Anda di halaman 1dari 6

STRUKTUR TEKS CERITA SEJARAH

Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu memahami struktur teks cerita sejarah baik lisan maupun tulisan.
Apakah kalian sering membaca teks cerita sejarah? Apa fungsi kita mempelajari teks cerita sejarah? Teks
cerita sejarah apa saja yang sering kalian baca? Lalu bagaimana struktur teks cerita sejarah?
Sering kali kita mendengar cerita sejarah dari nenek moyang kita terdahulu bukan? sejarah tetang
masa-masa penjajahan Belanda-Jepang, sejarah masa kerajaan Hindu-Budha, kerajaan Islam bahkan
sampai sejarah tentang kemerdekaan Indonesia.
Nah, sejarah itu apa sih? Sejarah adalah cerita yang terjadi di masa lampau yang bisa dijadikan
pelajaran dan dikenang di masa sekarang. Sejarah ada untuk dipelajari agar dapat dipetik hikmahnya.
Mempelajari teks cerita sejarah sangat penting apalagi dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia
berbasis teks. Saat ini, hal yang dipelajari bukan sekadar pengetahuan bahasa saja, melainkan sebagai
teks yang bertujuan untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya dalam konteks kehidupan
akademis, sosial, dan budaya.
Sekarang, mari kita mengenal struktur teks cerita sejarah. Struktur teks sejarah diantaranya sebagai
berikut.
Struktur alur dalam teks cerita sejarah:
➢Orientasi (pengenalan)
➢Rangkaian Peristiwa
➢Reorientasi (Pengulangan)
Teks cerita sejarah diawali dengan pengenalan cerita yang terjadi di masa lampau kemudian
diceritakan urutan peristiwa yang terjadi secara berurutan.
Perhatikan contoh teks cerita sejarah berikut ini.
Kota Tua dalam Ingatan sebagai pusat kota, pusat perdagangan, sekaligus permukiman penting di Asia
sejak abad ke -16, Kota Tua adalah situs yang harus dijaga. Kota ini hanya seluas 15 H tapi arti sejarahnya
sangatlah besar bagi Indonesia.
Dimulai tahun 1526, penyerangan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah yang dikirim Kesultanan
Demak menyebabkan penamaan Jayakarta pada kota yang memiliki tata kota pelabuhan tradisional
Jawa ini. Tahun 1619, VOC di bawah komando Jan Pieterszoon Coen menghancurkan Jayakarta dan
mengubah namanya menjadi Batavia. Nama itu diambil sebagai penghormatan kepada leluhur bangsa
Belanda, Batavieren. Oleh Belanda, kota ini dilengkapi benteng (kasteel Batavia), dinding kota, dan
kanal. Kota ini dirancang dengan gaya Belanda Eropa yang diatur dalam beberapa blok yang dipisahkan
kanal. Pembangunan Batavia selesai pada tahun 1650 yang kemudian dijadikan kantor pusat VOC di
Hindia Timur. Kota ini menjadi pusat administratif Hindia Timur Belanda.
Tahun 1942, Batavia, setelah mengalami perluasan wilayah, berganti nama menjadi Jakarta lalu
menjadi ibu kota Indonesia. Namun, 15 H yang menjadi awal terbentuknya kota Jakarta, kita kenang
sebagai Kota Tua.
Mari Kita Analisis!
Teks cerita di atas termasuk teks cerita sejarah karena bersumber pada peristiwa sebenarnya di masa
lalu. Teks cerita sejarah di atas memiliki tokoh, alur dan latar sebagai berikut.
Tokoh: Fatahillah, Jan Pieterszoon Coen, dan VOC.
Alur:
1. Orientasi: Paragraf 1 terdapat pengenalan Kota Tua yang akan diungkap sejarahnya pada bagian
rangkaian peristiwa.
2. Rangkaian peristiwa: Paragraf 2 dan 3 mengungkapkan kumpulan peristiwa yang melatarbelakangi
sejarah yang diungkapkan dalam bagian orientasi.
3. Reorientasi: Pada akhir paragraf 3 disebutkan pengulangan bahwa 15 H yang menjadi awal
terbentuknya kota Jakarta, kita kenang sebagai Kota Tua.
Poin Penting
• Teks cerita sejarah adalah salah satu jenis teks yang menceritakan kisah masa lampau yang benar-
benar terjadi.
• Teks cerita sejarah memiliki unsur tokoh, alur, dan latar.
• Struktur teks cerita sejarah adalah orientasi, peristiwa dan reorientasi.
• Teks sejarah berfungsi untuk mengenal lebih dalam tentang asal-usul sesuatu (tempat, kejadian.
Peristiwa) sejak zaman dulu hingga sekarang.

