Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

BERANI HIDUP JUJUR

DISUSUN OLEH :
1. ILMA NURUL FADILLAH
2. REGITA OKTAKARITA
3. NENG DINAR
4. SILVI FATIMAH ZAHRA
5. YUNI YUNINGSIH
6. NENG SARI FITRIANA

KELAS : XI MIPA 5
SMA NEGERI 1 MAJALAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul ”Berani Hidup Jujur”
dengan sebaik-baiknya. Penyusunan makalah ini mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatannya. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih terutama kepada guru bidang studi Pendidikan
Agama & Budi Pekerti, yaitu Bapak Muhammad Husni, S.Pdi dan kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Adapaun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
PAl yang telah diberikan oleh Bapak Muhammad Husni. Selain itu makalah ini
juga di buat sebagai suatu kajian terhadap pengetahuan mengenai berani hidup
jujur. Dengan memaparkan materi antara lain : Berani Hidup Jujur.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kami meminta maaf
atas segala kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritikan serta saran sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan-
kesalahan yang ada dalam penyusunan makalah ini.

Bandung, 13 Agustus 2021


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................i


DAFTAR ISI ...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................1
C. Tujuan Penelitian .................................................................................1
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Berani Hidup Jujur .............................................................2
B. Ayat Qur’an tentang Hidup Jujur ........................................................3
 Teks Ayat
 Terjemahan Ayat
 Hukum Tajwid
 Tafsir Ayat
C. Hadits tentang Hidup Jujur ..................................................................9
D. Kisah Inspiratif tentang Hidup Jujur ....................................................10
E. Penerapan Hidup Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari .........................14
 Penerapan Hidup Jujur di Rumah ..................................................14
 Penerapan Hidup Jujur di Sekolah .................................................15
 Penerapan Hidup Jujur di Masyarakat ...........................................15
F. Hikmah Perilaku Jujur .........................................................................16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................18
B. Saran ....................................................................................................18
DAFTAR PUTSAKA.......................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Jujur adalah sifat terpuji yang merupakan faktor terbesar tegaknya agama dan
dunia. Kehidupan dunia akan hancur dan agama juga menjadi lemah di atas
kebohongan, khianat serta perbuatan curang. Karena mulianya orang yang jujur,
baik di sisi Allah SWT maupun di sisi manusia, kejujuran harus ditegakkan
meskipun berat dan susah. Ketika berkata jujur, tidak akan ada ketakutan yang
mengikuti atau bahkan kekhawatiran tentang terungkapnya sesuatu yang tidak
dikatakan. Akan tetapi, saat ini kejujuran dalam penerapan kehidupan sehari-hari
masih kurang seperti perilaku mencontek yang seolah lazim bagi anak-anak
dibangku sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari berani hidup jujur ?
2. Bagaimana kisah inspiratif tentang hidup jujur yang dapat diteladani ?
3. Hadits mana saja yang menerangkan mengenai perilaku jujur ?
4. Bagaimana penerapan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari ?
C. Tujuan
Berdasarkan permasalahan diatas, tujuan yang dapat kita capai adalah:
1. Menambah wawasan baru mengenai pentingnya sikap kejujuran dalam
berprilaku.
2. Menguatkan sifat kejujuran dengan didukung dengan ayat Al-Quran dan
Hadits.
D. Manfaat
1. Bagi siswa dan guru, makalah ini dapat dijadikan sebagai pembelajaran
untuk berperilaku jujur sebagaimana didukung oleh Al-Quran dan Hadits
2. Makalah ini juga bisa berfungsi sebagai sumber referensi dalam kegiatan
belajar mengajar.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Berani Hidup Jujur


Keberanian dalam ajaran Islam disebut Syaja'ah. Syaja'ah menurut bahasa
artinya berani. Sedangkan menurut istilah syaja'ah adalah keteguhan hati,
kekuatan pendirian untuk membela dan mempertahankan kebenaran secara jantan
dan terpuji. Jadi syaja'ah dapat diartikan keberanian yang berlandaskan kebenaran,
dilakukan dengan penuh pertimbangan dan perhitungan untuk mengharapkan
keridaan Allah Swt.
Dalam bahasa Arab, jujur merupakan terjemahan dari kata shidiq yang artinya
benar, dapat dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah perkataan dan perbuatan
sesuai dengan kebenaran. Jujur merupakan induk dari sifat-sifat terpuji
(mahmudah). Jujur juga disebut dengan benar atau sesuai dengan kenyataan.
Lawan dari kata jujur adalah dusta (Kadzib). Berdusta adalah menyatakan sesuatu
yang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya.
Dengan kejujurannya, seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang
mulia dan selamat dari segala pengunjung. Syari'at Islam mengajarkan kepada
mereka untuk berbuat jujur dalam segala keadaan, walaupun jujur itu akan
merugikan diri sendiri. Allah SWT telah berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 135
yang bunyinya:
‫س ُك ْم َأ ِو ٱ ْل ٰ َولِ َد ْي ِن َوٱَأْل ْق َربِينَ ۚ ِإن‬
ِ ُ‫ش َهدَٓا َء هَّلِل ِ َولَ ْو َعلَ ٰ ٓى َأنف‬
ُ ‫س ِط‬ ْ ِ‫وا َق ٰ َّو ِمينَ ِبٱ ْلق‬
۟ ُ‫وا ُكون‬ ۟ ُ‫ٰيََٓأ ُّي َها ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
۟ ‫ض‬
َ ‫وا فَِإنَّ ٱهَّلل‬ ُ ‫وا ۚ َوِإن تَ ْل ُٓۥو ۟ا َأ ْو تُ ْع ِر‬ ۟ ُ‫ى َأن تَ ْع ِدل‬ ۟ ‫يَ ُكنْ َغنِيًّا َأ ْو فَقِي ًرا فَٱهَّلل ُ َأ ْولَ ٰى بِ ِه َما ۖ فَاَل تَتَّبِ ُع‬
ٓ ٰ ‫وا ٱ ْل َه َو‬
‫َكانَ بِ َما تَ ْع َملُونَ َخبِي ًرا‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-
benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu
sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka
Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-
kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha
Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.”

