Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BERANI HIDUP JUJUR

DISUSUN OLEH :

1. IFTIELIANA

2. RASMA

3. SRIWAHYUNI NINGSIH

SMA NEGERI 2 PINRANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT.atas segala rahmat yang diberikan-Nya sehingga tugas
Makalah yang berjudul “BERANIHIDUPJUJUR” ini dapat kami selesaikan.Makalah ini kami buat
sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas pelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam
kesempatan ini, penulis menghaturkan terima kasih yang dalam kepada semua pihak yang
telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran mereka demi terwujudnya makalah ini.
Akhirnya saran dan kritik pembaca yang dimaksud untuk mewujudkan kesempurnaan makalah
ini penulis sangat hargai.
DAFTAR ISI

i.KATA PENGANTAR..............................................................................................................

ii.DAFTAR IS............................................................................................................................

iii.BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................

A.LATAR BELAKANG..............................................................................................................

B.RUMUSAN MASALAH.........................................................................................................

C.TUJUAN PENULISAN..........................................................................................................

iiii.BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................................

A.PENGERTIAN JUJUR..........................................................................................................

B.MAKNA SYAJA'AH.............................................................................................................

C..KEUTAMAAN PERILAKU JUJUR ........... ........................................................................

D..MACAM MACAM JUJUR..................................................................................................

E.BERANI BERBUAT JUJUR..................................................................................................

F.HIKMAH BERPERILAKU JUJUR.........................................................................................

G.MENERAPKAN PERILAKU JUJUR.....................................................................................

iiiii.BAB 3 PENUTUP................................................................................................................

A.KESIMPULAN.......................................................................................................................

B.SARAN..................................................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jujur adalah sifat terpuji yang merupakan faktor terbesar tegaknya agama dan dunia.
Kehidupan dunia akan hancur dan agama juga menjadi lemah di atas kebongan, khianat serta
perbuatan curang. Karena mulianya orang yang jujur, baik di sisi Allah maupun di sisi manusia,
kejujuran harus ditegakkan meskipun berat dan susah. Ungkapan tentang “orang jujur akan
hancur” merupakan keliru. Allah SWT menyifatkan diri-Nya dengan kejujuran. Ini merupakan
bukti kesktian jujur.

Keujuran dapat membuat hati kita nyaman dan tenteram. Ketika berkata jujur, tidak akan ada
ketakutan yang mengikuti atau bahkan kekhawatiran tentang terungkapnya sesuatu yang tidak
dikatakan.

Akan tetapi, saat ini kejujuran dalam penerapan kehidupan sehari-hari masih kurang seperti
perilaku mencontek yang seolah lazim bagi anak-anak dibangku sekolah.

B.Rumusan Masalah

Adapun masalah yg ingin di bahas dalam makalah ini adalah

A.Pengertian Jujur
B.Makna Syaja'ah
C.Keutamaan Perilaku Jujur
D.Macam- Macam Kejujuran
E.Berani Berbuat Jujur
F.Hikmah Berperilaku Jujur
G.Menerapkan Perilaku Jujur

C.TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan yg ingin di capai dalam makalah ini adalah:

1.untuk mengetahui pengertian jujur


2.untuk mengetahui makna syaja'ah
3.untuk mengetahui keutamaan perilaku jujur
4.untuk mengetahui macam macam kejujuran
5.untuk mengetahui Berani berbuat jujur
6.untuk mengetahui hikmah berperilaku jujur
7.untuk mengetahui menerapkan perilaku jujur
BAB 2

PERMASALAHAN

A.PENGERTIAN JUJUR

PengertianDalam bahasa Arab, jujur merupakan terjemahan dari kata shidiq yang artinya benar,
dapatdipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah perkataan dan perbuatan sesuai dengan
kebenaran.Jujur merupakan induk dari sifat-sifat terpuji (mahmudah). Jujur juga disebut dengan
benaratau sesuai dengan kenyataan.Jujur adalah mengatakan sesuatu apa adanya. Jujur
lawannya dusta. Berdusta adalahmenyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan
sebenarnya. Adapula yangberpendapat bahwa jujur itu tengah-tengah antara menyembunyikan
dan terus terang. Dengandemikian, jujur berarti keselarasan antara berita dengan kenyataan
yang ada. Jadi kalau suatuberita sesuai dengan keadaan yang ada, maka dikatakan benar atau
jujur, tetapi kalau tidakmaka dikatakan dusta.