SOAL LATIHAN
1. Bangsa Jepang datang ke Indonesia dengan misi ingin mengalahkan sekutu dalam perang pasifik.
Jelas, kedatangan Jepang ke Indonesia sebenarnya bukan untuk membebaskan penderitaan rakyat
Indonesia dari tangan penjajah. Hal ini menjadikan kita seperti peribahasa “lepas dari lubang buaya
malah masuk ke mulut harimau”.
Kalimat yang digaris bawahi termasuk ....
a. Orientasi
b. Reorientasi
c. Krisis
d. Peristiwa
e. waktu
2. Zaman pra-aksara adalah masa sebelum manusia mengenal tulisan. Istilah ini digunakan untuk menggantikan
istilah masa pra sejarah. Zaman prasejarah berarti belum adanya sejarah sehingga tidak mungkin ada aktivitas
manusia. Penggantian istilah ini menjadi penting mengingat hal-hal yang akan diuraikan selanjutnya.
Paragraf di atas termasuk orientasi karena ....
a. merupakan awal dari sejarah
b. merupakan pengantar atau pengenalan
c. terdapat tokoh
d. terdapat latar
e. mengungkapkan peristiwa penting
3. Saat pemerintah Belanda (VOC) menjajah bangsa Indonesia mereka merebut hasil pertanian dan perkebunan
milik warga Indonesia secara paksa. Selain itu, masyarakat juga dipekerjakan dengan semena-mena tanpa diberi
upah. Sistem kerja paksa saat itu dinamakan rodi.
Unsur serapan yang diadopsi secara utuh dari bahasa asing adalah ....
a. Upah
b. Sistem
c. rodi
d. VOC
e. Asing
4. Sekitar tahun 850 Masehi, Prambanan disempurnakan dan diperluas oleh Rakai Pi Raja Lokapala dan
raja Balitung Maha Sambu. Sebuah prasasti berangka tahun 856 M menyebutkan bahwa bangunan ini
dibangun dengan tujuan untuk memuliakan dewa Siwa.
Paragraf di atas termasuk ke dalam ....
a. Reaksi
b. Peristiwa
c. Reorientasi
d. Orientasi
e. Koda
5. Berita kekalahan Jepang dalam perang pasifik telah diketahui oleh Sutan Syahrir sehingga para
golongan muda mendesak golongan tua untuk segera melaksanakan kemerdekaan. Hal itu dilakukan
agar kita tidak memiliki hutang budi terhadap Jepang. Kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah dari
Jepang melainkan karena perjuangan rakyat Indonesia.
Penggalan teks di atas menggunakan struktur teks cerita sejarah yaitu ....
a. Orientasi
b. kesimpulan/koda
c. reorientasi
d. penutup
e. pembuka
6. Tahun 1992, bangsa ini tersenyum bangga ketika dua atlet berhasil memenangkan medali emas dalam ajang
Olimpiade Barcelona.
Orientasi di atas bisa dilanjutkan oleh kalimat-kalimat berikut ini, kecuali ....
a. Atlet yang memenangkan medali emas berasal dari kontingen bulu tangkis.