2
Menurut tempatnya, jujur itu ada beberapa macam, yaitu jujur dalam hati atau
niat, jujur dalam perkataan atau ucapan, dan jujur dalam perbuatan.
1. Jujur dalam niat dan kehendak, yaitu motivasi bagi setiap gerak dan langkah
seseorang da lam rangka menaati perintah Allah Swt. dan ingin mencapai
rida-Nya.
2. Jujur dalam ucapan, yaitu memberitakan sesuatu sesuai dengan realitas yang
terjadi. Untuk kemaslahatan yang dibenarkan oleh syari'at seperti dalam
kondisi perang atau mendamaikan dua orang yang bersengketa
diperbolehkan untuk tidak mengatakan hal yang sebenarnya.
3. Jujur dalam perbuatan, yaitu seimbang antara lahiriah dan batiniah hingga
tidaklah berbeda antara amal lahir dan amal batin. Jujur dalam perbuatan ini
juga berarti melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan yang diridai Allah
Swt. dan melaksanakannya secara terus-menerus dan ikhlas.

B. Ayat Al-Qur’an Tentang Hidup Jujur


1. Q.S. An-Nisa/4: 135
‫س ُك ْم َأ ِو ٱ ْل ٰ َولِ َد ْي ِن َوٱَأْل ْق َربِينَ ۚ ِإن‬
ِ ُ‫ش َهدَٓا َء هَّلِل ِ َولَ ْو َعلَ ٰ ٓى َأنف‬
ُ ‫س ِط‬ ْ ِ‫وا َق ٰ َّو ِمينَ ِبٱ ْلق‬
۟ ُ‫وا ُكون‬ ۟ ُ‫ٰيََٓأ ُّي َها ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
۟ ‫ض‬
َ ‫وا فَِإنَّ ٱهَّلل‬ ُ ‫وا ۚ َوِإن تَ ْل ُٓۥو ۟ا َأ ْو تُ ْع ِر‬ ۟ ُ‫ى َأن تَ ْع ِدل‬ ۟ ‫يَ ُكنْ َغنِيًّا َأ ْو فَقِي ًرا فَٱهَّلل ُ َأ ْولَ ٰى بِ ِه َما ۖ فَاَل تَتَّبِ ُع‬
ٓ ٰ ‫وا ٱ ْل َه َو‬
‫َكانَ بِ َما تَ ْع َملُونَ َخبِي ًرا‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-
benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu
sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka
Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-
kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha
Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.”

Hukum Tajwid Q.S An-Nisa/4: 135


 َ ‫ ← ٰيٓا‬Mad Jaiz Munfasil karena mad thabi'i tidak bertemu Hamzah dalam
satu kalimat dibaca 5 harakat
 ‫ ← يُّهَا‬Mad thabi'i karena Ha berbakat Fatah bertemu Alif dibaca 2 harakat

3
 ‫ ← الَّ ِذ‬Alif lam syamsiah karena Alif lam bertemu huruf syamsiah yaitu lam
dibaca idgham(masuk ke huruf lam)
 َ‫ ← الَّ ِذ ْين‬Mad thabi'i karena dza berharkat kasrah bertemu ya sukun dibaca 2
harakat
 ‫ ← ٰا‬Mad badal karena Alif berharkat Fatah tegak
 ْ‫ ← َمنُو‬Mad thabi'i karena nun berharkat dhamah bertemu wau sukun dibaca
2 harakat
 َ ‫ ← َوااْل‬Alif lam qamariah karena Alif lam bertemu huruf qamariah yaitu Alif
dibaca 2 harakat
 ْ‫ ← ُكو‬Mad thabi'i karena kaf berharkat dhamah bertemu wau sukun dibaca 2
harakat
 ْ‫ ← نُو‬Mad thabi'i karena Nun berharkat dhamah bertemu wau sukun dibaca
2 harakat
 َ‫ ← ِم ْين‬Mad thabi'i karena mim berharkat kasrah bertemu ya sukun dibaca 2
harakat
 ‫ ← ۤا َء‬Mad wajib muttasil karena mad thabi'i bertemu Hamzah dalam satu
kalimat dibaca 6 harakat
 ِ ‫ ← هّٰلِل‬Tafkhim karena lafadz Allah didahului oleh huruf Hijaiyah Hamzah
berharkat Fatah cara membacanya tebal
 ْ‫ ← لَو‬Mad Lin karena lam berharkat Fatah bertemu wau sukun dibaca 2
harakat
 ‫ ← ع َٰلٓى‬Mad Jaiz Munfasil karena mad thabi'i tidak bertemu Hamzah dalam
satu kalimat dibaca 5 harakat
 ‫ ُك ْم‬ggg‫ ← اَ ْنفُ ِس‬Ikhfa karena nun sukun bertemu huruf ikhfa yaitu pa cara
membacanya dengung
 ‫ ← ْال َو‬Alif lam qamariah karena Alif lam bertemu huruf qamariah yaitu wau
dibaca 2 harakat
 ‫ ← لِ َدي ِْن‬Mad Lin karena dzal berharkat Fatah bertemu ya sukun dibaca 2
harakat