B.MAKNA SYAJA'AH

Syaja'ah menurut bahasa artinya berani.Adapun menurut istilah ,syaja'ah adalah keteguhan hati
dan kekuatan pendirian untuk membela dan mempertahankan kebenaran secara berani dan
terpuji .jadi,syaja'ah dapat diartikan keberanian yang berlandaskan kebenaran , dilakukan
dengan penuh pertimbangan dan perhitungan untuk mengharapkan keridaan allah SWT.

Allah SWT.Memerintahkan kepada orang orang yang beriman agar tidak menjadi penakut dan
pengecut karena penakut dan pengecut akan membawa kegagalan dan kekalahan .allah
SWT.mengajarkan kita menjadi orang yang berani menghadapi tantangan dalam kehidupan
untuk membela kebenaran.tidak takut melakukan kebenaran walaupun mengandung resiko.

Berani dalam hal ini tidak hanya berarti hilangnya rasa takut menghadapinya , tetapi keberanian
juga dinilai dari tindakan yang berorientasi kepada aspek maslahat dan tanggung
jawab.perhatikan firman allah SWT.berikut!

‫َواَل َت ِه ُن ْوا َواَل َتحْ َز ُن ْوا َواَ ْن ُت ُم ااْل َعْ لَ ْو َن اِنْ ُك ْن ُت ْم م ُّْؤ ِم ِني َْن‬

Artinya:

Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi
(derajatnya), jika kamu orang beriman.
C.KEUTAMAAN PERILAKU JUJUR

Keutamaan Perilaku Jujur

Kedudukan sifat jujur sangat erat hubungannya dengan sifat-sifat para nabi, yakni Nabi Ibrahim,
Ishaq, dan Ya’qub, sebagaimana firman Allah

َ ‫َو َو َه ۡب َنا لَهُم مِّن رَّ ۡح َم ِت َنا َو َج َع ۡل َنا لَهُمۡ لِ َس‬


٥٠ ‫ان صِ ۡد ٍق َعلِ ٗ ّيا‬

Artinya : “Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan
mereka buah tutur yang baik lagi tinggi” ( Q.S. Maryam : 50 )

Dan Ismail dipuji karena jujur, sebagaimana firman Allah :

َ ‫صا ِدقَ ۡٱل َو ۡع ِد َو َك‬


٥٤ ‫ان َرسُواٗل َّن ِب ٗ ّيا‬ ِ ‫َو ۡٱذ ُك ۡر فِي ۡٱل ِك ٰ َت‬
َ ‫ب إِ ۡس ٰ َمعِي ۚ َل إِ َّنهُۥ َكا َن‬

Artinya : “Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di
dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang
rasul dan nabi” ( Q.S Maryam : 54 )

Nabi Muhammad Saw menganjurkan umatnya untuk selalu jujur. Karena kejujuran merupakan
akhlak yang mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada kebajikan, sebagaimana
dijelaskan Nabi Muhammad Saw.

Artinya : “ Dari Abdullah ibn Mas’ud, dari Rasulullah saw. Bersabda. “Sesungguhnya jujur itu
membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga…” ( HR. Bukhari )

Sifat jujur merupakan tanda keislaman seseorang dan juga tanda kesempurnaan bagi si pemilik
sifat tersebut. Pemilik kejujuran memiliki kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Dengan
kejujurannya, seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari
segala keburukan. Orang jujur akan dipermudah rezeki dan segala urusannya.

Contoh yang perlu diteladani, karena kejujurannya, Nabi Muhammad saw. Di percaya oleh Siti
Khadijah untuk membawa barang dagangan lebih banyak lagi. Ini artinya Nabi Muhammad saw
akan mendapatkan keuntungan lebih besar lagi dan tentu saja apa yang dilakukan Nabi akan
mendapat kemudahan.

