Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Hidup Nyaman Dengan Perilaku Jujur

Disusun oleh :

Hilwy Melati

SMA NEGERI 1 CIKALONG

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Segala puji hanya dipanjatkan kepada Allah Ta'ala, Rabb semesta alam. Shalawat
dalam salam semoga selalu tercurah kepada junjungan alam, Nabi Muhammad SAW.,
kepada keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang baik hingga hari hisab. Berkat
limpahan dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
”Hidup Nyaman Dengan Perilaku Jujur” ini guna memenuhi tugas mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa mengetahui bahwa dalam penyusunan materi ini tidak
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, teman kelas serta guru mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam sehingga kendala-kendala yang dihadapi teratasi.
Makalah ini di susun oleh penyusunan dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang
dari diri maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah SWT. akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Akhirya, kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........................................................................................ii

Daftar isi ......................................................................................................iii

BAB 1 Pendahuluan

A.Latar Belakang ........................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................1

BAB II Pembahasan

A. Pentingnya perilaku jujur .......................................................................2

B. Keutamaan perilaku jujur .......................................................................4

C. Macam macam Kejujuran .....................................................................5

D. Petaka Kebohongan ...............................................................................7

E. Hikmah Perilaku Jujur............................................................................8

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan ............................................................................................10

B. Saran .......................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sikap jujur merupakan sikap yang positif yang harus dimiliki setiap orang. Namun pada
saat sekarang, kejujuran merupakan hal yang mulai langka, hal yang jarang kita jumpai.
Padahal, kejujuran dapat menunjukkan jalan terbaik yang akan mengantarkan kita ke
surga. Kejujuran dalah pujian dari Allah Swt. untuk diri-Nya. Allah SWT. memiliki sifat
jujur dalam semua berita-Nya, syari'ah-Nya, dalam kisah-kisah-Nya. Semua yang datang
dari Allah SWT. semuanya benar.

Artinya : “Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Dia pasti akan mengumpulkan kamu pada
hari Kiamat yang tidak diragukan terjadinya. apa yang lebih tepat dari perkataan Allah?”
[QS an-Nisa/4:87]

Kejujuran dapat membuat hati kita nyaman dan tenteram. Ketika kita berkata jujur,
tidak akan ada ketakutan yang mengikuti atau kejadian tentang terungkapnya sesuatu
yang tidak kita katakan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari jujur?

2. Bagaimana pentingnya perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari?

3. Apa keutamaan dari perilaku jujur?

4. Apa saja macam-macam perilaku jujur?

5. Apa petaka akibat perilaku bohong?

6. Apa saja hikmah dari perilaku jujur?


BAB II PEMBAHASAN

A. Pentingnya Perilaku JuJur

Jujur memiliki arti penyesuaian antara apa yang diucapkan atau diperbuat dengan
kenyataan yang ada. Jadi, kalau suatu berita sesuai dengan keadaan yang ada, dikatakan
benar/jujur, tetapi kalau tidak, dikatakan dusta. Allah SWT. memerintahkan kita untuk
berlaku baik dalam perbuatan maupun ucapan. Sebagaimana firman-Nya:

ّ ٰ ‫َ ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا هّٰللا َ َو ُكوْ نُوْ ا َم َع ال‬


‫صدقِي َ ِْن‬

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah
kamu dengan orang-orang yang benar.” [QS at-Taubah/9:119]

Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagaimana seseorang yang
melakukan suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yang ada pada batinnya. Demikian juga
seorang munafik mengatakan sebagai seorang yang jujur karena dia adalah seorang yang
bertauhid, ia tidak yakin. Yang jelas, kejujuran merupakan sifat orang yang beriman,
sedangkan lawannya, dusta, merupakan sifat orang yang munafik.

Ibnul Qayyim berkata, dasar iman adalah kejujuran (kebenaran), sedangkan dasar nifaq
adalah cerita atau kedustaan. Tidak akan pernah bertemu antara kedustaan dan justru
akan saling bertentangan satu sama lain. Allah SWT.