4
 ‫ َر‬g ‫ ← اْل َ ْق‬Qalqalah sughra karena huruf qalqalah qaf berharkat sukun dan
posisinya ditengah kalimat cara membacanya dipantulkan secara ringan
 َ‫ ← بِ ْين‬Mad thabi'i karena ba berharkat kasrah bertemu ya sukun dibaca 2
harakat
 ‫ ← اِ ْن يَّ ُك ْن‬Idgham bigunnah karena Nun sukun bertemu huruf bigunnah yaitu
ya cara membacanya yaitu meleburkan nun dan memasukkan nya ke huruf
Idgham
 ‫ ← يَّ ُك ْن َغنِيًّا‬Terdapat 2 idzhar yang pertama nun sukun bertemu gin dan yang
kedua Fatah tanwin bertemu alif cara membacanya jelas
 ْ‫ ← اَو‬Mad Lin karena alif berharkat Fatah bertemu wau sukun dibaca 2
harakat
 ‫ ← فَقِ ْيرًا‬Terdalag dua hukum tajwid yang pertama mad thabi'i karena qaf
berharkat kasrah bertemu ya sukun ,yang kedua idzhar karena Fatah tanwin
bertemu alif cara membacanya jelas
 ُ ‫ ← فَاهّٰلل‬Tafkhim karena lafadz Allah di dahului huruf pa berharkat Fatah cara
membacanya tebal
 ْ‫ ← اَو‬Mad Lin karena aof berharkat Fatah bertemu wau sukun dibaca 2
harakat
 ‫ ← تَتَّبِعُوا‬Mad thabi'i karena ain berharkat dhamah bertemu wau sukun dibaca
2 harakat
 ‫ ← ْالهَ ٰ ٓوى‬Mad Jaiz Munfasil karena mad thabi'i tidak bertemu Hamzah dalam
satu kalimah dibaca 5 harakat
 ‫ ِد‬gggْ‫ ← اَ ْن تَع‬ikhfa karena nun sukun bertemu huruf ikhfa yaitu ta cara
membacanya dengung
 ‫ ← لُوْ ا‬Mad thabi'i karena lam berharkat dhamah bertemu wau sukun dibaca 2
harakat
 ‫ ← َواِ ْن ت َْل ٗ ٓوا‬Terdapat 2 hukum tajwid yang pertama ikhfa karena nun sukun
bertamu ta dibaca dengung yang kedua Mad Jaiz Munfasil karena mad
thabi'i tidak berkumpul dengan Hamzah dalam satu kalimat

5
 ْ‫ ← ضُو‬Mad thabi'i karena dad berharkat dhamah bertemu wau sukun dibaca
2 harakat
 َ ‫ ← هّٰللا‬Tafkhim karena lafadz allah didahului huruf Nun berharkat fatah cara
membacanya tebal
 ‫ ← َكا‬Mad thabi'i karena kaf berharkat fatah bertemu alif dibaca 2 harakat
 ‫ ← بِ َما‬Mad thabi'i karena mim berharkat fatah bertemu alif dibaca dua
harakat dibaca 2 harakat
 َ‫وْ ن‬ggُ‫ ← تَ ْع َمل‬Mad thabi'i karena lam berharkat dhamah bertemu wau sukun
dibaca 2 harakat
 ‫ ← خَ بِ ْيرًا‬Mad iwad karena Fatah tanwin di akhir kalimat

Tafsir Ayat Q.S An-Nisa/4: 135


Dalam ayat ini Allah memerintahkan berbuat adil terhadap semua manusia.
Wahai orang-orang yang beriman! jadilah kamu secara sungguhsungguh penegak
keadilan di antara umat manusia secara keseluruhan, menjadi saksi yang benar
karena Allah, tanpa ada diskriminasi, walaupun terhadap dirimu sendiri atau
terhadap orang-orang yang sangat dekat denganmu sekali pun, seperti ibu bapak
dan kaum kerabatmu, janganlah jadikan hal itu sebagai penghalang bagimu untuk
berbuat adil. Jika dia, yang terdakwa itu, kaya, janganlah kamu terpengaruh
dengan kekayaannya, ataupun jika ia miskin, janganlah merasa iba karena
kemiskinannya, maka Allah lebih tahu kemaslahatan atau kebaikannya. Maka
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu sehingga kamu memberi keputusan yang
tidak adil dan menjadi saksi yang tidak benar, karena ingin menyimpang dari
kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan kata-kata dan fakta yang benar atau
enggan menjadi saksi yang benar untuk menyatakan kebenaran dan
menegakkannya, maka ketahuilah Allah mahateliti terhadap segala apa yang kamu
kerjakan dalam setiap keputusan yang kamu ambil dan setiap kesaksian yang
kamu berikanwahai orang-orang yang beriman! tetaplah kamu beriman kepada
Allah dan rasul-Nya, nabi Muhammad, dan kepada kitab Al-Qur'an yang
diturunkan kepada rasul-Nya, serta kitab-kitab yang diturunkan kepada para rasul
sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikatmalaikat-Nya, kitab-

6
kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah
tersesat sangat jauh dari kebenaran dan petunjuk Allah.

2. Q.S. At-Taubah/9: 119


‫هّٰللا‬
ّ ٰ ‫ٰيٓا َ ُّي َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا َ َو ُك ْونُ ْوا َم َع ال‬
َ‫ص ِدقِيْن‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah,
dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar(jujur).
Hukum Tajwid Q.S. At-Taubah/9: 119
 ‫ ← ٰيٓاَيُّهَا‬Terdapat 2 hukum tajwid yang pertama mad Jaiz Munfasil karena
mad thabi'i tidak bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat dibaca 5
harakat ,yang kedua mad thabi'i karena huruf Ha berharkat Fatah bertemu
alif dibaca 2 harakat
 ‫ ← الَّ ِذ‬Alif lam syamsiah karena Alif lam bertemu huruf syamsiah yaitu lam
dibaca idgham (masuk ke huruf lam)
 َ‫ ← الَّ ِذ ْين‬Mad thabi'i karena huruf dza berharkat kasrah bertemu ya sukun
dibaca 2 harakat
 ‫ ← ٰا‬Mad badal karena Alif berharkat Fatah tegak
 ‫ ← ٰا َمنُو‬Mad thabi'i karena nun berharkat dhamah bertemu wau sukun
 ‫ ← اتَّقُو‬Mad thabi'i karena qap berharkat dhamah bertemu wau sukun
 َ ‫ ← هّٰللا‬Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah qaf
berharakat dhamah. Cara membacanya tebal
 ْ‫ ← َو ُكوْ نُو‬Mad thabi'i karena harkat dhamah bertemu wau
ّ ٰ ‫ ← ال‬Alif lam syamsiah karena Alif lam bertemu huruf syamsiah yaitu sad
 ‫ص ِد‬
dibaca idgham (masuk ke huruf sad)
 َ‫ ← قِ ْين‬Mad Arid lisukun karena mad thabi'i di akhir kalimat (yang di waqaf)
boleh di baca 2,4,atau 6 harakat
Tafsir Ayat Q.S. At-Taubah/9: 119
Hai orang orang yang beriman bertakwalah kalian kepada Allah dan
hendaklah kalian bersama orang orang yang benar(jujur). Yakni jujurlah
kalian dan tetaplah kalian pada kejujuran ,niscaya kalian akan termasuk