b. Susi Susanti dan Alan Budikusuma menjadi pahlawan saat itu.
c. Indonesia mengikuti olimpiade sejak olimpiade Helsinki, 1952 di Finlandia.
d. Kisah cinta Susi Susanti dan Alan Budikusuma merebak.
e. Selain medali emas, Indonesia juga meraih medali 2 perak dan 1 perunggu dari kontingen bulu
tangkis saat itu.
7. Ratu Sima merupakan penguasa di kerajaan Kalingga. Ia digambarkan sebagai seorang yang tegas dan
taat akan peraturan yang berlaku dalam kerajaan itu. Kerajaan Kalingga ini terletak di Jawa Tengah.
Penggalan teks di atas termasuk mengungkapkan unsur ....
a. Reorientasi
b. Orientasi
c. Alur
d. Tokoh
e. Penutup
8. Berikut yang tidak bisa dijadikan sebagai sumber teks cerita sejarah adalah ....
a. Proklamasi Indonesia
b. Awal kedatangan pedagang Cina di Indonesia
c. Perundingan Asia-Afrika
d. Kisah Malin Kundang
e. Pertempuran 10 November
9. Perhatkan teks acak berikut.
(1) Tanggal 28 Maret 1830 adalah tanggal duka karena saat itulah, Pangeran Diponegoro datang ke
Magelang untuk memenuhi undangan perundingan dari Belanda. Pangeran yang jujur dan bersih hati itu
percaya dengan janji Belanda bahwa akan mengijinkannya pulang jika tidak terjadi kesepakatan. Namun,
kenyataannya, saat itulah Belanda menangkapnya.
(2) Perjuangan berakhir sudah, gerilya yang sukses puluhan tahun itu meninggalkan pelajaran yang
sangat berarti. Sekaligus menanamkan cinta tanah air dalam benak setiap anak bangsa.
(3) Melihat raut muka dalam lukisan dirinya, tergambar kesederhanaan, kejujuran, dan kegigihan.
Begitulah pangerang itu dikenal oleh khalayak masyarakat sampai saat ini. Kegigihannya melawan
Belanda dengan cara bergerilya membuat Belanda kewalahan dan akhirnya menggunakan cara licik
untuk menangkapnya. Dia adalah Pangeran Diponegoro.
Urutan yang benar agar menjadi teks cerita sejarah sesuai dengan struktur orientasi-peristiwa-
reorientasi adalah ....
a. 1, 2, 3
b. 3, 2, 1
c. 1, 3, 2
d. 2, 1, 3
e. 3, 1, 2
10. Berikut ini yang termasuk peristiwa dalam teks cerita sejarah adalah ....
a. Prasasti Kota Kapur ditemukan di Pulau Bangka, berangka tahun 608 Saka (656 M) isinya
terutama permintaan kepada para dewa untuk menjaga kedaulatan sriwijaya dan
menghukum siapapun yang berniat jahat.
b. Candi Borobudur berdiri tegak di Magelang.
c. Kerajaan Singosari dipimpin oleh raja yang bernama Ken Arok.
d. Kitab Batarayudha ditulis pada zaman Jayabaya.
e. Wayang panji adalah salah satu seni budaya yang dikenal di Kediri.