ُ‫ض!وْ ا َع ْن!ه‬ ُ ‫ض! َي هّٰللا ُ َع ْنهُ ْم َو َر‬ ٌ ّ‫ص ْدقُهُ ْم ۗ لَهُ ْم َج ٰن‬
ِ ‫ت تَجْ ِريْ ِم ْن تَحْ تِهَا ااْل َ ْن ٰه ُر ٰخلِ ِد ْينَ فِ ْيهَٓا اَبَدًا َۗر‬ ّ ٰ ‫قَا َل هّٰللا ُ ٰه َذا يَوْ ُم يَ ْنفَ ُع ال‬
ِ َ‫ص ِدقِ ْين‬
‫ٰۗذلِكَ ْالفَوْ ُز ْال َع ِظ ْي ُم‬

Artinya : “Allah berfirman,” Inilah saat orang yang benar-benar memperoleh manfaat
dari kebenarannya. Mereka memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida kepada mereka dan
mereka pun rida kepadaNya. Itulah kemenangan yang agung.” [QS al-Maidah/5:119]
B. Keutamaan Perilaku Jujur

Nabi memikirkan umatnya untuk selalu jujur. karena kejujuran merupakan akhlak yang
mulia yang akan mengarahkan kepada kebajikan. Sifat jujur merupakan tanda keislaman
seseorang dan juga tanda kesempurnaan bagi si pemilik sifat tersebut. Pemilik kejujuran
memiliki kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Dengan kejujurannya, seorang
hamba yang akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari segala
pengunjung. Sebaliknya, orang yang tidak jujur atau bohong akan dipersulit rezeki dan
segala urusannya. Orang yang pernah berbohong akan terus berbohong karena untuk
menceritakan tentang yang diperbuat, dia harus menceritakan tentang lagi.

Bersyukurlah bagi orang yang pernah berbohong sekali kemudian sadar dan
menceritakan tentangnya sehingga terputus mata rantai tersebut. Kejujuran
kepercayaan, sebaliknya dusta menjadikan orang lain tidak percaya. Jujur membuat hati
kita tenang, sedangkan berbohong membuat hati menjadi waswas.

C. MACAM-MACAM KEJUJURAN
Menurut tempatnya, jujur itu ada beberapa macam, yaitu jujur dalam hati atau niat,
jujur dalam perkataan atau ucapan, dan jujur dalam perbuatan

1. Jujur dalam niat dan kehendak, yaitu motivasi bagi setiap gerak dan langkah seseorang
dalam rangka menaati perintah Allah Swt.dan ingin mencapai riḍaNya. Jujur
sesungguhnya berbeda dengan pura-pura jujur. Orang yang pura-pura jujur berarti tidak
ikhlas dalam berbuat.
2. Jujur dalam ucapan, yaitu memberitakan sesuatu sesuai dengan realitas yang terjadi,
kecuali untuk kemaslahatan yang dibenarkan oleh syari’at seperti dalam kondisi perang,
mendamaikan dua orang yang bersengketa, dan semisalnya. Setiap hamba berkewajiban
menjaga lisannya, yakni berbicara jujur dan dianjurkan menghindari kata-kata sindiran
karena hal itu sepadan dengan kebohongan, kecuali jika sangat dibutuhkan dan demi
kemaslahatan pada saat-saat tertentu, tidak berkata kecuali dengan benar dan jujur.
Benar/jujur dalam ucapan merupakan jenis kejujuran yang paling tampak dan terang di
antara macam-macam kejujuran.

3. Jujur dalam perbuatan, yaitu seimbang antara lahiriah dan batiniah hingga tidaklah
berbeda antara amal lahir dan amal batin. Jujur dalam perbuatan ini juga berarti
melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan yang diriḍai AllahSwt. dan
melaksanakannya secara terus-menerus dan ikhlas.
D. Petaka Kebohongan

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, betapa berartinya sebuah kejujuran karena


kejujuran akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan akan membawa ke surga.
Sebaliknya, betapa berbahayanya sebuah kebohongan. Kebohongan akan
menghantarkan pelakunya tidak dipercaya lagi oleh orang lain

Ketika seseorang sudah berani menutupi kebenaran, bahkan menyelewengkan


kebenaran untuk tujuan jahat, ia telah melakukan kebohongan. Kebohongan yang
dilakukannya itu telah membawa kepada apa yang dikhianatinya itu.

Artinya: “...Barangsiapa berkhianat, niscaya pada hari kiamat dia akan datang membawa
apa yang dikhianatkannya itu. Kemudian setiap orang akan diberi balasan yang
sempurna sesuai dengan apa yang dilakukannya,dan mereka tidak dizalimi.’’ (Q.S. Āli
‘Imrān/3: 161)

Syaikh Muhammad al-Ghazali mengatakan, bahwa menjaga amanah ialah


menunaikan dengan baik terhadap hak-hak Allah Swt. dan hak-hak manusia tanpa
terpengaruh oleh perubahan keadaan, baik susah maupun senang
E. Hikmah Perilaku Jujur

Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari perilaku jujur, antara lain sebagai berikut.
1. Perasaan enak dan hati tenang, jujur akan membuat kita menjadi tenang, tidak takut
akan diketahui kebohongannya karena memang tidak berbohong.
2. Mendapatkan kemudahan dalam hidupnya.
3. Selamat dari azab dan bahaya.
4. Dijamin masuk surga.
5. Dicintai oleh Allah Swt. dan rasul-Nya
BAB III

Penutupan

A . Kesimpulan

Ucapan yang baik dan niat tulus akan menjadi semakin indah jika ada wujud amal
dalam kenyataan. Jujur dalam perbuatan berbuat sesuatu apa-adanya, tidak berbuat
basa, tidak membuat-buat, tidak menambah atau mengurangi. Apa yang ia yakini
sebagai kejujuran dan kebenaran, ia jalan dengan keyakinan kuat dan Allah selalu
membalas perbuatan dengan ganjaran yang setimpal. Mari mulai jujur untuk diri sendiri,
kejujuran membuat hati menjadi tenang.

B . Saran

Kami sangat berharap untuk memberikan kritik dan saran yang membangun. Kami
berterima kasih pada pembaca, kemampuan kami tidak apa-apa tanpa dukungan sekitar,
guru, dan ridha Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rofi’ Usmani. 2006. Mutiara Akhlak Rasulullah saw.100 Kisah Teladan tentang
Iman, Taqwa, Sabar, Syukur, Ridha, Tawakal, Ikhlas, Jujur, Do’a dan Taubat. Bandung: PT
Mizan Pustaka.
Ariany Syurfah. 2010. 365 Kisah Teladan Islam Sehari Satu Kisah Selama Setahun. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Departemen Agama. 2000. Al-Qur’ãn dan Terjemahnya. Jakarta: UD Mekar Surabaya.
Departemen Pendidikan Nasional Pusat Perbukuan Bagian Proyek Buku Agama
Pendidikan Dasar. 2002. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve.
Fuad Wahab, dkk. 2009. Pendalaman Materi Kompetensi Profesional. Bandung: Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati.
Fathurrahman al-Munawwar. 2004. Cermin Bening Kisah-kisah Teladan,Yogyakarta: PT.
LKiS, Pelangi Aksara. Jilid-1 cetakan 1.
Shabir, Muslich. 1981. Terjemahan Riyadusshalihin. Semarang: CV. Toha Putra.
Nasution, Harus. 2001. Islam Ditinjau dari Bernagai Aspeknya. Jakarta:

Penerbit Universitas Indonesia.


Salim, Peter dan Yenny Salim. 1995. Kamus Bahasa Indonesia
Kontemporer. Edisi kedua. Jakarta: Modern English Press.

Anda mungkin juga menyukai