7
orang orang yang jujur dan selamat dari kebinasaan sarta menjadikan bagi
kalian jalan keluar dari urusan kalian
Imam Ahmad mengatakan ,telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah ,telah mencritakan kepada kami Al-A'masy dari syaqiq dari
Abdullah (yaitu Ibnu Mas'ud ‫ي هللا عنه‬gg‫ ) ر ض‬yang mengatakan bahwa
Rasulullah Saw pernah bersabda: jujurlah kalian,karena sesungguhnya
kejujuran itu membimbing ke arah kebajikan .Dan sesungguhnya
kebajikan itu membimbing ke arah surga.Dan seseorang yang terus
menerus melakukan kejujuran serta berpegang teguh kepada kejujuran
pada akhirnya dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur
(benar) .Hati hatilah kalian terhadap kebohongan ,karena sesungguhnya
bohong itu membimbing kepada kedurhakaan ,dan sesungguhnya
kedurhakaan itu membimbing ke arah neraka. Dan seseorang yang terus
menerus melakukan kebohongan serta bersikeras dalam
kebohongannya ,pada akhirnya dia akan dicatat di sisi Allah sebagai
seorang pendusta(pembohong). (Tafsir Ibnu Katsir)
3. Q.S. Ali-Imran/3: 161
ٰ
ۗ َ‫سبَتْ َو ُه ْم اَل يُ ْظلَ ُم ْون‬ ِ ‫َو َمنْ يَّ ْغلُ ْل يَْأ‬
ٍ ‫ت بِ َما َغ َّل يَ ْو َم ا ْلقِ ٰي َم ِة ۚ ثُ َّم تُ َوفّى ُك ُّل نَ ْف‬
َ ‫س َّما َك‬
Artinya: “Dan tidak mungkin seorang nabi berkhianat (dalam urusan
harta rampasan perang). Barangsiapa berkhianat, niscaya pada hari Kiamat
dia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu. Kemudian setiap
orang akan diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang
dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi.”
Hukum Tajwid Q.S. Ali-Imran/3: 161
 ْ‫ ← َو َم ْن يَ ْغلُل‬Idghom bighunnah, karena nun mati bertemu dengan huruf ya.
 ‫ ← بِ َما‬Mad thobi'i, karena terdapat fathah yang diikuti dengan alif.
 ‫ ← يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة‬Alif lam qomariyah, karena ada huruf Alif dan Lam ( ‫ ) ا ل‬yang
bertemu dengan salah satu huruf qamariyah (Qaf).
 ‫ ← ثُ َّم‬Ghunnah, karena terdapat huruf mim yang ditasydid.

ٍ ‫ ← نَ ْف‬Idghom bighunnah, karena tanwin bertemu dengan huruf mim.


 ‫س َما‬

8
 ‫ ← َوهُ ْم اَل‬Idzhar syafawi dan mad thobi'i. Untuk idzhar syafawi, karena
terdapat mim mati bertemu huruf lam. Dan untuk mad thobi'i, karena karena
terdapat fathah yang diikuti dengan alif.
ْ ‫ ← ي‬Mad arid lissukun, karena huruf mad yakni wawu bertemu waqaf
 َ‫ُظلَ ُمون‬
sehingga harus berhenti.
Tafsir Ayat Q.S. Ali-Imran/3: 161
(Tidaklah mungkin) atau patut (bagi seorang Nabi itu akan berkhianat
dalam urusan harta rampasan perang) maka janganlah kamu menyangka
hal yang demikian itu! Menurut satu qiraat dibaca 'yughalla' yang berarti
dinisbatkan kepada pengkhianatan. (Barang siapa yang berkhianat dalam
urusan harta rampasan perang itu, maka ia akan datang pada hari kiamat
membawa barang yang dikhianatkannya itu) dengan memikulnya di atas
pundaknya (kemudian setiap diri akan diberi balasan) baik yang
berkhianat maupun yang tidak berkhianat (atas apa yang dikerjakannya
sedangkan mereka tidaklah dianiaya) sedikit pun juga.