Sebaliknya, orang yang tidak jujur atau bohong akan dipersulit rezeki dan segala
urusannya. Orang yang pernah berbohong akan terus berbohong karena untuk menutupi
kebohongan yang diperbuat, dia harus berbuat kebohongan lagi.

Kejujuran berbuah kepercayaan, sebaliknya dusta menjadikan orang lain tidak percaya. Jujur
membuat hati kita tenang, sedangkan berbohong membuat hati menjadi was-was.

Kegundahan hati dan kekhawatiran yang bertumpuk-tummpuk beresiko menjadi penyakit.


D.MACAM MACAM PERILAKU JUJUR

Menurut tempatnya, jujur itu ada beberapa macam, yaitu :

1.Shidq Al-Qalbi (Jujur dalam niat dan kehendak), yaitu motivasi bagi setiap gerak dan langkah
seseorang dalam rangka menaati perintah Allah Swt, dan ingin mencapai rida-Nya. Jujur
sesungguhnya berbeda dengan pura-pura jujur berarti tidak ikhlas dalam berbuat.

Rasulullah Saw. Bersabda,

“Ingatlah, dalam tubuh itu ada segumpal daging. Bila ia baik, akan baiklah seluruh tubuh. Dan
bila ia rusak, rusaklah ia seluruhnya. Itulah qalbu (hati).” (HR. Bukhari)

2.Shidq Al-Hadits (Jujur dalam ucapan), yaitu memberikan, yaitu memberikan sesuatu sesuai
dengan realitas yang terjadi, kecuali untuk kemaslahatan yang dibenarkan oleh syari’at seperti
dalam kondisi perang, mendamaikan dua orang yang bersengketa, dan, semisalnya. Setiap
hamba berkewajiban menjaga lisannya, yakni berbicara jujur dan, dianjurkan menghindari kata-
kata sindiran Karena hal itu sepadan dengan kebohongan, kecuali jika sangat dibutuhkan dan
demi kemaslahatan pada saat-saat tertentu, tidak berkata kecuali dengan benar dan jujur.
Benar/jujur dalam ucapan merupakan jenis kejujuran yang paling tampak dan terang diantara
macam-macam kejujuran.

3.Shidq Al-Amal (Jujur dalam perbuatan), yaitu seimbang antara lahiriah dan batiniah hingga
tidaklah berbeda antara amal lahir dan amal batin. Jujur dalam perbuatan ini juga berarti
melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan yang di ridhai Allah Swt, dan melaksanakannya
secara terus-menerus dan ikhlas. Orang jujur tentu akan sejalan dengan semua kebaikan dan
sebagai penegak segala kebagusan, sedangkan kebaikan itu adalah jalan menuju ke syurga,
bahkan kebajikan itu sebagai kunci masuk syurkan, kunci tersebut tak lain untuk membuka
syurga, sebagaimana firman Allah :

‫ۚك َوفِي‬ٞ ‹ ‫ ِخ ٰ َت ُمهُۥ م ِۡس‬٢٥ ‫وم‬ ۡ ٖ ‫ ي ُۡس َق ۡو َن مِن رَّ ح‬٢٤ ‫ض َر َة ٱل َّنعِيم‬
ٍ ‫ِيق مَّخ ُت‬ ِ ۡ ‫ َت ۡع ِرفُ فِي وُ جُوه ِِهمۡ َن‬٢٣ ‫ُون‬ ُ ‫ َعلَى ٱأۡل َ َرٓائِكِ َي‬٢٢ ‫ار لَفِي َنعِيم‬
َ ‫نظر‬ ٍ َ ‫إِنَّ ٱأۡل َ ۡب َر‬
ٰ
٢٦ ‫ُون‬َ ‫س ۡٱل ُم َت ٰ َنفِس‬ ۡ
ِ ‫َذل َِك َفل َي َت َنا َف‬
Artinya : “Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang
besar (surga). mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Kamu dapat
mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan. Mereka diberi
minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya). layaknya adalah kesturi; dan untuk yang
demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.” (Q.S Al-Mutoffifin : 22-26)

4.Shidq Al-Wa’d (Jujur bila berjanji), janji membuat kita selalu berharap. Janji yang benar
membuat kita bahagia. Janji palsu membuat kita selalu was-was. Maka janganlah
memperbanyak janji (namun tidak ditepati) karena Allah Swt, sangat membenci oran-orang
yang selalu mengingkari janji. Sebagaimana dalam firman-Nya .