KAIDAH TEKS CERITA SEJARAH


Tujuan Pembelajaran :
• Siswa dapat memahami Kaidah kebahasaan dalam cerita sejarah.

Pada pelajaran sebelumnya tentunya kalian telah memahami struktur teks cerita sejarah. Teks cerita
sejarah biasanya menggunakan penggunaan waktu lampau/masa lalu. Teks cerita sejarah juga
dibuat bukan berdasarkan imajinasi pengarang dan tidaklah bersifat fiktif, tetapi bersifat nyata dan
benar-benar telah terjadi di masa lalu.
Tujuan kita mempelajari teks cerita sejarah ini adalah agar kita dapat memahami kejadian-
kejadian yang terjadi di masa lalu sehingga kita bisa memetik hikmah dari setiap peristiwa yang
ada.
Apakah kalian sudah tahu bagaimana kaidah kebahasaan dalam teks cerita sejarah? Apa yang
membedakan teks cerita sejarah dengan teks yang lainnya?
Kaidah teks cerita sejarah mencakup tiga hal, yaitu sifatnya yang nonfiktif, sumbernya dari
peristiwa sejarah, dan bahasa menggunakan penunjuk waktu yang sangat jelas dan faktual.
Lebih jelasnya, kaidah-kaidah dalam teks cerita sejarah di antaranya sebagai berikut.
1. Bersifat nonfiktif
Teks cerita sejarah dapat dibuktikan kebenarannya melalui dokumen sejarah. Dengan demikian,
tokoh, alur, dan latar yang diceritakan dalam teks cerita sejarah haruslah nyata dan bukan hasil
rekaan penulis.
2. Bersumber dari sejarah
Hal yang membedakan teks cerita sejarah dan teks lainnya adalah sumber yang dijadikan dasar
penulisan adalah sejarah atau peristiwa yang benar-benar terjadi, peristiwa yang tercatat dan tetap
diingat masyarakat karena mengandung nilai yang tinggi.
3. Menggunakan bahasa naratif
Teks cerita sejarah merupakan teks naratif. Oleh sebab itu, teks ini menggunakan bahasa naratif
yang banyak mengandung urutan waktu untuk menggambarkan peristiwa.
a. Adanya konjungsi (kata sambung)
Konjungsi adalah kata yang menghubungkan antara induk kalimat dan anak kalimat atau dapat
diartikan juga konjungsi merupakan unsur-unsur kalimat yang berfungsi menyambungkan dua buah
frasa atau kalimat dengan tujuan untuk menyatakan urutan peristiwa.
Contoh :
- Setelah mendengar berita kekalahan Jepang pada perang pasifiik, golongan muda mendesak
golongan tua agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Petunjuk : konjungsi digunakan untuk menyambungkan dua buah frasa/kalimat.
Penjelasan : kata yang digaris bawahi merupakan salah satu contoh konjungsi yang menyatakan
urutan peristiwa. Contoh konjungsi lainnya adalah (lalu, selanjutnya, berikutnya, setelah.
b. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat
Fungsi keterangan merupakan kata yang mengungkapkan subjek, predikat dan keterangan. Sudah
kita kenali bahwa fungsi dalam kalimat terdiri atas subjek (S), Predikat (P), objek (O) dan keterangan
(K).
Contoh :
- Pada tanggal 6 Agustus 1945 telah terjadi pengeboman di kota Hiroshima Jepang.
- Ir. Soekarno dan Radjiman Widyodiningrat diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut
Saigon, Vietnam untuk bertemu jenderal Marsekal Terauchi.
- Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Soekarno, M. Hatta, Achmad Soebardjo dan
disaksikan oleh Soekarni, B.M. Diah, Sudiro dan Sayuti Melik.
Petunjuk : Keterangan dibagi menjadi 3 bagian yaitu keterangan tempat, waktu dan cara.
Catatan : kata yang bergaris bawah merupakan kata yang menunjukkan keterangan.

Perhatikan contoh
Masyarakat zaman pra-aksara terutama periode zaman neolitikum sudah mengenal sistem
kepercayaan. Mereka meyakini bahwa roh seseorang yang telah meninggal akan ada kehidupan di
alam lain. Oleh karena itu, roh orang yang sudah meninggal akan senantiasa dihormati oleh sanak
kerabatnya. Upacara kematian merupakan manifestasi dari rasa bakti dan hormat seseorang
terhadap leluhurnya yang telah meninggal. Sistem kepercayaan masyarakat pra-aksara yang
demikian itu telah melahirkan tradisi zaman megalitikum atau zaman batu besar. Sistem
kepercayaan dan tradisi batu besar itu telah mendorong berkembangnya kepercayaan animisme
(memuja roh nenek moyang).

Mari kita ulas.


Teks di atas termasuk ke dalam teks sejarah karena memenuhi kaidah teks sejarah.
Kaidah-kaidah teks sejarah yang digunakan dalam teks di atas adalah cerita di masa lampau,
menggunakan konjungsi atau kata sambung yang menggambarkan urutan peristiwa, dan adanya
keterangan waktu dan tempat.

Poin Penting
• Kaidah dalam penulisan teks sejarah adalah sifatnya yang nonfiktif, sumbernya dari peristiwa
sejarah, dan bahasa menggunakan penunjuk waktu yang sangat jelas dan faktual
• Kata keterangan dibagi menjadi 3 bagian yaitu: keterangan cara, keterangan waktu dan tempat.

Anda mungkin juga menyukai