TENTANG
Disusun Oleh:
Adlan Perelindo P
Annisa Aulia
Nadisa Sakinah
Puji Septila
Guru Pembimbing:
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Memiliki Sikap
Keberanian dan Kejujuran” ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Nurmade Syahrena S.Hum pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurmade Syahrena S.Hum selaku guru
pembimbing Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari,
makalah yang penulis tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
1. Menambah wawasan baru mengenai pentingnya sikap kejujuran dalam berprilaku.
2. Menguatkan sifat kejujuran dengan didukung dengan ayat Al-Quran dan Hadits yang
jelas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Jujur
Dalam bahasa Arab, jujur merupakan terjemahan dari kata shidiq yang artinya
benar, dapat dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah perkataan dan perbuatan sesuai
dengan kebenaran. Jujur merupakan induk dari sifat-sifat terpuji (mahmudah). Jujur juga
disebut dengan benar atau sesuai dengan kenyataan.
Jujur adalah mengatakan sesuatu apa adanya. Jujur lawannya dusta. Berdusta adalah
menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Adapula yang
berpendapat bahwa jujur itu tengah-tengah antara menyembunyikan dan terus terang.
Dengan demikian, jujur berarti keselarasan antara berita dengan kenyataan yang ada. Jadi
kalau suatu berita sesuai dengan keadaan yang ada, maka dikatakan benar atau jujur,
tetapi kalau tidak maka dikatakan dusta.
ۚ ِوا قَ ٰ َّو ِمينَ بِ ۡٱلقِ ۡس ِط ُشهَدَٓا َء هَّلِل ِ َولَ ۡو َعلَ ٰ ٓى َأنفُ ِس ُكمۡ َأ ِو ۡٱل ٰ َولِد َۡي ِن َوٱَأۡل ۡق َرب
ٗ ِينَ ِإن يَ ُك ۡن َغنِيًّا َأ ۡو فَق
۞ُ يرا فَٱهَّلل ْ ُٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن
ْ ُوا ُكون
١٣٥ يرا ٗ ُِوا فَِإ َّن ٱهَّلل َ َكانَ بِ َما ت َۡع َملُونَ خَ ب ْ وا َوِإن ت َۡل ُٓۥو ْا َأ ۡو تُ ۡع ِرض ْ ۚ ُى َأن ت َۡع ِدل
ٓ ٰ ُوا ۡٱلهَ َو
ْ َأ ۡولَ ٰى بِ ِه َم ۖا فَاَل تَتَّبِع
Artinya : “ Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar
penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu
bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu
kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin
menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar-balikan ( kata-kata) atau enggan
menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang
kamu kerjakan.” ( Q.S. An- Nisaa’ : 135 ),.
Allah selalu memerintahkan kita untuk berlaku benar baik dalam perbuatan maupun
ucapan, sebagaimana firman-Nya :
َّ ٰ وا َم َع ٱل
١١٩ َص ِدقِين ْ ُوا ٱهَّلل َ َو ُكون ْ ُ ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن,
ْ ُوا ٱتَّق
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah
kamu bersama orang-orang yang benar” ( Q.S. At-Taubah : 119 )
Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagai sesorang yang
melakukan suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yan,g ada pada batinnya. Ketika berani
mengatakan “tidak” untuk korupsi, maka ia harus berusaha menjauhi korupsi, bukan
malah hanya mengatakan tetapi ia sendiri melakukan korupsi.
Kejujuran merupakan ciri-ciri orang beriman sedangkan lawannya dusta merupakan sifat
orang yang munafik. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw :
Artinya : “Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi Muhammad saw. Bersabda “Tanda orang
munafik itu ada 3, yaitu : Apabila berbicara dusta, apabila berjanji mengingkari, dan
apabila dipercaya khianat.” (HR. Bukhari Muslim)
Allah Swt. Menegaskan bahwa tidak ada yang bermanfaat bagi seorang hamba dan yang
mampu menyelamatkannya dari azab, kecuali kejujurannya (kebenarannya).
3.1 Kesimpulan
Ucapan yang baik dan niat tulus akan menjadi semakin indah jika ada wujud amal
dalam kenyataan. Jujur dalam perbuatan artinya memperlihatkan sesuatu apa-adanya,
tidak berbuat basa basi , tidak membuat-buat, tidak menambah atau mengurangi. Apa
yang ia yakini sebagai kejujuran dan kebenaran, ia jalan dengan keyakinan kuat dan
Allah selalu membalas perbuatan dengan ganjaran yang setimpal.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang kejujuran di
atas, dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan. Penulis mengharap saran serta kritik yang membangun dari pembaca guna
memperbaiki penulisan untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
1. www.google.com
2. http://mfahrisetiono.blogspot.com/2016/09/makalah-pendidikan-agama-islam-
tentang.html (diakses, 16 September 2019, 19.20 WIB)
3. http://anugrahislamiyah.blogspot.com/2017/11/kejujuran-membawa-
berkah.html(diakses, 16 September 2019, 19.20 WIB)
4. https://uprint.id/blog/contoh-kata-pengantar/ (diakses, 16 September 2019, 19.20
WIB)