C. Hadits Tentang Hidup Jujur


Dari Abdullah bin Mas'ud, Rasulullah SAW bersabda:
‫ َعلَ ْي ُك ْم‬: ‫س•لَّ َم‬
َ ‫ص•لَّى هللاُ َعلَ ْي• ِه َو‬ َ ِ‫س• ْو ُل هللا‬ُ ‫ قَ••ا َل َر‬: ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل‬ ِ ‫س ُع ْود َر‬ ْ ‫عَنْ َع ْب ِد هللاِ ب ِن َم‬
‫ق‬
ُ ‫ص• ُد‬ ْ َ‫ َو َم••ا َي• َزا ُل ال َّر ُج• ُل ي‬، ‫ي ِإلَى ا ْل َجنَّ ِة‬
ْ ‫ َوِإنَّ ا ْلبِ َّر َي ْه• ِد‬، ‫ي ِإلَى ا ْلبِ ِّر‬
ْ ‫ق يَ ْه• ِد‬
َ ‫الص ْد‬
ِّ َّ‫ فَِإن‬، ‫ْق‬
ِ ‫الصد‬ِّ ‫ِب‬
، ‫ي ِإلَى ا ْلفُ ُج• ْو ِر‬ ْ ‫ فَ•ِإنَّ ا ْل َك• ِذ َب يَ ْه• ِد‬، ‫ َوِإيَّا ُك ْم َوا ْل َك• ِذ َب‬، ‫ص ِّد ْيقًا‬
ِ ِ‫ق َحتَّى يُ ْكت ََب ِع ْن َد هللا‬ َ ‫ص ْد‬ِّ ‫َويَت ََح َّرى ال‬
‫ب َويَت ََح َّرى ا ْل َك ِذ َب َحتَّى يُ ْكت ََب ِع ْن َد هللاِ َك َّذابًا‬ ُ ‫ َو َما يَ َزا ُل ال َّر ُج ُل يَ ْك ِذ‬، ‫ي ِإلَى النَّا ِر‬ْ ‫َوِإنَّ ا ْلفُ ُج ْو َر يَ ْه ِد‬
Artinya: Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu 'anhu,
Rasulullah SAW bersabda, “Hendaklah kamu berlaku jujur karena
kejujuran menuntunmu pada kebenaran, dan kebenaran menuntunmu ke
surga. Dan senantiasa seseorang berlaku jujur dan selalu jujur sehingga dia
tercatat di sisi Allah SWT sebagai orang yang jujur. Dan hindarilah
olehmu berlaku dusta karena kedustaan menuntunmu pada kejahatan, dan
kejahatan menuntunmu ke neraka. Dan seseorang senantiasa berlaku dusta
dan selalu dusta sehingga dia tercatat di sisi Allah SWT sebagai pendusta.”
(H.R. Muslim)

9
Kewajiban untuk berperilaku jujur juga disebutkan dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, yang berbunyi:
‫ فَاِنَّهُ َم َع‬,‫ْق‬ ِّ ‫ َعلَ ْي ُك ْم بِال‬:‫س ْو ُل هللاِ صلى هللا عليه وسلم‬
ِ ‫صد‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:‫ قَا َل‬.‫ض‬.‫ق ر‬ ِّ ‫عَنْ اَبِى بَ ْك ٍر ال‬
ِ ‫ص ِّد ْي‬
‫ َواِيَّا ُك ْم َوا ْل َك ِذ َب فَاِنَّهُ َم َع ا ْلفُ ُج ْو ِر َو ُه َمافِى النَّار‬,‫البِ َّر َو ُه َما فِى ا ْل َجنَّ ِة‬
Artinya: “Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq ia berkata, Rasulullah SAW
bersabda: Wajib atasmu berlaku jujur, karena jujur itu bersama kebaikan,
dan keduanya di Surga. Dan jauhkanlah dirimu dari dusta, Karena dusta
itu bersama kedurhakaan, dan keduanya di neraka”. (HR. Ibnu Hibban)
Ketika seseorang berperilaku jujur baik dalam perkataan dan
perbuatannya, maka akan ditunjukkan dalam jalan kebaikan seperti yang
tertera dalam hadits Nabi Muhammad, riwayat Bukhari dan muslim:
‫ َو َما يَزَ ا ُل الـ َّر ُج ُل‬.‫لجنَّ ِة‬
َ ‫ق يَـ ْه ِدى اِل َى ْالبِ ِّر َو ْالبِ ُّر يَـ ْه ِدى اِل َى ْا‬ َ ‫ص ْد‬ِّ ‫ْق فَاِنَّ ال‬ ِّ ِ‫َعلَـ ْي ُك ْم ب‬
ِ ‫ـالصد‬
َ ِ‫ َو اِيـَّا ُك ْم َو ْال َك ِذ َب فَاِنَّ ْال َك ِذ َب يَـ ْه ِدى ا‬.‫صدِّيـْقًا‬
‫لى‬ ِ ِ‫ق َحتَّى يُ ْكـت ََب ِع ْن َد هللا‬ َ ‫ص ْد‬
ِّ ‫ق َو يَـت ََح َّرى ال‬ ُ ‫ص ُد‬ْ َ‫ي‬
ِ‫ب َو يَـت ََح َّرى ْال َك ِذ َب َحتَّى يُ ْكـت ََب ِع ْن َد هللا‬ ُ ‫ َو َما يَ َزا ُل ْال َع ْب ُد يَ ْك ِذ‬.‫ْالفُ ُج ْو ِر َو ْالفُ ُج ْو ُر يَـ ْه ِدى اِل َى النَّا ِر‬
َّ ‫َك‬
‫ـذابـًا‬
Artinya: “Wajib bagi kalian untuk jujur, karena sesungguhnya jujur itu
membawa pada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Dan
seseorang senantiasa jujur dan memilih kejujuran sehingga dicatat di sisi
Allah sebagai orang yang jujur. Dan takutlah kalian dari dusta, karena
sesungguhnya dusta itu membawa kepada kedurhakaan, dan durhaka itu
membawa ke neraka. Dan seseorang senantiasa berdusta dan memilih
berdusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.”