َ ُ‫َوأَ ۡوفُو ْا ِب َع ۡه ِد ٱهَّلل ِ إِ َذا ٰ َع َهد ُّتمۡ َواَل َتنقُضُو ْا ٱأۡل َ ۡي ٰ َم َن َب ۡعدَ َت ۡوكِي ِد َها َو َق ۡد َج َع ۡل ُت ُم ٱهَّلل َ َعلَ ۡي ُكمۡ َكفِياًل ۚ إِنَّ ٱهَّلل َ َي ۡعلَ ُم َما َت ۡف َعل‬
٩١ ‫ون‬

Artinya : “Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu
membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah
menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah
mengetahui apa yang kamu perbuat” (Q.S. An-Nahl : 91)

َ ‫ش َّدهُۥۚ َوأَ ۡوفُو ْا ِب ۡٱل َع ۡه ۖ ِد إِنَّ ۡٱل َع ۡه َد َك‬


‍ُٔ‹ُٔ ۡ ‫ان َم‬
٣٤ ‫سواٗل‬ َ ‫َواَل َت ۡق َربُو ْا َما َل ۡٱل َيت ِِيم إِاَّل ِبٱلَّتِي ه‬
ُ َ‫ِي أَ ۡح َسنُ َح َّت ٰى َي ۡبلُغَ أ‬

Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik
(bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta
pertanggungan jawabnya” (Q.S. Al-Israa : 34)

5.Shidq Al-Haal (Jujur dalam kenyataan). Orang mukmin hidupnya selalu berada di atas
kenyataan. Dia tidak akan menampilkan sesuatu yang bukan dirinya. Dia tidak pernah
memaksa orang lain untuk masuk kedalam jiwanya. Dengan kata lain, seorang mukmin tidak
hidup berada dibahawah bayang-bayang orang lain. Artinya, kita harus hidup sesuai dengan
keadaan diri kita sendiri. Merealisasikan kejujuran adakalanya kehendak untuk jujur itu lemah,
ada kalanya pula menjadi kuat.

E.BERANI BERBUAT JUJUR

Sebagai umat Islam yang di perintahkan untuk berbuat jujur, sudah sepatutnya kita berusaha
semaksimal mungkin untuk berbuat jujur dalam kehidupan sehari-hari.seperti dalam sebuah
hadis yang menjelaskan bahwa kejujuran akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan akan
dapat membawa ke surga.sebaliknya, kebohongan akan mengantarkan ke dalam dusta dan
dusta akan mendapat balasan dari Allah swt.

Allah SWT.melarang berbuat khianat, perhatikan firman Allah SWT.berikut!

‫ت َو ُه ْم اَل ي ُْظلَم ُْو َن‬ ٰ ِ ْ‫ان ِل َن ِبيٍّ اَنْ َّي ُغ َّل َۗو َمنْ ي َّْغلُ ْل َيأ‬
ٍ ‫ت ِب َما َغ َّل َي ْو َم ْالق ِٰي َم ِة ۚ ُث َّم ُت َو ّفى ُك ُّل َن ْف‬
ْ ‫س مَّا َك َس َب‬ َ ‫َو َما َك‬

Artinya:

Dan tidak mungkin seorang nabi berkhianat (dalam urusan harta rampasan perang).
Barangsiapa berkhianat, niscaya pada hari Kiamat dia akan datang membawa apa yang
dikhianatkannya itu. Kemudian setiap orang akan diberi balasan yang sempurna sesuai dengan
apa yang dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi.

F.HIKMAH PERILAKU JUJUR

Hikmah Perilaku Jujur

Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari perilaku jujur, antara lain sebagai berikut.

1. Perasaan enak dan hati tenang, jujur akan membuat kita menjadi tenang, tidak takut akan
diketahui kebohongannya karena memang tidak berbohong.

