Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zaman dahulu ketika sahabat nabi ikut berperang, disitulah orang-orang yang

ikut serta dalam peperangan dapat dikatakan Syajaah atau keberanian untuk

kebenaran. Berani mati untuk kebaikan dan kebenaran bukanlah perbuatan dosa

melainkan pahala yang amat besar. Berani dalam berperang sama saja dengan

berani melakukan sesuatu yang bukan hanya semata-mata untuk membuktikan

siapalah yang paling kuat, tetapi untuk membela Allah SWT, agama islam, dan

umat islam.

Pada era sekarang, umat islam sudah tidak perlu lagi berperang senjata dan

menyebabkan pertumpahan darah. Yang sedang krisis pada era sekarang adalah

keberanian dalam melakukan kejujuran. Dusta adalah hal yang tidak disukai

Allah SWT. Tapi tidak sedikit masyarakat era sekarang yang senang berbuat

dusta. Bahkan disemua lapisan masyarakat, kaya-miskin, tua-muda, pintar-bodoh,

melakukan dusta. Banyak diantara mereka yang merasa diuntungkan jika mereka

berdusta. Sehingga, kejujuran dianggap berbahaya dan disepelekan jika mereka

ingin memperoleh sesuatu. Oleh karena itu, kami ingin membuat makalah yang

berjudul “Syaja’ah dalam Kejujuran”.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan syaja’ah?

2. Apa saja yang menyebabkan manusia berdusta?

3. Apa saja hikmah keberanian dalam kejujuran?

4. Mengapa kita harus berani dalam kejujuran?

5. Bagaimana penerapan syaja’ah kejujuran dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan

1. Untuk menyampaikan informasi tentang pentingnya syaja’ah kejujuran bagi

manusia

2. Untuk kembali menyadarkan masyarakat tentang keberanian dalam kejujuran

3. Sebagai penilaian tugas agama islam di sekolah

1.4 Manfaat

Manfaat dari makalah ini adalah kita dapat mengetahui apa yang dimaksud

dengan syaja’ah, yang menyebabkan manusia berdusta, hikmah berani jujur, dan

hal-hal apa saja yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2
BAB II

ISI

2.1. Pengertian Syajaah

Secara etimologi kata al-syaja’ah berarti berani antonimnya adalah al-

jubn yang berarti pengecut. Kata ini digunakan untuk menggambarkan

kesabaran di medan perang. Sisi positif dari sikap berani yaitu mendorong

seorang muslim untuk melakukan pekerjaan berat dan mengandung resiko

dalam rangka membela kehormatannya. Tetapi sikap ini bila tidak digunakan

sebagaimana mestinya menjerumuskan seorang muslim kepada kehinaan.

Syaja’ah dalam kamus bahasa Arab artinya keberanian atau keperwiraan,

yaitu seseorang yang dapat bersabar terhadap sesuatu jika dalam jiwanya ada

keberanian menerima musibah atau keberanian dalam mengerjakan sesuatu.

Pada diri seorang pengecut sukar didapatkan sikap sabar dan berani. Selain itu

Syaja’ah (berani) bukanlah semata-mata berani berkelahi di medan laga,

melainkan suatu sikap mental seseorang, dapat menguasai jiwanya dan

berbuat menurut semestinya.

2.2. Penyebab Terjadinya Dusta

1. Untuk mencari keuntungan dan keselamatan.

Terkadang ada orang yang berpendapat dengan berbohong akan selamat dan

beruntung, sebenarnya pendapat itu salah dan keliru. Sesuatu yang salah

takkan berubah menjadi baik. Sebagaimana Rasulullah pernah bersabda :

3
“Selalulah kalian berkata jujur walaupun menurut kalian akan membuat

binasa, karena sesungguhnya kejujuran itu menyelamatkan kalian, dan

jauhilah dusta walaupun itu menurut kalian bisa membuat keselamatan,

sesungguhnya dusta itu akan membuat kalian binasa”.

2. Supaya pembicaraannya menarik.

Al-Jahidz pernah berkata :”Tidak akan berdusta seseorang kecuali karena dia

merasa rendah diri”.

3. Untuk mengajak orang lain berpihak kepadanya dan memusuhi

orang lain.

Perilaku bohong seperti ini yang paling buruk dan keji, demi untuk

mempengaruhi orang untuk simpati dan berpihak kepadanya atau

kelompoknya, rela melakukan kebohongan dengan menyebarkan kabar

bohong untuk menyudutkan orang yang tidak di sukainya atau lawan-

lawannya.

4. Sudah menjadi kebiasaan berbohong.

Kalau orang sudah terbiasa dengan berbohong akan membuat orang tersebut

sulit untuk melepaskan kebiasaan buruk itu. Seperti orang yang kecanduan

merokok ataupun narkoba.