D. Kisah Inspiratif Tentang Hidup Jujur


1. Kisah Kejujuran Kaab Bin Malik
Manfaat jujur itu memang terkadang tidak langsung bisa dinikmati.
Tidak jarang buah kejujuran harus didahului dengan kepahitan dan
kesulitan. Namun, dengan tetap sabar dalam kejujuran, pasti akan tiba
masa kita merasakan keindahannya.
Ka'ab bin Malik salah satu fakta sejarah yang membuktikan hal
tersebut. Saat absen dalam Perang Tabuk, ia bisa saja lolos dari hukuman

10
dengan cara merekayasa alasan agar Nabi SAW dapat memakluminya.
Namun, cara kotor itu tak ditempuhnya. Ibnu Qudamah al-Maqdisi dalam
Kitab Al-Tawwabin mengupas kisah Ka'ab bin Malik berikut. Seperti
biasanya, Rasulullah SAW paling senang mengadakan perjalanan pada
hari Kamis. Ka'ab sebenarnya bertekad untuk ikut serta dalam pasukan
yang menuju ke Tabuk. Pada Kamis pagi, pasukan Islam akan berangkat.
Ka'ab pun pergi ke pasar untuk membeli perlengkapan yang akan
digunakan dalam perang nanti.
Dia berpikir, setelah barang yang dibutuhkannya terbeli, ia akan segera
menyusul rombongan pasukan Islam. Sayangnya, hari itu barang yang
dibutuhkannya tak kunjung ditemukannya di pasar. Ka'ab pun menunggu
esok hari, dengan harapan barang yang dibutuhkannya tersedia. Namun,
barang-barang yang dicarinya tak kunjung tersedia.
Pada hari ketiga, keempat, dan berikutnya, keadaan tak berubah.
Sampai akhirnya Ka'ab tak bisa lagi menyusul pasukan yang dipimpin
Rasulullah SAW, ungkap Ibnu Qudamah. Ka'ab sebenarnya tak ada niat
untuk menghindar dari Perang Tabuk. Betapa gelisahnya saat menyadari
tak bisa bergabung dengan Rasulullah dalam pertempuran itu. Hatinya
begitu sedih. Ia sungguh menyesal karena telah lalai mempersiapkan
perlengkapan perang.
Rasulullah SAW dan pasukannya akhirnya sampai di Tabuk. Nabi
SAW yang tak melihat sosok Ka'ab segera bertanya, Apa yang dikerjakan
Ka'ab bin Malik? Salah seorang menjawab, Baju dan selendangnya yang
membuat dia tertinggal, ya Rasul. Menurut Ibnu Qudamah, pernyataan itu
adalah sindiran bagi lelaki yang kalah dari kemauan istrinya.
Mendengar celetukan itu, Muad bin Jabal segera menyela, Hus... sangat
buruk apa yang kamu katakan. Demi Allah, wahai Nabi, kami tak melihat
darinya kecuali kebaikan. Hingga Perang Tabuk berakhir, Ka'ab tak
kunjung datang. Di Madinah, Ka'ab terus diliputi kesedihan.

11
Ia sangat menyesal dan takut akan dimarahi Rasulullah SAW. Ka'ab
pun pasrah. Satu hal yang diyakininya, yakni kejujuranlah yang akan
menyelamatkannya.
Rasulullah SAW akhirnya tiba di Madinah setelah masa perang tersebut
berakhir. Nabi SAW memaafkan para sahabat yang uzur dan tak bisa
bergabung dalam pasukan Islam. Kini, tibalah Ka'ab bin Malik menghadap
baginda.
Bukankah kamu sudah membeli kuda? tanya Rasulullah. Benar, ya
Rasul, jawab Ka'ab tertunduk. Rasul kembali bertanya, Lalu, apa yang
membuatmu tak ikut? Demi Allah, sekiranya di sini tak ada orang lain
selain engkau, pasti kami akan lari. Kami diberikan kesempatan untuk
membela diri, tapi kami tahu, ya Nabiyullah, orang tak akan percaya.
Mudah-mudahan Allah memberi tahu apa yang sebenarnya terjadi pada
kami, ujar Ka'ab. Rasul lalu berkata, Kalau itu sungguh benar kata-katamu,
pergilah sampai ada keputusan dari Allah.
Ka'ab pun pergi dengan hati yang sangat sedih. Rasulullah SAW
melarang semua sahabat untuk berbicara dengan Ka'ab. Tak ada satu orang
pun yang menyapa Ka'ab, seakan-akan tembok dan bumi pun ikut
membencinya.
Hingga hari ke-40, utusan Rasulullah datang. Ka'ab diperintahkan
untuk menjauhi istrinya. Haruskah kuceraikan? Tanya Ka'ab. Utusan
Rasulullah itu menjawab, Tidak, tetapi jangan mendekatinya. Ka'ab
berupaya keras untuk segera lepas dari sanksi sosial itu, tetapi tak kuasa.
Ka'ab pun hanya bisa menangis. Hingga hari ke-50 tiba. Ka'ab
melaksanakan shalat Fajar di balik Ka'bah. Ia benar-benar bertobat. Ka'ab
berdoa dengan air mata berlinang.
Tiba-tiba ia mendengar suara dari atas bukit, Bergembiralah wahai
Ka'ab bin Malik. Ia langsung bersujud dan bersyukur. Kemudian,
datanglah seorang pria berkuda dan memberi kabar gembira. Ka'ab segera
menemui Rasulullah SAW di masjid. Bergembiralah, wahai Ka'ab. Telah

