dipercaya. Dengan, kata lain, jujur adalah perkataan dan perbuatan sesuai
dengan kebenaran. Jujur merupakan induk dari sifat-sifat terpuji (mahmudah). Jujur
juga disebut dengan benar atau sesuai dengan kenyataan. Adapula yang berpendapat
bahwa jujur itu tengah-tengah antara menyembunyikan dan terus terang. Dengan
demikian, jujur berarti keselarasan antara berita dengan kenyataan yang ada. Jadi
kalau suatu berita sesuai dengan keadaan yang ada, maka dikatakan benar atau jujur,
tetapi kalau tidak maka dikatan dusta.

2.2 Pentingnya Perilaku Jujur


Sifat jujur merupakan tanda keislaman seseorang dan juga tanda kesempurnaan
bagi si pemilik sifat tersebut. Pemilik kejujuran memiliki kedudukan yang tinggi di
dunia dan di akhirat. Dengan kejujurannya, seorang hamba akan mencapai derajat
orang-orang yang mulia dan selamat dari segala keburukan. Syari’at Islam
mengajarkan kepada umatnya untuk berbuat jujur dalam segala keadaan, walaupun
secara lahir kejujuran tersebut akan merugikan diri sendiri. Allah SWT. telah
berfirman dalam QS. An-Nisa’ ayat 135, yang berbunyi:

‫هّٰلل‬ ‫هّٰلِل‬
ُ ‫س ُك ْم اَ ِو ا ْل َوالِ َد ْي ِن َوااْل َ ْق َربِيْنَ ۚ اِنْ يَّ ُكنْ َغنِيًّا اَ ْو فَقِ ْي ًرا فَا‬ ِ ُ‫ش َهد َۤا َء ِ َولَ ْو ع َٰلٓى اَ ْنف‬ ُ ‫س ِط‬ ْ ِ‫ٰيٓاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا ُك ْونُ ْوا قَ َّوا ِميْنَ بِا ْلق‬
‫هّٰللا‬
‫ض ْوا فَاِنَّ َ َكانَ بِ َما تَ ْع َملُ ْونَ َخبِ ْي ًرا‬ ُ ‫اَ ْو ٰلى ِب ِه َم ۗا فَاَل تَتَّبِ ُعوا ا ْل َه ٰ ٓوى اَنْ تَ ْع ِدلُ ْوا ۚ َواِنْ تَ ْل ٗ ٓوا اَ ْو تُ ْع ِر‬

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi
saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan
kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih
tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-
kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Mahateliti terhadap segala
apa yang kamu kerjakan.”

2.3 Macam-Macam Sifat Jujur

1) Jujur dalam Niat dan Kehendak

Ini kembali kepada keikhlasan. Jika suatu amal tercampuri dengan


kepentingan dunia, maka akan merusakkan kejujuran niat, dan pelakunya bisa
dikatakan sebagai pendusta.

2) Jujur dalam Ucapan

Wajib bagi seorang hamba menjaga lisannya, tidak berkata kecuali dengan
benar dan jujur. Benar atau jujur dalam ucapan merupakan jenis kejujuran
yang paling tampak diantara macam-macam kejujuran.
3) Jujur dalam Tekad dan Memenuhi Janji

Contohnya seperti ucapan seseorang,”jikalau Allah memberikan kepadaku


harta, aku akan membelanjakan semuanya di jalan Allah.” Maka yang seperti
ini adalah tekad. Terkadang benar, tetapi adakalanya juga ragu-ragu atau
dusta.

2.4 Contoh Perilaku Jujur Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Contoh sikap jujur di rumah :

 Tidak berbohong kepada ayah dan ibu

 Mengakui kesalahan dan meminta maaf

 Meminta izin kepada ayah dan ibu jika keluar rumah

 Selalu berkata jujur

Contoh sikap jujur di sekolah :

 Bertanya kepada guru jika belum mengerti

 Tidak menyontek pada saat ulangan

 Meminta izin jika memakai barang milik teman

 Tidak berbohong kepada guru dan teman

Contoh sikap jujur di masyarakat :

 Mengembalikan barang temuan kepada pemiliknya

 Tidak berlaku curang pada saaat bermain

 Jika berjanji harus ditepati

 Tidak mengambil barang milik tetangga

Dan ada hadits yang menyebutkan, yaitu :

“Hendaklah kamu selalu jujur, karena kejujuran dapat menunjukkan kepada


kebaikan, sedangkan kebaikan ini menunjukkan surga.”(HR Bukhari Muslim)

2.5 Manfaat Perilaku Jujur Dalam Kehidupan Sehari-Hari


1) Dalam menjalani kehidupan sehari-hari tak merasa dibebani. Maksudnya bila
kita jujur tentunya tidak ada kebohongan yang harus ditutup-tutupi. Dalam hal
lisan secara otomatis dapat berbicara tanpa ada larangan atau pantangan yang
harus dibicarakan dan bisa mengungkapkan kata-kata secara leluasa dan
menceritakan segala yang terjadi. Sedangkan dalam hal perbuatan tidak ada
yang harus disembunyi-sembunyikan. Secara leluasa dapat bebas melakukan
sesuatu tanpa takut ketahuan oleh siapapun.