2.3. Hikmah Syajaah dalam Kejujuran

1. Perasaan nyaman dan hati tenang, jujur akan membuat kita menjadi

tenang, nyaman, tidak takut akan diketahui kebohongannya karena

memang tidak berbohong.

4
2. Memperoleh kemudahan dalam hidupnya.

3. Selamat dari azab dan bahaya.

4. Dijamin masuk surga.

5. Dicintai oleh Allah Swt. dan rasul-Nya.

2.4. Mengapa Kita Harus Melakukan Syaja’ah Kejujuran?

kita harus berani membela kebenaran dan kejujuran dengan alasan sebagai

berikut:

1. Untuk mendekatkan diri kepada Alloh dan memperkuat iman kita.

Allah SWT. telah berfirman dalam Al Qur'an: "Jangan takut,

sesungguhnya Allah bersama kita". (QS 9: 40)

2. Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna

dibandingkan makhluk ciptaan Allah lainnya, sehingga manusialah

yang harus berani membela kebenaran dan kejujuran.

3. Sebagai bentuk jihad di jalan Allah SWT.

Sesuai hadits nabi:"Jihad yang paling afdhal adalah memperjuangkan

keadilan di hadapan penguasa yang zhalim”. (Hadits Riwayat Abu Daud

Dan Tirmidzi)

4. Sebagai bentuk istiqomah di jalan Allah.

5. Kebenaran dan kejujuran adalah sumber perdamaian di dalam

kehidupan.

Jika kita tidak berani menegakkannya, maka dunia akan menjadi kacau balau.

6. Untuk mendapatkan kebahagian di dunia dan di akhirat.

5
2.5. Penerapan Syaja’ah Kejujuran dalam kehidupan sehari-hari

1. Menyampaikan sesuatu yang benar meskipun memiliki resiko besar.

2. Menghindarkan diri dari sikap dusta dalam segala hal.

3. Menjadi saksi yang jujur dalam persidangan.

4. Melaporkan tindak kejahatan kepada pihak berwenang apabila

melihatnya.

5. Menolak melakukan kecurangan dalam ujian.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesmpulan

1. Syaja’ah dalam kamus bahasa Arab artinya keberanian atau

keperwiraan, yaitu seseorang yang dapat bersabar terhadap sesuatu

jika dalam jiwanya ada keberanian menerima musibah atau keberanian

dalam mengerjakan sesuatu.

2. Penyebab Terjadinya Dusta

1. Untuk mencari keuntungan dan keselamatan.

2. Supaya pembicaraannya menarik.

3. Untuk mengajak orang lain berpihak kepadanya dan memusuhi

4. Sudah menjadi kebiasaan berbohong.

3. Hikmah Syajaah dalam Kejujuran

a. Perasaan nyaman dan hati tenang, jujur akan membuat kita

menjadi tenang, nyaman, tidak takut akan diketahui

kebohongannya karena memang tidak berbohong.

b. Memperoleh kemudahan dalam hidupnya.

c. Selamat dari azab dan bahaya.

d. Dijamin masuk surga.

e. Dicintai oleh Allah Swt. dan rasul-Nya.

4. Kita harus berani membela kebenaran dan kejujuran dengan alasan

sebagai berikut:

7
1. Untuk mendekatkan diri kepada Alloh dan memperkuat iman kita.

2. Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna

3. Sebagai bentuk jihad di jalan Allah SWT.

4. Sebagai bentuk istiqomah.

5. Kebenaran dan kejujuran adalah sumber perdamaian di dalam

kehidupan.

6. Untuk mendapatkan kebahagian di dunia dan di akhirat.

5. Contoh perilaku syaja’ah kejujuran

1. Menyampaikan sesuatu yang benar meskipun memiliki resiko

besar.

2. Menghindarkan diri dari sikap dusta dalam segala hal.

3. Menjadi saksi yang jujur dalam persidangan.

4. Melaporkan tindak kejahatan kepada pihak berwenang apabila

melihatnya.

5. Menolak melakukan kecurangan dalam ujian.

3.2 Saran

1. Jangan mudah terpengaruh oleh segala bentuk godaan yang membuat

kita berdusta

2. Ingatlah selalu Allah SWT. dimanapun dan kapanpun agar kita

terhindar dari perilaku dusta

8
3. Bagi yang sudah terbiasa berbohong, mulailah mencoba mengurangi

sedikit demi sedikit dari sekarang. Belajar jujur tulus karena Allah

SWT. Bukan untuk mendapatkan pujian.

9
DAFTAR PUSTAKA

Bacaan Madani. (2017). Pengertian Syaja’ah (Keberanian), Pembagian


Syaja’ah, Hikmah Syaja’ah dan Penerapan Syaja’ah.

2014. Hikmah Perilaku Jujur dalam Islam. Kisah Muslim Blogspot

2015. 4 Penyebab Orang Berbohong. Bacaan Madani

2016. Hubungan Asy-Syaja’ah dengan Kejujuran. Brainly

10

Anda mungkin juga menyukai