12
datang kebaikan satu hari yang tak pernah terjadi sejak kamu dilahirkan
ibumu, kata Nabi SAW, telah datang dari sisi Allah (wahyu).
Beliau pun membacakan surah at-Taubat ayat 117 hingga 119. Tak ada
kenikmatan yang lebih besar sesudah berislam bagi Ka'ab, kecuali
kejujuran kepada Rasulullah SAW. Begitulah kesungguhan tobat Ka'ab,
hingga Allah dan Rasulullah SAW mengampuni kelalaian seorang Ka'ab.
2. Kejujuran Nabi Muhammad dalam Berdagang yang patut di teladani
Nabi Muhammad merupakan nabi terakhir bagi umat Islam. Beliau
adalah manusia terbaik yang memiliki akhlak mulia. Semua sifat-sifatnya
yang mulia sangat patut untuk dijadikan teladan bagi seluruh umat Islam
di dunia. Seperti Siddiq, amanah, tabligh dan fathonah. Sifat-sifat tersebut
sangat melekat pada diri nabi Muhammad saw. Selain dari sifat-sifat
tersebut masih banyak lagi sifat-sifat terpuji lainnya.
Nabi Muhammad adalah seorang yang sangat sabar dan tabah dalam
menjalani kehidupannya. Sejak usia 6 tahun beliau sudah menjadi anak
yatim piatu. Pada akhirnya beliau harus hidup bersama kakeknya yaitu
Abdul mutholib yang sangat menyayanginya. Namun pada saat nabi
Muhammad berusia 8 tahun kakeknya pun juga meninggal dunia. Dan
kemudian beliau dirawat oleh pamannya yaitu Abu Thalib. Dengan
meninggalnya orang-orang yang dicintainya, beliau tidak pernah larut
dalam kesedihan tetapi tetap menjalani kehidupan dengan penuh
kesabaran.
Ketika Nabi hidup bersama pamannya yaitu Abu Thalib, beliau diajari
bagaimana cara menggembala kambing. Beliau melaksanakannya dengan
penuh tanggung jawab dan tidak pernah mengeluh. Beliau sangat senang
dengan pekerjaan yang dilakukannya. Kemudian, pada saat nabi
Muhammad berusia 12 tahun, beliau belajar bagaimana cara berdagang
kepada pamannya. Saat beliau berusia 15 hingga 17 tahun sudah mulai
mandiri dalam berdagang dan sudah bisa memiliki uang dari hasil
kerjanya. Ketika beliau beranjak dewasa yaitu pada usia 25 tahun
disarankan oleh pamannya untuk menjualkan barang dagangan milik

13
Khadijah. Khadijah adalah seorang saudagar yang sangat kaya raya dan
memiliki banyak unta.
Selama berdagang untuk Khadijah Nabi Muhammad banyak
mendapatkan keuntungan yang besar. Beliau berdagang dengan sangat
tekun, jujur, ramah dan murah senyum kepada para pembeli. Beliau tidak
pernah membohongi para pembeli tentang barang yang dijualnya. Ketika
beliau melihat barang dagangannya cacat maka beliau akan menunjukkan
kecacatan barang tersebut kepada pembeli. Dan jika barang dagannya
murah maka beliau tidak akan menjualnya dengan harga yang sangat
mahal. Sehingga para pembeli sangat senang sekali dengan Nabi
Muhammad karena sifatnya yang jujur dan suka membeli barang
dagangannya.
Meskipun beliau memberitahu tentang keadaan barangnya apa adanya,
beliau tidak pernah rugi, malah mendapatkan keuntungan yang sangat
besar, karena banyak pembeli yang datang untuk membeli unta-untanya
hingga habis terjual. Para pembeli merasa senang menjumpai pedagang
yang benar-benar jujur dan mereka senang mendapatkan barang yang
baik.dan tidak tertipu.
Cara berdagang Nabi Muhammad tersebut bisa kita jadikan teladan
yang baik terutama buat kita umat Islam. Hal yang patut kita contoh dalam
berdagang seperti Nabi Muhammad adalah:
 Niat karena Allah SWT
 Bersikap jujur
 Tidak memberikan janji berlebihan
 Bersikap ramah kepada pembeli
 Tidak menjelek-jelekkan barang dagangan orang lain
 Tidak melupakan ibadah.

E. Penerapan Hidup Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari


Perilaku jujur adalah sikap yang wajib dimiliki semua orang. Sikap ini patut
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, sekolah, hingga

14
masyarakat. Perilaku jujur juga harus diasah terus-menerus agar mengakar dalam
diri seseorang. Ada banyak perilaku jujur yang bisa diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Diantaranya:
 Penerapan Hidup Jujur di Lingkungan Rumah
1. Mengatakan yang tujuan sebenarnya saat pamit bepergian
2. Mengakui saat melakukan kesalahan
3. Bertanggungjawab atas kesalahan yang dilakukan
4. Memberitahukan nilai ulangan sekolah yang diperoleh apa adanya
5. Mengatakan Menceritakan kebutuhan pribadi apa adanya
6. Meminta uang kepada orangtua sesuai dengan kebutuhan
7. Mengakui kelalaian melaksanakan pesan orangtua
8. Tidak berbohong kepada saudara sendiri
9. Tidak mencurangi saudara sendiri
10. Meminta izin kepada saudara menggunakan barang miliknya
11. Mengembalikan barang yang dipinjam dari saudara
12. Berterus terang saat ditanya oleh saudara
13. Meminta izin jika akan bepergian
14. Mengembalikan sisa uang belanja titipan orangtua
15. Tidak merahasiakan sesuatu yang harus diketahui oleh orangtua
16. Menceritakan kondisi rumah yang sebenarnya saat ditelepon orangtua
17. Tidak memakan makanan milik orang lain
18. Menjaga barang yang dipercayakan oleh orangtua
19. yang sebenarnya saat diminta pendapat oleh orangtua
20. Memberitahu orangtua alasan yang sebenarnya saat terlambat pulang
 Penerapan Hidup Jujur di Lingkungan Sekolah
1. Mengatakan alasan yang sebenarnya jika terlambat masuk kelas
2. Membayar jumlah uang sesuai dengan yang dibeli saat jajan
3. Mengembalikan kelebihan uang kembalian saat jajan
4. Menepati janji dengan teman
5. Tidak mencontek saat ulangan
6. Mengembalikan uang yang ditemukan di kelas kepada pemiliknya

15
7. Meminta izin sebelum menggunakan barang milik teman
8. Mengatakan kepada guru alasan yang sebenarnya saat meminta izin keluar
kelas
9. Mengembalikan barang yang dipinjam dari teman
10. Tidak berbuat curang saat bermain
11. Tidak berbuat curang saat bertanding olahraga
12. Tidak mengakui barang hak milik sekolah sebagai milik pribadi
13. Tidak mengakui barang hak milik teman sebagai milik sendiri
14. Tidak membawa pulang barang milik orang lain
15. Tidak mengambil barang teman
16. Berani mengakui kekurangan
17. Berani mengakui jika tidak paham apa yang diajarkan guru
18. Tidak menyembunyikan barang milik teman
19. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan teman
20. Menjaga amanah mengelola uang jika ditunjuk sebagai bendahara kelas
 Penerapan Hidup Jujur di Lingkungan Sekolah
1. Mengakui perbuatan yang merugikan orang lain
2. Bersedia bertanggungjawab atas perbuatan yang merugikan orang lain
3. Bersedia menceritakan yang sebenarnya saat diminta keterangan
4. Mengembalikan barang yang dipinjam secara utuh
5. Tidak curang saat berdagang
6. Tidak membuat alasan bohong saat diminta bantuan
7. Tidak membuat cerita bohong
8. Mengeluarkan pendapat sesuai dengan hati nurani
9. Meminta izin saat akan meminjam barang orang lain
10. Menepati janji
11. Menjalankan amanah dengan baik jika dipercaya menyimpan barang orang
12. Tidak berbuat curang dalam pertandingan persahabatan
13. Menyampaikan titipan pesan dengan benar
14. Menjaga barang titipan orang lain dengan sungguh-sungguh
15. Berani mengakui kesalahan

16
16. Berani mengakui ketidakmampuan
17. Tidak memfitnah orang lain
18. Tidak merugikan orang lain dengan sengaja
19. Mengatakan alasan yang sebenarnya jika tidak bisa menghadiri suatu acara
20. Memegang amanah jika dipercaya membelanjakan uang milik warga

F. Hikmah Perilaku Jujur


Ada beberapa hikmah yang dapat dipetik dari perilaku jujur, antara lain sebagai
berikut:
1. Perasaan enak dan hati tenang. Jujur akan membuat hati kita menjadi tenang,
tidak takut akan diketahui kebohongannya karena tidak berbohong.
2. Mendapatkan kemudahan dalam hidup.
3. Selamat dari azab dan bahaya.
4. Membawa kepada kebaikan, dan kebaikan akan menuntun kita ke surga.
5. Dicintai oleh Allah SWT. dan Rasul-Nya.
6. Dapat pahala dari Allah SWT.
7. Mendapatkan kemudahan dalam hidupnya.
8. Dalam menjani kehidupan sehari-hari tidak merasa terbebani apapun
9. Menimbulkan sikap positif, tidak ada suap menyuap dalam kehidupan
10. Bisa timbul rasa percaya diri dalam diri kita
11. Mempunyai rasa optimis dalam kehidupan dan saat melakukan sesuatu tanpa
ada keraguan dalam benak dengan dasar-dasar yang kuat
12. Sikap jujur dalam keluarga tentunya membuat anggota keuarga tersebut
menjadi nyaman. Karena antara keluarga dapat berinteraksi tanpa beban dan
saling membantu bila salah satu keluarganya dalam keadaan kesusahan.
13. Dengan sikap jujur pada seorang pelajar dapat menimbulkan semua tugas atau
pekerjaannya cepat selesai dan mudah dalam mengerjaan. Dan tidak ada
masalah yang menghadang.
14. Kejujuran membawa pelakunya bersikpa berani, dengan pendirian berani
karena benar
15. Dapat kepercayaan dari siapapun (orang tua, guru, teman, dll)

17
16. Karena dapat kepercayaan dari teman, akhirnya teman kita banyak, atau
dengan lain banyak teman.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jujur adalah perkataan dan perbuatan sesuai dengan kebenaran. Dengan
kejujuran, seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan
selamat dari segala pengunjung. Perilaku jujur harus kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari baik di lingukan sekolah, rumah maupun linkungan
masyarakat. Pentingnya Berani Hidup Jujur tertera dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Maka dari itu, kita harus menanamkan kesadaran padadiri kita untuk selalu
berani membela kebenaran dan berperilaku jujur. Jika kita sudah bisa
membiasakan berperilaku jujur, kita akan mendapatkan hikmah yang luar biasa.

B. Saran

18
Dengan demikian, sebagai penyusun makalah ini kami sadar bahwa masih
banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan maupun bahasa yang
kami sajikan. Oleh karena itu, kami mohon maaf dan meminta diberikan
saran/kritik agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi, semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi referensi dalam bahan
pembelajaran mengenai pentingnya berani hidup jujur.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Paket Pendidikan Agama Islam EDISI REVISI 2017 Berani Hidup Jujur
SMA/MA/MAK Kelas XI Kurikulum 2013.

Ilma, Dkk. 2021. Makalah Berani Hidup Jujur. Bandung : SMAN 1


MAJALAYA

Ahmad. 2021 “Perilaku Jujur dalam Islam: Pengertian, Dalil, Macam Sifat dan
Hikmah” diakses 13 Agustus 2021 https://www.gramedia.com/literasi/perilaku-
jujur/amp/#aoh=16289419858145&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s

19
Tafsirweb.com “Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat ke-135” diakses pada 13
Agustus 2021 https://tafsirweb.com/1667-quran-surat-an-nisa-ayat-135.html

Merdeka.com “Al-Qur’an Surat Ali-Imran Ayat ke-161” diakses pada 13


Agustus 2021 https://m.merdeka.com/quran/ali-imran/ayat-161

Republika.com. 26 Nov 2019 “Kisah Kejujuran Kaab Bin Malik” diakses pada
13 Agustus 2021 https://www.republika.co.id/berita/q1j5u8313/kisah-kejujuran-
kaab-bin-malik

Jadipaham.com “60 Contoh Sikap dan Perilaku Jujur di Lingkungan Keluarga,


Sekolah, dan Masyarakat” diakses pada 13 Agustus 2021
http://jadipaham.com/60-contoh-sikap-dan-perilaku-jujur-di-lingkungan-
keluarga-sekolah-dan-masyarakat/

20

Anda mungkin juga menyukai