٢٨ ُ‫ِين َءا َم ُنو ْا َو َت ۡط َمئِنُّ قُلُو ُبهُم ِبذ ِۡك ِر ٱهَّلل ۗ ِ أَاَل ِبذ ِۡك ِر ٱهَّلل ِ َت ۡط َمئِنُّ ۡٱلقُلُوب‬
َ ‫ٱلَّذ‬

Artinya : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram” (Q.S. Ar-
Ra’d : 28)
2. Mendapat kemudahan dalam hidupnya.

3.selamat dari azab dan bahaya.


ٓ
۞‫ك ُه ُم‬ َ ‹‫ص‹دَّقَ ِب ِهۦٓ أ ُ ْو ٰلَ ِئ‬ ِّ ‫ َوٱلَّذِي َج‹ ٓا َء ِب‬٣٢ ‫ين‬
َ ‫ٱلص‹ ۡد ِق َو‬ َ ‫‹ر‬ ٰۡ ۡ
ِ ‹ِ‫س فِي َج َه َّن َم َمث‹ ٗوى لِّل َكف‬ َ ‫ب ِبٱلص ِّۡد ِق إِ ۡذ َجٓا َءهُ ۚۥٓ أَلَ ۡي‬ َ ‫ب َعلَى ٱهَّلل ِ َو َك َّذ‬ َ ‫َف َم ۡن أَ ۡظلَ ُم ِممَّن َك َذ‬
َ ‫ِ‹ك َج‹ َزٓا ُء ۡٱلم ُۡح ِس‹ن‬
‫ لِ ُي َك ِّف َر ٱهَّلل ُ َع ۡنهُمۡ أَ ۡس‹ َوأَ ٱلَّذِي َع ِملُ‹و ْا َو َي ۡ‹ج ِز َيهُمۡ أَ ۡ‹ج َرهُم ِبأ َ ۡح َس‹ ِن ٱلَّذِي َك‹ا ُنو ْا‬٣٤ ‫ِين‬ َ ‫ُون عِ ن‹دَ َرب ِِّهمۡۚ ٰ َذل‬ َ ‫ لَهُم مَّا َي َشٓاء‬٣٣ ‫ون‬ َ ُ‫ۡٱل ُم َّتق‬
٣٥ ‫ون‬ َ ُ‫َي ۡع َمل‬

Artinya : “Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap
Allah dan mendustakan kebenaran ketika datang kepadanya? Bukankah di neraka Jahannam
tersedia tempat tinggal bagi orang-orang yang kafir. Dan orang yang membawa kebenaran
(Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa. Mereka
memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Tuhan mereka. Demikianlah balasan orang-
orang yang berbuat baik. Agar Allah akan menutupi (mengampuni) bagi mereka perbuatan yang
paling buruk yang mereka kerjakan dan membalas mereka dengan upah yang lebih baik dari
apa yang telah mereka kerjakan” (Q.S. az-Zumar : 32-35)

4.Dijamin masuk surga.

5.Dicintai oleh Allah Swt. Dan rasul-Nya.

G.MENERAPKAN PERILAKU JUJUR

Nah, inilah sejumlah cara yang dapat diterapkan untuk berperilaku jujur dan adil:

1.Menanamkan di dalam pikiran bahwa kejujuran bisa membangun kepercayaan dari orang
lain. Nah, kepercayaan dari orang lain bisa menjadi modal penting untuk meraih kesuksesan di
masa depan.

2.Berpikir kritis terhadap pemberitaan yang beredar di masyarakat. Pasalnya, belum tentu berita
itu adalah benar dan faktual. Jangan pernah menyebarkan berita yang tidak benar. Karena
dengan demikian, kita secara tidak langsung menyetujui kebohongan dan menimbulkan fitnah
di tengah masyarakat.

3.Melatih diri untuk mengatakan kebenaran, tak peduli seburuk apa pun itu.

4.Tidak menggunakan kebohongan sebagai candaan. Pasalnya, dari 1 kebohongan kecil akan
timbul kebohongan-kebohongan kecil sampai besar lainnya.

5.Menerapkan standar yang sama untuk setiap orang tanpa membeda-bedakan suku, agama,
latar belakang ekonomi, sosial, dan politik.

6.Menghargai hak orang lain dan memberikan mereka hak masing-masing dengan benar.

7.Memperlakukan orang lain dengan seimbang sesuai proporsi masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai