Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEJUJURAN

Siti Rohimah (39)


XI-IPS B
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Jujur adalah sifat terpuji yang merupakan faktor terbesar tegaknya agama dan dunia.
Kehidupan dunia akan hancur dan agama juga menjadi lemah di atas kebongan, khianat serta
perbuatan curang. Karena mulianya orang yang jujur, baik di sisi Allah maupun di sisi manusia,
kejujuran harus ditegakkan meskipun berat dan susah. Ungkapan tentang “orang jujur akan
hancur” merupakan keliru. Allah SWT menyifatkan diri-Nya dengan kejujuran. Ini merupakan
bukti kesktian jujur.
ejujuran dapat membuat hati kita nyaman dan tenteram. Ketika kita berkata jujur,tidak
akan ada ketakutan yang mengikuti atau bahkan kekhawatiran tentang terungkapnyasesuatu yang
tidak kita katakan.

Sunday, 23 September 2018


Makalah Pendidikan Agama Islam : Berani Hidup Jujur. Kelas XI

MAKALAH
BERANI HIDUP JUJUR

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Agama Islam dan Budi


Pekerti
Guru Bidang Studi : Mukti Ali Daulay, S.Ag
Oleh,

KELAS XI PIA 3
1. INDIANA NAMAUL HUSNAH

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 KUNDUR


TAHUN PELAJARAN 2018/2019

KATA PENGANTAR
                       
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan
judul ”Berani Hidup Jujur”  dengan sebaik baiknya. Penyusunan
makalah ini mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatannya. Untuk itu kami menyampaikan terima
kasih terutama kepada guru bidang studi PAg, yaitu Bapak Mukhti Ali
Daulay, S.Ag dan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Adapaun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas PAg yang telah diberikan oleh  Bapak Mukhti Ali Daulay, S.Pd.
Selain itu makalah ini juga di buat sebagai suatu kajian terhadap
pengetahuan mengenai berani hidup jujur. Dengan memaparkan materi
antara lain : Berani Hidup Jujur.
Kami menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Kami meminta maaf atas segala kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritikan serta
saran sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada
dalam penyusunan makalah ini

                                                                                                          Tanju
ngbatu, 8 Agustus 2018
                                                                                                          Penyu
sun,
                                                                                                         
                                                                                                         
                                                                                                          Indian
a Namaul Husnah

ii
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...........................................................................................
......... ii
DAFTAR
ISI...............................................................................................................
... iii
BAB I............ PENDAHULUAN
1.1.... Latar Belakang
Masalah............................................................................ 1
1.2.... Rumusan
Masalah...................................................................................... 1
1.3.... Tujuan...............................................................................................
......... 1
1.4.... Manfaat.............................................................................................
......... 1
BAB II.......... PEMBAHASAN
2.1.... Membuka Relung
Hati............................................................................... 2
2.2.... Pentingnya Memiliki Sifat
Syaja’ah.......................................................... 3
2.3.... Pentingnya Memiliki Sifat
Jujur................................................................ 5             
BAB III          PENUTUP
3.1.... Kesimpulan.......................................................................................
......... 7
3.2.... Saran.................................................................................................
......... 7
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Jujur adalah sifat terpuji yang merupakan faktor terbesar tegaknya agama dan dunia.
Kehidupan dunia akan hancur dan agama juga menjadi lemah di atas kebongan, khianat serta
perbuatan curang. Karena mulianya orang yang jujur, baik di sisi Allah maupun di sisi manusia,
kejujuran harus ditegakkan meskipun berat dan susah. Ungkapan tentang “orang jujur akan
hancur” merupakan keliru. Allah SWT menyifatkan diri-Nya dengan kejujuran. Ini merupakan
bukti kesktian jujur.
Keujuran dapat membuat hati kita nyaman dan tenteram. Ketika berkata jujur, tidak akan
ada ketakutan yang mengikuti atau bahkan kekhawatiran tentang terungkapnya sesuatu yang
tidak dikatakan.Akan tetapi, saat ini kejujuran dalam penerapan kehidupan sehari-hari masih
kurang seperti perilaku mencontek yang seolah lazim bagi anak-anak dibangku sekolah.

1.2 Rumusan Masalah
1.Apa pengertian dari jujur?
2.Bagaimana pentingnya perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari?
3.Apa keutamaan dari perilaku jujur?
4.Apa saja macam-macam perilaku jujur?
5.Apa petaka akibat perilaku bohong?
6.Apa saja hikmah dari perilaku jujur?

1.3 Tujuan
Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan yang dapat kita capai adalah sebagai berikut :
1. Menambah wawasan baru mengenai pentingnya sikap kejujuran dalam berprilaku. 
2. Menguatkan sifat kejujuran dengan didukung dengan ayat Al-Quran dan Hadits.
3. Melaksanakan tugas makalah Pendidikan Agama Islam
BAB II
PEMBAHASAN PERILAKU JUJUR

2.1      Pengertian
Dalam bahasa Arab, jujur merupakan terjemahan dari kata shidiq yang artinya benar,
dapat dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah perkataan dan perbuatan sesuai dengan
kebenaran. Jujur merupakan induk dari sifat-sifat terpuji (mahmudah). Jujur juga disebut dengan
benar atau sesuai dengan kenyataan.
Jujur adalah mengatakan sesuatu apa adanya. Jujur lawannya dusta. Berdusta adalah
menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Adapula yang berpendapat
bahwa jujur itu tengah-tengah antara menyembunyikan dan terus terang. Dengan demikian, jujur
berarti keselarasan antara berita dengan kenyataan yang ada. Jadi kalau suatu berita  sesuai
dengan  keadaan yang ada, maka dikatakan benar atau jujur, tetapi kalau tidak maka dikatakan
dusta.
2.2 Keutamaan Perilaku Jujur
Nabi menganjurkan umatnya untuk selalu jujur. Karena kejujuran merupakan akhlak
mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada kebajikan. Sifat jujur merupakan tanda
keislaman seseorang dan juga tanda kesempurnaan bagi si pemilik sifat tersebut. Pemilik
kejujuran memiliki kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Dengan kejujurannya, seorang
hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari segala keburukan.
Sebaliknya, orang yang tidak jujur atau bohong akan dipersulit rezeki dan segala
urusannya. Orang yang pernah berbohong akan terus berbohong karena untuk menutupi
kebohongan yang diperbuat, dia harus berbuat kebohongan lagi. Bersyukurlah bagi orang yang
pernah berbohong sekali kemudian sadar dan mengakui kebohongannya itu sehingga terputus
mata rantai kebohongan.Kejujuran berbuah kepercayaan, sebaliknya dusta menjadikan orang lain
tidak percaya. Jujur membuat hati kita tenang, sedangkan berbohong membuat hati menjadi was-
was
2.3 Macam-Macam Kejujuran
Menurut tempatnya, jujur itu ada beberapa macam, yaitu :
1. Jujur dalam niat dan kehendak, yaitu motivasi bagi setiap gerak dan langkah sesorang dalam
rangka mentaati perintah Allah Swt. dan ingin mencapai rida-Nya. Jujur sesungguhnya berbeda
dengan pura-pura jujur. Orang yang pura-pura jujur berarti tidak ikhlas dalam berbuat.
2. Jujur dalam ucapan, yaitu memberitakan sesuatu sesuai dengan realitas yang terjadi, kecuali
untuk kemaslahatan yang dibenarkan oleh sya’riat seperti dalam kondisi perang, mendamaikan
dua orang yang bersengketa, dan semisalnya. Setiap hamba berkewajiban menjaga lisannya,
yakni berbicara jujur dan dianjurkan menghindari kata-kata sindiran karena hal itu sepadan
dengan kebohongan, kecuali jika sangat dibutuhkan dan demi kemaslahatan pada saat-saat
tertentu, tidak berkata kecuali dengan benar dan jujur.
3. Jujur dalam perbuatan, yaitu seimbang antara lahiriah dan batiniah hingga tidaklah berbeda
antara amal lahir dan amal batin. Jujur dalam perbuatan ini juga berartu melaksanakan suatu
pekerjaan sesuai dengan yang diridai Allah Swt. Dan melaksanakannya secara terus-
menerus dan ikhlas.
2.4 Petaka Kebohongan
Betapa berartinya sebuah kejujuran karena kejujuran akan membawa kepada
kebaikan dan kebaikan akan membawa ke surga. Sebaliknya, betapa berbahayanya sebuah
kebohongan. Kebohongan akan menghantarkan pelakunya tidak dipercaya lagi oleh orang lain.
Ketika seseorang sudah berani menutupi kebenaran, bahkan menyelewengkan kebenaran
untuk tujuan jahat, ia telah melakukan kebohongan. Kebohongan yang dlakukannya itu
telah membawa kepada apa yang dikhianatinya itu.

١٦١ َ‫س َّما َك َسبَ ۡت َوهُمۡ اَل ي ُۡظلَ ُمون‬ ۡ ۚ ۡ ِ ‫َو َما َكانَ لِنَبِ ٍّي َأن يَ ُغ ۚ َّل َو َمن يَ ۡغلُ ۡل يَ ۡأ‬
ٖ ‫ت بِ َما َغ َّل يَ ۡو َم ٱلقِ ٰيَ َم ِة ثُ َّم تُ َوفَّ ٰى ُكلُّ نَف‬
Artinya : “... Barangsiapa berkhianat, niscaya pada kari kiamat dia akan datang membawa apa
yang dikhianatinya itu. Kemudian setiap orang akan diberi balasan yang sempuran sesuai dengan
apa yang dilakukannya dan mereka tidak dizalimi.” [Q.S. Ali Imran/3:161]
2.5 Hikmah Perilaku Jujur
Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari perilaku jujur, antara lain sebagai berikut.
1.             Perasaan enak dan hati tenang, jujur akan membuat kita menjadi tenang, tidak takut
akan diketahui kebohongannya karena memang tidak berbohong.
٢٨ ُ‫وا َوت َۡط َمِئ ُّن قُلُوبُهُم بِ ِذ ۡك ِر ٱهَّلل ۗ ِ َأاَل بِ ِذ ۡك ِر ٱهَّلل ِ ت َۡط َمِئ ُّن ۡٱلقُلُوب‬
ْ ُ‫ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬

Artinya : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram” (Q.S. Ar-
Ra’d : 28)
2.      Mendapat kemudahan dalam hidupnya.
3.      Selamat dari azab dan bahaya.
ٓ
۞ َ‫ق بِ ِٓۦه ُأوْ ٰلَِئك‬
َ ‫ص َّد‬
َ ‫ق َو‬ ٰۡ ۡ
ِ ‫ َوٱلَّ ِذي َجٓا َء بِٱلص ِّۡد‬٣٢ َ‫س فِي َجهَنَّ َم َمث ٗوى لِّل َكفِ ِرين‬ َ ‫ق ِإ ۡذ َجٓا َء ۚ ٓۥهُ َألَ ۡي‬ِ ‫ب بِٱلص ِّۡد‬ َ ‫فَ َم ۡن َأ ۡظلَ ُم ِم َّمن َك َذ‬
َ ‫ب َعلَى ٱهَّلل ِ َو َك َّذ‬
ۡ
ْ ُ‫ لِيُ َكفِّ َر ٱهَّلل ُ ع َۡنهُمۡ َأ ۡس َوَأ ٱلَّ ِذي َع ِمل‬٣٤ َ‫ك َج َزٓا ُء ٱل ُم ۡح ِسنِين‬
‫وا َويَ ۡج ِزيَهُمۡ َأ ۡج َرهُم بَِأ ۡح َس ِن‬ ٰ
َ ِ‫ لَهُم َّما يَ َشٓاءُونَ ِعن َد َربِّ ِهمۡۚ َذل‬٣٣ َ‫هُ ُم ۡٱل ُمتَّقُون‬
٣٥ َ‫وا يَ ۡع َملُون‬ ْ ُ‫ٱلَّ ِذي َكان‬

Artinya : “Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap
Allah dan mendustakan kebenaran ketika datang kepadanya? Bukankah di neraka Jahannam
tersedia tempat tinggal bagi orang-orang yang kafir. Dan orang yang membawa kebenaran
(Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa. Mereka
memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Tuhan mereka. Demikianlah balasan orang-
orang yang berbuat baik. Agar Allah akan menutupi (mengampuni) bagi mereka perbuatan yang
paling buruk yang mereka kerjakan dan membalas mereka dengan upah yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan” (Q.S. az-Zumar : 32-35)
4.      Dijamin masuk surga.
5.      Dicintai oleh Allah Swt. Dan rasul-Nya
BAB III
PENUTUP
3.1      Kesimpulan
Ucapan yang baik dan niat tulus akan menjadi semakin indah jika ada wujud amal dalam
kenyataan. Jujur dalam perbuatan artinya memperlihatkan sesuatu apa-adanya, tidak berbuat basa
basi , tidak membuat-buat, tidak menambah atau mengurangi. Apa yang ia yakini sebagai
kejujuran dan kebenaran, ia jalan dengan keyakinan kuat dan Allah selalu membalas perbuatan
dengan ganjaran yang setimpal.
3.2.      Pesan
Mari mulai jujur untuk diri sendiri, kejujuran membuat hati menjadi tenang. Kami sangat
berharap untuk memberikan kritik dan saran yang membangun . Kami ucapkan terimakasi pada
pembaca sekalian, kemampuan kami tidak apa-apa tanpa dukungan sekitar, guru, dan ridha Allah
Swt.

Anda mungkin juga menyukai