2) Timbul rasa percaya diri pada diri sendiri. Merasa optimis mampu melakukan
sesuatunya tanpa ada rasa ragu dalam benak dengan dasar-dasar yang kuat
walaupun hasil yang tidak memuaskan. Segala apapun, apabila dilakukan
dengan rasa percaya diri akan terasa senang karena dapat sebagai ukuran
kemampuannya. Tentunya dimasa yang akan datang akan sangat
mempengaruhi dalam kehidupan di dalam banyak hal, mulai dari pekerjaan,
hubungan keluarga, hubungan masyarakat, hubungan pertemanan, dan banyak
lagi.

3) Dampak sikap jujur dalam keluarga tentunnya membuat anggota keluarga


tersebut menjadi nyaman, karena antar keluarga dapat berintraksi tanpa beban
dan saling membantu apabila ada masalah dalam satu pihak keluarga.

4) Kejujuran membawa pelakunya bersikap berani, karena ia kokoh tidak lagi


lentur, dan karena ia berpegang teguh tidak ragu-ragu. Sang generasi akan
berani melawan kemungkaran, karena merasa benar atau tidak bersalah,
dengan batinnya yang bening.

2.6 Pengertian Cerdas

Cerdas adalah sebutan untuk orang yang tidak terlalu teratur dan disiplin tetapi ia
mampu mengerjakan yang diperintahkan dengan baik. Tentu saja hal ini memiliki arti
positif. Cerdas biasanya merupakan faktor turunan. Mereka bisa mencerna segala
sesuatunya dengan baik dan sempurna. Secara emosional pun orang cerdas lebih baik
daripada orang pintar. Berbeda dengan orang cerdas, orang pintar dikenal akan
disiplin dan teratur, tentu saja dibatasi oleh waktu dan proses. Orang pintar
membutuhkan proses dan tahapan untuk mempelajari suatu hal terlebih dahulu dengan
jangka waktu tertentu, sampai akhirnya ia paham sepenuhnya akan hal yang
dipelajarinya tersebut. Selain itu, orang pintar juga biasanya hanya bisa menjawab
hal-hal yang dipelajarinya, dan terpaku pada hafalan bukan pengertian. Dengan
perbedaan tersebut, oleh karena itu orang cerdas seringkali berimprovisasi dan lebih
kreatif dalam melakukan sesuatu. Kemampuan berfikir orang cerdas sangatlah cepat,
sehingga ia sangat mudah mengerti, memahami, dan menangkap maksud dari suatu
kondisi atau keadaan, ini semua didapatkan dari anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

2.7 Pengertian Cerdas Menurut Para Ahli

Cerdas juga memiliki arti banyak dan berbeda-beda bagi setiap orang, berikut
adalah arti cerdas menurut para ahli.
Goleman (1997) mengemukakan bahwa kecerdasan emosional adalah
kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam
meghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur
keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan
emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati.

Gregory mengatakan, kecerdasan adalah kemampuan atau keterampilan untuk


memecahkan masalah atau menciptakan produk yang bernilai dalam satu atau lebih
bangunan budaya tertentu.

Anita E. Woolfolk: Kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar, keseluruhan


pengetahuan yang diperoleh, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru
atau lingkungan pada umumnya.

Howes dan Herald (1999) mengatakan pada intinya, kecerdasaan emosional


merupakan komponen yang membuat seseorang menjadi pintar menggunakan emosi.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa emosi manusia berada diwilayah dari perasaan lubuk
hati, naluri yang tersembunyi, dan sensasi emosi yang apabila diakui dan dihormati,
kecerdasaan emosional menyediakan pemahaman yang lebih mendalam dan lebih
utuh tentang diri sendiri dan orang lain.

Menurut Howard Gardner

Sementara itu, menurut Howard Gardner, seorang psikolog terkemuka dari


Harvard University, mengatakan ada delapan kecerdasan yang dimiliki oleh manusia,
seperti:

 Kecerdasan linguistik

Orang yang memiliki kecerdasan ini adalah seseorang yang tahu bagaimana untuk
memproses kata-kata ketika berbicara atau menulis. Jenis orang biasanya seperti teka-
teki silang, bermain scrable, membaca, dan dapat menafsirkan bahasa tertulis jelas.
Jika orang memiliki kecerdasan ini, maka pekerjaan yang cocok adalah seorang
jurnalis, penyair, atau pengacara.

 Kecerdasan matematik atau logika

Kecerdasan ini adalah tipe orang yang memiliki kecerdasan dalam hal angka dan
logika. Mereka mudah untuk membuat klasifikasi dan kategorisasi, berpikir dalam
pola sebab dan akibat, membuat hipotesis, dan pandangan rasional terhadap
kehidupan. Sebuah pekerjaan yang cocok jika kecerdasan ini adalah ilmuwan,
akuntan, atau progammer.

 Kecerdasan spasial
Mereka yang jatuh ke dalam jenis ini memiliki sensitivitas yang tajam untuk
visual, keseimbangan, warna, garis, bentuk, dan ruang. Selain itu, mereka juga pandai
membuat sketsa ide dengan jelas. Sebuah pekerjaan yang cocok untuk jenis
kecerdasan adalah seorang arsitek, fotografer, desainer, pilot, atau insinyur.

 Kecerdasan kinetik dan jasmani

Tipe orang ini mampu untuk mengekspresikan ide dan perasaan. Mereka
menyukai olahraga dan aktivitas fisik mengandalkan. Pekerjaan yang mereka cocok
untuk atlet, pengrajin, mekanik, dan penjahit.

 Kecerdasan musikal

Mereka yang jatuh ke dalam jenis ini dapat mengembangkan, mengekspresikan,


dan menikmati musik dan bentuk suara. Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan
musikal seperti bersiul, mudah menghafal lagu-lagu baru untuk didengar, menguasai
salah satu instrumen tertentu, sensitif terhadap suara sumbang, dan suka bekerja
sambil bernyanyi. Sebuah pekerjaan yang cocok bagi mereka adalah penyanyi atau
penulis lagu.

 Kecerdasan interpersonal

Jenis orang biasanya memahami dan peka terhadap perasaan, niat, motivasi,
karakter, dan temperamen orang lain. Selain itu, mereka juga mampu membangun
kontak mata dengan baik, menghadapi orang lain dengan penuh perhatian, dan
mendorong orang lain untuk menyampaikan cerita. Pekerjaan yang cocok untuk tipe
orang, antara lain networker, negosiator, atau guru.

 Kecerdasan intrapersonal

Tipe orang ini memiliki kecerdasan pengetahuan diri dan mampu bertindak
adaptif berdasarkan pengenalan diri. Karakteristik yang suka bekerja sendiri,
cenderung mengabaikan, sering merenungkan diri sendiri, dan memahami kekuatan
dan kelemahan. Sebuah pekerjaan yang cocok untuk mereka yaitu konselor atau
teolog.

 Kecerdasan naturalis

Orang yang memiliki kecerdasan ini mampu memahami dan menikmati alam dan
menggunakannya secara produktif dan mengembangkan pengetahuan tentang alam.
Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan ini yang mencintai lingkungan, mampu
mengenali sifat dan perilaku hewan, dan bahagia kegiatan di luar ruangan atau alami.
Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh petani, nelayan, pejalan kaki, dan pemburu.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ucapan yang baik dan niat yang tulus akan menjadi semakin indah jika ada wujud
amal dalam kenyataan. Jujur dalam perbuatan artinya memperlihatkan sesuatu apa adanya,
tidak berbuat basa-basi, tidak membuat-buat, tidak menambah atau mengurangi. Apa yang ia
yakini sebagai kejujuran, ia jalan dengan keyakinan kuat dan Allah selalu membalas
perbuatan dengan ganjalan yang setimpal.

Cerdas berbeda pintar. Jika pintar membutuhkan proses dalam memahami sesuatu,
maka orang cerdas adalah orang yang tidak membutuhkan proses dalam pemahamannya. Hal
ini membuat orang cerdas memiliki sisi lebih kreatif. Bukan berarti pintar memiliki arti
negatif dibandingkan dengan cerdas, tetapi prosesnya yang berbeda. Orang Cerdas bukanlah
orang yang tahu akan berbagai hal atau ilmu. Melainkan orang cerdas adalah orang yang mau
berbagi. Meskipun pengetahuan tidak seberapa, yang terpenting adalah berbagi antar sesama.
Orang cerdas bukanlah orang yang mendapat jawaban. Melainkan orang cerdas adalah orang
yang mengetahui dan menjalankan tindakan untuk mendapatkan jawaban dengan baik dan
benar. Orang cerdas tidak terpaku pada suatu hal atau hafalan dari yang ia dapat, tetapi orang
cerdas adalah orang yang mencari tahu dan terus berimprovisasi. Kebanyakan orang cerdas
tidak suka diatur dan juga tidak teratur, namun mereka mengetahui apa yang seharusnya
dilakukan dan bagaimana melakukannya. Mereka juga pandai mengatur emosional mereka.

3.2 Pesan Dan Saran


Mari mulai jujur untuk diri sendiri. Kejujuran membuat hati menjadi tenang. Kami
sangat berharap untuk memberikan kritik dan saran yang membangun ide dan kreativitas
kami dalam memapakarkan materi selanjutnya.

Setiap orang memiliki kecerdasan ataupun kepintaran yang berbeda-beda. Oleh


karena itu hendaknya kita tidak boleh dengan mudah menilai orang dari sisi buruknya saja.
Cerdas atau pintar merupakan hal postif yang sama.

Daftar Pustaka

https://www.sahabatnestle.co.id/content/view/pintar-dan-cerdas-beda-lho-bu-ini-
perbedaanya.html

https://kbbi.web.id/cerdas

http://rezasuanda1996.blogspot.co.id/2016/10/pengertian-cerdas-menurut-para-ahli.html

http://anakcerdas.info/pengertian-pintar-dan-cerdas-adalah/

Anda mungkin juga menyukai